Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA MAHASISWA

MIKROSKOPI DAN PEWARNAAN (STAINING)

Dosen Pengampu : Meiry Fadilah Noor, M.Si.


: M. B. Murditya, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 5B

Latifah Qalbiy (11200161000043)

Mahliya Shafa (11200161000047)

Recoba Utomo (11200161000055)

Ghaitsa Dinah Khansa (11200161000070)

TADRIS BIOLOGI 1B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
MIKROSKOPI DAN PEWARNAAN (STAINING)

Pendahuluan

Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik dan struktur tubuh dari
tumbuhan, morfologi berasal dari bahasa Latin morphus yang berarti wujud atau bentuk, dan logos
yang berarti ilmu. Morfologi tumbuhan berbeda dengan anatomi tumbuhan yang secara khusus
mempelajari struktur internal tumbuhan pada tingkat mikroskopis. Morfologi tumbuhan berguna
untuk mengidentifikasi tumbuhan secara visual, dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat
besar dapat dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap kelompok yang
terbentuk, ilmu yang mempelajari klasifikasi serta pemberian nama tumbuhan adalah taksonomi
tumbuhan.

Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuh menuju inti
bumi kormus. Lebih lanjut, akar memiliki sifat sebagai berikut:
1. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke
pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
2. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik
maupun bagian-bagian lainnya.
3. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
4. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika
dibandingkan dengan bagian permukaan tanah.
5. Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.

Batang (bahasa Latin: caulis) merupakan salah satu dari organ dasar tumbuhan berpembuluh. Batang
adalah sumbu tumbuhan, tempat semua organ lain bertumpu dan tumbuh. Daun dan akar dianggap
sebagai perkembangan lanjutan dari batang untuk menjalankan fungsi yang lebih khusus. Pada
umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan
tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku (nodus) tempat tumbuhnya
daun.
3. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop).
4. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai
pertumbuhan yang tidak terbatas.
5. Dapat menumbuhkan percabangan maupun tidak.
6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan
waktu batang masih muda.

Daun adalah salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting, biasanya berwarna hijau
(mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk
fotosintesis. Daun merupakan organ penting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena
tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui
konversi energi cahaya matahari menjadi energi kimia.

Bunga (bahasa Latin: flos) adalah alat reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio
Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ
reproduksi, yaitu benang sari dan putik. Lebih lanjut, dalam tinjauan botani, bunga adalah bagian
tumbuhan untuk menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah
pembuahan, bunga akan berkembang lebih lanjut membentuk buah. Pada tumbuhan berbunga, buah
adalah struktur yang membawa dan melindungi biji.
Rumusan Masalah

1. Bagaimana struktur morfologi akar pada beberapa jenis tumbuhan?


2. Bagaimana struktur morfologi batang pada beberapa jenis tumbuhan?
3. Bagaimana struktur morfologi daun pada beberapa jenis tumbuhan?
4. Bagaimana struktur morfologi bunga pada beberapa jenis tumbuhan?

Dasar Teori

Secara bahasa Morfologi berasal dari kata Morphologi (Morphe: bentuk, logos: ilmu) berarti ilmu yang
mempelajari bentuk-bentuk luar dari tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji mengenai organ-organ
tubuhnya dengan segala variasinya. Menurut istilah Morfologi Tumbuhan adalah ilmu yang
mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan yang dipisahkan menjadi morfologi luar dan
morfologi dalam. Morfologi tumbuhan tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan tubuh
tumbuhan saja, tetapi juga bertugas untuk menentukan apakah fungsi masing-masing bagian itu
dalam kehidupan tumbuhan, dan selanjutnya juga berusaha mengetahui darimana asal bentuk dan
susunan tubuh tersebut. Demikian dapat disimpulkan bahwa Morfologi Tumbuhan merupakan ilmu
yang menyelidiki dan membandingkan aspek yang mengkaji bentuk dan struktur tumbuhan yang
menjadi dasar dari penafsiran adanya perbedaan diantara berbagai tanaman.

Sejak dahulu sifat morfologi telah digunakan untuk kepentingan kemudahan dalam ilmu Taksonomi.
Sifat-sifat morfologi ini meliputi struktur vegetatif seperti daun, batang, dan tunas serta struktur
generative seperti bunga, buah, dan biji. Menurut sejarah, taksonomi adalah ilmu pengetahuan yang
berdasar pada variasi dan karakter bentuk morfologi. Karakter suatu organisme adalah seluruh ciri
atau sifat yang dimilki organisme tersebut yang dapat dibandingkan, diukur, dihitung, digambarkan
dengan cara lain. Karakter morfologi morfologi pada tumbuhan yang dapat diamati adalah semua
organ tumbuhan meliputi akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.

Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang dibawah permukaan
tanah, meskipun terdapat juga akar yang tumbuh diatas tanah. Morfologi struktur luar akar tersusun
atas rambut akar, batang akar, ujung akar dan tudung akar. Kondisi lingkungan sering kali
mempengaruhi pertumbuhan akar. Sistem perakaran tumbuhan yang hidup ditanah kering biasanya
berkembang lebih baik. Pada tumbuhan yang hidup pada tanah berpasir, perkembangan akarnya
dangkal, mendatar, dan akar leteral menyebar didekat permukaan tanah. Struktur akar banyak
ragamnya.

Fungsi akar ialah untuk menegakkan berdirinya tumbuhan, mengisap air dan zat hara dari tanah lalu
menyalurkannya ke batang. Dalam melaksanakan tugasnya, akar harus menembus tanah dengan
partikelpartikelnya yang keras, maka titik vegetasi pada ujung akar dilindungi oleh calyptra (tudung
akar). Bagian-bagian akar meliputi leher akar atau pangkal akar (collum), ujung akar (apex radix),
batang akar (corpus radicis), cabang-cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), dan
rambut-rambut akar atau bulu-bulu (pilus radicalis).

Berdasrkan fungsinya, dikenal akar penyimpan, akar udara, akar sukulen, akar panjat, akar penunjang,
akar napas (pneumatafor), dan akar yang bersiombiosis dengan jamur (mikorhiza). Sedangkan sistem
perakaran dapat dibedakan menjadi sistem akar tunggang yang terdapat pada tumbuhan dikotil dan
sistem akar serabut yang terdapat pada tumbuhan monokotil. Akar tunggang hanya dapat dijumpai
pada tumbuhan yang ditanam dari biji.
Batang adalah bagian dari tubuh tanaman yang menghasilkan daun dan struktur reproduktif. Daerah
pada batang yang menumbuhkan daun disebut nodus (buku), sedangkan daerah antara dua nodus
disebut internodium (ruas). Berdasarkan kenampakan batang, tumbuhan dibedakan menjadi
tumbuhan yang tidak berbatang (Planta acaulis), seperti lobak (Rhapanus sativus L.), dan sawi
(Brassica juncea L.), dan tumbuhan yang jelas berbatang, yang terdiri atas batang basah (herbaceus),
batang berkayu (lignosus), batang rumput (calmus), dan batang mendong (calamus).

Fungsi batang sebagai bagian dari tubuh tumbuhan antara lain.


1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada diatas tanah, yaitu : daun, bunga, dan buah.
2. Dengan percabanganya memperluas bidang asimilasi, dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan
didalam ruang sedemikian rupa. Hingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi
terdapat dalam posisi yang paling menguntukan.
3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah keatas dan jalan pengangkutan hasil-hasil
asimilasi dari atas ke bawah
4. Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.

Bentuk batang berdasarkan penampang melintangnya dapat dibedakan menjadi bulat (teres), bersegi
(angularis), dan pipih yang biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun
pula. Batang juga dapat dikarakterisasi melalui sifat permukaannya, apakah licin (laevis), berusuk
(costatus), beralur (sulcatus), bersayap (alatus), berambut (pilosus), berduri (spinosus), dan sebagainya.
Arah tumbuh batang juga berbeda-beda, seperti tegak lurus (erectus), menggantung (dependens,
pendulus), berbaring (humifusus), menjalar atau merayap (repens), serong ke atas atau condong
(ascendens), mengangguk (nutans), memanjat (scandens), dan membelit (volubilis). Sedangkan
percabangan pada batang dibedakan menjadi monopodial, simpodial, dan menggarpu atau dikotom.

Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang penting. Daun mempunyai fungsi antara lain sebagai
resorbsi (pengambilan zat-zat makanan terutama yang berupa zat gas karbon dioksida), mengolah
makanan melalui fotosintesis, serta sebagai alat transpirasi (penguapan air) dan respirasi (pernapasan
dan pertukaran gas). Daun sebenarnya adalah batang yang telah mengalami modifikasi yang
kemudian berbentuk pipih dan juga terdiri dari sel-sel yang dan jaringan seperti yang terdapat pada
batang.

Bagian-bagian daun yang lengkap meliputi upih daun atau pelepah daun (vagina), tangkai daun
(petiolus), dan helaian daun (lamina). Daun yang lengkap dapat dijumpai pada beberapa tumbuhan,
seperti pisang (Musa paradisiaca L.), pohon pinang (Areca catechu L.), bambu (Bambusa sp.) dan lain-
lain. Tumbuhan seringkali mempunyai alat tambahan atau selain bagian-bagian tersebut di atas,
diantaranya daun penumpu (stipula), selaput bumbung (ocrea atau ochrea), dan lidah-lidah (ligula).
Sifat-sifat daun yang perlu diperhatikan adalah bangunnya (circumscriptio), ujungnya (apex),
pangkalnya (basis), susunan tulangtulangnya (nervatio atau nevatio), tepinya (margo), daging daunnya
(intervenium), dan sifat-sifat lain seperti keadaan permukaan atas maupun bawahnya (gundul,
berambut, atau lainnya), warnanya, dan lain-lain.

Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae. Mengingat pentingnya


bunga bagi tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk
melaksanakan tugasnya sebagai penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya.

Pada umumnya bunga mempunyai bagian-bagian berikut.


1. Tangkai bunga (pedicellus)
2. Dasar bunga (receptaculum)
3. Hiasan bunga (perianthium)
4. Alat kelamin jantan (andoroecium)
5. Alat kelamin betina (gynaecium
Kegiatan 1
PENGAMATAN MORFOLOGI AKAR

Alat dan Bahan

1. Camera
2. Alat gambar
3. Cyperus rotundus
4. Pachyrhizus erosus
5. Ageratum conyzoides
6. Zingiber officinale

Cara Kerja

1. Tulislah spesies dan famili dari objek.


2. Gambarlah objek secara lengkap.
3. Tentukan bagian dan karakteristik akar dengan memperhatikan parameter berikut:
a. Sistem perakaran
b. Bentuk akar
c. Bagian-bagian akar
4. Catat pada tabel pengamatan.
5. Buatlah tabel perbandingan.

Hasil Pengamatan

No. Nama Species Famili Sistem Perakaran Bentuk Akar


1. Cyperus rotundus Cyperaceae Akar serabut Menyebar
2. Pachyrhizus erosus Fabaceae Akar serabut Bentuk gasing
3. Ageratum conyzoides Asteraceae Akar tunggang Menyebar
4. Zingiber officinale Zingiberaceae Akar serabut Rimpang

Cyperus rotundus
Ageratum conyzoides

Zingiber officinale

Pachyrhizus erosus

Pembahasan

Rumput teki atau Cyperus rotundus adalah salah satu tumbuhan yang lebih dikenal sebagai gulma
karena keberadaannya sering mengganggu pertumbuhan tanaman lain. Rumput ini dapat tumbuh
diberbagai lahan, misalnya persawahan, perkebunan yang memiliki kondisi kering atau basah. Akan
tetapi rumput teki biasanya tumbuh di sekitar tanaman pertanian.

Rumput teki mempunyai sistem perakaran berupa akar serabut. Akar jenis ini mempunyai banyak
percabangan yang disertai rambut-rabut halus pada setiap helai akarnya. Pertumbuhan akar serabut
pada rumput teki memanjang dan menyebar secara merata di dalam tanah.

Tidak hanya itu, tepat di tengah-tengah perakaran serabut terdapat akar yang membesar atau disebut
umbi. Sama halnya dengan akar, umbi rumput teki juga tumbuh secara menjalar dan umumnya pada
satu pokok tanaman terdapat beberapa umbi yang berkumpul membentuk rumpun.

Tanaman termasuk kelas magnoliopsida atau tumbuhan berkeping dua, sub kelas rosidae, ordo
fabeles, termasuk genus pachyrhizus, dan klasifikasi yang dimiliki tanaman bengkuang terakhir yaitu
termasuk spesies pachyryzus erosus L.urban.

Akar tanaman bengkuang ini memiliki jenis akar yaitu akar serabut tunggal dan berumbi. Seperti yang
kita ketahui, akar tanaman bengkuang ini memiliki warna keputihan dan kecoklatan. Dan hal yang
harus kamu ketahui, akar tanaman serabut pada tumbuhan bengkoang ini bisa mencapai kedalaman
mencapai 10-20 cm.

Seperti tumbuhan yang lainnya, akar tanaman bengkuang ini bermanfaat sebagai penyimpan
cadangan makanan dan bisa membantu dalam penyerapan zat hara atau unsur air yang ada di dalam
tanah.

Bandotan (Ageratum conyzoides) adalah sejenis gulma pertanian anggota suku Asteraceae. Terna


semusim ini berasal dari Amerika tropis, khususnya Brasil, akan tetapi telah lama masuk dan meliar di
wilayah Nusantara. Disebut juga sebagai babandotan atau babadotan (Sd.); wedusan (Jw.); dus-
bedusan (Md.); rumput balam (Ptk.); serta Billygoat-weed, Goatweed, Chick weed,
atau Whiteweed dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini mendapatkan namanya karena bau yang
dikeluarkannya menyerupai bau kambing.

Akar bandotan (Ageratum conyzoides L.) merupakan akar tunggang, perakarannya dangkal, sedikit dan


tidak kuat sehingga mudah dicabut, akarnya berwarna putih kekuning-kuningan, terdapat sedikit
bulu-bulu halus.

Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan
bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan
pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-
temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa
Sanskerta, singaberi.

Akar pada jahe merupakan akar serabut. Akar-akarnya tumbuh pada rimpang, yang merupakan
modifikasi dari batang. Akar-akar tersebut juga memiliki bagian-bagian berupa leher akar, batang akar
dan tudung akar.

Kesimpulan
Akar merupakan salah satu bagian tumbuhan yang harus ada. Tanpa akar bagaimana mungkin
tumbuhan bisa hidup. Seperti yang kita ketahui, tumbuhan jenis apapun baik itu tumbuh sendiri
secara liar maupun yang sengaja ditanam oleh manusia pasti memiliki akar. Demikian juga tumbuhan
yang menempel pada tumbuhan lain pun sebenarnya juga memiliki akar. Dari sini sudah sangat jelas
jika akar merupakan bagian tumbuhan yang sangat pokok. Akar juga sebagai pembeda tumbuhan
dikotil dan monokotil.

Bentuk-bentuk akar pada tumbuhan menjadi salah satu pembeda dalam pengelompokan tumbuhan
tingkat tinggi. Pada saat biji berkecambah, bakal akar (radikula) berkembang menjadi akar lembaga.
Secara umum, akar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu akar tunggang dan akar serabut.

Anda mungkin juga menyukai