Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN AGENDA I (Wawasan Kebangsaan dan Upaya Bela Negara)

Wawasan kebangsaan diperlukan sebagai bekal dalam mengawali pengabdian kepada Negara dan
bangsa. Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk
penjajahan. Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran bahwa perjuangan yang bersifat nasional,
yakni perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia akan
mempunyai kekuatan yang nyata. Kesadaran tersebut kemudian mendapatkan bentuk dengan lahirnya
pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal sejarah perjuangan
bangsa yang bersifat nasional itu, yang kemudian disusul dengan lahirnya gerakan-gerakan kebangsaan di
bidang politik, ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, pers dan kewanitaan.Tekad perjuangan itu
lebih tegas lagi dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dengan ikrar “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan
menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia”.Wawasan kebangsaan tersebut kemudian mencapai
satu tonggak sejarah, bersatu padu memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam
perjalanan sejarah itu telah timbul pula gagasan, sikap, dan tekad yang bersumber dari nilai-nilai budaya
bangsa serta disemangati oleh cita-cita moral rakyat yang luhur. Dengan demikian dalam kerangka NKRI,
wawasan kebangsaan adalah cara kita sebagai bangsa Indonesia di dalam memandang diri dan
lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai
kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan, dengan berpedoman pada falsafah
Pancasila dan UUD 1945 atau dengan kata lain bagaimana kita memahami Wawasan Nusantara sebagai
satu kesatuan POLEKSOSBUD dan HANKAM.
4 Konsensus dasar berbangsa dan bernegara :
1. Pancasila: Pancasila merupakan ideologi dasar negara Indonesia. Nama 'Pancasila' sendiri berasal
dari dua kata sansekerta, yakni 'Panca' yang berarti Lima dan 'Sila' yang berarti prinsip atau asa.
Kelima prinsip tersebut juga tercantum dalam paragraf ke-4 Pembukaan Undang-undang Dasar
(UUD) 1945.
2. UUD 1945
UUD 1945 pertama kali disusun rancangannya pada 29 April 1945. Untuk membuat undang-
undang ini, Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) sengaja
dibentuk. Kemudian, pada 22 Juni 1945 dibentuk panitia sembilan. Mereka diketahui merancang
Piagam Jakarta yang kemudian menjadi naskah pembukaan UUD 1945. Pada 18 Agustus 1945
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-
undang Dasar Republik Indonesia. Baru pada 29 Agustus 1945 Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP) mengukuhkan pengesahan UUD 1945.
3. NKRI : NKRI adalah singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdiri dari Sabang
sampai Merauke. NKRI berdiri sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945
oleh Ir Soekarno dan Moh Hatta. NKRI menganut sistem republik dengan sistem desentralisasi.
Hal itu sesuai dengan pasal 18 UUD 1945 di mana pemerintah daerah boleh menjalankan otonomi
seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
pemerintah pusat. Bukan sekadar slogan, Bhineka Tunggal Ika merupakan gambaran dari bangsa
Indonesia. Adapun, 'Bhina' artinya pecah, 'Ika' artinya itu, 'Tunggal' artinya satu, sehingga Bhineka
Tunggal Ika berarti terpecah itu satu. Slogan tersebut memiliki gambaran yang sesuai dengan
Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau dari Sabang sampai Merauke. Walaupun terpisah,
masyarakat merupakan satu kesatuan, yakni warga negara Indonesia.
Bela Negara
Sebagai aparatur Negara, ASN memiliki kewajiban untuk mengimplementasikan dalam pengabdian
sehari hari. Bela Negara dilaksanakan atas dasar kesadaran warga Negara serta keyakinan pada kekuatan
sendiri yang ditumbuhkembangkan melalui 33 usaha Bela Negara. Usaha Bela Negara diselenggarakan
melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai
prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan
profesi. Usaha BelaNegara bertujuan untuk memelihara jiwa nasionalisme Warga Negara dalam upaya
pemenuhan hak dan kewajibannya terhadap Bela Negara yang diwujudkan dengan Pembinaan Kesadaran
Bela Negara demi tercapainya tujuan dan kepentingan nasional. Rumusan 5 Nilai Bela Negara :
1. Rasa Cinta Tanah Air;
2. Sadar Berbangsa dan Bernegara;
3. Setia kepada Pancasila Sebagai Ideologi Negara;
4. Berkorban untuk Bangsa dan Negara;
5. Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara;

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) adalah administrasi negara
sebagai sistem yang dipraktekkan untuk mendukung penyelenggaraan NKRI agar upaya Bangsa Indonesia
dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan bernegara dapat terlaksana secara berdaya guna dan berhasil guna.
Seiring dengan berjalannya waktu sistem administrasi negara kesatuan Republik Indonesia serta peranan
Lembaga Negara mulai berubah. Hal ini terlihat pada gerakan reformasi di segala bidang yang bermuara
pada bulan Mei 1998, yang kemudian disebut juga Transisi Menuju Demokrasi. Hal ini merubah tata
kehidupan politik, kepemerintahan dan kenegaraan di Indonesia. Salah satu latar belakang dari transisi
Indonesia ini adalah gagalnya sistem tata negara dan administrasi konstitusi dalam memenuhi demokrasi
termasuk kemampuan dalam mewadahi pluralisme dan mengelola konflik yang ada. Perubahan atau
restrukturisasi di dalam sistem ketatanegaraan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan lembaga-lembaga
negara yang kuat, demokratis dan mandiri dalam menjalankan mekanisme check and balance.

Anda mungkin juga menyukai