Anda di halaman 1dari 2

Tugas Kelompok

Pengolahan Bahan Galian

Nama Anggota Kelompok:

1. Ali Akbar
2. Eka Rahmawati
3. Edi Kusnadi
4. Meita Yuliana
5. Nira Rianti
6. Sopian

POLITEKNIK NEGERI KETAPANG

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

TAHUN AJARAN

2020/2023
Timah

1. Pengertian Timah
Timah (atau timah putih) adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki simbol Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Timah termasuk logam
pasca-transisi di kelompok 14 dalam tabel periodik.Timah menunjukan kemiripan kimia
dengan Germanium dan Timbal yang juga berada di kelompok 14 dan memiliki dua
kemungkinan bilangan oksidasi, +2 dan +4 yang sedikit lebih stabil. Timah adalah
elemen ke 49 yang paling melimpah di bumi, memiliki 10 isotop stabil, jumlah terbesar
dalam tabel periodik.
Unsur ini merupakan logam miskin (logam post-transisi) keperakan, dapat
ditempa (malleable), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat,
ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk
mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral kasiterit yang terbentuk
sebagai oksida.
2. Karakterisasi Bijih Timah
Bijih timah yang ditambang di Indonesia umumnya adalah dari jenis endapan
timah aluvial dan sering disebut sebagai endapan timah sekunder atau disebut timah
placer. Jenis bijih timah ini sudah terlepas dari endapan induknya yaitu timah primer,
dan oleh air diendapkan kembali di tempat lain yang lebih rendah.
Secara ekonomis, mineral penghasil timah putih adalah kasiterit dengan rumus
kimia SnO2, walaupun ada sebagian kecil timah yang dihasilkan dari sulfida seperti
stanit, silindrit, frankeit, kanfieldit dan tealit. Mineral utama yang terkandung di dalam
bijih timah adalah kasiterit, sedangkan mineral ikutannya adalah pirit, kuarsa, zirkon,
ilmenit, galena, bismut, arsenik, stibnit, kalkopirit, xenotim, dan monasit.
3. Pengolahan Timah

Tahap konsentrasi bijih timah merupakan operasi peningkatan kadar timah


dengan menggunakan peralatan seperti Jig Concentrator, palong dan meja goyang. Bijih
timah yang diolah memiliki kadar awal sekitar 30 sampai 65 persen Sn. Setelah melalui
operasi pemisahan, kadar timah minimum yang harus tercapai supaya dapat
dipergunakan sebagai umpan peleburan tahap pertama adalah sebesar 70 persen Sn.
4. Produk akhir: konsentrat timah

Anda mungkin juga menyukai