Anda di halaman 1dari 27

TUGAS AGENDA III

PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2022


Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya
Smart Governance Sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan

TUGAS INDIVIDU AGENDA III

No Data Uraian

a Nama Cendikia Rakhmad Darmawan, S.P.d.


b Instansi asal Pemerintah Kabupaten Boyolali
c Nomor Absen 10

d Lembaga BPSDM Jawa Tengah


Penyelenggara
Pelatihan

1. TUGAS 1 LEARNING JOURNAL AGENDA III

1.1. Pokok Pikiran


Hubungan antara ASN dengan negara menimbulkan kaidah-kaidah dalam
hukum kepegawaian Kelancaran pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan
tergantung pada kesempurnaan dan kemampuan aparatur Negara, dalam hal ini
adalah Pegawai Negeri.Kedudukan dan peranan pegawai dalam setiap organisasi
pemerintahan sangatlah menentukan, sebab ASN merupakan tulang punggung
pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional. Dalam rangka
memberikan Pelayanan yang profesional, jujur adil dan merata maka dibutuhkan
juga Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintah yang berkualitas dan mempunyai
kesadaran tinggi akan tanggung jawabnya sebagai aparatur negara, abdi negara,
serta abdi masyarakat.Peranan ASN yang penting dan strategis tersebut menjadikan
sebuah tanggung jawab besar bagi setiap pribadi pengembannya.
Setiap orang tidak bisa menduduki posisi sebagai ASN apabila tidak
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan. Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara menyatakan bahwa : Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya
disingkat ASN adalah profesi bagi ASN dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN berperan sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan
dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik
yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme.
Dengan terbitnya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang aparatur sipil
Negara, ASN diharuskan mempunyai fungsi sebagai:
a) pelaksana kebijakan publik;
b) pelayan publik; dan
c) perekat dan pemersatu bangsa.
Peran dan kedudukan ASN dalam Smart Governance bisa dilihat dari
kemampuan mereka memahami manajemen ASN dan menjadi Smart ASN.
1.2. Manajemen ASN
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan
zaman.
a) Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk
dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU
ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun
2014 tentang ASN.
Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas ASN (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan,
memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga
negara Indonesia yang memnuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat
Pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan
instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang
menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk menjauhkan
birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan,
kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran
dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam
pembinaan karir pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat
berwenang yaitu pejabat karir tertinggi.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai ASN sangat penting,
mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu
putra daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi
menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi
kesatuan bangsa.
b) Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN
berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
i. Pelaksana Kebijakan Publik.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakanyang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi
pada kepentingan publik.
ii. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
iii. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan
dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa menjunjung
tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari
pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN
disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN,
salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.
c) Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun
umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak
diterima. Agar melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik ,
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur
dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut;
PNS berhak memperoleh:
i. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
ii. cuti;
iii. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
iv. perlindungan; dan
v. pengembangan kompetensi.
PPPK berhak memperoleh:
i. gaji dan tunjangan;
ii. cuti;
iii. perlindungan; dan
iv. pengembangan kompetensi.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang
bersifat kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya
diberikan.Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN wajib:
i. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah;
ii. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
iii. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang;
iv. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
v. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran,dan tanggung jawab;
vi. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun
di luar kedinasan;
vii. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; danh. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
d) Kode etik dan kode perilaku ASN
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa ASN
sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan
kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN.
i. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
ii. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
iii. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
iv. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
v. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan
vi. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan
vii. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab,efektif, dan efisien
viii. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
ix. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan
x. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendir atau untuk orang lain.
xi. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN .
xii. melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan
mengenai disiplin Pegawai ASN.
1.3. Smart ASN

a) Percepatan Transformasi Digital

Gambar 1.1 Linimasa Literasi Digital di Indonesia.

Menurut Vial (2019), transformasi digital memberikan lebih


banyak informasi, komputasi, komunikasi, dan konektivitas yang
memungkinkan berbagai bentuk kolaborasi baru di dalam jaringan
dengan aktor yang terdiversifikasi. Realitas baru ini menawarkan
potensi luar biasa untuk inovasi dan kinerja dalam organisasi.
b) Kompetensi Literasi Digital

Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM


dan persiapan kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berfungsi
untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di
Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai.
Secara umum, literasi digital memang sering dianggap sebagai
kecakapan menggunakan internet dan media digital. Namun begitu,
acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan teknologi
adalah kecakapan yang paling utama. Padahal, literasi digital adalah
sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada
kecakapan untuk menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga
banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam
melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara
produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang
pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak
hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia
digital dengan penuh tanggung jawab. Literasi digital juga merupakan
kemampuan untuk secara kreatif terlibat dalam praktik sosial tertentu,
untuk mengasumsikan identitas sosial yang tepat, dan untuk
membentuk atau mempertahankan berbagai hubungan sosial di ruang
digital. Literasi digital juga mencakup kemampuan untuk menyesuaikan
aspek keterjangkauan dan kendala yang muncul dalam bermedia digital
dengan berbagai dengan keadaan tertentu.
c) Peta Jalan Literasi Digital

Gambar 1.2 Peta Jalan Literasi di Indonesia


Peta Jalan Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh
Kominfo, Siberkreasi, dan Deloitte pada tahun 2020 menjadi panduan
fundamental untuk mengatasi persoalan terkait percepatan
transformasi digital dalam konteks literasi digital. Dalam peta jalan ini,
dirumuskan kurikulum literasi digital yang terbagi atas empat area
kompetensi yaitu: kecakapan digital (digital skills), budaya digital (digital
culture), etika digital (digital ethics) dan keamanan digital (digital safety).
Keempat area kompetensi ini menawarkan berbagai indikator dan sub-
indikator yang bisa digunakan untuk meningkatkan kompetensi literasi
digital masyarakat Indonesia melalui berbagai macam program yang
ditujukan pada berbagai kelompok target sasaran. Telah disusun pula
4 modul yang dibuat untuk menunjang percepatan transformasi digital
yaitu:
1. Cakap Bermedia Digital
2. Budaya Bermedia Digital
3. Etis Bermedia Digital
4. Aman Bermedia Digital

d) Lingkup Literasi Digital


Dalam mencapai target program literasi digital, perlu
diperhitungkan estimasi jumlah masyarakat Indonesia yang telah
mendapatkan akses internet berdasarkan data dari APJII dan BPS.
Identifikasi Target User dan Total Serviceable Market penting untuk
menentukan target spesifik program literasi digital.

Gambar. 1.3 Penetrasi Internet di Indonesia

Gambar 1.4 Presentase Masyarakat yang Belum Mendapatkan Layanan Internet di


Indonesia.

2. TUGAS 2 IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASN DAN INOVASI LITERASI DIGITAL.


2.1. Pembuatan Video Penyuluhan Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka.
Kegiatan ini dibuat sebagai pedoman untuk peserta didik dalam
pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas. Kegiatan ini bertujuan
memahamkan peserta didik tentang protokol kesehatan yang perlu dan wajib
dijalankan pada pembelajaran tatap muka terbatas. Pembuatan video
dilaksanakan dengan mengambil sampel peserta didik dan guru. Berikut Foto
kegiatannya:

Gambar 2.1 Video Kegiatan Penyuluhan PTM Terbatas


Lebih lanjut berikut video yang disematkan melalui link:

https://drive.google.com/file/d/1vNaYLjrKsc2ufo-
QMweXeTjwI7BaO53z/view?usp=sharing

2.2. Pembelajaran Daring dengan Menggunakan Platform Google Meeting.


Kegiatan ini didasari semakin mewabahnya Covid-19 Varian Delta pada
tahun 2021 lalu. Dengan menggunakan Platform Google Meeting pembelajaran
yang biasanya hanya memanfaatkan WA group, bisa dikembangkan dengan
Pembelajaran Tatap Maya. Kegiatan ini berlangsung selama 2 jam
pelajaran.Kegiatan ini sangat efektif namun keterbatasan sarana internet peserta
didik menjadi kendala yang utama. Berikut dokumentasi kegiatan:

Gambar 2.2 Kegiatan Pembelajaran menggunakan Platform Google


Meeting

2.3. Membuat Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Liveworksheet.


Kegiatan ini didasarkan dari kurang mampunya peserta didik dalam
mengerjakan tugas yang membutukan keterampilan berpikir kritis dalam kegiatan
belajar daring. Berikut gambar beserta link Lembar Kerja Peserta Didik tersebut:
https://www.liveworksheets.com/bt2251087bj
Gambar 2.3 Tampilan Lembar Kerja Peserta Didik Liveworksheets

Demikian 3 kegiatan Manajemen ASN yang menjadi tupoksi ASN serta


inovasi Literasi Digital yang telah terlaksana di SDN 4 Kayen. Perpaduan ini tentunya
bertujuan untuk memberikan pelayanan publik yang terbaik selaku agen pemerintah
yang langsung berhubungan dengan masyarakat.

3. TUGAS 3 IDENTIFIKASI ISU DAN KAITAN DENGAN KEDUDUKAN DAN PERAN


ASN DALAM TERWUJUDNYA SMART GOVERNANCE.
3.1. Isu Pembelajaran tatap muka terbatas yang dilakukan tidak menggunakan
media yang menarik di SDN 4 Kayen Boyolali.
3.1.1. Deskripsi: Media merupakan alat dukung yang digunakan guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Kunci dari keberhasilan pembelajaran adalah
media yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Pada SDN 4 Kayen
Boyolali kompetensi dasar pada materi tematik belum tercapai secara
menyeluruh.
3.1.2. Kondisi saat ini: Media pembelajaran tidak disajikan dengan baik, sehingga
peserta didik mengalami kesulitan belajar materi tematik kelas 5 pada SD N 4
Kayen Juwangi Kabupaten Boyolali.

3.1.3. Data dukung :

Gambar. 3.1 Pembelajaran masih menggunakan papan tulis.


3.1.4. Kaitan dengan materi Agenda III:
Media pembelajaran dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung
terwujudnya Smart Governance yaitu pelayanan publik dengan kurangnya
literasi digital.
a) Smart ASN : Media pembelajaranyang hanya menggunakan papan tulis.
b) Manajemen ASN : Penggunaan media pembelajaran yang berhubungan
dengan hasil belajar.
3.1.5. Harapan: Pembelajaran dengan menggunakan media pembalajaran pada
materi tematik peserta didik kelas 5 SDN 4 Kayen Kabupaten Boyolali yang
menarik dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
3.2. Tidak tersedianya perangkat pembelajaran yang sesuai PTM terbatas di SDN 4
Kay.
3.2.1. Deskripsi: Perangkat pembelajaran ( Silabus, RPP, Bahan Ajar, LKPD,
Instrumen penilaian ) merupakan komponen yang harus disiapkan guru agar
sebuah pembelajaran berjalan sesuai proses yang diharapkan untuk mencapai
kompetensi dasar.
3.2.2. Kondisi saat ini: Guru belum mempunyai perangkat pembelajaran( Silabus,
RPP, Bahan Ajar, LKPD, Instrumen penilaian ) yang sesuai dengan Kompetensi
Dasar yang diharapkan dan merupakan hasil download google.
3.2.3. Data Dukung:

Gambar 3.2 RPP merupakan hasil download Google.

3.2.4. Kaitan Materi denganAgenda III:


Pengaruh perangkat pembelajaran dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk
mendukung terwujudnya Smart Governance yaitu
a) Manajemen ASN : Pelayanan publik dengan kurang profesionalnya
dalam menjalankan tugas sebagai guru untuk menyediakan perangkat
pembelajaran( Silabus, RPP, Bahan Ajar, LKPD, Instrumen penilaian )
yang sesuai.
b) Smart ASN : Memebuat perangkat pembelajaran ( Silabus, RPP,
Bahan Ajar, LKPD, Instrumen penilaian ) dengan peralatan digital.
3.2.5. Harapan : Guru mampu membuat perangkat pembelajaran ( Silabus, RPP,
Bahan Ajar, LKPD, Instrumen penilaian ) dengan baik dan tepat sabagai
Manajemen ASN sedangkan Literasi Digital ditunjukkan dengan ditandai guru
mampu membagi perangkat pembelajaran melalui Platform SIMPKB Guru
Berbagi.
3.3. Guru Kurang Mampu untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta
Didik.
3.3.1. Deskripsi Isu : Berpikir kritis adalah proses mengolah informasi atau fakta
pembelajaran yang sesuai dengan kemapuan kognitif sesuai dengan tingkat
berpikir kritis. Dalam kenyataannya peserta didik belum mampu untuk berpikir
kritis dalam pembelajaran tematik kelas 5 pada SDN 4 Kayen Boyolali.
3.3.2. Kondisi saat ini : Guru belum mempunyai pendekatan pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam materi tematik pada
kelas 5 SDN 4 Kayen Boyolali.
3.3.3. Data Dukung:

Gambar. 3.3 Pencapain Berpikir Kritis Peserta didik Kelas 5 SD N 4 Kayen Boyolali.

3.3.4. Kaitan Materi denganAgenda III:


Kaitan pendekatan pembelajaran
a) Manajemen ASN kurang profesionalnya Guru dalam menjalankan
pendekatan pembelajaran pada materi tematik kelas 5 SDN 4 Kayen
Boyolali.
b) Smart ASN : Guru belum melaksanakan pembelajaran abad 21 yaitu
berpikir kritis.
3.3.5. Harapan guru mempunyai pendekatan pembelajaran yang mampu
meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas 5 SDN 4 Kayen
Boyolali pada materi tematik.
3.4. Guru Kurang Efektif Dalam Menyajikan Materi Pembelajaran Dengan Waktu
Terbatas.
3.4.1. Deskripsi Isu : Guru belum mampu melakukan manjemen waktu dalam
pembelajaran tematik kelas 5 pada Peserta didik SDN 4 Kayen Boyolali.
3.4.2. Kondisi saat ini: ketika waktu pembelajaran telah selesai tugas yang diberikan
kepada peserta didik kelas 5 SDN 4 Kayen Boyolali belum selesai, hanya
beberapa anak yang mengumpulkan.
3.4.3. Data Dukung :

Gambar. Hasil Nilai Tugas


3.4.4. Kaitan Materi denganAgenda III :
Kaitan pendekatan pembelajaran
a) Manajemen ASN kurang profesionalnya Guru dalam memanajemen
RPP sesuai waktu yang tersedia pada materi tematik kelas 5 SDN 4
Kayen Boyolali.
b) Smart ASN adalah melaksanakan pembelajaran dengan tugas melalui
WA Groub.
3.4.5. Harapan guru mempunyai RPP yang efektif dan efisien materi tematik pada
peserta didik kelas 5 SDN 4 Kayen Boyolali.
3.5. Guru Kurang Menguasai Materi Pembelajaran.
3.5.1. Deskripsi Isu: Materi pembelajaran adalah bahan ajar yang harus ditransfer dari
guru kepada peserta didik secara langsung maupun dengan menggunakan
media – media tertentu. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat mencapai
kemampuan sesuai indikator pencapaian kompetensi. Guru kurang dalam
menguasai materi pembelajaran tematik (tidak bisa mengintegrasikan mupel
yang ditemakan) kelas 5 pada SDN 4 Kayen Boyolali.
3.5.2. Kondisi saat ini: Guru kurang menguasai pembelajaran tematik (tidak bisa
mengintegrasikan mupel yang ditemakan) pada peserta didik kelas 5 pada SDN
4 Kayen Boyolali.
3.5.3. Data dukung : Hasil observasi kepala sekolah pada saat pembelajaran pada
materi tematik kelas 5 SDN 4 Kayen Boyolali. Menemukan bahwa guru tidak bisa
menjelaskan materi tematik mupel IPA tentang macam-macam tulang.
3.5.4. Kaitan Materi denganAgenda III :
Kaitan pendekatan pembelajaran
c) Manajemen ASN kurang profesionalnya Guru dalam mengayakan materi
pembelajaran.
d) Smart ASN adalah tidak menggunakan media tambahan sebagai alat
bantu transfer knowledge.
3.5.5. Harapan guru mempunyai bahan ajar yang merangkum materi essensial untuk
dipelajari dan dikuasai sebelum pembelajaran dimulai.
TUGAS AGENDA III

Matrik Rancangan Kegiatan Dalam Penerapan Nilai Nilai Dasar PNS


Serta Kedudukan Dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Nama Cendikia
: Rakhmad Darmawan
Jabatan Ahli
: Pertama-Guru Kelas
Unit Kerja SD
: Negeri 4 Kayen
Tupoksi yang sesuai dengan RA Mendidik,
: Membimbing dan Melatih Peserta Didik
Identifikasi Isu ( diambil dari USG ) : 1) Kurang optimalnya peran guru dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik
dalam materi Tema 7 pada peserta didik kelas 5 SD N 4 Kayen.
2) Kurang optimalnya upaya guru dalam mendisiplinkan peserta didik untuk mengumpulkan
tugas belajar dengan tepat waktu.
3) Pembelajaran tatap muka terbatas ditengah meningkatnya Covid-19 Varian Omicron.
Isu yang diangkat ( core issue ) : Kurang optimalnya peran guru dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik
dalam materi volume bangun ruang pada pembelajaran tatap muka terbatas peserta didik
kelas 5 SD Negeri 4 Kayen.
Penyebab Isu ( diambil dari Fishbond ) : 1) Pembelajaran tatap muka terbatas yang dilakukan tidak menggunakan media yang menarik.
( Method)
2) Tidak tersedianya perangkat pembelajaran yang sesuai PTM terbatas.(Material)
3) Komunikasi guru dengan rekan sejawat dan atasan kurang. (Milieu)
4) Guru kurang menguasai materi pembelajaran. (Man)
5) Guru kurang efektif dalam menyajikan materi pembelajaran dengan waktu terbatas.( Man)

Gagasan pemecahan isu ( konsep judul ) “Optimalisasi


: Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik Dalam Pembelajaran Tema 7 Peristiwa dalam
Kehidupan Melalui Pembelajaran Berbasis Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
pada Peserta didik Kelas 5 SD Negeri 4 Kayen Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali”
KETERKAITAN
KONTRIBUSI VISI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ SUBSTANSI
NO KEGIATAN DAN MISI NILAI NILAI
KEGIATAN HASIL MATA
ORGANISASI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengadakan Peserta didik Berkaitan dengan
Program “SAPI termotivasi melalui Agenda III :
KUAT” (Sarapan Video Literasi
Pagi Aku Pasti yang ditampilkan Smart ASN yaitu:
Bisa) pemberian sebelum Saya melakukan
video literasi pembelajaran Inovasi dengan
bangunan dimulai kepada menerapkan
peninggalan peserta didik kebiasaan digital. Peserta didik Peserta didik termotivasi
sejarah di Kelas 5 SDN 4 termotivasi melalui melalui Video Literasi
Juwangi bagi Kayen Juwangi Manajemen ASN Video Literasi yang yang ditampilkan sebelum
peserta didik Kabupaten yaitu: ditampilkan sebelum pembelajaran dimulai
Kelas 5 SDN 4 Boyolali. Saya memotivasi pembelajaran dimulai kepada peserta didik
Kayen Juwangi peserta didik kepada peserta didik Kelas 5 SDN 4 Kayen
Kabupaten dengan video Kelas 5 SDN 4 Kayen Juwangi Kabupaten
Boyolali. pembelajaran. Juwangi Kabupaten Boyolali,
Boyolali, maka akan ternjadi
mendukung visi dan penguatan pada nilai
Sumber: Inovasi a. Mengkosultasik Persetujuan dan Kolaboratif : misi Pemerintah organisasi Pemerintah
dan Tupoksi. an dan meminta saran dari mentor Kesediaan bekerja Boyolali ( Peraturan Boyolali ( Peraturan
saran mentor. menjalankan sama Daerah Pemerintah Daerah Pemerintah
Program “Sapi Saya terbuka untuk Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali No.7
Kuat” bekerja sama agar No.7 tahun 2021): tahun 2021)yaitu “
mendapat nilai Visi yaitu “ Boyolali Menjamin kualitas
tambah ketika Maju , Meneruskan pendidikan yang inklusif
berkonsultasi Pro Investasi “ dan merata serta
dengan mentor. Melangkah dan meningkatkan
KETERKAITAN
KONTRIBUSI VISI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ SUBSTANSI
NO KEGIATAN DAN MISI NILAI NILAI
KEGIATAN HASIL MATA
ORGANISASI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
b. Menentukan Materi video Adaptif: Menata Bersama, kesempatan belajar
materi video literasi Inovasi dan Penuh Totalitas” sepanjang hayat untuk
literasi peninggalan antusias terhadap sedangkan misi yang semua”.
peninggalan bersejarah di perubahan Saya sesuai yaitu “Boyolali
bersejarah di Juwangi. bertindak proaktif Sehat, Tangguh,
Juwangi. dalam penggunan Cerdas, Berkarakter
teknologi digital dan Berbudaya”.
dalam menetukan
materi video literasi
peninggalan
bersejarah di
Juwangi.
c. Mencari Bahan video Kompeten :
bahan video yang sesuai. Kinerja terbaik
literasi saya tunjukkan
peninggalan dalam membantu
bersejarah di orang lain belajar,
Juwangi. melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik
dengan mencari
bahan literasi yang
sesuai.
d. Melakukan Video literasi Berorientasi pada
editing video peninggalan Pelayanan :
literasi bersejarah di Responsive saya
peninggalan Juwangi. memahami dan
bersejarah di memenuhi
Juwangi. kebutuhan
KETERKAITAN
KONTRIBUSI VISI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ SUBSTANSI
NO KEGIATAN DAN MISI NILAI NILAI
KEGIATAN HASIL MATA
ORGANISASI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
masyarakat dengan
Video Literasi
Peninggalan
bersejarah di
Juwangi.
2. Mermbuat game Output : Game Berkaitan dengan
Adanya game
pembelajaran Pembelajaran Agenda III
pembelajaran kepada
“JAGA BUMI”( Hasil: Peserta
peserta didik
Jadikan Gawai Didik mengikuti Smart ASN:
mendukung visi dan Adanya game
lumBung Ilmu) pembelajaran Saya menerapkan
misi Pemerintah pembelajaran kepada
bagi peserta dengan penuh Inovasi membuat
Boyolali ( Peraturan peserta didik maka akan
didik Kelas 5 perhatian. game pembelajaran
Daerah Pemerintah ternjadi penguatan pada
SDN 4 Kayen sehingga peserta
Kabupaten Boyolali nilai organisasi
Juwangi didik mampu
No.7 tahun 2021): Pemerintah Boyolali (
Kabupaten mengikuti
Visi yaitu “ Boyolali Peraturan Daerah
Boyolali. pembelajaran
Maju , Meneruskan Pemerintah Kabupaten
Permainan ini dengan penuh
Pro Investasi “ Boyolali No.7 tahun
berbasis dari perhatian.
Melangkah dan 2021)yaitu “ Menjamin
Platform Quizziz
Menata Bersama, kualitas pendidikan yang
menjadikan kuis Manajemen ASN:
Penuh Totalitas” inklusif dan merata serta
dengan bahan Saya membuat
sedangkan misi yang meningkatkan
pembelajaran game pembelajaran
sesuai yaitu “Boyolali kesempatan belajar
yang terdahulu sesuai dengan
Sehat, Tangguh, sepanjang hayat untuk
agar peserta professional yaitu
Cerdas, Berkarakter semua”.
didik termotivasi menyajikan game
dan Berbudaya”.
untuk mengikuti dengan materi
pembelajaran. sesuai
pembelajaran.
KETERKAITAN
KONTRIBUSI VISI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ SUBSTANSI
NO KEGIATAN DAN MISI NILAI NILAI
KEGIATAN HASIL MATA
ORGANISASI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
a. Mengkosultasik Persetujuan Kolaboratif :
Sumber : an dan meminta dan saran dari Kesediaan bekerja
Inovasi dan saran mentor mentor sama
Tupoksi. menjalankan Saya terbuka untuk
Program “Jaga bekerja sama agar
Bumi” mendapat nilai
tambah ketika
berkonsultasi
dengan mentor.
b. Mengumpulkan Bahan game Akuntabel :
bahan game yang sesuai. Integritas dan
yang (peristiwa- Konsisten saya
seusai.(peristiw peristiwa masa melaksanakan
a-peristiwa lampau) tugas dengan jujur,
masa lampau) bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
dengan
mengumpulkan
bahan game yang
seusai.(peristiwa-
peristiwa masa
lampau).

c. Melakukan Game Adaptif:


editing Game Pembelajaran. Inovasi dan
antusias terhadap
perubahan Saya
bertindak proaktif
KETERKAITAN
KONTRIBUSI VISI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ SUBSTANSI
NO KEGIATAN DAN MISI NILAI NILAI
KEGIATAN HASIL MATA
ORGANISASI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
dalam penggunan
teknologi digital
d. Mengaplikasika Hasil game Berorientasi pada
n ke peserta berupa Pelayanan :
didik. rangking dan Responsive saya
poin. memahami dan
memenuhi
kebutuhan
masyarakat dengan
mengaplikasikan
game pembelajaran
pada peserta didik.
3. Menyusun Perangkat Berkaitan dengan
Perangkat pembelajaran Agenda III
Pembelajaran berbasis Manajemen ASN:
Berbasis Technological Saya
Technological Pedagogical melaksanakan
Pedagogical Content tugas saya dengan
Content Knowledge profesional. Perangkat Perangkat pembelajaran
Knowledge (TPACK). Smart ASN: Saya pembelajaran berbasis Technological
(TPACK) Bagi menyelesaikan berbasis Pedagogical Content
Peserta Didik perangkat Technological Knowledge (TPACK).maka
Kelas 5 SD N 4 pembelajaran Pedagogical Content akan ternjadi penguatan
Kayen Juwangi menggunakan Knowledge pada nilai organisasi
Kabupaten laptop serta media (TPACK).mendukung Pemerintah Boyolali (
Boyolali. interaktif online. visi dan misi Peraturan Daerah
Pemerintah Boyolali ( Pemerintah Kabupaten
KETERKAITAN
KONTRIBUSI VISI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ SUBSTANSI
NO KEGIATAN DAN MISI NILAI NILAI
KEGIATAN HASIL MATA
ORGANISASI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
a. Membuat silabus Silabus Loyal : Peraturan Daerah Boyolali No.7 tahun
Komitmen Saya Pemerintah 2021)yaitu “ Menjamin
Memegang teguh Kabupaten Boyolali kualitas pendidikan yang
Sumber: ideologi Pancasila No.7 tahun 2021): inklusif dan merata serta
Inovasi dan dalam pembuatan Visi yaitu “ Boyolali meningkatkan
Tupoksi silabus dengan Maju , Meneruskan kesempatan belajar
menanamkan nilai- Pro Investasi “ sepanjang hayat untuk
nilai Pancasila. Melangkah dan semua”.
Menata Bersama,
b. Membuat RPP. RPP Akuntabel : Penuh Totalitas”
Integritas Saya sedangkan misi yang
melaksanakan sesuai yaitu “Boyolali
berintegritas tinggi Sehat, Tangguh,
dalam membuat Cerdas, Berkarakter
RPP sesuai dan Berbudaya”.
Kompetensi Dasar
yang telah
ditentukan.

c. Membuat Instrumen Harmonis : Saya


instrumen penilaian berpikir Peduli dengan
penilaian kritis membangun
keterampilan lingkungan yang
berpikir kritis. kondusif sesuai
instrument yang
dibuat.
KETERKAITAN
KONTRIBUSI VISI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ SUBSTANSI
NO KEGIATAN DAN MISI NILAI NILAI
KEGIATAN HASIL MATA
ORGANISASI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
d. Membuat media Media Adaptif : Saya
pembelaran Pembelajaran membuat Inovasi
berbasis Technological dan antusias
Technological Pedagogical terhadap
Pedagogical Content perubahan dengan
Content Knowledge menerapkan
Knowledge (TPACK) Technological
(TPACK) Pedagogical
Content Knowledge
(TPACK) pada
media
pembelajaran.

4. Melaksanakan Peserta didik Berkaitan dengan


Pembelajaran kelas 5 SDN 4 Agenda III
Tema 7 Peristiwa Kayen Boyolali Manajemen ASN:
dalam Kehidupan mampu berpikir Saya
untuk kritis dalam Materi melaksanakan
Mengoptimalkan Tema 7 Peristiwa tugas saya dengan
Kemampuan dalam Kehidupan. profesional.
Berpikir Kritis Smart ASN:
melalui Saya menggunakan
Pembelajaran lcd dalam
Berbasis pembelajaran.
KETERKAITAN
KONTRIBUSI VISI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ SUBSTANSI
NO KEGIATAN DAN MISI NILAI NILAI
KEGIATAN HASIL MATA
ORGANISASI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
Technological a. Mengorientasi Pendapat dari Adaptif : Saya Peserta didik kelas 5 Peserta didik kelas 5 SDN
Pedagogical peserta didik peserta didik membuat Inovasi SDN 4 Kayen Boyolali 4 Kayen Boyolali mampu
Content dengan masalah. dari dan antusias mampu berpikir kritis berpikir kritis dalam Materi
Knowledge permasalahan terhadap dalam Materi Tema 7 Tema 7 Peristiwa dalam
(TPACK) Bagi berupa video. perubahan dan Peristiwa dalam Kehidupan.maka akan
Peserta Didik bertindak proaktif. Kehidupan.mendukun ternjadi penguatan pada
Kelas 5 SD N 4 g visi dan misi nilai organisasi
Kayen Juwangi b. Mengorganisasi Kelompok Loyal : Pemerintah Boyolali ( Pemerintah Boyolali (
Kabupaten peserta didik dalam belajar. Komitmen Saya Peraturan Daerah Peraturan Daerah
Boyolali. untuk belajar. Memegang teguh Pemerintah Pemerintah Kabupaten
ideologi Pancasila Kabupaten Boyolali Boyolali No.7 tahun
Sumber: dalam No.7 tahun 2021): 2021)yaitu “ Menjamin
Tupoksi dan mengorganisasi Visi yaitu “ Boyolali kualitas pendidikan yang
Inovasi. dengan Maju , Meneruskan inklusif dan merata serta
menanamkan nilai- Pro Investasi “ meningkatkan
nilai Pancasila Melangkah dan kesempatan belajar
membentuk Menata Bersama, sepanjang hayat untuk
kelompok tanpa Penuh Totalitas” semua”.
membeda-bedakan sedangkan misi yang
latar belakang sesuai yaitu “Boyolali
peserta didik. Sehat, Tangguh,
c. Membimbing Peserta didik Harmonis : Saya Cerdas, Berkarakter
penyelidikan termotivasi Peduli dengan dan Berbudaya”.
individu dan membangun
kelompok. lingkungan yang
kondusif sesuai
instrument yang
dibuat.
KETERKAITAN
KONTRIBUSI VISI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ SUBSTANSI
NO KEGIATAN DAN MISI NILAI NILAI
KEGIATAN HASIL MATA
ORGANISASI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
d. Mengembangkan Peserta didik Harmonis : Saya
dan menyajikan melakukan Peduli dengan
hasil karya. presentasi membangun
Menganalisis dan hasil karya lingkungan belajar
mengevaluasi dengan memberi
proses penghargaan
pemecahan tepuk tangan pada
masalah. peserta didik yang
presentasi.
e. Menganalisis dan Hasil Belajar( Akuntabel :
mengevaluasi NIlai) Integritas Saya
proses melaksanakan
pemecahan tugas dengan jujur,
masalah. bertanggungjawab,
disiplin dan
berintegritas tinggi.

5. Melakukan Rencana tindak Berkaitan dengan


monitoring dan lanjut dan Agenda III
evaluasi kegiatan perbaikan pada Manajemen ASN:
secara peserta didik Saya
menyeluruh kelas 5 SDN 4 melaksanakan
untuk mendapat Kayen Boyolali. tugas saya dengan
kekurangan profesional. Rencana tindak lanjut Rencana tindak lanjut dan
maupun Smart ASN: dan perbaikan pada perbaikan pada peserta
kelebihan dalam Saya melaksankan peserta didik kelas 5 didik kelas 5 SDN 4 Kayen
terlaksananya pengolahan data SDN 4 Kayen Boyolali Boyolali maka akan
kegiatan. denganmenggunak mendukung visi dan ternjadi penguatan pada
an office. misi Pemerintah nilai organisasi
KETERKAITAN
KONTRIBUSI VISI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/ SUBSTANSI
NO KEGIATAN DAN MISI NILAI NILAI
KEGIATAN HASIL MATA
ORGANISASI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
Boyolali ( Peraturan Pemerintah Boyolali (
Sumber: Daerah Pemerintah Peraturan Daerah
a. Membandingka Lembar Akuntabel :
Tupoksi Kabupaten Boyolali Pemerintah Kabupaten
n keterampilan Observasi Integritas Saya
No.7 tahun 2021): Boyolali No.7 tahun
berpikir kritis melaksanakan
Visi yaitu “ Boyolali 2021)yaitu “ Menjamin
peserta didik tugas dengan jujur,
Maju , Meneruskan kualitas pendidikan yang
sebelum dan bertanggungjawab,
Pro Investasi “ inklusif dan merata serta
sesudah disiplin dan
Melangkah dan meningkatkan
berintegritas tinggi.
Menata Bersama, kesempatan belajar
Penuh Totalitas” sepanjang hayat untuk
b. Menyampaikan Daftar nilai Akuntabel :
sedangkan misi yang semua”.
hasil kemapuan Integritas Saya
sesuai yaitu “Boyolali
pembelajaran. berpikir kritis. melaksanakan
Sehat, Tangguh,
tugas dengan jujur,
Cerdas, Berkarakter
bertanggungjawab,
dan Berbudaya”.
disiplin dan
berintegritas tinggi.

c. Melakukan Saran dan Kolaboratif :


koordinasi dan masukan untuk Kesediaan bekerja
konsultasi tindak lanjut. sama
kepada guru Saya terbuka untuk
senior. bekerja sama agar
mendapat nilai
tambah ketika
berkonsultasi
dengan mentor.

Anda mungkin juga menyukai