Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

HAKEKAT PEKEMBANGAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Elisabet Juniawati Pardede (3202411007)
Mata Kuliah: Perkembangan Peserta Didik
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
TIM Pengajar MKDK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah mencurahkan segala nikmat dan karunia-Nya
sehingga berkat rahmat dan ridho-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Hakikat Perkembangan”. Meskipun banyak
rintangana dan hambatan yang saya alami dalam proses
pengerjaannya,tapi saya berhasil mengerjakannya dengan baik

Suatu kebahagiaan yang tidak ternilai bagi saya,yang telah


menyelesaikan makalah ini, untuk memenuhi salah satu persyaratan
yang diajukan dalam mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Saya
sangat menyadari keterbatasan, pengalaman, pengetahuan,
kemampuan, dan penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan,


karena saya masih dalam proses belajar. Oleh karena itu,segala kritik
dan saran sangat saya harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua
dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................1
Daftar Isi.................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang....................................................................3
B.Rumusan Masalah..............................................................4
C.Tujuan Penulisan................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Perkembangan................................................6
B.Ciri-Ciri Perkembangan......................................................7
C. Prinsip-Prinsip Perkembangan..........................................8
D. Fase-Fase Perkembangan.................................................9
E.Kriteria Pentahapan Perkembangan.................................10
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan.......................................................................11
B.Saran.................................................................................12
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sepanjang rentang hidupnya, semenjak dari masa kehamilan


sampai meninggal, manusia selalu mengalami perubahan, baik
perubahan dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental
psikologis. Perubahan-perubahan tersebut terus berlangsung karena
terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada dirinya. Pertumbuhan
dan perkembangan dalam kehidupan manusia merupakan dua sisi
mata uang yang menunjukkan gambaran yang berbeda, tetapi
merupakan dua hal yang tak terpisahkan, bahkan kadang disamakan
pengertiannya. Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan
dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat progresif dan terus
menerus.

Dalam siklus kehidupannya, manusia pasti mengalami proses


perkembangan baik segi fisik maupun psikologisnya. Misalnya, dari
seorang yang tidak berdaya, sampai menjadi seorang mahasiswa.
Dalam proses perkembangan, jelas adanya perubahan-perubahan
yang meliputi aspek fisik, intelektual, sosial, moral, bahasa, emosi,
dan perasaan, minat, motivasi, sikap, kepribadian, bakat, dan
kreativitas. Di mana didalam setiap aspek tersebut pada dasarnyya
membuat kombinasi-konbinasi atau hubungan baru yang kemudian
membentuk spesalisasi fisik dan psikologis yang berbeda antara
manusia yang satu dan lainnya. Adanya kombinasi dan perbedaan,
menyebabkan adanya persaingan dan rasa saling membutuhkan
antara manusia yang satu dan lainnya. Dengan demikian, pola
perilaku manusia dapat menunjukkan kesempatan apa yang akan
diperoleh untuk mengembangkan kepopulerannya dalam kelompok
terhadap mereka yang berlatar belakang ras, agama, sosial-ekonomi
yang berbeda akan memperbaiki mereka yang mempunyai standar
penampilan dan perilaku yang berbeda.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan?

2. Apa saja ciri-ciri perkembangan?

3. Apa saja prinsip-prinsip perkembangan?

4. Apa saja fase-fase dalam perkembangan?

5. Apa saja kriteria pentahapan perkembangan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari perkembangan

2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari perkembangan

3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perkembangan

4. Untuk mampu menjelaskan fase-fase perkembangan

5. Untuk mengetahui kriteria pentahapan perkembangan individu


BAB II

PEMBAHASAN

A.           Pengertian Perkembangan

Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan


sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan psikis. Perubahan fisik
meliputi perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari konsepsi
(pembuahan ovum oleh sperma), dan hasil dari interaksi proses
biologis dan genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan
psikis menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis individu,
seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial dan moral.

Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif


dan kualitatif individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa
konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak, masa remaja,
sampai masa dewasa.

Perkembangan dapat diartikan juga sebagai suatu proses perubahan


dalam diri individu atau organisme, baik fisik (jasmaniyah) maupun
psikis (rohaniyah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan
yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan
berkesinambungan.

Yang dimksud dengan sistematis, progresif dan berkesinambungan


adalah sebagai berikut.

1. Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat


saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-
bagian organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan
yang harmonis. Jadi, dalam proses perkembangan akan terjadi
tahapan-tahapan perubahan yang saling berkaitan satu dengan yang
lainnya dan apabila salah satu tahapnya dihilangkan maka tidak akan
terjadi suatu perkembangan. Contoh dari prinsip ini, seperti
kemampuan  berjalan anak seiring dengan matangnya otot-otot kaki,
dan keinginan remaja untuk memperhatikan jenis kelamin lain
seiring dengan matangnya organ seksualnya.

2.   Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju,


meningkat, mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun
kualitatif (psikis). Berarti bahwa perkembangan menunjukkan pada
suatu  proses ke arah yang lebih sempurna seiring dengan
bertambahnya umur manusia. Contohnya, seperti perubahan anak
dari kecil menjadi dewasa serta perubahan pengetahuan dan
kemampuan anak, dari yang sederhana sampai kepada yang
kompleks ( mulai dari mengenal huruf dan angka sampai pada
kemampuan membaca, menulis dan berhitung).

3.   Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau


organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak
terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat. Jadi dapat diartikan
bahwa proses  perubahan itu sifatnya bertahap. Contohnya, untuk
dapat berdiri, seorang anak terlebih dahulu harus menguasai
tahapan perkembangan sebelumnya yaitu kemampuan duduk dan
merangkak. Dan untuk berbicara , anak harus melalui tahapan
meraba atau untuk mencapai masa dewasa,  individu harus melalui
masa remaja, anak-anak, kanak-kanak, bayi dan masa konsepsi.
B.            Ciri-ciri Perkembangan

1.  Terjadinya perubahan ukuran dalam (a) aspek fisik: perubahan


tinggi dan berat badan  serta organ-organ tubuh lainnya, dan (b)
aspek psikis: semakin bertambahnya perebendaharaan kata dan
matangnya kemampuan berfikir, mengingat, serta menggunakan
imajinasi kreatif.

2.  Terjadinya perubahan proporsi dalam (a) aspek fisik: proporsi


tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya, dan pada
usia remaja proporsi tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia
dewasa, dan (b) aspek psikis: perubahan imajinasi dari yang fantasi
ke realitas, dan perubahan perhatiannya dari yang tertuju kepada
dirinya sendiri perlahan-lahan beralih kepada orang lain (khususnya
teman sebaya).

3.  Lenyapnya tanda-tanda lama dalam (a) aspek fisik: lenyapnya


kalenjar thymus (kalenjar anak-anak) yang terletak pada bagian
dada, rambut halus, dan gigi susu, dan (b) aspek psikis: lenyapnya
masa mengoceh (meraban), bentuk gerak-gerik kanak-kanak (seperti
merangkak) dan prilaku impulsif (melakukan sesuatu sebelum
berfikir).

4.  Munculnya tanda-tanda baru dalam (a) aspek fisik: tumbuh dan


pergantian gigi dan matangnya organ-organ seksual pada usia
remaja, baik primer (menstruasi pada wanita dan mimpi basah pada
pria) maupun sekunder (membesarnya pinggul dan buah dada pada
wanita, dan tumbuhnya kumis serta perubahan suara pada pria) dan
(b) aspek psikis: berkembangnya rasa ingin tahu, terutama yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan, lingkungan alam, nilai-nilai
moral, dan agama.
C. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

A. PERKEMBANGAN MERUPAKAN PROSES YANG TIDAK PERNAH


BERHENTI (NEVER ENDING PROCESS)

Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah yang


dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya.
Perkembangan berlangsung secara terus-menerus sejak masa
konsepsi sampai mencapai kematangan atau masa tua.

B. SEMUA ASPEK PERKEMBANGAN SALING MEMPENGARUHI


(Cephalocaudal)

Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, intelengensi


maupun sosial, satu sama lainnya saling mempengaruhi. Terdapat
hubungan atau kolerasi yang positif diantara aspek tersebut. apabila
seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan
(sering sakit-sakitan), maka dia akan mengalami kemandegan dalam
perkembangan aspek lainnya, seperti kecerdasannya kurang
berkembang dan mengalami kelabilan emosional.

C. PERKEMBANGAN ITU MENGIKUTI POLA ATAU ARAH TERTENTU


(Proximodistal)

Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah


tertentu. Setiap tahap perkembangan merupakan hasil
perkembangan dan tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat
bagi perkembangan selanjutnya. Contohnya: untuk dapat berjalan,
seorang anak harus dapat berdiri terlebih dahulu dan berjalan
merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya, yaitu berlari
atau meloncat.
Yelon dan Weinsten (1977) mengemukakan tentang arah atau pola
perkembangan itu sebagai berikut:

a) Cephalocaudal dan proximal-distal.

b) Struktur mendahului fungsi.

c) Perkembangan itu berdiferensiasi.

d) Perkembangan itu berlangsung dari konkret ke abstrak.

e) Perkembangan itu berlangsung dari egosentrisme ke


perspektivisme.

f) Perkembangan itu berlangsung dan “outter control to inner


control”.

D. PERKEMBANGAN TERJADI PADA TEMPO YANG BERLAINAN


(Differensiasi)

Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangan terjadi pada


waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang
lambat), Umpamanya (a) otak mencapai bentuk ukurannya yang
sempurna pada umur 6-8 tahun; (b) tangan, kaki, dan hidung
mencapai perkembangan yang maksimum pada masa remaja; dan (c)
imajinasi kreatif berkembangan dengan cepat pada masa kanak-
kanak dan mencapai puncaknya pada masa remaja.

E. SETIAP FASE PERKEMBANGAN MEMPUNYAI CIRI KHAS (Hal yang


Unik)

Prinsip ini dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut: (a)


sampai usia dua tahun, anak memusatkan untuk mengenal
lingkungannya, menguasai gerak-gerik fisik dan belajar berbicara; (b)
pada usia tiga sampai enam tahun, perkembangan dipusatkan untuk
menjadi manusia sosial (belajar bergaul dengan orang lain).

F. SETIAP INDIVIDU YANG NORMAL AKAN MENGALAMI


TAHAPAN/FASE PERKEMBANGAN

Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan
berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan:
bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dewasa, dan masa tua. Tidak ada
seorangpun yang tidak mengalami tahap tersebut.

G. PRINSIP KEMATANGAN

Prinsip ini berpendapat bahwa usaha belajar bergantung pada


tingkat kematangan yang dicapai anak. Hal ini berarti bahwa tidak
ada gunanya melakukan usaha belajar kalau yang bersangkutan
belum matang untuk melaksanakan usaha tersebut. Ini juga berarti
tidak perlu memaksa anak usia dini belajar membaca sebelum
kematangannya untuk belajar membaca datang.

Pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan perhatian yang


serius. Pertumbuhan dan perkembangan bukan usaha yang timbul
dengan sendirinya. Tetapi untuk menghasilkan pertumbuhan dan
perkembangan yang baik diperlukan adanya perhatian berupa
perawtan physik dan psikhis maupun bimbingan dari orangtua, guru
dan masyarakat karena merupakan awal terbentuknya organ-organ
tubuh individu dan tersusunnya jaringan syaraf yang membentuk
system yang lengkap. Pertumbuhan fisik setelah kelahiran sampai
masa dewasa ditandai dengan perubahan dalam bentuk ukuran dan
provinsi tubuh.
D. FASE-FASE PERKEMBANGAN

Pendapat para Ahli mengenai periodisasi yang bermacam-macam di


atas dapat digolongkan dalam tiga bagian, yaitu:

1) Periodisasi yang berdasar biologis.

Periodisasi atau pembagian masa-masa perkembangan ini


didasarkan kepada keadaan atau proses biologis tertentu.
Pembagian Aristoteles didasarkan atas gejala pertumbuhan jasmani
yaitu antara fase satu dan fase kedua dibatasi oleh pergantian gigi,
antara fase kedua dengan fase ketiga ditandai dengan mulai
bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin.

2) Periodisasi yang berdasar psikologis.

Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada keadaan


psikologis ialah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-masa
kegoncangan sebagai dasar pembagian masa-masa perkembangan,
karena beliau yakin bahwa masa kegoncangan inilah yang
merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami oleh setiap
anak dalam masa perkembangannya.

3) Periodisasi yang berdasar didaktis.

Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang


dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam “Developmental
Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam
“Developmental Psycology”(1980) tampak sudah lengkap mencakup
sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan
manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan
pembagian periodisasinya sebagai berikut:
1. Masa Sebelum lahir (Prenatal Period)

Masa ini berlangsung sejak terjadinya konsepsi atau pertemuan sel


bapak-ibu sampai lahir kira-kira 9 bulan 10 hari atau 280 hari. Masa
sebelum lahir ini terbagi dalam 3 priode; yaitu:

a) Periode telur/zygote, yang berlangsung sejak pembuahan sampai


akhir minggu kedua.

b) Periode Embrio, dari akhir minggu kedua sampai akhir bulan


kedua.

c) Periode Janin(fetus), dari akhir bulan kedua sampai bayi lahir.

2. Masa Bayi Baru Lahir (New Born)

Masa ini dimulai dari sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira
10 atau 15 hari. Dalam perkembangan manusia masa ini merupakan
fase pemberhentian (Plateau stage) artinya masa tidak terjadi
pertumbuhan/perkembangan.

Ciri-ciri yang penting dari masa bayi baru lahir ini ialah:

a) Periode ini merupakan masa perkembangan yang tersingkat dari


seluruh periode perkembangan.

b) Periode ini merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan


hidup/ perkembangan janin.

c) Periode ini ditandai dengan terhentinya perkembangan.

d) Di akhir periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal


perkembangan lebih lanjut.
3. Masa Bayi (Babyhood).

Masa ini dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun. Masa
bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan
kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk
kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.

4. Masa Kanak-kanak Awal (Early Chilhood).

Awal masa kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam tahun.


Masa ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa ini anak-
anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi
kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk
penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD.

5. Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood).

Akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah ini berlangsung dari
umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjutnya Kohnstam
menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini
dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk
mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat
pada aspek intelek.

Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya


“sense of accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa
siap untuk enerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan
melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya
yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian
untuk bersekolah.
6. Masa Puber (Puberty).

Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih Karena


mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun
awal masa remaja. Yaitu umur 11,0 atau 12,0 sampai umur 15,0 atau
16,0. Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan
masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan
dan basah malam pada anak laki-laki.

Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:

i. Perubahan besarnya tubuh.

ii. Perubahan proporsi tubuh.

iii. Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.

iv. Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.

7. Masa Dewasa Awal (Early Adulthood).

Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa


kehidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa dewasa awal
dari umur 21,0 sampai umur 40,0. Masa dewasa pertengahan, dari
umur 40,0 sampai umur 60,0. dan masa akhir atau usia lanjut, dari
umur 60,0 sampai mati.

Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa


reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan
ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan
masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas san
penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.
8. Masa Dewasa madya ( Middle Adulthood).

Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai
umur enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial
pada masa ini antara lain:

a) Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari


seluruh kehidupan manusia.

b) Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan


wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya
dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri
jasmani dan prilaku yang baru.

c) Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson,


selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau
sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).

d) Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih


besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang
minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan
pribadi dan sosial.

9. Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood).

Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang.


Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai mati, yang di
tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis
yang semakin menurun.
1. PENGERTIAN DAN KRITERIA MENENTUKAN FASE PERKEMBANGAN

Fase perkembangan artinya penahapan atau pembabakan rentang


perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri – ciri khusus atau
pola- pola tingkah laku tertentu.Pendapat – pendapat para ahli
tentang pembabakan atau periodisasi perkembangan ini digolongkan
menjadi 3, yaitu :

a. Tahap perkembangan berdasarkan analisis biologis

Pendapat para ahli tentang tahap tersebut :

1. Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak –


anak sampai dewasa menjadi 3 tahapan :

a. Tahap I (0 – 7 tahun) : masa anak kecil atau bermain

b. Tahap II (7 – 14 tahun) : masa anak, masa sekolah rendah

c. Tahap III (14 – 21 tahun) : masa peralihan dari usia anak menjadi
dewasa

2. Kretscmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa


individu melewati 4 tahapan :

a. Tahap I (0 – 3 tahun); Fullungs (pengisian) periode I, pada fase ini


anak kelihatan pendek gemuk.

b. Tahap II (3 – 7 tahun); periode I, anak kelihatan langsing


(meninggi)

c. Tahap III (7 – 13 tahun); Fullungs periode II, anak kelihatan pendek


dan gemuk kembali

d. Tahap IV (13 – 20 tahun); Streckungs periode II, anak kembali


kelihatan langsing
3. Elizabeth Hurlock :

a. Tahap I : Fase Prenatal (sebelum lahir)

b. Tahap II : Infancy (orok)

c. Tahap III : Babyhood (bayi)

d. Tahap IV : Childhood (kanak – kanak)

e. Tahap V : Adolesence/puberty; a.) Pre Adolesence b.) Eary


Adolesence c.) Late Adolesence

b. Tahap perkembangan berdasarkan didaktis atau instruksional

Menurut pendapat dari Comenius dan pendapat Rosseau penahapan


ini digolongkan sebagai berikut :

1. Comenius. Dipandang dari segi pendidikan, pendidikan lengkap


bagi seorag ibu berlangsung dalam 4 jenjang yaitu :

a. Sekolah ibu (scola maternal) anak – anak sampai 6 tahun

b. Sekolah bahasa ibu (scola vernaculan) anak –anak 6 – 12 tahun

c. Sekolah latin (scola latina) usia 12 – 8 tahun

2. Rosseau. Penahapannya :

a. Tahap I (0 – 2 tahun) : usia asuhan

b. Tahap II (2 – 12 tahun) : masa pendidikan jasmani dan latihan


panca indera

c. Tahap III (12 – 15 tahun) : periode pendidikan akal

d. Tahap IV (15 – 20 tahun) : periode pendidikan watak dan


pendidikan agama.
c. Tahap perkembangan berdasarkan psikologis

Tahap ini menggunakan aspek psikologis sebagai landasan dalam


menganalisis tahap perkembangan, mencari pengalaman individu
yang digunakan sebagai masa perpindahan dari fase yang satu ke
fase yang lain dalam perkembangannya.

Berdasarkan masa dimana individu mengalami goncangan psikis,


perkembangan individu dapat digambarkan melewati tiga periode
atau masa, yaitu dari sampai masa kegoncangan pertama (tahun
ketiga atau keempat yang biasa disebut masa kanak – kanak), masa
goncangan pertama sampai pada masa kegoncangan kedua (masa
keserasian bersekolah), dari masa kegoncangan kedua sampai akhir
masa remaja yang biasa disebut masa kematangan.

E. KRITERIA PENTAHAPAN PERKEMBANGAN

Dalam hubungan proses belajar mengajar pentahapan


perkembangan yang digunakan sebaiknya bersifat elektif (tidak
terpaku pada satu pendapat saja).

Fase – fase perkembangan individu :

1. Masa usia pra sekolah (0 – 6 tahun)

Masa ini terbagi 2 yaitu : masa vital masa dimana individu


menggunakan fungsi – fungsi biologis untuk menemukan berbagai
hal dalam dunianya, dan masa estetik (keindahan) adalah masa
perkembangan rasa keindahan dimana dalam masa ini
perkembangan anak yang terutama adalah fungsi pancainderanya.
2. Masa usia sekolah dasar (6 – 12 tahun)

Masa ini disebut juga masa intelektual atau masa keserasian


bersekolah. Masa ini diperinci menjadi 2 fase, yaitu :

1. Masa kelas – kelas rendah sekolah dasar

Sifat – sifat yang umum pada masa ini biasanya anak tunduk pada
peraturan – peraturan tradisional, adanya kecenderungan memuji
diri sendiri, suka membanding – banding kan dirinya dengan anak
yang lain.

2. Masa kelas – kelas tinggi sekolah dasar

Sifat – sifat khas anak dalam masa ini antara lain : adanya minat
terhadap kehidupan praktis sehari – hari, amat realistic (ingin
mengetahui dan belajar), biasanya anak gemar membentuk
kelompok sebaya untuk bermain bersama – sama.

Masa keserasian berekolah diakhiri dengan masa yang disebut


poeral. Sifat – sifat khas anak pada masa poeral ini menurut para ahli
yaitu :

1. Ditujukan untuk berkuasa (sikap, tingkah laku, dan perbuatan)

2. Ekstraversi (berorientasi keluar dirinya, misalnya mencari teman


sebaya untuk memenuhi kebutuhan fisiknya).

3. Masa usia sekolah menengah (12 – 18 tahun)

Masa ini dapat diperinci menjadi beberapa masa, yaitu :

1. Masa praremaja (remaja awal), masa ini ditandai oleh sifat – sifat
negatif pada si remaja sehingga seringkali masa ini disebut masa
negatif seperti tidak tenang, kurang suka bekerja, pesimistik.
2. Masa remaja (remaja madya), pada masa ini remaja mencari
sesuatu yang dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja –
puja, dan ia membutuhkan teman yang dapat memahami dan
menolongnya saat suka maupun duka.

3. Masa remaja akhir, masa ini remaja dapat menentukan pendirian


hidupnya.

4. Masa usia mahasiswa (18 – 25 tahun)

Masa usia mahasiswa biasanya berusia 18 – 25 tahun, dan pada


masa inilah remaja memiliki pemantapan pendirian hidup.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Perkembangan merupakan perubahan progresif dan


berkesinambungan yang dialami individu dari lahir sampai akhir
hayatnya. Dalam menjalani perkembangannya setiap individu
dibatasi oleh prinsip-prinsip perkembangan, yaitu: (a) perkembangan
merupakan proses yang tak pernah berhenti (b) semua aspek saling
mempengaruhi (c) mengikuti pola tertentu (d) terjadi pada tempo
yang berlainan (e) setiap fase perkembangannya mempunyai ciri
khas (f) setiap individual normal akan mengalami fase perkembangan
(g) perkembangan ditentukan oleh kematangan.

Setiap individu akan mengikuti fase perkembangan sesuai dengan


tahap perkembangan yang dijalaninya. Pembagian fase
perkembangan dapat ditinjau dari Analisis Biologis yaitu menentukan
fase perkembangan berdasarkan keadaan atau proses pertumbuhan
tertentu. Analisis Diktatis didasarkan pada apa yang dapat diberikan
pada anak pada masa tertentu dan bagaimana mengajar anak pada
usia tertentu. Pembagian fase perkembangan berdasarkan tinjauan
Psikhologis membagi fase perkembangan berdasarkan kegoncangan
yang dialami individu pada masa peralihan dari satu fase
perkembangan ke fase perkembangan berikutnya. Kriteria dalam
menentukan fase-fase perkembangan individu dapat didasarkan
pada (1) fase Usia pra sekolah, (2) fase Usia sekolah dasar (3) fase
Usia sekolah menengah (4) fase Usia mahasiswa. Individu adalah
suatu kesatuan totalitan yang artinya antara fisik dan psikhis tidak
dapat dipisahkan.

B. SARAN

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis


atas partisipasi para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik
dan saran yang sehat dan bersifat membangun demi kemajuan
penulisan makalah ini. Dalam hal ini mengenai pengertian
perkembangan, ciri-ciri perkembangan, Prinsip-prinsip
perkembangan, Fase-Fase Perkembangan, Teori-teori Perkembangan
serta Pengertian dan kriteria menentukan fase Perkembangan.

Penulis juga ingin lebih memahami bagian soal cara menentukan


fase-fase perkembangan. Dengan demikian tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan baik dan maksimal dan menjadikan makalah
ke depan menjadi makalah yang lebih baik lagi dan dapat
memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

H.Sunarto, Hartono Agung, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta:


UT.,1994

Arifin Dia, (2016) Perkembangan Peserta Didik

Anda mungkin juga menyukai