Anda di halaman 1dari 4

BAB I

A. Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

1. Makna Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.

2. Makna Kewajiban Asasi Manusia

Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kewajiban asasi dapat diartikan sebagai kewajiban dasar
setiap manusia.

Hak dan kewajiban asasi merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya memiliki hubungan
kausalitas atau hubungan sebab-akibat. Seseorang mendapatkan haknya dikarenakan dipenuhinya
kewajiban yang dimilikinya.

B. Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila

Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Pancasila sangat


menghormati hak dan kewajiban asasi setiap warga Negara maupun bukan warga negara Indonesia.

1. Hak dan kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Dasar Pancasila

Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila yaitu: nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal, sehingga di dalamnya terkandung cita-cita,
tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar.

2. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Instrumental Pancasila

Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar Pancasila. Nilai instrumental sifatnya lebih
khusus dibandingkan dengan nilai dasar. Dengan kata lain, nilai instrumental merupakan pedoman
pelaksanaan kelima sila Pancasila. Perwujudan nilai instrumental pada umumnya berbentuk ketentuan-
ketentuan konstitusional

3. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Praksis Sila-Sila Pancasila

Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental suatu pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan
sesuai perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat.
C. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia

1. Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Pelanggaran HAM disebabkan oleh faktor-faktor berikut.

a. Faktor Internal

Faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari diri pelaku
pelanggar HAM.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang atau sekelompok
orang melakukan pelanggaran HAM.

2. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia

Di Indonesia pernah terjadi beberapa kasus pelanggaran HAM. Kasus tersebut antara lain

 Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Dalam kasus ini 24 orang tewas, 36 orang
luka berat, dan 19 orang luka ringan.
 Penculikan aktivis pada 1997/1998. Dalam kasus ini 23 orang dinyatakan hilang
 Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998. Dalam kasus ini 4
(empat) orang mahasiswa tewas.

D. Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM)

1. Upaya Pemerintah dalam Menegakkan HAM

 Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)


 Pembentukan Instrumen HAM.
 Pembentukan Pengadilan HAM

2. Upaya Penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia

a. Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Diantara upayanya adalah dengan menegakkan supremasi hukum dan demokrasi.

b. Membangun Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

Diantara caranya adalah dengan menghindarkan diri dari sikap egois atau terlalu mementingkan diri
sendiri.

BAB II

A. Hakikat Demokrasi
1. Makna Demokrasi

Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Artinya, rakyat
dengan serta merta mempunyai kebebasan untuk melakukan semua aktivitas kehidupan termasuk
aktivitas politik tanpa adanya tekanan dari pihak mana pun, karena pada hakikatnya yang berkuasa
adalah rakyat untuk kepentingan bersama.

2. Klasifikasi Demokrasi

a. Berdasarkan Titik Berat Perhatiannya

 Demokrasi formal
 Demokrasi material
 Demokrasi gabungan

b. Berdasarkan ideologi

 Demokrasi konstitusional atau Demokrasi liberal


 Demokrasi rakyat atau Demokrasi proletar
 c. Berdasarkan Proses Penyaluran Kehendak Rakyat
 Demokrasi langsung
 Demokrasi tidak langsung

3. Prinsip-prinsip Demokrasi

 Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga.


 Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang
berubah.
 Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.
 Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.
 Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman.
 Menjamin tegaknya keadilan.

B. Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila

1. Prinsip-Prinsip Demokrasi di Indonesia

Pada hakikatnya inti dari Demokrasi Pancasila adalah sila keempat, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Jadi, Demokrasi Pancasila adalah demokrasi
yang dikendalikan oleh dua nilai yaitu nilai hikmat dan nilai bijak.

Demokrasi Pancasila memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan demokrasi di negara lain. Apa nilai
lebihnya? Demokrasi Pancasila mengandung beberapa nilai moral yang bersumber dari Pancasila.

Adapun prinsip Demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut


1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa.
2. Demokrasi dengan kecerdasan.
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
4. Demokrasi dengan rule of law
5. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan Negara
6. Demokrasi dengan hak asasi manusia
7. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
8. Demokrasi dengan otonomi daerah
9. Demokrasi dengan kemakmuran
10. Demokrasi dengan berkeadilan sosial

2. Periodisasi Perkembangan Demokrasi Pancasila

 Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1945 – 1949


 Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1949 – 1959
 Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1959 – 1965
 Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1965 – 1998
 Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1998 – sekarang

C. Membangun Kehidupan yang Demokratis di Indonesia

1. Pentingnya Kehidupan yang Demokratis

Kehidupan yang demokratis perlu untuk diterapkan oleh Negara, sebab hal ini akan menjadikan
masyarakat akan hidup dengan aman, adil, tentram, dan damai. Adapun wujud penerapan kehidupan
demokratis adalah:

 Persamaan kedudukan di mata hukum


 Partisipasi dalam pembuatan keputusan
 Distribusi pendapatan secara adil
 Kebebasan yang bertanggung jawab

2. Perilaku yang Mendukung Tegaknya Nilai-Nilai Demokrasi

Demokrasi tidak mungkin terwujud, jika tidak didukung oleh masyarakatnya. kehidupan yang demokratis
hanya mungkin dapat terwujud ketika rakyat menginginkan terwujudnya kehidupan tersebut. Adapun
cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk mendukung tegaknya nilai-nilai demokrasi adalah:

 Membiasakan diri untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang berlaku.
 Membiasakan diri untuk bertindak demokratis dalam segala hal.
 Membiasakan diri untuk menyelesaikan persoalan dengan musyawarah.

Anda mungkin juga menyukai