Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI INTERNASIONAL

“Perspektif Internasional Mengenai Akuntansi Keuangan”

Disusun Oleh:
A. Besse Batari (90400119007)
Winda Arini (90400119017)
Marsina (90400119023)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021/2022
PERSPEKTIF INTERNASIONAL MENGENAI AKUNTANSI
KEUANGAN

A. PENGERTIAN AKUNTANSI INTERNASIONAL


Akuntansi Internasional merupakan suatu standar tunggal pelaporan akuntansi
yang memberikan tekanan pada penilaian (revaluation) profesional
dengan disclosures yang jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis
transaksi, penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu. Menurut Kieso
(2002 : 2), akuntansi internasional bisa didefinisikan secara tepat dengan
menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: (1) pengidentifikasian,
pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan (2) entitas ekonomi
kepada (3) pemakai yang berkepentingan. Karakteristik-karakteristik ini telah
dipakai untuk menjelaskan akuntansi selama beratus-ratus tahun.
Akuntansi dibentuk oleh lingkungan tempat akuntansi tersebut dijalankan.
Sebagaimana setiap bangsa memiliki sejarah, nilai dan sistem politik yang
berbeda, dan memiliki pola perkembangan akuntansi keuangan yang berbeda.
Diversitas (perbedaan) dalam akuntansi tumbuh sebagai akibat dari variasi
lingkungan bisnis yang ada diseluruh dunia, dan merupakan bukti bahwa
akuntansi sensitif terhadap lingkungan sekitarnya.
Di Amerika Serikat dan Britania Raya, informasi akuntansi keuangan
diperuntukan bagi kepentingan para pemegang saham (stockholders).Di beberapa
negara, akuntansi keuangan didesain untuk memastikan bahwa pemerintah dapat
menarik pajak, untuk membantu mencapai kebijakan makroekonomi
(pertumbuhan ekonomi).
Di Swiss, Jerman dan Jepang;
Memiliki sistem berbasis kredit, ditandai dengan sedikitnya bank-bank besar yg
memenuhi kebutuhan modal dunia bisnis; Kepemilikan cenderung terkonsentrasi,
ada ikatan yang kuat antara bank dan perusahaan dan kerjasama ini berlangsung
dalam jangka panjang. Mengingat perusahaan harus membuat kesepakatan hanya
dengan sedikit kreditur- akses langsung merupakan sebuah cara yang efisien dan
praktis untuk memonitor kesehatan finansial perusahaan;Pemerintah masih harus
menyiapkan laporan keuangan untuk pengungkapan publik, oleh karena itu tidak
mengejutkan jika laporan keuangan tidak memuat banyak informasi keuangan.

B. KARAKTERISTIK AKUNTANSI INTERNASIONAL


Berikut ini terdapat beberapa karakteristik akuntansi internasional, antara lain:
 Akuntansi internasional akan fokus pada masalah atau isu yang
berhubungan dengan perusahaan yang memproduksi bisnis secara
internasional. Akuntansi jenis internasional ini biasanya digunakan oleh
beberapa perusahaan yang multinasional sehingga ia berhubungan
langsung dengan pihak-pihak di luar negeri.
 Akuntansi internasional juga mencakup studi mengenai standar akuntansi
serta praktik akuntansi di seluruh negara dan membandingkan standar dan
praktik tersebut pada masing-masing negara. Setiap negara yang berdiri,
tentu memiliki peraturan yang berbeda sehingga penerapan akuntansi juga
memiliki sistem yang berbeda pula. Namun meskipun begitu, masing-
masing dari negara tidak akan melenceng jauh dari prinsip-prinsip
akuntansi secara umum.
 Karakteristik selanjutnya aspek akuntansi yang dibahas hanya meliputi
tentang pelaporan keuangan, transaksi dan penjabaran valas, sistem
evaluasi kinerja, perpajakan dan audit keuangan. Biasanya akuntansi
internasional mencakup wilayah yang luas yaitu wilayah internasional atau
wilayah antarnegara, kemudian wilayah internasional tersebut akan
dibandingkan dengan akuntansi lain yang memiliki cakupan wilayah lebih
sempit. Dalam akuntansi antar negara ini harus ada penyesuaian antara
beberapa hal seperti bahasa, standar akuntansi, mata uang dang beberapa
hal lain yang ikut mempengaruhi sistem akuntansi itu sendiri.
 Dengan hilangnya batasan antar negera sejak mulai diberlakukannya
ekonomi global sehingga sangat sulit untuk mengetahui dari manakah
suatu produk atau perusahaan baru berasal. Adanya ekonomi global,
pemakaian akuntansi internasional ini berlaku umum untuk berbagai
negara.
 Selanjutnya adalah ketergantungan pada perdagangan internasional akan
membuat akuntansi internasional digunakan oleh semua pihak dari
berbagai negara. Pasar uang dan pasar modal biasanya menjadi salah satu
bagian yang tidak dapat dipisahkan pada era globalisasi ini. Para calon
investor maupun investor sendiri akan menggunakan informasi keuangan
organisasi atau perusahaan sebagai pedoman dalam memprediksi
keputusan bisnis yang harus diambil seperti surat-surat berharga seperti
saham dan lainnya.

C. VARIABEL YANG MEMBENTUK PERKEMBANGAN


AKUNTANSI :
1. Keuangan Eksternal
Pertumbuhan perusahaan akan meningkatan akan kebutuhan modal;
Laporan keuangan sebagai alat komunikasi komunikasi pihak manajemen
kepada pemegang saham sebagai bentuk pertanggungjawaban atas sumber
daya yang dipercayakan kepada pihak manajemen.
- Inggris Raya
Orientasi akutansi keuangan ditujukan pada proteksi kreditur,
mengingat bank merupakan sumber modal utama perusahaan;
- Prancis dan Swedia
Pemerintah pusat berperan penting dalam mengelola sumber daya
negara dan perusahaan diharapkan mampu memenuhi kebijakan
pemerintah dan rencana makroekonomi pemerintah.
Dampak pendanaan eksternal terhadap orientasi akuntansi keuangan :
a. Siapakah yang menjadi pihak penyedia modal-pengguna informasi
(apakah stockholder, bank atau goverment).
b. Ada berapa banyak investor dan kreditur yg terlibat.
c. Seberapa dekat hubungan antara perusahaan dengan penyedia
modal.
d. Bagaimana perkembangan pasar obligasi dan pasar modal dalam
suatu negara.
e. Tingkat kegunaan pasar keuangan internasional.
2. Sistem Hukum
Pengelompokan dunia akuntansi ke dalam kelompok negara-negara:
orientasi legalistik (code law) dan orientasi nonlegalistik (common law).
a. Code law, berisi “Anda seharusnya”, yaitu standar perilaku
minimum yang diharapkan dipenuhi oleh setiap warga negara,
wajib mematuhi hukum tertulis; prinsip akuntansi merupakan
hukum nasional (hukum pajak di Amerika Serikat). Peran
akuntansi keuangan adalah menentukan seberapa besar PPh yang
terutang kepada pemerintah (Argentina, Prancis dan Jerman).
b. Common law, hukum merupakan serangkaian “Anda tidak boleh”
yang menetapkan batas tidak boleh dilanggar.
Praktik akuntansi ditentukan oleh akuntan (sektor swasta) dan
berkembang karena praktik yang diterima umum (PABU), dan
akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif (Inggris Raya dan
USA).
3. Keterkaitan Politik dan Ekonomi
Teknologi akuntansi diekspor dan diimpor, sama seperti politik dan
ideologi, menyebabkan beberapa negara dapat memiliki akuntansi yang
sama.
a. Akuntansi Kanada dipengaruhi USA (kedekatan geografis dan
hubungan ekonomi-perusahaan Kanada secara rutin menjual saham
biasa/meminjam uang).
b. Meksiko; USA merupakan rekan kerja dagang utama.
c. Filifina; bekas protektorat USA
d. Israel dipengaruhi praktik akuntansi USA, sebagai akibat
keterkaitan historis dan sosiologis.
e. Inggris Raya, terutama Inggris dan Skotlandia, hampir semua bekas
koloni Inggris (Australia, Selandia Baru, Malaysia, Pakistan, India
dan Afsel) memiliki praktik akuntansi keuangan yang berpola pada
model Inggris Raya.
4. Tingkat Inflasi
Hampir semua negara (termasuk USA) mendasarkan akuntansi pada
prinsip biaya historis .Prinsip ini berdasar pada asumsi bahwa unit mata
uang yang digunakan dalam laporan keuangan cukup stabil.

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBEDAAN


PRAKTIK-PRAKTIK AKUNTANSI INTERNASIONAL
Ada 8 (delapan) faktor yang mempengaruhi Akuntansi Internasional:

1) Sistem Pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan
Inggris, akuntansi memiliki focus atau seberapa baik manajemen menjalankan
perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor
menganalisis arus kas masa depandan risiko terkait. Pengungkapan dilakukan
sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan public yang luas.
Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit di mana bank merupakan sumber
utama pendanaan. akuntansi memiliki focus pada perlindungan kreditor
melalui pengukuran akuntansi yang konservatif dalam meminimumkan
pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang mencukupi dalam rangka
perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena lembaga keuangan memilki
akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan
public yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan Swiss.

2) Sistem hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi.
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: kodifikasi hukum (sipil) dan hukum
umum (kasus). Kodifikasi hukum utamanya diambil dari hukum Romawi dank
ode Napoleon. Dalam Negara-negara yang menganut sistem kodifikasi hukum
Latin-Romawi, hukum merupakan suatu kelompok lengkap yang mencakup
ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi merupakan
hal yang wajar dan sesuai di sana. Dengan demikian, di Negara-negara yang
menganut kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum
nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur.
Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa
adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap. Tentu saja,
terdapat hukum dasar, tetapi cenderung tidak terlalu detail dan lebih fleksibel
bila dibandingkan dengan sistem kodifikasi umum. Hal ini mendorong usaha
coba-coba dan memungkinkan penerapan pertimbangan, Hukum umum
diambil dari kasus hukum Inggris. Pada kebanyakan Negara hukum umum,
aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi professional sector swasta. Hal ini
memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali
untuk ketentuan dasar yang luas, kebanyakan aturan akuntansi tidak
digabungkan secara langsung ke dalam hukum dasar. Kodifikasi hukum (kode
hukum) cenderung terpaku pada muatan (isi) ekonominya. Sebagai contoh,
sewa guna usaha di bawah aturan hukum umum biasanya tidak dikapitalisasi.
Sebaliknya, sewa guna usaha di bawah hukum umum pada dasarnya dapat
dikapitalisasi jika ia menjadi bagian dari pembeli property.

3) Perpajakan
Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar
akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam
akun mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. Dengan kata lain,
pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama. Dalam kasus ini, sebagai
contoh adalah kasus yang terjadi di Jerman dan Swedia. Di Negara lain seperti
Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak pada
dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap
perbedaan-perbedaan dalam hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi
keuangan dan pajak terpisah, kadang kadang aturan pajak mengharuskan
penerapan prinsip akuntansi tertentu. Penilaian persediaan menurut Masuk
Terakhir Keluar Pertama (last-in, first-out LIFO) di Amerika Serikat
merupakan suatu contoh.
4) Ikatan politik dan ekonomi
Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melaui penakhlukan, perdagangan dan
kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal
di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa
bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan (rannaissance) lainnya.
Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh
wilayah kekuasaan Inggris. Pendudukan Jerman selama perang dunia II
menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat
memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setelah berakhirnya
perang dunia II. Banyak Negara-negara berkembang menggunakan sistem
akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksakan kepada
negara-negara tersebut (seperti India) atau karena pilihan mereka sendiri
(seperti Negara-negara Eropa Timur sekarang meniru sistem akuntansi
menurut aturan Uni Eropa (EU).

5) Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan
terhadap nilai-nilai asset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain
melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negara
dengan inflasi tinggi seringkali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan
berbagai perubahan harga ke dalam perhitungan keuangan mereka. Meksiko
dan beberapa Negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi tingkat umum
karena pengalaman mereka dengan hiperinflasi. Pada akhir tahun 1970-an,
sehubungan dengan tingkat inflasi yang tidak biasanya tinggi. AS dan Inggris
melakukan eksperimen dengan pelaporan pengaruh perubahan harga.

6) Tingkat perkembangan ekonomi


Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya,
jenis transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh,
kompensasi eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritisasi asset
merupakan sesuatu yang jarang terjadi dalam perekonomian dengan pasar
modal yang kurang berkembang. Saat ini, banyak perekonomian industry
berubah menjadi perekonomian jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian asset
tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector manufaktur
menjadi semakin kurang penting. Tantangan-tantangan akuntansi yang baru,
seperti penilaian asset tidak berwujud dan sumber daya manusia semakin
berkembang.

7) Tingkat pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi
tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh
pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian perilaku biaya tidak akan
berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami akuntansi biaya.
Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan informative kecuali
jika dibaca oleh pihak yang berkompeten. Pendidikan akuntansi yang
professional sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu Negara secara umum
juga rendah. Meksiko adalah salah satu contoh Negara di mana permasalahan
ini telah berhasil ditanggulangi. Pada situasi lainnya, sebuah Negara harus
mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke Negara lain untuk
memperoleh kualifikasi yang layak. Hal terakhir inilah yang saat ini sedang
diterapkan oleh Cina. Budaya Di sini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku
yang dibagi oleh suatu masyarakat.

8) Budaya
Variable budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti
sistem hukum). Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai
social): (1) individualism. (2) jarak kekuasaan, (3) penghindaran
ketidakpastian, dan (4) maskulinitas. Analisis yang dilakukannya didasarkan
pada data yang berasal dari para karyawan sebuah perusahaan multinasional
besar dari AS yang beroperasi di 40 negara yang berbeda.

Secara singkat, individualism merupakan kecenderungan terhadap suatu


tatanan social yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang
tersusun ketat dan saling tergantung. Jarak kekuasaan adalah sejauh mana
hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara
tidak adil dapat diterima. Penghindaran ketidakpastian adalah sejauh mana
masyarakat tidak merasa nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan
yang tidak pasti. Maskulinitas adalah sejauh mana peran gender dibedakan
serta kinerja dan pencapaian yang dapat dilihat (nilai-nilai maskulin yang
tradisional) ditekankan daripada hubungan dan perhatian.
REFERENSI:

https://books.google.co.id/books?
id=vkNTEAAAQBAJ&pg=PT79&dq=Akuntansi+internasional&hl=id&sa=X
&ved=2ahUKEwiMvPjf-
sL2AhVh4nMBHZFFDdcQ6wF6BAgEEAU#v=onepage&q=Akuntansi
%20internasional&f=false
https://id.scribd.com/doc/137148753/AI-PART-1-Perspektif-Internasional-
Tentang-Akuntansi-Keuangan
https://www.jagakarsa.ac.id/download_files.php?file=img%2Ffiles
%2FModul+Akuntansi+Internasional+-+Shofia+Asry.pdf
https://www.journals.segce.com/index.php/KARTI/article/download/183/184
https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:o3cbctH1GNEJ:https://www.jagakarsa.ac.id/download_files.php
%3Ffile%3Dimg%252Ffiles%252FModul%2BAkuntansi%2BInternasional
%2B-%2BShofia%2BAsry.pdf+&cd=16&hl=id&ct=clnk&gl=id

Anda mungkin juga menyukai