Dosen Pengampu:
Oleh:
FAKULTAS SYARIAH
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena Berkat
limpahan Rahmat dan Karunia nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan benar serta tepat pada waktunya dalam makalah ini akan dibahas
mengenai, “ Ayat Tentang Nafkah Dan Radha'ah ” makalah ini dibuat dengan
metode tentang Ayat Tentang Nafkah Dan Radha'ah dengan mengambil
sampel beberapa warga yang merupakan bagian dari masyarakat indonesia
makalah ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangandan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa
masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami
berharap kepada pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang membangun
untuk penyempurnaan makalah kedepannya. Penyusun juga berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat memberikan
contoh tentang Ayat Tentang Nafkah Dan Radha'ah.
Penulis
COVER
A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nafkah adalah pemberian dari suami yang diberikan kepada istri setelah
adanya suatu akad pernikahan. Nafkah wajib karena adanya akad yang sah,
Nafkah hanya diwajibkan atas suami karena tuntutan akad nikah dan karena
tertahan untuk melaksanakan haknya, “Setiap orang yang tertahan untuk hak
orang lain dan manfaatnya, maka nafkahnya atas orang yang menahan
karenanya”.
yang gelap menuju yang terang, serta membimbing mereka ke jalan yang
suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaan pun
sejak manusia mengenal baca tulis lima ribu tahun yang lalu yang dapat
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nafkah
Nafkah terambil dari suku kata نافاك- َنافا – يناك الyang artinya mengeluarkan,
berupa makanan, pakaian dan tempat tinggal”. Nafkah merupakan suatu hak
yang wajib dipenuhi oleh seorang suami terhadap istrinya, nafkah ini
pengobatan, dan juga pakaian meskipun wanita itu kaya. Atas dasar Alqur‟an,
Sunah, ijma‟, dan dalil, Para ahli fikih mewajibkan nafkah untuk istri atas
suaminya.
Secara etimologi, nafkah berasal dari bahasa Arab yakni dari suku
kata nafkah secara resmi sudah dipakai dengan arti “pengeluaran” Dalam
seorang pria dengan seorang wanita. (tanggung jawab seorang suami dalam
rumah tangga/keluarga), sebagaimana yang diungkapkan oleh al- Syarkawi
terhadap isterinya, pembantunya, orang tua, anak budak dan binatang ternak
semua bentuk nafkah yang dijelaskan dalam ayat dan sunnah Rasul. Wahbah
serta batasan tersebut di atas dapat dipahami, bahwa nafkah itu adalah
pangan, sandang ataupun papan dan lainnya dengan sesuatu yang baik.
Nafkah adalah pemberian dari suami yang diberikan kepada istri setelah
adanya suatu akad pernikahan. Nafkah wajib karena adanya akad yang sah,
Nafkah hanya diwajibkan atas suami karena tuntutan akad nikah dan karena
tertahan untuk melaksanakan haknya, “Setiap orang yang tertahan untuk hak
orang lain dan manfaatnya, maka nafkahnya atas orang yang menahan
karenanya”.
Yang dimaksud dengan nafkah di sini adalah seluruh kebutuhan dan
keperluan istri yang berlaku menurut keadaan dan tempat, seperti makanan,
suami.
Kadar Nafkah yang paling ideal diberikan oleh para suami kepada segenap
keluarganya adalah cukup, Tetapi, ketentuan cukup ini sangat bervariasi dan
relatif apalagi jika dilihat dari selera pihak yang diberi yang notabene manusia
itu sendiri memilliki sifat dasar tidak pernah merasa cukup. Kaitannya dengan
suami dan juga tidak mengajarkan kepada anggota keluarga untuk gemar
menuntut. Sehingga kadar cukup itu bukan ditentukan dari pihak keluarga yang
B. Macam-macam nafkah
Ulama fikih sependapat, bahwa nafkah yang harus dikeluarkan adalah yang
dapat memenuhi kebutuhan pokok eperti makan, pakaian dan tempat tinggal.
lain, menurut kesepakatan ahli fikih, ada tiga hal yang menyebabkan
terjadinya nafkah :
a) Hubungan perkawinan
dan menurut kemampuan suami. Sebab kekerabatan yaitu bapak atau ibu,
jika bapak tidak ada wajib memberi nafkah kepada anaknya, begitu juga
C. Pengertian Radha’ah
perempuan selain ibu kandung. Hal ini terjadi karena banyak faktor. Seperti
ibu asli bayi tidak keluar ASI atau tidak mau menyusui atau ibu asli bayi
mahram antara bayi (radhi') dan ibu yang menyusui (murdhi'ah) serta anak-
memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang
permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin
anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila
kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu
kerjakan”.
Namun dalam ayat tersebut dapat kita lihat bahwasannya bukan hanya
masalah penyusuan anak kepada orang lain dikarenakan ada faktor urgen yang
bisa terjadi hal seperti itu, tetapi ada hal yang sangat menarik yaitu seorang
ibu kandung menyusui anaknya sampai umur dua tahun. Karena menurut
penelitian Penelitian medis dan psikologis menyatakan bahwa masa dua tahun
pertama sangat penting bagi pertumbuhan anak agar tumbuh sehat secara fisik
dan psikis. Selama masa penyusuan anak mendapatkan dua hal yang sangat
di masa mendatang. Perasaan mesra, hangat, dan penuh cinta kasih yang
dialami anak ketika menyusu pada ibunya akan menumbuhkan rasa kasih
1. Q.S Al-baqarah
ۤ ِ ِۗ
ضا َّر َوالِ َدة ۚبَِولَ ِد َىا َوََل ِ
ُ َِّرْزقُ ُه َّن َوك ْس َوتُ ُه َّن ِِبلْ َم ْع ُرْوف ََل تُ َكل
َ ُف نَ ْفس اََّل ُو ْس َع َها ۚ ََل ت
اض ِّمْن ُه َما َوتَ َش ُاوٍر ِ ِ ِ ِ مولُود لَّوٗ بِولَ ِدهٗ وعلَى الْوا ِر
ٍ ص ااَل َع ْن تَ َر َ ث ِمثْ ُل ٰذل
َ ك ۚ فَا ْن اََر َادا ف َ ََ َ ْ َْ
ِۗ ِِبلْمعرو
ِ ف واتَّ ُقوا ٰاّلل و ْاعلَمْٓوا اَ َّن ٰاّلل ِِبَا تَعملُو َن ب
صْي ر َ ْ َ ْ َّ ْ ُ َ َّ َ ُْ ْ َ
Artinya: Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh,
bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung
nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani
lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan
jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun
(berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan
persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas
keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka
tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut.
Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan.
ِ ۤ ِ
ۗ ض َّوِِبَآْ اَنْ َف ُق ْوا ِم ْن اَْم َوالِِ ْم
ٍ ض ُه ْم َع ٰلى بَ ْع ع ب ٰ
اّلل َّل
ض ف ا ِ
ِب ء ا ُ اَ ِّلر َج
َ ْ َ ُّ َ َ َ ال قَ َّو ُام ْو َن َعلَى النّ َس
اّللُ َۗوا ٰلِّ ِْت ََتَافُ ْو َن نُ ُش ْوَزُى َّن فَعِظُْوُى َّن َو ْاى ُج ُرْوُى َّن
ّٰ ظَ ب ِِبَا َح ِف
ِ ت ٰقنِتٰت ٰح ِف ٰظت لِّْلغَْي ِ ٰ َف
ُ الصل ٰح
ّ
Artinya: "Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah
(kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah
hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur
(pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka
menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya.
ورُى َّن
َ ُج
ُ وى َّن أ
ُ ُض ْع َن لَ ُك ْم فَآت َ َُوالت ََحْ ٍل فَأَنْ ِف ُقوا َعلَْي ِه َّن َح ََّّت ي
َ ض ْع َن ََحْلَ ُه َّن فَِإ ْن أ َْر ِ أ
menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (istri-istri yang sudah di talak) itu
sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin,
sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan, maka perempuan lain
boleh menyusukan (anak itu) untuknya. Hendaklah orang yang mampu memberi
tidak memikulkan beban kepada seseorang, melainkan (sekadar) apa yang Allah
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nafkah terambil dari suku kata نافاك- َنافا – يناك الyang artinya mengeluarkan,
berupa makanan, pakaian dan tempat tinggal”. Nafkah merupakan suatu hak
yang wajib dipenuhi oleh seorang suami terhadap istrinya, nafkah ini
pengobatan, dan juga pakaian meskipun wanita itu kaya. Atas dasar Alqur‟an,
Sunah, ijma‟, dan dalil, Para ahli fikih mewajibkan nafkah untuk istri atas
suaminya.
selain ibu kandung. Hal ini terjadi karena banyak faktor. Seperti ibu asli bayi
tidak keluar ASI atau tidak mau menyusui atau ibu asli bayi meninggal dunia
Munawwir, 1984)
2000)
Asy-Syifa’, 1990)