Anda di halaman 1dari 5

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN
NOMOR SE-30/MK.1/2020

TENTANG
PERSYARATAN PERJALANAN BAGI PEGAWAI DAN TINDAK LANJUT SISTEM KERJA
DALAM RANGKA PENCEGAHAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
PADA MASA TRANSISI DALAM TATANAN NORMAL BARU
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

Yth. 1. Para Pimpinan Unit Organisasi Eselon I/Pimpinan Unit Organisasi Non-
Eselon yang bertanggung jawab langsung kepada Menteri Keuangan
2. Para Pengelola Kepegawaian
3. Para Pegawai
di lingkungan Kementerian Keuangan

A. Umum
Sehubungan dengan Surat Edaran Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID-19 (SE GT COVID) Nomor 9 Tahun 2020 mengenai persyaratan perjalanan orang
dalam masa adaptasi kebiasaan baru, serta Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (SE MenPANRB) Nomor 64 dan 65 Tahun 2020 mengenai
kegiatan perjalanan dinas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan jam kerja bagi ASN di
Jabodetabek dalam tatanan normal baru, perlu menetapkan Surat Edaran mengenai
Persyaratan Perjalanan Orang dan Tindak Lanjut Sistem Kerja dalam rangka Pencegahan
COVID-19 pada Masa Transisi dalam Tatanan Normal Baru di lingkungan Kementerian
Keuangan (Kemenkeu).

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan Surat Edaran ini yaitu sebagai panduan bagi pegawai, pengelola
kepegawaian, dan pimpinan unit di lingkungan Kemenkeu dalam melaksanakan perjalanan
dan menerapkan sistem kerja yang aman dan produktif pada masa transisi dalam tatanan
normal baru di lingkungan Kemenkeu.

C. Ruang Lingkup
Surat Edaran ini memuat panduan mengenai persyaratan perjalanan bagi pegawai dan tindak
lanjut sistem kerja pada masa transisi dalam tatanan normal baru di lingkungan Kemenkeu.

D. Dasar Hukum
1. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
2. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam
Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) sebagai Bencana Nasional;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 539/KMK.01/2019 tentang Pelimpahan Kewenangan


Menteri Keuangan dalam Bentuk Mandat kepada Pejabat di Lingkungan Sekretariat
Jenderal;
4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 161/KM.1/2020 tentang Pembentukan Gugus Tugas
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Lingkungan Kementerian
Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
195/KM.1/2020 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor
161/KM.1/2020 tentang Pembentukan Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) di Lingkungan Kementerian Keuangan;
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 223/KMK.01/2020 tentang Implementasi Fleksibilitas
Tempat Bekerja (Flexible Working Space) di Lingkungan Kementerian Keuangan.

E. Ketentuan
1. Dalam rangka pencapaian target/sasaran kinerja, dan/atau tugas/fungsinya, pegawai
dapat melakukan perjalanan dinas, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. kegiatan perjalanan dinas memperhatikan status penyebaran COVID-19 pada daerah
tujuan Perjalanan Dinas berdasarkan Peta Zonasi Risiko COVID-19 yang ditetapkan
oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19;
b. pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas memperoleh penugasan/Surat Tugas
dari Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama/setingkat bagi kantor pusat/kantor wilayah atau
Pejabat Administrator/setingkat bagi kantor layanan/operasi di vertikal;
c. penugasan sebagaimana dimaksud pada huruf b, harus dilakukan secara selektif,
akuntabel, penuh kehati-hatian dengan tetap mengutamakan pencegahan penyebaran
COVID-19 dan sesuai tingkat urgensi.
2. Dalam melakukan perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada angka 1 maupun
perjalanan dalam rangka keperluan pribadi, pegawai harus memperhatikan persyaratan
perjalanan orang sebagaimana tercantum dalam SE GT COVID Nomor 9 tahun 2020
dan/atau ketentuan pemerintah lainnya yang memuat antara lain:
a. setiap pegawai yang melakukan perjalanan harus menerapkan dan mematuhi protokol
kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan;
b. setiap pegawai yang melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi bertanggung
jawab atas kesehatan masing-masing dan tunduk/patuh pada syarat dan ketentuan
yang berlaku;
c. bagi pegawai yang melakukan perjalanan dalam negeri menggunakan transportasi
umum harus:
1) menunjukkan identitas diri (KTP atau tanda pengenal lainnya yang sah);
2) menunjukkan surat keterangan PCR Test dengan hasil negatif atau surat
keterangan uji Rapid-Test dengan hasil non reaktif yang berlaku 14 hari pada saat
keberangkatan;
3) menunjukkan surat keterangan bebas gejala seperti influensa (influenza-like
illness) yang dikeluarkan oleh Dokter Rumah Sakit/Puskesmas bagi daerah yang
tidak memiliki fasilitas Test PCR dan/atau Rapid-Test;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

4) persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka 1) s.d. 3) dimaksud dikecualikan


untuk perjalanan orang komuter dan perjalanan orang di dalam wilayah/kawasan
aglomerasi.
d. bagi pegawai yang datang dari luar negeri harus:
1) melakukan PCR Test pada saat ketibaan (contoh: di bandara), apabila belum
melaksanakan dan tidak dapat menunjukkan surat hasil PCR Test dari negara
keberangkatan;
2) selama waktu tunggu hasil PCR Test, setiap individu harus menjalani karantina di
tempat yang disediakan pemerintah atau di tempat akomodasi (hotel/penginapan)
yang telah mendapat sertifikasi dari Kementerian Kesehatan.
e. mematuhi peraturan/kebijakan perjalanan orang atau keluar/masuk orang dalam
rangka pencegahan COVID-19 yang diterbitkan pemerintah pusat/daerah asal dan
tujuan.
3. Dalam rangka pencegahan COVID-19, terkait pelaksanaan sistem kerja, menegaskan
ketentuan sebagai berikut:
a. pimpinan unit eselon II di kantor pusat maupun pimpinan Satker di vertikal, agar
berupaya membatasi aktivitas di kantor dan melakukan pengendalian/pengawasan
atas implementasi ketentuan penahapan Work From Office (WFO) dan panduan-
panduan pada masa transisi dalam tatanan normal baru yang berlaku di lingkungan
Kemenkeu sebagaimana tercantum dalam SE-22/MK.1/2020 dan SE-27/MK.1/2020,
termasuk memastikan agar pegawai yang akan WFO mengisi self-assessment 1
(satu) hari sebelum pelaksanaan WFO atau paling kurang sebelum melaksanakan
WFO dan mengikuti petunjuk dari hasil self-assessment dimaksud;
b. masing-masing unit eselon I agar secara rutin (harian) tetap melaporkan pelaksanaan
Work From Home (WFH) dan WFO masing-masing melalui laman https://sdm.
kemenkeu.go.id/WFH (paling lambat pukul 14.00 WIB). Adapun unit/satker di wilayah
Jabodetabek yang mulai menugaskan pegawainya juga untuk melakukan perjalanan
dinas atau tugas kedinasan luar kantor lainnya (selain WFH) agar melaporkan juga
pelaksanaan hal dimaksud setiap hari Jumat paling lambat pukul 14.00 WIB kepada
sekretariat Unit Eselon I masing-masing yang ditembuskan kepada Sekretariat Gugus
Tugas penanganan COVID-19 Kemenkeu melalui email tanggap.corona
@kemenkeu.go.id (contoh format laporan terlampir).
4. Mengingat kondisi penyebaran COVID-19 yang masih terus bertambah, menegaskan
kembali kepada seluruh pegawai dan pimpinan unit/satker agar tetap melaksanakan
protokol kesehatan dan keselamatan dalam bekerja, baik yang dilaksanakan secara WFO,
WFH, maupun dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana tercantum dalam SE-
22/MK.1/2020 maupun SE-27/MK.1/2020.
5. Seluruh pegawai agar mematuhi protokol penanganan bagi kasus Suspect, Probable,
Konfirmasi, Kontak Erat, Pelaku Perjalanan, Discarded, Selesai Isolasi, maupun Kematian
yang telah ditetapkan pemerintah sebagaimana tercantum di dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

F. Penutup
1. Seluruh pegawai agar melaksanakan Surat Edaran ini dengan penuh iktikad baik, serta
seluruh pimpinan unit dan atasan langsung agar mensosialisasikan, melaksanakan, dan
melakukan pengawasan atas pelaksanaan Surat Edaran ini.
2. Apabila terdapat pegawai yang melanggar ketentuan dalam Surat Edaran ini, maka
pegawai yang bersangkutan dapat diberikan sanksi kode etik/hukuman disiplin sesuai
ketentuan yang berlaku.
3. Ketentuan angka 3 dalam SE-27/MK.1/2020, ketentuan mengenai pembatasan jenis cuti
yang dapat diajukan/diberikan, dan ketentuan perizinan dari pejabat yang berwenang di
lingkungan Kemenkeu bagi yang akan bepergian ke luar negeri/kota untuk keperluan
pribadi, yang tercantum dalam Surat Edaran Menteri Keuangan terkait pencegahan
COVID-19 lainnya sebelum Surat Edaran ini diterbitkan, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
4. Ketentuan pada SE-27/MK.1/2020 dan surat edaran Menteri Keuangan lainnya terkait
pencegahan COVID-19 yang tidak bertentangan dengan Surat Edaran ini, tetap berlaku.
5. Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan terbitnya kebijakan lebih
lanjut dari Pimpinan Kemenkeu.

Demikian disampaikan, untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 Juli 2020
a.n. MENTERI KEUANGAN
SEKRETARIS JENDERAL,

Ditandatangani secara elektronik


HADIYANTO

Tembusan:
1. Menteri Keuangan;
2. Wakil Menteri Keuangan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Lampiran
Surat Edaran Menteri Keuangan
Nomor SE-30/MK.1/2020
Tanggal 20 Juli 2020

(KOP UNIT KERJA)


FORMAT LAPORAN

Nomor :
Sifat : Segera
Hal : Laporan Pelaksanaan Jam Kerja Pegawai pada Unit (sebutkan
nama unit/satker) dalam Tatanan Normal Baru
Unit :
Tanggal : (tanggal hari kerja pertama minggu berkenaan) s.d. (tanggal hari
Periode kerja terakhir minggu berkenaan)
Pelaporan

No Keterangan Jumlah Pegawai*


(1) (2) (3)
1 Jumlah keseluruhan pegawai
2 Rata-rata jumlah pegawai yang melaksanakan tugas
kedinasan di luar kantor (perjalanan dinas atau tugas
kedinasan luar kantor lainnya)
3 Rata-rata jumlah pegawai yang melaksanakan tugas
kedinasan di rumah (WFH)
4 Rata-rata jumlah pegawai yang melaksanakan tugas
kedinasan di kantor (WFO)
*pengisian berdasarkan data absensi

Catatan pelaksanaan:
..............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
...........
(Kota), (tanggal) (bulan) (tahun)
Mengetahui,

Ttd

(nama pimpinan unit/satker)

Anda mungkin juga menyukai