Anda di halaman 1dari 15

PERAN PEMURIDAN DIDALAM GEREJA TERHADAP PERTUMBUHAN

ROHANI PEMUDA-PEMUDI

Oleh :

Yakub Sozisokhi Hulu/394618

Abstract: Discipleship carried out by the church has a very broad and large impact on the
development of church growth, especially for young people. Young people who previously only
attended church services without getting anything are now people who have an impact on the
church. Discipleship itself aims to encourage or lead a person to full maturity in Christ, to give
and teach the truth of God's Word, to keep or control believers to obey God's Word. The aim of
this research is to explain the importance of discipleship in the church for young people to grow
spiritually. The method used in this research is literature method. The conclusion of this study is
that the role of discipleship for young people in the church has created a person or young
person who grows spiritually.

Keywords: Role of Discipleship, Church, Spiritual Growth, Youth.

Abstraksi: Pemuridan yang dilakukan oleh gereja telah memberikan dampak yang sangat luas
dan besar bagi perkembangan pertumbuhan gereja terlebih kepada pemuda-pemudi. Pemuda-
pemudi yang tadinya hanya mengikuti ibadah gereja tanpa mendapatkan apa-apa, kini dengan
pemuridan pemuda-pemudi telah menjadi orang-orang yang berdampak bagi gereja. Pemuridan
sendiri memiliki tujuan yaitu mendorong atau memimpin seseorang kepada kedewasaan yang
penuh didalam Kristus, memberikan dan mengajarkan tentang kebenaran Firman Tuhan,
menjaga atau mengontrol orang-orang percaya untuk taat kepada Firman Tuhan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menjelaskan pentingnya pemuridan didalam gereja bagi pemuda-
pemudi untuk bertumbuh didalam kerohanian. Metode yang yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode literature. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peran pemuridan bagi
pemuda-pemudi didalam gereja telah menciptakan orang-orang atau pemuda-pemudi yang
bertumbuh didalam kerohanian.

Kata Kunci : Peran Pemuridan, Gereja, Pertumbuhan Rohani, Pemuda.

1
Pendahuluan

Gereja merupakan tempat dimana orang-orang yang beragama Kristen atau orang-orang
pengikut Yesus Kristus beribadah kepada Allahnya. Gereja bukan hanya sekedar tempat orang-
orang untuk beribadah melainkan gereja juga mempunyai peran penting atau tugas penting
terhadap orang-orang yang ada didalamnya (Jemaat), baik secara spiritual dan material. Gereja
akan lebih bermakna ketika gereja dapat membuat kebutuhan jemaatnya terpenuhi baik secara
rohani maupun jasmani, malalui kegiatan atau program yang dilakukan oleh gereja tersebut.
Gereja harus berusaha penuh membuat anggota-anggota gereja dapat hidup didalam Firman
Allah.

Pertumbuhan rohani sangatlah Kristen sangatlah diperlukan pada masa kini terutama
kepada kaum muda atau pemuda-pemudi yang ada didalam gereja. Pemuda Kristen sangatlah
membutuhkan pertumbuhan rohani dari gereja dimana mereka beribadah. Pemuda memiliki
peran yang sangat penting dalam perkembangan pertumbuhan gereja, karena mereka adalah
tulang punggung dan ujung tombak dari perkembangan pertumbuhan gereja. Keikutsertaan dan
keterlibatan pemuda gereja didalam menjalankan fungsi dan peran gereja sangatlah diperlukan,
kerena pemuda gereja merupakan saksi-saksi Kristus dan juga merupakan kekuatan terpenting
yang dapat diandalkan dalam proses perkembangan pertumbuhan gereja pada masa kini. 1

Pemuda-pemudi dalam masa pertumbuhannya mempunyai masalahnya tersendiri didalam


beradapatasi dengan berbagai banyaknya perubahan dalam dirinya, baik perubahan secara psikis
dan fisik yang berkaitan dengan pertambahan umur, maupun perkembangan didalam sosial
lingkungan dan terkhsus didalam kepribadian mereka. Oleh sebab itu, gereja harus bergerak
cepat dalam membina dan mengarahkan pemuda-pemudi. Karena jika tidak, pemuda-pemudi
yang tidak mengalami pertumbuhan akan menibulkan beberapa dampak yang tidak bermutu
didalam gereja, seperti menjadi beban bagi gereja karena ingin selalu menuntut perhatian,
menimbulkan konflik dan selalu menjadi dan pencari masalah, bersikap suam-suam kuku atau
bersikap acuh tak acuh didalam pelayanan. Untuk itu gereja harus bergerak cepat untuk
memberikan pelayanan yang membuat pemuda-pemudi mengalami pertumbuhan rohani.
1
Riauland Arisdantha Sembiring, Peran Majelalis Dalam Mengatasi Ketidakaktifan Pemuda Gereja (Salatiga:
Universitas Kristen Satya Wacana, 2006), 1.

2
Sehingga pemuda-pemudi gereja boleh aktif secara rohani didalam pelayanan dan didalam
perkembangan pertumbuhan gereja. Selain itu, gereja harus memberikan fasilitas yang bermutu
khsunya didalam pengajaran Firman Tuhan dan memberikan persekutuan atau ibudah yang sehat
bagi pemuda-pemudi perkembangan pertumbuhan rohaninya2

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian literature. Peneliti berusaha untuk memberikan
jawaban penelitian dengan mencari sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Sumber-sumber tesebut adalah buku-buku teks.

Pengertian Gereja

Didalam Perjanjian Baru, Gereja disebut sebagai Ekklhsia (Ekkelsia), yang berarti sebuah
kumpulan atau sebuah jemaat. Kata Ekklhsia berasal dari dua kata Yunani Koine yaitu e`x
(ek), yang berarti keluar dari antara dan kale, (kaleo), yang berarti saya memanggil,
menugaskan, mengundang. Dengan demikian, Ekklhsia berarti dipanggil keluar dari antara.
Dalaam istilah yang lain : Yunani “Kyriake”, yang diartikan sebgai menjadi milik Tuhan. Dalam
catatan Harta Dalam Bejana karangan Th. Van Den End memberikan pengertian dari kata gereja
yaitu : kata gereja dalam kata Portugis “Igreja”, dari Yunani kata gereja diartikan sebagai
“Ekklesia”, dalam bahasa Inggris “Church”, dalam bahasa Belanda adalah “Kerk”, dan dalam
bahsa Yunani yang lain, gereja diartikan “Kurakion”. Yang berarti rumah Tuhan.

Pengertian yang lain mengenai gereja juga di nyatakan oleh Calvin, dia memberikan pengertian
gereja yaitu sarana yang diberikan oleh Allah kepada orang-orang percaya atau kepada umat-Nya
yang lemah untuk memberikan pembinaan dan pemeliharaan kepada mereka didalam iman.
Karena sebagai sarana yang telah diberikan Allah sehingga manusia tidak boleh sekali-kali
meremehkannya. Johanis Calvin mengatakan bahwa gereja yang dipercayai dalam pengakuan
Iman Rasuli bukan hanya yang kelihatan tetapi semua orang yang percaya, termasuk orang yang
sudah mati. Dengan demikian gereja merupakan sarana untuk memelihara dan membina dalam
iman. Dan yang dapat dilihat adalah persekutuan-persekutuan umat Allah dan kesetiaan kepada
2
Helen Farida Latif, Pengaruh Pengajaran dan Persekutuan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Rohani Anak dan
Remaja (Jakarta: Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, 2017), 2.

3
Firman Allah dan ini yang menentukan sejauh mana gereja-gereja Tuhan yang kelihatan bertul-
betul gereja yang diakui dalam Iman Rasuli. Chr. De Jong dan Jan S. aritonang memberikan arti
gereja dari segi yaitu dari segi objektif gereja merupakan tempat dimanusa umat Allah atau
orang-orang bertemu dengan keselamatan yang disediakan dan akan diberikan kepada Allah
melalui anak-Nya Yesus Kristus atau gereja merupakan suatu lembaga atau organisasi dimana
diselenggarakannya kegiatan perkempulan umat Allah dan juga sebagai lembaga yang mengantar
keselamatan kepada manusia. Dari segi subjektif gereja didefinisikan sebagai perkumpulan atau
bersekutunya orang-orang percaya dengan tujuan berbidah kepada Allah. dan dalam segi
apostolic gereja merupakan sarana antara Allah dengan manusia atau orang-orang percaya.3

Pemuridan

Dalam bahasa aslinya, kata murid (mathetes) yang diambil dari kata (manthano) yang diartikan
sebagai belajar. Oleh karena itu kata murid sangat berkaitan erat dengan sebuah proses
pembelajaran. Edmund Chan dalam karya tulisannya didalam sebuah buku yang berjudul A
Certain Kind, dia mengatakan bahwa seorang murid Kristus adalah dia adalah seorang yang
sepenuhnya berkomitmen mengikut Dia, dan dengan segenap atau sepenuh hati mengkuti
pengajaran-Nya, ajaran tersebut dijadikan sebagai dasar dan jalan didalam setiap perbuatan
hidupanya. Dietrich Bonhoeffer yang menuliskan buka yang mengandung makna tentang
pemuridanm, dia mengatakan bahwa pemuridan adalah ketaatan kepada Tuhan dan karena
Tuhanlah objek ketaatan orang percaya, oleh karena itu, pemuridanlah yang bisa
mewujudkannya.

Alkitab telah menuliskan mengenai pemuridan terutama di kitab Injil. Dalam kitab Injil Matius
28:18-20. Ayat 18 berbunyi “Yesus mendekati mereka dan berkata : kepada-Ku telah diberikan
segala kuasa disorga dan dibumi. 19 karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan
babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman. Ayat kitab Injil inilah yang senantiasa memberikan
kekuatan kepada Rasul-rasul dan juga kepada gereja dan kepada orang-orang percaya pada
zaman ini untuk menjalani dan melakukan dan mewujudkan pergerakan pemuridan. 4
3
Skripsi Harles, 13-14
4
Lois A. Bensohur, Pentingnya Pemuridan bagi Generasi Remaja Kristen di Indonesia. 1.

4
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, pemuridan dari kata murid yang diartikan sebagai
seseorang atau orang-orang yang sedang melakukan proses belajar (bersekolah). Definisi
Pemuridan adalah suatu cara memproses orang-orang atau umat-Nya yang telah percaya kepada
Yesus Kristus memuridkan dan dimuridkan untuk menjadi murid-murid Yesus Kristus yang
semakin hari semakin serupa dan segambar dengan Dia, melalui perbuatan, perkataan, dan
karakter umat-Nya tersebut. Selain itu pemuridan juga merupakan hubungan antara seorang atau
orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus yang memperkenalkan Kristus melalui
membagikan prinsip-prinsip Firman Tuhan, keyakinan orang yang percaya kepada Yesus
Kristus, tentang waktu, tentang komitmen kepada Firman Tuhan, dan pengetahuan akan iman
orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Pemuridan ini tidak boleh hilang dari kehidupan
orang-orang yang telah percaya kepada Yesus Kristus, karena pemuridan ini adalah salah satu
saran Tuhan menjawab doa seperti yang tertulis dalam Kitab Injil Matius 6:9-10. Dalam hikmat-
Nya yang tak terbatas, Yesus memilih dan mencetuskan para murid-murid-Nya untuk
berdedikasi, untuk mengabarkan dan mambawa pesan berupa kabar baik kepada seluruh orang
yang ada didalam dunia. Tuha Yesus Kristus menyertakan pemuridan-Nya pada pada saat Ia naik
ke Sorga “Kepada-Ku telah kuberikan segala sesuatu yang telah keperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai pada akhir zaman” dalam Matius 28:18-20.
Pemuridan sangatlah penting, karena dalam pemuridan Tuhan Yesus Kristus dapat memuridkan
ke-12 muridnya sehingga para muridnya boleh memuridkan orang-orang yang belum mengenal
Tuhan Yesus Kristus. Dengan demikian, pemuridan telah telah menjadi suatu cara untuk menjadi
berkat bagi sesama dalam hal memperkenalkan Tuhan Yesus Kristus kepada orang lain. 5 Dalam
Perjanjian Baru telah tercatat ada 269 kali kata murid yang juga dalam arti diajar atau juga
dilatih.

Pemuridan sendiri memiliki tujuan yaitu mendorong atau memimpin seseorang kepada
kedewasaan yang penuh didalam Kristus, memberikan dan mengajarkan tentang kebenaran
Firman Tuhan, menjaga atau mengontrol orang-orang percaya untuk taat kepada Firman Tuhan.
Dan untuk melakukan pemuridan ini membutuhkan proses yang mencangkup yaitu untuk belajar
kebenaran firman Tuhan, diperlukan kerelaan pribadi hati untuk mewujudkan otoritas firman
Tuhan tersebut dan ini bertujuan untuk bertumbuh menjadi serupa dengan Dia dan juga

5
Resnalti Alvionita, Penitngnya Pemuridan Kontekstual Bagi Generasi Pemuda Kristen, (Intitut Agama Kristen
Negeri Toraja), 2.

5
mewujudkan kedewaaan pribadi kepada firman Tuhan secara penuh. Dan diikuti dengan
melakukan segala bentuk penyembahan dan doa kepada Dia yang menjadi respon atas kebesara-
Nya dan perbuatan Tuhan yang luar biasa dan kasih setia-Nya didalam kehidupan menusia.
Dengan berjalannya persekutuan, yang melibatkan kasih telah mewujudkan jati diri sebagai
gambar murid Kristus yang sehati, selain bersekutu didalam Tuhan Yesus Kristus, persetuan ini
juga telah menjadi persekutuan yang memperkenalkan seseorang untuk saling mengasi, saling
menolong, saling memberikan nasehat antara satu dengan lainnya, saling bertukar pikiran, dan
saling mendoakan. Dan yang peling bermakna adalah didalam persekutuan ini seseorang akan
mengalami yang namanya pertumbuhan secara rohani.

Pemuda juga harus melalui pembinaan yang bertujuan menunjang mereka didalam persektuan
untuk tetap menjadi orang-orang yang bersekutu dengan Tuhan dan juga menjaga sesame
mereka. Karena jika demikian persekutuan akan semakin bermakna bagi mereka sehingga
mereka bisa mengalami pertumbuhan secara rohani dialam persekutuan yang dilakuka dan
mereka tidak hanya sekedar datang dan pergi tanpa menerima apa-apa dari persekutuan tersebut.
Juga dengan melakukan ketekisasi yang merupakan pengajara secara Kristen yang pada
umumnya diadakan dan dilakukan oleh gereja yang bertujuan agar pemuda dapat mengerti
tentang pengajaran tentang iman Kristen yang sebenarnya serta seseorang akan mengenal dan
mewujudkan rasa percaya diri, kedewasaan, dan menjadi seseorang yang bertanggung jawab.
Selain itu katekisasi dapat memberikan persiapan kepada pemuda untuk menjadi generasi yang
yang berbuah baik kepada dirinya sendiri, kepada keluarga, masyrakat, dan juga untuk
perkembangan gerejanya. Dan pengajaran yang dilakukan oleh gereja akan tetap melibatkan
semua pemuda yang ada secara tertib yang bertujuan untuk menciptakan kegembiraan dan
kegirangan dalam firman-Nya, sehingga para pemuda boleh diperlengkapi dengan dasar orang
percaya yaitu iman sehingga pemuda mampu melayani sesama pemuda dan orang luar dan ada
rasa tanggungjawab kepada pelayanan di gereja. 6

Menurut Lois A. Bensour dalam catatannya yang berjudul Pentingnya Pemuridan bagi Generasi
Remaja Kristen di Indonesi, ia menyataka bahwa pemuridan adalah kata yang tidak asing atau
kata yang sudah familiar khususnya bagi umat Kristen pada saat ini. Pemuridan menurutnya
adalaha suatu proses dimana seseorang memuridkan dan dimuridkan kepada orang Kristen
6
Marinus Rotto, Pemuridan Kontekstual Terhadap Pertumbuhan Rohani Pemuda Masa Kini, (Toraja: Institut Agama
Kristen Negeri (IAKN) Toraja). 3-4.

6
supaya menjadi semakin dengan Tuhan Yesus Kristus. Ia juga memaparkan mengapa penting
sekali pemuridan bagi kalangan remaja Kristen pada saat ini. menurut ia mengapa penting
dikarenakan pemuda Kristen pada saat ini mulai mengkhawatirkan. Pemuda Kristen pada saat ini
sangat jarang hidup didalam karakter yang mencerminkan kehidupan Kekristenan. Pemuda
Kristen saat ini sangat mudah sekali terpengaruh dengan lingkungan yang lebih menarik yang
memberikan mereka kepuasan didalam kesenangan dan kegembiraan yang mereka inginkan.
Oleh karena itu, pemuridan sangatlah dibutuhkan dan sangat penting bagi mereka pemuda
Kristen pada saat ini, karena dalam pemurida pemuda Kristen boleh lebih lagi untuk rajin
beribadah dan juga membentuk kepribadian mereka agar semakin serupa dengan gambaran
Kristus. Melalui pemuridan ini juga, mereka dapat memuridkan orang lain mengingat besarnya
pengaruh pertemanan mereka kepada orang lain atau kepada lingkungan dimana mereka berada.7

Pemuda

Pemuda sangat dikenal dengan istilah adult yang mempunyai bentuk lampa, kata kerja latin
yaitu adultus yang memiliki pengertian telah menjadi dewasa dalam bentuk kekuatan dan bentuk
ukuran yang sudah sempurna. Dalam pertumbuhan gereja, pemuda sudah menjadi fase yang
dimana gereja juga merasakan pertumbuhan didalamnya. Seseorang sudah didalam fase bisa
dibilang sudah menjadi pemuda atau orang yang dewasa, biasanya mereka adalah orang-orang
yang cukup dinamis, biasanya mereka akan selalu menanggapi segala sesuatu. Orang-orang yang
ada didalam fase ini adalah orang-orang yang suka beroganisasi dan selalu memandang orang
ada disekitar mereka sebagai teladan mereka. Menurut Jean Piaget pertumbuhan kognitf manusia
akan selalu dipengaruhi dengan dua hal yaitu organisasi dan adaptasi. Ketika seorang pemuda
terlibat didalam sebuah organisasi, maka ketika pemuda tersebut menerima informasi yang
belum pernah didengarkannya sebelumnnya atau informasi yang baru tidak membuatnya terjerat
didalam informasi tersebut, karena organisasi memampukan seseorang untuk terjaga pada saat
menerima informasi yang baru dan juga memampukan seseorang untuk menghadapi perubahan
pada dirinya sendiri dan yang paling penting adalah organisasi yang baik akan membentuk
pemahaman yang lebih dalam mengenai realita yang dialami dan yang akan dijumpai oleh
pemuda tersebut. Pemuda pada zaman ini akan semakin memiliki kepuasan atau kegembiraan
bila berkumpul dan bertemu dengan sesama anggota organisasi. Melalui persekutuan yang

7
Lois A. Bensohur, Pentingnya Pemuridan bagi Generasi Remaja Kristen di Indonesia. 1.

7
dilakukan oleh gereja, pemuda-pemudi akan mampu mengatasi masalah yang sedang mereka
hadapi melalui pertolongan yang diberikan oleh organisasi mereka atau gereja. Gereja harus
tetap memperhatikan setiap anggota jemaat mereka terkhusus pemuda-pemudi yang ada, karena
ketika gereja melakukan hal ini secara tidak langsung telah menolong pemuda untuk semakin
bertumbuh didalam kebenaran firman Tuhan dan hubungan mereka kepada Tuhan. Dengan hal
ini, pemuda-pemudi akan mengalami proses pembaharuan yang terus terjadi terus menerus,
dalam pembaharuan ini terjadi proses pertumbuhan didalam kerohanian yang mereka wujudkan
didalam bergereja dan bermasyarakat.

Pertumbuhan Rohani

Seorang yang ternama yang diberikan dan digelari segabai seorang Profesor Pertumbuhan Gereja
yang berada di tingkat pascasarjana, dia adalaha Wegner yang memberikan pandangan tentang
pertumbuhan rohani. Dia mengatakan bahwa pertumbuhan rohani tidak jauh dari pertumbuhan
dari sisi kualitas gereja atau pertumbuhan kerohania gereja tersebut. Dia juga mengatakan bahwa
pertumbuhan rohani meliputi segala sesuatu yang ada ikatannya dengan usaha membawa orang –
orang yang belum seutuhnya dan yang tidak mempunyai pengenalan akan pribadi Tuhan Yesus
Kristus. Selain itu, juga menjadikan mereka sebagai orang-orang yang desawasa didalam
kerohanian dan pertanggungjawaban.

Pertumbuhan gereja merupakan gereja yang telah mewujudkan bahwa itu kewajaran dari gereja
yang yang sebenarnya atau gereja yang sehat. Gereja dengan pengajarannya yang sehat dan
benar akan memberikan dampak yang besar yaitu mengalami pertumbuhan kualitas didalam
kedewasaan dalam Tuhan Yesus Kristus, dan ketika seseorang mengalami kedawasaan rohani
maka dia akan menjadi seorang takut akan Tuhan Yesus Kristus, menggunakan potensi didalam
dirinya untuk kebenaran melalui perkataan, perbuatan dan pekirannya, dan dia akan menciptakan
pola atau bentuk tingkah laku yang komprehensif. Alkitab telah menuliskan dan memberikan
hal-hal yang berkaitan dengan kedawasaan rohani atau pertumbuhan rohani, yang tertulis dilam
kitab Efesus 4:13-15 dan kitab Kisah Para Rasul 2:41-47, yang sebagai berikut : Mencapai
kepada kesatuan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, memiliki pengetahuan yang benar akan
kebanaran firman Allah dan Kristus, tetap tuguh dan berpegang kepada kebenaran firman Tuhan,
pertumbuhan yang terus dialami didalam kasih kepada Allah dan kepada sesama, semakin hari
semakin meningkatkan hubungan dengan Allah secara pribadi, terjadi yang namannya kesatuan

8
terhadap sesama anggota jemaat, memiliki kehidupan yang memberkati sesamanya, dan
memiliki keberanian untuk memikul tanggung jawab dalam pelayanannya. 8

Hasil dan Pembahasan

Peran Pemuridan Didalam Gereja Terhadap Pertumbuhan Rohani Pemuda

Pemuda adalah generasi penurus bagi Gereja dan telah menjadi masa depan gereja juga. Gereja
oleh kerena itu, gereja harus memberikan pendampingan dari sejak awal atau sejak dini yang
bertujuan untuk membangung iman yang kokoh didalam Tuhan didalam mengahadapi perubahan
yang terus terjadi setiap harinya didalam mereka dan didalam dunia ini. Dimasa dimana pemuda
Kristen mengalami masa pencarian jati diri disinilah gereja bergerak memberikan pembentukan
kerakter dan spiritual, sehingga menolong mereka untuk mengenal siapa mereka dan kepada
siapa mereka beriman, selain itu mereka juga dapat menguasai iman dan diri mereka dengan baik
dan memberikan mereka pengertian bahwa mereka adalah masa depan gereja untuk
perkembangan pertumbuhan gereja.9 Untuk menjadikan pemuda sebagai anggota gereja yang
berperan penting bagi perkembangan pertumbuhan gereja, gereja harus memuridkan mereka
dengan jalan memberikan pengajaran yang yang baik dan positif dan yang bergantung kepada
pengajaran Firman Allah.

Marthin Luther mengatakan bahwa pengajaran atau pendidikan agama adalah pengajaran yang
melibatkan semua angggota gereja, khsususnya mereka yang masih tergolong yang memiliki
jiwa muda atau pemuda-pemudi, yang bertujuan untuk belajar teratur dan tertib, sehingga mereka
akan sadar dengan dosa mereka dan serta memiliki kegirangan dalam firna TuhanYesus Kristus
yang menjadikan mereka sebagai orang-orang yang merdeka didalam Tuhan Yesus Kristus.
Selain itu, pengajaran juga akan memperlengkapi iman mereka sehingga mereka dapat
melakukan pelayanan kepada sesama mereka yang didalamnya adalah masyrakat dan negara dan
mereka juga akan ikut dan melibatkan rasa tanggungjawab mereka kepada persekutuan Kristen
yang adalah gereja. Selain Marthin Luther, John Calvin memberikan tanggapan bahwa
pendidikan agama adalah pendidikan yang mendidik pemuda-pemudi gereja untuk tunduk dan
mengabdi kepada Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Pendidikan agama Kristen menurut Dr.

8
Helen Farida Latif, Pengaruh Pengajaran dan Persekutuan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Rohani Anak dan
Remaja, (Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa Jakarta, 2017), 5.
9
Restifani Cahyami, Pendampingan Pastoral Bagi Pemuda Dalam Menyingkapi Pengaruh Teknologi, 1-2.

9
E.G. Homirghausen mempunyai tujuan dan maksud yaitu ketika seseorang atau pemuda
menerima pendidikan itu, sudah memasuki atau sudah datang kepada persekutuan iman yang
hidup dengan Tuhan sendiri, dan oleh karena demikian mereka dapat juga mengikuti persekutuan
jemaat yang mengakui dan memuji kemuliaan Tuhan yang tanpa dibatasi oleh waktu dan tepat.
Tidak terlewat dan terlepas dari kebenaran firman Tuhan didalam kitab Injil Matius 28:19-20
yang menyatakan untuk memperintahkan agar pengajaran harus terus menurus dilakukan dan
diterapkan kepada kehidupan bergereja, juga didalam kitab Kisah Para Rasul 2:42 yang
menceritakan tentang umat Allah yang terus-menerus bertekun didalam pengajaran rasul-rasul
dan juga mereka melakukan persekutuan, dakan dalam kitab Efesus 4:11-12 Tuhan Yesus
mengatakan bahwa Dia telah memberkan dan mengutus rasul-rasul dan juga para nabi,
pemberita-pemberita Injil dan juga mereka yang dipanggil sebagai gembala-gembala dan
pengajar-pengajar, supaya orang-orang kudus dapat diperlengkapi untuk pengarajan dan
pekerjaan pelayanan mereka bagi pembangunan tubuh Kristus. 10

Dalam pelayanan pemuridan bagi pemuda-pemudi Kristen, gereja harus memulai pemuridan
dengan sedikit orang, pemuridan akan berjalan dengan baik ketika gereja memulainya dengan
sedikit pemuda terlebih dahulu, kerena pemuridan yang baik adalah pemuridan yang tidak
dilakukan dengan secara masal. Karena dalam pelayanan pemuridan ada yang disebut dengan
faktor pemilihan. Gereja harus peka kepada pemuda yang memiliki komitmen dan bersedia
untuk dimuridkan. Sama dengan Paulus kepada Timotius dalam kitab II Timotius 2:2 :“Apa yang
engkau dengar dari padaku didepan banyak saksi, percayalah itu kepada orang-orang yang dapat
dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain”. Ini akan membuat kesanggupan kepada gereja
supaya dapat lebih memberikan pelayanan yang lebih baik yang bisa gereja tangani. Gereja juga
harus berkomitmen untuk memberikan dan melakukan pelayanan pemuridan kepada pemuda-
pemudi yang ada, gereja harus memprioritaskan jam pemuridan dibandingkan dengan kesibukan
yang lainnya. Dengan mengorbankan waktu yang sangat luang. Gereja ketika sudah mengambil
komitmen untuk melakukan pelayan pemuridan kepada pemuda-pemudi digeraja maka gereja
harus menuntaskan pemuridan tersebut sampai selesai. Gereja juga harus bersabar karena
pemuridan memerlukan waktu. Gereja harus memiliki kesabaran dan juga kesetiaan untuk
memeliharan dan menumbuhkan kerohanian kepada murid atau pemuda-pemudi. Pada dasarnya

10
Helen Farida Latif, Pengaruh Pengajaran dan Persekutuan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Rohani Anak dan
Remaja, (Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa Jakarta, 2017), 2.

10
kedawaan rohani tidak ada yang secara instan, sangat mustahil sekali hanya dalam waktu yang
singkat seseorang bisa mencapat kedewasaan rohani. Pelayanan pemuridan yang dilakukan oleh
gereja akan sangat baik ketika pemuda di didik dari sejak awal mengenai displin rohani. Gereja
perlu memberikan pelatihan badani terbatas yang berguna untuk segala hal, karena badani
terbatas ini mengandung janji, baik untuk kehidupan saat ini dan untuk kehidupan yang akan
datang. Dalam kitab I Timotius 4:8. Displin rohani akan terus diingat oleh murid yang
dimuridkan oleh gereja dan displin rohani ini akan menjadi bekal dan sangat berguna ketika
pemuda-pemudi mengalami dan menghadapi suatu tantangan pada saat ini dan pada saat mereka
telah dewasa kelak. Sebagi contoh kedawasaan rohani yang harus diberikan oleh gereja kepada
para murid adalah menghafal ayat Alkitab, melakukan saat tedu setiap harinya pada saat pagi
hari, dan juga mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gereja mengenai pemuridan. Dengan
penerapan displin rohani didalam melakukan pemuridan ini, maka para murid akan mengenal
yang namanya rasa tanggung jawab terhadap tantangan yang sedang mereka hadapi didalam
pemuridan. Dan untuk mencapai tujuan dari kedisplinan rohani ini, para murid harus diberi tugas
yaitu mereka harus saling memeriksa catatan disaat mereka melakukan saat teduh dan juga
mereka seling memeriksa ayat hafalan yang telah gereja tugas untuk mereka hafal sebelumnya.
Dengan ini para murid akan bekerja keras didalam melakukan tugas mereka sebagai seorang
murid dan mereka akan menciptakan rasa tunduk kepada peraturan yang ada didalam pemuridan
tersebut, seiringan dengan hal terbut, murid juga akan memiliki rasa tanggung jawab untuk
melakukan segala sesuatu yang terlibat didalam pemuridan tersebut. Pemuda-pemudi yang
mengikuti pemuridan yang dilakukan oleh gereja, harus memiliki pemahaman Alkitab yang
berbobot, dalam kitab II Timotius 3:16, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang-orang didalam kebenaran”. Karena tanpa melalui pemahaman Alkitab
yang benar yang yang kokoh dan berbobot, maka setiap pemuda-pemudi yang mengikuti
pemuridan yang dilakukan oleh gereja dapat dibilang mereka belum mengenal kedawasaan
secara rohani secara benar melalui kebenaran firman Tuhan. Lain daripada itu, katika pemuda
tidak mempunyai pemahaman akan firman Tuhan yang benar, maka semua pengalaman yang
telah kita alami dan yang telah kita terima dari sikap kerohanian kita mudah sekali ditafsirkan
dengan keliru. Gereja yang melakukan pemuridan kepada pemuda-pemudi juga harus melakukan
Sharing Life kepada setiap pemuda-pemudi yang mengikuti persekutuan pemuridan tersebut.

11
Untuk mewujudkan sharing life ini, gereja harus siap menerima tantangan dari program sharing
life ini, karena dalam metode sharing life ini menuntut pemuda-pemudi yang baru-baru
bertumbuh didalam kebenaran Tuhan Yesus Kristus melihat teladan yang diberikan dan yang
dilakukan oleh gereja atau orang-orang yang sudah dewasa didalam kebenaran firman Tuhan.
Pemuda-pemudi yang baru-baru bertumbuh didalam Kristus membutuhkan teladan yang baik
dan yang dapat mereka tiru dalam menghadapi suatu masalah atau keputusan didalam kehidupan
mereka sehari-hari. Sehingga pemuda-pemudi ini boleh menerima pelajaran yang sangat penting
bagi kehidupan mereka kedepan yaitu seseorang yang telah bertumbuh didalam kedewasaan
rohani diharuskan atau dituntut untuk memberikan telandan yang baik yang dapat ditiru atau
diteladani oleh orang-orang yang belum bertumbuh didalam kedewasaan rohani dan terutama
kepada mereka yang belum mengenal dan mengetahui kebenaran firman Tuhan. Menjadi sangat
baik ketika gereja menyediakan pelayanan bimbingan pribadi kepada pemuda-pemudi yang
dimuridkan, karena penting bagi gereja untuk menyadari bahwa setiap pemuda-pemudi yang
mereka muridkan memiliki pribada yang berbeda-beda, unik dan juga memiliki kebutuhan yang
berbeda pula dengan pribadi yang lain. Dalam hal ini, gereja harus menyediakan orang-orang
yang berkompeten didalam pelayan pemuridan khusus bimbingan pribadi, dalam bimbingan
pribadi ini, seorang utusan gereja yang telah dipercaya dan memiliki bakat dalam pelayanan
bimbingan pribadi harus bertemu secara pribadi kepada murid yang telah ditentukan. Bimbingan
pribadi ini bisa dilakukan melalui konseling yang didalamnya mengandung tanya jawab
mengenai pertanyaan-pertanyaan antara murid dan pembimbing. Adapun tujuan dari bimbingan
pribadi ini adalah bagaimana seorang utusan gereja ini dapat menjawab dan memberikan apa
yang menjadi butuhan khsuus dari pada murid. Jadi, gereja harus cakap didalam memilih orang-
orang yang telah dewasa rohani dan juga memiliki bakat didalam pelayanan bimbingan pribadi,
agar para murid yang telah dimuridkan bisa menjadi orang-orang yang tidak lagi bingung
terhadap apa yang selama ini mereka pergumulkan dan bingung apa yang harus mereka lakukan
didalam pergumulan itu. Menurut Dr. Neil T. Andreson mengatakan bahwa pelayanan konseling
dan pemuridan merupakan pelayanan yang sangat sulit untuk dipisahkan. Maka setiap orang
yang menjadi pemimpin konseling didalam pelayana pemuridan harus diperlengkapi dengan
pengetahuan dan keterampilan mengenai pelayana konseling yang baik dan yang benar. Orang
yang melayani bimbingan pribadi ini diharuskan untuk terlibat didalam kehidupan para murid,
dan juga diharuskan untuk peka dan selalu siap sedia memberikan pertolongan dan membantu

12
murid didalam permasalahan dan pergumulam yang dihadapi oleh muridnya. 11 Gereja harus juga
memiliki kepekaan terhadap setiap pemuda- pemudi yang hadir didalam pelayanan pemuridan,
gereja harus berusaha untuk membuat pelayanan pemuridan yang membuat semua pemuda-
pemudi yang hadir bisa menikmati dan nyaman dengan suasana gereja, dalam pelayanan ini
gereja sedikit kontekstual, kerena ada banyak pemuda-pemudi memiliki pandangan bahwa gereja
itu membosankan, gereja harus berusah menghilangkan pandangan para pemuda-pemudi ini
didalam pelayanan pemuridan yang sedikit kontekstual. Ada beberapa sarana atau media yang
bisa gereja gunakan untuk pelayanan pemuridan kontekstual yaitu music, multimedia, olahraga,
komunitas, dan kelompok-kelompok baik didalam gereja ataupun masyarakat, gereja dapat
melibatkan setiap pemuda – pemudi untuk ikut terlibat didalamnya agar mereka bisa menikmati
pemuridan yang tidak terus dilakukan di gereja. Terutama kepada pemuda –pemudi yang hidup
dan tinggal di perkotaan dengan otomatis pemuda-pemudi ini telah terpikat pada zaman modern
ini. Salah satu hal yang tidak bisa terpisahkan didalam aktifitas mereka sehari-hari adalah music.
Music dapat menolong mereka untuk menikmati dan mendapatkan sesuatu hal didalam
pemuridan yang dilakukan oleh gereja. Music dalam ibadah pada zama kini sangat diperlukan
apalagi dengan adanya combo band akan memberikan suasana ibadah dan nuansa ibadah yang
membuat para pemuda yang dimuridkan boleh menikmati dan merasakan keseruan pelayanan
pemuridan tersebut sehingga mereka tidak tegang didalam mengikuti ibadah. Menurut Doug
Fields bahwa sebelum kaum muda dan remaja merasakan kenyamanan yang diberikan oleh
lingkungan dimana mereka berada, mereka belum dan bahkan tidak sadar yang namanya hal-hal
teologis. Oleh karena itu, perlu membuat bagi mereka lingkungan yang memberikan hal positf
melalui berbagai cara, yang salah satunya adalah memainkan music kontemporer. Melalui cara
ini gereja boleh mengambil bagian didalamnya yaitu dengan menyediakan alat music yang
memadai dengan harapan dan tujuan yaitu 1. Memberikan ketertarikan kepada pemuda-pemudi
yang ada untuk menghadiri ibadah pelayana pemuridan. yang ke 2 adalah memberikan
kesempatan bagi pemuda-pemudi untuk ikut terlibat didalam pelayanan pemuridan secara khusus
untuk memainkan salah satu alat music. Ke 3 adalah memberikan dan menjaga kosentrasi kepada
pemuda- pemudi untuk berfokus kepada pelayanan dan ibadah yang mereka ikuti. Dan yang
keempat adalah dengan cara ini rasa bosan dan rasa jenuh didalam mengikuti pelayanan atau
ibadah pemuridan berkurang atau bahkan tidak ada. Para remaja atau pemuda-pemudi tidak ada

11
Yunita Yusni Astuti, Pemuridan Kontekstual Terhadap Pemuda Dalam Pelayanan Gereja,1-3.

13
yang tidak memiliki yang namnya hobi. Salah satu hobi mereka adalah olahraga. Oleh karena itu,
gereja dalam pelayanan pemuridan harus memberikan refresing kepada para pemuda-pemudi
yang mengikuti pemuridan yang dilakukan oleh gereja tersebut. Karena olahraga adalah bentuk
pelayanan yang paling banyak menarik minat dari kalangan pemuda – pemudi. Olahraga dapat
dan mampu memberikan jalan pintas untuk dapat bertemu dan untuk saling mengenal antara satu
dengan lainnya pemimpin dengan muridnya. Dengan ini cara ini telah terciptanya hubungan
pertemanan antara satu dengan lainnya dan saling mempercayai dan untuk yang lebih luasnya
sampai ke hal-hal yang bersifat pribadi. Jika sudah terjadi hubungan yang baik antara satu
dengan yang lain, maka ada peluang untuk sampai kepada komunikasi yang mengandung hal-hal
rohani. Para remaja atau pemuda-pemudi akan lebih senang dan antusias ketika mereka terlibat
didalam suatu komunitas atau kelompok, maka gereja yang melaksanakan dan melakukan
pelayanan pemuridan harus menyediakan kelompok-kelompok bagi mereka, tidak lepas dari
pertimbangan unsur kesukaan dan suasana yang bisa kaum muda nikmati. Pemuridan yang
dilaksanakan dengan membentuk kelompok-kelompok ini akan jauh lebih baik gereja harus
terlebih dahulu melalui pendekatan kelompok kecil karena jika demikian pertimbingan dalam
mencocokan budaya dan kebiasaaan kaum muda akan lebih baik. Tujuan untuk membentuk
kelompok ini adalah untuk memuridkan kaum muda didalamnya dengan memberikan
komunikasi yang bersifat hal-hal rohani, sehingga para kaum mudah lebih rileks didalam
12
mendengarkan pemimpin yang memimpin mereka.

Kesimpulan

Peran gereja didalam melakukan pelayan pemuridan bagi pemuda-pemudi sangat diperlukan,
kerena pemuridan tidak hanya memberikan dampak yang baik dan besar bagi kaum muda.
Pemuridan juga mengubah cara hidup pemuda-pemudi yang tidak mengenal dan mengerti siapa
diri mereka, yang tidak memiliki pemahaman kepada kebenaran firman Tuhan, dan siapa yang
seharusnya mereka percayai. Pemuridan juga telah menciptakan pemuda-pemudi yang memiliki
kualitas hidup dan pemuridan juga telah menciptakan pemuda-pemudi yang bertumbuh didalam

12
Melyanti Mangesu, Pemuridan Kontekstual Terhadap Pemuda Yang Kurang Aktif di Jemaat Hermon Manipi,
(Institut Agama Kristen Negeri Toraja). 3-5

14
pertumbuhan rohani. Dan masih banyak hal-hal lainnya peran pemuridan ini didalam gereja bagi
pertumbuhan rohani pemuda-pemudi.

Referensi

Riauland Arisdantha Sembiring, Peran Majelalis Dalam Mengatasi Ketidakaktifan Pemuda


Gereja (Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana, 2006), 1.
Helen Farida Latif, Pengaruh Pengajaran dan Persekutuan Terhadap Tingkat Pertumbuhan
Rohani Anak dan Remaja (Jakarta: Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, 2017), 2.
Skripsi Harles, 13-14
Lois A. Bensohur, Pentingnya Pemuridan bagi Generasi Remaja Kristen di Indonesia. 1.
Resnalti Alvionita, Penitngnya Pemuridan Kontekstual Bagi Generasi Pemuda Kristen, (Intitut
Agama Kristen Negeri Toraja), 2.
Marinus Rotto, Pemuridan Kontekstual Terhadap Pertumbuhan Rohani Pemuda Masa Kini,
(Toraja: Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja). 3-4.
Restifani Cahyami, Pendampingan Pastoral Bagi Pemuda Dalam Menyingkapi Pengaruh
Teknologi, 1-2.
Yunita Yusni Astuti, Pemuridan Kontekstual Terhadap Pemuda Dalam Pelayanan Gereja,1-3.
Melyanti Mangesu, Pemuridan Kontekstual Terhadap Pemuda Yang Kurang Aktif di Jemaat
Hermon Manipi, (Institut Agama Kristen Negeri Toraja). 3-5

15

Anda mungkin juga menyukai