Kelompok 1
Struktur
Organisasi
Divisional
Struktur
Organisasi
Matrik
1. 2.
Planning Organizing
(fungsi perencanaan) (fungsi pengorganisasian)
3. 4.
Actuating/Directing Controlling
(pengarahan) (pengendalian)
Sistem pengendalian manajemen
adalah suatu proses dan struktur
yang tertata secara sistematik yang
digunakan manajemen dalam
pengendalian manajemen.
• Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan
oleh organisasi
• Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari
beberapa bagian organisasi
• Mengkomunikasikan informasi
• Mengevaluasi informasi
• Memutuskan tindakan apa yang seharusnya
diambil jika ada
• Keselarasan tujuan organisasi
Ciri – ciri Sistem pengendalian manajemen
ternyata mengundang
Pendapatan bersih Pemrosesan dokumen 13.819 13.583 12.431 8.037 1.690 40
Pemrosesan dokumen 537 549 488 553 192 3
masuknya para Totalpesaing
Xerox luar Total Xerox
454 243 704
17.830
565 192
17.973
3
17.229 8.037 1.690 40
Pendapatan bersih
negeri. PadaPosisi euangandekade
(Total Xerox)
Aktiva lancar Pemrosesan
21.766 dokumen
20.178 18.253 3.515 537 842 54915 488 553 192 3
berikutnya, perusahaan
Total aktiva 31.685
Total Xerox 31.635 30.088 7.514 4541.929 24356 704 565 192 3
Amerika (Ibm dan Kodak) dan
Utang jangka panjang 6.247 7.149 7.511
Posisi euangan (Total Xerox)
898 382 5
Ekuitas pemegang saham 5.140 5.051 5.035 3.640 918 29
perusahaan JepangPendapatan (Minolta,
bersih per lembar
Aktiva lancar
$3,86 $1,66 $6,11
21.766
$6,69
20.178
$2,33 $0,13
18.253 3.515 842 15
keuangan perusahaan Xerox Dividen per lembar saham $3,00 $3,00 $3,00 $2,80 $0,65 $0,05
Krywn pada akhir tahun 100.900 99.000 99.000 117.247 59.267 2.973
untuk tiga dekade terakhir. (pemrosesan data)
CONTOH KASUS
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
XEROX CORPORATION
Kasus Terkait Xerox Corporation 2. Manajemen Sumber Daya Manusia. Melakukan
Mekanis penerapan SPM dapat digambarkan seleksi, pelatihan, evaluasi, promoasi dan pemecatan
sebagai berikut : karyawan serta mengembangkan pengetahuan dan
1. Struktur organisasi, menetapkan peranan, keterampilan yang diperlukan untuk melakukan
hubungan pelaporan dan divisi yang bertanggung strategi organisasi.
jawab atas pengambilan keputusan. Pada Xerox 3. Budaya merupakan seperangkat keyakinan bersama,
secara struktur organisasi terdiri dari : sikap dan norma-norma yang secara eksplisit maupun
• Divisi bisnis (9 divisi) bertanggung jawab atas implicit membimbing tindakan karyawan.
keseluruhan manajemen wilayah-wilayah bisnis Pada Xerox LTQ ditetapkan sebagai budaya dalam
produk Xerox di dunia, yaitu pengembangan perusahaan yang merupakan arahan bagi manajer
manufaktur produk dan mengelola bisnis. maupun karyawan dalam bekerja.
• Divisi operasi-operasi konsumen (3 divisi),
4. Pengendalian manajemen merupakan satu-satunya
menyediakan penjualan, jasa dan pelayanan
perangkat manajer yang digunakan dalam
administrasi konsumen.
mengimplementasikan strategi yang digunakan
• Kelompok Corporate Strategy Service,
memberikan dukungan tertulis dalam kontrak
kepada divisi-divisi bisnis. Divisi bisnis Xerox
masuk dalam kelompok ini jika pada fasilitas
pengembangan/manufaktur menghasilkan
setidaknya 90% dari output untuk kelompok
bisnis tertentu.
• Joint Venture dengan Rank dan Fuji Film Jepang,
yang masing-masing memiliki manufaktur dan
divisi bisnis yang terpisah dengan Xerox.
CONTOH KASUS
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
XEROX CORPORATION
Mulai tahun 1946 hingga 1973 Untuk memastikan pelaksanaan strategi yang
pertumbuhan penjualan pertahun telah dipilih setelah mendapatkan persaingan
melebihi 25% sedang pertambahan yang hebat tahun 1980, manajemen perusahaan
pendapatannya melebihi 35%, perlu mengendalkan informasi (bisnis) terutama
sebagaimana ulasan Keuangan yang bersifat non potensial yang dapat dijadikan
Xerox. Walaupun Xerox memiliki dasar yang kuat bagi pertimbangan strategi baru
tujuan financial yang ditunjukan atau untuk menigkatkan kinerja perusahaan
dengan kemajuan penjualan dan dalam persaingan. Dalam sejarah Xerox
pendapatan, Xerox juga mempunyai menggunakan strategi patok duga sebagaimana
tujuan non financial yang kinerjanya yang telah dilakukan Jepang terhadap produk
dapat diukur, yaitu: Xerox. Xerox membeli mesin copy Jepang dan
• Jumlah penginstalan mesin per menganalisa melalui “rekayasa balik”. Xerox
jenis mesin. memahami bagaimana melakukan peningkatan
• Jumlah konsumen per wilayah. besar dalam keandalan dan biaya mesin copy dari
• Rata-rata pengiriman tepat Jepang.
waktu.
• Tingkat waktu respon untuk jasa.
• Tingkat kepuasan konsumen.
• Motivasi karyawan.
CONTOH KASUS
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
XEROX CORPORATION
Kecenderungan terakhir yang lebih berpengaruh terhadap Dapat di simpulkan bahwa semakin intensif karyawan
proses pengendalian manajemen. Pada tahun 1991 Xerox terlibat dalam proses pengendalian manajemen,
telah berhasil merebut kembali pangsa pasar yang hilang semakin membawa pengaruh baik dalam perusahaan
dengan mengembangkan budaya melalui LTQ. Laporan selama kepribadian individual tertanam dengan
tahunan telah menunjukkan sebagian keberhasilan tersebut. budaya LTQ. Dengan demikian terlihat betapa
Selain itu Xerox telah berhasil dengan SPM yang dijalankan, pentingnya budaya organisasi dan kepribadian
ternyata kecenderungan terakhir yang berpengaruh individual dalam proses pengendalian.
terhadap perusahaan pengendalian manajemen adalah:
• Peranan atau partisipasi aktif dalam manajemen,
komunikasi terbuka dan adanya jalinan kerjasama antar
bagian pemasaran, teknologi dan keuangan.
• Mengurangi proses manajemen yang kurang praktis,
terutama dalam pelaporan, tanpa mengurangi nilai
informasi. Operasi-operasi individu dilakukan dengan
tetap menghasilkan data yang dibutuhkan walaupun
terdapat penurunan atas persyaratan dan intensitas
pelaporan perusahaan dan standarisasi terhadap format
laporan. Dan hal ini memberikan pengurangan yang
signifikan terhadap jumlah orang yang tidak terlibat
langsung dalam proses manajeman.
• Dilakukan perbaikan terhadap proses perencanaan
dengan rincian yang dapat dijalankan oleh para
manajer/pengendali unit.