Anda di halaman 1dari 22

Jenis Kegiatan : 

 F1 - Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


Dokter Pendamping      :  Anita Apriliawati
1. Judul Lap. Kegiatan      :  Pencegahan Hipertensi pada Usia Lanjut

Latar Belakang: hipertensi adalah kenaikan tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistol >140 mmHg dan
diastol 90 mmHg. hal ini sudah banyak terjadi di lingkungan kerja wilayah puskesmas wonogiri 2. hipertensi dan
diabetes militus adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dalam tatalaksana obat. apabila dokter sudah
mendiagnosis hipertensi atau diabetes maka pasien harus mengkonsumsi obat seumur hidup untuk menontrol
tekanan darah pasien. hal ini tidak hanya berpengaruh sama obat terhadap penurunan tekanan darah tetapi juga
perlu dimasukkan juga hal seperti modifikasi gaya hidup dan pola makan.

PERMASALAHAN: pada permasalahan yang sering dijumpai pada lingkungan kerja wilayah puskesmas wonogiri 2
adalah ketidakpatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat antihipertensi, selain itu juga pasien apabila sudah
merasakan tekanan darah sudah turun maka pasien sudah tidak mau untuk mengkonsumsi obat lagi artinya obat
nya diberhentikan oleh pasien itu sendiri.

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI: rencana untuk kedepannya untuk selalu memberikan edukasi kepada
pasien hipertensi pada saat berobat ke balai pengobatan dan juga sealu memberikan penyuluhan dan promosi
kesehatan setiap minggu nya. selain itu juga selalu diberikan penyuluhan terhadap komplikasi hipertensi
dikemudian hari apabila tidak terkontrol.

PELAKSANAAN: Kegiatan ini dilaksanakan bulan agustus 2020

MONITORING & EVALUASI: Evaluasi kegiatan ini akan dilakukan dengan melihat data pada SIMPUS Puskesmas
dan juga melihat perkembangan pasien hipertensi per hari

2. Judul Lap. Kegiatan      :  PECEGAHAN DM

Latar: DM atau disebut dengan diabetes militus adalah suatu penyakit dimana terjadinya penigkatan gula darah
didalam tubuh, hal ini terjadi karena menurunnya sensitivitas darah untuk menerima insulin. diabetes ada 2 jenis
yaitu diabetes militus tipe 1 dan tipe 2. diabetes tipe 1 dimana terjadi masalah pada pankreas sehingga insulin sulit
untuk dikeluarkan, selain itu tipe 2 adalah dimana krang nya sensitivitas untuk menerima insulin pada darah, tetapi
insulin masih bisa dikeluarkan oleh pankreas karena pankreas masih baik.

Permasalahan: sama halnya dengan kejadian HT masalah peningkatan gula darah masih sering di abaikan apabila
gula darah sudah normal, pasien selalu tidak mengkonsumsi obat apabila merasa gula darah sudah normal. Tn. MJ
56 tahun dengan gula darah 359 gr/dl yang jarang mengkonsumsi obat gula dan makanan juga kurang bisa diatur.

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

melakukan pendaftaran pasien masuk ke prolanis sehingga dapat mendapatkan obat gula tiap bulannya dan
diminum rutin, sedangakan selalu diberikan edukasi setelah diberikan obat setiap bulannya dengan rencana
memberikan seperti sebuah leaflet tentang DM tipe 1 dan 2.

 PELAKSANAAN

hal ini dilakukan pada pasien prolanis yang berobat di balai pengobatan umu tiap bulannya, dan diberikan edukasi.

MONITORING & EVALUASI

hal ini sudah berjalan pasien sudah dimasukan ke prolanis dan selalu diberikan edukasi mengenai bahaya penyakit
gula dan komplikasinya. dan mulai dirancang mengenai leaflet atau flyer yang akan diberikan.

3. Pencegahan dan komplikasi HT


LATAR BELAKANG

hipertensi adalah kenaikan tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistol >140 mmHg dan diastol 90 mmHg. hal
ini sudah banyak terjadi di lingkungan kerja wilayah puskesmas wonogiri 2. hipertensi dan diabetes militus adalah
sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dalam tatalaksana obat. apabila dokter sudah mendiagnosis hipertensi atau
diabetes maka pasien harus mengkonsumsi obat seumur hidup untuk menontrol tekanan darah pasien. hal ini tidak
hanya berpengaruh sama obat terhadap penurunan tekanan darah tetapi juga perlu dimasukkan juga hal seperti
modifikasi gaya hidup dan pola makan

PERMASALAHAN

permasalah yang sering terjadi bahwa pasien selalu mengkonsumsi obat anti hipertesi tetapi pasien tidak bisa
mengkontrol makanan dan gaya hidup, pasien LK 65 tahun dengan tekanan darah 178/89 mmHg, dengan BB yang
sudah overweight pasien tidak pernah mau olahraga dan selalu makan-makanan dengan banyak garam.

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

pemberian obat anti hipertensi dan edukasi keluarga untuk pemantauan minum obat teratur dan edukasi mengenai
komplikasi yang akan terjadi jika tekanan darah terus meningkat dan efek ke ginjal, otak dan jantung.

PELAKSANAAN

melakukan edukasi dan selalu penyuluhan kepada warga dengan menggunakan protokol kesehatan, dan
memberikan obat anti hipertesi setiap satu bulan sekali, dan dilakukan pada BP dan desa wonokarto.

 MONITORING & EVALUASI

kegiatan ini sudah mulai dilakukan dan juga masih ada beberapa yang masih belum terealisasi tentang flyer
mengenai HT dan juga komplikasinya.

4. PROTOKOL KESEHATAN NEW NORMAL

LATAR BELAKANG

saat ini sedang terjadi wabah pandemi yaitu adalah corona virus disease 19, dimana penyakit ini adalah penyakit
baru yang sedang terjadi di dunia yang bisa menyebarkan virus melalui droplet atu melalui air liu, sekarang
indonesia sudah memasuki fase new normal dimana harus kembali mengerjakan aktivitas dengan harus
menerapkan protokol kesehatan, selain itu juga banyak yang harus dilakukan salah satunya adalah penting nya
PHBS yang harus dilakukan oleh masyarakat.

 PERMASALAHAN

masyarakat masih belum mengerti dengan kata-kata new normal, masyarakat masin menganggap bahwa new
normal itu adalah fase normal sebelum kita menghadapi pandemi, tetapi itu dalah, new normal disini artinya adalah
dimasa pandemi ini kita harus memasuki dan mengerjakna aktivitas dengan adanya protokol kesehatan yang
sedang berlaku sampai saat ini. pasien sudah banyak yang sudah membuka masker dan tidak menjaga jarak satu
sama lain.

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

memberikan edukasi dan materi mengenai penyebaran covid 19 serta bagaimana menghadapi fase new normal ini
dan memberikan edukasi mengenai PHBS

PELAKSANAAN

kegiatan ini dilakukan di desa pencil tentang masalah covid 19 dan cara pencegahannya serta harus menerapkan
protokol kesehatan pada bulan agustus – oktober
MONITORING & EVALUASI

kegiatan ini sudah dilakukan pada desa tersebut dengan menerapkan social distancing dan juga ha ini harus sering
dilakukan untuk mengedukasi dan memperbaharui ilmu masalah covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.

5. PENCEGAHAN HT

LATAR BELAKANG

hipertensi adalah kenaikan tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistol >140 mmHg dan diastol 90 mmHg. hal
ini sudah banyak terjadi di lingkungan kerja wilayah puskesmas wonogiri 2. hipertensi dan diabetes militus adalah
sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dalam tatalaksana obat. apabila dokter sudah mendiagnosis hipertensi atau
diabetes maka pasien harus mengkonsumsi obat seumur hidup untuk menontrol tekanan darah pasien. hal ini tidak
hanya berpengaruh sama obat terhadap penurunan tekanan darah tetapi juga perlu dimasukkan juga hal seperti
modifikasi gaya hidup dan pola makan

PERMASALAHAN

pada permasalahan ini TN. T 67 tahun memiliki riwayat HT sejak beberapa tahun ini, selain itu juga pasien
mengkonsumsi obat sejak beberapa tahun ini TD pasien 160/90 mmHg dan pasien tidak rutin mengkonsumsi obat
sejak beberapa hari ini karena sudah merasatekanan darah sudah normal dan pasien merasa sudah tidak
memerlukan obat dan memberhentikan obat tersebut tanpa anjuran dokter.

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

pasien dimasukkan kedalam golongan prolanis puskesmas wonogiri 2 dan selalu mendapatkan obat setiap
bulannya, selain itu juga pasien selalu diberikan edukasi setelah diberikan obat untuk komplikasi jika obat tidak
rutin diminum dan edukasi masalah kepatuhan minum obat.

PELAKSANAAN

kegiatan ini dilakukan di desa sendang, dengan peserta pasien hipertensi. dilaksanakan pada bulan agustus hingga
akhir agustus.

MONITORING & EVALUASI

hal ini sudah dilakukan dengan membrikan edukasi setelah diberikan obat dan juga selalu diberikan penyuluhan
pada desa tersebut setiap 2x dalam sebulan. dan hal ii juga sudah ada dalam daftar kegiatan puskesmas

F3

1. JUDUL LAPORAN

PEMASANGAN IUD UNTUK MENCEGAH KEHAMILAN

LATAR BELAKANG

keluarga berencana (KB) adalah salah satu program pemerintah untuk menginstruksikan kepada seluruh keluarga
di Indonesia untuk memiliki 2 anak dalam 1 keluarga. Indonesia memiliki ratusan juta penduduk hingga saat ini.
pemerintah mengajukan kepada seluruh warga untuk mengikuti KB (Keluarga Berencana). hal ini adalah salah satu
program untuk menekan angka populasi penduduk indonesia. ada beberapa jenis metode yang digunakan untuk
melakukan KB (Keluarga Berencana), alat yang digunakan terbagi menjadi 2 yaitu ada yag mempengaruhi kerja
hormon ada yang tidak mempengaruhi kerja hormon, yang termasuk hormonal adalah kb pil dan b suntik,
sedangkan yang tidak mempengaruh hormon itu adalah spiral, Kondom dan metode kalender, tetapi dalam
beberapa hal ini disesuaikan dengan keinginan pasien dalam segi sosial, budaya dan ekonomi.

PERMASALAHAN

dibeberapa hal masih banyak yang hanya menggunakan metode tanggal untuk sebagai metode yang digunakan
untuk menggunakan KB. metode kalender ini memiliki banyak kelemahan dibandingkan metode yang lainnya,
karena metode kalender ini harus benar-benar tahu tanggal berapa masa subur dan masa tidak subur seorang ibu.
dilain hal ibu banyak kecolongan dalam hal-hal ini maka dari itu banyak yang beralih ke metode seperti spiral atau
iud bahkan implan dengan masa kerja yang cukup lama, pada kali ini saya diinstruksikan untuk melakukan
pemasangan IUD dan masih banyak pasien yang tidak mengerti tentang IUD karena mereka masih menganggap itu
tabu dan pada memilih suntu=ik ebagai pilihan. kami terus memberikan edukasi mengenai penggunaan IUD dan
jangka waktu penggunaan IUD

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

perencanaan penggunaan IUD dan memberikan edukasi pada pasien yang ingin menggunakan IUD dan
menyebutkan apabila ada tanda-tanda perdarahan segera melaporkan ke bidan atau langsung ke IGD saja.

PELAKSANAAN

hal ini dilakukan oleh dokter internsip dan dipandu oleh bidan dan supervisor yang ada di KIA pada bulan
september.

 MONITORING & EVALUASI

evaluasi ini dilakukan untuk mengevaluasi perdarahan pada jalan lahir, dan apakah ada tanda-tanda tersebut
apabila tanda-tanda tersebut tidak ada berarti sudah aman, dan pasien datang tanpa keluhan apapun.

2. JUDUL LAPORAN

PELEPASAN DAN PEMASANGAN IMPLAN

LATAR BELAKANG

keluarga berencana (KB) adalah salah satu program pemerintah untuk menginstruksikan kepada seluruh keluarga
di Indonesia untuk memiliki 2 anak dalam 1 keluarga. Indonesia memiliki ratusan juta penduduk hingga saat ini.
pemerintah mengajukan kepada seluruh warga untuk mengikuti KB (Keluarga Berencana). hal ini adalah salah satu
program untuk menekan angka populasi penduduk indonesia. ada beberapa jenis metode yang digunakan untuk
melakukan KB (Keluarga Berencana), alat yang digunakan terbagi menjadi 2 yaitu ada yag mempengaruhi kerja
hormon ada yang tidak mempengaruhi kerja hormon, yang termasuk hormonal adalah kb pil dan b suntik,
sedangkan yang tidak mempengaruh hormon itu adalah spiral, Kondom dan metode kalender, tetapi dalam
beberapa hal ini disesuaikan dengan keinginan pasien dalam segi sosial, budaya dan ekonomi.

PERMASALAHAN

dibeberapa hal masih banyak yang hanya menggunakan metode tanggal untuk sebagai metode yang digunakan
untuk menggunakan KB. metode kalender ini memiliki banyak kelemahan dibandingkan metode yang lainnya,
karena metode kalender ini harus benar-benar tahu tanggal berapa masa subur dan masa tidak subur seorang ibu.
dilain hal ibu banyak kecolongan dalam hal-hal ini maka dari itu banyak yang beralih ke metode seperti spiral atau
iud bahkan implan dengan masa kerja yang cukup lama. permasalahan yang sering ditemui pada saat aff implan
adalah kenaikan berat badan pasien sehingga sulit untuk mengeksplor implan yang sudah tertanam dilengan
pasien dan membutuhkan waktu sedikit lama dari biasanya.

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI


kegiatan ini sudah dilakukan di bagian KIA dan sudah menjadi program puskesmas, dan melakukan pelepasan dan
pemasangan implan.

PELAKSANAAN

hal ini dilakukan oleh dokter internsip dan di assisteni oleh bidan dan tenaga medis lainnya, untuk pelepasan dan
pemasangan kembali implan.

MONITORING & EVALUASI

evaluasi kedatangan berikutnya mengenai reaksi allergi dan kondisi lukanya bagaimana apakah sudah menutup
atau bagaimana.

3. JUDUL LAPORAN

PENGGUNAAN IMPLAN SEBAGAI PROGRAM KB

LATAR BELAKANG

keluarga berencana (KB) adalah salah satu program pemerintah untuk menginstruksikan kepada seluruh keluarga
di Indonesia untuk memiliki 2 anak dalam 1 keluarga. Indonesia memiliki ratusan juta penduduk hingga saat ini.
pemerintah mengajukan kepada seluruh warga untuk mengikuti KB (Keluarga Berencana). hal ini adalah salah satu
program untuk menekan angka populasi penduduk indonesia. ada beberapa jenis metode yang digunakan untuk
melakukan KB (Keluarga Berencana), alat yang digunakan terbagi menjadi 2 yaitu ada yag mempengaruhi kerja
hormon ada yang tidak mempengaruhi kerja hormon, yang termasuk hormonal adalah kb pil dan b suntik,
sedangkan yang tidak mempengaruh hormon itu adalah spiral, Kondom dan metode kalender, tetapi dalam
beberapa hal ini disesuaikan dengan keinginan pasien dalam segi sosial, budaya dan ekonomi.

PERMASALAHAN

dibeberapa hal masih banyak yang hanya menggunakan metode tanggal untuk sebagai metode yang digunakan
untuk menggunakan KB. metode kalender ini memiliki banyak kelemahan dibandingkan metode yang lainnya,
karena metode kalender ini harus benar-benar tahu tanggal berapa masa subur dan masa tidak subur seorang ibu.
dilain hal ibu banyak kecolongan dalam hal-hal ini maka dari itu banyak yang beralih ke metode seperti spiral atau
iud bahkan implan dengan masa kerja yang cukup lama

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

pemasangan IMPLAN di KIA dan memberikan edukasi masalah penggunaan implan ini dan dijelaskan bagaimana
kelebihan dan kekurangan dari implan tersebut.

 PELAKSANAAN

sudah dilaksanakan pada bulan septmeber awal di KIA oleh saya sendiri dan di assisteni oleh bidan setempat

 MONITORING & EVALUASI

melihat perkembangan setiap minggu kontrol apakah ada tanda-tanda alergi serta tanda-tanda yang lain, dan
evaluasi luka pada pasien apakah luka tertutup sempurna apa tidak.

4. PEMASANGAN DAN PELEPASAN IUD

LATAR BELAKANG

keluarga berencana (KB) adalah salah satu program pemerintah untuk menginstruksikan kepada seluruh keluarga
di Indonesia untuk memiliki 2 anak dalam 1 keluarga. Indonesia memiliki ratusan juta penduduk hingga saat ini.
pemerintah mengajukan kepada seluruh warga untuk mengikuti KB (Keluarga Berencana). hal ini adalah salah satu
program untuk menekan angka populasi penduduk indonesia. ada beberapa jenis metode yang digunakan untuk
melakukan KB (Keluarga Berencana), alat yang digunakan terbagi menjadi 2 yaitu ada yag mempengaruhi kerja
hormon ada yang tidak mempengaruhi kerja hormon, yang termasuk hormonal adalah kb pil dan b suntik,
sedangkan yang tidak mempengaruh hormon itu adalah spiral, Kondom dan metode kalender, tetapi dalam
beberapa hal ini disesuaikan dengan keinginan pasien dalam segi sosial, budaya dan ekonomi.

PERMASALAHAN

dibeberapa hal masih banyak yang hanya menggunakan metode tanggal untuk sebagai metode yang digunakan
untuk menggunakan KB. metode kalender ini memiliki banyak kelemahan dibandingkan metode yang lainnya,
karena metode kalender ini harus benar-benar tahu tanggal berapa masa subur dan masa tidak subur seorang ibu.
dilain hal ibu banyak kecolongan dalam hal-hal ini maka dari itu banyak yang beralih ke metode seperti spiral atau
iud bahkan implan dengan masa kerja yang cukup lama. pada saat ini ada beberapa yang ditemukan pada kesulitan
pelepasan IUD salah satunya adalah kesulitan untuk melihat benang IUD tersebut, dan membutuhkan waktu sedikit
lama untuk mengeksplor benang tersebut.

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

perencanaan ini dilakukan untuk membuka dan diberikan arahan terlebih dahulu oleh bidan setempat tentang
bagaimana pelepasan IUD tersebut.

PELAKSANAAN

kegiatan ini dilakukan pada bulan september di KIA dan di temani oleh bidan setempat mengenai pelepasan dan
pemasangan IUD ini.

MONITORING & EVALUASI

dilihat perkembangan pada kontrol selanjutnya apakah ada tanda-tanda pengeluaran perdarahan abnormal dari
jalan lahir, pasien datang tanpa adanya keluhan apapun.

5. BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS) 2020

LATAR BELAKANG

Imunisasi merupakan suatu perogram pemerintah yang digunakan sebagai langkah awal untuk kekebalan sistem
imun terhadap paparan infeksi penyakit. imuniasasi atau pemberian vaksin merupakan berasal dari virus/bakteri
yang lemahkan dan dimasukan kedalam tubuh manusia melalui intramuscular atau intrakutan. hal ini merupakan
langkah awal yang diberikan semenjak lahir didunia, ada beberapa yang digencarkan pemerintah dan WAJIB untuk
diikuti yaitu adalah polio, bcg, DPT, dan campak.

 PERMASALAHAN

pada saat ini ada beberapa yang masih meragukan vaksin dalams egi agama, tetapi di wilayah kerja puskesmas
wonogiri sudah tidak ada yang seperti itu kebanyakan sudah mau untuk divaksin. mungkin permasalahan yang
kami temui adalah beberapa anak yang masih menangis tidak mau untuk divaksin, dan ada beberapa anak yang
sebelumnya demam dan juga memiliki penyakit penyerta sehingga perlu untuk kontrol ke spesialis anak sebelum
divaksin.

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

kegiatan ini direncanakan dilakukan pada bulan agustus dan september dan sudah berjalan. kami akan menunjungi
sekolah-sekolah yang sudah didaftarkan untuk melakukan kegiatan ini

PELAKSANAAN
kegiatan ini dilakukan pada bulan agustus dan september dan diikuti oleh dokter internsip dan petugas imunisasi
puskesmas wonogiri 2.

MONITORING & EVALUASI

melihat 10-15 menit setelah penyuntikan apakah ada kejadian alergi apa tidak dan juga orangtua dibekalin obat
penurun demam untuk mencegah KIPI

F2

1.  JUDUL LAPORAN

AIR BERSIH DAN KEHIDUPAN

 LATAR BELAKANG

Air bersih merupakan salah satu sumber utama yang dibutuhkan untuk kehidupan hal ini merupakan sangat
penting karena kehidupan sangat membutuhkan air sebagai sesuatu untuk melakukan banyak hal salah satunya
adalah untuk masak, minum dan mandi. beberapa wilayah ada yang belum mendapatkan banyak air bersih hanya
sebatas untuk makan dan minum tetapi mandi dan mencuci masih menggunakan air sungai untuk melakukan
kegiatan harian. hal ini sangatlah diperlukan atau dipandang pemerintah bahwa warga warga banyak yang
membutuhkan air bersih untuk melakukan aktivitas dan ketersediannya masih terbatas.

PERMASALAHAN

dalam hal ini permasalahan yang masih sering dijumpai adalah susahnya air bersih masuk ketempat hal ini
dikarenakan terbatasnya akses untuk menuju kesana. dan untuk hal itu perlu untuk distribusi air bersih ke daerah-
daerah yang masih belum mendapatkan air-air bersih.

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

dalam perenanaan ini saya memberikan edukasi dan penyuluhan serta bagaimana untuk melakukan PHBS dan
kebersihan kamar mandi dan waktu- waktu yang dibutuhkan untuk ini.

PELAKSANAAN

hal ini dilakukan di desa sendang pada bulan september dan terus dilakukan pada saat PERKESMAS

MONITORING & EVALUASI

hal ni sudah dilakukan dan masyarakat menyambut dengan baik masukan dari kita bagaimana pentingnya air
bersih dan cara pengolahannya sebelum dikonsumsi seperti dijadiin masakan atau dijadiin minum setiap harinya.

2.  JUDUL LAPORAN

ASAP ROKOK DAN NASIB PARU-PARU

 LATAR BELAKANG

Memberi edukasi untuk berhenti merokok pada perokok aktif adalah salah satu tantangan bagi tenaga medis untuk
memberikan penyuluhan masalah ini kepada para perokok. ini merupakan salah satu menjadi tantangan besar
tetapi hal ini terus kita lakukan untuk mencegah adanya peningkatan penyakit paru kronis pada lingkungan warga
sekitar. terutama pada beberapa kasus yang saya jumpai dalam satu rumah ada yang memiliki bayi dan ibu hamil
karena mereka bisa menjadi perokok pasief dan bisa menambah angka prevalensi dari pneumoniae pada bayi.
PERMASALAHAN

Tn. ML 36 tahun merupakan seorang ayah dari bayi bernama J pada desa sendang, si ibu baru melahirkan bayi
beberapa bulan yang lalu, dan juga hal ini merupakan sjuatu masalah panting yang harus menjadi point of view
pada tenaga medis dan dinas kesehatans etempat karena hal ini sangat related dengan kesehatan ibu dan bayi
dirumah.

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

memberikan penyuluhan rutin pada warga setempat secara berkala dan menasehati perokok serta istri perokok
serta anggota keluarga yang lain untuk selalu memberikan nasehat kepada si ayah. hal ini wajib dilakukan
berbarengan dengan PERKESMAS untuk memberikan edukasi masalah menjaga kesehatan lingkungan dari asap
rokok dan penyakit-penyakit yang akan kita jumpai apabila ini terus dilakukan.

PELAKSANAAN

kegiatan ini dilakukan pada desa sendang pada salah satu rumah warga untuk memberikan penyuluhan rutin
tentang bahaya asap rokok ini

MONITORING & EVALUASI

kegiatan ini sudah dilakukan untuk mencegah perokok-perokok aktif diluar sana dan juga ini wajib rutin dilakukan
dan menilai progres dari para perokok untuk mengurangi frekuensi merokok dalam sehari nya dan melakukan
sweeping dengan prmen atau makanan lainnya.

3. JUDUL LAPORAN

PEMBUANGAN SAMPAH YANG BAIK

LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, dari hal itu maka masih banyak masyarakat yang tidak peduli
tentang bagaimana cara pembuangan sampah dan bagaimana cara memilah sampah yang baik. ada beberapa jenis
sampah yang masih bisa di daur ulang. tetapi penggunaan plastik di Indonesia masih bisa dikatakan cukup tinggi
dibandingkan penggunaan kemasan yang bisa hancur dengan sendirinya. dari berbagai jenis produk sudah ada
yang menggunakan packaging menggunakan bahan yang mudah menyatu dengan tanah. hal ini masih banyak
dibincakngkan masalah mengunakan sampah plastik, dll.

PERMASALAHAN

di daerah kerja puskesmas masih ada beberapa warga yang tidak mengolah sampah yang masih bisa digunakan.
hal ini berkaitan dengan penipisan ozon bumi karena banyak menggunakan sampah plastik. masih ada beberapa
yang membuang sampah di sungai atau di dekat perumahan warga dan sampah nya juga semakin menumpuk.

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

pada hal ini kami memberikan penyuluhan serta memberikan edukasi bagaimana mengedukasi penggunaan
sampah organik dan nonorganik. serta membuang sampah di tempat yang seharusnya. tidak boleh membuang
sampah di sungai karena sungai masih digunakan masyarakat untuk mencuci, mandi, dll pada daerah kerja
puskesmas. selalu memberikan edukasi dan penyuluhan masalah penggunaan sampah dan bagaimana searusnya
sampah diberlakukan seperti melakukan pembakaran sampah setiap seminggu sekali dan bergotong-royong.

 PELAKSANAAN

kegiatan ini direncanakan dilakukan di wilayah kerja puskesmas sendang untuk kehidupan warg ayang lebih bersih
lagi dan sehat dijauhi dari bau-bau sampah.
MONITORING & EVALUASI

kegiatan ini sudah dilakukan penyuluhan tetapi masih belum dilakukan intervensi, evaluasi ini penting perbulan
untuk menanyakan bagaimana perkembangan di desa ini. selain itu juga mengajarkan bagaimana cara memilih dan
memilah sampah yang masih bisa digunakan serta di jual untuk kebutuhan ekonomi serta bagaimana pembuangan
dan pengolahan akhir dari sampah-sampah tersebut.

4. JUDUL LAPORAN

PENTINGNYA JAMBAN BERSIH

LATAR BELAKANG

jamban merupakan salah satu hal yang harus dimiliki dalam sautu rumah, intinya rumah juga harus memeiliki
jamban yang bersih, masih ada di indonesia warga yang memiliki jamban yang masih dibawah standar kesehatan,
misalnya jamban tapi masih disalurkan ke sungai dan dimana warga masih mgnggunakan sungai sebagai sumber
yang utama untuk mecuci, dan mandi misalnya. hal ini pasti menjadi hal yang bertolak belakang tentang ini, maka
dari itu harus dilakukan penyuluha mengenai pentingnya jamban sesuai standar kesehatan.

PERMASALAHAN

masih banyak warga yang tidak menerapkan jamban bersih di beberapa wilayah di Indonesia, tetapi mungkin cara
letak dan peneraoan yang masih kurang baik seperti jamban masih digabung dengan kamar mandi, sebaiknya hal
ini dipisah satu sama lain tetapi masih banyak yang menggabungkan kedua ini sehingga menjadi sedikit agak
rancu. dan beberapa kasus yang sudah saya lihat kebersihan jamban masih belum bisa dijaga masih ada beberapa
yang masih kotor dan jarang dibersihkan seperti tempat WC umum dll.

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

melakukan penyuluha tentang pentingnya jamban dan kamar mandi yang sehat serta bagaimana cara
membersihkan jamban dengan benar dan waktu untuk membersihkan jamban dan kamar mandi sebaiknya
dilakukan berapa kali dalam sebulan.

PELAKSANAAN

hal ini kami lakukan pada saat PERKESMAS dan sekaligus menilai jamban dan kebersihan kamar mandi, tetapi
didapatkan masih ada beberapa yang masih belum bisa untuk menjaga kebersihan dan jarang dibersihkan.

MONITORING & EVALUASI

hal ini sudah saya lakukan dan memberikan edukasi mengenai pentingnya kebersihan jamban dan mereka
menerapkan setelah ada kunjungan selanjutnya, karna bisa dikatakan bahwa kamar mandi adalah salah satu
sumber utama dari virus dan bakteri. semoga hal ini bisa dijaga dan butuh penyuluhan lebih sering lagi.

5. BAHAYANYA PEROKOK PASIF

LATAR BELAKANG

Memberi edukasi untuk berhenti merokok pada perokok aktif adalah salah satu tantangan bagi tenaga medis untuk
memberikan penyuluhan masalah ini kepada para perokok. ini merupakan salah satu menjadi tantangan besar
tetapi hal ini terus kita lakukan untuk mencegah adanya peningkatan penyakit paru kronis pada lingkungan warga
sekitar. terutama pada beberapa kasus yang saya jumpai dalam satu rumah ada yang memiliki bayi dan ibu hamil
karena mereka bisa menjadi perokok pasief dan bisa menambah angka prevalensi dari pneumoniae pada bayi.
beebapa perokok dibagi menjadi 2 apabila dia menggunakan rokok sebagai alat nya maka disebut perokok aktif
tetapi apabila istri tidak merokok dan selalu deket dengan perokok aktif maka disebut perokok pasif dan perokok
pasif bisa dikatakan lebih bahaya dibandingkan perokok aktif.
PERMASALAHAN

para perokok masih sering menyepelekan masalah orang yang tidak merokok yang berada di sekitar para perokok
aktif. maka para penghirup asap rokok bisa dibilang perokok pasif dan juga itu lebih berbahaya dibandingkan
perokok aktif. apalagi yang memiliki dfaktor risiko seperti ibu hamil dan lansia yang tinggal serumah bersamaan
perokok aktif. ada beberapa penyakit paru kronis yang menunggu para perokok aktif dan pasif karena akumulasi
asap rokok yang masuk kedalam paru-paru.

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

ini dilakukan dengan cara melakukan edukasi mengenai perokok pasif dan bahayanya akumulasi asap rokok
didalam paru-paru dalam jangka waktu yang lama dan menahun.

PELAKSANAAN

kegiatan ini dilakukan di wilayah kerja wonokarto dan juga dikhususkan pada ibu hamil dan yang memiliki keluarga
seperti bayi dan ibu hamil serta lansia.

 MONITORING & EVALUASI

kegiatan ini sudah dilakukan pada desa tersebut dan juga kegiatan ini harus dilakukan terus selama perkesmas
ataupun kegiatan lain pada hal ini. serta dilakukan evaluasi perbulan bagaimana perkembangan seorang ayah yang
perokok untuk ini.

F4

1. JUDUL LAPORAN

POSYANDU BALITA MAWAR 1

LATAR BELAKANG

Posyandu merupakan suatu hal penting bagi masyarakat desa untuk memeriksakan kesehatannya, terlebih jarak
mereka yang tinggal di desa jauh dengan puskesmas pusat. Posyandu sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat
desa, selain itu terlebih pada saat ini dalam kejadian pandemic maka posyandu sempat di berhentikan sementara.
Pada kali ini kami berfokus pada posyandu balita dan anak untuk konsultasi maasalah giz dan melihat
perkembangan gizi anak-anak tersebut apakah masih ada yang dibawah garis atau sudah normal, dan memberikan
edukasi kepada orang tua masalah makan dan minumnya anak-anak tersebut.

PERMASALAHAN

Permasalahan yang sering terjadi pada saat ini adalah orang tua enggan untuk memeriksakan Kesehatan anak di
faskes, hal ini dikarenakan bertepatan dengan masa pandemic, seharusnya sekarang sudah memasuki fase new
normal maka semua sudah berjalan seperti biasa dan sudah melakukan protocol Kesehatan dan itu wajib di setiap
acara.

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

Pada kegiatan ini dilakukan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan secara drive thru yang artinya pasien
datang dibawa ibu dan mencuci tangan terlebih dahulu, dan diukur bbdan tb pasien dan dicek buku gizi pasien
serta diberikan makanan dan jus sebelum pasien pulang

 PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilakukan pada beberapa desa dan juga dikuti oleh dokter internsip serta petugas puskesmas wonogiri
2.
MONITORING & EVALUASI

Monitoring dan evaluasi kegiatan ini dilakukan pada bulan selanjutnya kegiatan ini sama dengan biasanya dengan
melihat BB dan TB badan apakah ada penurunan atau peningkatan

2. Judul: POSYANDU BALITA MAWAR 2

LATAR BELAKANG

Posyandu merupakan suatu hal penting bagi masyarakat desa untuk memeriksakan kesehatannya, terlebih jarak
mereka yang tinggal di desa jauh dengan puskesmas pusat. Posyandu sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat
desa, selain itu terlebih pada saat ini dalam kejadian pandemic maka posyandu sempat di berhentikan sementara.
Pada kali ini kami berfokus pada posyandu balita dan anak untuk konsultasi maasalah giz dan melihat
perkembangan gizi anak-anak tersebut apakah masih ada yang dibawah garis atau sudah normal, dan memberikan
edukasi kepada orang tua masalah makan dan minumnya anak-anak tersebut.

PERMASALAHAN

Permasalahan yang sering terjadi pada saat ini adalah orang tua enggan untuk memeriksakan Kesehatan anak di
faskes, hal ini dikarenakan bertepatan dengan masa pandemic, seharusnya sekarang sudah memasuki fase new
normal maka semua sudah berjalan seperti biasa dan sudah melakukan protocol Kesehatan dan itu wajib di setiap
acara.

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

Pada kegiatan ini dilakukan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan secara drive thru yang artinya pasien
datang dibawa ibu dan mencuci tangan terlebih dahulu, dan diukur bbdan tb pasien dan dicek buku gizi pasien
serta diberikan makanan dan jus sebelum pasien pulang

PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilakukan pada beberapa desa dan juga dikuti oleh dokter internsip serta petugas puskesmas wonogiri
2.

MONITORING & EVALUASI

Monitoring dan evaluasi kegiatan ini dilakukan pada bulan selanjutnya kegiatan ini sama dengan biasanya dengan
melihat BB dan TB badan apakah ada penurunan atau peningkatan

3. Judul: POSYANDU BALITA MAWAR 3

 LATAR BELAKANG

Posyandu merupakan suatu hal penting bagi masyarakat desa untuk memeriksakan kesehatannya, terlebih jarak
mereka yang tinggal di desa jauh dengan puskesmas pusat. Posyandu sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat
desa, selain itu terlebih pada saat ini dalam kejadian pandemic maka posyandu sempat di berhentikan sementara.
Pada kali ini kami berfokus pada posyandu balita dan anak untuk konsultasi maasalah giz dan melihat
perkembangan gizi anak-anak tersebut apakah masih ada yang dibawah garis atau sudah normal, dan memberikan
edukasi kepada orang tua masalah makan dan minumnya anak-anak tersebut.

PERMASALAHAN

Permasalahan yang sering terjadi pada saat ini adalah orang tua enggan untuk memeriksakan Kesehatan anak di
faskes, hal ini dikarenakan bertepatan dengan masa pandemic, seharusnya sekarang sudah memasuki fase new
normal maka semua sudah berjalan seperti biasa dan sudah melakukan protocol Kesehatan dan itu wajib di setiap
acara.

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

Pada kegiatan ini dilakukan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan secara drive thru yang artinya pasien
datang dibawa ibu dan mencuci tangan terlebih dahulu, dan diukur bbdan tb pasien dan dicek buku gizi pasien
serta diberikan makanan dan jus sebelum pasien pulang

PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilakukan pada beberapa desa dan juga dikuti oleh dokter internsip serta petugas puskesmas wonogiri
2.

MONITORING & EVALUASI

Monitoring dan evaluasi kegiatan ini dilakukan pada bulan selanjutnya kegiatan ini sama dengan biasanya dengan
melihat BB dan TB badan apakah ada penurunan atau peningkatan

4. Judul: POSYANDU BALITA MAWAR 4

LATAR BELAKANG

Posyandu merupakan suatu hal penting bagi masyarakat desa untuk memeriksakan kesehatannya, terlebih jarak
mereka yang tinggal di desa jauh dengan puskesmas pusat. Posyandu sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat
desa, selain itu terlebih pada saat ini dalam kejadian pandemic maka posyandu sempat di berhentikan sementara.
Pada kali ini kami berfokus pada posyandu balita dan anak untuk konsultasi maasalah giz dan melihat
perkembangan gizi anak-anak tersebut apakah masih ada yang dibawah garis atau sudah normal, dan memberikan
edukasi kepada orang tua masalah makan dan minumnya anak-anak tersebut.

PERMASALAHAN

Permasalahan yang sering terjadi pada saat ini adalah orang tua enggan untuk memeriksakan Kesehatan anak di
faskes, hal ini dikarenakan bertepatan dengan masa pandemic, seharusnya sekarang sudah memasuki fase new
normal maka semua sudah berjalan seperti biasa dan sudah melakukan protocol Kesehatan dan itu wajib di setiap
acara.

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

Pada kegiatan ini dilakukan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan secara drive thru yang artinya pasien
datang dibawa ibu dan mencuci tangan terlebih dahulu, dan diukur bbdan tb pasien dan dicek buku gizi pasien
serta diberikan makanan dan jus sebelum pasien pulang

PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilakukan pada beberapa desa dan juga dikuti oleh dokter internsip serta petugas puskesmas wonogiri
2.

MONITORING & EVALUASI

Monitoring dan evaluasi kegiatan ini dilakukan pada bulan selanjutnya kegiatan ini sama dengan biasanya dengan
melihat BB dan TB badan apakah ada penurunan atau peningkatan

5. Judul: POSYANDU BALITA MAWAR 5

 LATAR BELAKANG
Posyandu merupakan suatu hal penting bagi masyarakat desa untuk memeriksakan kesehatannya, terlebih jarak
mereka yang tinggal di desa jauh dengan puskesmas pusat. Posyandu sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat
desa, selain itu terlebih pada saat ini dalam kejadian pandemic maka posyandu sempat di berhentikan sementara.
Pada kali ini kami berfokus pada posyandu balita dan anak untuk konsultasi maasalah giz dan melihat
perkembangan gizi anak-anak tersebut apakah masih ada yang dibawah garis atau sudah normal, dan memberikan
edukasi kepada orang tua masalah makan dan minumnya anak-anak tersebut.

PERMASALAHAN

Permasalahan yang sering terjadi pada saat ini adalah orang tua enggan untuk memeriksakan Kesehatan anak di
faskes, hal ini dikarenakan bertepatan dengan masa pandemic, seharusnya sekarang sudah memasuki fase new
normal maka semua sudah berjalan seperti biasa dan sudah melakukan protocol Kesehatan dan itu wajib di setiap
acara.

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

Pada kegiatan ini dilakukan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan secara drive thru yang artinya pasien
datang dibawa ibu dan mencuci tangan terlebih dahulu, dan diukur bbdan tb pasien dan dicek buku gizi pasien
serta diberikan makanan dan jus sebelum pasien pulang

PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilakukan pada beberapa desa dan juga dikuti oleh dokter internsip serta petugas puskesmas wonogiri
2.

MONITORING & EVALUASI

Monitoring dan evaluasi kegiatan ini dilakukan pada bulan selanjutnya kegiatan ini sama dengan biasanya dengan
melihat BB dan TB badan apakah ada penurunan atau peningkatan

F5

1. JUDUL LAPORAN

Effektivitas Seledri terhadap penurunan tekanan darah

LATAR BELAKANG

Saat ini angka hipertensi di indonseia masih cukup tinggi, selain itu juga masih banyak pasien hipertensi yang
tidak mau untuk mengkonsumsi obat-obata yang berbahan dasar kimia, selain itu juga masih banyak yang sudah
mengetahui daun-daunan ataupun tumbuh-tumbuhan yang memiliki kandungan untuk menurunkan tekanan darah.
ada beberapa tanaman yang memiliki efek untuk menurunkan tekanan darah, salah satunya adalah seledri dan
timun. di daerah kerja puskesmas wonogiri 2 masih ada yang sering mengkonsumsi tanaman-tanaman herbal
untuk penyakit penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes militus. di puskesmas wonogiri 2 memiliki
program kerja seperi melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang tanaman obat keluarga setiap bulannya.

PERMASALAHAN

permasalahan yang sering terjadi di wilayah kerja puskesmas wonogiri 2 adalah masih tingginya angka penyakit
DM dan HT pada kali ini saya fokus ke HT karena masih banyak yag tidak peduli dengan rutinitas penggunaan obat
HT. pada saat ini kami dari tim puskesmas wonogiri 2 melakukan penyuluhan tentang tanaman obat keluarga
mengenai obat-obat yang digunakan untuk memberantas penyakit-penyakit menular dan tidak menular

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI


pada kali ini melihat dan memonitoring bagaimana penanaman tanaman-tanaman tersebut apakah masih perlu
intervensi lagi apa tidak dan bagaimana prkembangannya, serta dilakukan pertemuan kader dengan menggunakan
protokol kesehatan dan memberikan materi

PELAKSANAAN

kegiatan ini dilaksanakan pada bulan september akhir bulan kegiatan rutin selalu memberikan materi dan edukasi
tentang pentingnya tanaman-tanaman herbal.

MONITORING & EVALUASI

mengevaluasi tiap bulannya mengenai progress dari tanaman-tanaman tersebut apakah ada masalah selama
penanaman tanaman-tanaman tersebut.

2. Judul:

STOP PERPINDAHAN VIRUS CORONA DENGAN MELAKUKAN CUCI TANGAN

LATAR BELAKANG

Pandemi yang saat ini kita hadapi adalah pandemi corona yang mulai masuk Indonesia pada tahun 2020. hal ini
juga merupakan suatu masalah besar yang saat ini kita hadapin di dunia. beberapa peneliti sedang melakukan
penelitian untuk menemukan obat dan juga vaksin anti corona tetapi saat ini masih belum selesai dan sedang
dilakukan uji coba hingga mendapatkan hasil yang konkrit. kita sebagai tenaga medis melakukan kegiatan yaitu
preventif untuk mencegah terjadinya atau perpindahannya virus dari satu ke orang lain, yang kita berikan adalah
edukasi masalah penggunaan masker dan bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan sesuai langkah WHO.

PERMASALAHAN

permasalahan yang sering kita temuin adalah masih banyak warga yang tidak menggunakan masker pada saat
kemana-mana dan juga masih banyak yang tidak tau bagaimana cara mencuci tangan dengan benar dan
seharusnya.

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

melakukan kegiatan cuci tangan dan memberikan edukasi mengenai cuci tangan yang sesuai langkah WHO yang
memiliki 6 langkah menggunakan sabun dan air mengalir.

PELAKSANAAN

kegiatan ini dilakukan pada bulan september dan selalu diluangkan waktu pada setiap kegiatan untuk memberikan
materi mengenai covid-19 dan bagaimana cara pencegahannya.

MONITORING & EVALUASI

hal ini slealu dilakukan monitoring setiap adanya pertemuan masal dan melihat apakah sudah menggunakan
masker dan mengetahui pentingnya cuci tangan.

3. EFFEKTIVITAS TANAMAN KUNYIT TERHADAP PENINGKATAN IMUNITAS

 LATAR BELAKANG

saat ini kita sedang dihadapi dengan pandemi covid-19, pada kasus ini kita perlu untuk menjaga sistem imunitas
kita agar tingkat imunitas kita tetap baik selama masa pandemi ini. hal ini sangat banyak sekarang diperbincangkan
dan juga harus menjadi perhatian khusus pemerintah untuk hal ini. dalam hal ini banyak peneliti untuk meneliti efek
tanaman-tanaman herbal sebagai imun booster salah satunya adalah tanaman kunyit dan sebagainya. saat ini
memang kita banyak melakukan penelitian terhadap tanaman-tanaman yang gampang untuk didapatkan dan juga
selain menggunakan obat-obatan kimiawi kita perlu melihat efek dari tanaman-tanaman herbal.

PERMASALAHAN

permasalahan pada saat ini sulitnya untuk melakukan penanaman pada tumbuhan-tumbuhan tanaman yang
berkhasiat seperti tanaman-tanaman heral yang memiliki nilai efektivitas lebih baik. dalam hal ini melakukan
pertemuan kader-kader desa untuk diberikan materi mengenai effektivitas dari tanamn herbal dan disampaikan
kepada warga.

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

pada hal ini bertujuan untuk melakukan pemberian materi kepada kader tentang tanaman-tanaman herbal yang
memiliki effektivitas tinggi terhadap kesehatan manusia. pada kali ini akan membahas penanaman kunyit di desa
Pencil

 PELAKSANAAN

kegiatan ini selalu diberikan pada akhir bulan setiap bulannya, pada desa pencil

MONITORING & EVALUASI

mengevaluasi tiap bulannya mengenai progress dari tanaman-tanaman tersebut apakah ada masalah selama
penanaman tanaman-tanaman tersebut

4. Tnaman Obat Keluarga terhadap Hipertensi

LATAR BELAKANG

Saat ini angka hipertensi di indonseia masih cukup tinggi, selain itu juga masih banyak pasien hipertensi yang
tidak mau untuk mengkonsumsi obat-obata yang berbahan dasar kimia, selain itu juga masih banyak yang sudah
mengetahui daun-daunan ataupun tumbuh-tumbuhan yang memiliki kandungan untuk menurunkan tekanan darah.
ada beberapa tanaman yang memiliki efek untuk menurunkan tekanan darah, salah satunya adalah seledri dan
timun. di daerah kerja puskesmas wonogiri 2 masih ada yang sering mengkonsumsi tanaman-tanaman herbal
untuk penyakit penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes militus. di puskesmas wonogiri 2 memiliki
program kerja seperi melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang tanaman obat keluarga setiap bulannya.

PERMASALAHAN

permasalahan yang sering terjadi di wilayah kerja puskesmas wonogiri 2 adalah masih tingginya angka penyakit
DM dan HT pada kali ini saya fokus ke HT karena masih banyak yag tidak peduli dengan rutinitas penggunaan obat
HT. pada saat ini kami dari tim puskesmas wonogiri 2 melakukan penyuluhan tentang tanaman obat keluarga
mengenai obat-obat yang digunakan untuk memberantas penyakit-penyakit menular dan tidak menular

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

pada kali ini kami ingin melakukan penyuluhan tentang pentingnya TOGA yang digunakan selain obat-obatan
berbahan kimiawi, TOGA disini yang kami sampaikan sudah teruji klnis oleh BP2TOOT di Karanganyar. disini kami
memiliki banyak tanaman yang akan kami samoaikan salah satunya adalah timun dan seledri serta tanaman
lainnya.

PELAKSANAAN
kegiatan ini rutin dilaksanakan pada akhir bulan dan biasanya dilakukan setiap bulan, dengan memberikan edukasi
kepada masyarakat mengenai efek dari tanman-tanaman herbal dan efeknya terhadap kesehatan penyakit menular
maupun penyakit tidak menular

MONITORING & EVALUASI

mengevaluasi tiap bulannya mengenai progress dari tanaman-tanaman tersebut apakah ada masalah selama
penanaman tanaman-tanaman tersebut.

5. Tobat Keluarga Jahe terhadap Imunitas

LATAR BELAKANG

saat ini kita sedang dihadapi dengan pandemi covid-19, pada kasus ini kita perlu untuk menjaga sistem imunitas
kita agar tingkat imunitas kita tetap baik selama masa pandemi ini. hal ini sangat banyak sekarang diperbincangkan
dan juga harus menjadi perhatian khusus pemerintah untuk hal ini. dalam hal ini banyak peneliti untuk meneliti efek
tanaman-tanaman herbal sebagai imun booster salah satunya adalah tanaman jahe dan sebagainya. saat ini
memang kita banyak melakukan penelitian terhadap tanaman-tanaman yang gampang untuk didapatkan dan juga
selain menggunakan obat-obatan kimiawi kita perlu melihat efek dari tanaman-tanaman herbal.

PERMASALAHAN

permasalahan pada saat ini sulitnya untuk melakukan penanaman pada tumbuhan-tumbuhan tanaman yang
berkhasiat seperti tanaman-tanaman heral yang memiliki nilai efektivitas lebih baik. dalam hal ini melakukan
pertemuan kader-kader desa untuk diberikan materi mengenai effektivitas dari tanamn herbal dan disampaikan
kepada warga.

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

pada hal ini bertujuan untuk melakukan pemberian materi kepada kader tentang tanaman-tanaman herbal yang
memiliki effektivitas tinggi terhadap kesehatan manusia.

PELAKSANAAN

kegiatan ini selalu diberikan pada akhir bulan setiap bulannya, pada desa pencil

MONITORING & EVALUASI

mengevaluasi tiap bulannya mengenai progress dari tanaman-tanaman tersebut apakah ada masalah selama
penanaman tanaman-tanaman tersebut

F6

1. Judul:

FARINGITIS

LATAR BELAKANG

pada saat ini faringitis sangat abnyak ditemui apalagi di poli umum. faringitis merupakan infeksi pada faring yang
disebabkan oleh infeksi virus ataupun bakteri dan juga bisa karena bisa trauma oleh beberapa faktor seperti suhu
ekstrim seperti dingin dan sebagainya, biasa hal ini dijumpai dengan gejala demam serta nyeri tenggorokan.

 PERMASALAHAN
pasien H 34 tahun datang dengan keluhan nyeri pada tenggorokan sejak beberapa hari ini, selain itu juga pasien
mengeluhkan demam sejak beberapa hari ini. demam dirasakan hilang timbul dan pasien mengaku sulit untuk
makan karena merasa sakit pada saat menelan. pasien tidak ada keluar kota ataupun keluarga yang baru pulang
dari luar kota. pasien sudah mnum obat warung tetapi tidak ada perubahan.

TD : 120/90 mmHg

HR : 89x/ menit

T : 37,9 C

RR : 17x/menit

Pemeriksaan Fisik : tidak ada kelaina apapun, faring tidak diperiksa (risiko aerosol)

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

memberikan terapi farmakologi dan edukasi pasien biar menghabiska antibiotik yang diberkan serta menjauhi
makan/minum dingin

Paracetamol : 3x1

Amoxicilin 3x1

MP 2x1

Vitamin 2x1

PELAKSANAAN

hal ini dilaksanakan pada poli umum serta dilakukan pemeriksaan dipoli tersebut pemeriksaan luar.

MONITORING & EVALUASI

pada pasien diminta untuk datang kembali pada 3 hari berikutnya untuk kontrol obat apabila habis dan melihat
perkembangan pasien.

2. DIABETES MILITUS TIPE 2

LATAR BELAKANG

DM atau disebut dengan diabetes militus adalah suatu penyakit dimana terjadinya penigkatan gula darah didalam
tubuh, hal ini terjadi karena menurunnya sensitivitas darah untuk menerima insulin. diabetes ada 2 jenis yaitu
diabetes militus tipe 1 dan tipe 2. diabetes tipe 1 dimana terjadi masalah pada pankreas sehingga insulin sulit untuk
dikeluarkan, selain itu tipe 2 adalah dimana krang nya sensitivitas untuk menerima insulin pada darah, tetapi
insulin masih bisa dikeluarkan oleh pankreas karena pankreas masih baik.

PERMASALAHAN

pasien TR 67 tahun datang dengan keluhan terdapat luka pada kaki pasien sejak beberapa bulan ini yang tidak
pernah kering, setelah ditanya masalah pasien, pasien mengaku pernah beberapa bulan yang lalu melakukan
pemeriksaan gula dan pasien mengaku kadar gula pasien 345 gr/dl dan pasien tidak pernah mengkonsumsi obat
apapun. selain itu juga saya sarankan untuk melakukan pemeriksaan gula di puskesmas, dan pasien mengaku
sering lemah dan sering.

TD : 130/89 mmHg

HR : 78x/menit

T : 36,8 C

RR : 18x/menit

GDS : 321 gr/dl

pemeriksaan fisik : terdapat luka disertai pus pada punggung kaki pasien sebelah kanan dengan besar diameter 3
cm

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

pada kali ini memberikan terapi farmakologi dan edukasi kepada pasien untuk mengkonsumsi obat rutin serta juga
untuk mengatur pola makan pasien dan memeriksa gula darah kunjungan selanjutnya.

Glimepirid 1x1 tab

metformin 2x1

vit b6 1x1 tab

PELAKSANAAN

kegiatan ini rutin dilakukan di poli umum dan selalu dilakukan kegiatan rutin

MONITORING & EVALUASI

pasien diminta bulan depan datang kembali dan memeriksakan gula darah kembali memeriksakan gula darah
kembali dan mengevaluasi luka pasien lagi

3. HIPERTENSI

LATAR BELAKANG

hipertensi adalah kenaikan tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistol >140 mmHg dan diastol 90 mmHg. hal
ini sudah banyak terjadi di lingkungan kerja wilayah puskesmas wonogiri 2. hipertensi dan diabetes militus adalah
sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dalam tatalaksana obat. apabila dokter sudah mendiagnosis hipertensi atau
diabetes maka pasien harus mengkonsumsi obat seumur hidup untuk menontrol tekanan darah pasien. hal ini tidak
hanya berpengaruh sama obat terhadap penurunan tekanan darah tetapi juga perlu dimasukkan juga hal seperti
modifikasi gaya hidup dan pola makan

PERMASALAHAN
pasien DF 54 tahun datang ke poli dengan keluhan kepala sakit sejak beberapa hari ini dan mengaku berjalan
sering mau terjatuh, selain itu juga pasien merupakan perokok aktif dan juga suka mengkonsumsi kafein sampai
larut malam. pasien memiliki riwayat HT tetapi tidak pernah mengkonsumsi obat sebelumnya.

TD : 187/100 mmHg

HR : 89x/menit

T : 36,7 C

RR : 18x/menit

pemeriksaan fisik : tidak didapatkna adanya kelainan apapun, tidak ada tanda-tanda kerusakan organ selain itu juga
pasien hanya mengeluhkan nyeri pada kepala saja

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

perencanaan yang kami lakukan adalah memberikan obat penurun tekanan darah serta memberikan edukasi
masalah penyakit hipertensi dan juga mengenai komplikasi yang mungkin bakal terjadi jika HT nya tidak terkontrol

PELAKSANAAN

kegiatan ini dilakukan di poli umum dan juga dilakukan rutin pada pasien hipertensi

MONITORING & EVALUASI

meminta pasien datang lagi bulan depan untuk memeriksakan tekanan darah kembali dan melihat progress tekanan
darah dan kepatuhan minum obat pasien

4. VERTIGO

 LATAR BELAKANG

Vertigo merupakan suatu kelainan yang disebabkan oleh adanya perubahan posisi yang mendadak, vertigo ini
biasa pusat permasalahannya yaitu berada diteoinga bagian dalam dan ini terjadi karena cairan yang berada
didalam utriculus ataupun rumah siput didalam telinga bagian dalam itu tidak stabil. vertigo tidak ada hubungannya
dengan penurunan pendengaran.

PERMASALAHAN

tuan T 41 tahun datang dengan keluhan pusing berputar sejak beberapa hari ini, pusing dirasakan berputar dan
terkadang pasien merasa mau jatuh setelah bangun tidur dan biasanya pasien bangun tidur tergesa-gesa dan
langsung berdiri. Pasien juga merasa mual

TD : 120/80 mmHg

HR : 88x/menit

T : 36,7 C

RR : 20x/menit
pemeriksaan fisik : dalam batas normal

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

pada perencanaan ini pasien akan diberikan terapi farmakologi dan juga meminta pasien untuk banyak istirahat

betahistin 2x1

vit B6 2x1

PELAKSANAAN

kegiatan ini dilakukan di poli umum

MONITORING & EVALUASI

meminta pasien datang 3 hari kedepan dan juga memeriksakan progres dari penyakit nya apakah ada perbaikan
apa tidak

5. INFEKSI SALURAN KEMIH

 LATAR BELAKANG

ISK atau sering dibilang infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang sering trjadi yang disebabkan oleh beberapa
bakteri seperti e.coli yang sering berkolonisasi di saluran kemih. isk terbagi menjadi 2 yaitu infeksi saluran kemih
bagian atas dan bawah. hal ini terjadi karena adanya suatu faktor risiko seperti hygiene yang kurang. masih banyak
remaja yang mengalami ISK dengan gejala mulai dari demam hingga buang air kecil yang tidak lancar.

PERMASALAHAN

Tn. R 48 tahun datang dengan keluhan demam sejak beberapa hari ini, selain itu juga pasien mengaku buang air
kecil sering dan juga pasien mengaku kadang nyeri pada saat buang air kecil, pasien belum dilakukan pemeriksaan
darah, buang air kecil berpasir (-), berdarah (-), pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini.

TD : 120/80 mmHg

HR : 74x/menit

T : 37,5 C

RR : 18x

pemeriksaan fisik : tidak ditemukan adanya kelainan pada pasien dalam pemeriksaan fisik

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

pada pemeriksaan ini diberikan terapi medikasi dan edukasi masalah kebersihan, minum minimal 8 gelas sehari

Ciprofloxacin 2x1
paracetamol 2x1

vitamin c 2x1

 PELAKSANAAN

kegiatan ini dilakukan pada balai pengobatan umum puskesmas

MONITORING & EVALUASI

pasien diminta menghabiskan antibiotik dan kembali kontrol lagi 3 hari kedepan dan juga selain itu juga pasien
apabila ada keluhan dan tidak berkurang diminta untuk periksa darah rutin

F7

 LATAR BELAKANG

Penyakit tidak Menular (PTM) merupakan salah satu penyebab kematian di dunia dan bertanggung jawab atas 68%
dari 56 juta kematian yang terjadi pada tahun 2012. Salah satu PTM yang menjadi masalah kesehatan yang sangat
serius saat ini yakni hipertensi. Hipertensi jika tidak terkendali akan berkembang dan menimbulkan komplikasi
yang berbahaya, misalnya stroke (perdarahan otak), penyakit jantung koroner, dan gagal ginjal.1

Prevalensi penderita hipertensi di dunia pada tahun 2000 menurut WHO mencapai 972 juta orang atau 26,4% dari
total populasi penduduk seluruh dunia. Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari
972 juta pengidap hipertensi, 333 juta diantaranya berada di negara maju dan 63 juta sisanya berada di negara
sedang berkembang, temasuk Indonesia.2

Menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi nasional hipertensi pada penduduk umur
18 tahun ke atas di Indonesia yakni sebesar 25,8%.3 Prevalensi kasus hipertensi esensial di Jawa Tengah tahun
2012 sebesar 554.771 kasus (67,57%) lebih rendah dibanding tahun 2011 sebesar 72,13%.4

Menurut Mahdiana hipertensi adalah terjadinya peningkatan tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan
diastolik di atas 90 mmHg. Penyakit ini sering ditandai dengan pusing, sering terasa kaku pada leher belakang,
gangguan penglihatan, sulit berkonsentrasi, sulit tidur dan sering gelisah, namun bisa tanpa gejala. Terjadinya
hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor yang tidak bisa diperbaiki seperti genetik, usia, jenis
kelamin, dan faktor yang bisa diperbaiki seperti kelebihan garam, kolesterol, obesitas, stres, merokok, kafein,
kurang gerak, alkohol.5

PERMASALAHAN

Tingginya kejadian hipertensi dimasyarakat dan berbagai faktor risiko yang terdapat pada pasien hipertensi oleh
karena itu Penulis ingin meneliti “ Gambaran Angka Kejadian Hipertensi Primer di Puskesmas Wonogiri II di
Kabupaten Wonogiri Bulan Agustus - September Tahun 2020”

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum:

Untuk mengetahui angka kejadian penderita hipertensi primer di Puskesmas Wonogiri II Kabupaten Wonogiri bulan
Agustus - September 2020

Tujuan Khusus:

Mengetahui angka kejadian hipertensi berdasarkan:

Kelompok usia, jenis kelamin, tempat tinggal


Bentuk Penelitian:

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling, yaitu mengambil seluruh penderita hipertensi
yang berobat ke Puskesmas Wonogiri II pada bulan Agustus – September 2020 didapat dari website Sistem
Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPus). Sampel sesuai kriteria inklusi yaitu pasien memiliki riwayat hipertensi
primer, kelompok usia lebih dari 20 tahun, berada di wilayah kerja Puskesmas Wonogiri II, dna kriteria ekslusiyakni
tempat tinggal pasien bukan di wilayah kerja puskesmas wonogiri II.

 PELAKSANAAN

Waktu Kegiatan :
Kegiatan telah dilaksanakan pada pada bulan Oktober

Tempat Kegiatan
Kegiatan telah dilaksanakan di Puskesmas Wonogiri II

Peserta Kegiatan
Seluruh penderita hipertensi yang datang ke Poliklinik Umum Puskesmas Wonogiri II yang
dilihat dari rekam medik pada bulan Agustus – September 2020.
MONITORING & EVALUASI

Monitoring:

Angka kejadian penderita hipertensi primer di wilayah kerja Puskesmas Wonogiri II masih sangat tinggi. Dapat
dilihat dari bulan kebulannya penderita hipertensi cenderung meningkat yaitu pada bulan Agustus berjumlah 156
pasien, bulan September berjumlah 246 pasien.

Semakin lanjut usia seseorang semakin besar risiko terkena hipertensi.

Jenis kelamin wanita lebih tinggi menderita hipertensi primer dibanding jenis kelamin laki-laki.

Wilayah kerja dekat dengan kawasan Puskesmas, banyaknya penduduk lebih mendorong masyarakat untuk datang
memeriksakan tekanan darah mereka ke Puskesmas yang terlihat di data rekam medik.

Evaluasi:

Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan variabel bebas yang berbeda, dan sampel penelitian yang lebih besar.

Wilayah kerja terutama dengan jumlah penderita hipertensi terbanyak perlu lebih ditingkatkan lagi upaya promosi
kesehatan sebagai upaya pencegahan primer pada masyarakat terhadap penyakit hipertensi dan petugas
kesehatan diharapkan mampu memahami pilar dasar mengenai hipertensi pada saat melakukan upaya promotif,
preventif, dan kuratif.

Anda mungkin juga menyukai