Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

(Viskositas Zat Cair)

(PERCOBAAN-FP1)

Nama : Aprian Lukman Farrandi

NIM : 215090307111023

Fak/Jurusan : MIPA/Fisika

Kelompok : 03

Tgl.Praktikum : 08 Oktober 2021

Nama Asisten :

LABORATORIUM FISIKA DASAR

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2021
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

(Viskositas Zat Cair)

Nama : Aprian Lukman Farrandi

NIM : 215090307111023

Fak/Jurusan : MIPA/Fisika

Kelompok : 03

Tgl. Praktikum : 08 Oktober 2021

Nama Asisten :

Catatan :

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Paraf Paraf Nilai


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan

Tujuan dari percobaan ini adalah dapat dipahami hokum stokes dan ditentukannya
koefisien kekentalan (viskositas) zat cair dengan hukum stokes.

1.2. Dasar Teori

Fluida ternyata memiliki sejumlah gesekan internal yang disebut viskositas atau gesekan
fluida. Viskositas terdapat dalam cairan dan gas. Pada dasarnya gaya gesekan antara lapisan
fluida yang berdekatan saat lapisan bergerak melewati salah satunya. Dalam cairan, viskositas
disebabkan oleh gaya kohesi listrik antara molekul. Dalam gas, muncul dari tabrakan antara
molekul. Viskositas cairan yang berbeda dapat dinyataan secara kuantitatif dengan koefisien
viskositas (η), yang didefinisikan dengan cara berikut. (Giancoli, 2016)

(Giancoli, 2016)

Pada gambar diatas cairan langsung masuk kontak dengan masing masing pelat dipegang
ke permukaan oleh gaya perekat antara molekul cairan dan molekul pelat. Jadi, kecepatan
berubah terus menerus dari 0 ke v. Peningkatan kecepatan dibagi dengan jarak dimana perubahan
ini dibuat sama υ / l untuk disebut gradient kecepatan. Untuk fluida tertentu bahwa gaya yang
diperlukan (F) sebanding dengan luas fluida yang bersentuhan dengan masing masing pelat (A)
dan dengan kecepatan (v). Untuk cairan yang berbeda, semakin kental fluida, semakin besar gaya
yang dibutuhkan. Propporsionalitas konstan untuk persamaan ini didefinisikan sebagai koefisien
viskositas, η: (Giancoli, 2016)

v
F=ηA (1)
l

Satuan SI dalam system cgs adalah N.s/m2= Pa. s (pascal . second). Viskositas sering diberikan
dalam centipoise (1 cP = 10−2 , P = 10−3 Pa.s)
Pada tabel diatas terdapat koefisian viskositas setiap cairan. Koefisien viskositas ini
didefinisikan sebagai perbandingan tegangan luncur dengan gradient kecepatannya :

Fl
η= (2)
vA

Akibat adanya viskositas fluida. Setiap benda yang bergerak didalamnya akan
mengalami hambatan/pengereman. Hambatan inilah yang disebut gaya gesekan pada
benda oleh fluida (f). Besar gaya gesekan f pada fluida, disamping bergantung pada
koefisien kekentalan η bergantung pada bentuk benda. Untuk benda yang berbentuk bola
dengan jari jari r yang bergerak dengan kelajuan v, besarnya gaya gesek adalah : (Putri,
2019)

f =−6 πηrv (3)

Persamaan di atas dinamakan hukum stokes. Dengan syarat syarat :

a. Ruang tempat fluida tidak terbatas (ukurannya >> ukuran bola)


b. Tidak terjadi aliran turbelensi di dalam fluida
c. Kecepatan v tidak besar

Jika sebuah bola padat yang rapat massanya ρ dan berjari jari r dilepaskan tanpa kecepatan
awal di dalam zat cair kental yang rapat massanya ρ0 dimana ρ0 < ρ ,bola mula mula akan
mendapatkan percepatan karena gaya berat bola, percepatannya memperbesar kecepatan bola.
Bertambahnya kecepatan bola akan menambah gaya stokes. Sehingga akan terjadi keseimbangan
gaya gaya yang bekerja pada bola. Keseimbangan ini akan menyebabkan bola bergerak lurus
beraturan dengan kecepatan konstan. Kecepatan constant ini dinamakan kecepatan akhir
(terminal) dan bola yang besarnya adalah : (Walker, 2014)

2r 2 g(ρ−ρ0)
v= (4)

Jika S adalah jarak yang ditempuh bola dalam waktu t (setelah mencapai kecepatan akhir),
maka persamaan dapat ditulis :
2
S 2 r g ( ρ− ρ0)
= (5)
t 9η

Persamaan diatas hanya baik untuk wadah berdimensi besar. Untuk wadah berdimensi
terbatas, arah garis garis fluida dipengaruhi oleh bentuk geometri wadah sehingga persamaan
diatas perlu dikoreksi. Faktor koreksinya 1/(1+0,24r/R). Sehingga persamaan tersebut ditulis.
(Giancoli,2016)

2 r 2 >(ρ−ρ0 )
S=
9 η 1/(1+ 0,24 r / R)
(6)

ρ : kerapatan bola

ρ0 : kerapatan fluida
BAB II

METODOLOGI

1.
2.
2.1. Alat dan Bahan

Adapun alat/peralatan yang digunakan beberapa tabung gelas yang berisi zat cair yang
berbeda, beberapa bola kecil dengan ukuran yang berbeda, aerometer, mistar, jangka sorong,
kaliper mikrometer, neraca analitik, dan stopwatch.

2.2. Tata Laksana Percobaan

Jari jari tabung R diukur diameter dalam D dengan jangka sorong.


Pengukuran D dilakukan beberapa kali pada tempat yang sama.

Massa jenis zat cair ρ0 ditentukan dengan areometer.

Massa jenis bola ρ ditentukan dengan ditimbang massanya m dan diukur


diameternya d dengan mikrometer. Pengukuran d dilakukan beberapa kali
pada posisi yang berbeda.

Bola dijatuhkan ke dalam tabung dan tempat di mana bola mulai dengan
kelajuan konstan ditandai. Dengan petunjuk asisten, ditentukan s-nya,
daerah dimana bola dikerakkan dengan kecepatan konstan.

Bola pertama dijatuhkan ke dalam tabung. Waktu tempuh t untuk jarak


tersebut dicatat dengan stopwatch.

Langkah 5 diulangi untuk bola-bola yang lain (perhitungan cara kedua).

Jarak s diubah dengan digesenya batas bawah (jangan menggeser batas


atas).
3.

Dengan satu bola saja digunakan, langka 5 diulangi untuk lima kombinasi
jarak s yang berbeda (perhitungan cara pertama).
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2016. PHYSICS PRINCIPLES with APPLICATIONS. 7 th Edition.


United States : Pearsons Education, Inc.

Putri, Nugrahani P. dan Suprapto, Nadi. 2019. FISIKA DASAR 1.


Surabaya : Jauh Haroh Darusalam.

Walker, Jearl. 2014. Halliday & Resnick Fundamentals of Physics. 10th Edition.
United States of America : John Wiley&Sons, Inc.
LAMPIRAN

(Giancoli, 2016)
(Putri, 2019)

(Walker, 2014)

Tugas Pendahuluan

1. Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan beberapa daya tahan dari aliran yang
diberikan terhadap suatu cairan, atau menyatakan kekentalan dari suatu cairan. Contoh
penerapannya dalam kehidupan sehari hari adalah
a. Selai atau madu lebih kental dan lebih sulit dituangkan daripada air dan minyak.
b. Minyak pelumas digunakan untuk melindungi mesin degan menyerap tekanan dan
getaran.
c. Viskositas air yang membantu air yang diserap akar tanaman untuk bisa naik ke
batang tanaman.
2. η=[ M ][ L ]−1 [ T ]−1

1 N . s 1kg
System MKS : 1Pa s = =
m2 ms

1dyn . s 1g 1
System cgs : 1 centipoise = 2 = = Pa s = 1/10 Ns/m 2
cm cm s 10
2
2 2 r >( ρ−ρ0 )
S 2 r g ( ρ−ρ0 ) s=
3. = = Fl
t 9η 9
vA
4. SAE adalah singkatan dari Society of Automotive Engineers. Ini menunjukkan kekentalan
atau viskositas dari oli. Semakin tinggi kode oli pelumas akan semakin kental. Perbedaan
SAE 10 dan SAE 40 adalah dengan melihat kekentalannya yaitu SAE 40 lebih kental
daripada SAE 10

Anda mungkin juga menyukai