Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.
Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kewajiban asasi dapat diartikan sebagai kewajiban dasar
setiap manusia.
Hak dan kewajiban asasi merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya memiliki hubungan
kausalitas atau hubungan sebab-akibat. Seseorang mendapatkan haknya dikarenakan dipenuhinya
kewajiban yang dimilikinya.
Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila yaitu: nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal, sehingga di dalamnya terkandung cita-cita,
tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar.
Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar Pancasila. Nilai instrumental sifatnya lebih
khusus dibandingkan dengan nilai dasar. Dengan kata lain, nilai instrumental merupakan pedoman
pelaksanaan kelima sila Pancasila. Perwujudan nilai instrumental pada umumnya berbentuk ketentuan-
ketentuan konstitusional
3. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Praksis Sila-Sila Pancasila
Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental suatu pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan
sesuai perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat.
C. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia
a. Faktor Internal
Faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari diri pelaku
pelanggar HAM.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang atau sekelompok
orang melakukan pelanggaran HAM.
Di Indonesia pernah terjadi beberapa kasus pelanggaran HAM. Kasus tersebut antara lain
Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Dalam kasus ini 24 orang tewas, 36 orang
luka berat, dan 19 orang luka ringan.
Penculikan aktivis pada 1997/1998. Dalam kasus ini 23 orang dinyatakan hilang
Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998. Dalam kasus ini 4
(empat) orang mahasiswa tewas.
Diantara caranya adalah dengan menghindarkan diri dari sikap egois atau terlalu mementingkan diri
sendiri.
BAB II
A. Hakikat Demokrasi
1. Makna Demokrasi
Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Artinya, rakyat
dengan serta merta mempunyai kebebasan untuk melakukan semua aktivitas kehidupan termasuk
aktivitas politik tanpa adanya tekanan dari pihak mana pun, karena pada hakikatnya yang berkuasa
adalah rakyat untuk kepentingan bersama.
2. Klasifikasi Demokrasi
Demokrasi formal
Demokrasi material
Demokrasi gabungan
b. Berdasarkan ideologi
3. Prinsip-prinsip Demokrasi
Pada hakikatnya inti dari Demokrasi Pancasila adalah sila keempat, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Jadi, Demokrasi Pancasila adalah demokrasi
yang dikendalikan oleh dua nilai yaitu nilai hikmat dan nilai bijak.
Demokrasi Pancasila memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan demokrasi di negara lain. Apa nilai
lebihnya? Demokrasi Pancasila mengandung beberapa nilai moral yang bersumber dari Pancasila.
Kehidupan yang demokratis perlu untuk diterapkan oleh Negara, sebab hal ini akan menjadikan
masyarakat akan hidup dengan aman, adil, tentram, dan damai. Adapun wujud penerapan kehidupan
demokratis adalah:
Demokrasi tidak mungkin terwujud, jika tidak didukung oleh masyarakatnya. kehidupan yang demokratis
hanya mungkin dapat terwujud ketika rakyat menginginkan terwujudnya kehidupan tersebut. Adapun
cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk mendukung tegaknya nilai-nilai demokrasi adalah:
Membiasakan diri untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang berlaku.
Membiasakan diri untuk bertindak demokratis dalam segala hal.
Membiasakan diri untuk menyelesaikan persoalan dengan musyawarah.