Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Publikasi Pendidikan Submitted : 06/01/2019

http://ojs.unm.ac.id/index.php/pubpend Reviewed : 08/02/2019


Volume 9 Nomor 1, Februari 2019 Accepted : 22/02/2019
p-ISSN 2088-2092 e-ISSN 2548-6721 Published : 28/02/2019

Pengaruh Fasilitas Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar

Bahrudi Efendi Damanik


Manajemen Informaatika, AMIK-STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar
bahrudiefendi@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar terhadap motivasi
belajar, pengaruh lingkungan belajar terhadap motivasi belajar, dan pengaruh fasilitas belajar dan
lingkungan belajar terhadap motivasi belajar. Populasi dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 81
orang. Metode yang digunakan adalah metode sampling jenuh yaitu teknik pengumpulan data melalui
wawancara, survei dan penyebaran kuesioner kepada responden. Data yang telah didistribusikan
kemudian diproses menggunakan skala Likert. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji t, uji F dan koefisien determinan. Hasil
analisis menunjukkan bahwa fasilitas pembelajaran parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi belajar, t hitung> ttabel (2,390> 1,991), lingkungan belajar parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap motivasi belajar, t hitung> ttabel (4,229> 1,991). , dan hasil penelitian dan
lingkungan belajar secara bersamaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi
belajar, Fhitung> Ftabel (25,872> 2,720).

Kata kunci: Fasilitas, lingkungan belajar, motivasi belajar

PENDAHULUAN mempunyai motivasi belajar. Hakim (2000:26)


Pendidikan diharapkan dapat menghasilkan mengatakan motivasi sebagai suatu dorongan
manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab kehendak yang menyebabkan seseorang
serta mampu menyongsong kemajuan pada melakukan suatu perbuatan untuk mencapai
masa mendatang.Pendidikan juga berfungsi tujuan.
mengembangkan kemampuan dan membentuk Hal ini sejalan dengan penelitian yang
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dilakukan oleh Lukman Sunadi (2013:3) yaitu
karena kemajuan suatu bangsa juga dapat dilihat salah satu faktor internal yang mempengaruhi
dari seberapa maju pendidikan yang dimiliki. prestasi belajar siswa adalah motivasi belajar.
Dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 Motivasi merupakan faktor penting dalam
tentang sistem pendidikan nasional bahwa meningkatkan prestasi belajar. Adanya motivasi
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan yang tinggi dalam belajar akan mengakibatkan
kemampuan dan membentuk watak serta hasil belajar yang baik.
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka Dalam pengamatan penulis melalui Kartu
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk Hasil Studi (KHS) yang dikeluarkan oleh bagian
mengembangkan potensi peserta didik agar pendidikan program studi Komputerisasi
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa Akuntansi, dampak dari kurangnya motivasi
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Aplikasi
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan Akuntansi setelah masa perkuliahan semester III
menjadi warga negara yang demokratis serta selesai masih belum memuaskan, kisaran nilai
bertanggung jawab. yang diperoleh mahasiswa masih di angka 65 –
Motivasi dapat diartikan sebagai daya 75, atau kalau di konversi dengan nilai huruf
penggerak yang telah menjadi aktif. Motif berarti masih pada grade nilai C dan B.
menjadi aktif pada saat tertentu, terutama bila Hal lainya juga dalam pengamatan penulis,
kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat mahasiswa yang mengikuti mata kuliah aplikasi
dirasakan atau mendesak. Motivasi yang kuat akuntansi belum mampu mengerjakan satu kasus
akan menumbuhkan gairah, semangat, dan soal yang berisi satu siklus akuntansi dalam satu
perasaan senang untuk belajar. Seseorang akan periode akuntansi tertentu. Masalah ini menjadi
menampakkan minat, perhatian, konsentrasi penting untuk diperhatikan bagi keberhasilan
penuh, ketekunan tinggi, serta berorientasi pada proses belajar mengajar agar nantinya
prestasi tanpa mengenal perasaan bosan apabila ia dikemudian hari ketika mahasiswa telah selesai

46
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 9 Nomor 1, Februari 2019| 47

kuliah dapat segera mengaplikasikan ilmunya tertib kelas maupun kampus dipatuhi dengan
kedunia kerja, atau dunia wira usaha, juga fasilitas yang luwes, serta terjadi komunikasi
memperoleh nilai yang baik khususnya dalam yang terbuka (Dariyo, 2008: 44).
mata kuliah Aplikasi Akuntansi. Lingkungan belajar sangat berperan dalam
Untuk mencari solusi atas permasalahan menciptakan gairahmahasiswa dan secara sosial
tersebut penulis menganggap perlu diadakan sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran.
penelitian lebih jauh agar dapat mengetahui Lingkungan belajar dapat meningkatkan
sumber permasalahannya. Faktor-faktor yang keaktifan mahasiswa dan keefektifan belajar.
menjadi perhatian penulis berkaitan dengan Lingkungan belajar tidak hanya secara langsung
kurangnya motivasi mahasiswa dalam mencapai mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar,
tujuan belajar aplikasi akuntansi antara lain lingkungan belajar juga akan menyentuh ranah
fasilitas belajar, dan lingkungan belajar. kognitif atau personal siswa(Sumiati, 2012: 4).
Faktor yang perlu diperhatikan untuk Dalam proses belajar mengajar, lingkungan
menumbuhkan motivasi merupakan sumber belajar yang berpengaruh
belajar adalah fasilitas belajar. Arikunto (2002:6) dalam keberhasilan proses belajar dan
berpendapat “Fasilitas belajar adalah segala peningkatan perkembangan anak. Tempat dimana
sesuatu yang dapat memudahkan dan kegiatan belajar berlangsung yang mendapatkan
melancarkanpelaksanaan suatu usaha“. Seorang pengaruh dari luar terhadap keberlangsungan
mahasiswa seharusnya lebih giat untuk belajar kegiatan tersebut. Lingkungan yang merupakan
ketika fasilitas belajar memadai. Wuryani sumber belajar memiliki pengaruh dalam proses
(2002:329) menyatakan bahwa “Fasilitas belajar pembelajaran.
yang lengkap, guru disediakan, dan Berdasarkan latar belakang masalah diatas,
gedungdibuatdengan harapan supaya mahasiswa maka rumusan masalah dalampenelitian ini
bersemangat. Tetapi semua akan sia-sia jikatidak adalah :1) Bagaimana pengaruh fasilitas belajar
ada motivasi untuk belajar”. terhadap motivasi belajar di AMIK Tunas Bangsa
Semakin baik dan lengkap fasilitas yang Pematangsiantar? 2) Bagaimana pengaruh
diberikan, maka akan menambah motivasi lingkungan belajar terhadap motivasi belajar di
mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan belajar AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar? Dan 3)
mengajar, sebaliknya bila fasilitas hanya apa Bagaimana pengaruh pengaruh fasilitas belajar,
adanya, hanya sebatas memenuhi syarat asal ada, dan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar
tentunya akan mempengaruhi motivasi belajar di AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar?
mahasiswa. Amik Tunas Bangsa sebaiknya
memberi perhatian lebih akan kelengkapan METODE PENELITIAN
fasilitas belajarnya, seperti, sarana laboratorium Lokasi dan Objek Penelitian
komputer yang memadai dengan software- Penelitian ini dilakukan di Amik Tunas
software khususnya, software akuntansi yang Bangsa Pematangsiantar, Jalan udirman No. 123
selalu up to date, fasilitas internet yang tanpa Pematangsiantar, dengan objek penelitian adalah
batas, in focus yang tersedia permanen di tiap adalah mahasiswa angkatan 2015/2016 Prodi
kelas lab, kelas lab yang berpendingin ruangan Komputersasi Akuntansi yang berjumlah 81
yang memadai, dan fasilitas lainnya yang akan mahasiswa. Jumlah populasi adalah jumlah
menunjang meningkatnya motivasi belajar mahasiswa yang mengikuti mata kuliah aplikasi
mahasiswa. akuntansi.
Suasana lingkungan belajar yang tercipta
tergantung dari bagaimana mahasiswa itu bisa Teknik Pengumpulan Data
mengatasi dan mengendalikan dirinya sendiri saat Untuk mengumpulkan data dan memperoleh
berada dalam lingkungan belajarnya. data yang akurat, penulis menggunakan teknik
Lingkungan belajar oleh para ahli sering disebut pengumpulan data yang lazim digunakan yang
sebagai lingkungan pendidikan. Suasana kelas bersumber dari dalam maupun dari luar sekolah.
yang positif akan terjadi bila interaksi dalam Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data
kelas terjadi antara dosen dan mahasiswa, dimana ini adalah sebagai berikut:
dalam interaksi tersebut terjadi komunikasi dalam 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
bentuk belajar bersama, tolong menolong, Suatu cara yang dilakukan dengan
tenggang rasa antara mahasiswa yang pandai dan mengumpulkan data-data yang diperoleh
kurang pandai, antara yang kaya dan yang kurang melalui lietratur dengan buku-buku bacaan,
mampu, norma-norma pergaulan hidup dan tata serta tulisan-tulisan ilmiah yang berkaitan

Bahrudi Efendi Damanik. Pengaruh Fasilitas Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar… , halaman 46-52
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 9 Nomor 1, Februari 2019| 48

dengan permasalahan yang dibahas. Data dilakukan dengan embandingkan t hitung


yang diperoleh adalah data sekunder yang terhadap t tabel dengan ketentuan sebagai berikut :
bersifat teoritis. H0 : β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan
2. Penelitian Lapangan (Field Research) dari masing-masing variabel independent
Dalam Umar (2002: 91-94) ada beberapa terhadap variabel dependent.
teknik pengumpulan data primer, yaitu Ha : β > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan
wawancara, angket dan observasi. dari masing-masing variabel independent
Pengumpulan data primer tersebut terhadap variabel dependent secara partial.
menggunakan perangkat atau instrument Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%
sendiri-sendiri. atau taraf signifikan 5% (λ = 0,05) dengan kriteria
a. Wawancara (interview) yaitu penulis sebagai berikut :
mengadakan wawancara langsung ke a. Jika t hitung > t tabel dan probabilitas (nilai
bagian-bagian yang terkait dalam signifikan) < tingkat signifikansi 5% ((λ =
penelitian untuk penulisan ini. 0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak
b. Angket (quesioner) yaitu sejumlah berarti ada pengaruh yang signifikan dari
pertanyaan yang berkaitan dengan masing-masing variabel independent
permasalahan yang disebarkan kepada terhadap variabel dependent.
responden untuk kemudian disajikan b. Jika t hitung < t tabel dan probabilitas (nilai
dalam bentuk tabulasi. signifikansi) > tingkat signifikansi 5% ((λ =
c. Pengamatan (observasi) yaitu data-data 0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak
yang diperoleh dari hasil penelitian berarti tidak ada pengaruh yang signifikan
langsung terhadap pelaksanaan kegiatan. dari masing-masing variabel independent
terhadap variabel dependent. Dimana t tabel
Pengujian Hipotesis ditentukan dengan mencari derajat bebasnya
Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis yaitu df = N-k– 1
penelitian menggunakan analisis regresi linier
berganda yaitu melihat pengaruh variabel Uji F (Pengujian Simultan)
independent (variabel bebas) terhadap variabel Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
dependent (variabel terikat), dengan apakah semua variabel independen secara
menggunakan persamaan matematis yaitu analisis bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh
regresi linier berganda dengan rumus : terhadap variabel dependent. Cara yang
digunakan adalah dengan membandingkan nilai F
Y = a + b1X1 + b2X2 + E hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai
berikut :
Dimana : H0 : β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan
Y =Motivasi belajar dari variabel independen terhadap variabel
A =Konstanta dependen secara simultan.
b1 =Koefesien regresi variabel x1 Ha : β > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan
b2 =Koefesien regresi variabel x2 dari variabel independen terhadap variabel
X1 =Fasilitas dependen secara simultan.
X2 =Lingkungan belajar
Analisis regresi linier berganda meliputi uji Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%
Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk atau taraf signifikan 5% (λ=0,05) dengan kriteria
melihat sumbangan efektif variabel X1; X2; sebagai berikut :
dalam menjelaskan variabel Y, uji F bertujuan a. Jika F hitung > F tabel dan probabilitas (nilai
melihat pengaruh secara simultan variabel X1; signifikan) < tingkat signifikansi 5% ((λ =
X2 terhadap variabel Y dan uji t untuk melihat 0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak
pengaruh secara parsial masing-masing variabel berarti ada variabel independent secara
X1; X2 terhadap variabel Y, dan lebih bersama-sama mempunyai pengaruh yang
lengkapnya dapat dilihat penjelasan berikut ini: signifikan terhadap variabel dependent.
b. Jika F hitung < F tabel dan probabilitas (nilai
Uji t (Pengujian Secara Parsial) signifikansi) > tingkat signifikansi 5% ((λ =
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh 0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak
masing-masing variabel independen secara berarti ada variabel independent secara
parsial terhadap variabel dependen. Uji t bersama-sama tidak mempunyai pengaruh

Bahrudi Efendi Damanik. Pengaruh Fasilitas Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar… , halaman 46-52
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 9 Nomor 1, Februari 2019| 49

yang signifikan terhadap variabel dependent. dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan
Dimana F tabel ditentukan dengan mencari satu variabel independent, maka R2 pasti
derajat bebasnya yaitu df1=k-1 dan df2=N-k, meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut
dimana N = jumlah sampel dan k = jumlah berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
variabel. dependent. Oleh karena itu banyak peneliti
menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted
Koefisien Determinasi (R2) R2(Adjusted R Square) pada saat mengevaluasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya dimana model regresi terbaik. Tidak seperti R2,
mengukur seberapa besar kemampuan variabel nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila
independent yaitu (X1) dan (X2) dalam satu variabel independent ditambahkan ke dalam
menerangkan variasi variabel dependent (Y). model. Untuk variabel independent lebih dari dua
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) sebaiknya menggunakan nilai Adjusted R2.
sampai dengan satu (1). Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independent HASIL & PEMBAHASAN
dalam menjelaskan variasi variabel dependent Kegiatan pengabdian “PKM Uji Normalitas
amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui
variabel-variabel independent memberikan apakah data-data berasal dari populasi yang
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memiliki sebaran atau distribusi normal. Uji
memprediksi variasi dependent. Secara umum normalitas data dalam penelitian ini
koefisien determinasi untuk data silang menggunakan metode Lilliefors melalui uji
(crosssection) relatif rendah karena adanya Kolmogrov-Smirnov dalam program SPSS 22.
variasi yang besar antara masing-masing Untuk menolak atau menerima hipotesis dengan
pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu cara membandingkan nilai probabilitas dengan
(time series) biasanya mempunyai nilai koefisien taraf signifikansi (α) =5%. Jika nilai probabilitas
determinasi yang tinggi. Kelemahan mendasar lebih besar dari 0.05 maka dapat dinyatakan
penggunaan koefisien determinasi adalah bias bahwa data berdistribusi normal.
terhadap jumlah variabel independent yang

Tabel 1. Uji Normalitas


Variable Nilai Probabilitas Nilai Signifikan Keputusan
Fasilitas .200 0.05 Normal
Lingkungan Belajar .200 0.05 Normal
Motivasi Belajar .012 0.05 Normal

Dari hasil perhitungan uji normalitas, seluruh


nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, Nilai
Sign, untuk Fasiltas 0,200 > 0,05,Nilai Sign.
untuk Lingkungan Belajar adalah 0,200 > 0,05
dan Nilai Sign. Motivasi Belajar 0,12 > 0,05,
sehingga data tersebut dinyatakan berdistribusi
normal atau mempunyai sebaran data normal.
Sedangkan pada out put SPSS pada bagian
Normal P-P Plot of Regresion Standardized
Residual, dapat dijelaskan bahwa data-data (titik-
titik) cenderung lurus mengikuti garis diagonal
sehingga data dalam penelitian ini cenderung
berdistribusi normal, seperti terlihat pada
Gambar 2. dibawah ini.

Gambar 2. Uji Normalitas

Bahrudi Efendi Damanik. Pengaruh Fasilitas Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar… , halaman 46-52
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 9 Nomor 1, Februari 2019| 50

Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi fasilitas belajar terhadap motivasi belajar
Belajar Di AMIK Tunas Bangsa mahasiswa di AMIK Tunas Bangsa
Pematangsiantar. Pematangsiantar dapat dilihat pada Tabel
Untuk mengetahui secara partial pengaruh 2.dibawah ini.

Tabel 2. Coefficients Fasilitas Belajar


Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 14,726 3,692 3,988 ,000
Fasilitas
,163 ,068 ,246 2,390 ,019
Belajar
a Dependent Variable: Kepuasan kerja – Hasil pengolaha data-2017

Dari Gambar 2. diatas diketahui bahwa nilai (α : 0,05).


thitung > ttabel (2.390>1,991) maka diputuskan
koefisien regresi signifikan atau H0 ditolak dan Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap
menerima hipotesis dalam penelitian ini yaitu Motivasi Belajar Di AMIK Tunas Bangsa
variabel fasilitas belajar secara partial Pematangsiantar.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Untuk mengetahui secara partial pengaruh
motivasi belajar mahasiswa di AMIK Tunas lingkungan belajar terhadap motivasi belajar
Bangsa Pematangsiantar. Hal ini dapat dibuktikan mahasiswa Di AMIK Tunas Bangsa
pula dari nilai Probabilitas = 0,019, atau P < 0,05, Pematangsiantar dapat dilihat pada Tabel
berarti koefisien regresi fasilitas belajar secara 3.dibawah ini.
partial signifikan pada tingkat kepercayaan 95 %

Tabel 3. Coefficientsa Lingkungan Belajar

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 14,726 3,692 3,988 ,000
LingkunganBelaj
,355 ,084 ,415 4,229 ,000
ar
a. Dependent Variable: MotivasiBelajar - Hasil pengolaha data-2017

Dari Tabel 3. diatas diketahui bahwa nilai 0,000; atau P < 0,05; berarti koefisien regresi
thitung > ttabel (4,229>1,991) maka diputuskan disiplin secara partial signifikan pada tingkat
koefisien regresi signifikan atau H0 ditolak dan kepercayaan 95 % (α : 0,05).
menerima hipotesis dalam penelitian ini yaitu
variabel disiplin secara partial berpengaruh positif Pengaruh Fasilitas Belajar Dan Lingkungan
dan signifikan terhadap kepuasan kerja dosen di Belajar Terhadap Motivasi Belajar Di AMIK
AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar. Hal ini Tunas Bangsa Pematangsiantar.
dapat dibuktikan pula dari nilai Probabilitas =
Tabel 4. Coefficientsa Fasilitas Belajar
Change Statistic
R Adjusted Std. Error of F df1 df2
Model R Square R Square the Estimate Change
1 ,502 25,872 3
,709a ,502 ,483 1,28396

a. Predictors: (Constant), LingkunganBelajar, Fasilitas Hasil pengolaha data-2017

Dari tabel 4. di atas diketahui bahwa nilai korelasi secara simultan antara FasilitasDan

Bahrudi Efendi Damanik. Pengaruh Fasilitas Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar… , halaman 46-52
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 9 Nomor 1, Februari 2019| 51

Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar pengaruhfasilitas,dan lingkungan belajar terhadap


sebesar 0,709. Nilai korelasi ini dapat motivasi belajar di AMIK Tunas Bangsa
dikategorikan pada korelasi yang kuat karena Pematangsiantar, maka diuji dengan uji
berada pada interval (0,60 – 0,799).Kemudian determinan (D). Dari pengolahan data diperoleh
untuk membuktikan kebenaran hipotesis nilai r2 (Rsquare) sebesar 0,502, maka dapat
penelitian atau apakah nilai korelasi itu dapat diketahui nilai Determinannya adalah 0,502 x
digeneralisasikan, maka harus diuji 100% = 50,20%, yang berarti bahwa variabel
signifikansinya dengan uji-F, dan dari pengolahan persepsi fasilitasdan lingkungan belajar secara
data diketahui nilai Fhitung sebesar 25,872. Nilai simultan berpengaruh terhadap motivasi belajar
F-hitung ini selanjutnya diinterpretasikan dengan sebesar 50,20%, dan sisanya sebesar 49,80%
nilai Ftabel dan dengan tingkat kpercayaan 95% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
(  = 0,05), dengan dk pembilang = k dan dk diteliti.
penyebut = (n - k - 1) = 81- 3 - 1 = 77, maka nilai
Ftabel = 2,720. Jadi dari hasil perhitungan uji Analisis Regresi Linier Berganda
signifikan, dapat dilihat bahwa nilai Fhitung > Analisis regresi linier berganda ini digunakan
Ftabel yaitu 25,872> 2,720, jadi hipotesis untuk mengestimasi pengaruhpersepsi mahasiswa
penelitian secara simultan dapat dibuktikan yaitu mengenai kompetensi dosen, fasilitas,dan
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan belajar terhadap motivasi belajar di
fasilitasdan lingkungan belajar terhadap motivasi AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar.
belajarmahasiswa di AMIK Tunas Bangsa Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil
Pematangsiantar. sebagai berikut :.
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar

Tabel 5. Hasil Uji Signifikansi Variabel Independent


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 14,726 3,692 3,988 ,000
Fasilitas ,163 ,068 ,246 2,390 ,019
LingkunganBelajar ,355 ,084 ,415 4,229 ,000

a. Dependent Variable: MotivasiBelajar - Hasil pengolaha data-2017

Berdasarkan pada Tabel 5. diatas, menunjukkan bahwa setiap kenaikkan 1%


persamaan regresi linier berganda adalah faktor lingkungan belajar maka motivasi
sebagai berikut : belajar mahasiswa akan meningkat
sebesar 3,55%.
Y = 14,726+ 0,163X1 + 0,355X2 + ε
KESIMPULAN DAN SARAN
Dengan persamaan regresi linier berganda Kesimpulan
tersebut dapat dijelaskan bahwa: 1. Fasilitasbelajar secara partial berpengaruh
a. Nilai konstanta adalah sebesar 14,726, hal positif dan signifikan terhadap motivasi
ini menyatakan bahwa jika fasilitas dan belajar mahasiswa di AMIK Tunas Bangsa
lingkungan belajar diabaikan maka nilai Pematangsiantar dapat dilihat dari nilai
motivasi belajar mahasiswa sebesar thitung > ttabel (2,390>1,991).
14,726. 2. Lingkungan belajar secara partial
b. Koefisien regresi untuk variabel fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
sebesar 0,163, hal menunjukkan bahwa motivasi belajar mahasiswadi AMIK Tunas
setiap kenaikkan 1% faktor fasilitas maka Bangsa Pematangsiantar dapat dilihat dari
motivasi belajar mahasiswa akan nilai thitung > ttabel (4,229 >1,991).
meningkat sebesar 1,63%. 3. Persepsi mahasiswa mengenai kompetensi
d. Koefisien regresi untuk variabel dosen, fasilitas,dan lingkungan belajar
lingkungan belajar sebesar 0,355, hal secara simultan berpengaruh positif dan

Bahrudi Efendi Damanik. Pengaruh Fasilitas Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar… , halaman 46-52
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 9 Nomor 1, Februari 2019| 52

signifikan terhadap motivasi belajar Gunawan, Ary H., 2000, Sosiologi Pendidikan:
mahasiswa di AMIK Tunas Bangsa Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai
Pematangsiantar, dapat dilihat dari nilai Problem Pendidikan, Jakarta: Rineka
Fhitung > Ftabel yaitu (25,872> 2,720), dan Cipta.
secara prosentase pengaruh variable X1, Hadikusumo, Kunaryo, dkk. 1996. Pengantar
X2,dan X3 terhadap Yr sebesar 50,20%, Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang
dan sisanya sebesar 49,80%dipengaruhi Press.
oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Hakim, Thursan, 2000, Belajar Secara Efektif,
Jakarta: Pupsa Swara.
Saran Hamid, Sanusi. 2015. Manajemen Sumber
Berdasarkan hasil penelitian, maka Daya Lamjutan. Yogyakarta: Deepublish.
penulis bermaksud memberikan saran atau Handayani, Santhy. 2005. Hubungan tentang
masukan yang mungkin bermanfaat bagi Kinerja Guru PPL Dengan Motivasi
AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar antara Belajar Siswa Tingkat I SMK Negeri 5
lain : Bandung. Skripsi FPTK UPI Bandung.
1. Fasilitas yang telah dijanjikan kepada calon Tidak Diterbitkan.
mahasiiswa dahulu sewaktu mendaftar Sanadi, Lukman. 2013.Pengaruh Motivasi dan
seperti ruangan yang nyaman, area parkir Pemanfaatan Fasilitas Belajar Terhadap
yang luas dan aman, wifi gratis 24 jam, Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan
dosen yang profesional dan kompeten di Ekonomi (JUPE)Vol 1 No.3 E-Journal
bidangnya agar direalisasikan setelah UNESA
mereka menjadi mahasiswa. Sardiman AM. 2001. Interaksi dan Motivasi
2. Menciptakan lingkungan yang sehat dan Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
kondusif kepada seluruh elemen kampus, Persada.
baik lingkungan belajar maupun lingkungan Slameto.2003. Belajar Dan Faktor-Faktor
pergaulan. Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
3. Kepada peneliti selanjutnya kiranya dapat Cipta.
menambah variabel lain jika ingin Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian.
melakukan penelitian yang sejenis. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Pendidikan,
DAFTAR PUSTAKA Bandung: Alfabeta
Arikunto, Suharsimi. (2006). Manajemen Sumiati. 2012 Pengaruh Lingkungan Belajar
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Siswa TerhadapMotivasi Belajar dan
S. (2000). Reliabilitas dan Validitas. Implikasinyat terhadapHasil Belajar Siswa
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Syariah Di Smp Kota Tasikmalaya.Jurnal
Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Pendidikan Ekonomi dan Koperasi, Vol. 7,
Jakarta: Rineka Cipta. No. 1.
Baihaqi dkk, 2005.Psikiatri ( Konsep Dasar Tirtarahardja, La Sulo, 1994, Pengantar
dan Gangguan-gangguan ). Bandung : Pendidikan Edisi Revisi, Yogyakarta,
Refika Aditama. Rineka Cipta.
Dariyo, Agus. (2008). Psikologi Wuryani, Sri Esti. 2002. Psikologi Pendidikan.
Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT Jakarta: PT Grasindo.
Grasindo. Departemen Pendidikan
Nasional.(2009). Sistem Pendidikan.
Darsono, Max dkk. 2000. Belajar Dan
Pembelajaran. Semarang: IKIP
Depdiknas. 2005. Undang-Undang No.14
Tahun 2005.Guru dan Dosen.Bandung.
Fokusmedia.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2002) Psikologi
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis
multivariate dengan program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro

Bahrudi Efendi Damanik. Pengaruh Fasilitas Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar… , halaman 46-52

Anda mungkin juga menyukai