Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DIKANTOR

KESEHATAN PELABUHAN TENAU (KKP) KELAS II KUPANG

OLEH

1. AVISA AZZYLYA SORU


2. KRISTIANI ADE RISTA
3. FERDINANDUS ENGA HURIT
4. OKTOVIANUS M. D KASENG
5. ANI MARNI TAPATAB
6. RONIAWAN TARA AMAH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
PROGRAM STUDI SANITASI

2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Industri Than 2022” dengan
baik dan tepat waktu.
Penyusunan laporan PRAKIN ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis terima kasih banyak kepada kedua orang tua
tercinta yang telah mendukung, baik melalui doa, dana dan daya. Penulis juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. R.H. Kristina, SKM, M. Kes Selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kupang
2. Bapak Karolus Ngambut SKM, M. Kes Selaku Ketua Program Studi Sanitasi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang yang telah memberikan informasi dan
bantuan dalam menyelesaikan laporan Praktek Kerja Puskesmas
3. Dosen pembimbing

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Praktek Kerja Industri ini
masih banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
dari Bapak Ibu Dosen masih sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan laporan ini.

Kupang, April 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang Program Studi Sanitasi
merupakam salah satu institusi pendidikan tinggi dalam naungan Kementrian
Kesehatan RI yang berfungsi mendidik mahasiswa calon Ahli Madya dalam
Bidang Sanitasi . Kurikulum program diselenggarakan dan di kembangkan
selain berorintasi kepada kebutuhan program pengembangan selain
berorientasi kepada kebutuhan program pembangunan Kesehatan secara
umum lebih spesifik disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi
sanitasi.
Dengan demikian lulusan program pendidikan D-III Sanitasi
diharapkan mampu mengembangkan dan melaksanakan tugas untuk
mewujudkan perubahan dan pebaharuan dalam pembangunan Kesehatan,
khususnya bidang Sanitasi.
Oleh karena itu kegiatan praktek kerja industri adalah untuk mengasa
sikap, mental, dan ketrampilan dalam mengimplementasikan ilmu yang
telah dipelajari didunia pendidikan dirasakan perlu, salah satunya yaitu
dalam bentul praktek kerja industri.
Pelabuhan merupakan salah satu jalur masuknya dan pintu keluar
Negara yang memiliki resiko untuk terkena penyebaran penyakit atau
masalah Kesehatan internasional . Perlu adanya sistem kewaspadaan dini
yang dapat diterapkan di pelabuhan agar dapat melakukan pemntauan dan
pengawaan terhadap penyakit yang berpotensi KLB. Salah satu institusi yang
erat hubunganya dengan masalah ini adalah Kantor Kesehatan Pelabuahn
(KKP). Instansi ini memiliki peran srategi dalam pencegahan dan
pengnggulangan penyakit antar Negara, Provinsi dan Daerah.
Kantor Kesehatan Pelabuahan (KKP) merupakan unit organisasi yang
bertugas melaksanakan pencegahan masuk dan kelurnya penyakit, penyakit
potensial wabah, suveilans epideologi, kekarantinaan, pengendalian dampak
Kesehatan lingkungan, pelayanan Kesehatan, pengawasan Obat Makanan
Kosmetik Alat ksehatan dan Bahan Adiktif (OMKABA) serta pengamanan
terhadap penyakit yang muncul Kembali, bioterorisme, unsur bilogi, kimiadan
pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas
negara. KKP dipimpin oleh seorang kepala dan di dalam melaksanakan tugas
secara administratif dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktotar di
ligkungan Direktorat Jendral Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan
(Dirjen P2PL).

KKP Kelas II Kota Kupang merupakan instansi yang berhadapan


dengan perpidahan penduduk, binatang, tumbuhan dan barang antar pulau di
Indonesia dan antar negara. Kondisi ini sangat menarik bagi mahasiswa calon
Sanitarian untuk belajar lebh jauh dan secara langsug, terkait dengan
pelayanan ksesehatan di KKP Kelas II Kota Kupang.

Beberapa bidang pengetahuan dan ketrampilan khusunya yang


menjadi keahlian yang sangat penting bagi calon-calon Sanitarian adalah
survei kepadatan lalat, survei jentik, survei dan idntifikasi tikus, inspeksi air
bersih, inspeksi sanita kapal, pemeriksaan jentik, inspeksi sanitasi rumah
makan, inspeksi sanitasi pelabuhan dan inspeksi perkantoran dalam upaya
pencegahan dan menanggulangi penyebaran penyakit antar pulau/dareah
maupun antar negara.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mahasiswa memperoleh pengalaman nyata tentang pekerjaan di KKP
Kelas II Kupang tentang survei kepadatan lalat, survei jentik, survei
tikus dan identifikasi tikus, inspeksi air bersih, inspeksi sanitasi kapal,
pemeriksaan jentik, inspeksi sanitasi rumah makan, inspeksi sanitasi
pelabuhan dan inspeksi perkantoran.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa memahami tugas pokok dan fungsi KKP Kelas II
Kupang
b. Mahasiswa mampu mengikuti dan melaksanakan kegiatan
survei kepadatan lalat
c. Mahasiswa mampu mengikuti dan melaksanakan kegiatan
survei jentik
d. Mahasiswa mampu mengikuti dana melaksanakan kegiatan
survei tikus dan identifikasi tikus
e. Mahasiswa mampu mengikuti dan melaksanakan kegiatan
inspeksi sanitasi kapal
f. Mahasiswa mampu mengikuti dan melaksanakan kegiatan
inspeksi sanitasi rumah makan.
g. Mahasiswa mampu mengikuti dan melaksanakan kegiatan
inspeksi sanitasi Pelabuhan.
h. Mahasiswa mampu mengikuti dan melaksanakan kegiatan
inspeksi air bersih
i. Mahasiswa mampu mengikuti dan melaksanakan kegiatan
inspeksi sanitasi perkantoran.
C. Manfaat
Kegiatan kerja praktek/ magang ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi pihak-pihak yang terkait didalamnya.
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh wawasan tentang ruang lingkup dan kemampuan
praktek yang diperlukan oleh tenaga sanitarian di Kantor
Kesehatan Pelabuan Kupang.
b. Memperoleh pengetahuan tentang pelaksanaan kegiatan-kegiatan
di bidang Kesehatan lingkungan pada wilayah kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kupang.
c. Mendapat pengalaman mengunakan metode analisis masalah
yang tepat terhadap pemecahan masalah kesehatan lingkungan.
2. Bagi Fakultas
a. Laporan magang dapat menjadi salah satu audit internal kualitas
pengajaran
b. Terbitnya jaringan Kerjasama dengan kantor Kesehatan Pelabuhan
kelas II kuapang dalam upaya meningkatkan keterkaitan antara
substansi akademik dengan pengetahuan dan ketrampilan sumber
daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan Kesehatan
lingkungan.
3. Bagi instansi
a. Lembaga dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu
penyelesain tugas- tugas kantor untuk kebutuhan unit kerja terkait.
b. Lembaga mendapat alternatif calon karyawan yang telah dikenal
mutu dan kredibilitasnya.
BAB II

HASIL KEGIATAN

A. Gambaran Umum Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kupang


1. Pengertian kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) adalah unit pelaksanaan teknis di


lingkungan Kementrian Kesehatan yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Direktorat Jendral Pengenalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan. . KKP dipimpin oleh seorang kepala dan di dalam
melaksanakan tugas secara administratif dan secara teknis fungsional dibina
oleh Direktotar di ligkungan Direktorat Jendral Pengendalian dan
Penyehatan Lingkungan (Dirjen P2PL).

2. Tugas Kantor Kesehatan Pelabuhan


Tugas KKP sendiri yaitu :
a. Kekarantinaan
b. Pelayanan Kesehatan
c. Pengendalian risiko lingkungan
d. Pengamatan penyakit (potensi wabah, baru ataupun muncul Kembali)
e. Pengamanan radiasi
f. Simpul jejaring suveilans epidemologi
g. Kesiapsiagaan dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) ataupun
bencana dibidang Kesehatan
h. Kesehatan kerja di lingkungan kerja KKP
i. Pemberian sertifikat Kesehatan obat makanan, kosmetik, alat,
Kesehatan, dan zat adiktif (OMKABA), dan pengawasan dokumen
persyaratan impor.
j. Pengawasan Kesehatan alat angkut dan muatanya
k. Jejarig informasi dan teknologi
l. Pemberian pelayanan Kesehatan dilingkungan KKP
m. Jejaring kerja dan kemitraan dibidang Kesehatan
n. Kajian kerja kemitraan dibiang Kesehatan
o. Pelatihan teknis bidang ksehatan
p. Ketatausahaan dan kerumahtangaan di KKP.
3. Gambaran Umum lokasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kupang

4. Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kota Kupang


B. HASIL KEGIATAN
Kegiatan Praktik Kerja Industri yang kami laksankan di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Kupang dimulai dari tanggal 04 Maret s/d 29 April 2022.

Banyak hal yang kami dapatkan dari kegiatan ini, baik di lingkungan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kupang maupun dilapangan. Kegiatan yang kami

laksanakan antara lain sebagai berikut :

1. Pengenalan Diri

Pengenalan diri dilakukan pada hari Senin 04 april 2022 oleh setiap

anggota praktek kerja industri di kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II

Kupang bersama seluruh karyawan yang ada di instansi tersebut.

2. Pembekalan

Bertujuan untuk menambah wawasan dan pemahaman sebelum melakukan

inspeksi kesehatan lingkungan di lapangan kerja wilayah kerja kantor

Kesehatan Pelabuhan kelas II Kupang.

3. Survei kepadatan lalat

Survei kepadatan lalat di lakukan di Pelabuhan penumpang Kelas II Tenau


Kota Kupang, pada 3 lokasi yang ada di Pelabuhan.
a. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk survei kepadatan lalat
a) alat
 Fly grill
 Hygrometer
 Thermometer
 anemometer
 Alat tulis
 Kamera
 Counter
 kendaraan
b) Bahan
 Formular
 Surat tugas
b. Prosedur kerja

 Survei lokasi (lokasi yang dipilih umtuk survei kepadatan

lalat adalah lokasi yang memliki potensial lalat)

 Siapkan kelengkapan Fly grill dan peralatan lainya.

 Periksa kelengkapan sebelum melaksanakan kegiatan

pengamatan

 Lakukan pengukuran suhu, kelembaban udara dan kecepatan

angin

 Catat hasil pengukuran pada formulir yang tersedia

 Letakan Fly grill di tempat potensial lalat demgan sudut 45

 Biarkan Fly grill dihingapi lalat selama 30 detik

 Hitung lalat yang hingap pada Fly grill dengan mengunakan

counter
 Lakukan pengulangan selama 10 kali disetiap lokasi

 Catat dalam formulir pemeriksaan

 Lima nilai tertinggi dihitung rata-ratanya

 Cocokan dengan indeks dan interpretasinya sebagai berikut:

No Rata-rata Indeks

1 0-2 Rendah

2 3-5 Sedang

3 6-20 Tinggi

4 >20 Sangat tinggi

 Setelah dilakukan survei kepadatan dilakukan analisis hasil

serta rekomendasi, apabila kepadatan lalat tinggi atau sangat

tinggi maka dilakukan tindakan pengendalian.

Tabel 1
Hasil Survei Kepadatan Lalat Di Pelabuhan Kelas II Tenau Kupang

Lokas pengukuran Jumlah Kategori


kepadatan lalat

Lapak 9 ekor Tinggi

Tps 18 ekor Tinggi

Lapak samping klinik 8 ekor Tinggi


Pada hasil survei kepadatan lalat yang di dilakukan Di Pelabuhan

Tenau Kelas II Kota Kupang yang di lakukan di 3 lokasi yang masing-

masing lokasi dilakukan survei kepadatan lalat di tiga titik yang masing-

masing titik di hitung kepadatan lalat sebanyak 10 kali pengukuran

kepadatan lalat dengan hitungan waktu 1 kali pengkuran 30 detik .hasil dari

pengukuran yang di lakukan di tiga lokasi yaitu lapak dengan jumlah

kepadatan lalat 9 ekor dengan kategori tingkat kepadatan lalat tingi, TPS

(tempat pembuangan sampah sementara) jumlah kepadtang lalat 18 ekor

dengan kategori tingkat kepadatan lalat tinggi, dan lapak samping klinik

jumlah kepadatn lalat yang diperoleh 8 ekor dengak kategori kepadatan

lalat tinggi.

Hasil pengukuran kepadatan lalat yang dilakukan Di Pelabuhan Kelas

II Tenau Kota Kupang dapat disimpulkan bahwa tingkat kepadatan lalat

yang dilakukan di tiga lokasi dengan kategori tinggi. Dapat dikatatakan

kategori rendah jika diperoleh angka kepadatan lalat 0-2, sedang jika angka

kepadatan lalat 3-5, tinggi jika angka kepadatan lalat 6-20, dang sangat

tinggi jika angka kepadatan lalat > 20 .

Tindakan pemeberantasan yan dilakuka yaitu antara lain sebagai

berikut;
a) Petugas melakukan pendekatan kepada pengelola pelabuhan

agar sampah ditangani secara saniter.

b) Masyarakat pelabuhan disarankan untuk menerapkan prilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

c) Apabila menentukan kondisi yang kurang sesuai (tempat

samah tidak tertutup, banyak tupukan sampah, sampah

beserakan), petugas membuat surat teguran kepada pengelola

pelabuhan.

Dampak terhadap kesehatan jika terdapat lalat pada daerah pelabuhan yaitu

dapat menjadi vektor penyebab penyakit karena lalat yang higgap pada

makanan kemudian dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan penyakit

Diare dan Disentri.

4. Survei kepadatan tikus


Survei kepadatan tikus dilakukan di Pelabuhan kelas II kota kupang yang di
lakukan pada area lapak yang ada di Pelabuhan tenau kupang.
a. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk survei kepadatan tikus

Alat

 Perangkap tikus
 Kantong plastik
 Sisir
 Timbangan
 Penggaris
 kertas HVS putih
 sarung tangan
 masker
 alat tulis
 kamera

Bahan

 Umpan ( ikan kering dan kelapa bakar)


 Choloroform

Prosedur kerja

 Melakukan survei ke tempat di mana terdapat


keberadaan tikus ( tanda – tanda keberadaan tikus
seperti adanya kotoran tikus, jejeak tikus )
 Siapkan perangkap yang terlah diberikan umpan:
kelapa bakar dan ikan kering ( usahkan di ganti setiap
pemasangan selama 5 hari berturut -turut)
 Pemasangan perangkap pada sore hari yang di lakukan
setiap 40 hari selama 5 hari berturut- turut yang dapat
mencakup seluruh area pelabuahan.
 Jumlah perangkap yang di pasang antara 100- 300
buah/ hari ( sesuai dengan kebutuhan)
 Tiap jarak 10 m di pasang 1 perangkap
 Pasangkan umpan pada perangkap yang akan di
pasang.
 Perangkap di ambil pada keesokan harinya sebelum
aktivitas mulai ramai ( pagi hari)
 Catat jumlah perangkap yang hilang
 Pisahakan perangkap yang berisi tikus dan di masukan
dalam kantong kain dan beri lebel
 Lakkan identifikasi tikus dan pinjal
 Perangkap yang berisi tikus dan telah kosong harus
dicuci dan dikeringkan sebelum digunakan kembali.
 Seluruh umpan harus diganti setiap hari.
 Menghitung kepadatam lalat = Tikus tertangkap
Jumlah perangkap yang dipasang
 Tikus yang sudah diberi tanda/label lalu dibunuh
(secara mekanik ata menggunakan kapas yang telah
diberi choloroform dan dimasukan dalam karung,
kemudian ditunggu sampai beberapa menit sampai
tikus tidak bergerak lagi)
 Lakukan penyisiran pada tikus mengunakan sisir
khusus untuk kutu, agar mudah mendapatkan
ectoparasite (pinjal).
 Melakukan identifikasi tikus untuk mengetahui
spesiesnya (panjang tiikus keseluruhan, panjang ekor,
panjang kaki, panjang telinga, menghitung jumlah
mamae, megukur besar testis dan menimbang berat
tikus)
 Menghitung jumlah pinjal (bila indeks pinjal lebih
dari 1, lakukan pemberantasan).
 Indeks pinjal dihitung dengan rumus:

 Indeks pinjal = jumlah pinjal yang ditemukan


Jumlah tikus yang tertangkap

5. Inspeksi sanitasi kapal

6. Inspeksi Sanitasi Rumah Makan.

Inspeksi sanitasi rumah makan di lakukan pada rumah makan yang

berada di lokasi Pelabuhan Tenau Kupang yang terdiri dari 3 rumah

makan, hasinya sebagai berikut;


No Nama rumah makan Skor nilai
kategori
1 R.M Kuah asam 65 Amat baik
2 R.M Teluk Tenau 55 Baik
3 R.M Minag Raya 52 Baik

Dari hasil inspeksi sanitasi rumah makan yang dilakukan di lokasi

Pelabuhan Tenau Kupang yang terdiri dari 3 rumah makan diperoleh hasil

antara lain, R.M Kuah Asam skor nilai yang diperoleh adalah 65 dengan

kategori amat baik, R.M Teluk Tenau skor nilai yang diperoleh adalah 55

dengan kategori baik, dan R.M Minang raya skor nilai yang diperoleh yaitu

52 dengan kategori baik. 3 rumah makan tersebut jika dilihat secara fisik

rumah makan tersebut sangat bersih an rapi namun rumah makan tersebut

masi ada bebrapa poin-poin yang tidak memenuhi syarat seperti memiliki

timpat sampah namun tidak memiliki penutup dan para penjamah makan

tidak mengunakan APD( alat pelindung diri).

Dari hasil diatas petugas memberikan saran kepada pengelola rumah

makan untuk menyediakan tempat sampah yang tertutup dan kedap air serta

menyediakan alat pelindung diri kepada penjamah makana.


Dampak jika rumah makan tersebut memiliki tempat sampah yang tertutup

yaitu rumah makan dapat berbauh yang tidak sedap, tempat sampah bisa

menjadi perkembang biakan vector seperti lalat dan kecoak yang dapat

menjadi agen penyakit seperti penyakit Diare.

7. Inspeksi santasi Pelabuhan

Insepeksi sanitasi Pelabuhan dilakukan di Pelabuhan Tenau Kelas II Kota

Kupang.

Anda mungkin juga menyukai