Anda di halaman 1dari 8

PORTOFOLIO

MATEMATIKA

DISUSUN OLEH

Nama :APRILIA TRI AYUNI


NISN :
Kelas : XII OTKP 2

SMK MITRA JAYA


Pisangsambo, Kabupaten Karawang, Jawa Barat
PELUANG SUATU KEJADIAN

1) ruang sampel dan titik sampel


2) cara menentukan ruang sampel
3) frekuensi relatif
4) peluang suatu kejadian
5) frekuensi harapan
6) peluang komplemen suatu kejadian
1. Ruang Sampel Dan Titik Sampel
 ruang sampel atau contoh adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin muncul pada
suatu percobaan
 titik sampel atau titik contoh adalah anggota – anggota dari ruang sampel. Banyaknya
anggota (titik sampel) suatu ruang sampel dinyatakan dengan n(s)
 percobaan adalah proses yang menghasilkan data mentah
 kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel.
Contoh :
Pada percobaan pelemparan dadu :
1. ruang sampel (himpunan semua hasil yang mungkin ) adalah (1,2,3,4,5,6)
2. titik sampel adalah 1,2,3,4,5 dan 6
3. kejadian muncul mata dadu ganjil adalah (1,3,5)
2. Cara Menentukan Ruang Sampel
Contoh :
Dua keping (koin) uang logam dilempar bersamaan. Tentukan ruang sampel dari percobaan
tersebut.

a) Dengan Tabel contoh soal :


K2 K1 A G a) Sebuah dadu dilempar bersama-sama satu
A AA GA kali tentukan :
G AG GG b) peluang kejadian muncul jumlah kedua
S= (AA, AG, GA, GG) mata dadu merupakan bilangan prima
Jawab:
b) Dengan pohon faktor koin 1, koin 2 ruang dua buah dadu semestinya = 36
sampel s = 36
A AA
a) Mata dadu pertama < kedua
A
{1,2},{2,3},{3,4},{4,5},{5,6} = 5
G AG sehingga peluangnya
S = (AA, AG, GA,GG)
A GA
G
jumlah kejadian 5
p= =
semesta 36
G GG

b) Jumlah mata dadu bilangan prima


{1,2},{1,4},{2,3},{4,1},{3,2},{2,1}
{1,6},{6,1},{2,5},{5,2},{3,4},{4,3}
{5,6},{6,5} = 14
Sehingga peluangnya
jumlah kejadian 14 7
p= = =
semesta 36 18

3. Frekuensi Relatif
Banyaknya muncul kejadian A
Frekuensi Relatif =
Banyaknya percobaan yang dilakukan

4. Peluang Suatu Kejadian


Jika A adalah suatu kejadian dan S adalah ruang sampel maka peluang kejadian A didefinisikan
sebagai berikut :
n ( A)
p ( a )=
n (s )
Keterangan :
 P (A) = Peluang kejadian A
 n (S) = Banyaknya Anggota S
 n (A) = Banyaknya Anggota A

dari semua kemungkinan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :


1) besarnya / nilai peluang suatu kejadian berkisar antara 0 dan 1 ( 0 ≤ p(A) ≤ 1 )
2) jika A = Ө, peluang suatu kejadian sama dengan 0 atau p(A) = 0 artinya kejadian A
mustahil terjadi
3) jika A = S, Peluang suatu kejadian sama dengan 1 atau p(A) = 1 artinya kejadian A pasti
terjadi
contoh soal
sebuah kantong berisi 6 butir kelereng merah, 4 butir kelereng biru dan 5 butir kelereng hijau,
dari kantong tersebut akan diambil 3 kelereng sekaligus. Tentukan peluang yang terambil :
a) ketiganya kelereng hijau
b) dua kelereng merah dan satu kelereng biru
c) satu kelereng merah, satu kelereng biru, dan satu kelereng hijau

jawab :
Banyaknya cara terambil 3 kelereng dari seluruh kelereng
15 ! 15.14 .13 .12 ! 2730
15 buah=15 c 3= = = =455
3 !12! 3 x 2 x 1 x 12 ! 6
Maka :
6! 6 x 5 x 4 x 3 ! 120 n( k ) 20 4
a) 6 c 3= = = =20 peluang=P ( k )= = =
3!3! 3 x 2x 1x3! 6 n( s) 455 91
6! 6 x 5 x 4 ! 30 4! 4 x 3!
b) 6 c 2= = = =154 c 1= = =4
2! 4 ! 2 x 1 x 4 ! 2 1 !3 ! 3!
60 12
n ( k )=6 c 2 x 4 c !=15 x 4=60 peluang= =
455 91
6! 6 x2! 5! 5x 4!
c) 6 c 1= = =65 c 1= = =54 c 1=4
1! 5 ! 5! 1!4 ! 4!
120 24
n ( k )=6 c 1 x 4 c 1 x 5 c 1=6 x 4 x 5=120 peluang= =
455 91
5. Frekuensi harapan
Frekuensi harapan adalah hasil kali peluang suatu kejadian dengan frekeunsi atau banyaknya
percobaan frekuensi harapan suatu kejadian A dirumuskan sebagai berikut :
n( A)
Fn ( A )= p ( A ) x n atau Fn ( A )= xn
n(S)

Keterangan :
Fn(A) = Frekuensi harapan kejadian A
P(A) = Peluang Kejadian A
n = Banyaknya Percobaan
contoh soal
sebuah dadu berisi enam dilempar sebanyak 600 kali, tentukan frekuensi harapan muncul mata
dadu faktor dari 6
jawab :
4
n ( s )=6 A=Faktor 6= {1,2,3,6 }n ( A ) =4 Fh= x 600 ¿ 2 :3 x 600¿ 400 kali
6
contoh soal
sebuah dadu dan 2 uang logam di lempar bersama – sama
a. tentukan banyak titik sampel untuk kali pelemparan
b. peluang kejadian muncul dadu bernomor ganjil dan satu gambar
c. tentukan frekuensi harapan muncul dadu kelipatan 3 dan dua gambar apabila pelemparan
dilakukan sebanyak 180 kali
jawab :
a) dadu =6
uang 1 =2
uang 2 =2
n = 6 x 2 x 2 = 24
1 2 1
b) p ( ganjil 1 gbr )= x =
6 4 12
2 1 2 1 1
c) p ( kelipatan 3∧2 gbr )= x = = Fh= x 180=15
6 4 24 12 12

6. Peluang komplemen suatu kejadian


Komplemen suatu kejadian A terjadi sama artinya dengan kejadian A tidak terjadi, komplomen
A ditulis A atau Ac.
Peluang kejadian bukan A ditulis P(A)
P ( A )=1−P ( A ) atau P ( A )+ P ( A ) =1
contoh soal
soal
dari seperangkat kartu bridge diambil dua kartu sekaligus secara acak tentukan peluang terambil
bukan kartu king
jawab
dua kartu secara acak, yang terambil bukan king. Ruang sampel dari bridge adalah 52
jumlah kartu king ada 4 dari 52 yang diambil dua h(A) = c (4,2) = 6
dengan n(s) = c (52,2) = 1326
maka peluangnya adalah :
P = l – P(A) (karena komplemennya)
P = l – n(A) / n(S)
P = l – 6/1326
P = l – 1/221
P = l – 220/221

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK

1) peluang dan kejadian tidak saling lepas


2) peluang dan kejadian Sali lepas
3) peluang dua kejadian saling bebas
4) peluang dua kejadian tidak saling bebas (bersyarat)

1. peluang dua kejadian tidak saling lepas


Dua kejadian A dan B dikatakan tidak saling lepas jika kejadian A dan kejadian B dapat terjadi
secara bersama – sama
Jika kejadian A dan kejadian B yang tidak saling lepas, maka :
P (A ‿ B) = P(A) + P(B) – P (A ⁔ B ) S A B
Keterangan :
P (A ‿ B) = peluang kejadian A atau B
P (A ⁔ B) = peluang kejadian A dan B
P (A) = Peluang kejadian A
P (B) = Peluang kejadian B
A⁔B

Dua Kejadian tidak saling lepas


Contoh soal
Dari seperangkat kartu bridge diambil sebuah kartu. Peluang terambil kartu berwarna merah atau kartu As
adalah …
Jawab :

seperangkat kartubridge ⟹ n ( s )=52Kartu berwarna merah ⟹ n ( A )=26


Kartu berwarna genap ⟹ n ( B ) =20P(A) = n(A) / n (S)
Peluang terambil kartu berwarna merah ⟹ P(A) : P(A) = n(A) / n (S)
26
Peluang terambil kartu bernomor genap ⟹ P(B) =
52
P(B) = n(B) / n(S)
= 20/52

Berdasarkan soal, hitunglah peluang terambil kartu berwarna merah atau bernomor genap, maka
termasuk kejadian saling lepas
P (A ‿ B) = P (A) + P (B)
= 26/52 + 20/52
= 46/52
= 23 / 26

2.Peluang Dan Kejadian Saling Bebas


Dua kejadian A dan B dikatakan saling lepas jika kejadian A dan kejadian B tidak mungkin
terjadi secara bersama – sama pada dua kejadian saling lepas berlaku A ⁔ B = Ө jika terjadi A
dan B yang saling lepas, maka
S
P (A ‿ B) = P (A) + P (B) A B

contoh soal
Dua buah dadu dilambungkan secara bersama –
Sama. Tentukan peluang munculnya jumlah
Kedua mata dadu sama dengan 5 atau 9

Dua Kejadian saling lepas

Jawab
Dua buah dadu dilempar bersama satu kali
S = (1,1),(1,2),(1,3),(1,4),(1,5),(1,6),(2,1),(2,2),(2,3),(2,4),(2,5),(2,6),(3,1),(3,2),(3,3),(3,4), (3,5),
(3,6),(4,1),(4,2),(4,3),(4,4),(4,5),(4,6),(5,1),(5,2),(5,3),(5,4),(5,5),(5,6),(6,1),(6,2),(6,3), (6,4),
(6,5),(6,6)
n = (S) = 62 = 36
A = himpunan kejadian muncul mata dadu berjumlah 5 = {(1,4),(2,3),(3,2),(4,1)}
n(A) = 4
B = himpunan kejadian muncul mata dadu berjumlah 9 = {(3,6),(4,5),(5,4),(6,3)}
n(B) = 4
P (A ‿ B) = P (A) + P (B)
⟹ P (A ‿ B) = 4/36 + 4/36
⟹ P (A ‿ B) = 8/36
⟹ P (A ‿ B) = 2/9

3. Peluang Dua Kejadian Saling Bebas


Dua kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak mempengaruhi peluang
terjadinya kejadian B dan sebaliknya :
Jika A dan B dua kejadian saling bebas maka :
P (A ⁔ B) = P (A) x P (B)
Keterangan :
P (A ⁔ B) = peluang kejadian A dan B
P (A) = Peluang kejadian A
P (B) = Peluang kejadian B

contoh soal
kotak I terdapat 3 kelereng merah dan 2 kelereng biru, kotak II terdapat 4 kelereng merah dan 4
kelereng biru. Dari setiap kotak diambil satu kelereng. Tentukan peluang terambil kelereng merah
dari kotak I dan kelereng biru dari kotak II

Jawab
Peluang
n (merah) =3
n (biru) =4
total =7
= 3/7 x 4/6
= 2/7

4. Peluang Dan Kejadian Tidak Saling Bebas (Bersyarat)

a) Dua kejadian A dan B dikatakan tidak saling bebas, jika kejadian A dan B dapat terjadi secara
bersama – sama, munculnya kejadian A mempengaruhi peluang terjadinya kejadian B dan
sebaliknya.

b) Jika A dan B dua kejadian bersyarat, maka :


1) peluang kejadian A dengan syrat kejadian B terjadi terlebih dahulu ditentukan dengan aturan :
P ( A ⁔ B)
P ( A ∖ B )= dengan P ( B ) ≠ 0
P( B)
Peluang kejadian B dengan syarat kejadian A terjadi terlebih dahulu ditentukan dengan
aturan :
P ( A ⁔ B)
P ( A ∖ B )= dengan P ( A ) ≠ 0
P(A)

contoh soal
dalam kotak terdapat 20 baterai, 5 diantaranya rusak, dari dalam kotak tersebut akan dikeluarkan 2 buah
baterai secara acak satu persatu tanpa pengembalian tentukan peluang baterai yang terambil kedua –
duanya tidak rusak.

Jawab :
Dik : 20 baterai dengan rincian
 5 baterai rusak
 15 baterai tidak rusak
 Didalam kotak akan dikeluarkan 2 buah baterai secara acak satu persatu tanpa pengembalian
Dit : peluang baterai yang terambil kedua – keduanya tidak rusak
Jawab :
 Peluang pengambilan pertama baterai tidak rusak yaitu :
15 3
=
20 4

 Sekarang didalam kotak sisa 19 baterai dengan rincian 5 baterai rusak dan 14 baterai
tidak rusak.

14
 Maka peluang pengambilan kedua baterai tidak rusak yaitu
19

 Sehingga peluang baterai yang terambil kedua – duanya tidak rusak adalah
3 14 21
¿ x ¿
4 19 38

Anda mungkin juga menyukai