Devi Ernawati dan Triastuti Rahayu. Pengaruh Jenis Pelarut Dalam Ekstraksi Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana ) Sebagai Kertas Indikator Asam Basa
1.
Devi Ernawati 2.Triastuti Rahayu
Prodi P.Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Surakarta 57162
Email: devi.ernawati2@gmail.com
Abstrak: Indikator asam basa merupakan salah satu bahan penting yang digunakan dalam praktikum di sekolah
menengah. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa kandungan antosianin yang diekstraksi dari tanaman
menggunakan kertas saring dapat dijadikan sebagai kertas indikator asam basa alami yang mudah dan praktis
untuk digunakan. Kulit buah manggis (Garcinia mangostana) memiliki kandungan antosianin yang cukup
tinggi yaitu sebesar 59,3 gram/100 gram massa kulit manggis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh jenis pelarut dalam ekstrak kulit buah manggis sebagai kertas indikator asam basa. Penelitian ini
menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu variasi pelarut dalam
ekstraksi kulit manggis. Antosianin larut dalam pelarut polar, jenis pelarut yang digunakan dalam penelitian
ini antara lain akuades, etanol 95% dan etanol 95%+HCl 1%. Parameter penelitian ini adalah perubahan
warna kertas indikator asam basa ekstrak kulit manggis setelah diujikan pada larutan asam basa kuat dan
asam basa lemah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kertas indikator asam basa ekstrak kulit buah
manggis berwarna merah sampai orange pada larutan asam dan berwarna hijau pada larutan basa. Jenis
pelarut yang berbeda menunjukkan hasil kepekatan pigmen warna yang berbeda pada kertas saring. Kertas
indikator dengan karakteristik terbaik dihasilkan pada perlakuan etanol 95%+HCl 1% ditunjukkan dengan
kepekatan pigmen antosianin pada kertas saring dan ketajaman warna yang dihasilkan saat diujikan pada
larutan asam dan basa.
Kata Kunci: indikator asam-basa, kulit manggis, antosianin, pelarut
Devi Ernawati dan Triastuti Rahayu. Pengaruh Jenis Pelarut Dalam Ekstraksi Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana ) Sebagai Kertas Indikator Asam Basa
maserasi dengan pelarut selama 1 jam. Ekstrak a. Preparasi Kulit Buah Manggis
antosianin larut dalam pelarut polar, Membersihkan bagian luar kulit
diantaranya akuades, etanol dan pelarut asam. manggis kemudian dikeringkan.
Ekstrak antosianin larut dalam pelarut Mengiris tipis dengan ukuran ± 2 cm,
polar, diantaranya akuades, etanol dan pelarut kemudian dikeringkan di dalam oven
asam. Menurut Kusumah (2016), pelarut dengan suhu 50 oC selama 3 jam.
etanol lebih maksimal dalam ekstraksi b. Maserasi
kandungan antosianin ketika diujikan pada Menimbang kulit buah manggis dan
larutan asam basa. mengukur pelarut akuades, etanol dan
Jenis pelarut dapat mempengaruhi HCl. Perbandingan antara kulit buah
hasil kertas indikator alami yang dibuat. Oleh manggis dengan pelarut adalah 1:4.
karena itu, peneliti melakukan penelitian Wadah 1 dengan pelarut akuades,
wadah 2 ekstraksi dengan pelarut
eksperimen pembuatan kertas indikator alami
etanol 95% dan wadah 3 ekstraksi
dari ekstrak kulit buah manggis dengan dengan pelarut etanol 95%+HCl 1%
perbedaan jenis pelarut. Tujuan dari penelitian (1:1). Lama maserasi 24 jam agar
ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi diperoleh hasil terbaik. Setelah 24
jenis pelarut terhadap perubahan warna yang jam, larutan disaring menggunakan
dihasilkan kertas indikator asam basa alternatif kain saring.
alami dari kulit buah manggis. c. Perendaman dan Pengeringan Kertas
Saring
Kertas saring yang sudah dipotong (±
2. METODE PENELITIAN 1 x 4 cm) direndam kedalam larutan
hasil maserasi selama 1 jam. Setelah
Penelitian yang digunakan adalah
1 jam, kertas saring ditiriskan dan
penelitian eksperimen yaitu membuat kertas
dikeringanginkan.
indikator asam basa alami dari ekstrak kulit
buah manggis dengan variasi pelarut yang 2.4. Pengujian Kertas Indikator dari Ekstraksi
Kulit buah Manggis dengan larutan asam
berbeda.
basa
2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Menguji keberhasilan kertas indikator
Penelitian ini dilakukan di asam basa dari kulit manggis
Laboratorium Biologi Universitas menggunakan larutan asam kuat (HCl 1
Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini N) asam lemah (CH3COOH 1 N) basa
dilaksanakan pada bulan April 2017. kuat (NaOH 1 N) dan basa lemah
2.2. Alat dan Bahan Penelitian (NH4OH 1 N). Pengulangan sebanyak 2
Peralatan yang dibutuhkan antara lain kali masing-masing pengujian (36
timbangan analitik, nampan, pisau, sampel). Warna gradasi merah dan hijau
talenan, oven, beacker glass, gelas ukur, akan memiliki perbedaan gradasi, acuan
cawan petri, pengaduk kaca, kain saring yang digunakan adalah acuan warna oleh
nampan, pipet, pinset, plastik ziplok, Wahidayat (2014).
kipas angin, alat tulis dan alat
dokumentasi. Bahan yang dibutuhkan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah kulit buah manggis segar yang 3.1. Hasil
sudah tua (berwarna merah pekat), Hasil pengujian 36 sampel kertas
akuades, pelarut etanol 95%, larutan HCl indikator asam basa dari ekstrak kulit buah
1%, kertas saring, larutan asam kuat (HCl manggis (Garcinia mangostana) dengan
1 N) dan larutan basa kuat (NaOH 1 N),
pelarut yang berbeda terhadap larutan asam
larutan asam lemah (CH3COOH 1 N) dan
larutan basa lemah (NH4OH 1 N). basa kuat dan asam basa lemah disajikan
2.3. Pembuatan Kertas Indikator Asam Basa dalam tabel berikut:
Devi Ernawati dan Triastuti Rahayu. Pengaruh Jenis Pelarut Dalam Ekstraksi Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana ) Sebagai Kertas Indikator Asam Basa
Tabel 3.1. Hasil Uji Kertas Indikator Asam Basa Kulit Buah Manggis Terhadap Larutan Asam Basa
Kuat dan Asam Basa Lemah
Jenis Warna Kertas Perubahan Warna
No.
Pelarut Awal HCl 1 N CH3COOH 1 N NaOH 1N NH4OH 1N
Coklat Coklat
1. Akuades Merah muda Merah peach Hijau Lumut
Kemerahan kehijauan
Merah Merah
2. Etanol 95% Orange Hijau lumut Hijau lemon
Muda muda
3.2. Pembahasan
Devi Ernawati dan Triastuti Rahayu. Pengaruh Jenis Pelarut Dalam Ekstraksi Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana ) Sebagai Kertas Indikator Asam Basa
Pelarut akuades, etanol dan etanol+HCl pelarut etanol 95%+HCl 1%, hal ini
dapat mengekstraksi kandungan antosianin ditunjukkan dengan kepekatan warna pada
kulit buah manggis, hal ini dikarenakan kertas saring yang paling baik.
senyawa antosianin larut dalam pelarut polar. Untuk menguji kertas hasil ekstraksi kulit
Berdasarkan hasil, dari ketiga pelarut tersebut buah manggis sebagai kertas indikator asam
yang paling maksimal dalam ekstraksi kulit basa, dilakukan pengujian terhadap larutan
buah manggis adalah pelarut etanol dengan asam basa kuat dan asam basa lemah. Berikut
penambahan asam klorida (etanol 95% + HCl perubahan warna kertas indikator asam basa
1%). Menurut Robinson (1995) dalam dari kulit buah manggis dengan pelarut yang
Tensiska (2006) menyatakan bahwa ekstraksi berbeda terhadap larutan asam kuat (HCl 1N),
senyawa golongan flavonoid dianjurkan dalam asam lemah (CH3COOH 1 N), basa kuat
senyawa asam karena asam berfungsi (NaOH) dan basa lemah (NH4OH).
mendenaturasi membran sel tanaman, serta a. Kertas indikator dengan pelarut akuades
dapat mencegah oksidasi flavonoid.
Devi Ernawati dan Triastuti Rahayu. Pengaruh Jenis Pelarut Dalam Ekstraksi Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana ) Sebagai Kertas Indikator Asam Basa
merah muda dan pada asam lemah berwarna dijadikan sebagai kertas indikator asam basa.
merah kekuningan (orange). Pada basa kuat Namun, terdapat perbedaan yang nyata antara
berwarna hijau lumut dan pada basa lemah jenis pelarut dengan perubahan warna setelah
berwarna cokat kehijauan. Kertas indikator diujikan dalam larutan asam basa. Hal ini
dengan esktraksi menggunakan pelarut etanol ditunjukkan dengan ketajaman warna yang
95% setelah diujikan pada larutan asam kuat dihasilkan. Berikut perbandingan hasil uji
berwarna merah muda, dan pada larutan asam kertas indikator asam basa kuat dan lemah.
lemah berwarna orange. Pada larutan basa a. Indikator pada larutan asam kuat (HCl)
berwarna hijau lumut dan pada larutan basa
lemah berwarna hijau lemon. Sedangkan
kertas indikator asam basa degan mengunakan
b. Indikator pada larutan asam lemah
pelarut etanol 95%+HCl 1% berwarna merah
(CH3COOH)
pada larutan asam kuat dan asam lemah, pada
larutan basa kuat berwarna hijau tentara dan
berwarna hijau cemara pada larutan basa
lemah (Acuan warna pada berdasarkan c. Indikator pada larutan basa kuat (NaOH)
Wahidayat (2014)).
Ekstrak kulit buah manggis dapat
dijadikan sebagai kertas indikator asam basa
karena mengalami perubahan setelah diujikan d. Indikator pada larutan basa lemah
(NH4OH)
pada larutan asam dan larutan basa. Ekstrak
kulit buah manggis mengandung senyawa
antosianin antara lain cyanidin-3-sophoroside
sebagai pigmen utama (mayor), cyanidin-3- Gambar 3.4. Perbandingan hasil uji kertas
indikator asam basa dari ekstrak kulit buah
glucoside dan pelargonidin-3-glucoside manggis dengan pelarut (a) akuades (b) etanol
sebagai pigmen minor (Zarena, 2012). Bahan 95% dan (c) etanol 95%+HCl 1%.
asam memiliki lebih banyak atom hidrogen
(H+) dari kelompok hidroksil (OH-) sehingga Perubahan warna yang paling pekat
ketika terkena asam, antosianin merebut atom terjadi dari pelarut etanol 95%+HCl 1%
hidrogen dan berubah merah. Sedangkan (gambar 3.4). Hal ini berkaitan dengan warna
dalam kondisi basa dimana tidak ada kelebihan kertas indikator awal, dimana kertas dari
hidrogen atom, molekul warna yang muncul pelarut etanol 95%+HCl 1% memiliki warna
adalah biru atau hijau (Charron et. al., 2007). yang paling baik (paling merah). Senyawa
Antosianin mempunyai daerah yang bisa mengidentifikasi sifat asam basa
adalah senyawa antosianin. Hal ini berarti
perubahan warna yang berbeda-beda pada
kertas indikator dengan ekstraksi pelarut
perubahan pH, tergantung pada senyawa
etanol 95%+HCl 1% memiliki zat warna
yang terkandung di dalamnya. Sianidin
paling pekat dan memiliki kandungan
memiliki daerah perubahan warna merah
antosianin yang paling banyak, sehingga dapat
pada asam dan hijau pada larutan basa.
mengidentifikasi larutan asam basa kuat dan
Pelargonidin mempunyai daerah perubahan asam basa lemah paling baik dibandingkan
warna dari orange ke hijau. Pada asam, dengan pelarut yang menggunakan akuades
pelargonidin akan berwarna orange pada dan etanol 95%.
larutannya, dan pada basa warna orange Terdapat beberapa kelebihan kertas
tersebut kemudian akan berubah menjadi indikator asam basa dari kulit buah manggis
hijau (Pratama, 2013) dengan indikator sintetis, diantaranya lebih
Ketiga jenis pelarut pada kertas indikator hemat, mudah digunakan, praktis, serta mudah
asam basa dari kulit buah manggis dapat untuk dibuat dan diaplikasikan di sekolah-
Devi Ernawati dan Triastuti Rahayu. Pengaruh Jenis Pelarut Dalam Ekstraksi Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana ) Sebagai Kertas Indikator Asam Basa
sekolah. Selain itu, kertas indikator asam basa Hadyana, Pudjaatmaka, A. 2002. Kamus
kulit buah manggis dapat membedakan secara Kimia. Jakarta: Balai Pustaka.
nyata antara asam kuat dan asam lemah serta
Kristijarti, A. Prima dan Arlene,
antara basa kuat dan basa lemah. Ariestya.2012. Isolasi Zat Warna Ungu
pada Ipomoea batatas Poir dengan
4. SIMPULAN, SARAN, DAN Pelarut Air. Lembaga Penelitian
REKOMENDASI Universitas Katolik Prahayangan.