Anda di halaman 1dari 33

KEBERADAAN PELABUHAN DALAM MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT LOKTUAN DI KOTA


BONTANG

PROPOSAL SKRIPSI

oleh
TRI PUTRI UTAMA
1802035080

PRODI PEMBANGUNAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA
2022
BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kegiatan perekonomian melalui perairan telah berlangsung di Indonesia

sejak ratusan tahun silam. Pelabuhan dikenal sebagai salah satu tempat

berlangsungnya berbagai aktifitas perekonomian yang besar bagi suatu negara. Di

indonesia sendiri pelabuhan memiliki peranan yang cukup besar mengingat

kegiatan perekonomian di Indonesia yang sebagian besar memanfaatkan wilayah

perairannya. Terdapat berbagai macam moda transportasi, pelabuhan mampu

menjadi infrastruktur bagi berbagai moda transportasi tersebut. Angkutan dari

berbagai transportasi akan di bongkar kemudian dimuat lagi ke kapal, hal ini

mengingat bahwa cakupan kapal yang besar untuk memuat lebih banyak barang

dibandingkan dengan moda transportasi lain.

Pada hakekatnya, pelabuhan merupakan tempat bertemunya dua atau

lebih moda transportasi yang dimana menjalankan fungsinya masing-masing serta

saling terkait dalam menggerakkan perekonomian. Pelabuhan m emberikan

pelayanan terhadap kapal dan juga muatan barang maupun penumpang. Berbagai

kepentingan bertemu dan dijalankan di pelabuhan, seperti bea cukai, perbankan,

pelayaran, imigrasi dan lain sebagainya yang tentunya saling berkaitan. Hal ini

membuktikan bahwa pelabuhan memiliki peran yang besar terutama bagi

indonesia sebagai negara maritim.


Kota Bontang merupakan salah satu kota di provinsi Kalimantan Timur

yang memiliki luas wilayah 158,2276 km2 dengan sekitar dua pertiga dari luas

wilayahnya adalah wilayah laut. Luas total wilayah daratan 29,71% dan luas

lautnya 70,21% (Bps Kota Bontang 2019). Kota bontang dikenal dengan kota

yang memiliki sejarah berkaitan dengan perairannya. Asal muasal Kota Bontang

pun erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat yang kental dengan kehidupan

lautnya. Hingga saat ini laut kota bontang memiliki peran yang besar bagi

kehidupan perekonomian masyarakatnya. Ditambah letaknya yang strategis

dengan dilalui jalur pelayaran Selat Makassar sehingga hal ini menambah peluang

besar bagi Kota Bontang dalam meningkatkan perekonomian melalui sektor

perairannya.

Kelurahan Loktuan merupakan satu dari 15 kelurahan di Kota Bontang

yang terbilang cukup padat dan memiliki tingkat produktifitas yang tinggi.

Pelabuhan yang berada di Kelurahan Loktuan merupakan salah satu area di Kota

Bontang yang masih menjalankan kegiatan perekonomian melalui perairan.

Pelabuhan Loktuan di gunakan orang untuk pulang dan pergi dari kampung

halamannya. Tak hanya itu, pelabuhan ini juga digunakan sebagai terminal khusus

bongkar muat bagi beberapa perusahaan di sekitar lokasi. Pelabuhan Loktuan

berdiri sejak tahun 2003 dan mulai resmi beroperasi di tahun 2012 silam, lalu

kembali di mekarkan sekitar tahun 2017 dengan diperluas lahannya serta

melakukan penggusuran sekitar 19 rumah warga (Kurnia, 2017).

Berbagai kegiatan yang terjadi di pelabuhan mampu mendorong sektor

ekonomi lainnya sehingga akan memajukan dan meningkatkan kesejahteraan


masyarakat. Tak hanya itu, pelabuhan juga turut berpartisipasi dalam

meningkatkan pendapatan daerah dan nasional. Dilihat dari perannya, pelabuhan

memiliki kontribusi yang besar dalam meningkatkan perekonomian Negara.

Terjadinya berbagai aktivitas di pelabuhan sebagai segmentasi peranannya dalam

industrialisasi dan pembangunan nasional. Masyarakat sekitar pelabuhan Loktuan

seharusnya menjadi bagian dari kegiatan perekonomian yang berlangsung di

pelabuhan tersebut. Keberadaan pelabuhan diharap mampu menambah

penghasilan dengan terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar

pelabuhan. Sehingga pada kenyataannya dapat ditemukan korelasi antara

pembangunan pelabuhan Loktuan dan bagaimana dampaknya bagi masyarakat

sekitar.

Perubahan yang terjadi pada aspek sosial dan ekonomi bisa menjadi tolak

ukur keberhasilan dari beroperasinya pelabuhan. Dilihat dari segi ekonomi,

pelabuhan seharusnya jelas mampu menciptakan pekerjaan baru yang dapat

menyerap banyak tenaga kerja baik yang terdidik dan terlatih ataupun yang tidak

memiliki keduanya. Namun pada kenyataanya masih banyak masyarakat yang

tinggal disekitar kawasan pelabuhan justru tidak mengalami peningkatan taraf

hidup atau belum dapat dikatakan sejahtera. Masyarakat pada umumnya masih

belum mampu memanfaatkan kondisi pembangunan yang ada diwilayahnya, hal

ini dikarenakan kurangnya pengetahuan yang dimiliki masyarakat serta kurang

dillibatkannya masyarakat dalam pembangunan hingga pengoperasian pelabuhan.

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dampak keberadaan pelabuhan

di Loktuan dalam kaitannya dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang


berada di sekitar wilayah pelabuhan Loktuan. Maka dari latar belakang tersebut,

peneliti mengangkat judul “Keberadaan Pelabuhan Loktuan dalam Meningkatkan

Kesejahteraan Masyarakat Loktuan di Kota Bontang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditemukan bahwa rumusan

masalah penelitian yang dapat diperoleh yaitu “Bagaimana pengaruh keberadaan

Pelabuhan Loktuan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar

Kelurahan Loktuan Kota Bontang?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat ditemukan tujuan

penelitian ialah sebagai berikut :

1. Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memberi informasi

keberadaan pelabuhan dalam meningkatkan kesejahteraan bagi

masyarakat disekitar pelabuhan Loktuan.

2. Khusus

Secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

dampak dari keberadaan pelabuhan Loktuan terhadap


kesejahteraan masyarakat Loktuan melalui observasi di pelabuhan

dan masyarakat sekitar pelabuhan Loktuan.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai diatas, maka diharapkan

penelitian ini memiliki manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a) Membantu memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti

selanjutnya dalam judul yang serupa.

b) Membantu memberikan sumbangan ilmiah bagi pembuat

kebijakan terkait pembangunan pelabuhan dan dampaknya bagi

masyarakat sekitar.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi penulis, penelitian ini akan memberikan manfaat dalam hal

penulisan terkait keberadaa pelabuhan dalam meningkatkan

kesejahteraan bagi masyarakat sekitarnya.

b) Bagi pemerintah, memberi manfaat dalam hal pengaruh kebijakan

yang akan dikeluarkan terkait keberadaan pelabuhan dan

kesejahteraan masyarakat sekitar.


c) Bagi masyarakat, penelitian ini memberikan manfaat dalam

menambah wawasan dan informasi bagi masyarakat sekitar

pelabuhan dalam hal tujuan keberadaan pelabuhan dan dampaknya

bagi masyarakat sekitar Pelabuhan Loktuan.


BAB 2

Tinjauan Pustaka

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini merupakan penelitian yang membahas mengenai pengaruh

keberadaan pelabuhan. Penelitian terdahulu tentu akan menjadi acuan dalam

melakukan penelitian ini. Pada jurnal nasional dan skripsi yang ada dan telah

dipublikasi, maka dapat ditemukan beberapa kesamaan baik dari objek penelitian

maupun metode penelitian yang digunakan. Penelitian sebelumnya yang memiliki

keterkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Risdayanti Sinaga (2016)

Risdayanti sinaga (2016) melakukan penelitian yang berjudul dampak

pembangunan pelabuhan perikanan pantai (ppp) labuan terhadap

lingkungan sosial masyarakat nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan

Kabupaten Pandeglang Banten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

seperti apa dampak yang terjadi pada lingkungan sosial masyarakat

nelayan di kecamatan Labuan kabupaten Pandeglang Banten akibat dari

dibangunnya pelabuhan perikanan pantai di wilayah tersebut. Penelitian

ini menggunakan metode kualitatif, dengan bentuk penelitian deskriptif

dalam pendekatan kualtitaif guna mendapatkan informasi terkait dampak

terhadap masyarakat nelayan di desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten


Pandeglang akibat pembangunan pelabuhan perikanan pantai. Penelitian

deskriptif menggunakan bentuk penelitian kualitatif ini memberikan hasil

data berupa kata-kata dari apa yang disampaikan oleh narasumber terkait,

yang mana menggambarkan fenomena yang terjadi di saat penelitian ini

dilakukan (Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2005:4). Hasil dari

penelitian ini ialah sebagai berikut : 1.) Meningkatnya kualitas pendidikan

di Desa Teluk akibat dari pembangunan pelabuhan perikanan pantai,

rusaknya terumbu karang dan biota laut akibat dari pengerukan disekitar

pelabuhan yang mengakibatkan para nelayan harus berpindah mencari

lokasi baru untuk menangkap ikan. Kemudian menciptakankecemburuan

sosial akibat dari tidak meratanya bantuan yang di berikan oleh

pemerintah. 2.) Dibangunnya pelabuhan ini tidak memberi pengaruh

terhadap hasil tangkapan ikan. Dikarenakan tidak mengubah hubungan

antara pengusaha ikan dan nelayan setempat. 3.) Pembangunan pelabuhan

tidak berdampak besar pagi peningkatan kesejahteraan nelayan, tetapi

membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar seperti

bertambahnya pedagang usaha kecil-kecilan.

2. A.Zulkifli (2017)

A.Zulkifli (2017) melakukan penelitian dengan judul pengaruh pelabuhan

Bira terhadap sosial ekonomi masyarakat desa Bira Kecamatan

Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini dilakukan untuk

menganalisa pengaruh pelabuhan Bira terhadap perkembangan kondisi

sosial ekonomi masyarakat Bira Kecamatan Bontobahari Kabupaten


Bulukumba. Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis deskriptif

kualitatif, yang mana menggunakan penelitian terapan dengan mencakup

penelitian survey. Penelitian kualitatif ini bersifat non matematis, dimana

peneliti mengumpulkan data-data dari hasil pengamatan dan survey yang

dilakukan dilapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa keberadaan

Pelabuhan Bira memberikan peningkatan pada penghasilan warga Bira,

dimana hal ini sesuai dengan hasilsurvey dan pengamatan yang dilakukan

pada penelitian ini.

3. Fitri (2019)

Fitri (2019) melakukan penelitian dengan judul analisis dampak

keberadaan pelabuhan belawan dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat Belawan I Kecamatan Medan Belawan. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui dampak keberadaan Pelabuhan Belawan

terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat Belawan I Kecamatan Medan

Belawan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif

dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, kemudian

menggunakan analisis data yang bersifat induktif. Hasil dari penelitian ini

menunjukan bahwa keberadaan Pelabuhan Belawan memberi dampak

pada ekonomi dan sosial masyarakat Belawan I. berdampak pada sektor

ekonomi seperti peningkatan pendapatan masyarakat, kemudian memiliki

dampak sosial seperti bertambahnya peluang kerja, peningkatan

pendidikan masyarakat, peningkatan pada akses kesehatan, serta tingkat


keamanan dan ketertiban di masyarakat. Maka dapat disimpulkan bahwa

hasil daripenelitian ini menunjukan bahwa keberadaan Pelabuhan Belawan

berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Belawan.

Beberapa penelitian terdahulu di atas merupakan penelitian yang

menggambarkan keberadaan pelabuhan dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Penelitian terdahulu tersebut dapat disajikan dalam bentuk table

untuk memudahkan para pembaca dalam membaca informasi.

Table 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama dan Judul Metode Hasil Penelitian

. Tahun Penelitian Penelitian dan

Penelitian Pendekatan

yang

digunakan

1. Risdayanti Dampak Mengetahui Hasil dari penelitian ini

Sinaga Pembangunan seperti apa ialah sebagai berikut : 1.)

(2016) Pelabuhan dampak yang Meningkatnya kualitas

Perikanan terjadi pada pendidikan di Desa Teluk

Pantai (ppp) lingkungan akibat dari pembangunan

Labuan sosial pelabuhan perikanan

Terhadap masyarakat pantai, rusaknya terumbu

Lingkungan nelayan di karang dan biota laut

Sosial kecamatan akibat dari pengerukan


Masyarakat Labuan disekitar pelabuhan yang

Nelayan di kabupaten mengakibatkan para

Desa Teluk Pandeglang nelayan harus berpindah

Kecamatan Banten akibat mencari lokasi baru untuk

Labuan dari menangkap ikan.

Kabupaten dibangunnya Kemudian

Pandeglang pelabuhan menciptakankecemburuan

Banten perikanan sosial akibat dari tidak

pantai di meratanya bantuan yang

wilayah di berikan oleh

tersebut. pemerintah. 2.)

Dibangunnya pelabuhan

ini tidak memberi

pengaruh terhadap hasil

tangkapan ikan.

Dikarenakan tidak

mengubah hubungan

antara pengusaha ikan

dan nelayan setempat. 3.)

Pembangunan pelabuhan

tidak berdampak besar

pagi peningkatan

kesejahteraan nelayan,
tetapi membuka lapangan

kerja baru bagi

masyarakat sekitar seperti

bertambahnya pedagang

usaha kecil-kecilan.

2. A.Zulkifli Pengaruh Penelitian ini Hasil penelitian

(2017) Pelabuhan merupakan menunjukan bahwa

Bira Terhadap penelitian keberadaan Pelabuhan

Sosial dengan jenis Bira memberikan

Ekonomi deskriptif peningkatan pada

Masyarakat kualitatif non penghasilan warga Bira,

Desa Bira matematis, dimana hal ini sesuai

Kecamatan yang mana dengan hasilsurvey dan

Bontobahari menggunakan pengamatan yang

Kabupaten penelitian dilakukan pada penelitian

Bulukumba terapan dengan ini.

mencakup

penelitian

survey. Dimana

peneliti

mengumpulkan

data-data dari

hasil
pengamatan dan

survey yang

dilakukan

dilapangan.

3. Fitri (2019) Analisis Menggunakan keberadaan Pelabuhan

Dampak metode Belawan memberi

Keberadaan kualitatif dampak pada ekonomi

Pelabuhan dengan teknik dan sosial masyarakat

Belawan pengumpulan Belawan I. berdampak

dalam data berupa pada sektor ekonomi

Meningkatkan wawancara, seperti peningkatan

Kesejahteraan kemudian pendapatan masyarakat,

Masyarakat menggunakan kemudian memiliki

Belawan I analisis data dampak sosial seperti

Kecamatan yang bersifat bertambahnya peluang

Medan induktif kerja, peningkatan

Belawan pendidikan masyarakat,

peningkatan pada akses

kesehatan, serta tingkat

keamanan dan ketertiban

di masyarakat
2.2 Teori Pembangunan

Teori merupakan suatu refleksi dari bahasa konseptual sehingga dapat

dikaitkan dengan pengetahuan yang ada dimasa lampau. Teori dapat diartikan

sebagai serangkaian asumsi yang dapat digunakan untuk menjelaskan suatu hal

atau kejadian.

Menurut Rostow (1960) terjadi kemajuan pemikiran terkait pembangunan,

sehingga diperluas mencakup hal seperti modernisasi, penggabungan

pertumbuhan ekonomi dengan modernisasi politik, serta modernisasi sosial.

Maka dapat diketahui bahwa inti dari pembangunan juga merupakan pertumbuhan

ekonomi ataupun akumulasi modal.

Friedmann (1992) memperkenalkan paham baru terkait pembangunan,

yaitu pembangunan yang berfokus pada pengembangan sosial dan masyarakat

serta kemakmuran atau kesejahteraan manusia. Pengertian tentang pemikiran

pembangunan mengalami perluasan, dimana adanya pembangunan dan

modernisasi dengan tujuan pembangunan kesejahteraan manusia itu sendiri.

Bjorn Hettne (2008 a:6) mengatakan bahwa pembangunan dalam

pengertian modern merupakan suatu gambaran terkait perubahan sosial yang

disengaja yang mana berdasarkan pada tujuan yang ada dimasyarakat. Namun

pada kenyataannya tidak semua tujuan dari masyarakat itu bersifat pembangunan,

melainkan hanya berkaitan dengan otoritas yang ditetapkan.

Paham baru tentang pembangunan terus berkembang, hingga terdapat

berbagai pandangan para ahli yang terus menyesuaikan dengan kondisi saat ini.
Dari beberapa runtutan teori diatas, dapat ditarik garis merah bahwa pembangunan

mengalami berbagai pergeseran makna dari waktu ke waktu. Peneliti sepakat

dengan teori yang dikemukakan oleh Bjorn Hettne bahwa pembangunan terus

berkembang sehingga di era modern seperti saat ini pembangunan merupakan

suatu perubahan sosial yang menyesuaikan dengan tujuan pembangunan yang

diingankan dari masyarakat itu sendiri.

2.3 Definisi Pelabuhan

Pelabuhan (port) dapat diartikan sebagai sebuah pintu untuk dapat masuk ke

dalam suatu wilayah serta membantu berjalannya aktifitas antar wilayah melalui

transportasi lautnya. Dalam mendukung sarana angkutan laut yang tersedia,

pelabuhan menjadi prasarana yang sangat penting. Berbagai aktifitas yang dapat

dilakukan ketika kapal bersandar disebuah pelabuhan yaitu seperti perbaikan

kapal apabila terjadi kerusakan, pengisian bahan bakar kapal, mengangkut dan

menurunkan penumpang, serta bongkar muat kapal merupakan hal yang umum

dan biasa dilakukan di pelabuhan.

Pelabuhan dalam pengertiannya diatur oleh Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor PM 57 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelabuhan

Laut. Dijelaskan dalam pasal 1 yaitu, pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas

daratan dan atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan

pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal

bersandar, naik turun penumpang, dan atau bongkar muat barang, berupa terminal
dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan

keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat

perpindahan transportasi satu menuju transportasi lainnya.

Pelabuhan dapat diartikan sebagai suatu area dimana kapal dapat dengan

mudah melakukan kegiatan pembongkaran dan pemuatan kargo, serta dimana

dalam area yang dimaksud tersebut kapal harus menunggu antriannya untuk dapat

menjalankan berbagai aktivitasnya (D.A. Lasse, 2014:3). Dalam hal ini

pelabuhan memiliki peran dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan

industri di wilayahnya. Pada prinsipnya kegiatan yang dilakukan di pelabuhan

merupakan kegiatan yang berlangsung dengan merangsang berbagai kegiatan

yang mendukung pertumbuhan ekonomi di dalamnya.

Pelabuhan dalam lingkupnya memberikan gambaran tentang kegiatan suatu

komunitas dimana pada tujuan awalnya yaitu sebagai tempat berbagai kapal kecil

ataupun perahu bertambat untuk melanjutkan aktifitasnya seperti menaik turunkan

penumpang dan barang. Seiring meningkatnya produktifitas masyarakat dan

kemajuan di suatu wilayah, maka dibutuhkan pula sarana dan prasarana yang

lebih memadai untuk mendukung aktifitas tersebut. Kini pelabuhan menjadi suatu

tempat yang menarik berbagai kegiatan industri barang dan jasa yang didalamnya

terdapat berbagai kapal-kapal besar dan berbagai macam kendaraan lainnya yang

beroperasi.
Berdasarkan beberapa pengertian pelabuhan diatas, dapat disimpulkan bahwa

pelabuhan merupakan suatu area yang digunakan sebagai tempat bersandarnya

kapal dan bertemunya berbagai moda tranportasi yang kemudian menjalankan

berbagai aktifitas perekonomian.

2.2.1 Fungsi Pelabuhan

Perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat ikut mempengaruhi

kemajuan pembangunan pelabuhan. Pelabuhan yang awalnya hanya digunakan

sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal kecil kini berkembang dan dapat

dibedakan menurut fungsi dan tujuan dari pelabuhan itu sendiri. Pelabuhan dapat

dikatakan sebagai objek yang mana baik pemerintah, lembaga swasta dan

masyarakat memahami peran penting pelabuhan dalam kegiatan perekonomian

(Mulya, 2016:88).

Menurut Lasse (2014) pelabuhan berdasarkan fungsinya terbagi menjadi 4,

sebagai gateaway, link, industry entity dan interface yang dijelaskan sebagai

berikut.

1. Gateaway : pelabuhan sebagai pintu masuk dan keluar berbagai kegiatan

di pelabuhan serta memiliki aturan dan prosedur resmi yang harus dipatuhi

setiap kapal yang singgah di pelabuhan tersebut.

2. Link : pelabuhan merupakan suatu penghubung dalam berbagai moda

transportasi menuju tempat tujuannya. Pelabuhan sebagai link, maksudnya

yaitu mampu menciptakan suatu system yang memudahkan kegiatan

perekonomian lainnya. Pelabuhan dikatakan sebagai tumpuan yang

melayani berbagai hal seperti berikut :


a. Melakukan kegiatan muat dan bongkar barang untuk disalurkan dari

transportasi satu ke transportasi lainnya.

b. Mengantarkan penumpang sampai ke pelabuhan berikutnya dengan

muatan yang lebih besar.

c. Membutuhkan biaya yang lebih efisien dan terjangkau.

3. Industry entity : semakin majunya kehidupan manusia maka berkembang

pula berbagai kegiatan penunjang aktifitasnya. Fungsi pelabuhan kini ikut

berkembang pesat, yang dahulu hanya sebagai tempat bersandarnya kapal

kini bahkan menjadi suatu industry entity. Apabila pelabuhan dijalankan

dengan sebaik mungkin maka bukan tidak mungkin pelabuhan dapat

berkembang menjadi industry yang mampu menumbuhkan bidang usaha

lainnya serta menjadi daerah industry yang berkaitan dengan

kepelabuhanan.

4. Interface : pelabuhan memiliki fungsi antar muka, dalam hal ini pelabuhan

sebagai penyedia jasa dan berbagai fasilitas dalam kegiatan yang

dilakukan pada moda transporasi berikutnya.

2.3 Pengertian Kesejahteraan

Kehidupan yang sejahtera merupakan dambaan setiap manusia sehingga

ada yang menjadikannya sebagai tujuan kehidupannya. Bahkan bisa dikatakan

bahwa kesejahteraan hidup merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai suatu

bangsa terutama bangsa Indonesia, seperti yang ada dalam UUD 1945.

Tercantum dalam kamus Bahasa Indonesia,kesejahteraan berasal dari kata

sejahtera yang berarti hidup yang tentram, makmur dan Sentosa. Kesejahteraan
berasal dari Bahasa Sansekerta catera yang memiliki arti payung (Purwana

2014:26).

Kesejahteraan merupakan suatu tatanan kehidupan sosial, baik dari segi

material ataupun spiritual yang juga di dalamnya terdapat keselamatan,

kesusilaan, perasaan tentram, rumah tangga dan juga masyarakat lahir batin yang

pada akhirnya memungkinkan untuk setiap warga negara mampu melakukan

usahanya dalam memenuhi kebutuhan jasmani, sosial dan rohaninya sebaik

mungkin untuk individunya, rumah tangga ataupun masyarakat dengan

menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia yang ada (Liony, dkk, 2013).

Kehidupan yang tergambar dalam lingkup kesejahteraan ialah

terpenuhinya kebutuhan dasar seperti kebutuhan lahiriah dan batin. Kesejahteraan

digambarkan dengan kehidupan yang damai, aman dan tentram serta setiap

individunya berdaya dan mampu memberdayakan dirinya. Kesejahteraan dapat

dikatakan juga sebagai sebuah keadaan dimana menggambarkan kondisi

masyarakat yang dapat di lihat dari standard kehidupan masyarakat itu sendiri.

Kesejahteraan dijadikan sebagai suatu ukuran dalam masyarakat untuk dapat

dikatakan sejatera. Kesejahteraan tersebut dapat diukur melalui kesehatan,

keadaan ekonomi, kebahagiaan dan kualitas hidupnya (Widyastuti, 2012)

Kesejahteraan dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana tercukupinya

segala kebutuhaan dasar manusia yang sesuai dengan standar hidup yang

diciptakannya. Kesejahteraan terbagi menjadi kesejahteraan lahiriah dan

kesejahteraan batin. Kesejahteraan lahiriah diukur melalui terpenuhinya

kebutuhan material manusia, seperti kebutuhan makanan, pakaian dan lainnya.


Kemudian kesejahteraan diukur dengan ketentraman, hidup yang damai serta

bagaimana hubungan antar keluarga dan manusia lain. Kesejahteraan batin

tergambar melalui dalam kehidupan sosial antar manusia yang mampu

menciptakan situasi yang damai dalam keanekaragaman di masyarakat

Berdasarkan beberapa pengertian kesejahteraan diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa pengertian kesejahteraan dalam masyarakat merupakan suatu

kondisi dimana masyarakat mampu memenuhi kebutuhan dasarnya serta berada

dalam situasi yang damai dan tentram.

(Savitri, 2016)

2.3.1 Indikator Kesejahteraan

Kesejahteraan yang diinginkan masyarakat tentunya dapat terlaksana

dengan mendengarkan aspirasi dan tuntutan dari masyarakat itu sendiri. Apabila

pembangunan dilakukan tanpa melibatkan peran serta masyarakat di dalamnya

maka bisa menciptakan kesenjangan pada masyarakat sekitar pembangunan.

Kesejahteraan merupakan suatu tingkat kepuasaan yang diperoleh seseorang dari

hasil mengonsumsi apa yang ia dapat. Tingkat kepuasaan tersebut berbeda bagi

setiap orang dikarenakan perbedaan pola konsumsi dari hasil yang diperoleh.

Menurut BPS Kota Bontang (2020) kesejahteraan masyarakat memiliki 6

indikator. Indikator kesejahteraan rakyat ini dipublikasikan untuk mengetahui

mengenai kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Kota Bontang. Indikator

kesejahteraan tersebut ialah sebagai berikut :

1. Jumlah Penduduk
Penduduk merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam suatu

pembangunan. Penduduk bukan hanya sebagai subyek pembangunan

melainkan juga sebagai obyek pembangunan, sehingga pembangunan

yang ideal adalah yang mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk.

2. Kesehatan

Kesehatan masyarakat bukan hanya ditentukan oleh faktor

ketersediaan sarana dan prasana kesehatan saja. Kesehatan juga

ditentukan oleh berbagai faktor seperti ekonomi, lingkungan dan

keturunan.

3. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu penunjang pembangunan modal

manusia. Peningkatan kualitas pendidikan manusia menjadi elemen

penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

pembangunan daerah.

4. Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan menjadi aspek penting dalam pembangunan dan

menjadi hal mendasar karena berkaitan dengan kondisi sosial dan

ekonomi masyarakat. Perluasan lapangan pekerjaan menjadi salah satu

tujuan dari pembangunan, sehingga tujuan pembangunan dapat

dirasakan langsung oleh masyarakat itu sendiri.

5. Perumahan

Perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia setelah pangan dan

sandang. Kondisi perumahan yang baik secara tidak langsung dapat


menggambarkan bagaimana kualitas manusia di dalamnya. Tentu hal

ini menjadi salah satu penentu seseorang dapat dikatakan sejahtera.

6. Pola Konsumsi

Pola konsumsi masyarakat dapat dilihat dengan mengetahui

pengeluaran rumah tangga. Pengeluaran rumah tangga digunakan

untuk mengukur kesejahteraan rumah tangga tersebut. Pengeluaran

rumah tangga terbagi menjadi pengeluaran untuk makanan dan bukan

makanan.

2.4 Peran Pelabuhan dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Pelabuhan dibangun diwilayah pesisir yang berdekatan dengan

pemukiman penduduk. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang

dilakukan guna mencapai tujuan yang diharapkan menuju arah yang lebih baik.

Pembangunan pelabuhan merupakan bentuk dari upaya menciptakan perubahan

dibeberapa sektor dalam masyarakat. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

menjadi salah satu yang diharapkan dari upaya pembangunan dan pengoperasian

pelabuhan.

Keadaan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar pelabuhan merupakan

pengaruh yang ditimbulkan dari aktifitas sosial yang dilakukan di pelabuhan.

Pemerintah, swasta dan masyarakat sekitar umumnya merasakan dampak dari

aktivitas di pelabuhan tersebut baik positif maupun negative (Zulkifli, 2017:28).

Sehingga baik buruk kondisi di masyarakat bergantung bagaimana masyarakat

menerima dan menilai sesuatu. Lingkungan sekitar masyarakat mempengaruhi


kondisi sosial ekonomi dalam suatu masyarakat. Dimana mempengaruhi aktivitas

yang dapat menyebabkan keragaman pada mata pencarian, tingkatan pendapatan

serta tingkat kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

Pelabuhan mampu meningkatkan aktivitas perekonomian, menumbuhkan

perdagangan dan berbagai kegiatan industrial di wilayah sekitar pelabuhan. Dalam

hal ini pelabuhan hanya sebagai perangsang dan pendukung tumbuh dan

berkembangnya aktifitas perekonomian, bukan menciptakan aktifitas tersebut.

Kemajuan ini lah yang meningkatkan fungsi pelabuhan yang dulunya hanya

sebagai tempat bersandarnya kapal kini menjadi tempat berbagai aktifitas

perekonomian.

2.4 Definisi Konseptual

Pelabuhan merupakan tempat bersandarnya kapal sekaligus melakukan

berbagai aktifitas di pelabuhan. Pelabuhan digunakan sebagai pintu gerbang

sebelum melanjutkan aktifitas yang akan dilakukan oleh moda transportasi

lainnya.

Kesejahteraan merupakan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup manusia

yang mencakup kebutuhan lahir dan batin. Kesejahteraan dapat digambarkan

dengan bagaimana standard hidup masyarakat itu sendiri.

Peran pelabuhan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,

pelabuhan sebagai perangsang kegiatan perekonomian agar mampu berkembang

dan menghasilkan aktifitas ekonomi baru bagi masyarakat sekitarnya. Pelabuhan


dinilai dapat menjalankan perannya sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan

masyarakat disekitar pelabuhan Loktuan.


BAB 3

Metode Penelitian

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif

dengn metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang

dilakukan pada suatu obyek alamiah, dikatakan alamiah sebab obyek tersebut

tidak dimanipulasi dan keberadaan peneliti tidak akan mengubah obyek yang

diteliti (Sugiyono, 2013). Penelitian jenis kualitatif ini akan dilakukan dengan

menggunakan metode deskriftif kualitatif . Metode ini digunakan untuk

menggambarkan informasi yang ditemukan ketika mencari data-data dan fakta

yang terjadi dilapangan.

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan penelitian survey non matematis

dengan berusaha mengimplementasikan teori-teori yang digunakan dalam

melakukan penelitian pada objek di lapangan. Pendekatan dalam penelitian yang

dilakukan peneliti ialah dengan melakukan wawancara dan observasi di lapangan.

Peneliti juga akan menangkap momen berbagai kejadian ril di lapangan dengan

mengambil gambar sebagai dokumentasi.

3.2 Fokus Penelitian

Peneliti melakukan penelitian dengan judul Keberadaan Pelabuhan dalam

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kelurahan Loktuan Kota Bontang.


Penelitian ini akan berfokus pada Keberadaan Pelabuhan di Kelurahan Loktuan

dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kelurahan Loktuan, terkhusus

pada kehidupan masyarakat Kelurahan Loktuan setelah beroperasinya pelabuhan

tersebut.

3.3 Lokasi Penelitian

Gambar 3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Loktuan, Kecamatan Bontang Utara,

Kota Bontang, Kalimantan Timur. Daerah ini merupakan lokasi keberadaan

Pelabuhan Loktuan, dimana masyarakat sekitar pelabuhan menjadi bagian dari

objek yang akan diteliti pada penelitian ini.

3.4 Sumber Data


Data merupakan kumpulan fakta atau sebuah representasi dari suatu hal yang

didapat melalui suatu pengamatan. Penelitian ini akan dilakukan dengan

menggunakan dua sumber dalam memperoleh data.

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dengan mengumpulkan data

langsung dari sumber utama,biasanya data yang didapat masih belum

diolah dan merupakan data mentah. Peneliti akan melakukan teknik

wawancara dan observasi untuk memperoleh data primer. Informan yang

akan dipilih oleh peneliti ditentukan berdasarkan informasi apa yang

diketahui informan serta peran informan dalam objek yang akan diteliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data dan informasi yang diperoleh tidak

langsung dari sumbernya, biasanya diperoleh dari jurnal, skripsi dan

sebagainya. Hal ini mampu memudahkan peneliti dalam memperoleh

informasi dari berbagai sumber sehingga dapat ditemukan berbagai

informasi yang tidak ditemukan ketika melakukan kegiatan penelitian di

lapangan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Peneliti akan mengumpulkan data dengan menggunakan teknik purposive

sampling. Menurut (Sugiyono 2013) teknik ini digunakan dengan menggunakan

suatu pertimbangan, dimana peneliti memilih informan yang dianggap memiliki

pemahaman dan mampu memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti terkait

apa yang sedang diteliti. Sehingga data yang didapatkan merupakan data yang

akurat dan sesuai dengan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.

Peneliti akan melakukan penelitian dengan mengumpulkan berbagai data baik

data primer maupun sekunder. Peneliti memperoleh data primer dengan

menggunakan teknik sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan kegiatan yang dilakukan

dengan melakukan penelitian langsung ke lapangan oleh peniliti.

Peneliti melakukan pengamatan kemudian mencatat apa yang

diperoleh dari hasil pengamatan tersebut yang berkaitan dengan objek

yang diteliti.

Observasi dilakukan dengan melakukan penjaringan langsung terhadap

objek yang diteliti. Peneliti akan melakukan observasi dengan

mengamati lingkungan masyarakat sekitar pelabuhan serta aktifitas

yang terjadi di pelabuhan Loktuan.

b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bentuk dari pengumpulan data yang

dilakukan dengan berkomunikasi dua arah antara peneliti dengan

narasumber. Pada teknik ini peneliti mengajukan beberapa pertanyaan

untuk mengumpulkan data dan informasi kepada narasumber terkait

apa yang diteliti.

Peneliti akan melakukan wawancara bersama informan baik secara

formal maupun informal. Sehingga peneliti dapat melakukan

wawancara kapan saja ketika peneliti melakukan observasi dilapangan.

Peneliti juga akan melakukan pengumpulan data sekunder dengan menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data seperti berikut ini

a. Studi Dokumentasi

Teknik ini akan digunakan peneliti untuk memperoleh data dan

informasi melalui gambar, rekaman kejadian di lapangan serta

dokumentasi lainnya yang diambil di lapangan.

b. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data menggunakan teknik ini dilakukan dengan mencari

informasi melalu jurnal ilmiah, skripsi maupun text book. Teknik ini

digunakan peneliti agar dapat memperoleh lebih banyak informasi

melalui penelitian serupa yang sudah ada sebelumnya.

3.5 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiono (2013:244) ialah dengan melakukan proses pencarian dan

penyusunan data secara sistematis yang diperoleh melalui wawancara, catatan


peneliti dilapangan, serta dokumentasi dengan mengorganisasikan data ke dalam

kategori yang ada, melakukan penjabaran, melakukan sintesa, membuat dan

menyusun data ke dalam pola, kemudian memilah data yang dianggap penting

lalu kemudian membuat kesimpulan sehingga lebih mudah dipahami oleh diri

sendiri dan orang lain. Peneliti akan menggunakan teknik analisis data seperti

yang disampaikan oleh Sugiono.


Daftar Pustaka

Buku :

Ahyar, Hardani dkk. 2020. “ Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif”. Dalam
H. Abadi (Ed). Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu.

Andreas dan Enni Savitri. 2016. “Peran Pemberdayaan Ekonomi Pesisir dan
Modal Sosial”. Dalam Musfialdi (Ed). Pekanbaru.

Hettne, B. dan Soderbaum, F. 2008. “The Future of Regionalism” dalam


Regionalisation and Global Governance: The Taming ofv Globalisation.
Abingdon, UK : Routledge.

Lasse. 2014. “Manajemen Kepelabuhanan”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono, P. D. 2013. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D”.


Bandung: Alfabeta.

Jurnal dan Skripsi :

Agung Eko Purwana. “Kesejateraan dalam Perspektif Ekonomi Islam”. Jurnal


Justitia Islamica 11 no.1, (2014):26.

Liony Wijayanti, Ihsannudin. 2013. “Strategi Peningkatam Kesejahteraan


Masyarakat Nelayan Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan”.
Jurnal Agriekonomika.

Sinaga, Risda Yanti. 2016. “Dampak Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai


Pantai (PPP) Terhadap Lingkungan Sosial Masyarakat Nelayan di Desa
Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten Banten”. Skripsi diterbitkan. Serang:
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Widyastuti, A. 2012. “Analisis Hubungan Pekerja dan Tingkat Pendidikan Pekerja


Terhadap Kesejahteraan Keluarga di Jawa Tengah Tahun 2009”.
Economics Development Analysis Journal, 2.

Zulkifli,A. 2017. "Pengaruh Pelabuhan Bira Terhadap Sosial Ekonomi


Masyarakat Desa Bira Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba".
Skripsi diterbitkan. Makassar: Fakultas Sains dan Teknologi. UIN
Alaudin.

Internet :

Bps Kota Bontang. 2019. “Letak dan Luas Kota Bontang”. Badan Pusat Statistik
Kota Bontang.
https://bontangkota.bps.go.id/statictable/2017/07/19/123/letak-dan-luas-
kota-bontang.html (diakses pada 26 februari 2022).

Bps Kota Bontang. 2020. “Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Bontang


2019/2020”. Badan Pusat Statistik Kota Bontang.
https://bontangkota.bps.go.id/publication/2020/11/30/6367c985444fb5d5c
de7f7ea/indikator-kesejahteraan-rakyat-kota-bontang-2019-2020.html
(diakses pada 01 maret 2022).

Kurnia, N. (2017,oktober 11). “Pemkot Bontang akan Kembangkan Pelabuhan


Loktuan”.hal.1.https://kalimantan.bisnis.com/read/
20171011/408/698287/pemkot-bontang-akan-kembangkan-pelabuhan-
loktuan (diakses pada 08 november 2021).

Anda mungkin juga menyukai