Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Miratussofa Lifityani

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 836592984

Tanggal Lahir : 13 Mei 1998

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4405/ Materi & Pembelajaran IPS SD

Kode/Nama Program Studi : 118/PGSD - S1

Kode/Nama UPBJJ : 41/Purwokerto

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu/ 22-12-2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman
ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Miratussofa Lifityani

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 836592984

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4405/ Materi & Pembelajaran IPS SD

Fakultas : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Program Studi : PGSD S-1

UPBJJ-UT : Purwokerto

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.

2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.

3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.

4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).

5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.

6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas
Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Kawunganten, 22 Desember 2021


Yang Membuat Pernyataan

Miratussofa Lifityani
1. Pendidikan dan gerakan lingkungan hidup yang diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan
dan kesadaran lingkungan merupakan usaha untuk mendekatkan siswa terhadap
persoalanpersoalan lingkungan yang dari waktu ke waktu semakin kompleks. Upaya yang
dilakukan guru dalam pembelajaran IPS diantaranya mengajak siswa untuk melakukan
pengamatan sungai yang tercemar di dekat area sekolah yang terdampak oleh aktivitas
limbah rumah tangga. Selanjutnya siswa diajak untuk mengidentifikasi dari aspek kronologis
kejadian, dampak sosial, ekonomi dan ekologis serta praktik kebiasaan masyarakat setempat.
Bila dilihat dari empat tradisi praktik pembelajaran IPS (meliputi tradisi citizenship
transmission, social science as discipline, reflektif inquiry, social action) termasuk ke dalam
tradisi manakah yang sedang dilakukan guru tersebut?Kemukakan alasannya?

Jawaban:

Termasuk kedalam tradisi pendidikan IPS sebagai reflective inquiry bertujuan mengembangkan
kemampuan analisis yang lebih luas dan mendalam terhadap berbagai permasalahan faktual
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Peserta didik dilatih untuk membuat
keputusan dan pemecahan masalah dari masalah-masalah sosial dengan menggunakan langkah-
langkah berfikir reflektif, yaitu; (1) mengenali dan mendefenisikan masalah, (2) merumuskan
hipotesis, (3) mengelaborasi implikasi logis dari hipotesis, (4) menguji hipotesis, dan (5)
menarik kesimpulan. Dalam hal ini mengenai masalah sungai tercemar. Manusia sebagai
makhluk sosial, tidak hanya berinteraksi dengan sesamanya, tetapi juga dengan berbagai
organisme yang ada dalam lingkungan sekitarnya. Lingkungan mempunyai fungsi penyangga
perikehidupan yang amat penting, oleh karena itu pengelolaan dan pengembangannya diarahkan
untuk mempertahankan keberadaannya dalam keseimbangan yang dinamis melalui berbagai
usaha perlindungan dan pemeliharaan lingkungan. Hubungan manusia dengan lingkungan tidak
dapat dipisahkan, saling membutuhkan, dan saling ketergantungan. Manusia mempengaruhi
lingkungan hidupnya, sebaliknya manusia juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.

2. Ada tiga orang siswa sebut saja si A, B, dan C pada suatu hari terlambat masuk kelas. Saat itu
guru X memberi peringatan keras terhadap si A dan B dengan peringatan yang keras. Namun
sebaliknya guru X bersikap lebih lunak saat memberi peringatan terhadap si C. Perlakukan
berbeda tersebut ternyata disebabkan si C berasal dari latar belakang dari anak seorang pejabat
teras di daerah di mana sekolah tersebut berada. Berdasarkan ilustrasi tersebut, apa masalah yang
terjadi? Termasuk bentuk diskriminasi apa yang terjadi dari kasus tersebut? Apa yang seharusnya
dilakukan guru bila menemui kasus tersebut?

Jawaban:

Diskriminasi adalah sikap membedakan secara sengaja terhadap golongan-golongan yang


berhubungan dengan kepentingan tertentu. Pembedaan tersebut biasanya didasarkan pada
agama, etnis, suku, dan ras. Diskriminasi cenderung dilakukan oleh kelompok mayoritas
terhadap kelompok minoritas. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena
karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi
fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi. Dalam hal
ini si A dan B mendapatkan diskriminasi kasta sosial karena orang tua C yang berasal dari latar
belakang dari anak seorang pejabat teras di daerah di mana sekolah tersebut berada. Hal ini
membuat guru menjadi segan bahkan takut karena jika si C di tegur maka sekolah atau guru
yang bersangkutan mungkin saja tidak mendapatkan bantuan atau hal lainnya untuk sekolah
tersebut.
3. Saat ini krisis lingkungan hampir melanda banyak negara termasuk Indonesia. Dalam praktik
sehari-hari masih sering ditemukan perilaku tidak ramah lingkungan seperti pemborosan energi
seperti penggunaan air dan listrik. Guru yang mengajarkan pelajaran/muatan KD IPS tentunya
dapat memanfaatkan fenomena tersebut sebagai bahan kajian yang menarik bagi siswa. Buatlah
rancangan skenario pembelajaran dengan menggunakan inquiry-based learning yang meliputi
kegiatan (1) pendahuluan, (2) inti, (3) penutup.

Jawaban;

SKENARIO PEMBELAJARAN IPA MODEL INKUIRI SKENARIO PEMBELAJARAN


IPA MODEL INKUIRI

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Materi : Gaya Magnet
Kelas / Semester : V / II
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit
Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Bandardawung

STANDAR KOMPETENSI
4.Menerapkan konsep gaya magnet.

II. KOMPETENSI DASAR


4.1. Melakukan percobaan untuk mengetahui macam-macam benda yang dapat dan tidak dapat
ditarikmagnet serta bagian magnet yang mempunyai daya tarik paling besar.

III. INDIKATOR
4.1.1. Menyebutkan benda yang dapat dan tidak dapat ditarik magnet.

IV. MATERI POKOK


Mengelompokkan benda yang dapat dan tidak dapat ditarik oleh magnet.
Alat dan bahan yang perlukan:
• Magnet batang
• Paku
• Serbuk besi
• Klip kertas
• Kawat tembaga
• Penggaris
• Bolpoin/pensil
• Penghapus

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan • Guru mengkondisikan kelas dan membuka Kegiatan Belajar 10 Menit
Mengajar dengan salam.
(Orientasi)
• Guru mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agamadan
keyakinan masing-masing.
• Guru mengecek kehadiran siswa dan menanyakan kabarsiswa.
• Guru menggali pengetahuan dan pengalaman siswaterkait
dengan materi pembelajaran.
• Guru menanyakan pada siswa contoh benda apa yang dapat
dan tidak dapat ditarik oleh magnet (Apersepsi)
• Guru menunjukkan dua kotak dengan bungkus yangsama
akan tetapi isinya berbeda. Kotak yang satu isinyakosong dan
kotak yang satunya lagi berisi magnet. Selanjutnya guru
menunjukkan dua kotak itu danmenempelkan klip kertas pada
dua kotak itu secara bergantian. Selanjutnya guru menugaskan
siswa untuk mengamati salah satu kotak yang dapat
menempelkanklip kertas tersebut. Siswa ditugaskan untuk
menebaknya tentang isi kotak yang bisa menempelkan klip
kertastersebut. Selanjutnya guru membuka kotak itu dan
menunjukkan ke siswa bahwa klip kertas bisa menempel
karena di dalam kotak ada magnet.Pada kegiatan ini
diharapkan siswa dapat lebih siap untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan.
(Motivasi)
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
tersebut dan ruang lingkup materi yang akan dipelajari, yaitu
siswa dapat menyebutkan benda-benda yang dapat ditarik
magnet dan benda yang tidak dapat ditarik magnet, siswa
dapat menyebutkan bagian magnet yang memiliki gaya
kemagnetannya paling besar

Inti •Guru memberikan pertanyaan sederhana kepada pesertadidik, 35 Menit


meliputi:
i. Siapa yang pernah bermain-main dengan magnet?
ii. Apa yang kamu lakukan dengan magnet?
Sehingga diharapkan siswa memunculkan permasalahandari konsep
magnet tersebut.
• Adapun permasalahan yang akan dibahas pada pelajaran ini
yaitu:
i. Benda-benda apa saja yang dapat ditarik oleh magnet?
ii. Pada magnet, bagian mana yang memiliki
gayakemagnetan paling besar?
iii. Siswa ditugaskan untuk menjawab permasalahan
yangdimunculkan sehingga diperoleh hipotesis
sederhana sebagai berikut: “Bahwa semua benda yang
berbahan besi, nikel merupakan benda yang dapat
ditarik magnet.
iv. Dan kekuatan magnet yang paling besar terdapat di
ujung magnet”.
• Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) serta
memberikan bahan-bahan yang akan digunakan siswauntuk
melakukan percobaan.
• Guru memberikan petunjuk yang sederhana agar pelaksanaan
perobaan dapat berjalan lancar. Siswa secara berkelompok
melakukan percobaan dan menuliskan hasilnya pada LKS
yang telah disediakan. Masing-masing kelompok melakukan
presentasi.
• Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil percobaan
yang telah dilakukan siswa.
• Guru bertanya kembali tentang permasalahan yangmuncul
saat pembelajaran dimulai.
i. Apakah kesimpulan yang diperoleh bisa menjawab
permasalahan yang dimunculkan.
ii. Pada tahapan ini dikenal dengan istilah pengujian
hipotesis berdasarkan data yang diperolehsiswa saat
melakukan percobaan.
iii. Siswa memajangkan hasil percobaan di papan
pajangan.
• Guru memberikan kesempatan yang seluas-lusanya kepada
siswa untuk bertanya, menyampaikan pendapatnya atau
pengalaman-pengalaman siswa selama menggunakan magnet.
• Guru menjelaskan bahwa semua benda yang berbahan besi,
nikel dan kobal dapat ditarik magnet.
Penutup • Guru bersama siswa membuat kesimpulan dan rangkuman 15 Menit
tentang benda yang dapat dan tidak dapat ditarik magnet.
• Guru memberikan evaluasi berupa tes uraian singkat.
• Guru melakukan penilaian dan membimbing siswa merefleksi
jalannya KBM, meliputi:
I. Apakah kamu telah memahami macam-macam benda
yang dapat dan tidak dapat ditarik magnet?
II. Sulitkah mengidentifikasi benda-benda tersebut?

III.Bagian apakah yang paling menarik dari pelajaran hari


ini?
• Guru memberikan tugas sederhana kepada siswa
untukdikerjakan dirumah.

• Siswa diminta mencari benda yang dapat dan tidak dapat


ditarik oleh magnet sebanyak- banyaknya.
• Guru mengakhiri proses pembelajaran dan menutupnya
dengan doa dan salam.

4. Setiap anak terlahir dengan bekal potensi rasa ingin tahu (sense of curiosity), rasa ingin meilihat
kenyataan (sense of reality), rasa ingin mencari (sense of inquiry) dan rasa ingin menemukan
(sense of discovery). Potensi dapat berkembang bila difasilitasi melalui pembelajaran dapat
mengembangkan kemampuan berfikir, berbasis aktivitas dan diarahkan untuk menghasilkan
produk/karya. Dalam pembelajaran IPS di SD, gagasan tersebut dapat dituangkan ke dalam
skenario pembelajaran untuk selanjutnya dijadikan acuan bagi praktik pembelajaran.
Memanfaatkan fenomena atau peristiwa sosial yang terjadi di masyarakat sangat strategis untuk
diterapkan dalam pembelajaran IPS. Bila seorang guru hendak menjadikan permasalahan
lingkungan di sekitar sekolah yang diakibatkan oleh aktivitas manusia sebut saja permasalahan
“area pembuangan sampah liar “ yang telah berdampak terhadap lingkungan tidak sehat (kotor
bau busuk, tercemar, dan lain sebagainya). Kemukakan, apa saja yang harus diperhatikan bila
seorang guru hendak menerapkan pembelajaran IPS melalui model pemecahan masalah pada
siswa SD?

Jawaban:

Pendekatan pembelajaran berbasis masalah (PBM) dalam bahasa inggrisnya


diistilahkanProblembased learning (PBL) adalah suatu pendekatan pembelajaran dengan
membuat konfrontasi kepada pebelajar dengan masalah-masalah praktis, berbentuk illstructured,
atau openended melalui stimulus dalam belajar. PBM merupakan pembelajaran yang menuntut
siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan
siswa sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir lebih tinggi, mengembangkan
kemandirian dan percaya diri.Pendekatan pembelajaran ini juga mengacu pendekatan
pembelajaran yang lain, seperti pembelajaran berdasarkan proyek (project-based instruction),
pembelajaran berdasarkan pengalaman, belajar otentik, dan pembelajaran bermakna. Dilihat dari
aspek psikologi belajar, PBM didasarkan pada psikologi kognitif yang berangkat dari asumsi
bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Belajar bukan
sekedar menghafal sejumlah fakta tetapi suatu proses interaksi secara sadar antara individu
dengan lingkungannya. Melalui PBM diharapkan siswa dapat berkembang di berbagai aspek
baik kognitif, afektif maupun psikomotor melalui penghayatan problema yang dihadapinya.
PBM merupakan pendekatan yang efektif untuk pembelajaran proses berpikir tingkat tinggi.
Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya
dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya.

Menurut Tan (Amir, 2010:22) karakteristik yang tercakup dalam proses PBM adalah : (1)
masalah digunakan sebagai awal pembelajaran, (2) biasanya, masalah yang digunakan
merupakan masalah dunia nyata yang disajikan secara mengambang (illstructured), (3) masalah
biasanya menuntut perspektif majemuk (multiple perspective), (4) masalah membuat pemelajar
tertantang untuk mendapatkan pembelajaran di ranah pembelajaran yang baru, (5) sangat
mengutamakan belajar mandiri (self directed learning), (6) memanfaatkan sumber pengetahuan
yang bervariasi, tidak dari satu sumber saja, (7) pembelajarannya kolaboratif, komunikatif, dan
kooperatif.

Ada lima tahapan dalam pendekatan PBM menurut Sugiyanto (2010), langkah-langkah atau
sintaks PBM disajikan pada tabel dibawah ini:

Fase Perilaku Guru


Fase 1 : Guru membahas tujuan pembelajaran,
Memberikan orientasi tentang permasalahannya mendeskripsikan dan memotivasi siswa untuk
kepada siswa terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah.

Fase 2: Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan


Mengorganisasikan siswa untuk meneliti mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait
dengan permasalahannya.

Fase 3: Guru mendorong siswa untuk mendapatkan


Membantu menyelidiki secara mandiri atau informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen,
kelompok dan mencari penjelasan dan solusi.

Fase 4: Guru membantu siswa dalam merencanakan dan


Mengembangkan dan mempresentasikan hasil kerja menyiapkan hasil-hasil yang tepat, seperti laporan,
rekaman video dan model-model yang membantu
mereka untuk menyampaikan kepada orang lain.

Fase 5: Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi


Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi terhadap investigasinya dan proses-proses yang
masalah mereka gunakan.

Anda mungkin juga menyukai