Anda di halaman 1dari 3

larutan penyangga juga bermanfaat lhodalam kehidupan. Ingin tau apa saja?

1. Mempertahankan pH dalam darah

Sebagai zat transportasi di dalam tubuh, darah memegang peranan penting dalam sistem metabolisme,
khususnya pengangkutan oksigen dan karbondioksida. Oleh karena itu, darah harus selalu berada pada
pH tertentu, yaitu 7,4. Untuk mempertahankan pH tersebut, di dalam darah terdapat beberapa jenis
larutan penyangga, contohnya larutan penyangga karbonat, larutan penyangga hemoglobin, dan larutan
penyangga fosfat.

2. Larutan penyangga di dalam air ludah

Makanan yang masuk ke dalam mulut, tentu akan memengaruhi tingkat keasaman di dalamnya. Kadar
pH di dalam mulut harus selalu konstan agar tidak merusak email gigi, yaitu pada kisaran 6,8. Jika mulut
berada pada kondisi yang terlalu asam, maka email gigi akan terkikis sedikit demi sedikit. Akibatnya,
kuman-kuman bisa dengan mudah masuk ke dalam gigi. Untuk mempertahankan pH tersebut, air ludah
akan mengeluarkan larutan penyangga fosfat. Larutan penyangga ini bisa menetralkan asam sisa-sisa
makanan.

3. Menjaga keseimbangan pH pada tanaman

Beberapa tahun terakhir, masyarakat mulai beralih menggunakan sistem hidroponik untuk menanam
berbagai jenis tanaman. Saat menerapkan hidroponik, media tumbuh yang digunakan bukanlah tanah,
tetapi air. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika berada pada pH tertentu. Nah,
untuk mempertahankan agar pH tanaman konstan dalam media air, dibutuhkanlah suatu larutan
penyangga.

Larutan penyangga berperan dalam sistem pengeluaran ion H+ pada ginjal. Di dalam sel tubuh terdapat
larutan penyangga, berupa H3PO4 dan basa konjugasinya berupa ion H2PO4- .

Terdapat larutan penyangga berupa H2CO3 dan ion HCO3

pH-Darah
Larutan penyangga asam dan natrium sitrat yang menjaga PH dalam makanan kaleng sehingga makanan
tidak mudah dirusak oleh bakteri

Sebagai obat penghilang rasa nyeri, aspirin mengandung asam asetilsalisilat. Beb erapa merek aspirin
juga ditambahkan zat untuk menetralisir kelebihan asam di perut, seperti MgO.

Obat tetes mata harus memiliki pH yang sama dengan pH air mata agar tidak menimbulkan iritasi perih
pada mata.

Dalam industri, larutan penyangga digunakan untuk penanganan limbah.Larutan penyangga


ditambahkan pada limbah untuk mempertahankan pH 5-7,5. Hal itu untuk memisahkan materi organik
pada limbah sehingga layak di buang ke perairan.

Larutan penyangga didalam darah

Darah mempunyai pH yang relatif tetap di sekitar 7,4. Hal ini dimungkinkan karena adanya larutan
penyangga dalam darah, yaitu H2CO3/ HCO3–, sehingga meskipun setiap saat darah kemasukan
berbagai zat yang bersifat asam maupun basa, tetapi pengaruhnya terhadap perubahan pH dapat
dinetralisir.

Di dalam darah, senyawa penyangga ini ada dalam bentuk H2CO3 dan HCO3- . Kalau kita perhatikan,
kedua senyawa tersebut punya sifat yang berbeda: H2CO3 bersifat asam, sementara HCO3- adalah basa
konjugasi. Saat kita makan makanan asam, secara kimiawi, akan banyak ion H+ yang masuk ke dalam
tubuh. Masuknya H+ ini yang membuat pH darah di tubuh kita menjadi turun (asam). Beruntung kita
punya senyawa penyangga di dalam darah yang mampu mengikat H+ sehingga pH darah kita kembali
stabil.

Adapun reaksi kimia yang terjadi antara senyawa penyangga HCO3- dengan H+ adalah sebagai berikut:

reaksi kimia asam dengan senyawa penyangga.

kalau kita mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung basa? Hal ini tentu akan
meningkatkan pH darah dan membuatnya menjadi basa dong. Eits, jangan takut. Masuknya ion OH- dari
makanan/minuman basa tadi juga akan ditangkap oleh senyawa penyangga. Berikut reaksi kimianya:

reaksi kimia basa dengan senyawa penyangga


Hayo, tahu nggak kenapa yang bertugas menangkap H+ itu HCO3- sementara yang menangkap OH- itu
H2CO3? Masih ingat, kan, sifat dari kedua senyawa penyangga tadi?

Senyawa penyangga yang bereaksi dengan ion H+ selalu senyawa basa (HCO3-), dan yang bereaksi
dengan OH- adalah senyawa penyangga asam ( H2CO3 ).

Selain penyangga yang ada di darah, di dalam sel di tubuh kita juga ada senyawa penyangganya, lho!
Adapun senyawa penyangganya adalah H2PO4- (asam) dan HPO42-(basa konjugasi). Sama halnya
dengan senyawa yang ada di dalam darah, apabila ada makanan asam (H+) yang masuk ke dalam tubuh,
maka akan diikat oleh senyawa penyangga basa konjugasi (HPO42-). Sebaliknya, apabila ada
makanan/minuman yang mengandung basa masuk ke dalam sel, maka akan ditangkap oleh senyawa
penyangga asam (H2PO4-).

Adapun reaksi untuk mengikat asam di dalam sel:

reaksi kimia asam di dalam sel dengan senyawa penyangga

Sementara yang mengikat basa di dalam sel:

reaksi kimia basa dengan senyawa penyangga di dalam sel

Anda mungkin juga menyukai