NIM : D1A018104
Kelas :M
Mata Kuliah : Survei dan Evaluasi Lahan
d. Kesimpulan
2. Topografi
3. Iklim
4. Umur bahan
5. Vegetasi/penggunaan lahan
- Bahan induk tanah ialah sebagai bahan utama pembentuk tanah. Tanah yang
terbentuk sangat ditentukan oleh bahan induk tanahnya.
- Organisme Pelapukan organik.
Penamaan satuan tanah yang dikemukakan dalam hal ini adalah penamaan
menggunakan sistem klasifikasi Taksonomi Tanah USDA (Soil Survey Staff, 1990;
2003). Karena hasil akhir dari survei tanah berupa peta yang memuat Satuan Peta
Tanah (SPT), maka penting bagi kita untuk mengetahui satuan peta tersebut. Satuan
peta merupakan satuan lahan yang sistem fisiografi/bentuk lahannya sama, yang
dibedakan satu sama lain di lapangan oleh batas-batas alami, dan dapat digunakan
sebagai satuan evaluasi lahan. Satuan peta tanah atau satuan peta terdiri atas
kumpulan semua delineasi tanah yang ditandai oleh simbol, warna, nama atau
lambang yang khas pada suatu peta. Satuan-satuan yang dihasilkan berupa tubuh
lahan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang dibedakan dengan lainnya oleh batas-batas
alami, di tempat terjadinya perubahan ciri-ciri yang cepat ke arah lateral. Pendekatan
satuan peta tanah ini menggunakan pendekatan fisiografis. Satuan peta tanah disusun
untuk menampung informasi penting dari suatu luasan (poligon) tentang hal-hal yang
berkaitan dengan survei tanah.
Satuan peta tanah harus dengan mudah dapat dikebali, diukur, dan dapat
dipetakan pada skala yang tersedia dari peta dasarnya, waktu yang tersedia,
kemampuan dari pemetannya, dan tujuan dari survei tersebut. Satuan Peta Tanah
(STP) terdiri dari 4 macam, yaitu konsosiasi, asosiasi, kompleks dan kelompok tak
dibedakan (undifferentiated groups) yang secara garis besar dibagi menjadi dua
kelompok, yakni satuan peta tanah sederhana (simple mapping unit) dan kelompok
satuan peta tanah majemuk (compound mapping unit).
Hanya mengandung 1 satuan tanah, terdapat tanah lain yang disebut inklusi.
Pada survei tanah detil : daerah relative seragam. SPT ini disebut konsosiasi, yang
artinya didominasi oleh 1 satuan tanah dan tanah-tanah yang mirip (Similar soil).
Minimal 50% dari pedon-pedon yang ada dalam SPT tersebut = yang tertulis dalam
(dissimilar soil/iknklusi), harus lebih kecil dari 25%, 15% atau 10%. Sifatnya sebagai
berikut :
- Jika tanah yang berbeda tersebit lebih baik dari tanah utamanya, maka diperkenankan
25%.
- Jika tanah yang berbeda tersebit bersifat sebagai pembatas untuk penggunaanya,
maka maksimum 15%.
- Jika tanah yang berbeda tersebut sifatnta sangat kontras dan meruoakan faktor
oembatas yang berat, maka maksimum 10%.
Mengandung lebih dari sama dengan 2 tanah yang secara geografis tidka
selalu berupa konsisais tetapi termasuk dalam satuan peta yang sam akarena untuk
penggunaan dan pengelolaannya sama atua mirip. Tanah-tanah tersebut dimasukkan
ke dalam satuan peta yang sama karena sama-sama punya sifat :
a. Berlereng terjal
b. Berbatu
Beberapa kriteria untuk menentukan satuan peta (Dent & Ypung, 1981) :
1. Satuan peta harus homogen (variasi dalam 1 satuan peta harus dipertahankan
sesuai peta harus diperhatikan sesuai definisi yang dibuat). Macam variasi
harus konsisten dengan semua satuan peta yang punya nama sama.
4. Pemetaan harus dapat diselesaikan dalam jangka watu yang layak dan dengan
peralatan yang umum.
5. Sifat tanah yang digunkaan dallam pemetaan haruslah sifat yang dapat
diamati, dirasakan seperti warna, tekstur dll. (unsur hara dll, tidak dapat
langsung diamati dan dipetakan di lapangan).
6. Sifat tanah yang relative stabil, sep tekstur dan lithologi, jarus digunakan
untuk memberi Batasan satuan taksonomi. Bukan sifat yang cepat berubah
dengan pengelolaan, seperti struktur atau bahan organik tanah-atas.
- Soil varian.
Deliniasi satuan peta tanah hampir selalu mengandung satuan tanah lain yang
tidak disebutkan dalam nama satuan peta tersebut. Inklusi tersebut terlalu kecil untuk
dideliniasi tersendiri, atau terkadang memang tidak teramati dengan metoda survei
yang dilakukan. Deliniasi terkecil dalam peta = 0.4 cm (USDA, 1989). Inklusi dapat
berupa tanah yang serupa atau tanah yang tidak serupa dengan tanah yang disebut
sebagai nama satuan peta tersebut. Tanah yang tidak serupa dapat pula berupa tanah
penghambat (limiting) atau tanah bukan penghambat (non limiting).