Anda di halaman 1dari 46

PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP)

PUSKESMAS SIMANGALAM
TAHUN 2018

Jalan Besar Siamngalam Desa Simangalam Kec. Kualuh Selatan Kab.


Labuhanbatu Utara
HP/ WA : 081396814790 , Email : puskesmassimangalam@gmail.com,
facebook : Puskesmassimangalam
kode pos : 21457
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-
Nya sehingga Pelaksanaan Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)
Pusat Kesehatan Masyarakat Simangalam Tahun 2018 telah selesai disusun.

Pelaksanaan Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Pusat


Kesehatan Masyarakat Simangalam Tahun 2018 memuat berbagai data dan
informasi yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat, yang kemudian
diidentifikasi, dianalisis dengan sederhana secara kualitatif.

Kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung tersusunnya


Pelaksanaan Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Pusat Kesehatan
Masyarakat Simangalam Tahun 2018, kami mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya.

Kami menyadari bahwa Pelaksanaan Penyusunan Perencanaan Tingkat


Puskesmas (PTP) Pusat Kesehatan Masyarakat Simangalam Tahun 2018 masih
terdapat kekurangan, sehingga kritik dan saran sangat diharapkan.

Semoga Pelaksanaan Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)


Pusat Kesehatan Masyarakat Simangalam Tahun 2018 dapat bermanfaat dalam
rangka proses perencanaan, pemantauan dan evaluasi pencapaian pembangunan
kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat Simangalam, serta pembinaan dan
pengawasan program kesehatan untuk mencapai dan meningkatkan mutu pelayanan
di Pusat Kesehatan Masyarakat.

Simangalam, Januari 2018


Kepala UPTD Puskesmas Simangalam
Kabupaten Labuhanbatu Utara

dr.FERANI NASUTION
NIP. 198411272011012002
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten yang
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas
berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya
Kesehatan wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan wajib
dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, merupakan daya ungkit paling
besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan. Yang termasuk dalam Upaya
Kesehatan Wajib adalah Promosi kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA, GIZI,
P2P . Adapun Upaya Kesehatan Pengembangan yang ditemukan di ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan masyarakat setempat serta disesuaikan
dengan kemampuan Puskesmas.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus
melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan
pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang saling
terkait dan berkesinambungan.
Pada dasarnya sebuah kegiatan akan berhasil apabila perencanaan yang
disusun berdasarkan masalah yang ada di puskesmas. Dalam menyelesaikan
masalah harus mempertimbangkan potensi dan sumber daya yang dimiliki. Selain itu
perencanaan kegiatan dilakukan dari organisasi paling bawah atau disebut bottom up
planning. Puskesmas sebagai ujung tombak institusi pelayanan kesehatan
dilapangan dituntut untuk dapat menyusun perencanaan dengan baik berdasarkan
prioritas masalah dengan berdasarkan potensi dan sumber daya yang dimiliki.
Untuk mencapai visi dan misi pembangunan kesehatan Kabupaten
Labuhanbatu Utara serta visi dan misi puskesmas maka perlu disusun sebuah
dokumen perencanaan yang komprehensif. Perencanaan tersebut berupa
penjabaran dari tahapan tahun rencana strategis Puskesmas Simangalam yang akan
menjadi landasan dan panduan dalam pengusulan kegiatan tahun 2019. Dokumen ini
disebut sebagai Perencanaan Tahunan Puskesmas Tahun 2018 UPTD
Puskesmas Simangalam.
B. PENGERTIAN PTP

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan
dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya
guna. Perencanaan Tingkat Puskesmas diartikan sebagai proses penyusunan
rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara
sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat
di wilayah kerjanya.
Perencanaan Tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan yang termasuk dalam
upaya Kesehatan wajib, Upaya Kesehatan Pengembangan dan Upaya Kesehatan
Penunjang. Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana Tahunan
Puskemas yang dibiayai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah maupun sumber
dana yang lain.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan manajemen di Puskesmas dalam menyusun
perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan asas penyelenggaraannya.
2. Tujuan Khusus
a. Tersusunnya Rencana usulan Kegiatan ( RUK ) tahun 2019 dalam upaya
mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat.
b. Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan ( RPK ) tahun 2018 yang
terpadu terarah dan sesuai dengan masalah khas yang ada di UPTD Puskesmas
Simangalam.

D. MANFAAT
1. Pedoman untuk mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan puskesmas
pada tahun mendatang untuk meningkatkan mutu dan cakupan pelayanan kesehatan
pada masyarakat dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang ada di wilayah
kerja Puskesmas.
2. Memberikan petunjuk penyelenggaraan upaya kesehatan secara efektif dan
efisien demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
3. Memudahkan dalam pengawasan dan pertanggungjawaban.
4. Memberikan pertimbangan hambatan, dukungan dan potensi yang ada.

E. RUANG LINGKUP
1. Jenis Data/Informasi
Data yang dikumpulkan untuk penyusunan PTP UPTD Puskesmas Simangalam ini
adalah:
a. Data umum meliputi data geografi, kependudukan dan social ekonomi,
sumberdaya kesehatan yang meliputi data sarana kesehatan dan data sumber daya
manusia
b. Data derajat kesehatan yang meliputi angka kematian, data kesakitan, dan
data status gizi.
c. Data tentang cakupan program kesehatan ibu anak dan keluarga berencana ,
status gizi masyarakat, Perilaku hidup bersih dan sehat, kegiatan promosi kesehatan
keadaan lingkungan, Kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyaki menular,
surveilans dan kegiatan pendukung lainnya.
2. Sumber Data
a. Catatan Kegiatan Program
b. Dokumen Kantor Desa, Puskesmas Pembantu, kantor PLKB Kecamatan, dan
Kecamatan
F. Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai
1. Visi
Terwujudnya masyarakat yang sehat ,mandiri,dan sejahtera melalui
penyelenggaraan kesehatan diwilayah kerja simangalam.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, merata, aman,
serta memuaskan
b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam
membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat
c. Meningkatkan kualitas dan sumberdaya manusia puskesmas.
d. Menggalang kemitraan.

3. Motto
Kami Tulus Melayani dan Peduli Kesehatan Anda

4. Tata Nilai
K = KERJA SAMA : Semua staf puskesmas simangalam saling membantu dalam
melaksanakan kegiatan penyelenggaraan puskesmas
E = EMPATI : Empati pada kebutuhan pasien
R = RAMAH : Petugas selalu menunjukkan sikap sopan santun bagi semua dalam
memberikan pelayanan kesehatan
N = NYAMAN : Mampu menciptakan suasana bersih dan nyaman diwilayah kerja
puskesmas untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri
BAB II
PEMBENTUKAN TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Tahap persiapan ini, staf puskesmas dilibatkan dalam pertemuan lokakarya


mini tingkat puskesmas untuk memperoleh kesepakatan dan pandangan yang
sama,kepala puskesmas menjelaskan tentang perencanaan tingkat puskesmas
supaya staf dapat memahami tentang PTP ,Kepala puskesmas membentuk TIM
penyusunan PTP dan menerbitkan SK TIM penyusunan PTP Puskesmas
simangalam.
TIM PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS SIMANGALAM

TAHUN 2018.

N NAMA JABATAN KEDUDUKAN


O
1 dr. Ferani Nasution Kepala Puskesmas Penanggung Jawab
2 Ummi Kalsum Bidan Ketua
3 Ira Anggreni Perawat Pelaksana Teknis
4 Sri Praviani Elina Bendahara Pelaksana Teknis
5 Rohimatullah Bidan Koordinator Pelaksana Teknis
6 Elsima Bancin Bidan Pelaksana Teknis
7 Julia Syafitri Bidan Pelaksana Teknis
8 Nurmayenti Bidan Pelaksana Teknis
9 Rahmad Hidayatsyah Perawat Pelaksana Teknis
10 Tinar Lismawati Bidan Pelaksana Teknis
11 Nurfyana Bidan Pelaksana Teknis
12 Rudi Panggabean Kesling Pelaksana Teknis

Tim penyusunan ini dibentuk tujuannya adalah :


1. Menganalis situasi wilayah kerja, prilaku kesehatan masyarakat yang ada di
wilayah kerja Puskesmas
2. Mengindentifikasi permasalahan yang ada diwilayah kerja Puskesmas
Simangalam
3. Menganalisis hambatan yang akan mempengaruhi tujuan kegiatan yang akan
dilaksanakan meliputi hambatan internal maupun eksternal
4. Mengetahui program-program prioritas yang akan dilaksanakan Puskesmas
Simangalam dalam mengatasi masalah kesehatan
5. Menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan yang direncanakan
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. Umum

1. Data Geografis

Puskesmas Simangalam merupakan salah satu puskesmas yang ada di


Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Propinsi Sumatera Utara
dengan Luas Wilayah kerja 1.405 m.
Batas administratif wilayah kerja Puskesmas Simangalam adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Damuli

 Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Adian Torop

 Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kelurahan Gunting saga

 Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Tanjung Pasir

Wilayah kerja Puskesmas Simangalam terdiri dari dua desa yaitu Desa Simangalam
dan Sialang Taji.
2. Data Demografi

a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Seiring bertambahnya tahun, terjadi peningkatan jumlah penduduk di wilayah kerja


Puskesmas Simangalam tersebut dapat dilihat pada tahun 2017 sebanyak ? jiwa.
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan diwilayah kerja puskesmas
simangalam

No Tingkat Pendidikan Jumlah


1 Tidak/Belum Sekolah 999
2 Tidak Tamat SD 2100
3 SD Sederajat 2111
4 SMP Sederajat 1760
5 SMA Sederajat 1430
6 DIII Sederajat 300
7 SI Sederajat 196
8 SII Sederajat 80
9 SIII Sederajat 29

Sumber : Profil Desa


Berdasarkan tabel 2.1 tingkat pendidikan rata-rata pendudukan di Desa Simangalam
dan Desa Sialang aji berpendidikan SD Sederajat.
b. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian

Tabel 2.2
Jumlah penduduk desa berdasarkan mata pencaharian Wilayah Kerja Puskesmas
Simangalam Tahun 2017
No Mata Pencaharian Jumlah
1 Petani 1250
2 Karyawan/wiraswasta 215
3 PNS/TNI/POLRI 35
4 Profesi Tenaga Kesehatan 18
5 Lain-lain 300
Sumber : Data Desa
Berdasarkan tabel 2.2 mata pencaharian rata-rata pendudukan di Desa Simangalam
dan Desa Sialang taji adalah Petani.

c. Ketenagaan
Informasi ketenagaan atau sumber daya manusia diperlukan bagi perencanaan
kebutuhan tenaga kesehatan serta pengelolaan kepegawain. Jumlah tenaga
kesehatan di puskesmas Simangalam pada tahun 2017 sebanyak 59? orang.

Tabel 2.3
Kebutuhan Jabatan Fungsional Umum Sesuai Analisis Beban Kerja Puskesmas
Simangalam Tahun 2017
No Jabatan Tenaga Kebutuhan Kekurangan
yang ada
1 Kepala Puskesmas 1 1 0
2 Ka Subbag Tata Usaha 1 1 1
3 Pengelola Keuangan 3 1 0

4 Pengelola Barang 1 1 0

5 Penjaga Keamanan 0 1 1

6 Petugas Kebersihan dan 0 1 1


pertamanan

7 Pengemudi 1 1 1

Jumlah Total 7 7 4
Tabel 2.4
Kebutuhan Jabatan Fungsional Tertentu Sesuai Analisis Beban Kerja Puskesmas
Simangalam Tahun 2017
?
No Jabatan Tenaga yang ada Kebutuhan Kekurangan
1 Dokter umum 2 1 1
2 Dokter gigi 0 1 1
3 Perawat 24 8 0
4 Bidan 26 7 0
5 Tenaga kesehatan Masyarakat 3 1 0
6 Tenaga Kesehatan Lingkungan 1 1 1
7 Ahli teknologi laboratorium 0 1 1
8 Tenaga gizi 0 1
9 Tenaga Kefarmasian 0 1 1
10 Pekarya 0 1 1

d. Sarana dan Prasarana

Di Wilayah puskesmas Simangalam terdapat 1 (satu) pustu yaitu puskesmas pembantu


yang terletak di Dusun pardomuan nauli 1 dan 3 (tiga) poskesdes, yaitu Poskesdes
Parsaoran terletak di Dusun Barisan Rel, Poskesdes Huta Baru terletak di Dusun Huta
Baru,Poskesdes Sidotani terletak di Dusun Sidotani. Di wilayah kerja Puskesmas
Simangalam juga terdapat BPS / Bidan Praktek Swasta 1 (satu ). Sehingga seluruh
masyarakat di wilayah kerja puskesmas simangalam dapat mengakses tempat-tempat
pelayanan kesehatan dengan mudah.
Tabel 2.5
Sarana dan prasarana di wilayah kerja puskesmas simangalam
Tahun 2017

No Jenis Sarana/ Jumlah Kondisi


Prasarana
Rusak ringan Rusak Rusak berat
sedang

1 Sarana kesehatan

a. Pustu 1 1

b. Poskesdes 3 1

c. Posyandu Balita 20

d. posyandu lansia 2

e. Rumah dinas 2 2
medis

f. ambulance 1 1
g. Sepeda motor 1 1

2. Sarana penunjang

a. Laptop 3 1

b. printer 4 2

Dari tabel diatas diketahui jumlah sarana penunjang yaitu laptop dan printer yang masih
kurang untuk menunjang proses administrasi dipuskesmas.
3. Data Peran Serta Masyarakat
Tabel 2.5
Data Peran Serta Masyarakat
di Wilayah Kerja Puskesmas Simangalam
Tahun 2017
No Kelurahan/ Jumlah Jumlah Kader Ket
Desa Posyandu
Balita Lansia Dilatih Aktif %
1 Simangalam 12 1 24 36 100 -
2 Sialang Taji 8 1 14 22 100 -
Jumlah 20 2 38 58 100 -

4. Data Penduduk dan Sasaran Program


Tabel 2.6
Data Penduduk Dan Sasaran Program
Di Wilayah Kerja Puskesmas Simangalam
Tahun 2017 ?
No Desa Jumlah Penduduk Sasaran Program

Lk Pr KK Bayi Balita PUS Bumil Bulin Anak Usia Sekolah Usia ProduktIf Usila
miskin
SD SMP SMA Petani Karyawan PNS Nake lainn LK PR Jml
kelas 1 kelas kelas s ya
1 1
1 Simangalam 2247 2375 142 104 448 406 104 89 79 86 20 1115 115 33 24 - 13 148 283
5
2 Sialang Taji 2283 2103 111 86 438 608 96 86 120 - - 1002 212 31 15 - 12 147 272
5
JUMLAH 4530 4478 253 190 886 101 200 175 199 86 20 2117 327 64 39 - 26 295 555
4 0

5. Data Sekolah
Tabel 2.7
Data Sekolah
Di Wilayah Kerja Puskesmas Simangalam
Tahun 2017
No Nama Sekolah Jumlah Siswa Jumlah Jumlah Kader Guru KET.
Lk Pr Sekolah sekolah UKS/Dokcil UKS
UKS
1 TK 70 75 5 - - - -
2 SD/MI 640 593 10 10 10 - -
3 Sltp/MTs 141 147 2 1 - -
4 SLTA/MA 26 27 1 - - - -
JUMLAH 877 842 18 11 10 - -
6. Data Kesehatan Lingkungan Wilayah kerja Puskesmas Simangalam

Tabel 2.8
Data Kesehatan Lingkungan Wilayah kerja Puskesma Simangalam
Di Wilayah Kerja Puskesmas Simangalam
Tahun 2017
No Desa Jumlah Rumah TPM TTU Jamban SPAL
keluarga sehat
Diperiksa Rumah Sehat % Diperiksa Memenuhi Syarat % Diperiksa Memenuh % Jamba % dari Ruma %
i Syarat n sehat target h dgn
SPAL
1 Simangalam 2664 2267 85 51 7 86,3 117 109 93,2 2646 93,3 2575 96,
5%
2 Sialang Taji
Jumlah 2664 2267 85 44 7 98,2 11 11 100 2646 93,5
. 7. Data Khusus
a. Status Kesehatan
1) Mortalitas

Tabel 2.9
Data Mortalitas
Di Wilayah Kerja Puskesmas Simangalam
Tahun 2017
No Indikator Sasaran Kematian %
ibu/ Anak

1 Angka Kematian Bayi - -

2 Angka Kematian Ibu - -

2) Data Kunjungan

Tabel 2.10
Data Kunjungan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Simangalam
Tahun 2017
No Puskesmas Jumlah Kunjungan Jumlah
Laki-laki Perempuan Baru Lama
Baru Lama Baru Lama
1 Simangala 550 866 890 533 1440 1399
m
Jumlah 550 866 890 533 1440 1399

3) Sepuluh Penyakit Terbesar di Wilayah Kerja Puskesmas Simangalam

Tabel 2.11
Sepuluh Penyakit Terbesar di Wilayah Kerja Puskesmas Simangalam
Di Wilayah Kerja Puskesmas Simangalam
Tahun 2017
No INDIKATOR JUMLAH
1 Ispa 268

2 Diare 200

3 Cough 189

4 Diyspepsia 158

5 Rheumatoid Arthritis ( RA ) 114

6 Influenza 100
7 Hipertensi 85

8 Gastritis 28

9 Bronchitis 24

10 Low Back Pain 18

4. Kejadian Luar Biasa


Tabel 2.12
Data Kejadian Luar Biasa
Di Wilayah Kerja Puskesmas Simangalam
Tahun 2017
No Indikator Jumlah

1 Jumlah KLB 0

2 KLB ditangani < 24 jam 0

5. Cakupan Program Pelayanan Kesehatan

Tabel 2.13
Cakupan Program Pelayanan Kesehatan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Simangalam tahun 2017
Jumlah
No Program Target
Pencapaian %
UKM ESENTIAL 71,6 %

I KIA/KB 63,4 %
1. Kesehatan Ibu 62,2 %
a. Pelayanan kesehatan
bagi bumil sesuai
243 156 64
standart untuk
kunjungan lengkap
b. Drop out k1 dan k4 243 87 36
c. Pelayanan persalinan
228 152 67
oleh nakes
d. Pelayanan nifas
lengkap (ibu dan
228 152 67
neonatal) sesuai
standart
e. Pelayanan atau
rujukan resiko 48 37 77
tinggi/komplikasi
2. Kesehatan Bayi 78,4 %
a. Penanganan dan
rujukan neonatal 31 2 6,4
resiko tinggi
b. Cakupan BBLR
ditangani
c. Cakupan KNI dan KN
lengkap nenonatal 210 152 72
sesuai standart
3. Pelayanan Keluarga
58 %
Berencana
a. Pelayanan keluarga
berencana pasca 228 111 49
bersalin yang baru
b. Pelayanan keluarga
berencana pada ibu-
ibu setiap 1211 799 66
bulan/peserta KB yang
aktif
II PROMOSI KESEHATAN 65 %
1. Penyuluhan Prilaku Hidup
78,3 %
Bersih Dan Sehat pada:
a. Institusi Pendidikan 20 17 85
b. Institusi Sarana
5 5 100
Kesehatan
c. Rumah Tangga yang
2212 1549 70
dikaji
2. Tatanan Sehat 50 %
a. Rumah tangga yang
memenuhi 10 indikator 2212 1125 50
PHBS
3. Pengembangan UKBM 83,3 %
a. Pembinaan posyandu 20 15 75
b. Pengukuran tingkat
perkembangan 20 15 75
posyandu
c. Pengukuran tingkat
perkembangan 5 5 100
Pustu/Poskesdes
4. Penyuluhan Kelompok
Rentan sesuai 5 5 100%
permasalahan yang ada
5. Pengembangan desa siaga
50 %
aktif
a. Desa siaga aktif 2 1 50
b. Pembinaan desa siaga
2 1 50
aktif
6. Promo kesehatan 90%
a. Sekolah dasar yang
mempromosikan 10 7 70
kesehatan
b. Promosi kesehatan
didalam Gedung
5 5 100
puskesmas dan
jejaringnya
c. Promosi kesehatan
untuk pemberdayaan
masyarakat dalam 2 2 100
bidang kesehatan
(SMD, MMD)
7. Program pengembangan 2,4%
a. Desa yang
memanfaatkan
2212 1106 50
tanaman obat
keluarga
III KESEHATAN
65,5 %
LINGKUNGAN
1. Penyehatan air 58,5 %
a. Sarana air bersih yang
memenuhi syarat 2212 1120 51
kesehatan
b. Jumlah keluarga yang
memiliki akses 2212 1125 66
terhadap SAB
2. Penyehatan Rumah 72,5 %
a. Penyehatan rumah
2212 1243 67
dan sanitasi dasar
b. Pemeriksaan sanitasi
tempat pengelolaan 63 50 92
makanan
c. Pembinaan tempat
pengelolahan
makanan
d. Depot air minum yang
6 2 40
memenuhi standart
e. Jumlah KK yang
memiliki akses 2212 1120 50
terhadap jamban
f. Pemeriksaan sanitasi 58 48 94
TTU
IV UPAYA PERBAIKAN GIZI
81 %
MASYARAKAT
1. Pelayanan Gizi Masyarakat 86,3 %
a. Pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi
923 859 93
pada bayi umur 6-11
bulan
b. Pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi
959 850 88
pada balita 2 kali
setahun
c. Pemberian 90 tablet
besi tambah darah 243 190 78
pada ibu hamil
2. Penanggulangan gangguan
81,1
gizi
a. Pemberian tablet
tambah darah pada 163 136 83,4
remaja putri
b. Pemberian PMP-P
38 30 79
pada balita kurus
c. Ibu nifas yang
210 170 81
mendapat vitamn A
3. Pemantauan status gizi 75
a. Cakupan balita gizi
buruk mendapat
perawatan sesuai - -
standart tatalaksana
gizi buruk
b. Cakupan
penimbangan balita 959 850 88
D/S
c. Balita naik berat
885 850 96
badannya (N/D)
d. Balita bawah garis
38 5 13
merah (BGM)
e. Rumah tangga yang
mengkonsumsi garam 2212 1836 83
beryodium
f. BBL yang mendapat
210 178 85
IMD
g. Bayi yang mendapat
210 175 84
Asi Eksklusif
V UPAYA PENCEGAHAN 73,1 %
DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT MENULAR
1. Diare 75,7
a. Penemuan Kasus
Diare di Puskesmas 395 370 93,6
dan Kader
b. Kasus diare ditangani
oleh Puskesmas dan
395 370 93,6
Kader dengan oral
dehidrasi
c. Kasus Diare ditangani
dengan rehidrasi dan 20 8 40
intravena
2. ISPA

a. Penemuan kasus
Pneumonia dan
- - -
pneumonia berat oleh
Puskesmas dan kader
b. Jumlah kasus
Pneumonia berat - - -
ditangani
c. Jumlah kasus
Pneumonia dan
Pneumonia
- - -
berat/dengan tanda
bahaya
ditangani/dirujuk
3. KUSTA 100 %
a. Penemuan tersangka -
penderita kusta - -

b. Pengobatan penderita
- 1 100
kusta
4. TB PARU 45,5 %
a. Pengobatan Penderita
TB-Paru (DOTS) BTA 37 7 19
positif
b. Pengobatan penderita
TB-Paru (DOTS) 37 2 9
Negatif rontgen positif
c. Penderita BTA Positif
9 9 100
yang diobati sembuh
d. Penemuan penderita
37 21 57
BTA Positif
e. Konversi

5. Pencegahan dan 83 %
Penanggulangan PMS dan
HIV/AIDS
a. Kasus PMS yang
- - -
diobati
b. Klien yang mendapat
- - -
penanganan HIV/AIDS
c. Penyuluhan pada
- - -
pasien HIV/AIDS
d. Konseling HIV/AIDS 280 235 82
e. Ibu hamil yang di tes
152 135 88
HIV
6. Malaria 100%
a. Pemeriksaan sediaan
darah (SD) pada - - -
penderita malaria klini
b. Penderita malaria
-
klinis yang diobati
c. Penderita “ + “ (Positif)
- 2 100
Malaria yang diobati
d. Penderita yang
terdeteksi malaria
-
berat di puskesmas
yang di rujuk ke RS
7. Rabies 100%
a. tatalaksana
penanganan gigitan 5 5 100
hewan
b. Penderita VAR bagi
penderita gigitan 1 1 100
hewan
8. Imunisasi 81,2%
a. HB.0 210 172 81
b. BCG 210 172 81
c. POLIO 210 172 81
d. DPT HBHTB 1 210 172 81
e. POLIO 2 21O 172 81
f. DPT HBHTB 2 210 172 81
g. POLIO 3 210 172 81
h. DPT HBTHTB 3 210 159 78
i. POLIO 4 210 159 78
j. POLIO IDV 210 159 78
k. CAMPAK 210 159 78
l. DT SD KELAS 1 210 167 80
m. DT KELAS 1 227 211 97
n. CAMPAK MR 2437 2000 82
VI PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
82 %
PENYAKIT TIDAK
MENULAR
1. Desa yang melaksanakan
2 2 100
POSBINDU PTM
2. Jumlah masyarakat sehat
dan beresiko mulai usia 15 5474 3500 64
tahun keatas
UKM PENGEMBANGAN 82,8 %
1. Upaya kesehatan lansia 82,5 %
a. Jumlah posyandu
2 2 100
yang dibina
b. Jumlah pralansia dan
1777 1155 64,9
lansia
2. Kesehatan Jiwa 85%
a. Penanganan kasus
jiwa (gangguan
perilaku, gangguan
jiwa, gangguan 10 9 90
psikosomatik, masalah
napza, dll) yang dating
berobat ke puskesmas
b. Penanganan kasus
kesehatan jiwa melalui
10 8 80
rujukan ke
RS/Spesialis
3. Usaha Kesehatan Sekolah 81,5 %
a. Penjaringan murid
225 220 97
kelas 1
b. Penjaringan murid
kelas VII (SMP)
c. Penjaringan murid
kelas X (SMA)
d. Pembinaan kesehatan
7 5 71
gigi pada TK
e. Pembinaan kesehatan
10 5 50
gigi pada SD
4. Pengobatan tradisional 100 %
a. Pendataan
penyehatan tradisional 5 5 100
dengan keterampilan
b. Pendataan
penyehatan tradisional 1 1 100
ramuan
5. Keselamatan Kerja 82 %
a. Pekerja formal yang
85 45 53
dilayani
b.Kasus kecelakaan
10 8 80
akibat kerja
c. Kasus penyakit umum
97 66 69
pada pekerja
d. Kasus penyakit akibat
27 20 74
kerja
e. Kasus diduga penyakit
35 28 80
akibat kerja
UKP (UPAYA
75,3 %
PENGOBATAN)
1 Kunjungan rawat jalan 87,3%
a. Rawat jalan umum

b. Rawat jalan JKN 4578 4000


PELAYANAN
82 %
KEFARMASIAN
2 Kesesuain jenis obat yang
tersedia dengan fornas
3. Kesesuaian ketersediaan
obat dengan pola penyakit
PELAYANAN
56,4 %
LABORATORIUM
1. Pemeriksaan tes kehamilan 96 96 100
2. Pemeriksaan sputum TB 37 9 24,3
3. Pemeriksaan urine protein
179 80 45
pada ibu hamil
6. Penilaian Manajemen Puskesmas

NO Jenis Variabel SKALA NILAI HASIL


NILAI 0 NILAI 4 NILAI 7 NILAI 10

A. Manajemen Umum Puskesmas


1. Mempunyai rencana lima tahunan punya

2. Ada RUK, disusun berdasarkan Ya, seluruhnya


rencana lima tahuanan , dan melalui ada analisa dan
analisis situasi dan perumusan perumusannya
masalah
3. Menyusun RPK secara terinci dan Ya, terinci
lengkap semuanya
4. Melaksanakan mini lokakarya 12x / tahun
bulanan
5. Melaksanakan mini lokakarya 4x/ tahun
tribulanan
6. Membuat penilaian kinerja ditahun Membuat tapi
sebelumnya mengirimkan kedinas tidak
kesehatan kab/ kota, dan mendapat mengirimkan
feedback dari dinas kesehatan kab/
kota
8
B. Manajemen Alat dan Obat
7. Melakukan updating ASPAK <2
8. Updating Alat Kesehatan Tidak pernah

9. Pendataan dan pelaksanaan Tidak pernah


kalibrasi

10. Pelaporan penerimaan dan  80 %


pengeluaran obat dan BHP
11. Mencatat penerimaan dan Belum pernah
pengeluaran obat di setiap Unit
pelayanan menggunakan kartu stok
12. Membuat Kartu Stok untuk setiap Ada , > 80 %
jenis obat/bahan digudang obat
secara rutin

13. Menerapkan FIFO FEFO, LIFO Pernah, < 50 %

4,5
C.Manajemen Keuangan
14. Menyetorkan retribusi pelayanan Ya, ketetapan
kesehatan
> 80 %
15. Kepala Puskesmas melakukan Pernah melakukan
pemeriksaan keuangan secara
Pemeriksaan
berkala
50-80 %

16. Membuat spj sebagai bukti Ya, membuat


pertanggung jawaban sesuai dengan
jenis sumber dana >80 %
17. Membuat laporan realisasi dan surat Ya, ketetapan
pertanggung jawaban (SPTJB)
80 %
18. Membuat BKU untuk masing masing Ya, membuat
sumber dana
>80 %
9,4
E. Manajemen Ketenagaan
19. Membuat daftar urut kepangkatan Ada, > 80 %
20. Membuat uraian tugas dan tanggung Ada, < 50 %
jawab setiap petugas
21 Membuat sasaran kinerja tepat waktu Ada, 50%-80%
22. Membuat penilaian SKP tepat waktu Ada, 50%-80%
23. File pegawai Ada, < 50 %
24. Laporan mekanisme kegiatan tiap Ada, > 80 %
bulan
25. Laporan kehadiran pegawai Ada, > 80 %
26. SK perjanjian kontrak/ perpanjangan Ada, > 80 %
tenaga honorer
27 Presentase tenaga kesehatan yang Ada, > 80 %
terlisensi
7,5
G. Manajemen Mutu

28. Drop out pelayanan ANC (k1-k4) < 50 %


29. Persalinan oleh tenaga kesehatan < 50 %
30. Kepatuhan terhadap standar ANC < 50 %
31. Error rate pemeriksaan BTA -- - - -
32. Kepatuhan terhadap standar < 50 %
pemeriksaan TBC
33. Tingkat kepuasan pasien terhadap 51 % - 80 %
Pelayanan puskesmas
34. Penanganan bumil KEK
35. Penanganan balita gizi kurang 80 %
36. Setiap penderita hipertensi mendapat 80 %
pelayanan sesuai standard
37. setap penderita diabetes melitus 80 %
mendapat pelayanan sesuai standar
38. rujukan pasien BPJS non spesialistik 80 %
(penanganan 144 penyakit)
39. setiap penderita ODGJ mendapat 80 %
pengobatan sesuai standar
TOTAL 7,2
BAB III
ANALISIS HASIL KERJA

A. Hasil Kinerja UPT Puskesmas Simangalam Tahun 2017

1. Hasil Kinerja Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib

UKM ESSENSIAL
UKM ESSENSIAL
KIA/ KB
100%
63%

P2P TIDAK MENULAR PROMOSI KESEHATAN


50%
82% 65%

0%

P2P MENULAR KESEHATAN LINGKUNGAN


73%
66%

81%
PELAYANAN GIZI

Dari grafik diatas semua kegiatan belum mencapai 100 %, capaian kinerja
masih 71,6 % , sehingga tingkatan kinerja UKM essensial termasuk kategori KURANG

3. Hasil Kinerja Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan

UKM PENGEMBANGAN
UKM PENGEMBANGAN
UPAYA KESEHATAN LANSIA
100.00%
82.15%

50.00%
PENGOBATAN TRADISIONAL USAHA KESEHATAN SEKOLAH

100.00% 82.50%
0.00%

85.00% JIWA
KESEHATAN 82.00%KERJA
KESEHATAN

Dari grafik diatas semua kegiatan belum mencapai 100 %, capaian kinerja masih
82 % , sehingga tingkatan kinerja UKM Pengembangan termasuk kategori CUKUP
3. Hasil Kinerja Kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan

USAHA KESEHATAN PERORANGAN


PELAYANAN RAWAT JALAN
100%
87.30%

50%

0%

56.40%
PELAYANAN LABORATORIUM PELAYANAN KEFARMASIAN

82.00%

Dari grafik diatas semua kegiatan belum mencapai 100 %, capaian kinerja masih
75,3 % , sehingga tingkatan kinerja pelayanan UKP termasuk kategori KURANG

4. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas


MANAJEMEN UMUM PUSKESMAS

10
8

5
MANAJEMEN MUTU MANAJEMEN ALAT/ OBAT

7.2 4.5

7.5 9.4
MANAJEMEN KETENAGAAN MANAJEMEN KEUANGAN

Kinerja Manajemen dibagi menjadi 5 variabel, yaitu : manajemen umum


puskesmas, puskesmas, manajemen alat dan obat, manajemen keuangan, dan
manajemen ketenagaan dan manajemen mutu
Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar sudah termasuk kategori
baik dan cukup, tetapi masih ada yang kurang yaitu manejemen alat dan obat bernilai
4.
BAB III
ANALISA BERDASARKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. SURVEY MAWAS DIRI
A.Latar Belakang
Survey mawas diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan
pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah
bimbingan petugas kesehatan (Depkes RI, 2007). Tujuan Survey mawas diri adalah
agar masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di desa dan menimbulkan
minat atau kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya
permasalahan tersebut untuk di atasi.
Metode mawas diri diciptakan oleh Yayasan Indonesia Sejahtera, salah satu LSM
yang banyak bergerak dibidang pembinaan kesehatan masyarakat didaerah
pedesaan. Mawas diri sering dipakai oleh berbagai instansi yang terkait dengan
program kesehatan dengan melakukan beberapa modifikasi sesuai dengan
keperluannya masing-masing. Mawas diri harfiah berarti melihat kedalam diri sendiri
untuk mengenali secara sadar berbagai kelemahan dan kekurangan yang dihadapi.
Apabila seseorang telah sampai pada tingkat mawas diri, maka dengan sendirinya ia
akan melakukan tindakan untuk menanggulanginya dengan penuh kesadaran dan
dengan menggunakan segala potensi yang dimilikinya.
Kesehatan sebagai hak asasi manusia ternyata belum menjadi milik setiap
penduduk Indonesia karena berbagai hal seperti kendala terbatas kemampuannya
serta yang berpengetahuan dan berpendapatan rendah masih perlu diperjuangkan
secara terus menerus dengan cara mendekatkan akses pelayanan kesehatan dan
memberdayakan kemampuan mereka sendiri. Disamping itu kesadaran masyarakat
bahwa kesehatan merupakan investasi bagi peningkatan kualitas sumberdaya
manusia juga masih harus dipromosikan melalui sosialisasi dan advokasi kepada
para pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan (stakeholder) di berbagai
jenjang administrasi.

Menyimak kenyataan tersebut, kiranya diperlukan upaya terobosan yang benar-


benar memiliki daya ungkit yang besar untuk peningkatan derajat kesehatan bagi
seluruh penduduk Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian
Kesehatan menyadari bahwa untuk mencapai Visi Indonesia Sehat sangat bertumpu
pada pencapaian Desa Sehat sebagai basisnya.
A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengenal, mengumpulkan dan mengkaji masalah kesehatan yang


dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat di bawah bimbingan kepala
Desa, petugas Puskesmas, Bidan di Desa.
2. Tujuan Khusus

1) Mengumpulkan data, masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku.

2) Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan, dan perilaku.

3) Menginventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya


mengatasi masalah kesehatan.
4) Diperolehnya dukungan kepala desa dan pemuka masyarakat dalam
pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat .
B. Manfaat

1. Bagi Masyarakat Dan Desa

1) Masyarakat sadar akan adanya masalah kesehatan di lingkungan nya


2) Mengetahui besarnya masalah kesehatan di lingkungan nya.
2. Bagi Puskesmas
1) Menggali sumber daya yang ada / dimiliki desa.
2) Dasar untuk menyusun pemecahan masalah yang akan dituangkan dalam
penyusunan Rencana Usulan Kerja (RUK) Puskesmas.
C. Sasaran

Sasaran SMD adalah semua rumah yang ada di desa atau menetapkan sampel
rumah dilokasi tertentu sebanyak ? 591 KK dari ? 2.221 KK penduduk diwilayah kerja
puskesmas simangalam. Penentuan jumlah KK yang menjadi sampel kami dapatkan
dengan menggunakan rumus Slovin.

LANDASAN TEORI
A. Defenisi SMD
Survei mawas diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan
pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh
masyarakat setempat di bawah
bimbingan kepala Desa/Kelurahan, petugas Puskesmas, Bidan di Desa.
SMD dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat. Frekuensi SMD
sesuai dengan hasil kesepakatan pada saat pertemuan desa, minimal
dilakukan 1 kali setahun.

B. Pengolahan dan Analisis Data Hasil SMD

Tim pelaksana SMD dan petugas Puskesmas melakukan pengolahan


data hasil SMD dengan melakukan tabulasi dan analisis hasil SMD, sehingga
diketahui berbagai masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Simangalam.
C. Waktu Pelaksanaan SMD
SMD dilaksanakan di bulan dan tahun yang sama.
D. Pelaksanaan SMD
1. Petugas Puskesmas dan kader/kelompok : pengenalan instrumen

(daftar pertanyaan), penentuan sasaran, penentuan cara memperoleh


informasi.
2. Melaksanakan SMD.
3. Pengolahan Data.
D. Cara Penyajian Data SMD
1. Secara Tekstular
2. Secara Tabular
E. Defenisi MMD

MMD adalah pertemuan perwakilan warga desa untuk membahas hasil


Survei Mawas Diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah
kesehatan yang diperoleh dari hasil SMD.
F. Tujuan MMD

a. Masyarakat mengenal masalah kesehatan diwilayahnya

b. Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan.


c. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah
kesehatan di wilayah nya.

G. Peserta MMD

MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas


Puskesmas, dan sektor terkait di tingkat desa dan kecamatan (seksi-seksi
pemerintahan, tokoh masyarakat, tokoh Agama, tokoh organisasi masyarakat,
kader dan lain-lain).
H. Tempat dan waktu pelaksanaan MMD

MMD dilaksanakan di 2 desa yaitu Balai Desa yang ada , MMD


dilaksanakan segera setelah SMD dilaksanakan.
I. Cara pelaksanaan

a. Pembukaan dilakukan oleh Kepala Desa / yang mewakili dengan


menguraikan tujuan MMD dan menghimbau seluruh peserta agar aktif
mengemukakan pendapat dan pengalaman sehingga membantu
pemecahan masalah yang dihadapi bersama.

b. Penyajian hasil survei oleh tim pelaksana SMD.

c. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar


pengenalan masalah kesehatan dan hasil SMD dilanjutkan dengan
rekomendasi teknis dari petugas kesehatan.

d. Menggali potensi yang ada di masyarakat untuk memecahkan masalah yang


dihadapi.
e. Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan.
f. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja.
g. Penutup.
ANALISA MASALAH
Masalah-masalah Kesehatan yang kita dapati di masyarakat adalah:
1. Program KIA KB

a. Masih rendahnya kunjungan K1 dan K4 pada ibu hamil di wilayah kerja


puskesmas simangalam

b. Tempat pemeriksaan ibu hamil yang kurang memadai di posyandu,


sehingga masyarakat enggan untuk memeriksakan Kehamilan nya di
posyandu.

2. Program Pencegahan dan pengendalian penyakit menular


Masih rendahnya kunjungan pasien TB paru ke puskesmas simangalam.
3. Program Kesehatan Lingkungan
Masih rendahnya jumlah KK yang memiliki akses jamban

PEMBAHASAN
A. Prioritas masalah yang akan diselesaikan
Berdasarkan hasil survei mawas diri (SMD) didapati masalah masalah kesehatan
yaitu
a) Ada masyarakat yang tidak mempunyai jamban

b) Masih banyak ibu hamil yang belum mengetahui tentang pentingya


pemeriksaan kehamilan di fasyankes
c) Masih rendahnya kunjungan pasien TB paru ke puskesmas simangalam.
B. Pemecahan masalah yang akan diselesaikan
a) Program KIA/ KB
 Pertemuan dengan lintas sektor dan tokoh masyarakat termasuk :
Kecamatan,desa dan KUA, agar setiap lintas sector mengadakan
pertemuan menyampaikan pentingnya kunjungan pemeriksaan saat
kehamilan.
 Melakukan MOU dengan KUA, yaitu memberikan penyuluhan tentang
pentingnya pemeriksaan kehamilan sejak dini pada bimbingan pra nikah
catin
b) Program Kesehatan Lingkungan.
 Advokasi dengan pemegang kebijakan desa yaitu kepala desa untuk
pembuatan PERDES tentang sanksi yang diberikan pada masyarakat yang
masih buang air besar sembarangan.
 Melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan masyarakat untuk
membentuk tabungan atau arisan jamban
c) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

 Membuat permintaan alat2 laboratorium ke dinas kesehatan

SARAN

 CAMAT KUALUH SELATAN

1. Diharapkan memberikan dukungan dan motivasi kepada masyarakat melalui


kades/lurah untuk mengikuti program-program UKM puskesmas simangalam
2. Memotivasi dan menggerakkan Ibu PKK di desa untuk mendukung kegiatan-
kegiatan UKM Puskesmas Simangalam.
 PUSKESMAS SIMANGALAM

1. Diharapkan untuk meningkatkan Sosialisasi Program UKM yang ada di


puskesmas ke masyarakat
2. Membuat Inovasi untuk menarik minat masyarakat terhadap program UKM
yang ada di puskesmas
3. Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor untuk meningkatkan
pencapaian program UKM Puskesmas
4. Menyesuaikan Jadwal Kegiatan Puskesmas dengan Kebutuhan dan
keinginan masyarakat
5. Menambah Pos Pelaksanaan pelayanan kesehatan seperti Pustu atau
Puskesmas Keliling.
6. Memberikan pelatihan bagi kader dalam pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas

 KEPALA DESA SIMANGALAM DAN SIALANG TAJI


1. Berperan aktif dalam meningkatkan motivasi kader dan masyarakat untuk
peduli terhadap kesehatannya
2. Menggerakkan ibu Kader dalam melayani masyarakat pada saat kegiatan
UKM
 TOKOH MASYARAKAT DAN TOKOH AGAMA

1. Berperan aktif dalam menggerakkan masyarakt untuk pedulli kesehatan dan


mengikuti program-program UKM Puskesmas
2. Membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
masyarakat melalui pengajian, ibadah, dan kegiatan-kegiatan di kelompok
masyarakat.
 KADER KESEHATAN

1. Agar berperan aktif dalam melaksanakan pelayanan di pos kesehatan yang


ada di desa
2. Aktif menggerakkan masyarakat untuk meningkatkan kesehatannya
BAB III
PERUMUSAN MASALAH
1.Perumusan Masalah
Dari hasil analisa situasi tersebut dapat kami rumuskan beberapa capaian kinerja
puskesmas simangalam yang belum mencapai target, antara lain :

UPAYA TARGE PENCAPAIAN MASALAH


T
1. UKM ESSENSIAL
a. KIA/ KB
Cakupan K1 dan k4 243 59 Masih rendahnya
cakupan k1 dan k4
diwilayah kerja
puskesmas simangalam
b. PROMKES
Rumah tangga yang memenuhi 10 2212 1125 Masih banyaknya
indikator PHBS rumah tangga yang
belum berperilaku
hidup bersih dan sehat
diwilayah kerja
puskesmas simangalam
c. KESLING
Jumlah keluarga yang memiliki 2212 1125 Masih banyaknya
akses terhadap SAB rumah tangga yang
belum memiliki akses
terhadap SAB

d. Pencegahan dan pengendalian


penyakit menular

Masih rendahnya
PengobatanPenderita TB-Paru 37 kunjungan pasien TB
7
(DOTS) positif paru di wilayah kerja
puskesmas
simangalam.
2 UKM PENGEMBANGAN - - -
3 UKP (UPAYA PENGOBATAN)
a. Pelayanan laboratorium 37 9 Masih kurang
lengkapnya peralatan
- pemeriksaan sputum
laboratorium di
puskesmas
simangalam.

2. Penetapan prioritas masalah


Dalam menetapkan urutan prioritas permasalahan yang ada di
puskesmas ada bebrapa metode , salah satu diantaranya adalah dengan
menggunakan Metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth). Metode ini
merupakan salah satu alat dalam menyusun urutan prioritas issu yang harus segera
diselesaikan dengan menentukan tingkat urgensi/mendesak
atau tidaknya permasalahan diselesaikan, keseriusan dari dampak masalah tersebut
terhadap pelayanan puskesmas dan perkembangan isu yang dapat memperburuk jika
tidak segera diselesaikan. Secara lebih rinci dari Metode USG dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :

No Masalah U S G Total
1 Kesehatan Ibu, Anak dan KB : 5 4 4 13
Masih rendahnya cakupan k1 dan k4
diwilayah kerja puskesmas simangalam
2 Promosi Kesehatan : 4 3 3 10
Masih banyaknya rumah tangga yang
belum berperilaku hidup bersih dan sehat
diwilayah kerja puskesmas simangalam
3 Kesehatan Lingkungan : 4 4 3 11
Masih banyaknya rumah tangga yang
belum memiliki akses terhadap SAB
4 Pencegahan dan penanggulangan 4 4 4 12
penyakit menular :
Masih rendahnya kunjungan pasien TB
paru di wilayah kerja puskesmas
simangalam
5 Pelayanan laboratorium : 4 3 2 9
Masih kurang lengkapnya peralatan
laboratorium di puskesmas simangalam
Ket : Diisi dengan angka 1-5 ( 5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 =
sangat kecil). Nilai paling tinggi berarti Permaslahaan paling prioritas.

3. Akar Penyebab Masalah


Setelah di tetapkan prioritas masalah yang ada di puskesmas Simangalam
Selanjutnya puskesmas harus mencari akar penyebab masalahnya. Salah satu metode
yang dipergunakan untuk mencari akar penyebab masalah adalah dengan meggunakan
Diagram Tulang Ikan ( Fish Bone/Ishikawa). Fungsi dasar diagram Fishbone (Tulang
Ikan ) adalah untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-penyebab yang
mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar penyebabnya.
Fish bone hanya menggambarkan kemungkinan suatu penyebab masalah namun
bukan merupakan fakta/penyebab yang sesungguhnya sehingga perlu konfirmasi
dengan data di puskesmas untuk memastikannya.
DIAGRAM FISHBONE PROGRAM KIA/ KB
Money
(Dana) Man

Tidak memiliki
JKN Kader posyandu
kurang
mengetahui
pentingnya ANC Kurangnya pengetahuan
ibu hamil tentang
pentingnya ANC pada
kehamilan

Tingkat
ekonomi Masih rendahnya
yang rendah persentase cakupan k1 dan
k4 yaitu sebesar 54 % dari
target 100 % didesa
Simangalam dan Sialang taji
Kurangnya wilayah kerja puskesmas
penyuluhan pada Ibu Kurangnya media
penyuluhan di simangalam tahun 2017
hamil tentang bahaya
lapangan Jarak tempat
kehamilan tinggal yang jauh
dari fasyankes Kebiasaan disekitar
Kurangnya ibu hamil yang tidak
kerjasama dengan memeriksakan
bidan jejaring
Minimnya bidan kit kehamilannya

Material
Methode
Tempat tinggal yang
(Metode)
Environment tidak menetap atau
pendatang

DIAGRAM FISH BONE PROGRAM TB PARU


Money Man
(Dana) (SDM)

Kurangnya dana Tidak adanya tenaga


transport Kurangnya analis laboratorium
petugas pelatihan untuk dipuskesmas
kesehatan untuk petugas TB
penyuluhan

Masih rendahnya persentase


Pemegang program tb kunjungan pasien Tb paru yaitu
yang sering berganti-ganti sebesar 45,5 % dari target 100
% didesa Simangalam dan Sialang
Kurangnya taji wilayah kerja puskesmas
penyuluhan dari Kurangnya simangalam tahun 2017
petugas kesehatan pengetahuan
masyarakat tentang
bahaya penyakit TB
Kurangnya peran
Kurang
lintas sektoral dan Jarak tempat tinggal
maksimalny
tokoh masyarakat Kurangnya sarana yang sangat jauh
apendataan
pasien informasi tentang TB dari fasyankes
suspek tb PARU
Methode
(Metode) Material
Environment
(Sarana Prasarana) (Lingkungan)

DIAGRAM FISH BONE PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN


Money Man
(Dana) (SDM)
Masih adanya
masyarakat yg Kurangnya kemauan
belum mampu Kurangnya masyarakat BAB di
membuat pengetahuan jamban
Masih adanya jamban secara masyarakat tentang
masyarakat yg swadaya jamban sehat
masih bergantung
terhadap bantuan
pemerintah Masih rendahnya persentase
jumlah KK yang memiliki akses
SAB yaitu sebesar 58,5 % dari
target 100 % didesa Simangalam
dan Sialang taji wilayah kerja
Kurangnya
penyuluhan dari puskesmas simangalam tahun
Belum adanya alat
petugas kesehatan 2017
transportasi untuk
petugas kesling

Kurang
maksimalny Tidak tersedianya
Kurangnya sarana
a pendataan air bersih untuk
informasi tentang kebutuhan jamban
Kurangnya peran jamban sehat
Thdp SAB
lintas sektoral dan
tokoh masyarakat
Material Environment
(Lingkungan)
Methode (Sarana Prasarana)
(Metode)

DIAGRAM FISH BONE PROGRAM PROMOSI KESEHATAN


Money Man
(Dana) (SDM)
Kurangnya dana
transportasi Kurangnya optimalnya
petugas untuk Kurangnya peran petugas
penyuluhan pengetahuan kesehatan dalam
masyarakat tentang kegiatan PHBS
PHBS

Masih rendahnya persentase


rumah tangga yang ber – PHBS
dari capaian 78,3 % dari target100
% di wilayah kerja puskesmas
Kurangnya simangalam tahun 2017
penyuluhan dari
Belum adanya alat
petugas kesehatan transportasi untuk
petugas promkes

Masih kurangnya
Kurangnya peran
keperdulian
lintas sektoral dan
masyarakat tentang
tokoh masyarakat Kurangnya sarana
PHBS
informasi tentang
PHBS

Environment
Methode (Lingkungan)
(Metode) Material
Keperdulian
(Sarana Prasarana)

DIAGRAM FISH BONE PELAYANAN LABORATORIUM


Money Man
(Dana) (SDM)
Kurangnya dana
transportasi
petugas untuk
Kurangnya
Kurangnya kesadaran
penyuluhan
pengetahuan masyarakat
petugas

Masih rendahnya persentase


pemeriksaan sputum pada
suspect TB di pelayanan
Kurangnya laboratorium puskesmas
Belum lengkapnya
sarana alat2 laboratorium
simangalam tahun 2017
informasi dipuskesmas
tentang Pasien berpindah-
laboratorium pindah pengobatan
Pasien tidak
kembali periksa
sputum

Methode Environment
(Metode) Material
(Lingkungan)
keperdulian (Sarana
Prasarana)
4. Pemecahan Masalah
NO Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Masalah Pemecahan Masalah
Masalah terpilih Terpilih
1 Masih a. Manusia
rendahnya
 Kurangnya  Kader posyandu  Refresing kader
cakupan k1 dan
pengetahuan ibu kurang posyandu
k4 diwilayah mengetahui
hamil tentang
kerja pentingnya ANC pada pentingnya ANC
puskesmas kehamilan
simangalam  Kader posyandu
kurang mengetahui
pentingnya ANC
b. Metode
 Kurangnya kerjasama  Kurangnya  Pertemuan
dengan lintas sector kerjasama dengan lintas
dan tokoh masyarakat dengan lintas sector dan tokoh
sector dan tokoh masyarakat
masyarakat termasuk :
Kecamatan,desa
 Kurangnya  Kurangnya dan KUA
penyuluhan pada penyuluhan pada
Ibu hamil tentang  Mengadakan
Ibu hamil tentang kelas ibu hamil
bahaya kehamilan bahaya kehamilan

c. Lingkungan  Jarak tempat  Pendataan sasaran


 Jarak tempat tinggal yang terpadu
tinggal yang jauh jauh dari
dari fasyankes fasyankes
 Penyediaan RTK
 Kebiasaan
disekitar ibu
 Kebiasaan hamil yang tidak  Pemantauan ibu
disekitar ibu hamil memeriksaka hamil resti
yang tidak kehamilan
memeriksakan
kehamilan  Ibu hamil yang  Pendataan sasaran
pendatang terpadu
 Ibu hamil yang
pendatang

d. Dana  kurangnya  Pengajuan


dana anggaran
 kurangnya dana transportasi
transportasi untuk untuk petugas
petugas

e.sarana dan prasarana  kurangnya  Pengadaan
media leafleat dan
 kurangnya media penyuluhan brosur
penyuluhan dilapangan
dilapangan
2 Masih a. Manusia
rendahnya
 tidak adanya  tidak adanya  permintaan
kunjungan
tenaga analis tenaga analis tenaga analis
pasien TB paru laboratorium laboratorium
laboratorium
di wilayah kerja
 Kurangnya
puskesmas pelatihan petugas
simangalam TB

b. metode
 Kurangnya  Kurangnya  Petugas
penyuluhan dari penyuluhan melakukan
petugas dari petugas penyuluhan di
kesehatan kesehatan setiap posyandu

 Kurangnya  Mensosialisasika
 Kurangnya
dukungan n bahaya TB
dukungan lintas
lintas sector pada setiap
sector
forum pertemuan

 Kurang  Kurang
maksimalnya maksimalnya
pendataan  Melakukan
pendataan pasien
pasien suspek pendataan
suspek TB
TB pasien suspek
TB
c. Lingkungan
 jarak tempat  jarak tempat  kunjungan rumah
tinggal yang jauh tinggal yang pada pasien TB
dari fasyankes jauh dari
fasyankes
 melakukan
 kurangnya penyuluhan pada
pengetahuan dan  kurangnya pasien dan
dukungan pengetahuan anggota keluarga
keluarga pada dan dukungan tentang bahaya
pasien TB keluarga pada TB
pasien TB
d. dana
 masih kurangnya  masih  Mengusulkan
dana transportasi kurangnya penambahan
pada petugas dana dana transportasi
transportasi untuk petugas
pada petugas
e. sarana dan prasaran
 Masih kurangnya  Masih  Mengajukan
alat2 untuk kurangnya permintaan alat-
3.
laboratorium alat2 untuk alat laboratorium
untuk laboratorium serta media
pemeriksaan untuk penyuluhan
sputum pemeriksaan
sputum  Melakukan
 Kurangnya media  Kurangnya penyuluhan
penyuluhan media kepada
penyuluhan masyarakat
melalui kegiatan
posyandu
Masih
banyaknya a. Manusia
rumah tangga  Rendahnya  Rendahnya
yang belum pengetahuan pengetahuan
memiliki akses masyarakat masyarakat
terhadap SAB tentang tentang
pentingnya pentingnya
memiliki jamban memiliki
sehat jamban sehat

b. Dana
 Masih adanya  Masih adanya  bekerjasama
masyarakat yang masyarakat yang dengan linsek
belum mampu belum mampu dan masyarakat
membuat jamban membuat jamban untuk
secara swadaya secara swadaya membentuk
tabungan dan
arisan jamban
 Masih banyak
masyarakat yang
bergantung
terhadap bantuan
pemerintah
c. lingkungan
 Tidak tersedianya Tidak tersedianya  Mengajukan bantuan
sarana air bersih sarana air bersih pada PAMSIMAS
untuk kebutuhan untuk kebutuhan
jamban jamban
d. sarana dan
prasarana
 Kurangnya media  Kurangnya  Mengajukan
informasi tentang media penambahan
pentingnya informasi brosur, poster
jamban tentang dan leafleat
pentingnya
 Belum jamban  Pengajuan alat
tersedianya alat transportasi bagi
transportasi bagi petugas kesling
petugas kesling
4. Masih banyaknya a. Manusia
rumah tangga  Melakukan
 Masih kurangnya  Masih
yang belum penyuluhan pada
peran petugas kurangnya
berperilaku hidup pengetahuan
bersih dan sehat terhadap PHBS masyarakat
masyarakat
tentang PHBS tentang PHBS
 Masih kurangnya
pengetahuan
masyarakat
tentang PHBS
b. Dana  Kurangnya  Mengajukan
 Kurangnya dana penambahan
dana dana transportasi
transportasi
transportasi terhadap petugas
pada pada
petugas
petugas
c. Lingkungan  Masih  Koordinasi dengan
 Masih kurangnya lintas sector utk
kurangnya keperdulian menggerakkan
keperdulian masyarakat masyarakat
masyarakat terhadap bergotongroyong
terhadap PHBS
PHBS

d. Sarana dan
prasarana
 Masih kurangnya  Menyediakan
 Masih kurangnya
media informasi brosur,spanduk,m
media informasi
edia informasi
lainnya tentang
 Belum adanya PHBS
alat transportasi
bagi petugas
e. Metode
 Kurangnya peran
 Kurangnya  Melakukan
linsek terhadap
penyuluhan penyuluhan
PHBS di
dari petugas
lingkungan desa

 Kurangnya
penyuluhan dari
petugas
5 Masih a. manusia
rendahnya  Menugaskan petugas
 Kurangnya  Kurangnya
persentase kesadaran laboratorium untuk
pengetahuan
pemeriksaan masyarakat petugas belajar (ON JOB
sputum pada TRAINING) ke
suspect TB di puskesmas lain
 Kurangnya
pelayanan
pengetahuan
laboratorium
petugas
puskesmas
simangalam

b. dana
 Kurangnya dana  Kurangnya dana Mengusulkan dana
untuk untuk untuk
mensosialisasikan mensosialisasik
pelayanan an pelayanan mensosialisasikan
laboratorium laboratorium pelayanan
laboratorium
c. lingkungan
Setelah selesai  Setelah selesai  melakukan
pengobatan pengobatan kegiatan yang
pasien sering pasien sering berintegrasi
tidak mau tidak mau dengan
kembali periksa kembali periksa posyandu
sputum sputum lansia, untuk
 pasien sering  pasien sering melayani
berpindah- berpindah- pasien TB
pindah pindah
pengobatan pengobatan
d. sarana dan prsarana
 Masih kurang  Masih kurang  Membuat
nya alat-alat nya alat-alat permintaan alat2
laboratorium di laboratorium di laboratorium ke
puskesmas puskesmas dinas kesehatan
simangalam simangalam

 Kurangnya  Kurangnya media  Membuat spanduk


media informasi informasi tentang atau media informasi
tentang pelayanan tentang pelayanan
pelayanan laboratorium laboratorium
laboratorium

Anda mungkin juga menyukai