DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
- Ghalih Pratama Nur
Ramadhan
- Agata Ure Wukak
- Chatje Mail
Dosen Pengampu:
Digor Mufti,S.E., M.M
Persediaan atau biasa disebut inventori merupakan salah satu aset terpenting dari
bisnis. Tanpa persediaan, tidak ada sumber penghasilan. Tanpa penghasilan, sebuah
bisnis mustahil bisa bertahan dan berkembang.
Dalam laporan keuangan, persediaan masuk dalam kategori aset lancar pada neraca
perusahaan. Ketika persediaan terjual, maka akan tercatat sebagai harga pokok
penjualan pada laporan laba-rugi.
Secara rutin mengevaluasi persediaan adalah kunci kesuksesan bisnis. Tidak hanya
harus mengetahui jenis-jenis persedian, tapi pemilik bisnis juga harus memahami cara
mengevaluasi persediaan. Tujuannya adalah untuk menjadi acuan dalam pembuatan
keputusan bisnis.
Selain itu, pemilik bisnis juga harus memahami waktu maksimal penyimpanan
persediaan barang. Sebab, menyimpan persediaan dalam waktu lama belum tentu
menjadi hal yang baik. Semakin lama persediaan tersimpan, artinya akan semakin
banyak biaya penyimpanan yang harus dikeluarkan. Bahkan, jika terlalu lama
disimpan, produk berpotensi menjadi usang dan rusak.
Jenis-Jenis Persediaan
B. Metode Pencatatan.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk menentukan harga pokok penjualan.
Mereka adalah sebagai berikut:
Dengan menjual barang-barang tertua terlebih dahulu, perusahaan lebih siap untuk
menyimpan barang-barang baru. Selain itu, tergantung pada itemnya, semakin lama
disimpan, semakin mudah rusak.
Misalnya, jika toko kelontong menjual alpukat, mereka harus menjual alpukat yang
tiba di toko terlebih dahulu untuk menghindari jamur dan untuk tidak menjual alpukat
berjamur kepada pelanggan.
Secara keseluruhan, jika metode FIFO tidak digunakan, dapat mempengaruhi margin
keuntungan perusahaan. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengevaluasi
persediaan dan harga pokok penjualan menggunakan metode ini:
3. Hitung HPP
Tentukan harga pokok penjualan dengan mengurangkan jumlah yang terjual dari
persediaan Anda dimulai dengan barang yang terjual terlebih dahulu. Anda kemudian
dapat mengalikannya dengan biaya pembelian. Misalnya, HPP untuk contoh di atas
adalah (10 x 100.000) + (5 x 150.000) = 1.750.000. Oleh karena itu, HPP Anda akan
menjadi 1.750.000.
4. Hitung HPP
Misalnya, total yang Anda belanjakan untuk kemeja adalah 125.000 x 10 kemeja =
1.250.000. Jika Anda menjual 5 kemeja, total HPP yang menggunakan metode ini adalah
625.000 karena 125.000 x 5 adalah 625.000.
3. Totalkan jumlahnya
Untuk melakukan ini, tambahkan bersama biaya setiap set barang yang Anda jual. Misalnya,
dengan 10 celana yang Anda beli seharga 20.000, Anda akan mendapatkan 200.000 karena
10 x 20.000 = 200.000.
Celana ini yang pertama kali dijual dan akan digunakan karena kita menghitung HPP
menggunakan metode FILO. Setelah ini, ambil 5 celana yang dibeli seharga 20.000 masing-
masing dan dapatkan 100.000 karena 5 x 20.000 adalah 100.000. Celana ini dibeli terakhir.
Tambahkan 200.000 ke 100.000 untuk mendapatkan COGS 300.000.