Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Fungsi dan Peran Provinsi Kabupaten Grobogan

2.1.1 Fungsi Provinsi

Strategi penataan ruang wilayah Kabupaten untuk mewujudkan ruang


Kabupaten yang produktif, berdaya saing, dan berkelanjutan sebagai pusat
pertumbuhan wilayah di bagian timur Jawa Tengah dengan berbasis sektor pertanian
dan didukung oleh sektor perdagangan, jasa, industri, pertambangan dan pariwisata.

2.1.2 Peran Provinsi

Secara administrasi Wilayah Kabupaten meliputi seluruh wilayah administrasi


kabupaten yang terdiri atas 19 (sembilan belas) kecamatan, 273 (dua ratus tujuh puluh
tiga) desa dan 7 (tujuh) kelurahan.
Strategi untuk mewujudkan pengembangan sistem pusat pelayanan dengan
mengintegrasikan pusat pelayanan perkotaan dan perdesaan di seluruh wilayah
Kabupaten terutama dalam koridor pengembangan Kedungsepur dan fungsi kawasan
perkotaan Purwodadi sebagai simpul strategis pengembangan wilayah koridor
Kedungsepur.
Strategi untuk mewujudkan pengembangan kawasan peruntukan industri dan
kawasan agropolitan Kutosaringan yang berdaya saing dalam skala pelayanan nasiona.

2.2 Fungsi dan Peran Provinsi Kabupaten Kudus

2.2.1 Fungsi Provinsi

Strategi penataan ruang wilayah Kabupaten susunan pusat-pusat permukiman


dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan
sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional.
2.2.2 Peran Provinsi

Secara Administratif kawasan perkotaan ini meliputi Kudus,Ibukota Kecamatan


Jekulo Ibukota Kecamatan Undaan, Ibukota Kecamatan Gebog, Ibukota Kecamatan
Dawe, Ibukota Kecamatan Mejobosebagai pusat pelayanan industri, pertanian, dan
perikanan.
Kecamatan Dawe sebagai pusat kegiatan ekonomi agrobisnis dan pendukung
aktivitas wisata dengan karakter wisata alam dan budaya,meliputi Desa Puyoh berfungsi
sebagai pusat distribusi hasil perkebunan, Desa Colo berfungsi sebagai pusat aktivitas
wisata dengan karakter wisata alam dan budaya.
Kecamatan Mejobo sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pendukung aktivitas
pertanian, meliputi Desa berfungsi sebagai pusat pemasaran produksi hasil pertanian.
Kecamatan Undaan sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pendukung aktivitas
pertanian agropolitan, meliputi Desa Wates berfungsi sebagai pusat distribusi hasil
pertanian, Desa Kalirejo sebagai pusat distribusi hasil pertanian.
Kecamatan Gebog sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pendukung aktivitas
perkebunan meliputi Desa Menawan berfungsi sebagai pusat distribusi hasil
perkebunan.

2.3 Fungsi dan Peran Provinsi Kabupaten Pati

2.3.1 Fungsi Provinsi

Strategi penataan ruang Wilayah Kabupaten Pati ditentukan berdasarkan


aspek administratif dan atau aspek fungsional, kebijaksanaan Pemerintah Daerah yang
menetapkan lokasi dari kawasan yang harus dilindungi, lokasi pengembangan kawasan
budidaya termasuk kawasan produksi dan kawasan permukiman, pola jaringan
prasarana dan wilayah-wilayah yang akan diprioritaskan pengembangannya dalam
kurun waktu perencanaan
2.3.2 Peran Provinsi

Strategi penetapan hirarki sistem perkotaan dan kawasan layanannya, dalam


rangka menciptakan hubungan Kota-Desa membagi ruang wilayah pembangunan
Daerah sesuai dengan karakteristik perkembangan dan permasalahan yang dihadapi,
meliputi wilayah bagian utara dan wilayah bagian selatan, mengembangkan pusat
pelayanan baru yang mampu menjadi simpul distribusi dan pemasaran untuk beberapa
Kecamatan meliputi Kawasan Ibukota Kecamatan Jakenan, Kawasan Perkotaan Kayen,
Kawasan Perkotaan Pati, Kawasan Perkotaan Tayu, dan Kawasan Perkotaan Juwana

2.4 Fungsi dan Peran Provinsi Kabupaten Jepara

2.4.1 Fungsi Provinsi

Strategi penataan ruang Wilayah Kabupaten Jepara untuk mewujudkan


perkembangan kabupaten yang bertumpu pada sektor industri pengolahan, pertanian
dan pariwisata berbasis pada potensi lokal yang berkelanjutan.

2.4.2 Peran Provinsi

Rencana sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2)
huruf a, ditentukan secara hirarki meliputi: a. PKL di perkotaan Jepara dan Pecangaan;
b. PKLp di perkotaan Bangsri, Mayong, Keling dan Karimunjawa; c. PPK di perkotaan
Kedung, Mlonggo, Batealit, Kembang, Pakisaji, Kalinyamatan, Nalumsari, Welahan, dan
Donorojo; dan d. PPL di Desa Mantingan, Teluk Awur, Raguklampitan, Kerso,
Kedungmalang, Ujungwatu, Keling, Suwawal, Slagi, Lebak, Bondo, Srikandang, Bucu,
Tubanan, Guwosobokerto, Ngroto, Welahan, Troso, Kaliombo, Banyuputih, Mayong
Kidul, Pelang, Bandung, Pringtulis, Daren dan Ngetuk. (2) Peran pusat kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf b, meliputi: a. PKL sebagai pusat
pemerintahan kabupaten, pelayanan sosial dan ekonomi, permukiman perkotaan,
perdagangan, industri, perikanan, pendidikan tinggi, perhubungan, pariwisata dan
pertanian; b. PKLp sebagai pusat pengembangan pelayanan sosial dan ekonomi,
pengembangan permukiman perkotaan, perdagangan, industri, pertanian perikanan,
pengembangan budi daya hutan, riset perikanan, pelestarian sumber daya alam,
konservasi, perhubungan dan pariwisata; c. PPK sebagai pusat pemerintahan
kecamatan dan pusat pelayanan sosial ekonomi skala kecamatan; dan d. PPL sebagai
pusat pelayanan sosial ekonomi skala lingkungan. (3) Pengembangan fasilitas
penunjang kawasan ditentukan sesuai jumlah penduduk, fungsi kawasan, dan
mengikuti Standar Nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai