Anda di halaman 1dari 27

16/11/2021

SISTEM MANAJEMEN
BIORISIKO LABORATORIUM
PENANGANAN & PENGUJIAN
SAMPEL COVID-19

DR.DRH.SUSAN M. NOOR, MVSC, IFBA PC (BRM)


BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER

SPEKTRUM RISIKO BIOLOGIS

NATURAL KECELAKAAN KESENGAJAAN

KLB/WABAH LAI
KRIMINAL
KESALAHAN
PANDEMI PROSEDUR
SABOTASE
RE-EMERGING BIOTERORISME
PERILAKU

BIOSAFETY BIOSECURITY

1
16/11/2021

Mengapa Biosafety & Biosecurity


Laboratorium Penting?
Setiap Laboratorium itu unik dan spesial
Butuh tingkat kewaspadaan dan ketelitian tinggi  tidak menimbulkan
resiko penyebaran penyakit menular kepada pekerja, masyarakat dan
lingkungan sekitarnya.
Laboratory acquired infection (LAI)/ Infeksi terkait laboratorium
1979-2015 ada 3020 kasus LAI (488 referensis) Perlunya Peningkatan
Biosafety untuk Penyakit Hewan dan Zoonosis

INFEKSI TERKAIT LAB./LAI


Infeksi yang ditularkan melalui laboratorium atau dari
aktifitas laboratorium (simptomatik atau unsimptomatik)
Survey LAI, sebagian besar kecelakaan
disebabkan oleh faktor manusia:
WHO
Laboratory
Biosafety
1. APD digunakan tidak benar
Manual
Edisi 4 2. RA tidak dilakukan sebelum bekerja dengan
agen biologis berbahya
3. SOP tidak tersedia/ kuran
Infeksi terjadi melalui
4. Tusukan jarum atau benda tajam
penanganan agen infeksius

2
16/11/2021

BIOSAFETY DAN BIOSECURITY


Biosafety: ’Protect people from pathogens’
Penerapan pengetahuan, teknik dan peralatan untuk melindungi
personil, laboratorium dan lingkungan dari paparan agen biologis
yang berpotensi menyebabkan penyakit.

Biosecurity: ’Protect pathogens from people’


Tindakan pengamanan yang dibuat untuk mencegah kehilangan,
pencurian, penyalahgunaan, penyelewengan atau pelepasan
secara sengaja agen biologis berbahaya.

BIOSECURITY

MENGURANGI
RESIKO MENJAGA AGEN
BIORISK BERBEDA BIOLOGIS
DENGAN TUJUAN SAFE & SECURE
SAMA

BIOSAFETY

3
16/11/2021

BIOSAFETY LABORATORIUM

“Pedoman Manajemen Biorisiko Laboratorium


Terkait COVID-19” (BSN, 2020)
Laboratorium yang menangani dan mengelola pengujian molekuler dan
serologis spesimen COVID-19 harus mematuhi persyaratan Biosafety
(keselamatan) dan Biosecurity (keamanan) dalam bekerja dengan bahan
biologis.
Setiap pengujian untuk deteksi SARS-CoV-2 atau spesimen klinis kasus
suspek COVID-19 harus dilakukan di laboratorium yang dilengkapi dengan
dengan staf yang terlatih melakukan prosedur teknis dan keselamatan yang
relevan.
Pedoman nasional tentang keselamatan kerja dengan bahan biologis di
laboratorium harus dipatuhi dalam berbagai kondisi.

4
16/11/2021

RUANG LINGKUP

 Penilaian risiko (Risk Assesment) Peralatan Laboratorium

 Kompetensi personel dan pelatihan Penerimaan dan penyimpanan

 Praktik & prosedur mikrobiologis yang baik  Pengemasan dan transportasi spesimen

 Alat Pelindung Diri (PPE)  Dekontaminasi dan pengolahan limbah

 Desain & Fasilitas  Rencana tanggap darurat

PENILAIAN RISIKO
Suatu proses untuk mengevaluasi risiko yang disebabkan oleh agen, prosedur dan
personil terhadap kemungkinan dan konsekuensi dari paparan atau pelepasan bahan
bahaya di tempat kerja serta menentukan langkah-langkah pengendalian risiko yang tepat
untuk mengurangi risiko ke tingkat yang dapat diterima.

10

5
16/11/2021

Penilaian risiko untuk aktivitas


WHO (karakteristik agen, aktivitas,
Laboratory
fasilitas, kondisi lokal/nasional)
Biosafety
Manual Edisi 4 Langkah-langkah mitigasi
berbasis risiko berdasarkan
ketersediaan

11

Semua prosedur harus dilakukan berdasarkan penilaian risiko dan hanya oleh kompeten
personel untuk semua protokol  laboratory Biosafety guidance terkait COVID-19
(WHO interim Guidance, 2020)

Semua laboratorium harus melakukan penilaian risiko berdasarkan spesifik lokasi dan
aktivitas spesifik untuk mengidentifikasi mitigasi risiko  Guidance fot handling and
processing specimen terkait COVID-19 (CDC interim guidance 2020)

Analisis risiko dan mitigasi tergantung pada:


• Prosedur yang dilakukan
• Identifikasi bahaya yang terlibat dalam proses dan atau prosedur
• Level kompetensi personel yang melakukan prosedur
• Fasilitas dan perlatan laboratorium
• Sumber daya yang tersedia

12

6
16/11/2021

KERANGKA PENILAIAN RISIKO

13

Faktor Terkait Penilaian Risiko


Preventive/
Treatment
Measures

Risk

14

7
16/11/2021

IDENTIFIKASI AGEN LANGKAH MITIGASI

15

LANGKAH MITIGASI

16

8
16/11/2021

KOMPETENSI PERSONEL & PELATIHAN


Semua prosedur harus dilakukan berdasarkan penilaian risiko dan
hanya dilakukan oleh personel yang menunjukkan kemampuan,
dengan ketaatan yang ketat dari setiap protokol yang relevan
setiap saat (CDC 2020).

17

1. Pelatihan khusus terkait pekerjaan


― Semua personel yang terlibat dalam menangani bahan biologis harus
terlatih dalam hal praktik dan prosedur mikrobiologis yang baik.
― Penilaian terhadap kompetensi dan kemahiran harus dilakukan dan
diverifikasi sebelum bekerja secara mandiri, diikuti dengan tinjauan
rutin serta pelatihan penyegaran.

2. Pelatihan keselamatan dan keamanan


― Semua personel harus mengetahui risiko yang ada dalam prosedur
pekerjaan; langkah-langkah keamanan; serta kesiagaan dalam
kondisi tanggap darurat.

18

9
16/11/2021

PRAKTEK & PROSEDUR MIKROBIOLOGI


YANG BAIK
Serangkaian praktik dan prosedur operasi standar yang berlaku untuk semua
jenis kegiatan menggunakan bahan biologis.

Mencakup perilaku umum, praktik kerja terbaik, dan prosedur teknis yang
harus selalu diamati di laboratorium dan dilakukan dengan cara yang
terstandarisasi. .

19

Menerapkan teknik mikrobiologi yang baik dan benar


Tidak makan, minum, merokok di area laboratorium
Mencuci tangan
Meminimalisasi aerosol
Penggunaan pipet mekanik
Teknik penggunaan pipet yang baik
Dekontaminasi daerah kerja
Penanganan benda tajam
Tata cara pelabelan yang baik
Pengolahan Limbah
Pelatihan

20

10
16/11/2021

D0N’T vs DO

DON’T

DO

21

DON’T

22

11
16/11/2021

 Penanganan Benda Tajam

23

 Pelabelan Biohazard

24

12
16/11/2021

ALAT PELINDUNG DIRI


Pemilihan jenis APD dan penggunaannya
harus melalui penilaian risiko.

APD apa pun yang digunakan di


laboratorium harus dikenakan dan dilepas
dengan benar, untuk mencegah
kontaminasi.

25

Tergantung level containment  Risk Assesement


Lab coat/ baju kandang
Tidak dipakai diluar lab area
Tangan panjang, dibawah lutut
Pencucian rutin
Footwear/ sepatu
Menutupi jari dan tumit
Sebaiknya yang tidak licin,tidak pakai hak
Sarung tangan
Latex, nitrile atau vinyl
Sebaiknya tidak dipakai berulang
Pelindung wajah dan mata
Face shield, google

26

13
16/11/2021

APD BSL-2 (WHO)


• Disposable/ reusable lab coat/ gown
• Sarung tangan nitril
• Penutup kepala
• Penutup sepatu (shoe cover)
• Face-shield/ goggle.
• Masker/ respirator
• Pelatihan memakai dan melepas APD

27

DESAIN, FASILITAS, PERALATAN

28

14
16/11/2021

Pemrosesan awal (sebelum inaktivasi) spesimen harus dilakukan di BSC yang divalidasi
Pekerjaan laboratorium diagnostik non-propagatif (misalnya,sekuensing, uji amplifikasi asam
nukleat harus dilakukan di fasilitas menggunakan prosedur setara dengan Biosafety Level 2
(BSL-2).
Pekerjaan propagatif (misalnya kultur virus SARS-CoV-2 atau uji netralisasi) harus ditangani di
laboratorium Biosafety Level 3 (BSL-3) menggunakan praktik BSL-3,
 Inokulasi hewan dengan SARS-CoV-2 tipe liar yang menular harus dilakukan di Animal
Biosafety Level 3 (ABSL-3) fasilitas yang menggunakan praktik ABSL-3 dan perlindungan
pernapasan

29

Peralatan yang merupakan perlindungan pertama


untuk melaksanakan tes COVID19 adalah BSC
dengan persyaratan minimum Kelas II/A2.

30

15
16/11/2021

PERSYARATAN FASILITAS BSL LABORATORIUM UNTUK PEMROSESAN SAMPEL COVID-19

AKTIVITAS LABORATORIUM FASILITAS LAB YANG


DIBUTUHKAN

• Preparasi media BSL2


• Histopatologi (specimen dalam formalin)
• Staining dan pemeriksaan smear
• Inaktivasi sampel BSL2 + BSL3 practices
• Ekstraksi DNA
• PCR
• Serologis
• Isolasi virus dan manipulasi kultur virus BSL3
• Experimen pada hewan menggunakan virus hidup

31

 Untuk memastikan keamanan, BSC perlu divalidasi secara rutin minimal tiap
tahun sekali oleh teknisi yang terlatih dengan alat-alat yang sudah dikalibrasi.

 Validasi ini perlu rutin dilakukan karena seiring dengan waktu, ada kemungkinan
HEPA Filter mengalami kebuntuan karena debu atau partikel lain, atau
berlubang karena pengaruh panas (Bunsen burner yang dipakai di dalam
kabinet) atau motor yang melemah sehingga aliran udara kurang dari
persyaratan.

32

16
16/11/2021

PENERIMAAN & PENYIMPANAN


Penanganan agen biologis yang aman dimulai bahkan sebelum sampel tiba
di laboratorium.
Jika tidak dikemas dengan benar, bahan infeksius yang diterima di
laboratorium dapat menimbulkan risiko keselamatan dan keamanan bagi
personel yang menangani. .

33

Penerimaan Spesimen COVID-19


di Laboratorium

34

17
16/11/2021

Penyimpanan Spesimen COVID-19


di Laboratorium

35

PENGEMASAN & TRANSPORTASI


SPESIMEN
Semua bahan yang diangkut di dalam dan antar laboratorium harus
ditempatkan dalam kemasan sekunder, untuk meminimalkan potensi
kerusakan atau tumpahan

36

18
16/11/2021

Pengemasan Spesimen COVID-19 menggunakan tiga


lapis kemasan (triple packaging)

a) Kemasan primer, yaitu kemasan anti bocor yang berisi


spesimen, dan dikemas dengan menggunakan bahan
penyerap yang dapat menyerap cairan ketika terjadi
kerusakan atau kebocoran selama perjalanan;
b) Kemasa sekunder, yaitu kemasan tahan lama, kedap
air, anti bocor untuk melindungi kemasan primer.
Beberapa kemasan primer dapat ditempatkan dalam
satu kemasan sekunder;
c) Kemasan terluar, yaitu tempat meletakkan kemasan
sekunder. Kemasan terluar melindungi isi yang ada
didalamnya dari kerusakan fisik selama dalam
perjalanan.

37

TRANPORTASI SAMPLE COVID-19


oSpesimen COVID-19 dalam virus transport media
diangkut dalam kondisi dingin atau pada suhu kamar
sesuai rekomendasi.
oTransporatasi specimen jarak dekat,
Viral Transport Swab Tongue
Specimen harus disegel dalam kantong atau wadah atau ziplog Medium (VTM) Dacron/Rayon depressor
dalam cryobox anti bocor.
Lapisan luar kotak harus didesinfeksi,
pelabelan sampel harus jelas, dan simbol biohazard harus ada
Kuesioner /
dikotak. Label (ID) Identitas
Parafilm
Pasien
oTransportasi specimen ke luar kota atau negara lain,
kemasan berlapis tiga harus digunakan

38

19
16/11/2021

LABEL SPESIMEN INFEKSIUS

Spesimen pasien harus dilakukan tatalaksana


sebagai UN3373, "Substansi Biologis, Kategori
B", ketika akan diangkut/ ditransportasikan
dengan tujuan diagnostik atau investigasi.

Kultur atau isolat virus harus diangkut


sebagai:Kategori A UN2814, "zat menular,
mempengaruhi manusia"

39

DEKONTAMINASI & PENGOLAHAN LIMBAH

Setiap permukaan atau bahan yang diketahui, atau berpotensi


terkontaminasi oleh bahan biologis selama pekerjaan laboratorium
harus didisinfeksi dengan benar untuk mengendalikan risiko infeksi.

40

20
16/11/2021

 Dekontaminasi
1. Natrium hipoklorit (larutan pemutih) 1.000 ppm (0,1%) untuk disinfeksi
permukaan umum dan 10.000 ppm (1%) untuk disinfeksi tumpahan cairan
yang mengandung virus (misalnya darah, cairan tubuh).
2. Etanol 62-71%.
3. Hidrogen peroksida 0,5%.
4. Senyawa amonium kuaterner dan senyawa fenolik, digunakan sesuai
dengan rekomendasi pabrik.
5. Zat biosidal lain seperti 0,05-0,2% benzalkonium klorida atau 0,02%
klorheksidin diglukonat (kurang efektif).

41

 Pengolahan Limbah

42

21
16/11/2021

RENCANA TANGGAP DARURAT


Walaupun berkerja dengan agen infeksius berisiko rendah sekalipun dengan
mengikuti semua prosedur penting terkait keselamatan, insiden tetap bisa
terjadi.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pajanan dari agen infeksius yang
terlepas atau untuk mengurangi konsekuensi dari insiden tersebut, rencana
tanggap darurat harus dikembangkan.

43

Perencanaan Tanggap Darurat

Tertusuk jarum, terpotong, terluka, tergores.


Paparan aerosol (diluar BSC)
Biosafety LAYANAN
TANGGAP
Tumpahan kultur atau pecahnya tabung DARURAT

Kecelakaan akibat pemakaian sentrifus


Kebakaran, banjir, atau bencana alam
Gigitan dan cakaran hewan coba

44

22
16/11/2021

BIOSECURITY LABORATORIUM

45

KOMPONEN BIOSECURITY
1. Keamanan fisik
2. Keamanan personel
3. Pengendalian &
Six Pillar akuntabilitas
Biosecurity 4. Keamanan
transportasi
5. Kemanan Informasi
6. Program
Manajemen

46

23
16/11/2021

KEAMANAN FISIK
 Keamanan fisik bahan biologis Sistem bertingkat o Kontrol akses -
ditentukan, diimplementasikan, batasi akses: kunci,
Batasi akses kata sandi,
dan dipelihara berdasarkan RA
Perimeter, satu pintu biometrik
 Langkah pengendalian tersedia o Pengawasan -
untuk memindahkan dan Penjaga CCTV, Deteksi
mengeluarkan personel dari Badging sistem gangguan
fasilitas yang dianggap perlu. o Kontrol ganda
Catatan harian o Pencegahan

Bagaimana melindungi laboratorium dari


ancaman?

47

KEAMANAN PERSONEL
Penentuan personil yang mendapat akses masuk
◦ Tujuan: meyakinkan bahwa personil yang bekerja dapat
dipercaya untuk menangani agen-agen biologis berbahaya
Sebelum memperoleh akses dilakukan cek
kelengkapan pelatihan,
pengecekan referensi,
mempunyai pengalaman bekerja di laboratorium
observasi saat kerja di laboratorium,
survei medis,
Apakah pernah terlibat kriminalitas atau tidak

48

24
16/11/2021

PENGENDALIAN & AKUNTABILITAS


Pengendalian Teknik • Jenin bahan biologis yang disimpan, oleh siapa, di mana,
◦ Containment – area terbatas, dalam bentuk apa dan untuk berapa lama?
terlindungi, • Siapa yang memiliki akses dan bagaimana dokumentasi
akses tsb?
Pengendalian Administrasi
• Bagaimana prosedur mengelola material (disimpan
Inventarisasi dimana, bagaimana identifikasinya, inventarisasinya,
Siapa yang bertanggung jawab pemeliharaan, pemusnahan dan dokumentasinya)?
untuk mengambil dan menyimpan • Prosedur pertanggungjawaban (buku log manual, tabel
elektronik, dll.)?
• Siapa yang bertanggung jawab untuk melacak bahan
biologis?
• Siapa yang harus diberitahu dan meninjau pengalihan
bahan biologis ke laboratorium lain?

49

KEAMANAN TRANSPORTASI
Internal: Eksternal:
◦ Perpindahan material dari atau ke ― Accountability dari penerima
laboratorium di dalam satu ― Pengamanan fisik dari
institusi/fasilitas material
◦ Antar laboratorium ― Jalur pengiriman
◦ Menuju area pengiriman ― Accountability dari kurir
◦ Dari area penerimaan
◦ Menuju area pengolahan limbah
◦ Menggunakan leak-proof containers

50

25
16/11/2021

KEAMANAN INFORMASI
Melindungi informasi yang sensitif berkaitan
dengan agen berbahaya supaya tidak
didistribusikan kepada publik
–Informasi yang berpotensi meresahkan masyarakat
–Informasi yang berpotensi disalah-gunakan
Membatasi metoda komunikasi
Membatasi pendistribusian

51

KEBERHASILAN PROGRAM
BIOSAFETY & BIOSECURITY

• Komitmen institusi
• Faktor motivasi diri
• Merubah kultur kita
• Adanya pelatihan kerja
yang berkelanjutan
• Komunikasi yang baik

52

26
16/11/2021

REFERENSI
1. Pedoman Manajemen Biorisiko Laboratorium Terkait COVID-19.
Penanganan dan Pengelolaan Spesimen untuk Pengujian Molekuler
dan Serologis (Non-Propagasi Virus). BSN 2020.
2. Laboratory biosafety guidance related to coronavirus disease
(COVID-19). Interim Guide. WHO. 13 May 2020
3. Laboratory Biosafety Principles and Practices. Instructor’s Guide
for Biosafety Training. Developed by Division of Occupational
Health and Safety National Institutes of Health and REDI. 2 nd.
Ed. 15-27 August 2010

53

54

27

Anda mungkin juga menyukai