Anda di halaman 1dari 5

Soal 1

1. PT. Indomobil menjual produk berwujud, karena mobil :


a. Dapat disimpan sebagai persediaan
b. Terdapat perpindahan kepemilikan
c. Melibatkan produsen
2. Penggunaan driver berbasis unit (jumlah mobil) untuk menetapkan biaya
overhead (dan tampaknya bahan langsung dan tenaga kerja langsung)
menyarankan berbasis fungsional sistem. Sistem berbasis fungsional mungkin
akan bekerja cukup baik untuk local bisnis mobil. Keragaman produk sangat
sedikit; menjual dan biaya administrasi mewakili sebagian kecil dari total biaya.
Jadi, biaya produk pada dasarnya ditentukan oleh biaya produksi. Selanjutnya,
tidak adanya berbagai macam produk, ditambah dengan fakta bahwa overhead
biaya mewakili persentase kecil dari biaya produk.
3. Total biaya overhead :

Y = $ 1.200.000 + $ 185X
= $ 1.200.000 + $ 185 (4.800)
= $ 1.200.000 + $ 888.000
= $ 2.088.000

4.  Biaya Overhead per mobil = $ 2.0880.000 / 4.800= $ 435


5. Harga Pokok Produk per mobil :
Biaya Bahan Langsung = $ 10.500
Biaya Tenaga Kerja Langsung = $ 2.150
Biaya Overhead =$ 435
Harga Pokok Produk $ 13.085
6.
PT Indomobi;
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020

Penjualan ($ 25.000 x 4.800) 120.000.000


Harga Pokok Produksi 62.808.000
Biaya bahan baku $ 10.500 x 4.800 $ 50.400.000
Biaya tenaga kerja langsung $ 2.150 x 4.800 $ 10.320.000
Biaya overhead $ 435 x 4.800 $ 2.088.000
Laba Kotor 57.192.000
Beban operasional 25.000
Beban penjualan $ 15.500
Beban administrasi $ 9.800
Laba bersih $ 57.166.700
Soal 2

a. Klasifikasi Biaya:
− Biaya Produksi terdiri dari tiga biaya, yaitu BBB, BTKL, dan BOP
BBB: bahan kertas, bahan lem, bahan tinta
(35.320.000 + 8.205.000 + 11.500.000 = 55.025.000)

BTKL: Tenaga pemotong kertas


(12.000.000)

BOP: Tenaga kerja tidak langsung, pegawai gudang, depresiasi gudang,


depresiasi alat pabrik, listrik
(3.400.000 + 3.250.000 + 2.000.000 + 1.200.000 + 800.000 = 10.650.000)
- Biaya Penjualan: Tenaga Sales, penjaga toko
- Biaya Administrasi dan Umum: pegawai SDM

b. Hitunglah biaya Harga Pokok Produksi (HPP):


HPP = BBB + BTKL + BOP
HPP = 55.025.000 + 12.000.000 + 10.650.000
= 77.675.000

c. Hitung biaya per unit produksi setiap produk = 77.675.000 : 4.200 = 18.494,04

Soal 3

a. Tarif per departemen


BOP yang dianggarkan 320.000
Pemotongan pola (jam mesin) = = = Rp
jam mesin yang diharapkan 56.000
5,71

BOP yang dianggarkan 240.000


Penjahitan pola (jam TKL) = = = Rp 3,52
jam TKL yang diharapkan 68.000

b. Overhead yang dibebankan oleh departemen


Pemotongan pola = $ 5,71 x 56.000 = $ 319.760
Penjahitan pola = $ 3,52 x 68.000 = $ 239.360

c. Overhead yang dibebankan oleh produk


Sandal = (Rp 5,71 x 8.000) + (Rp 3,52 x 3.000 )
= 45.680 + 10.560
= Rp 56.240
Sepatu = (Rp 5,71 x 48.000)+ (Rp 3,52 x 65.000)
= 274.080 + 228.800
= Rp 502.880
d. Biaya Perunit
Biaya utama+ BOP dibebankan ke produk
Sandal =
Unit yang diproduksi
7.8 00.000+ 56.240
=
2.000
= Rp 3.928,12

Biaya utama+ BOP dibebankan ke produk


Sepatu =
Unit yang diproduksi
5.600.000+502.880
=
3.500
= Rp 1743,68

Soal 4
a. Hitung rasio konsumsi setiap aktivitas

Aktivitas overhead Birthday cake Wedding cake Penggerak


aktivitas
Persiapan bahan baku 100/250 150/250 Jumlah perpindahan
Pemanasan mesin 50/125 75/125 Proses produksi
Dekorasi dan finishing 16.500/42.000 25.500/42.000 Jam TKL
Pemanggangan 125.000/300.00 175.000/300.000 Jam mesin
0

b. Kelompokkan aktivitas berdasarkan rasio konsumsi dan tingkat aktivitas


Tingkat batch: persiapan bahan baku dan pemanasan mesin
Tingkat unit: pemanggangan dan dekorasi dan finishing

c. Hitunglah tarif setiap kelompok aktivitas


Kelompok tingkat Kelompok tingkat
batch unit
Persiapan bahan baku 1.000.000 Pemanggangan 3.750.000
Pemanasan mesin 750.000 Dekorasi dan finishing 2.250.000
Jumlah 1.750.000 Jumlah 6.000.000
Proses 125 Jam mesin 300.000
Tarif kelompok Rp 14.000 Tarif kelompok Rp 20

d. Dengan menggunakan tarif kelompok, hitunglah biaya produk unit


Birthday Cake Wedding Cake
Biaya utama 2.500.000 4.500.000
Biaya overhead
Kelompok tingkat batch
(Rp 14.000 x 50) 700.000
(Rp 14.000 x 75) 1.050.000
Kelompok tingkat unit
(Rp 20 x 125.000) 2.500.000
(Rp 20 x 175.000) 3.500.000
Jumlah biaya produksi 5.700.000 9.050.000
Unit yang diproduksi 780 420
Biaya unit Rp 7.307,69 Rp 21.547,61

Soal 5
a. anggaran penjualan untuk triwulan pertama

Wilson Brothers
Anggaran Penjualan Triwulan Pertama

Penjualan dalam unit 10.000


Harga jual 525.000
Total penjualan Rp 5.250.000.000

b. anggaran produksi untuk triwulan pertama


Wilson Brothers
Anggaran Produksi Triwulan Pertama

Penjualan 10.000
Persediaan akhir 750
Tersedia dijual 10.750
Persediaan awal 450
Jumlah produksi 10.300

c. anggaran pembelian bahan baku untuk triwulan pertama


Wilson Brothers
Anggaran Pembelian Bahan Baku Triwulan Pertama

Jumlah produksi 10.300


Biaya bahan baku/unit 4
Kebutuhan bahan baku untuk produksi 41.200
Persediaan akhir bahan baku 100
Kebutuhan bahan baku 41.300
Persediaan awal 75
Pembelian bahan baku 41.225
Biaya bahan baku/meter 55.000
Total pembelian bahan baku Rp 2.267.375.000

d. anggaran tenaga kerja langsung untuk triwulan pertama


Wilson Brothers
Anggaran Tenaga Kerja Langsung Triwulan Pertama
Jumlah produksi 10.300
Jam BTKL/unit =. 75 menit / 60 menit 1,25
Total jam untuk produksi 12.875
BTKL/jam 35.000
Total biaya tenaga kerja langsung 450.625.000
Soal 6

a. Value added activity : aktivitas pembelian bahan baku, perakitan bahan baku,
administrasi bahan baku.
Non-Value added activity : Inspeksi bahan baku.
Aktivitas inspeksi bahan baku berisi aktivitas untuk pengawasan penggunaan bahan
baku dan pengecekan terhadap mutu bahan baku. Aktivitas pengawasan untuk
bahan baku telah dilakukan oleh aktivitas sebelumnya, yaitu aktivitas administrasi
bahan baku yang mengatur jadwal order dan penggunaan bahan baku. Sedangkan
aktivitas pengecekan mutu bahan baku seharusnya tidak diperlukan karena idealnya
tidak ada bahan baku yang rusak atau cacat sejak bahan baku diterima dari
supplier. Peningkatan quality control atas supplier dan peningkatan proses produksi
dapat mengeliminasi aktivitas inspeksi. Sehingga, aktivitas inspeksi bahan baku
termasuk kedalam aktivitas tidak bernilai tambah.
b. Aktivitas bernilai tambah yang mempunyai biaya aktivitas tidak bernilai tambah
disebabkan karena adanya pemborosan atau inefisiensi biaya, sehingga melebihi
dari biaya yang telah ditetapkan sebelumnya.
c. Perhitungan biaya value added activity dan non-value added activity

Aktivitas Kuantitas Kuantitas Harga Value added Actual Cost Non value
standar Aktual Standa cost (Kuantitas added cost
r (Kuantitas actual x (selisih
std x harga harga std) kuantitas x
std) harga std)

Pembelian 2.000 2.500 Rp 350 Rp700.000 Rp 875.000 Rp 175.000


bahan baku

Perakitan 190.000 200.000 Rp 15 Rp 2.850.000 Rp 3.000.000 Rp 150.000


bahan baku

Administras 20.000 27.000 Rp 120 Rp 2.400.000 Rp 3.240.000 Rp 840.000


i bahan
baku

Inspeksi 0 80.000 Rp 20 0 Rp 1.600.000 Rp 1.600.000


bahan baku

Anda mungkin juga menyukai