Anda di halaman 1dari 1

STUDI EVALUASI NILAI CBR BERDASARKAN UJI

CBR LABORATORIUM, UJI CBR LAPANGAN DAN


UJI DCP (DYNAMIC CONE PENETROMETER) PADA
TANAH TIMBUNAN DI DAERAH PADALARANG
BARAT, BANDUNG.

Micky Susanto Budhy


NPM : 2004410112
Pembimbing : Anastasia Sri Lestari, Ir.,MT.

ABSTRAK
Tes CBR sudah amat dikenal pada kebanyakan proyek di Indonesia, baik pada proyek pembuatan
jalan maupun pada proyek pengurugan. Bahkan dapat dikatakan bahwa tes CBR merupakan standar
tes untuk mengetahui kekuatan tanah. Padahal tes CBR ini mempunyai kekurangan yang relatif
lebih banyak dibandingkan dengan tes DCP. Untuk itu, digunakan tes DCP sebagai alternatif. Untuk
mendapatkan nilai CBR dari tes DCP maka digunakan grafik korelasi yang dikeluarkan oleh PT
Mektan Babakan Tujuh (MBT) dan WES, 1948. Dari nilai CBR yang telah diperoleh pada tes DCP
maka dibandingkan dengan tes CBR Lapangan, perbandingan pada kedua tes tersebut dilakukan
pada 5 titik lokasi pengujian dan hasil perbandingan kedua tes tersebut yaitu 4.08 %. Dari hasil
perbandingan yang diperoleh maka tes DCP dapat dijadikan alternative pengganti tes CBR. Proyek
Timbunan tersebut terbagi dalam 6 zona wilayah pengujian dan tiap-tiap zona wilayah tersebut
terdapat titik-titik lokasi pengujian DCP, dari tiap-tiap zona tersebut menghasilkan CBR segmen
dari tes DCP yang telah dikerjakan. CBR segmen tersebut harus memenuhi syarat CBR
laboratorium > 11.5 %, jika tidak memenuhi maka zona wilayah tersebut tidak memenuhi syarat
kekuatan tanah. Adapun nilai CBR segmen dari keenam zona wilayah tersebut yaitu: cara analitis
(Zona I = 8.29 %, Zona II = 12.56 %, Zona III = 7.05 %, Zona IV = 5.15 %, Zona V = 2.32 %, dan
Zona VI = 9.53 %) dan cara grafis (Zona I = 9.25 %, Zona II = 14.5 %, Zona III = 7.5 %, Zona IV =
8.5 %, Zona V = 2.7 %, dan Zona VI = 10.5 %).

Kata kunci: perbandingan nilai CBR, CBR segmen

Anda mungkin juga menyukai