Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“BENTUK-BENTUK KEMITRAAN ANTAR WIRAUSAHA”


(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan)

Dosen Pengapu :
Hj. Lisnawati Yupartini, SKM M.Kes

Anggota Kelompok :
Eryati Wanda Yuniar (8801190042)
Amanda Fauziah Gangga (8801190039)
Musdalifah Nur Fadilah (8801190043)

DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Keperawatan dengan judul makalah “Bentuk-Bentuk Kemitraan
Antar Wirausaha” Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
kamiManajemen Keperawatan Ibu Hj. Lisnawati Yupartini, SKM M.Kes. yang
telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Serang, 18 Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................

1.1 Latar Belakang ............................................................................................


1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................

BAB II PEMAHASAN ............................................................................................

2.1 Pengertian Kemitraan....................................................................................


2.2 Bentuk Kemitraan Antarwirausaha...............................................................
2..2.1 Kemitraan Vertikal..............................................................................
2.2.2 Kemitraan Horizontal........................................................................
2.2.3 Kemitraan Dengan Bentuk Ikatan.....................................................
2.2.4 Kemitraan Produksi Dengan Bentuk Ikatan......................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................

3.1 Kesimpulan .................................................................................................


3.2 Saran ............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh kedua
belah pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan
bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling
membesarkan.Dengan demikian kemitraan merupakan jalinan kerjasama dari
dua pelaku usaha atau lebih yang saling menguntungkan. Melalui kemitraan
dengan perusaahaan besar atau menengahdiharapkan pelaku usaha kecil
mendapat bimbingan dan binaan dari mitranya tersebut sehingga mampu
mengembangkan usahanya dan dapat menjadi mitra yang handal dalam meraih
keuntungan dan dapat meningkatkan.
Menurut Nonoatmodjo (2003), kemitraan adalah suatu kerja sama formal
antara individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi
untuk mencapai suatu tugas atau tujuan yang sama.Kemitraan memiliki 6 jenis
atau pola kemitraan, salah satunya ialah waralaba. Waralaba adalah hak
khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap
sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang
dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau
digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian.
Berbeda dengan kemitraan, kemitraan artinya adalah kerjasama dalam
keterkaitan usaha, baik langsung maupun tidak langsung atas dasar prinsip
saling menguntungkan. Kemitraan bisa dalam berbagai bentuk, bisa dalam
bidang produksi, pengelolaan, kerjasama berbagai usaha. Dalam kemitraan
harus ada nama, namanya seperti PIR, Subcontracting, KSO (Kerja Sama
Operasi) dll.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa Pengertian Kemitraan ?
1.2.2 Apa Kemitraan Vertikal ?
1.2.3 Apa Kemitraan Horizontal ?
1.2.4 Bagaimana Kemitraan Dengan Bentuk Ikatan ?
1.2.5 Bagaimana Kemitraan Produksi Dengan Bentuk Ikatan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan umum
Agar kita mampu memahami konsep dari Bentuk-bentuk
kemitraan antar wirausaha.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Agar mengetahui dan memahami Pengertian Kemitraan
b. Agar mengetahui dan memahami Apa Kemitraan Vertikal
c. Agar mengetahui dan memahami Apa Kemitraan Horizontal
d. Agar mengetahui dan memahami Bagaimana Kemitraan
Dengan Bentuk Ikatan
e. Agar mengetahui dan memahami Bagaimana Kemitraan
Produksi Dengan Bentuk Ikatan

1.4 Manfaat Penulisan


Menambah pengetahuan kita sebagai mahasiswa perawat tentang
Bentuk-bentuk kemitraan antar wirausaha.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kemitraan


Kemitraan dalam berwirausaha adalah jalinan kerjasama usaha yang saling
menguntungkan antara pengusaha kecil dengan pengusaha menengah atau
besar (Perusahaan Mitra) disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh
pengusaha besar, sehingga saling memerlukan, menguntungkan dan
memperkuat.  
Menurut Muhammad Jafar Hafsah (1999), kemitraan adalah strategi bisnis
yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk
meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling
membesarkan.  Menurut Ian Linton (1991), kemitraan adalah sebuah cara
melakukan bisnis, yaitu pemasok dan pelanggan berniaga satu sama lain untuk
mencapai tujuan bisnis bersama.
Menurut Undang-Undang Nomor 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil, Pasal
1angka 8, “Kemitraan adalah kerja sama usaha antara Usaha Kecil dengan
Usaha Menengah atau dengan Usaha Besar disertai pembinaan dan
Pengembangan oleh Usaha Menengah atau Usaha Besar dengan
memperlihatkan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling
menguntungkan. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 1997 tentang
kemitraan, Pasal 1 ngka 1 ”Kemitraan adalah kerja sama usaha antara Usaha
Kecil dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar dengan memperlihatkan
prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan.
Jadi kemitraan adalah jalinan kerja sama usaha yang merupakan strategi bisnis
yang dilakukan antara dua pihak atau lebih dengan prinsip saling mebutuhkan,
saling memperbesar, dan saling menguntungkan.
Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya
yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya menguntungkan
semua pihak yang bermitra Kemitraan juga memperkuat mekanisme pasar dan
persaingan usaha yang efisien dan produktif.
Bagi usaha kecil kemitraan jelas menguntungkan karena dapat turut
mengambil manfaat dari pasar, modal. teknologi, manajemen, dan
kewirausahaan yang dikuasai oleh usaha besar. Usaha besar juga dapat
mengambil keuntungan dari keluasan dan kelincahan usaha kecil. Kemitraan
hanya dapat berlangsung secara efektif dan berkesinambungan jika kemitraan
dijalankan dalam kerangka bertiku pembangunan ekonomi, dan bukan semata-
mata konsep sosial yang dilandasi motif belas kasihan atau kedermawanan.

Dasar Kemitraan :

1. Bersifat Bisnis.
2. Saling Membutuhkan.
3. Saling Percaya.
4. Sukarela.
5. Disiplin
6. Saling Menguntungkan.
7. Accontable
8. Saling Memperkuat.

2.2 Bentuk Kemitraan Antarwirausaha


2.2.1 Kemitraan Vertikal

Kemitraan vertikal adalah strategi perusahaan dengan membagi ke unit di


bawahnya dslam mata rantai produksi perdagangan.

Pola dari kemitraan vertikal, yaitu :

a. Pola inti plasma (PIR), pola penghela, dan pola pengelola.


b. Pola subkontrak.
c. Pola dagang umum.
d. Pola waralaba

Kemitraan vertikal antara lain :


a. kemitraan bahan baku : yang berguna memastikan ketersediaan
bahan baku dari segi jumlah, harga, dan waktu penggunan
b. kemitraan modal : yang berguna agar modal mudah diperoleh, biaya
pinjam modal efisien, dan adanya kepastian akses modal
c. kemitraan distribusi : yang berguna untuk menekan biaya transaksi,
kepastian harga, jumlah, dan spesifikasi, serta untuk memperbesar
kontinuitas dan interkoneksi wilayah distribusi yang terbatas
d. kemitraan prosuksi : yang berguna menyalurkan produksi apabila
produksi yang dihasilkan adalah produk mentah, setengah jadim atau
produk akhir.

2.2.2 Kemitraan Horizontal


Kemitraan horizontal adalah persekutuan yang dari dua orang atau
lebih yang memiliki level yang sama pada rantai nilai industri, dimana
sebagai pemilik bersama yang menjalankan suatu bisnis untuk mencari
keuntungan. Esensi dari kemitraan ini adalah mampu berkontribusi
bersama, baik berupa modal kerja dan mampu berinteraksi sesuai
kesepakatan dan kode etik yang telah disepakati bersama oleh pihak-pihak
yang ada di dalam persekutuan tersebut. Kemitraan horizontal ini dalam
agribisnis relatif lebih berkembang yang bergerak di subsistem usahatani
karena dalam kemitraan ini tidak memiliki interpendensi antara patron dan
client yang asimetris dan jarang terjadi ekspoitasi antara pihak-pihak
terkait. Maka dari itu, kemitraan ini relatif tidak memiliki ketergantungan
yang berlebihan antara pihak dan kerap merangsang semangat
kemandirian akibat posisi piha-pihak terkait yang berada dalam satu lini
dalam rantai nilai industri. Kemitraan horizontal berkaitan dengan
penganekaragaman produk, kemitraan dalam transfer teknologi, dan
perluasan pasar. Faktor-faktor dalam efisiensi kemitraan horizontal adalah
membangun transparansi dalam biaya dan komunikasi, serta
menghilangkan moral hazard.
Kemitraan horizontal adalah upaya pihak-pihak yang bermitra
debgan membagi beban tertentu yang merendahkan daya saing, untuk
menghadapi bersama para pesainvg.
Hal-hal yang termasuk kemitraan hprizontal, yaitu :
a. Ikatan tindakan mengingkatkan nilai tambah.
b. Ikatan konsultasi/bantuan teknis.
c. Ikatan kompetitor
2.2.3 Kemitraan Dengan Bentuk Ikatan
Kemitraan dimaknai sebagai bentuk persekutuan antara dua pihak atau
lebih yang membentuk suatu ikatan kerjasama atas dasar kesepakatan,
saling membutuhkan dan menguntungkan kedua belah pihak dalam rangka
meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di suatu bidang usaha tertentu
sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik atau lebih dikenal
dengan MOU.
Kemitraan dengan bentuk ikatan yaitu :
a. Merek dagang bersama.
b. Memasang iklan bersama.
c. Melakukan promosi bersama.
d. Saling dukung produksi.
e. Jual grosir.
f. Kantor pemasaran bersama.
g. Penyaluran bersama.
h. Jaringan servis bersama.
i. Kantor dan angkutan penjualan bersama.
2.2.4 Kemitraan Produksi Dengan Bentuk Ikatan
Kemitraan produksi dengan bentuk ikatan yaitu :
a. Sistem logistik bersama.
b. Memakai Komponen produksi bersama.
c. Menggunakan fasilitas transportasi bersama.
d. Kontrol kualitas bersama.

Proses dari adanya pengembangan kemitraan adalah pembangunan


hubungan dengan calon mitra, mengerti kondisi bisnis pihak yang
bermitra, mengembangkan strategi dan menilai detail bisnis,
mengembangkan program, memulai pelaksanaan, memonitor dan
mengevaluasi perkembangan.

Manfaat dari kemitraan untuk usaha kecil, di antaranya dapat


dirancang dalam skala ekonomis, berorientasi pasar, terpadu usaha
kemersial, kendala-kendala usaha kecil dapat diatasi, termanfaatkannya
kepedulian dari perusahaan besar swasta/BUMN terhadap pengusaha kecil
melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kemitraan dalam berwirausaha adalah jalinan kerjasama usaha yang saling


menguntungkan antara pengusaha kecil dengan pengusaha menengah atau besar
(Perusahaan Mitra) disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh
pengusaha besar, sehingga saling memerlukan, menguntungkan dan memperkuat

Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya


yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya menguntungkan
semua pihak yang bermitra Kemitraan juga memperkuat mekanisme pasar dan
persaingan usaha yang efisien dan produktif.

Bagi usaha kecil kemitraan jelas menguntungkan karena dapat turut


mengambil manfaat dari pasar, modal. teknologi, manajemen, dan kewirausahaan
yang dikuasai oleh usaha besar
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/19647155/Kemitraan_dlm_berwirausaha

https://anakbintangmansa.blogspot.com/2019/01/kemitraan-dalam-
berwirausaha.html

https://www.kompasiana.com/alvinomaryandani/55106735813311d238bc63d8/
menilik-perencanaan-organisasi-kemitraan-dan-risiko-bisnis#:~:text=Kemitraan
%20horizontal%20adalah%20persekutuan%20yang%20dari%20dua
%20orang,bersama%20yang%20menjalankan%20suatu%20bisnis%20untuk
%20mencari%20keuntungan.

https://smkn2-pas.sch.id/program-kerja-sama-dan-kemitraan-sekolah-dengan-
dunia-usaha-dan-industri-du-di/#:~:text=Kemitraan%20dimaknai%20sebagai
%20bentuk%20persekutuan%20antara%20dua%20pihak,yang%20lebih%20baik
%20atau%20lebih%20dikenal%20dengan%20MOU.

Anda mungkin juga menyukai