Anda di halaman 1dari 3

Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah kami adalah :


1. Apa makna Motivasi Belajar?
2. Apa saja ciri-ciri Motivasi Belajar?
3. Apa komponen-komponen Motivasi Belajar?
4. Apa unsur-unsur yang mempengaruhi Motivasi Belajar?
5. Bagaimana penerapan teori Motivasi Siswa dalam Pembelajaran?

Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan memahami makna Motivasi Belajar
2. Mampu mendeskripsikan ciri-ciri Motivasi Belajar
3. Mampu mendeskripsikan komponen-komponen Motivasi Belajar
4. Mampu mendeskripsikan unsu-unsur yang mempengaruhi Motivasi Belajar
5. Untuk memahami penerapan teori Motivasi Siswa dalam pembelajaran

A. Motivasi Belajar
Secara umum, motivasi belajar adalah keinginna, perhatian, dan kemauan siswa
dalam belajar. Menurut Wloodkowski (2007) motivasi belajar adalah arah dan
ketahanan prilaku siswa dalam belajar. Komponen utama motivasi belajar adalah
kebutuhan, dorongan, dan tujuan belajar. Kebutuhan belajar terjadi apabila siswa
merasa ketidakseimbangan antara yang dimiliki dengan yang diharapkan. Dorongan
belajar adalah kekuatanmental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi
harapan dalam belajar. Dorongan belajar berorientasi pada tujuan belajar. Tujuan
belajar inilah yang menjadi inti motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai
oleh seorang individu.
Motivasi belajar di sekolah dipengaruhi oleh rekayasa pedagogis guru di sekolah.
Dimyati (2002) menggambarkan hal ini dalam bagan sebagai berikut :
1.1

Rekayasa Pedagogis guru

5
1
33.1
Dampak Pengajaran
Guru
Penguatan Motivasi :

Hadiah, hukuman

3 4
Proses Belajar Mengajar Hasil Belajar

3.2

Penghayatan Motivasi : 6 6
2
Tambah semangat, Dampak Prog. Belajar
Siswa
berkompetensi Pengiring Sepanjang
Hayat

2.1
Hasil Belajar
Emansipasi Kemandirian Sepanjang Hayat
Sepanjang Hayat

Rekayasa pedagogis yang dilakukan guru sebagai pengalaman belajar di sekolah,


akan membantu perkembangan kemampuan belajar siswa, terutama dalam hal
pembentukan sikap dan motivasi yang tepat, konsentrasi, kemampuan mengolah,
menyimpan, menggali dan unjuk kerja berprestasi siswa di sekolah. Sejak memasuki
Pendidikan di sekolah diharapkan proses perkembangan ini berlangsung secara
bertahap dan berlanjut, hingga akhirnya siswa memiliki kemampuan belajar
sepanjang hayat. Seperti kemampuan memotivasi diri untuk belajar diharapkan
melalui rekayasa pedagogis ini akan dapat mengubah motivasi ekstrinsik menjadi
motivasi intrinsik. Dengan kata lain, pengalaman belajar di sekolah akan
menumbuhkan motivasi belajar siswa ke arah yang lebih baik bila dibanding dengan
pada saat berada di jenjang kelas sebelumnya.
Menurut Priyatno (2002), pada proses pembelajaran di sekolah dapat diamati
beberapa karakteristik siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar, diantaranya
adalah :
1. Duduk di kursi dengan badan agak condong ke depan ketika memperhatikan guru
memberi penjelasan. Kadang kepala dianggukkan sebagai pertanda setuju.
2. Mengacungkan tangan secara spontan bila ingin bertanya dan memberi respon,
ekspresi wajah penuh dengan rasa ingin tahu, bila merasa berhasil, ekspresinya puas
dan bahagia serta sorotan mata bersinar-sinar.
3. Secara umum menyukai sekolah, guru dan teman-teman. Cenderung datang ke
sekolah lebih cepat.
4. Sering merasa tertantang dengan tugas-tugas belajar yang diberikan guru, bila
memberikan jawaban yang salah, maka siswa akan berusaha untuk mendapatkan
jawaban yang benar.
5. Tekun, serius dan sabar terhadap pelajaran yang dirasa sukar
6. Secara umum merasa senang hati dalam mengerjakan tugas-tugasnya. sellau
menyiapkan peralatan dan kelengkapan belajar dengan baik.

B. Komponen- Komponen Motivasi Belajar


Menurut Keller (Suciati : 2001) ada 4 komponen motivasi belajar yang disebutnya
moder ARCS, yaitu :
1. Attention (Perhatian) siswa terhadap pelajaran di sekolah muncul didorong oleh
rasa ingin tahu.
2. Relevansi (kesesuaian), menunjukkan adanya hubungan materi pelajaran dengan
kondisi siswa. motivasi belajar siswa akan terpelihara apabila mereka
menganggap pelajaran yang dipelajarinya akan memenuhi kebutuhan pribadinya,
bemanfaat untuk dirinya dan sesuai dengan nilai yang dianutnya.
3. Confidence (percaya diri) yaitu perasaan mampu dalam diri siswa yang
merupakan potensi untuk dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungan.
Hal ini berhubungan dengan keyakinan siswa bahwa dirinya memilki kemampuan
untuk melakukan suatu tugas yang menjadi syarat keberhasilan.
4. Satisfaction (kepuasan). Usaha belajar yang dilakukan siswa dipengaruhi
konsekuensi yang diterimanya. konsekuensi yang sesuai degan harapan akan
memberikan kepuasan. Selanjutnya kepuasan ini akan membuat siswa
termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa. Keempat
komponen motivasi belajar ini dapat digunakan untuk memotivasi siswa di dalam
proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai