SISTEM MANAJEMEN
BIORISIKO LABORATORIUM
PENANGANAN & PENGUJIAN
SAMPEL COVID-19
KLB/WABAH LAI
KRIMINAL
KESALAHAN
PANDEMI PROSEDUR
SABOTASE
RE-EMERGING BIOTERORISME
PERILAKU
BIOSAFETY BIOSECURITY
1
16/11/2021
2
16/11/2021
BIOSECURITY
MENGURANGI
RESIKO MENJAGA AGEN
BIORISK BERBEDA BIOLOGIS
DENGAN TUJUAN SAFE & SECURE
SAMA
BIOSAFETY
3
16/11/2021
BIOSAFETY LABORATORIUM
4
16/11/2021
RUANG LINGKUP
Praktik & prosedur mikrobiologis yang baik Pengemasan dan transportasi spesimen
PENILAIAN RISIKO
Suatu proses untuk mengevaluasi risiko yang disebabkan oleh agen, prosedur dan
personil terhadap kemungkinan dan konsekuensi dari paparan atau pelepasan bahan
bahaya di tempat kerja serta menentukan langkah-langkah pengendalian risiko yang tepat
untuk mengurangi risiko ke tingkat yang dapat diterima.
10
5
16/11/2021
11
Semua prosedur harus dilakukan berdasarkan penilaian risiko dan hanya oleh kompeten
personel untuk semua protokol laboratory Biosafety guidance terkait COVID-19
(WHO interim Guidance, 2020)
Semua laboratorium harus melakukan penilaian risiko berdasarkan spesifik lokasi dan
aktivitas spesifik untuk mengidentifikasi mitigasi risiko Guidance fot handling and
processing specimen terkait COVID-19 (CDC interim guidance 2020)
12
6
16/11/2021
13
Risk
14
7
16/11/2021
15
LANGKAH MITIGASI
16
8
16/11/2021
17
18
9
16/11/2021
Mencakup perilaku umum, praktik kerja terbaik, dan prosedur teknis yang
harus selalu diamati di laboratorium dan dilakukan dengan cara yang
terstandarisasi. .
19
20
10
16/11/2021
D0N’T vs DO
DON’T
DO
21
DON’T
22
11
16/11/2021
23
Pelabelan Biohazard
24
12
16/11/2021
25
26
13
16/11/2021
27
28
14
16/11/2021
Pemrosesan awal (sebelum inaktivasi) spesimen harus dilakukan di BSC yang divalidasi
Pekerjaan laboratorium diagnostik non-propagatif (misalnya,sekuensing, uji amplifikasi asam
nukleat harus dilakukan di fasilitas menggunakan prosedur setara dengan Biosafety Level 2
(BSL-2).
Pekerjaan propagatif (misalnya kultur virus SARS-CoV-2 atau uji netralisasi) harus ditangani di
laboratorium Biosafety Level 3 (BSL-3) menggunakan praktik BSL-3,
Inokulasi hewan dengan SARS-CoV-2 tipe liar yang menular harus dilakukan di Animal
Biosafety Level 3 (ABSL-3) fasilitas yang menggunakan praktik ABSL-3 dan perlindungan
pernapasan
29
30
15
16/11/2021
31
Untuk memastikan keamanan, BSC perlu divalidasi secara rutin minimal tiap
tahun sekali oleh teknisi yang terlatih dengan alat-alat yang sudah dikalibrasi.
Validasi ini perlu rutin dilakukan karena seiring dengan waktu, ada kemungkinan
HEPA Filter mengalami kebuntuan karena debu atau partikel lain, atau
berlubang karena pengaruh panas (Bunsen burner yang dipakai di dalam
kabinet) atau motor yang melemah sehingga aliran udara kurang dari
persyaratan.
32
16
16/11/2021
33
34
17
16/11/2021
35
36
18
16/11/2021
37
38
19
16/11/2021
39
40
20
16/11/2021
Dekontaminasi
1. Natrium hipoklorit (larutan pemutih) 1.000 ppm (0,1%) untuk disinfeksi
permukaan umum dan 10.000 ppm (1%) untuk disinfeksi tumpahan cairan
yang mengandung virus (misalnya darah, cairan tubuh).
2. Etanol 62-71%.
3. Hidrogen peroksida 0,5%.
4. Senyawa amonium kuaterner dan senyawa fenolik, digunakan sesuai
dengan rekomendasi pabrik.
5. Zat biosidal lain seperti 0,05-0,2% benzalkonium klorida atau 0,02%
klorheksidin diglukonat (kurang efektif).
41
Pengolahan Limbah
42
21
16/11/2021
43
44
22
16/11/2021
BIOSECURITY LABORATORIUM
45
KOMPONEN BIOSECURITY
1. Keamanan fisik
2. Keamanan personel
3. Pengendalian &
Six Pillar akuntabilitas
Biosecurity 4. Keamanan
transportasi
5. Kemanan Informasi
6. Program
Manajemen
46
23
16/11/2021
KEAMANAN FISIK
Keamanan fisik bahan biologis Sistem bertingkat o Kontrol akses -
ditentukan, diimplementasikan, batasi akses: kunci,
Batasi akses kata sandi,
dan dipelihara berdasarkan RA
Perimeter, satu pintu biometrik
Langkah pengendalian tersedia o Pengawasan -
untuk memindahkan dan Penjaga CCTV, Deteksi
mengeluarkan personel dari Badging sistem gangguan
fasilitas yang dianggap perlu. o Kontrol ganda
Catatan harian o Pencegahan
47
KEAMANAN PERSONEL
Penentuan personil yang mendapat akses masuk
◦ Tujuan: meyakinkan bahwa personil yang bekerja dapat
dipercaya untuk menangani agen-agen biologis berbahaya
Sebelum memperoleh akses dilakukan cek
kelengkapan pelatihan,
pengecekan referensi,
mempunyai pengalaman bekerja di laboratorium
observasi saat kerja di laboratorium,
survei medis,
Apakah pernah terlibat kriminalitas atau tidak
48
24
16/11/2021
49
KEAMANAN TRANSPORTASI
Internal: Eksternal:
◦ Perpindahan material dari atau ke ― Accountability dari penerima
laboratorium di dalam satu ― Pengamanan fisik dari
institusi/fasilitas material
◦ Antar laboratorium ― Jalur pengiriman
◦ Menuju area pengiriman ― Accountability dari kurir
◦ Dari area penerimaan
◦ Menuju area pengolahan limbah
◦ Menggunakan leak-proof containers
50
25
16/11/2021
KEAMANAN INFORMASI
Melindungi informasi yang sensitif berkaitan
dengan agen berbahaya supaya tidak
didistribusikan kepada publik
–Informasi yang berpotensi meresahkan masyarakat
–Informasi yang berpotensi disalah-gunakan
Membatasi metoda komunikasi
Membatasi pendistribusian
51
KEBERHASILAN PROGRAM
BIOSAFETY & BIOSECURITY
• Komitmen institusi
• Faktor motivasi diri
• Merubah kultur kita
• Adanya pelatihan kerja
yang berkelanjutan
• Komunikasi yang baik
52
26
16/11/2021
REFERENSI
1. Pedoman Manajemen Biorisiko Laboratorium Terkait COVID-19.
Penanganan dan Pengelolaan Spesimen untuk Pengujian Molekuler
dan Serologis (Non-Propagasi Virus). BSN 2020.
2. Laboratory biosafety guidance related to coronavirus disease
(COVID-19). Interim Guide. WHO. 13 May 2020
3. Laboratory Biosafety Principles and Practices. Instructor’s Guide
for Biosafety Training. Developed by Division of Occupational
Health and Safety National Institutes of Health and REDI. 2 nd.
Ed. 15-27 August 2010
53
54
27