1. Coba jelaskan pendapat saudara tentang lembaga pendidikan Islam , materi dan
metodologi pendidikan Islam pada masa priode mekah dan Madinah ( Pada masa
rasulullah saw )..????
- Lembaga Pendidikan Islam
Lembaga pendidikan Islam adalah tempat berlangsung proses
pendidikan dan pengajaran pada masa Rasulullah. Terdapat beberapa tempat
dimana Rasulullah saw melangsungkan proses pendidikan Islam diantaranya:
a. Di Rumah
Rumah al Arqom atau yang dikenal dengan baitul arqom merupakan
tempat pendidikan Islam pertama dalam sejarah pendidikan Islam. Di
sinilah Rasulullah mengajarkan dasar-dasar/pokok-pokok agama
Islam, kepada sahabat-sahabatnya. Di sini pula Rasulullah
membacakan ayat-ayat al qur’an kepada para pengikutnya, menerima
tamu dan orang-orang yang hendak memeluk agama Islam dan
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam.
b. Masjid
Masjid memiliki hubungan yang erat dengan pendidikan islam. Masjid
dimanfaatkan sebagai lembaga pendidikan yang didilamnya
mempelajari kaidah islamiyah hukum syariah dan sebagainya
disamping sebagai tempat beribadah. Masjid Quba dan Masjid Nabawi
merupakan masjid yang digunakan untuk pelaksanaan pendidikan
islam pada masa Rasulullah.
c. Kuttab
Kuttab (taman pendidikan anak-anak) sudah ada di negeri Arab
sebelum datangnya Islam, namun belum dikenal secara luas. Kuttab
ini awalnya sebagai tempat belajar menulis dan membaca. Setelah
Islam datang, Kuttab dijadikan sebagai tempat mengajarkan al-
Qur‟an dan agama di samping sebagai tempat menulis dan membaca.
- Materi Pendidikan Islam
Pada masa Rasulullah pada dasarnya adalah pendidikan keagamaan dan
akhlak. Yang mana didalamnya mencakup bimbingan jasmani, rohani
berlandaskan hukum-hukum Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama sesuai dengan karakteristik islam. Dengan terfokusnya pendidikan islam
pada pendidikan keagamaan dan akhlak sesuai dengan hukum-hukum islam,
maka segi akliyah ilmiyah, mental, jasmani tidak diabaikan begitu saja, namun
Rasulullah SAW menganjurkan para pengikutnya untuk memperhatikan semua
kejadian di alam semesta ini dengan kemampuan akalnya. Dengan demikian
pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang komprehensif.
Dalam masa pembinaan pendidikan agama Islam periode Makkah selama 13
tahun, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan inti sari dan sumber pokok ajaran
Islam yaitu al Qur’an. Serta mengajarkan tauhid kepada umatnya sebagai pondasi
keimanan. Sedangkan pokok pembinaan pendidikan Islam di kota Madinah
selama 10 tahun, dapat dikatakan tujuan dan materi pendidikan Islamnya semakin
luas dibandingkan pendidikan Islam di Makkah. Diantara adalah pendidikan sosial
dan politik. Yang merupakan kelanjutan dari pendidikan tauhid di Makkah.
Dalam hal ini, tujuan pendidikan Rasulullah pada periode Madinah adalah
pendidikan pribadi kader Islam yang diarahkan untuk membina aspek-aspek
kemanusiaan dalam mengelola dan menjaga kesejahteraan alam semesta.
Dengan kata lainnya, periode Madinah adalah periode spesialisasi pendidikan
Rasulullah dalam beberapa bidang yang diperlukan untuk membangun
peradaban dunia baru yang berdasarkan pada wahyu Allah.
Pola pendidikan pada masa Abu Bakar masih sama seperti pada masa
Nabi, baik dari segi materi maupun lembaga pendidikannya. Dari segi materi
pendidikan Islam terdiri dari pendidikan tauhid atau keimanan, akhlak, ibadah,
kesehatan, dan lain sebagainya. Mata pelajaran yang diberikan kepada murid
tidak jauh berbeda dengan pada zaman Nabi, hanya usaha perluasan dan
pengembangan ilmu sudah mulai tampak. Tempat mengajar masih diutamakan
di Masjid -Masjid . Selain itu pelajaran membaca dan menulis pun tidak
ketinggalan. Pelajaran bahasa asing pun mulai dirintis untuk memenuhi
kebutuhan komunikasi dengan penduduk yang tidak berbahasa Arab, sebagai
akibat dari perluasan wilayah Islam ke luar jazirah Arab.
Pada masa khalifah Umar bin Khattab perluasan wilayah Islam
memperoleh hasil yang gemilang. Wilayah Islam pada masa ini meliputi
Semenanjung Arabia, Palestina, Syiria, Irak, Persia dan Mesir. Dengan meluasnya
wilayah Islam mengakibatkan meluas pula kehidupan dalam segala bidang
termasuk didalamnya pembelajaran Bahasa Arab yang digunakan untuk
memahami isi kandungan al qur’an. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan
manusia yang memiliki keterampilan dan keahlian, sehingga dalam hal ini
diperlukan pendidikan. Pada masa khalifah Umar bin Khattab kalau ada diantara
umat Islam yang ingin belajar hadits harus pergi ke Madinah, hal ini karena
adanya pembatasan untuk keluar Madinah bagi sahabat yang berpengaruh. Ini
berarti bahwa penyebaran ilmu dan pengetahuan para sahabat dan tempat
pendidikan adalah berpusat di Madinah. Tetapi tidak berarti bahwa penyebaran
dan pendidikan Islam kurang memiliki pengaruh keluar daerah madinah.
Umar bin Khattab mengangkat guru-guru untuk tiap-tiap daerah yang
ditaklukkan, mereka bertugas mengajarkan isi al-Qur’an dan ajaran Islam
lainnya, seperti fiqih kepada penduduk yang baru masuk Islam. Diantaranya
adalah Abdurrahman bin Ma’qal dan Imran bin Al-Hashim yang dikirim ke
Basyrah dan Abdurrahman bin Ghanam dikirim ke Syiria dan Hasan bin Abi
Jabalah dikirim ke Mesir. Pada masa ini yang menjadi pendidik adalah Umar dan
para sahabatnya yang lebih dekat dengan Rasulullah yang memiliki pengaruh
besar, sedangkan pusat pendidikanya selain Madinah adalah Mesir, Syiria, dan
Basyrah.
Pada masa khalifah Usman bin Affan, pelaksanaan pendidikan Islam tidak
jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Pendidikan dimasa ini hanya
melanjutkan apa yang telah ada, namun hanya sedikit terjadi perubahan yang
mewarnai pendidikan Islam. Para sahabat yang berpengaruh dan dekat dengan
Rasulullah yang tidak diperbolehkan meninggalkan Madinah dimasa khalifah
Umar, diberikan kelonggaran untuk keluar dan menetap di daerah-daerah yang
mereka sukai. Kebijakan ini sangat besar pengaruhnya bagi pelaksanaan
pendidikan di daerah-daerah. Ada satu usaha yang cemerlang yang telah terjadi
berpengaruh luar biasa bagi pendidikan Islam yaitu untuk mengumpulkan ayat-
ayat Al-Qur’an dan penyalinannya karena terjadi perselisihan dalam bacaan Al-
Qur’an.
Tugas mendidik dan mengajar pada masa Usman bin Affan diserahkan
pada umat itu sendiri, artinya pemerintah tidak mengangkat dan menggaji guru-
guru atau pendidik, mereka melaksanakan tugas dengan hanya mengharap
keridhaan dari Allah. Tempat belajar masih seperti biasa yaitu di kuttab, masjid,
dan rumah-rumah yang disediakan mereka sendiri atau rumah para gurunya.
Usman lebih sibuk menghadapi masalah pemerintahan sehingga pendidikan
tidak ada perkembangan yang signifikan.
Pada masa Ali bin Abi Thalib Pendidikan yang masih berjalan seperti apa
yang telah berlaku sebelumnya, selain adanya motivasi dan falsafah pendidikan
yang dibina pada masa Rasulullah juga ada tumbuh motivasi dan falsafah
pendidikan yang dibina oleh kaum Syi’ah dan Khawarij yang mengakibatkan
banyaknya pandangan dan paham yang menjadi landasan dasar serta berpikir
yang memberi kesempatan untuk mencerai beraikan umat Islam mendatang.
Dasar pendidikan Islam yang tadinya bermotif aqidah tauhid, sejak masa ini
tumbuh di atas dasar motivasi, ambisius kekuasaan, dan kekuatan. Tetapi
sebagian besar masih tetap berpegang kepada prinsip-prinsip pokok dan
kemurnian yang diajarkan Rasulullah SAW.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan
1. Pendidikan pada masa Khalifah Abu Bakar tidak jauh berbeda dengan
pendidikan pada masa Rasullah.
2. Pada masa khalifah Umar bin Khattab, pendidikan sudah lebih
meningkat dimana pada masa khalifah Umar guru-guru sudah
diangkat dan digaji untuk mengajar ke daerah-daerah yang baru
ditaklukkan.
3. Pada masa khalifah Usman bin Affan, pendidikan diserahkan kepada
rakyat dan sahabat tidak hanya terfokus di Madinah saja, tetapi sudah
dibolehkan ke daerah-daerah untuk mengajar.
4. Pada masa khalifah Ali bin abi Thalib, pendidikan kurang mendapat
perhatian, ini disebabkan pemerintahan Ali selalu dilanda konflik yang
berujung pada kekacauan.
5. Perbedaan pendidik yang sebelumnya berpusat pada sosok Rasulullah
SAW pada periode Rasul SAW, kepada sosok sahabat yang dekat
dengan Rasul.
6. Materi pendidikan yang mulai berkembang yang disesuaikan oleh
kebutuhan pada masa itu.
7. Pusat pendidikan islam yang mulai berkembang pada masa
khulafaurrasyiddin seiring dengan semakin luasnya wilayah islam.
7 tokoh ilmuan islam yang sangat terkal di dunia dengan buku yang mereka tulis
1) Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat, karyanya
yang terkenal Al-Qanun fi At-Tibb yang membahas tentang kedoktean serta
analisa terhadap penyakit-penyakit beserta cara pengobatannya. Asy Syifa
(terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan) Kitab An
Najat, Mantiq Al Masyriqin.
2) Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi, karyanya yang terkenal Al-Hawi fi
al-Tibb merupakan ensiklopedi dalam bidang informasi kedokteran yang terdiri
dari 24 jilid. Kitab Al Judar Wal Hasbah sebuah risalah yang mengupas secara
detail tenatang cacar dan campak. kitab Sir al-Asrar yang merupakan kitab
farmakologi ia membagi obat-obatan dalam kategori mineral, vegetal (botanis),
dan biologis, serta masing-masing diuraikan analisis fungsionalnya.
3) Al Farabi adalah seorang filusuf Persia yang berasal dari Farab, yang sekarang
masuk wilayah Afghanistan. Karya dari Al-Farabi yang paling penting adalah
“Al-Madina al-Fadila”, yang mengambarkan ide tentang sebuah negara yang
ideal dan terinspirasi dari Aristoteles.
Abu Al-Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi, Kitab At-Tasrif liman Ajiza an at-
Ta'lif. memaparkan kurang lebih 200 peralatan bedah, termasuk 26 alat hasil
temuannya itu, ia mengupas pula bermacam teknik dalam operasi bedah. Selain itu,
Al-Zahrawi juga mengklasifikasikan 325 macam penyakit beserta gejala dan cara
pengobatannya.
2. Abu al-Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Rusyd, kitab Tahafut
at-Tahafut yang merupakan balasan terhadap kitab terkenal Tahafut al-
Falasifah karya Al-Ghazali, Kitab Al- Kulliyat fit at-Thib Kitab ini merupakan
karya Averroes di bidang kedokteran yang paling dikenal di kalangan ilmuan di
bidang penyembuhan. Kitab Bidayatul Mujtahid wa nihayatul muqtasid Kitab ini
merupakan rangkuman sejarah mazhab di dalam hukum Islam, dan
mendiskusikan bagaimana tiap mazhab mencapai kesimpulan masing-masing.
3. Abu Zayd 'Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun, Al-'Ibar wa Diwan al-
Mubtada'wa al-Khabar fi Ayyam al-'Arab wa al-'Ajam wa al-Barbar atau yang
biasa dikenal Kitab Al-'Ibar atau kitab tarikh Ibn Khaldun, dari kitab ini ada
bagian yang lebih terkenal lagi yaitu Muqaddimah nya yang dikenal dengan
Muqaddimah Ibn Khaldun.
4. Ibnu Hazm nama lengkapnya Abu Muhammad Ali Ibnu Ahmad Ibnu Said Hazm
al-Zahiri, ia adalah sosok yang terlahir sebagai anak salah seorang pejabat di
kekhalifahan Umayyah Cordoba. Dia dikenal banyak orang sebagai laki-laki yang
memiliki kecerdasan intelektual, spiritual, cerdik, ingatan yang kuat, dan sangat
egaliter. Ada sekitar 400 judul buku yang telah dibuat, salah satunya berjudul
Tawq al-Hamamah
6. Jelaskan factor factor penunjang yang menyebabkan pendidikan islam mencapai
puncak kemajuan di spanyol/cordova..???...dan jelaskan pengaruhnya terhadap
kemajuan pendidikan di eropa..??