Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PELAYANAN GIZI

OLEH KELOMPOK 1 :

ADILLAH PARADISE (20190002)

MUHAMMAD HAFIZH (20190012)

NOLA MARZALINA (20190034)

ANIZA PUTRI (20190044)

KHAIRUNNISA ZAHARA (20190048)

PRODI D-III ADM RUMAH SAKIT (A)

DOSEN PENGAMPU :

SILVI NEZY AZWITA,S.KEP.,MM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

1442H/2021M
KATA

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR

KATA PENGANTAR..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang........................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah...................................................................... 1

1.3. Tujuan Penelitian........................................................................ 1

1.4. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................... 2

1.5.Manfaat Penelitian....................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................

1. Pengertian Ilmu Gizi ................................................................... 3


2. Zat Gizi......................................................................................... 4
3. Fungsi Zat Gizi ............................................................................ 4
4. Dampak Kekurangan Gizi.......................................................... 4
5. Pemilihan Makanan..................................................................... 4

BAB III PENUTUP ..........................................................................................

1. Kesimpulan .................................................................................... 7

2. Saran .............................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan
dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme
tubuh. Kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit meliputi asuhan gizi rawat jalan, asuhan
gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan, serta penelitian dan pengembangan (PGRS,
2013). Pada ruang rawat inap, pelayanan bertujuan untuk memperoleh asupan makan
yang sesuai kondisi kesehatan dalam upaya mempercepat proses penyembuhan,
mempertahankan dan meningkatkan status gizi (Kemenkes RI, 2013).

Penyelenggaraan makanan di rumah sakit bertujuan untuk menyediakan makanan


yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman, dan dapat diterima oleh konsumen
guna mencapai status gizi yang optimal (PGRS, 2013). Makanan sebagai asupan energi
dan protein berkaitan erat dengan siklus biologis manusia dan metabolisme tubuh serta
menjadi pendukung dalam terapi farmasi, dimana efektifitas obat dipengaruhi oleh
ketersediaan nutrisi dalam tubuh (NHS, 2005 dalam Rosita, 2017). Kondisi fisik dan
psikis pasien di rumah sakit dapat mempengaruhi tingkat asupan makan pasien, sehingga
tingkat asupan makan pasien dapat dirangsang dengan cara penampilan hidangan yang
menarik saat penyajian.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gobel dkk 2 Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta (2011) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel
penampilan makan jenis (warna, bentuk, dan porsi), rasa (suhu, aroma, dan kematangan)
makanan yang disajikan terhadap tingkat kepuasan pasien rawat inap VIP. Menurut
Semedi dkk (2013) Kepuasan pasien juga dapat meningkatkan asupan energi dan protein
pasien yang selanjutnya dapat memperkecil penurunan status gizi pasien. Kepuasan
pasien yang mempengaruhi asupan makan merupakan salah satu faktor penting dalam
penyelenggaraan makanan, khususnya pada kegiatan pendistribusian karena saat
pendistribusian, makanan menjadi output dari penyelenggaraan makanan.

1.2. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah


penelitian sebagai berikut : Bagaimana ketepatan waktu distribusi makanan pasien di
instalasi gizi Rumah Sakit.

1.3. Tujuan Penelitian


1. Tujuan umum Mengetahui ketepatan waktu distribusi makanan pasien di Rumah
Sakit

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui ketepatan waktu distribusi makanan pagi di RS

b. Mengetahui ketepatan waktu distribusi makanan siang di RS

c. Mengetahui ketepatan waktu distribusi makanan sore di RS

1.4. Ruang lingkup penelitian

bidang gizi dengan cakupan penelitian penyelenggaraan makanan rumah sakit.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat antara lain:

1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu
kesehatan bidang gizi terutama penyelenggaraan makanan rumah sakit tentang ketepatan
waktu distribusi makanan pasien di RS.

2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi
bagi pelayanan gizi di RS dalam perencanaan dan pelaksanaan untuk meningkatkan kualitas
mutu pelayanan makanan di Instalasi gizi rumah sakit.

3. Manfaat Peneliti Dapat menambah pengetahuan tentang penyelenggaraan makanan di


rumah sakit khususnya ketepatan waktu distribusi makanan pasien di RS.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Beberapa ahli mendefinisikan ilmu gizi

menurut Turner: llmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari proses-proses


dimana organisme hidup yang mempergunakan material-material yang diperlukan
untuk pemeliharaan fungsi tubuh.

Menurut Vrause: llmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari makanan dalarn
hubungannya dengan kesejahteraan tubuh meliputi kebutuhan makanan, nilai
makanan, pemeliharaan rnakanan untuk golongan usia dan aktifitas tertentu.

Menurut Yean Bogert: . llmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang
pemberian makanan kepada tubuh setepat-tepatnya untuk pertumbuhan, pemeliharaan
dan perbaikan.

Menurut Eva D. Wilson: llmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang
tubuh yang terdiri dari jenis, jumlah dan materi yang harus dicukupi dalam makanan
seharl-hari, guna pemeliharaan sel-sel tubuh.

Graham Lusk berpendapat yang dimaksud dengan ilmu gizi adalah totalitas
dari pada peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan pertumbuhan, pemeliharaan
dan perbaikan hidup dari tubuh secara keseluruhan.

Menurut Sunita Almatsier: llmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal.

Konsep Dasar Gizi Konsep-konsep yang berhubungan dengan gizi ada


beberapa hal yang harus diketahui seperti: Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia
yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi,
membangun dan memelihara jaringan serta mengatur prosesproses kehidupan.

Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau
unsur-unsurlikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang
berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.

Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan
makanan. 1 Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah. I Status gizi
adalah keadaan tubuh sebagai akibat I konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat
gizi. Dibedakan I I antara status gizi kurang baik dan lebih.
2. Zat Gizi

Dalam ilmu gizi dikenal lima macam zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak,
protein, mineral dan vitamin. Secara umum fungsi dari zat-zat makanan adalah:
Sumber energi atau tenaga.

Kita mendapat berbagai manfaat dari zat gizi, di antaranya mengatur


metabolisme tubuh, memelihara dan mengganti jaringan tubuh, mendukung
pertumbuhan, serta berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh dan sebagainya.
Masing-masing zat gizi memiliki fungsi yang spesifik dan berbeda.

3. Fungsi Zat Gizi

Apa fungsi zat gizi dan sumber dalam bahan makanan?


Zat gizi sebagai sumber energi Sebagai sumber energi zat gizi bermanfaat
untukmenggerakkan tubuh dan proses metabolisme di dalam tubuh. Zat gizi yang
tergolong kepada zat yang berfungsi memberikan energi adalah karbohidrat , lemak
dan protein.

4. Dampak Gangguan/Kekurangan Gizi

Sebagai contoh, karena kekurangan gizi, jaringan otot dan tulang akan
melemah dan menjadi rapuh. Sedangkan pada otak, kurang gizi bisa menyebabkan
kesulitan berpikir, mengingat, dan konsentrasi.

Dampak kurang gizi juga bisa menyebabkan daya tahan tubuh melemah,
sehingga Anda bisa lebih rentan terkena infeksi.

Perlu diketahui bahwa akibat gizi kurang dapat menimbulkan


beberapa gangguan pada tubuh kita seperti gangguan pada proses pertumbuhan,
produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak serta perilaku.

5. Pemilihan Makanan

Berikut ini ada 5 makanan yang dapat mempercepat pemulihan tubuh.

1.Sayuran berdaun hijau


Sayuran hijau seperti bayam mengandung asam folat yang bisa memengaruhi
suasana hati manusia. Sayuran berdaun hijau seperti kangkung, bayam, arugula, sawi,
dan lobak Swiss, memiliki kandungan nutrisi yang mengurangi peradangan,
meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, dan meningkatkan penyembuhan luka.
Sayuran ini juga tinggi akan vitamin C yang bisa membantu penyembuhan luka
selepas operasi. Selain itu terdapat kandungan seperti mangan, magnesium, folat, dan
provitamin A yang penting untuk fungsi kekebalan dan kesehatan tubuh. Lalu, ada
antioksidan polifenol yang memiliki sifat anti-inflamasi dan mendukung kekebalan
yang kuat dengan menekan produksi protein inflamasi, seperti TNF-alpha. Tujuh
Sayuran yang Efektif Bantu Usaha Diet

2.Telur
telur rebus(Amarita) Setelah operasi, tubuh memerlukan protein lebih dari yang
direkomendasikan, yaitu 0,8 gram per kilogram berat tubuh. American Society for
Enhanced Recovery juga merekomendasikan 1,5-2 gram per kg asupan protein berat
badan setelah operasi, sama dengan 105–135 gram untuk orang seberat 68 kg.
Kebutuhan protein itu bisa dipenuhi dengan telur yang kandungan gizinya mudah
diserap, dengan protein sebanyak 6 gram per telur besar.
Selain itu, telur memiliki kandungan yang mendukung kesehatan kekebalan tubuh,
seperti vitamin A dan B12, serta seng, zat besi, dan selenium serta penting dalam
penyembuhan luka.

3.Ikan berlemak sehat


Banyak ikan mengandung protein, vitamin B, selenium, zat besi, seng, dan lemak
omega-3 yang dapat meningkatkan penyembuhan luka, respons imun, dan
mengurangi peradangan saat dikonsumsi dalam bentuk suplemen. Sebagai contoh, 85
gram salmon saja dapat memberikan lebih dari 70% kebutuhan harian selenium,
mineral yang mengatur peradangan dan respons kekebalan tubuh kita. Kendati
demikian, kita perlu berbicara dengan penyedia layanan kesehatan sebelum
mengonsumsi suplemen minyak ikan sebelum atau sesudah operasi.
Pasalnya, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa meski tidak
meningkatkan risiko pendarahan, beberapa ahli bedah tetap menyarankan untuk tidak
menggunakan minyak ikan untuk Kesehatan.

4.Buah beri
Buah beri memiliki nutrisi dan senyawa yang dapat membantu mendukung
pemulihan tubuh, seperti vitamin C yang mendorong penyembuhan luka dengan
merangsang produksi kolagen. Selain itu, buah beri memiliki antioksidan seperti
anthocyanin, pigmen yang memberi warna cerah pada buah beri, dan berguna untuk
memberikan efek anti-inflamasi, antivirus, dan mendukung kekebalan.

5.Kacang-kacangan dan biji-bijian


Almond memiliki asam amino tirosin yang bisa menaikan mood,(PEXELS/Kafeel
Ahmed ) Kacang-kacangan dan biji-bijian layaknya almond, pecan, walnut, biji bunga
matahari, dan biji rami bisa mengisii bahan bakar tubuh selama proses pemulihan
karena memiliki protein nabati, lemak sehat, serta vitamin dan mineral yang
mendukung penyembuhan.
Misalnya, kacang-kacangan dan biji-bijian memiliki kandungan seng, vitamin E,
mangan, dan magnesium yang baik. Nah, vitamin E juga merupakan antioksidan,
dapat melindungi tubuh dari kerusakan sel dan baik untuk kesehatan serta kekebalan
tubuh Beberapa penelitian pun menemukan bahwa kadar vitamin E yang sehat dapat
meningkatkan fungsi sel kekebalan pelindung, seperti sel pembunuh alami (sel NK)
yang membantu melawan infeksi dan penyakit.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN

llmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang pemberian makanan kepada tubuh
setepat-tepatnya untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan.

Jadi makanan bergizi itu sangat penting untuk tubuh kita, antaranya mengatur
metabolisme tubuh, memelihara dan mengganti jaringan tubuh, mendukung
pertumbuhan, serta berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh dan sebagainya.
Masing-masing zat gizi memiliki fungsi yang spesifik dan berbeda.

gizi bermanfaat untukmenggerakkan tubuh dan proses metabolisme di


dalam tubuh. Zat gizi yang tergolong kepada zat yang berfungsi memberikan energi
adalah karbohidrat , lemak dan protein.

2. SARAN

Jadi kita harus lebih memelihara dan meningkatkan status gizi dan mengganti
jatah makan tambahan dengan makanan bergizi seperti yang telah di terangkan
diatas,supaya kita bias hidup 4 sehat 5 sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Alfian, W. (2015, April 2). Masalah Gizi Pada Remaja & Dewasa. diakses:December
28, 2017, Kompasiana:http//www.kompasiana.com/resitadyah/masalah-gizipada-
remaja-dan dewasa_551c147e813311b67f9de27e

Almatsier, S. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Utama.

Arisman. (2009). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Budiatiningsih, N. V. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Konsumsi


Makanan (Kasus di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Surabaya) . EJournal
UNESA , Vol. 3 No.3

Budiyanto, A. K. (2004). Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang: Universitas


Muhammadiyah Malang.

Devi, N. (2010). Nutrition and Food Gizi Untuk Keluarga. Jakarta: PT Kompas
Media Nusantara.
Dhilah, I. (2014, september). Pengertian Protein, Fungsi, Sumber Protein, dan
Penyakit yang berhubungan. diakses: december 22, 2017, from
http://www.imedis.com/2014/11/protein-definisi-fungsi-sumber-dan.html?=1

Diahningtias, dkk. (2016). Analisis Penyelenggaraan Makanan, Tingkat Kesukaan,


dan Tingkat Kecukupan Energi dan Zat Gizi Santri di Pesantren Al-Hamidiyah Depok
.

Erpridawati, D. D. (2012). Hubungan Pengetahuan Tentang Gizi Dengan Status Gizi


Siswa SMP Di Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar. 14.

Anda mungkin juga menyukai