Anda di halaman 1dari 12

PERKULIAHAN II DAN III

TIK :
Mahasiswa dapat menjelaskan jenis dan fungsi serta kapasitas alat berat yang
digunakan pada setiap jenis pekerjaan konstruksi sipil.

Pokok Bahasan : Jenis dan Fungsi Alat Berat

Deskripsi Singkat :
Akan dibahas jenis dan fungsi alat berat, perhitungan kapasitas dan biaya perala
tan
serta manajemen peralatan untuk pekerjaan konstruksi.

I. Bahan Bacaan

1. Anonim : Tim Penyusun, Pemindahan Tanah Mekanik, Bagian Penerbit Institut


Teknologi Nasional Malang, 1998
2. Anonim: Data Peralatan di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, Penerbit
BP PU
3. Susy Fatena Rostiyanti, Ir.M.Sc. Alat Berat untuk Proyek Konstruksi, penerbit
Rineka Cipta, Jakarta, 2002

II. Pertanyaan Kunci/Tugas


1. Jelaskan fungsi utama penggunaan peralatan pada konstruksi sipil
2. Jelaskan fungsi masing-masing peralatan untuk beberapa jenis pekerjaan
konstruksi sipil (Dosen menentukan Jenis pekerjaan)

3. Jelaskan kapasitas masing-masing alat berat pada soal no.2 di atas

III. Tugas :
Kerjakan soal-soal uji kompetensi dan tugas kelompok pada bagian akhir bab I dan
jawaban dikumpul sebelum perkuliahan IV.
BAB I
JENIS DAN FUNGSI ALAT BERAT
(PENGENALAN ALAT BERAT)

A. PENDAHULUAN

Prasyarat :
Lulus Semester II Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Standar Kompetensi :
Mampu menjelaskan jenis-jenis alat berat beserta fungsinya untuk pekerjaan
konstruksi.
Kompetensi Dasar :
1. Mampu menjelaskan jenis-jenis alat berat untuk konstruksi sipil.
2. Mampu menjelaskan fungsi masing-masing alat berat untuk kontruksi sipil
3. Dapat mengetahui kapasitas masing-masing peralatan

B. PENYAJIAN
1.1. PENGANTAR
Alat-alat berat yang dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil adalah alat
yang digunakan untuk membatu manusia dalam melakukan pekerjaan
pembangunan suatu struktur. Alat berat merupakan factor penting di dalam
proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan
penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam
mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai
dengan lebih mudah pada waktu yang relative lebih singkat. Alat berat yang
umum dipakai di dalam proyek konstruksi antara lain dozer, alat gali
(excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell; alat pengangkut seperti
loader, truck dan conveyor belt; alat pemadat tanah seperti roller dan
compactor; dan lain-lain.
Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktorakan memilih alat
berat yang akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang
akan dipakai merupakan salah satu faktorpenting dalam keberhasilan suatu
proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat sehingga proyek berjalan
lancer. Kesalahan di dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan
proyek menjadi tidak lancer. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian
proyek dapat terjadi yang menyebabkan biaya akan mebengkak.
Produktivitas yang kecil dan tenggang waktu yang dibutuhkan untuk
pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan
biaya yang lebih besar.

1.2. PENGKLASIFIKASIAN ALAT.


Alat berat dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi.
Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi
operasional alat. Berat.

1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat


Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian
alat tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya
alat berat dapat dibagi atas berikut ini.
a. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli
yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada
lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat
dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah
paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan
permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.
b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal jgua dengan istilah excavator. Beberapa alat
berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam
kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
c. Alat Pengangkut Material
Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena
alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian
memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relative kecil.
Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh
yang relative jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon.
Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke
dalamnya.
d. Alat Pemindahan Material.
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak
digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan
material dari satu alat kea lat yang lain. Loader dan dozer adalah alat
pemindahan material.
e. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan
tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk
pembuatan jalan, baik tu jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur
maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah
tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.
f. Alat Pemroses Material
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi
suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah
batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini
adalah crusher. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga
dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant
dan asphalt mixing plant.
g. Alat Penempatan Akhir Material
Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk
menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau
lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini
adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

2. Klasifikasi operasional Alat Berat


Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu
tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi
alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.
a. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang
menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak
adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt
merupakan alat penggerak pada conveyor belt.
b. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant,
baik untuk beton maupun untuk aspal serta crusher plant.

1.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN ALAT


BERAT
Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap perencanaan, dimana
jenis, jumlah, dan kapasitasalat merupakan factor-faktor penentu. Tidak
setiap alat berat dapat dipakai untuk setiap proyek konstruksi, oleh karena
itu pemilihan alat berat yang tepat sangatlah diperlukan. Apabila terjadi
kesalahan dalam pemilihan alat berat maka akan terjadi keterlambatan di
dalam pelaksanaan, biaya proyek yang membengkak, dan hasil yang tidak
sesuai dengan rencana.
Didalam pemilihan alat berat, ada beberapa factor yang harus
diperhatikan sehingga kesalahan dalam pemilihan alat dapat dihindari.
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Fungsi yang harus dilaksanakan. Alat berat dikelompokkan
berdasarkan fungsinya, seperti untuk menggali, mengangkut,
meratakan permukaan, dan lain lain.
2. Kapasitas peralatn. Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total
atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat
yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada
waktu yang telah ditentukan.
3. Cara operasi. Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun
vertical) dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain-
lain.
4. Pembaasan dari metode yang dipakai. Pembatasan yang
mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lau lintas,
biaya dan pembongkaran. Selain itu metode konsruksi yang dipakai
dapat membuat pemilihan alat dapat berubah.
5. Ekonomi. Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya
operasi dan pemeliharaan merupakan factor penting di dalam
pemilihan alat berat.
6. Jenis proyek. Ada beberapa jenis proyek yang umumnya
menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek
gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam,
dan sebagainya.
7. Lokasi proyek. Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek
di dataran tinggi memerlukan alat berat yang berbeda dengan lokasi
proyek di dataran rendah.
8. Jenis dan daya dukung tanah. Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis
material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang
akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas, keras, atau
lembek.
9. Kondisi lapangan. Kondisi engan medan yang sulit dan medan yang
baik merupakan factor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.

1.4. ALAT BERAT PADA MACAM-MACAM PROYEK KONSTRUKSI


Pada setiap proyek ada keunikan dimana tidak semua alat berat perlu
dipakai di proyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada umumnya
menggunakan alat berat adalah proyek gedung, pelabuhan, jalan dam,
irigasi, dan lain-lain.

1. Proyek Gedung
Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek gedung adalah alat
pemancang tiang fondasi (pile driving), alat penggali (backhoe) yang
digunakan untuk penggalian basement, crane untuk pemindahan vertical,
truck untuk pengangkutan horizontal, concrete mixer, dan lain-lain. Concrete
mixer digunakan sebagai pencampur adukan beton dan concrete mixer truck
sebagai pengangkut campuran beton. Alat pemadat juga sering digunakan
untuk memadatkan tanah di sekitar basement.

2. Proyek Jalan
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, truck, dozer,
grader, alat pemadat, loader, dan lain-lain. Alat gali digunakan untuk
menggali saluran di sekitar badan jalan. Buldozer berfungsi untuk mengupas
tanah dan grader untuk membentuk permukaan tanah. Loader digunakan
sebagai pemuat tanah ke dalam truck. Untuk jalan dengan perkerasan lentur
digunakan asphalt mixing plant yang berfungsi untuk mencampurkan bahan
campuran aspal yang kemudian disebarkan, diratakan, dan dipadatkan
dengan menggunakan asphalt finisher. Sedangkan untuk perkerasa kaku
beton dioleh dengan menggunakan concrete batching plant yang kemudian
dipindahkan dengan menggunakan truck mixer.

3. Proyek Jembatan
Alat yang digunakan untuk proyek jembaan antara lain adalah alat
pemancang tiang fondasi, alat penggali, crane, truck, concrete mixer atau
concrete mixer truck, alat pemadat, dan lain-lain.

4. Proyek Dam
Proyek dam pada umumnya menggunakan alat penggali tanah,
crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat tanah,
loader, bulldozer, grader. Alat penggali tanah yang umumnya dipakai untuk
proyek dam berupa backhoe atau front shovel. Concrete mixer digunakan
untuk mencampurkan bahan pembuaan beton yang dipakai untuk
pembuatan dinding penahan tanah.
C. Penutup

Soal-soal latihan uji kompetensi :


1. Jelaskan fungsi masing-masing alat yang ada dalam tabel daftar
peralatan lampiran.
2. Sebutkan alat dan fungsinya yang dapat digunakan untuk :
- Pekerjaan timbunan tanggul untuk bendung
- Pekerjaan perkerasan jalan
- Pekerjaan beton untuk gedung bertingkat

Tugas Kelompok:
Buat kliping gambar alat berat dan jelaskan fungsinya serta kapasitasnya
masing-masing (minimum 30 alat berat). Tiap kelompok maksimum lima
orang.

Anda mungkin juga menyukai