KALKULUS DASAR I
TEKNIK INDUSTRI – UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
Referensi
y f x x f x
lim lim
x 0 x x 0 x
Asalkan limit tersebut ada. Limit ini disebut juga turunan f pada 𝑥0 .
NOTASI UNTUK TURUNAN
Misalkan turunan f pada sebarang titik x di dalam
domainnya:
y f x x f x
lim lim
x 0 x x 0 x
Nilai dari turunan adalah fungsi dari x dan dapat
ditunjukkan oleh sebarang ekspresi simbol-simbol berikut:
dy d d y
Dx y y ' f ' x y f x lim
dx dx dx x 0 x
Contoh 1:
Andaikan f x 13x 6, tentukan f ' 4 .
Penyelesaian:
f 4 x f 4 13 4 x 6 13 4 6
f ' 4 lim lim
x 0 x x 0 x
13x
lim lim 13 13
x 0 x x 0
Contoh 2:
Jika f x x 3 7 x, tentukan f ' c .
Penyelesaian:
7 c x c 3 7c
3
f c x f c
c x
f ' c lim lim
x 0 x x 0 x
3c 2 x 3c x 2 x 3 7x
lim lim 3c 2 3c x x 2 7 3c 2 7
x 0 x x 0
DIFERENSIABILITAS
Sebuah fungsi dikatakan diferensiabel (dapat
didiferensiasikan) pada titik x0 jika turunan fungsi itu ada
pada titik itu.
TEOREMA (A)
Diferensiabilitas menunjukkan kontinuitas.
f x f c
f x f c x c , x c
xc
f x f c
Karenanya lim f x lim f c x c
x c x c
xc
f x f c
lim f c lim lim x c
x c x c xc x c
TEOREMA (B)
d
1. c 0. (Turunan fungsi konstan adalah nol).
dx
d
2. x 1. (Turunan fungsi identitas adalah 1).
dx
d d
3. cu c u
dx dx
d d d
4. u v ... u v ...
dx dx dx
d d d
5. u v u v
dx dx dx
d d d
6. uv u v v u
dx dx dx
d d
v u u v
d u dx dx
7. , asalkan v u.
dx v v 2
d 1 1
8. 2 , asalkan x 0.
dx x x
9.
d m
dx
x m x m 1
Latihan Soal
Tentukan turunan dari:
1. 𝑦 = 𝑓 𝑥 = 𝑥 2 + 3𝑥 + 5
2. 𝑦 = 𝑓 𝑥 = −𝑥 4 + 3𝑥 2 − 6𝑥 + 1
3. 𝑦 = 𝑓 𝑥 = 3𝑥 2 − 5 2𝑥 4 − 𝑥
2
4. 𝑦 = 𝑓 𝑥 = 5𝑥 2 −1
2𝑥−3
5. 𝑦 = 𝑓 𝑥 = 3𝑥+4
6. 𝑦 = 𝑓 𝑥 = 2𝑥 + 1
1Τ
7. 𝑦 = 𝑓 𝑥 = 𝑥 3
Turunan Sinus dan Kosinus
Fungsi [f(x)] Fungsi [f’(x)]
sin x cos x
cos x -sin x
tan x sec 2 x
cot x -sec 2 x
csc x -csc x cot x
sec x sec x tan x
sin t 1 cos t
lim 1 dan lim 0
x 0 t x 0 t
Contoh 1:
Carilah turunan dari f x 3sin x 2 cos x.
Penyelesaian:
d d d d
f x 3sin x 2 cos x 3 sin x 2 cos x
dx dx dx dx
= 3 cos x 2 sin x
Contoh 2:
Carilah turunan dari f x tan x.
Penyelesaian:
d d
d d sin x
cos x sin x sin x cos x
tan x dx dx
dx dx cos x cos 2 x
cos x cos x sin x sin x 1
= 2
2
sec 2
x
cos x cos x
Latihan Soal
Tentukan turunan dari:
1. 𝑦 = 3 sin 𝑥 − 5 cos 𝑥
2. 𝑦 = sin 𝑥 cos 𝑥
3. 𝑦 = sin2 𝑥
sin 𝑥
4. 𝑦 = sin 𝑥+cos 𝑋
5. 𝑦 = sin2 𝑥 + cos 2 𝑥
cos 𝑥
6. 𝑦 = 𝑥
𝑥 2 +1
7. 𝑦 = 𝑥 sin 𝑥
Aturan Rantai
Dx f g x f ' g x g ' x
dy dy du
dx du dx
3u 2 8 x 2
3 4 x 2 x 5 8 x 2
2 2
𝑑𝑦
2. Tentukan , jika 𝑦 = sin3 𝑥 2 − 𝜋
𝑑𝑥
Misal:
du dy dy dv du
u x2 2x . .
dx dx dv du dx
dv
v sin u cos u dy
3v 2 . cos u.2 x
du
dx
dy
y v3 3v 2 dy
du 6 x.sin 2 u. cos u
dx
dy
6 x.sin 2 ( x 2 ). cos( x 2 )
dx
Latihan Soal
13
𝑡 3 −2𝑡+1
3. 𝑦 = 𝑡 4 +3
4. 𝑦 = sin3 4𝑥
Rumus Diferensiasi untuk Fungsi Invers
TEOREMA (C)
Misalkan f adalah fungsi satu-satu dan kontinu pada interval (a, b). Maka:
a) Range dari f adalah suatu interval I (mungkin tak hingga) dan f
bertambah atau berkurang. Selanjutnya, 𝑓 −1 adalah kontinu pada I.
b) Jika 𝑓′ 𝑥0 diferensiabel dan 𝑓′ 𝑥0 ≠ 0, maka 𝑓 −1 diferensiabel
1
pada 𝑦0 = 𝑓 𝑥0 dan 𝑓 −1 ′ 𝑦0 = .
𝑓′ 𝑥0
𝑑𝑥 1
Persamaan tersebut dapat ditulis dengan = 𝑑𝑦 , dimana 𝑥 = 𝑓′ 𝑥 .
𝑑𝑦
𝑑𝑥
Turunan Tingkat Tinggi
Penyelesaian:
𝑑𝑦 𝑑2 𝑦
= 2 cos 2𝑥; = −22 sin 2𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥 2
𝑑3 𝑦 𝑑4 𝑦
= −23 cos 2𝑥; = 24 sin 2𝑥
𝑑𝑥 3 𝑑𝑥 4
𝑑5 𝑦 5 𝑑 12 𝑦
= 2 cos 2𝑥; … ; = 212 sin 2𝑥
𝑑𝑥 5 𝑑𝑥 12
Latihan Soal
𝑑3 𝑦
Tentukan dari fungsi-fungsi berikut:
𝑑𝑥 3
1. 𝑦 = 𝑥 3 + 3𝑥 2 − 2𝑥 − 8
2. 𝑦 = 2𝑥 5 − 𝑥 4
3. 𝑦 = 2𝑥 + 5 4
4. 𝑦 = cos 𝑥 2
5. 𝑦 = sinሺ3𝑥)
1
6. 𝑦 = 𝑥−3
𝑥
7. 𝑦 = 2𝑥+1
Turunan Implisit
𝑓 𝑥, 𝑦 = 0, dimana 𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑦 − 𝑓 𝑥
𝑦= 4 − 𝑥2, 𝑦 = − 4 − 𝑥2,
𝑥= 4 − 𝑦 2 , atau 𝑥 = − 4 − 𝑦 2
yang menyatakan y sebagai fungsi eksplisit dari x, dan x fungsi
eksplisit dari y. (Fungsi implisit yang dapat diubah kedalam
fungsi eksplisit)
2. Dari aturan 𝑥 + sin 𝑥𝑦 = 𝑥 5 𝑦 2 + 3𝑦, tidak dapat dinyatakan
secara eksplisit y dalam x, dan juga x dalam y. (Fungsi implisit
yang tidak dapat dieksplisitkan)
Akan ditentukan turunan fungsi 𝑦 = 𝑦ሺ𝑥) yang
terkandung secara implisit dalam 𝐹 𝑥, 𝑦 = 𝐺ሺ𝑥, 𝑦).
Jika fungsi y terdiferensialkan terhadap x, maka
𝑑 𝑑
𝐹ሺ𝑥, 𝑦) = 𝐺ሺ𝑥, 𝑦) ,
𝑑𝑥 𝑑𝑥
dengan menganggap y sebagai fungsi dari x akan
menghasilkan y’ sebagai fungsi dari x dan y.
Contoh:
1. Tentukan turunan dari 𝑥 2 + 𝑦 2 − 9 = 0
Penyelesaian:
• Merubah bentuk implisit kedalam bentuk eksplisit
𝑦2 + 𝑥2 − 9 = 0
𝑦 = 9 − 𝑥 2 = 9 − 𝑥 2 1/2
1
sehingga 𝑦 = 9 − 𝑥 2 −1/2 −2𝑥
2
1
= −2𝑥 ∙
2 9 − 𝑥 2 1/2
𝑥
=−
9 − 𝑥2
′
𝑥
𝑦 =−
𝑦
2. Tentukan turunan dari
𝑦 2 + 𝑒 𝑥𝑦 − 3𝑥 + 2𝑥𝑦 = 0
Penyelesaian:
2𝑦𝑦 ′ + 𝑥𝑦 ′ 𝑒 𝑥𝑦 + 𝑦𝑒 𝑥𝑦 − 3 + 2𝑦 + 2𝑥𝑦 ′ = 0
2𝑦𝑦 ′ + 𝑥𝑦 ′ 𝑒 𝑥𝑦 + 2𝑥𝑦 ′ = −𝑦𝑒 𝑥𝑦 + 3
𝑦 ′ 2𝑦 + 𝑥𝑒 𝑥𝑦 + 2𝑥 = −𝑦𝑒 𝑥𝑦 + 3
𝑥𝑦
′
−𝑦𝑒 +3
𝑦 =
2𝑦 + 𝑥𝑒 𝑥𝑦 + 2𝑥
3. Tentukan turunan dari
𝑥 3 + 3𝑦 2 + 4𝑥 2 𝑦 + 5 = 0
Penyelesaian:
3𝑥 2 + 6𝑦𝑦 ′ + 8𝑥𝑦 + 4𝑥 2 𝑦′ = 0
6𝑦𝑦 ′ + 4𝑥 2 𝑦 ′ = 3𝑥 2 − 8𝑥𝑦
𝑦 ′ 6𝑦 + 4𝑥 2 = 3𝑥 2 − 8𝑥𝑦
2
′
3𝑥 − 8𝑥𝑦
𝑦 =
6𝑦 + 4𝑥 2
4. Tentukan turunan dari
sin 𝑥𝑦 = 2𝑥𝑦 2 + 1
Penyelesaian:
d
dx
sin xy
d
dx
2 xy 2 1
d d 2 2 d
cos xy xy 2 x y 2 y
x
dx dx dx
cos xy xy ' y 2 x 2 yy ' 2 y 2
y ' x cos xy 4 xy 2 y 2 y cos xy
2 y 2 y cos xy
y'
x cos xy 4 xy
Turunan Fungsi Parameter
Jika x = f(t) dan y = g(t) terdefinisi pada selang 𝐷 ⊆ ℝ, aturan
𝑥 = 𝑓ሺ𝑡)
൜ , 𝑡 ∈ 𝐷, D suatu selang
𝑦 = 𝑔ሺ𝑡)
dinamakan fungsi parameter. Pada aturan ini, t disebut parameter dan
himpunan titik 𝑥, 𝑦 ∈ ℝ2 dinamakan grafik fungsi parameter.
𝑑𝑥
Jika fungsi x dan y terdiferensialkan terhadap t, dan ≠ 0 pada D,
𝑑𝑡
maka
𝑑𝑥 𝑑𝑦
= −𝑎 sin 𝑡 dan = 𝑎 cos 𝑡,
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑦ൗ
′
𝑑𝑦 𝑑𝑡 𝑎 cos 𝑡 𝑥
𝑦 = = = =−
𝑑𝑥 𝑑𝑥ൗ −𝑎 sin 𝑡 𝑦
𝑑𝑡
Contoh:
1. Tentukan turunan y’ dari fungsi parameter
𝑥 = 4𝑡 2 − 4𝑡 1
൜ 2 , 𝑡 ≥ 2
,
𝑦 = 1 − 4𝑡
kemudian nyatakan sebagai fungsi dari x dan y.
Penyelesaian:
• Karena x dan y terdiferensialkan terhadap t pada selang
ൣ12, ∞) dengan
𝑑𝑥 𝑑𝑦
= 8𝑡 − 4 dan = −8𝑡
𝑑𝑡 𝑑𝑡
• Maka fungsi y terdiferensialkan terhadap x dengan
𝑑𝑦ൗ
′
𝑑𝑦 𝑑𝑡 −8𝑡 −2𝑡
𝑦 = = = =
𝑑𝑥 𝑑𝑥ൗ 8𝑡 − 4 2𝑡 − 1
𝑑𝑡
Untuk menyatakan turunan fungsi parameternya sebagai fungsi dari x
dan sebagai fungsi dari y, nyatakan t dalam x, dan juga dalam y. Dari
bentuk fungsinya diperoleh hasil berikut.
x 4t 2 4t , t 1
2 y 1 4t 2 , t 12 0
2t 1 1, 2t 1 0 1 2t , 2t 1 0
2 2
2t 1 x 1, 2t 1 0 2t
2
1 y, 2t 0
2
2t 1 x 1 2t 1 y
2t 1 x 1
Jadi, hasil yang diperoleh adalah
• Jika y’ dinyatakan sebagai fungsi dari x, maka
y'
1 x 1 1 1
.
x 1 x 1
• Jika y’ dinyatakan sebagai fungsi dari y, maka
1 y
y' .
1 y 1
2. Diketahui fungsi parameter
𝑥 = 𝑡 − sin 𝑡
൜ , 𝑡 ∈ ℝ,
𝑦 = 1 − cos 𝑡
𝑑𝑦 1
Tunjukkan bahwa 𝑦 ′ = =± 2𝑦 − 𝑦 2 , 0 < 𝑦 ≤ 2.
𝑑𝑥 𝑦
Penyelesaian:
• Karena x dan y terdiferensialkan terhadap t pada ℝ
dengan turunannya
𝑑𝑥 𝑑𝑦
= 1 − cos 𝑡 = 𝑦 dan = sin 𝑡 ,
𝑑𝑡 𝑑𝑡
• maka fungsi y terdiferensialkan terhadap x dan
turunannya adalah
𝑑𝑦
𝑑𝑦 ൗ𝑑𝑡 sin 𝑡 sin 𝑡
𝑦′ = = 𝑑𝑥 = = ,𝑦 ≠ 0.
𝑑𝑥 ൗ𝑑𝑡 1−cos 𝑡 𝑦
Selanjutnya dinyatakan sin t dalam y. Dari 𝑦 =
1 − cos 𝑡 diperoleh cos 𝑡 = 1 − 𝑦, sehingga
sin t 1 cos t 1 1 y 2 y y 2 .
2 2
s t 3 12t 2 36t 30
Dalam hal ini s diukur oleh meter dan t dalam detik, tentukanlah :
a. Kapan kecepatannya nol?
b. Kapan kecepatannya positif?
c. Kapan partikel itu bergerak mundur?
d. Kapan percepatannya positif?
Masalah Benda Jatuh
Contoh:
Dari puncak sebuah gedung setinggi 160 meter, sebuah bola
dilemparkan ke atas dengan kecepatan awal 64 m/detik, jika
posisi bola mengikuti fungsi berikut:
s 16t 2 v0t s0
dimana v adalah kecepatan awal dan s ketinggian awal,
tentukanlah:
a. Kapan bola itu mencapai ketinggian maksimum?
b. Berapa ketinggian maksimumnya?
c. Kapan bola itu membentur tanah?
d. Dengan laju berapa bola itu membentur tanah?
e. Berapa percepatan pada saat t = 2?
Maksimum dan Minimum
Definisi 1. Misalkan f(x) kontinu pada selang I yang memuat c,
maksimum f (c ) f ( x )
f(c) disebut nilai global dari f pada I jika x I
min imum f (c ) f ( x )
f(c) disebut nilai maksimum lokal dari f pada I jika terdapat selang
minimum
f (c ) f ( x )
buka yang memuat c sehingga untuk setiap x pada selang
f (c ) f ( x )
buka. Nilai maksimum dan minimum fungsi disebut juga nilai ekstrim.
Titik pada daerah definisi dimana kemungkinan terjadinya ekstrim fungsi
disebut titik kritis.
Max Max
Min
lokal global
global Max Min
Min
lokal lokal
lokal
a b c d e f
f(c)
c c
Misalkan f ' (c) 0 . Jika f ' ' (c) 0 , maka f(c) merupakan
f ' ' (c ) 0
nilai maksimum lokal f.
minimum
x 2 2x 4
Contoh: Tentukan nilai ekstrim dari f ( x)
x2
x( x 4)
Jawab: f ' ( x)
( x 2) 2
Tidak
+++++++ 0 ---------- ada--------- 0 ++++++ f’(x)
0 2 4 x
Dengan menggunakan uji turunan pertama
:di x = 0 tercapai maksimum lokal dengan nilai
f (0) 2
di x = 4 tercapai minimum lokal dengan nilai f (4) 6
Kemonotonan Fungsi
Definisi 2. Fungsi f(x) dikatakan monoton naik pada interval
I jika untuk
x1 x2 f x1 f x2 , x1 , x2 I
f(x2)
f(x1)
x1 x2
I
f(x1)
f(x2)
x1 x2
I
Lereng nol
y = f(x)
Lereng negatif
fungsi menurun
Lereng positif f’(a) > 0, y = f(x) naik
fungsi menaik
f’(a) < 0, y = f(x) turun
Lereng nol
Teorema 3. Andaikan f diferensiabel di selang I, maka
• Fungsi f(x) monoton naik pada I jika f '( x) 0 x I
• Fungsi f(x) monoton turun pada I jika f '( x) 0 x I
x 2 2x 4
Contoh: Tentukan selang kemonotonan dari f ( x)
x2
Penyelesaian:
(2 x 2)( x 2) 1( x 2 2 x 4)
f ' ( x)
( x 2) 2
2x 2 6x 4 x 2 2x 4
( x 2) 2
x 2 4 x x( x 4)
( x 2) 2
( x 2) 2
f(x) monoton naik pada (-∞,0) dan (4,+∞)
f(x) monoton turun pada (0,2) dan (2,4).
Kecekungan Fungsi
y y
x x
Fungsi f(x) dikatakan cekung ke atas pada interval I bila f’(x) naik pada
interval I, dan f(x) dikatakan cekung ke bawah pada interval I bila f’(x)
turun pada interval I.
Teorema 4. Uji turunan kedua untuk kecekungan
1. Jika f "( x) 0, x I , maka f cekung ke atas pada I.
2. Jika f "( x) 0 , x I , maka f cekung ke bawah pada I.
x 2 2x 4
Contoh: Tentukan selang kecekungan dari f ( x)
x2
Penyelesaian:
x2 4x
f ' ( x)
( x 2) 2
(2 x 4)( x 2) 2 2( x 2)( x 2 4 x)
f ' ' ( x)
( x 2) 4
( x 2)(( 2 x 4)( x 2) 2( x 2 4 x))
( x 2) 4 Tidak
- - - - - ada +++ f”(x)
2 x 2 8x 8 2 x 2 8x 8 2 x
( x 2) 3 ( x 2) 3
Grafik f cekung ke atas pada (2,∞) dan cekung ke bawah pada selang
(-∞,2)
Menggambar Grafik Fungsi
A. Titik potong dengan sumbu x dan sumbu y
B. Asimtot fungsi
Definisi 3. Asimtot fungsi adalah garis lurus yang didekati oleh grafik
fungsi. Ada Tiga jenis asimtot fungsi, yakni
i. Asimtot Tegak
Garis x = c disebut asimtot tegak dari y = f(x) jika lim f ( x)
x c
ii. Asimtot Datar
Garis y = b disebut asimtot datar dari y = f(x) jika lim f ( x) b
x
iii. Asimtot Miring
Garis y = ax + b disebut asimtot miring jika
f ( x)
lim a dan lim f ( x) ax b
x x x
Asimtot Tegak
a a
y=b
y = f(x)
y ax b
x 2 2x 4
b lim f ( x) ax lim x
x x x2
x 2 2 x 4 x( x 2)
lim
x x2
x2 2x 4 x2 2x 4
lim lim 0
x x2 x x2
Asimtot miring y = x
Titik Belok
a. Fungsi f(x) monoton naik pada selang (-∞,0), (4,+∞) monoton turun
pada selang (0,2) dan (2,4).
di x = 0 tercapai maksimum lokal dengan nilai f (0) 2
di x = 4 tercapai minimum lokal dengan nilai f (4) 6
b. Grafik f cekung keatas pada (2,∞) dan cekung ke bawah pada
selang (-∞,2), tidak ada titik belok
2 4
-2
y=x