Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ SISTEM ORGANISASI EKONOMI KOPERASI ”

Dosen Pengampu : Dr. Muhamad Juaini, MM

Disusun Oleh :

Ramdani Rizki Reza Saputra (200401096)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI

UNIVERSITAS HAMZANWADI

2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca,untuk kedepannya agar dapat memperbaiki bentuk maupun isi dari
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua...

Lombok Timur, 29 Maret 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................................

KATA PENGANTAR.............................................................................................................

A. PENDAHULUAN.......................................................................................................

1. Latar Belakang.....................................................................................................

2. Rumusan Masalah...............................................................................................

3. Tujuan Masalah...................................................................................................

B. PEMBAHASAN...........................................................................................................

1. Sistem Organisasi Ekonomi Koperasi.................................................................

2. Hierarki Organisasi Ekonomi Koperasi................................................................

3. Prinsip Organisasi Ekonomi Koperasi.................................................................

C. PENUTUP.....................................................................................................................

Kesimpulan..............................................................................................................

Saran........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi adalah organisasi ekonomi yang memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan
organisasi ekonomi yang lain. Perbedaan ini terletak pada sistem nilai etis yang melandasi
kehidupannya dan terjabar dalam prinsip-prinsipnya yang kemudian berfungsi sebagai
norma-norma etis yang mempolakan tata laku koperasi sebagai ekonomi. Satu ciri utama
koperasi adalah kerjasama anggota dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan hidup
bersama. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di
mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil
koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU)
biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan
melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan
oleh si anggota.

Sebagai suatu perusahaan, koperasi harus menjalankan sesuatu usaha yang


mendatangkan keuntungan ekonomis, meskipun koperasi bukan merupakan bentuk
akumulasi modal. Untuk mencapai tujuan mendatangkan keuntungan ekonomis tersebut,
maka koperasi harus menjalankan usahanya secara terus menerus (kontinyu), terang-
terangan, berhubungan dengan pihak ketiga, dan memperhitungkan rugi laba serta
mencatat semua kegiatan usahanya tersebut ke dalam suatu pembukuan.

Pengelolaan koperasi harus dilaksanakan secara produktif, efektif dan efisien. Dalam
arti koperasi harus memiliki kemampuan dalam mewujudkan pelayanan usaha, yang dapat
meningkatkan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya pada anggota, dengan
tetap mempertimbangkan untuk memperoleh sisa hasil usaha yang wajar. Untuk mencapai
kemampuan usaha seperti itu, maka koperasi harus dapat berusaha secar luwes, baik yang
menyangkut industri/produk hulu dan/ atau hilir tersebut. Ini berarti koperasi mempunyai
kesempatan dan peluang yang sama dengan pelaku ekonomi lainnya dalam melakukan
kegiatan usahanya.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sistem Organisasi Ekonomi Koperasi ?


2. Bagaimana Hierarki Organisasi Dalam Ekonomi
Koperasi ?
3. Bagaimana Prinsip Organisasi Dalam Ekonomi ?

C. Tujuan

a. Mengetahui Sistem Organisasi Ekonomi Koperasi

b. Mengetahui Hierarki Organisasi Dalam Ekonomi Koperasi

c. Mengetahui Prinsip Organisasi Dalam Ekonomi Koperasi


BAB II
PEMBAHASAN

1) . Sistem Organisasi Ekonomi Koperasi

James A.F Stoner mendefinisikan organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Pekerjaan untuk mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber daya modal yang
dimiliki oleh organisasi disebut pengorganisasian (organizing) dan dilakukan oleh seorang
manajer. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara
komponen dan posisi dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi menunjukkan hierarki
organisasi dan struktur wewenang, serta memperlihatkan aliran pelaporannya. Selain itu,
struktur organisasi memberikan stabilitas dan kelanjutan hidup organisasi, walaupun
sumber daya manusia di dalamnya silih berganti.

Koperasi sebagai sebuah usaha bersama dari sekelompok orang yang mempunyai
kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi
merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di
Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang
terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut.

a. Organisasi Koperasi Menurut Hanel

Menurut Hanel, organisasi koperasi diartikan sebagai sistem sosial ekomomi atau sosial
teknik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan. Dengan demikian, suatu organisasi
koperasi dapat ditinjau dari beberapa kriteria, sbb :

• Anggota koperasi sebagai individu yang bertindak sebagai pemilik dan konsumen
akhir

• Anggota koperasi sebagai pengusaha perorangan maupun kelompok yang


memanfaatkan koperasi sebagai pemasok (supplier)

• Koperasi sebagai badan usaha yang melayani anggota koperasi dan masyarakat.
b. Organisasi Koperasi Menurut Ropke

Rofke mengidentifikasi ciri-ciri organisasi koperasi adalah sbb :

• Terdapat sejumlah individu yang bersatu dalam satu kelompok

• Anggota yang bergabung memanfaatkan koperasi secara bersama

• Menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan anggotanya

• Memiliki tujuan yang sama

• Bertujuan untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi anggota koperasi

Jika memperhatikan kriteria dan ciri-ciri organisasi koperasi diatas, maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa organisasi koperasi terdiri dari beberapa pihak sbb :

- Anggota Koperasi, baik sebagai konsumen akhir maupun sebagai pengusaha yang
memanfaatkan koperasi dalam kegiatan sosial ekonominya.

- Badan Usaha Koperasi, sebagai satu kesatuan dari anggota, pengelola, dan pengawas
koperasi yang berusahan meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya melalui
perusahaan koperasi.

- Organisasi Koperasi, sebagai badan usaha yang bertindak sebagai perusahaan yang
melayani anggota maupun non anggota.

2) . Hierarki Organisasi Koperasi Ekonomi

Secara umum, struktur dan tatanan manajemen koperasi di Indonesia dapat diurut
berdasakan bentuk organisasi berikut ini :

a. Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi yang
diorganisasikan oleh pengurus koperasi untuk membicarakan kepentingan organisasi
maupun usaha koperasi dalam rangka mengambil suatu keputusan dengan suara
terbanyak dari para anggota yang hadir. Pelaksanaan rapat anggota ini biasanya diatur
dalam anggaran dasar koperasi, baik mengenai waktu pelaksanaannya maupun
menyangkut jumlah anggota minimal hadir.
Segala keputusan yang dikeluarkan rapat anggota sebagai lembaga struktural
organisasi koperasi mempunyai kekuatan hukum, karena merupakan hasil dari suara
terbanyak pemilik koperasi. Di samping itu, setiap anggota koperasi mempunyai hak suara
yang sama sesuai dengan prinsip koperasi. Rapat anggota sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi dalam koperasi mempunya kedudukan untuk menentukan dan menjadi sumber dari
segala keputusan atau tindakan yang dilaksanakan oleh bentuk organisasi koperasi. Oleh
sebab itu segala sesuatu yang telah diputuskan oleh Rapat Anggota harus ditaati dan
sifatnya mengikat bagi semua anggota koperasi.

b. Pengurus

Pengurus adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih melalui rapat anggota
yang bertugas mengelola organisasi dan usaha. Idealnya, pengurus koperasi sebagai
perwakilan anggota diharapkan mempunyai kemampuan manajerial, teknis, dan berjiwa
wirakoperasi, sehingga pengelolaan koperasi mencerminkan suatu ciri yang dilandasi
dengan prinsip-prinsip koperasi. Kedudukan pengurus sebagai penerima mandat dari
pemilik koperasi dan mempunyai fungsi sebagai pelaksana keputusan rapat dan
menentukan maju mundurnya koperasi. Berdasarkan pernyataan tersebut pengurus
mengemban amanat dan keputusan Rapat Anggota untuk mengelola organisasi dan usaha
koperasi. Tugas dan wewenang yang dilakukan Pengurus merupakan pelaksanaan
kegiatan sebagai lembaga eksekutif dan memiliki identitas tersendiri.

Teorinya, susunan perangkat organisasi pengurus pada umumnya terdiri dari ketua,
sekretaris dan bendahara. Namun dalam pelaksanaannya, susunan bentuk organisasi
pengurus tersebut dapat bervariasi antar satu koperasi satu dan koperasi lain, tergantung
besar kecilnya koperasi dan keinginan anggota. Pengurus koperasi juga dapat mengangkat
pengelola yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha. Pengelola tersebut
biasa disebut dengan “manajer’. Rencana pengangkatan manajer harus diajukan pada dan
mendapat persetujuan dari Rapat Anggota. Dalam perjanjian tersebut juga disebutkan
wewenang manajer dalam pengambilan keputusan dan penandatanganan dokumen atau
surat yang terkait dengan kerja sama yang dilakukan dengan pihak lain. Manajer sebagai
pengelola akan mempertanggungjawabkan tugasnya kepada pengelola.
c. Pengawas

Perangkat koperasi yang ketiga, pengawas, adalah bentuk organisasi yang dipilih
dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya roda
organisasi dan usaha koperasi. Pengawas mengemban amanat anggota untuk melakukan
pengawasan terhadap pelaksana kebijaksanaan dan pengolahan koperasi, sebagaimana
ditetapkan dalam Anggaran Dasar (AD) DAN Anggaran Rumah Tangga (ART. Dalam
praktiknya, umumnya fungsi pengawasan yang dilakukan oleh pengawas koperasi dapat
dikatakan kurang efektif, khususnya bagi koperasi-koperasi pedesaan seperti KUD. Hal
tersebut dapat terjadi karena pengurus dipilih lebih dahulu daripada pengawas. Akibatnya,
sumber daya manusia yang lebih baik akan terpilih sebagai Pengurus dan baru kemudian
sisanya yang terpilih menjadi pengurus koperasi adalah tokoh-tokoh masyarakat desa yang
mempunyai pengaruh yang relatif lebih luas, sehingga pada pemilihan yang dilakukan
secara demokratis pun, peluang mereka untuk terpilih menjadi lebih besar. Kondisi ini
diperburuk dengan kenyataan bahwa status sosial pengurus tadi relatif lebih baik dan
kualifikasi pengawas yang kurang memadai membawa dampak negatif terhadap efektivitas
pelaksanaan pengawas.

d. Pengelola

Pengelola koperasi adalah mereka yang daingkat dan diberhentikan oleh pengurus
untuk mengembangkan usaha kopeasi secara efisien dan profesional. Karena itu,
kedudukan pengelola adalah sebagai pegawai atau karyawan yang diberi kuasa dan
wewnang oleh pengurus. Dengan demikian, disi berlaku hubungan perikattan dalam bentuk
perjanjian atau kontrak kerja. Jumlah pengelola dan ukuran struktural organisasinya sangat
tergantung pada besarnya usaha yang dikelola.
3) . Prinsip Organisasi Koperasi Ekonomi

Prinsip organisasi menurut Henry fayol ;

 Sebagaimana dikutip oleh Huse dan Bowditch (1977), Fayol mengemukakan 14


prinsip organisasi yaitu:

 Pembagian kerja (division of work)

 Wewenang dan tanggungjawab (authority and responsibility)

 Kesatuan perintah (unity of command)

 Disiplin (discipline)

 Kesatuan arah (unity of direction)

 Kepentingan individu dibawah kepentingan umum (subordination of individual


interest to general interest)

Prinsip-prinsip atau sendi-sendi dasar koperasi menurut UU No. 12/1967 adalah :

• Sifat keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

• Pengelolaan dilakukan secara demokratis

• Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi

• Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing

• Adanya pembatasan bunga atas modal

• Mengembangkan kesejahteraan anggota

• Swadaya, swakarta, dan swasembada sebagai cerminan prinsip koperasi


BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan

Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas


kekeluargaan, inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan
para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta
membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi
bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa
terkecuali. Koperasi juga merupakan bentuk organisasi yang tujuan utama nya bukan
mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggotanya dan meningkatkan
perekonomian rakyat. Koperasi menyediakan kebutuhan setiap anggotanya dengan harga
terjangkau. Masyarakat ikut serta menjadi anggota koperasi di dalamnya. Modal koperasi di
dapatkan dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Oleh karena itu, dengan adanya
koperasi, kesejahteraan rakyat akan meningkat.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini yang dimana kami membahas tentang “Sistem
Organisasi Ekonomi Koperasi”, penulis menggunakan sumber yang cukup mendasar bagi
judul makalah ini. Selain itu, bentuk pemaparan dan penjelasan makalah ini menggunakan
metode pendeskripsian dan argumentasi bagi masalah-masalah yang dituangkan dalam
makalah. Penggunaan gaya bahasa yang mudah dipahami membuat sebuah kajian baru
dalam menyelesaikan suatu studi kasus. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu
penulis mengharapkan inspirasi dari para pembaca dalam hal membantu menyempurkan
makalah ini. Untuk terakhir kalinya penulis berharap agar dengan hadirnya makalah ini
akan memberikan sebuah perubahan khususnya pendidikan.
Daftar Pustaka

Buku Ajar Ekonomi Koperasi, Sattar, S.E., M.Si. 2007

Anda mungkin juga menyukai