NIM : 06010720001
PRODI : PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JAWABAN :
1. Contoh kasus-kasus yang terjadi dalam pembelajaran berdasarkan pernyataan nomor satu :
a. Guru menyampaikan materi pembelajaran matematika tentang pecahan dengan
menggunakan benda konkrit seperti roti, saat menjelaskan konsep pecahan 3/10 jadi
divisualisasikan menggunakan roti, roti tersebut dipotong menjadi 10 bagian yang sama,
kemudian dipisah 3 bagian potongan roti yan sama. Maka 3 bagian potongan roti tersebut
adalah 3/10 dari keseluruhan potongan roti.
b. Guru menggunakan benda mobil-mobilan yang menggunakan baterai atau carger, ketika
menggunakan batrei baru energinya masih penuh, laju mobil-mobilan tersebut cepat.
Namun saat menggunakan batrei lama saat digunakan laju nya lambat, hal ini karena jumlah
atau besar energy pada baterai semakin berkurang, bahkan mobil-mobilan tersebut tidak
dapat jalan manakala energy pada batrei sudah habis.
c. Guru mengajarkan hitungan dengan menggunakan kacang panjang dan gelas, kemudian
anak-anak diminta memasukkan, misalnya dua potong kacang panjang ke gelas, lalu
masukkan lagi tiga potong kacang panjang ke gelas sehingga didapatkan hasil akhir dari
soal tambahan matematika tersebut adalah lima potong kacang panjang.
2. Pengalaman hasil belajar saya berdasarkan cone experience memang benar semakin kebawah
presentase yang saya ingat makin besar, dan tingkat keterlibatannya juga sama. Seperti pada
mata pelajaran agama materi tentang pengurusan jenazah, ketika hanya membaca materi
tersebut yang saya ingat hanya sedikit dan tidak terlalu paham. Kemudian guru saya
memperlihatkan video demonstrasi tentang pengurusan jenazah, dengan begitu presentase
pemahaman saya juga pastinya bertambah. Kemudian lanjut melakukan diskusi sebagian besar
teman-teman pasti terlibat tanya jawab. Setelah itu pertemuan selanjutnya mempresentasikan
atau melakukan simulasi pengurusan jenazah, dengan begitu semua anak ikut terlibat dalam
mengurus jenazah. Jadi berdasarkan cone experience semakin kebawah, ada sisi yang positif,
lebih besar presentasenya. Partisipasi peserta didik juga terlibat dalam diskusi juga keterlibatan
dalam kelas. Dan dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada peserta didik
untuk mempelajari sesuatu dalam situasi nyata.
3) Select Strategy, Technology, Media, and Materials (Memilih Strategi, Teknologi, Media,
Materi)
Dengan memiliki strategi pembelajaran, teknologi, media dan bahan secara sistematis
diharapkan agar pemanfaatan media di kelas dapat efektif.
4) Ultilize Technology, Media and Material (Penggunaan Teknologi, Media dan Bahan)
Peran guru dalam perencanaan media untuk pemanfaatan teknologi, media, dan materi di
kelas. Menurut smaldino, dkk, dapat mengikuti proses “5Ps” sebagai berikut.
a) Preview The technology, Media, and Materials (Meninjau Teknologi, Media, Dan
Materi).
b) Prepare The Technlogy , Media, and Material (Mempersiapkan Teknologi, Media, dan
Materi)
c) Prepare The Environment (Mempersiapkan Lingkungan)
d) Prepare The Learners (Mempersiapkan Peserta Dikik)
e) Provide The Learning Experience (Menciptakan Pengalaman Belajar)
4. Media pembelajaran tidak hanya digunakan untuk anak yang normal, namun juga
memfasilitasi anak yang berkenutuhan khusus. Sebab anak yang berkebutuhan khusus
merupakan anak-anak yang relative mengalami hambatan dalam perkembangannya.
Penggunaan media pembelajaran dapat melibatkan keaktifan siswa akan lebih mempermudah
proses belajar mengajar karena membantu daya ingat siswa terhadap materi yang dipelajari.
Contohnya media pembelajaran bagi anak tunanetra adalah tulisan Braille serta buku-buku
yang ada tulisan braillenya agar anak dapat belajar secara maksimum, seperti pada
pembelajaran kesenian anak-anak berkebutuhan khusus dapat meraba bentuk-bentuk alat
music, not-not dalam musik yang telah disediakan oleh guru pada buku braille. Dengan begitu
tidak hanya anak normal saja yang membutuhkan media pembelajaran, namun anak yang
berkebutuhan khusus juga perlu dengan tujuan mempermudah proses pembelajarannya.