Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tune up ialah pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki


bagian-bagian mesin yang sudah tidak sesuai ukuran standarisasi mesin
tersebut.Pada dasarnya tune up diawali dengan mesin-mesin yang telah
banyak mengalami penyimpangan-penyimpangan ukuran sehingga suara dan
daya motor tersebut mengalami perubahan.
1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri
a) Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian
profesioenal dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan kerja sesuai
dengan tuntunan lapangan kerja
b) Dapat mengetahui perbedaan antar lingkungan dunia Usaja/Industri
dengan lingkungan sekolah
c) Mengetahui efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas
d) Mampu untuk mengamalkan ilmu yang telah di dapat selama di bangku
sekolah
1.3 Manfaat Praktik Kerja Industri
1.3.1 Manfaat Bagi Siswa
Manfaat praktik kerja industri bagi siswa yakni terbentuknya
kemitraan selama mengikuti program Praktik Kerja Industri itu sendiri,
sehingga menjadi modal dimasa depan sebagai persiapan pembangunan
karier di bidangnya. Selain itu juga penyalur ide, aspirasi, dan
menunjukkan prestasi pada perusahaan tempat melaksanakan Praktik
Kerja Industri.Manfaat lain yaitu pengenalan, pemahaman dan lainnya.

1
1.3.2 Manfaat Bagi Perusahaan
Manfaat Prakerin bagi perusahaan adalah terbentuknya jaringan
antara para siswa, sekolah dan perusahaan untuk maju dan saling
sinergis dengan tujuan institusi masing-masing. Serta sebagai media
pertukaran informasi di bidang teknologi dan aplikasi keilmuan antara
perusahaan sebagai pengguna dengan sekolah sebagai pengembangan
studi ilmu pengetahuan dan teknologi
1.3.3 Manfaat Bagi Sekolah
Manfaat bagi sekolah adalah sebagai perwujudan program
keterkaitan antara sekolah dengan pihak industri, juga sebagai umpan
balik pembelajaran menyelaraskan kesepadanan dengan kebutuhan
pemakai. Manfaat lainnya yaitu sebagai bahan referensi bagi pihak
sekolah untuk menelaah efektifitas program pembelajaran yang di
jalankan kepada siswa.
1.4 Tujuan Penulisan Laporan
a. Untuk melatih kemampuan diri dalam memahami, menyimpulkan dan
mengembangkan yang didapat
b. Untuk memperoleh pengalaman penyusun laporan sesuai dengan
ketentuan
c. Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti sidang praktik kerja
Industri
d. Bukti nyata siswa telah melaksanakan Praktik Kerja Industri
1.5 Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
1. Perusahaan harus bergerak dalam bidang produksi atau jasa
2. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan mempunyai tenaga kerja

2
3. Perusahaan sedapat mungkin memiliki tenaga ahli yang bisa
memberikan bimbingan kepada siswa
4. Siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dalam meningkatkan
pengetahuan yang diperoleh di Fikri Service.
1.6 Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
Metode pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini adalah dengan
melakukan observasi secara langsung melalui sistem magang, dengan cara
mengikuti setiap kegiatan dari perusahaan dan wawancara. Dalam
Pelaksanaannya, untuk memperkuat hasil dan data yang disusun, maka
dilakukan pendekatan melalui pengumpulan data.
1.7Manajemen Perusahaan
Jadwal pelaksanaan Praktik Kerja Industri di Fikkri Service di mulai
tanggal 1 Juli-30 Oktober 2021 dengan waktu kerja sebagai berikut;
 Hari Senin s/d Minggu (Jumat libur)
 Jam kerja pukul 09.00-17.00 WIB
 Istirahat pukul 12.00-14.00 WIB
1.8 Standar Operasional
Prosedur SOP Fikkri Service
1.Sebelum Pengerjaan dilakukan
a.Siswa prakerin membersihkan bengkel
b.Siswa prakerin memeriksa dan menyusun kunci-kunci dan lainnya

2.Saat Pengerjaan dilakukan


a. Siswa Prakerin harus selalu ada didalam bengkel
b. Siswa Prakerin bebas mengenakan pakaian saat di dalam bengkel

3.Setelah Pengerjaan Selesai dilakukan


a.Siswa Prakerin membersihkan kunci-kunci

3
b.Siswa prakerin memelihara, membersihkan area bengkel.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Otomotif adalah ilmu yang mempelajari tentang alat-alat
transportasi darat yang menggunakan mesin, terutama mobil dan sepeda
motor. Otomotif mulai berkembang sebagai cabang ilmu seiring dengan
diciptakannya mesin mobil.
Untuk menjaga mobil dapat berfungsi dengan baik, dibutuhkan
service secara teratur(berkala). Pekerjaan service berkala sebaiknya
dilakukan oleh mekanik berpengalaman sesuai standar prosedur yang
dilakukan oleh ATPM ( Agen Tunggal Pemegang Merek) dan sesuai jenis
kendaraan yang di rawat serta kilometer yang telah dicapai.
Juga diperlukan spooring yang menggunakan computerized
alignment yang sangat akurasi dan didukung oleh operator yang sangat
berpengalaman. Tolls lain yang di gunakan adalah Star Diagnostic dan
Multi Scanner yang berfungsi untuk membaca dan melacak aspek
kesalahan pada berbagai merk dan jenis kendaraan yang pengoperasiannya
didukung oleh operator yang ahli.
2.2 Komponen Mesin
Mesin merupakan sumber tenaga kendaraan bermotor yang
digerakkan oleh perubahan energi kalor menjadi tebaga mekanik dengan
pembakaran bahan bakar.
1. Silinder Blok
Silinder blok merupakan komponen mesin utama dan terbesar
pada bodi dipasang beberapa komponen yang lain. Fungsi silinder blok
dan bagian-bagiannya antara lain adalah sebagai berikut;
a. Permukaan silinder dalam dibuat sangat halus dengan tujuan sebagai
berikut tempat pemasangan torak

5
b. Permukaan rata dan halus pada bagian atas untuk mengalirkan air
pendingin dari radiator dan untuk kepala silinder
c. Saluran dalam atau jaket air berfungsi sebagai tempat sirkulasi
pendingin untuk mendinginkan silinder
d. Bagian bawah untuk memasang atau menempatkan bantalan guna
memegang poros engkol yang berfungsi penahan putarannya
e. Bagian yang sangat halus berfungsi untuk pemasangan pompa
bahan bakar distributor, pompa oli, pompa air, dan rumah kopling.
f. Sebagai penopang bantalan poros kam dan pemegang pengungkit
kam.

Gambar 1. Silinder Blok

2.Poros Engkol
Posisi poros engkol berada di bagian bawah mesin, tapi masih
menyatu dengan blok mesin. Poros engkol terhubung dengan batang
piston melalui sebuah bearing yang disebut crank pin.
6
Pada intinya fungsi poros engkol ialah mengubah gerakan
naik turun dari piston menjadi gerakan berputar. Putaran itu
kemudian diteruskan ke transmisi sehingga mobil bisa bergerak
maju atau mundur.

Gambar 2. Poros Engkol

3.Piston

Piston memainkan peran yang sangat penting pada mesin mobil.


Komponen ini setidaknya memiliki empat fungsi, di antaranya
menghisap udara masuk ke dalam silinder, menciptakan kompresi,
mengubah energi panas menjadi energi mekanis, dan mendorong gas
sisa pembakaran keluar.Semua itu terjadi secara cepat dan berulang-
ulang selama mesin mobil dihidupkan.Dalam menjalankan tugasnya
bergerak naik dan turun, piston memiliki Titik Mati Atas (TMA) dan
Titik Mati Bawah (TMB). Pergerakan piston dari posisi paling bawah
hingga paling atas kemudian dikenal dengan istilah stroke.

7
Piston sebenarnya tidak berdiri sendiri, tapi juga dilengkapi ring
piston dan batang piston alias connecting rod yang
menghubungkannya ke poros engkol atau istilah lainnya crankshaft.

Gambar 3. Piston

4.Kepala Silinder

Fungsi kepala silinder cukup banyak, meliputi ruang


pembakaran, lokasi mekanisme katup, saluran intake dan exhaust,
sirkulasi oli, water jacket, sampai tempat pemasangan busi.Terkait
fungsinya sebagai ruang bakar, ada tiga model bentuk yang dikenal
luas, yaitu wedge (segitiga siku-siku), pentroof (segitiga sama kaki),
dan hemispheric (parabola).

Kepala silinder itu sendiri umumnya terbuat dari campuran baja


dan aluminium. Kepala silinder mesti tahan panas dan tekanan tinggi
lantaran menjadi tempat terjadinya pembakaran.

8
Gambar 4. Kepala Silinder

BAB III

ANALISIS DAN PROSES KERJA

3.1 Proses Kerja

1. Alat yang digunkaan

 Filler gage
 Kunci ring
 Kunci pas
 Obeng
 Hidrometer

Adapun langkah langkahnya ialaha sebagai berikut;

a.Penyetelan Celah Katup

1. Mesin dipanasi dan kemudian di matikan


2. Stel silinder no 1 pada TMA atau titik mati atas dengan cara memutar
pully engkol
3. Kencangkan kembali baut-baut kepala silinder dan baut-baut roker arm
9
4. Stel celah katup
Celah katup diukur antara batang katup dan lengan roker
Celah katup: - Hisab :0.20 mm
-Buang :0.30 mm

Gambar 5. Stel celah katup

b.Stel Celah Busi


 Periksa setiap celah busi menggunakan pengukur celah busi
 Periksa secara visual

Periksa busi kemungkinan terdapat hal-hal berikut;

 Retak atau kerusakan lain pada ulir


 Keausan elektroda
 Gasket rusak atau lapuk
 Elektroda terbakar atau tersapat kotoran berlebihan.

10
Gambar 6 Stel celah busi

C.Periksa System Pendingin

Periksa kemungkinan terdapat;

 Kerusakan atau berubahnya bentuk radiator atau selang


 Klem selang longgar
 Kerusakan atau berkaratnya kisi radiator
 Kebocoran pompa air kisi radiator.

11
Gambar 7 pemeriksaan kebocoran

d.Saringan Udara
 Buka elemen saringan udara
 Untuk membersihkan elemen tiupkan kompresi dari dalam
 Jika elemen koyak atau terlalu kotor ganti dengan yang baru.

e.Battery

Pemeriksaan secara visual. Pemeriksaan batteray kemungkinan;

 Rumah baterai berkarat


 Hubungan terminal longgar
 Batteray rusak atau bocor
 Air batteray berkurang

Gambar 8 Batteray

12
f.Oli Mesin
Periksa tinggi oli, tinggi oli harus berada pada tanda D jika lebih
rendah periksa kemungkinan terdapat kebocoran lalu tambah oli hingga
tanda F.

Gambar 9 Cek Oli

13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang saya simpulkan dari hasil praktik
lapangan ialah:
1. Setiap ukuran yang ada pada mesin itu menentukan dengan
keefektifitas mesin tersebut
2. Kurangnya perawatan yang dilakukan pada mesin tersebut yang
menyebabkan timbulnya korosi sehingga siswa mengalami
kesulitan dalam melakukan praktik.

4.2 Saran
Adapun saran yang bisa saya berikan dalam praktikum
adalah:
1. Sebelum melakukan percobaan,pelajari dahulu langkah kerja
secara saksama dan pahami tujuan percobaan tersebut.
2. Bekerjalah secara teliti dalam melakukan percobaan agar hasil
yang didapatkan lebih baik
3. Pergunakan alat ukur yang presisi agar didapat data yang akurat
4. Bersihkan alat-alat tersebut sebelum melakukan percobaan agar
alat tersebut dapat dipergunakan setiap waktu dan dalam keadaan
baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.sarjanaku.com/2010/11/modul-lengkap-
otomotif.html
2. Iman Permana & Joel Tadjo,1992,Pedoman Penyelenggaraan
Bengkel Otomotip, Media Cetak PPPG Teknologi Bandung.
3. Neely, John E., 1982, Practical Machine Shop,John
Wiley&Sons,New York.
4. OPKR. 10.017, edisi September 2002,Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan,Depdiknas.

15

Anda mungkin juga menyukai