Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta
Alam Semesta, Penguasa seluruh yang ada di langit dan di bumi, Tempat
memohon para mahluk, Sumber segala Ilmu, yang telah memberikan Karunia,
Rahmat dan Hidayahnya kepada kami, sehingga tugas penulisan makalah tentang
Konsepsi islam dalam menjawab perkembangan sain dan teknologi dapat kami
selesaikan tepat pada waktunya.

Sengaja saya mengambil judul “perkembanagan teknologi komunikasi


dalam perspektif al-quran” seperti yang ada pada lembaran judul di atas, adalah 
penyesuaian dengan hasil dari penelusuran yang saya lakukan berupa mencari dari
berbagai sumber yang bersangkutan dengan pembahasan, pencarian data-data
serta melakukan diskusi.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan dari


berbagai pihak, oleh karena itu ijinkan kami menyampaikan terima kasih kepada 
semua yang telah dengan setia selalu membimbing kami sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah seperti yang ada di tangan pembaca ini.

Sebagaimana halnya manusia biasa yang masih dalam tahapan proses


belajar, maka tidak menutup kemungkinan setiap aktifitas kita akan selalu ada
kekurangan dan kelalaian, begitu pula dengan makalah yang saya tulis ini. Oleh
karena itu kami selalu mengharapkan tegur sapa dari semua pihak demi
penyempurnaan penulisan makalah berikutnya. namun semoga karya yang
sederhana dan terdapat banyak kekurangan ini tetap bermanfaat bagi kita semua,
Amin. Karena kekurangan kemampuan, kami menyadari bahwa masukan dari
pembaca seekalian sangat bermanfaat bagi kami.

Cirebon, Desember 2017

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................2
2.1. Teori Komunikasi Islam......................................................................2
2.2. Pendidikan Islam.................................................................................3
2.3. Dampak Kemajuan IPTEK terhadap pendidikan islam......................4
BAB III KESIMPULAN ..............................................................................5

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan kemudahan-kemudahan


dan kesejahteraan bagi kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan dua sosok yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah
sumber teknologi yang mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai
penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknologi adalah terapan atau aplikasi
dari ilmu yang dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang lebih canggih dan dapat
mendorong manusia untuk berkembang lebih maju lagi. Sebagai umat Islam kita
harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis untuk mengembangkan ilmu dan
teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Al-quran, sebab kitab suci ini banyak
mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebagai contoh adalah firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya ayat 80
yg artinya “Telah kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu
guna memelihara diri dalam peperanganmu”. Dari keterangan itu jelas sekali
bahwa manusia dituntut untuk berbuat sesuatu dengan sarana teknologi. Sehingga
tidak mengherankan jika abad ke-7 M telah banyak lahir pemikir Islam yang
tangguh produktif dan inovatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Tetapi sangat disayangkan bahwa kemajuan-kemajuan itu tidak sempat
ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya sehingga tanpa sadar umat Islam akhirnya
melepaskan kepeloporannya. Lalu bangsa Barat dengan mudah mengambil dan
mentransfer ilmu dan teknologi yang dimiliki dunia Islam dan dengan mudah pula
mereka membelenggu para pemikir Islam sehingga sampai saat ini bangsa
Baratlah yang menjadi pelopor dan pengendali ilmu pengetahuan dan teknologi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Teori Komunikasi Islam

Komunikasi Islam merupakan bentuk frasa dan pemikiran yang baru


muncul dalam penelitian akademik sekitar tiga dekade belakangan ini. Munculnya
pemikiran dan aktivisme komunikasi Islam didasarkan pada kegagalan falsafah,
paradigma dan pelaksanaan komunikasi Barat yang lebih mengoptimalkan nilai-
nilai pragmatis, materialistis serta penggunaan media secara kapitalis. Kegagalan
tersebut menimbulkan implikasi negatif terutama terhadap komunitas Muslim di
seluruh penjuru dunia akibat perbedaan agama, budaya dan gaya hidup dari
negara-negara (Barat) yang menjadi produsen ilmu tersebut.
Ilmu komunikasi Islam yang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini
terutama menyangkut teori dan prinsip-prinsip komunikasi Islam, serta
pendekatan Islam tentang komunikasi. Titik penting munculnya aktivisme dan
pemikiran mengenai komunikasi Islam ditandai dengan terbitnya jurnal “Media,
Culture and Society” pada bulan Januari 1993 di London. Ini semakin
menunjukkan jati diri komunikasi Islam yang tengah mendapat perhatian dan
sorotan masyarakat tidak saja di belahan negara berpenduduk Muslim tetapi juga
di negara-negara Barat. Isu-isu yang dikembangkan dalam jurnal tersebut
menyangkut Islam dan komunikasi yang meliputi perspektif Islam terhadap
media, pemanfaatan media massa pada era pascamodern, kedudukan dan
perjalanan media massa di negara Muslim serta perspektif politik terhadap Islam
dan komunikasi.
Komunikasi Islam berfokus pada teori-teori komunikasi yang
dikembangkan oleh para pemikir Muslim. Tujuan akhirnya adalah menjadikan
komunikasi Islam sebagai komunikasi alternatif, terutama dalam menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang bersesuaian dengan fitrah penciptaan manusia.
Kesesuaian nilai-nilai komunikasi dengan dimensi penciptaan fitrah kemanusiaan
itu memberi manfaat terhadap kesejahteraan manusia sejagat. Sehingga dalam

2
perspektif ini, komunikasi Islam merupakan proses penyampaian atau tukar
menukar informasi yang menggunakan prinsip dan kaedah komunikasi dalam
Alquran. Komunikasi Islam dengan demikian dapat didefenisikan sebagai proses
penyampaian nilai-nilai Islam dari komunikator kepada komunikan dengan
menggunakan prinsip-prinsip komunikasi yang sesuai dengan Alquran dan Hadis.
Dalam Islam, prinsip informasi bukan merupakan hak eksklusif dan bahan
komoditi yang bersifat value-free, tetapi ia memiliki norma-norma, etika dan
moral imperatif yang bertujuan sebagai service membangun kualitas manusia
secara paripurna. Jadi Islam meletakkan inspirasi tauhid sebagai parameter
pengembangan teori komunikasi dan informasi. Alquran menyediakan
seperangkat aturan dalam prinsip dan tata berkomunikasi.
Dalam masalah ketelitian menerima informasi, Alquran misalnya
memerintahkan untuk melakukan check and recheck terhadap informasi yang
diterima. Dalam surah al-Hujurat ayat 6 dikatakan: “Hai orang-orang yang
beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita maka
periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu
kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu”.

2.2. Pendidikan Islam

Proses pendidikan Islam merupakan rangkaian usaha membimbing,


mengarahkan, potensi hidup manusia yang berupa kemampuan – kemampuan
dasar dan kemampuan belajar, sehingga terjadilah perubahan dalam kehidupan
pribadinya sebagai makhluk individual, dan sosial serta dalam hubungannya
dengan alam sekitar dimana nilai- nilai Islam, yaitu nilai – nulai yang melahirkan
norma-norma syariah dan akhlak karimah.
Tujuan kependidikan Islam adalah merupakan penggambaran nilai-nilai
Islami yang hendak diwujudkan dalam pribadi manusia, dengan istilah lain tujuan
pendidikan Islam perwujudan nilai-nilai Islami dalam diri manusia didik. Jadi

3
kesanalah pendidikan Islam seharusnya diarahkan, agar pendidikan Islam tidak
hanyut terbawa arus modernisasi dan kemajuan IPTEK.

2.3. Dampak Kemajuan IPTEK terhadap Pendidikan Islam

Dampak sosial dari kemajuan teknologi komunikasi tentu memiliki


dampak yang positif yang biasa digunakan atau dimanfaatkan untuk tujuan
pendidikan. menurut Marwah Daud Ibrahim memandang potensi perubahan sosial
yang mendasar yang terjadi dalam masyarakat sebagai akibat dari kemajuan
teknologi dan komunikasi
Ø  Pertama, dengan kemajuan teknologi komunikasi kemungkinan orang bisa
terbuka dan menerima perubahan yang baik.
Ø  Kedua, dengan kemajuan teknologi komunikasi diharapkan menumbuhkan
semangat ukuwah Islamiyah dan solidaritas sosial semakin meningkat.
Ø  Ketiga, dengan kemajuan teknologi komunikasi diharapkan setiap individu
memiliki SDM yang berkualitas.

Dari gejala kemajuan teknologi komunikasi di atas, pendidikan


Islam mempunyai strategi untuk mengantisipasi perkembangan teknologi
komunikasi dengan jalan :
Ø  Memotivasi kreativitas anak didik dengan nilai – nilai Islam sebagai acuan
Ø  Mendidik keterampilan, memanfaatkan produk teknologi komunikasi bagi
kesejahteraan hidup umat manusia.
Ø  Menciptakan jariangan yang kuat antara ajaran agama dan teknologi
komunikasi.
Ø  Menanamkan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat
manusia melalui kemampuan menginterprestasikan ajaran agama dari
sumber-sumber ajaran yang murni dan kontekstual dengan masa depan
kehidupan manusia.

4
BAB III

KESIMPULAN

Membangun paradigma komunikasi Islam, sesungguhnya tidak harus


dimulai dari nol. Dasaran sintesisnya dapat menggunakan teori-teori komunikasi
konvensional (Barat), namun yang menjadi Homework bagi para intelektual
Muslim adalah membuat sintesis baru melalui aspek methatheory yang meliputi
epistemologi, ontologi dan perspektif. Pembenahan pada aspek dimensi nilai dan
etika harus dapat berkolaborasi dengan ketauhidan dan tanggungjawab ukhrawi.
Fungsi komunikasi Islam adalah untuk mewujudkan persamaan makna, dengan
demikian akan terjadi perubahan sikap atau tingkah laku pada masyarakat
Muslim. Sedangkan ultimate goal dari komunikasi Islam adalah kebahagiaan
hidup dunia dan akhirat yang titik tekannya pada aspek komunikan bukan pada
komunikator.

Peradaban modern adalah hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi


yang gemilang yang telah dicapai oleh manusia setelah diadakan penelitian yang
tekun dan eksperimen yang mahal yang telah dilakukan selama berabad-abad.
Maka sudah sepantasnya kalau kemudian manusia menggunakan penemuan-
penemuannya itu guna meningkatkan taraf hidupnya.

Kemajuan teknologi secara umum telah banyak dinikmati oleh masyarakat


luas dengan cara yang belum pernah dirasakan bahkan oleh para raja dahulu kala.
Namun, Kebanyakan manusia di dunia kini hanya mengingat kesenangan
hidupnya lupa kepada Tuhannya. Ia mengira bahwa dunia ini adalah segalanya tak
ada kelanjutannya dan tak ada kehidupan kecuali di dunia saja. Benar bahwa
agama Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga
tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik di zaman lampau di masa
sekarang maupun di waktu-waktu yang akan datang.

5
Demikian pula ajaran Islam, ia tidak akan bertentangan dengan teori-teori
pemikiran modern yang teratur dan lurus dan analisa-analisa yang teliti dan
obyekitf. Dalam pandangan Islam menurut hukum asalnya segala sesuatu itu
adalah mubah termasuk segala apa yang disajikan oleh berbagai peradaban baik
yang lama ataupun yang baru. Semua itu sebagaimana diajarkan oleh Islam tidak
ada yang hukumnya haram kecuali jika terdapat nash atau dalil yang tegas dan
pasti mengherankannya.

Bukankah Alquran sendiri telah menegaskan bahwa agama Islam bukanlah


agama yang sempit? Allah SWT telah berfirman yang artinya “Di sekali-kali tidak
menjadikan kamu dalam agama suatu kesempitan.” . Adapun peradaban modern
yang begitu luas memasyarakatkan produk-produk teknologi canggih seperti
televisi, video, alat-alat komunikasi dan barang-barang mewah lainnya serta
menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap orang tua, muda, atau anak-anak yang
tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yg diakibatkannya. Tetapi
di atas pundak manusianyalah terletak semua tanggung jawab itu. Sebab adanya
berbagai media informasi dan alat-alat canggih yang dimiliki dunia saat ini dapat
berbuat apa saja kiranya faktor manusianyalah yang menentukan opersionalnya.
Adakalanya menjadi manfaat yaitu manakala manusia menggunakan dengan baik
dan tepat. Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka manakala
manusia menggunakannya untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata.

Anda mungkin juga menyukai