Topologi :
2. Lalu isi dengan IP 192.168.20.1/24 di interface yang terhubung ke Laptop/PC (Ether2), lalu klik OK
atau Apply
3. Buka Command Prompt (CMD), lalu ketik telnet 192.168.20.1 (ip router)
4. Lalu akan muncul permintaan Login ke Router, dan masukan username dan passwordnya
5. Jika berhasil, maka akan muncul tampilan terminal mikrotik seperti berikut :
3. Lalu kita akan masuk ke halaman login router dengan tampilan browser seperti berikut,
masukan username dan password, lalu klik login
4. Jika sudah berhasil login, maka kita sudah masuk ke router dengan tampilan WebFig seperti
berikut :
Langkah – Langkah
A. Mengganti nama Router melalui aplikasi bersifat GUI Seperti Winbox atau Webfig :
1. Masuk ke menu Sytem > Identity > Lalu ganti nama sesuai dengan yang di inginkan > lalu Apply
atau OK
B. Mengganti nama Router menggunakan perintah (command-line), kita bisa menggunakan aplikasi
seperti Telnet pada CMD ataupun pada Putty yang sifatnya Base-Text.
1. Cobalah akses Router dengan Telnet dari CMD,
Langkah – Langkah :
C.
Penjelasan Package :
1.
2.
3.
B.
C.
D.
E.
Lalu pada Lab ini kita akan Melakukan Lab dengan ketentuan Pakage sebagai berikut :
A. Enable – Disini kita akan meng-aktifkan fitur IPv6, klik pada package ipv6 lalu klik enable
B. Disable – Disini kita akan me-nonaktifkan fitur MPLS, klik pada package mpls lalu klik disable
C. Uninstall – Disini kita akan meng-hapus fitur LTE, klik pada Package lte lalu klik Uninstall
E. Lalu Chek pada System > Package, apakah sudah berubah sesuai yang sudah dikonfigurasi
F.
Disini kita akan membuat 3 jenis user login router dengan group yang berbeda, yaitu :
2. Pertama, kita membuat User FULL dulu, Lalu isi pada bagian name, group, dan password sesuai
kriteria diatas
3. Kedua, kita membuat User READ, Lalu isi pada bagian name, group, dan password sesuai
kriteria diatas
5. Jika ketiganya sudah dibuat, maka hasilnya aka nada 3 user baru sebagai berikut :
6.
B. Pengetesan User
Cobalah Login dengan masing-masing user yang telah dibuat, lalu coba buka salahsatu fitur
mikrotik yang sedang dijalankan, misalnya Fitur System User, maka akan terlihat beberapa
perbedaan setiap user sebagai berikut :
1. Pengetesan USER FULL – User ini sama saja seperti user default (admin) semua icon add,
remove, enable, disable masih aktif, begitupun pengeditan konfigurasi, karena user Full memiliki
hak akses penuh pada Router.
2. Pengetesan USER READ – User ini hanya dapat melihat konfigurasi yang dijalankan saja, terlihat
semua icon add, remove, enable, disable sudah tidak aktif, begitupun pengeditan konfigurasi,
3. Pengetesan USER WRITE – User ini sama saja seperti User Read, semua icon add, remove,
enable, disable tidak aktif, jika kita melihat pada Fitur System > User seperti gambar berikut :
Tetapi, jika kita mengechek nya ke Fitur lain, misalnya Fitur IP > Addresses, maka semua icon
add, remove, enable, disable akan aktif.
Karena User Write dapat melakukan semua konfigurasi kecuali konfigurasi System > User, yang
artinya tidak dapat mengganggu user yang lain.
C.
Langkah – Langkah :
4. Pasang IP pada Laptop dengan IP Host yang berada dalam 1 Subnet yang sama, contohnya
192.168.20.2, isi juga Gateway dengan IP Router (192.168.20.1), dan isi DNS nya juga.
4. Buka interface wlan1 tersebut, lalu pada Tab General, isi parameter Mode, Radio Name, Security
Profile seperti gambar dibawah, lalu klik Apply, dan mulailah Scan untuk mencari nama WiFi
5. Pilih interface yang akan melalukan Scan, lalu klik Start, lalu akan muncul semua SSID (nama
WiFi) yang terjangkau oleh interface wireless kita, pilih SSID LAB TKJ dengan klik 1x lalu klik
Connect
7. Jika Interface Wireless sudah Running, selanjutnya kita meminta (request) IP Address dengan
DHCP Client kepada WiFi LAB TKJ agar Router mendapatkan Akses ke Internet. Pilih pada menu
IP > DHCP Client > Add
8. Pilih Interface mana yang akan melakukan Request DHCP Client, kita pilih interface wlan1, perlu
kita ketahui pada konfigurasi ini, terlihat disana ada 3 parameter yang otomatis terisi,
>User Peer DNS : ikut menyamakan DNS dengan DHCP Server.
>User Peer NTP : ikut menyamakan NTP (Settingan waktu) dengan DHCP Server.
>Add Default Route = Yes : otomatis menambahkan konfigurasi routing ke internet.
Artinya, konfigurasi DHCP Client ini tidak hanya meminta IP Address saja, tapi sekaligus dengan
9. Pastikan DHCP Client Berhasil, berstatus BOUND dan mendapatkan IP seperti berikut :
10. Sampai disini, Router sudah dapat melakukan PING ke internet, cobalah PING melalui New
Terminal Router :
Pada posisi sampai disini, Router kita udah mendapatkan akses internet, tapi Laptop/PC kita
masih belum mendapatkan akses ke internet, cobalah PING ke internet melalui CMD :
2. Lalu isi pada tab General Chain=srcnat , Out-Interface=wlan1 , lalu pindah ke Tab Action
3.
E.
F.
Topologi :
Langkah – Langkah
C. Jika sudah didapat, kita pasang pada konfigurasi Router, masuk ke menu System > NTP, lalu centang
bagian Enable, Mode=unicast, Primary-NTP-Server=0.id.pool.ntp.org, dan Secondary-NTP-
D. Jika di Apply, kedua domain NTP akan berubah menjadi suatu IP Public seperti berikut :
E. Lalu buka konfigurasi System > Clock, dan pastikan waktu sesuai dengan lokasi kita
F.
G.
Langkah – Langkah :
2. Lalu isi parameter minimal Name, jika memang perlu, dapat mengisi password dan jenis
enkripsi untuk mengamankan file backup yang akan dibuat, jika sudah di isi, klik Backup
3. Chek pada menu Files, apakah file backup sudah terbuat seperti berikut :
4. Kita dapat memindahkan file backup yang disimpan didalam penyimpanan router ke Folder di
PC/Laptop kita, cukup dengan drag-and-drop file tersebut ke folder di PC/Laptop kita
6. Jika ingin melakukan Backup menggunakan terminal, dapat dilakukan dengan memasukan
perintah sebagai berikut :
/file print
2. Masuk kembali ke Router dengan winbox, dan pastikan konfigurasi sudah hilang
3. Buka menu Files, lalu masukan file Backup yang sudah disimpan di Folder PC/Laptop ke Router
dengan Drag-and-Drop
4. Klik pada File Bakcup yang ada di menu Files di Router (RB-RIAN-27-JAN-2022.backup) > lalu
klik Restore > isi password dari file backup nya (12345) > lalu klik Restore > lalu akan muncul
5. Setelah selesai melakukan reboot, silahkan login kembali, perlu diketahui, backup ini akan
mengembalikan user akses router untuk login, jadi kita harus login dengan akun yang sudah ada
di file backup tadi :
7.
8.
9.
C.
D.
2. Lalu chek di menu File, dan pindahkan File export yang telah dibuat ke Folder di PC/Laptop
3. Cobalah buka File Export yang sudah dipindahkan dengan aplikasi seperti Notepad, maka
hasilnya akan seperti berikut
4. Lalu bagaimana jika kita ingin menyimpan Sebagian konfigurasi saja ? semisal kita ingin
menyimpan konfigurasi Firewall NAT saja, maka dapat dengan perintah sebagai berikut :
6.
B. IMPORT konfigurasi Router
Pada tahap ini, kita akan mereset router dengan Reset No Default Configuration, tujuannya agar kita
dapat memastikan bahwa konfigurasi yang disimpan di file export akan dipasang di router
1. Dalam kondisi router sudah tidak ada konfigurasi apapun, masukan file export ke router :
3. Lalu chek-lah, apakah konfigurasi nya sudah kembali seperti semula seperti berikut :
4.
Soft Reset ada pada menu System > Reset Configuration, ada beberapa pilihan dalam melakukan Reset
seperti pada gambar berikut :
Penjelasan :
Langkah – Langkah :
Langkah – Langkah :