Anda di halaman 1dari 8

Pengembangan LKPD berbasisProblem Based Learning.....

Volume Nomor Tahun 2018

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI
IPS
LailatulFithriyah
Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas IlmuSosial Dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
e-mail : lailatulfithriyah@mhs.unesa.ac.id

Dr. Wiwik Sri Utami M.P


DosenpembimbingMahasiswa

Abstrak
Siswa SMA Assaadah belum terbiasa atau masih jarang melakukan untuk berpikir kreatif, hal tersebut
dapat ditunjukan pada saat diskusi kelompok, siswa tersebut tidak bisa memberi solusi yang tepat.50 siswa
yang berdiskusi adasekitar 5% siswa yang aktif memberi pertanyaan. Penelitian ini memiliki tujuanuntuk
mengetahui bagaimana kelayakan LKPD berbasis Problem Based Learning, untuk mengetahui bagaimana
respon siswa terhadap LKPD berbasis Problem Based Learning, untuk mengetahui bagaimana hasil belajar
siswa terhadap LKPD berbasis Problem Based Learning.
Jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development ) yang mengacu pada model ADDIE
Analysis, Design, Development, Implimentation, Evaluation. Subjek dalam penelitian adalah siswa SMA
Assa’adah kelas XI IPS 3 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 2 sebagai kelas kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan LKPD berbasis Problem Based Learning layak digunakan dalam
pembelajaran.Penilaian ahli bahan ajar dilihat dari segi kelayakan isi mendapat rata-rata 92,85 %,
Kesesuaian LKPD dengan Problem Based Learning mendapat rata-rata penilaian 83,33%, Kebahasaan
mendapat rata-rata penilaian 87,5%, Penyajian mendapat rata-rata penilaian 72,22%, Kelayakan fitur
tambahan mendapat rata-rata penilaian 85%, Penyajian pembelajaran mendapat rata-rata penilaian 87,5%.
LKPD mendapat rata-rata penilaian keseluruhan 84,73%, penilaian ahli materi dari segi kelayakan sebesar
83,71%, dan penilaian ahli pembelajaran dari segi kelayakan sebesar 83,74%.Hasil belajar sebelum dan
sesudah menggunakan LKPD Berbasis problem Based Learning mengalami peningkatan dari 45,53%
meningkat menjadi 80,17 %, dan LKPD Berbasis Problem based Learning juga mendapat respon dari
siswa sebesar 81,15%, termasuk dalam kriteria”Sangat baik”.

Kata kunci: LKPD,Problem Based Learning, BerfikirKreatif, Hasilbelajar,ResponSiswa

Abstract
Assaadah High School students are not used to it or still rarely do creative thinking, it can be shown
during group discussions, these students cannot provide the right solution. 50 students who discussed there
were about 5% of students who actively gave questions. This study was aimed to find out the feasibility of
student worksheet with ProblemBased Learning, to find out how students respond to studentwork sheet
with ProblemBased Learning, to find out how student learning outcomes on student worksheet with
ProblemBased Learning.
This study was research and development (Research and Development) using ADDIE Analysis,
Design, Development, Implementation, Evaluation model. Subjects in the study were students of class XI
IPS 3 as experimental class and XI IPS 2 as control class in Assa'adah high school.
The results showed that Student Worksheets based on Problem Based Learning were appropriate to be
used in learning. Expert assessment of instructional materials was seen in terms of on average 92,85%,
Suitability of Student Worksheets with Problem Based Learning that got an average rating 83,33%,
Linguistics got average rating 87,5%, Presentation got average rating 72,22%, Feasibility of additional
features got average rating 83,71%, Presentation of learning got average rating 83,74%, student worksheet
got an average for overall assessment, assessment of material experts in terms of feasibility as big as, and
assessment of learning experts in terms of feasibility of. Learning outcomes before and after using Problem
Based Learning Student Worksheets have increased and Problem Based Learning also has a response from
students as much as 81,15%, included in the criteria of "Very Good".

Keywords: student worksheet, Problem Based Learning, Creative Thinking, Learning Outcomes, Student
Response
Pengembangan LKPD berbasisProblem Based Learning..... Volume Nomor Tahun 2018

PENDAHULUAN era globalisasi saat ini. Siswa tidak dapat diajak


Perkembangan dunia pendidikan selalu berpartisipasi untuk bersama menentukan cara
mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. mengatur dan mengelola sesuatu dengan segala
Perubahan itu mencangkup perubahan kurikulum, risikonya, karena dengan berpikir kreatif siswa bisa
media pembelajaran, metode mengajar dan model peka terhadap fenomena alam yang terjadi akhir-akhir
pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik adalah ini dengan harapan mereka bisa memberi sumbangsi
siswa dituntut aktif selama proses pembelajaran. Guru solusi yang sesuai dan tepat dengan permasalahan
yang memberi materi dan siswa menyerap informasi yang terjadi. Kegiatan siswa yang mengemukakan
yang diberikan oleh guru, akan tetapi siswa juga harus pendapat , gagasan atau ide terhadap orang lain juga
terlibat dalam kegiatan selama proses pembelajaran. harus dimiliki siswa SMA, karena dengan kegiatan ini
Siswa dituntut aktif sebagai upaya untuk siswa diusahakan dapat menganalisis permasalahan-
mengembangkan kemampuan berpikir dari siswa permasalahan lingkungan, Sehingga perlu dibelajarkan
tersebut,selanjutnya guru akan menjadi motivator dan kepada siswa secara kontekstual.
fasilitator selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata
Proses pembelajaran tentunya tidak lepas dari pelajaran geografi di SMA Assaadah yaitu ibu
peran seorang guru. Guru berperan penting dalam Mar’atus sholihah S.pd pada tanggal 6 Januari 2018,
proses pembelajaran karena guru berperan sebagai menunjukkan bahwa siswa SMA Assaadah belum
penyalur informasi yang paling dominan kepada terbiasa atau masih jarang melakukan untuk berpikir
peserta didik (Suprijono,2010:15). Guru mempunyai kreatif, hal tersebut dapat ditunjukan pada saat diskusi
peran penting untuk meningkatkan kemampuan siswa kelompok, siswa tersebut tidak bisa memberi solusi
(kuantitas) dan meningkatkan mutu (kualitas) yang tepat. 50 siswa yang berdiskusi adasekitar 5%
mengajarnya, agar dapat mengajar menjadi efektif. siswa yang aktif memberi pertanyaan dan pertanyaan
Kesempatan belajar siswa dapat ditingkatkan dengan tersebut hanya sebatas apa dan bagaimana tanpa
cara melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. mengedepankan pertanyaan mengapa . Siswa belum
Tuntutan pada pembelajaran abad 21 bisa memberi tindakan atau solusi yang tepat terhadap
dikembangkan di amerika pada tahun 2007, permasalahan yang diberikan guru pada saat diskusi
pelopornya adalah partnership for 21at century skill. dikelas.
Hasil dari siswa memiliki keterampilan-keterampilan Fakta berikutnya adalah sering kali guru dalam
secara memadai sesuai dengan dinamika menyampaikan materi cenderung kurang sabar ke
perkembangan globalisasi secara dinamis. siswa, sehingga guru memberi informasi secara
Menurutanderson (dalam Sutrisno 2012:12). menyeluruh tanpa memberi kesempatan ke siswa
Keterampilan yang dimaksud adalah kemampuan untuk mencari sendiri informasi, dengan kondisi siswa
berkomunikasi, berpikir kritis, berkolaborasi dan seperti itu sehingga perlu mengembangkan LKPD
berpikir kreatif Dan memecahkan masalah-masalah yang berbasis Problem Based Learning yakni untuk
siswa yang didukung oleh penguasaan teknologi meningkatkan inovasi untuk kemampuan berpikir
informasi komunikasi. Pembelajaran pada abad 21 kreatif pada saat pembelajaran sehingga akan
memiliki dua keterampilan inti yakni 1) kemampuan terciptanya siswa yang terbiasa untuk berpikir dalam
menggunakan ilmu pengetahuan 2) berpikir kritis dan memecahkan suatu permasalahan nyata,karena dalam
menyelesaikan masalah, komunikasi dan kerja sama, Problem Based Learning kemampuan berpikir siswa
kreatifitas dan kemandirian. betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja
Kurikulum 2013 ini setiap siswa atau peserta kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa
didik diharapkan mampu melakukan observasi, dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan
bertanya, menalar, dan mengomunikasikan, mengembangkan kemampuan berpikirnya secara
mempresentasikan apa yang sedang mereka pelajari. berkesinambungan. Siswa dapatterbiasa untuk berpikir
Tujuan dari kurikulum 2013 ini adalah siswa lebih kreatif pada saat ada suatu masalah siswa dapat
kreatif, inovatif dan lebih produktif. kurikulum 2013 memecahkan permasalahan tersebut.
mempunyai aspek kurikulum yaitu aspek Selama proses pembelajaran guru jarang
pengetahuan, aspek keterampilan dan aspek sikap. menggunakan metode pembelajaran dan masih
Kurikulum bukan merupakan mata pelajaran tetapi berpusat pada guru (teacher centered) yang membuat
kurikulum dirancang dan direncanakan dengan konten pemahaman siswa kurang dan siswa menjadi bosan,
pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta cenderung pasif dan kurang inisiatif. Proses
didik. pembelajaran di kelas, meskipun kurikulum telah
Kemampuan berpikir kreatif dalam pelajaran berubah dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan
geografi sangat penting dimiliki setiap siswa SMA di dengan menuntut keterlibatan aktif siswa dalam
Pengembangan LKPD BerbasisProblem Based Learning..... Volume Nomor Tahun 2018

belajar, akan tetapi guru menggunakan pembelajaran Keterangan:


langsung yang mengakibatkan siswa menjadi pasif,
01 : Test awal yang diberikan sebelum siswa
karena pada model pembelajaran langsung pihak yang
menerima perlakuan pada kelompok kelas
paling aktif adalah guru. Berdasarkan fakta tersebut,
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
maka dalam pembelajaran geografi perlu untuk
menerapkan model pembelajaran yang berbasis 02 : Test akhir setelah diberikan perlakuan kelas
masalah serta melibatkan siswa yang nantinya akan eksperimen dan kelas kontrol
berpengaruh terhadap kemampuan berfikir kreatif
siswa SMA. Upaya yang dapat dilakukan yaitu - :Perlakuan dengan pembelajaran LKPD
mengembangkan LKPD berbasis Problem Based konvensional
Learning.Berdasarkan uraian latar belakang di atas,
X : Perlakuan dengan pembelajaran LKPD Berbasis
peneliti mencoba melakukan penelitian ini berjudul
Problem Based Learning
“Pengembangan LKPD Berbasis Problem Based
Teknikpengumpulan data
Learning Untuk MeningkatkanKemampuan
dalampenelitiandiperolehdarihasiltelaah, observasi,
Berpikir Kreatif Siswa SMA Pada Pembelajaran
wawancara. Kelayakan LKPD berbasisProblem Based
Geografi kelas XI IPS”.
Learningdilakukandenganujivalidasiolehahlibahan
TujuandaripenelitianiniadalahUntuk mengetahui
ajar, ahlimateri, danahlipembelajaran,
bagaimana kelayakan LKPD berbasis Problem Based
responsiswadihitungmenggunakananalisispresentasese
Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir
rtauntukanalisisperbedaanhasilbelajarsiswamenggunak
kreatif siswa SMA Assaadah kelas XI IPS. Untuk
antesberupapemberianpretest danposttest yang
mengetahui bagaiamana respon siswa terhadap LKPD
sebelumnyadilakukananalisisujivaliditasdanujirealibili
berbasis Problem Based Learning , untuk
tas,
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa
selanjutnyadihitungmenggunakanAnalisisKovarianden
SMA Assaadah kelas XI IPS, untuk mengetahui
ganbantuan program SPSS 16.
bagaimana hasil belajar siswa terhadap LKPD
berbasis Problem Based Learning untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa
1) Hasil
SMA Assaadah kelas XI IPS
Penelitianpengembanganmengacupada model
METODE ADDIE terdiridari 5 tahapan, yaitu:
Jenis penelitian dan pengembangan (Research 1. Analisis (Analysis)
and Development ) yang mengacu pada model ADDIE Tahap analisis ini merupakan kegiatan awal
Analysis, Design, Development, Implimentation, yang dilakukan oleh peneliti, yakni meliputi
Evaluation (Pribadi, 2011:125). Rancangan penelitian analisis kebutuhan yakni untuk mengetahui solusi
dan pengembangan yang dilakukan untuk yang dibutuhkan untuk mengatasi maslah yang ada
menghasilkan LKPD berbasis Problem Based output atau hasil dari tahap ini adalah melakukan
Learning pada materi pokok Posisi Indonesia Sebagai analisis berdasarkan hasil observasi awal yang
Poros Maritim Dunia. dilakukan dengan wawancara pada guru mata
Penelitian ini merupakan penelitian dan pelajaran geografi di SMA Assa’adah kelas XI
pengembangan LKPD berbasis Problem Baed IPS.
Learningpada materi Posisi Indonesia Sebagai Poros 2. Desain(Design)
Maritim Dunia. Penelitian ini menggunakan desain a. Tahapdesainmeliputimerumuskan RPP
Rancangan yang digunakan pada penelitian ini b. Mendesain LKPD
eksperimen semu (Quasi Exsperimental Design) yaitu Desain LKPD Berbasis Problem Based
Non Equivalent Control Group Design. Learning yang dikembangkan peneliti dicetak
sesuai dengan standar ISO dikertas A4 (210x297
Kelas Pre- Perlakuan Post- mm) 70 gr, cover di kertas foto putih A4 (210x297
Test Test mm) 150 gr, terdiri atas 16 halaman, penjilidan
Eksperimen 01 X 02 softcover, pembuatan desain LKPD menggunakan
Microsoft word Pembuatan desain handout sampul
Kontrol 01 - 02 dan isi LKPD menggunakan Microsoft
word.Komponen dan format dari LKPD berbasis
Problem Based Learning yang dikembangkan
terdiri dari:
, Volume Nomor Tahun 2018,

a) Bagian awal meliputi : Cover lembar telaah yang tersediadan memberikan


b) Bagian isi : berisi petunjuk pembelajaran, saran demi perbaikan RPP yang
Kompetensi yang dicapai, langkah-langkah dikembangkan, dapat diketahui hasil penilaian
mengerjakan, pertanyaan-pertanyaan yang sebagai berikut :
terkait dengan konten masalah pada indikator, Tabel 1.2:Hasiltelaahpembelajaran
Pada KD 3.1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai N Validator Hasil Keterangan
Poros Maritim Dunia. o
3. Pengembangan (Development) 1 Ahlimateri 85,71 Sangatlaya
Tahap pengembangan dibangun pada kedua % k
fase, menganalisis dan fase desain. Tujuan dari 2 AhliPembelajar 82,14 SangatLaya
tahap ini adalah untuk menghasilkan LKPD yang an % k
akan digunakan peserta didik.Fase ini mulai Sumber :Datadiperolehpeneliti 2018
mengembangkan LKPD yang akan digunakan, Berdasarkantabeldiketahui bahwa penilaian
dengan melakukan validasi ini dilakukan sebelum telaahahlipembelajaranvalidator ahli materi
LKPD berbasis Problem Based Learning 85,71%, danpenilaianahlipembelajaran
dibagikan kepada siswa kelas XI IPS 3 SMA 82,14%, termasuk kriteria Sangat Layak
Assa’adah Bungah Gresik. digunakan dalam pembelajaran geografi di
a. Telaah Para ahli sekolah.
Telaah para ahli dilakukan oleh dosen bahan c. AnalisisButirsoal
ajar dan guru geografi SMA. Penelaah Validitas soal digunakan untuk mengetahui
memberikan skor tentang kelayakan LKPD tingkat kevalidan soal tes yang akan
berbasis Problem Based Learning dengan cara digunakan. Dikatakan valid jika Rxy hitung >
mengisi lembar telaah yang tersedia dan Rxy tabel dengan taraf signifikan α =0,05 dan
memberikan saran demi perbaikan LKPD yang nilai Rxy tabel sebesar 0,444 untuk 20 siswa.
dikembangkan dan hasil dari penilaian yang Hasil analisis validitas soal uraian sebagai
digunakan sebagai dasar revisi. Analisis berikut:
kelayakan LKPD Berbasis Problem Based Tabel1.3 :analisisbutirsoal
No Rxy Kriteria No Rxyhit Kriteria
Learning ini terbagi menjadi 4 yakni dilihat Hitung ung
dari segi kebahasaan, kegrafikan, penyajian 1 0,263 Tidak 9 0,724 valid
dan isi. Valid
2 0,348 Tidak 10 0,717 valid
Tabel1.1 : Hail telaahparaahli valid
No Validator Hasil Keterangan 3 0,330 Tidak 11 0,488 valid
Valid
1 AhliMateri 83,71% SangatLayak 4 0,638 Valid 12 0,687 Valid
5 0,550 Valid 13 0,574 Valid
6 0,660 Valid 14 0,536 Valid
2 AhliBahan ajar 84,73% SangatLayak 7 0,548 Valid 15 0,461 Valid
8 0,513 Valid
Sumber:Datadiperolehpeneliti 2018
3 AhliPembelajaran 83,73% SangatLayak
Berdasarkantabeldapatdisimpulkandari 15
soaluraiandioeroleh 3 soaltidak valid yang
Sumber: Data diperolehpeneliti 2018 artinyasoaltersebuttidakdapatdigunakanuntuk
Berdasarkantabeldiketahui bahwa penilaian posttest yaknisoal 1,2 dan 3, sedangkan 12
validator ahli materi mendapat rata-rata soal valid yang
penilaian83,71%, penilaianahlibahan ajar artinyadapatdigunakanuntukposttestyaknisoal
mendapat rata-rata penilaian 84,73%, nomor 4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 dan 15
danpenilaianahlipembelajaran 83,73%,
c. AnalisisRealibilitas
termasuk kriteria Sangat Layak digunakan
Analisis realibilitas yang digunakan untuk
dalam pembelajaran geografi di sekolah
mengetahui taraf kepercayaan hasil tes yang
b. Telaahahlipembelajaran
diujicobakan, maka dilakukan perhitungan
Telaah ahli pembelajaran dilakukan oleh
realibilitas soal dengan menggunakan
dosen ahli materi yaitu ibu Dra. Sulistinah
cronbach’s alpha. Adapun perhitungan
M.Pd dan guru geografi yaitu
terdapat pada tabel berikut:
Mar’atusSholichah M.Pd. Penelaah
Tabel1.4 :AnalisiRealibilitas
memberikan skor tentang Rancana Perangkat Realibility Statistics
Pembelajaran (RPP) dengan cara mengisi Cronbach’s Alpha N of Items
.777 15
Pengembangan LKPD BerbasisProblem Based Learning..... Volume Nomor Tahun 2018

Sumber :Datadiolahpeneliti 2018 Tabel 1.6: Normalitas PretestHasil Belajar


Berdasarkanhasilrealibilitassoal pretest- Asymp. Sig. (2- Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
tailed) 0.926 0.958
postestmenggunakanaplikasi
Sumber :Datadiperolehpeneliti 2018
SPSSangkacronbach’s Alpha
Berdasarkan Output pada tabel uji normalitas
menunjukkanangka 0.777 > 0,444 maka data
uji Kolmogrov Smirnov diketahui bahwa nilai
dikatakanreliable.
signifikansi pretest hasil belajar untuk kelas
4. Melaksanakan (Implimentation)
kontrol adalah 0,926 dan pada kelas eksperimen
Merupakan tahap uji coba produk yakni LKPD
adalah 0,958. Nilai yang didapat signifikan > dari
yang akan digunakan pada pembelajaran yang
0,05, maka data dinyatakan normal.
sesungguhnya di kelas. Tahap implementasi pada Tabel 1.7: Normalitas PosttestHasil Belajar
penelitian ini terdiri dari kegiatan uji coba produk Asymp. Sig. (2- Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
tailed) 0.986 0.313
meliputi kegiatan uji coba kepada siswa kelas
Sumber :Datadiperolehpeneliti 2018
eksperimen sebanyak 1 kelas yang belum
Berdasarkan Output pada tabel uji normalitas uji
memperoleh penjelasan mengenai materi posisi
Kolmogrov Smirnov diketahui bahwa nilai
Indonesia sebagai poros maritim dunia.Uji coba
signifikansi posttest hasil belajar untuk kelas
dilakukan enam kali pertemuan mulai tanggal 28
kontrol adalah 0.986 dan pada kelas eksperimen
Juli – 16 Agustus 2018.
adalah 0,313. Nilai menunjukkan angka
Pembelajaran di kelas eksperimen, aktivitas
signifikanyaitu > dari 0,05, dinyatakan data
guru dalam menggunakan LKPD yang
normal.
dikembangkan diamati oleh peneliti. Pengamatan Tabel 1.8: HomogenitasHasil Belajar
dilakukan menggunakan lembar aktivitas siswa, Levene Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Statistic Sig 0.078 Sig 0.098
lembar aktivitas guru dan angket respon siswa.
Tabel 1.5:TabelResponSiswa Sumber: Data diperolehpeneliti 2018
No Aspek yang dinilai Presentase Kriteria Berdasarkan hasil output uji homogenitas hasil
1 Tampilan LKPD 85,71% SangatLayak belajar pada kelas kontrol nilai signifikannya
2 Materi LKPD 75,90% Layak
3 Bahasa 87,5% SangatLayak adalah 0.078, sedangkan pada kelas eksperimen
4 Karakteristik 82,14% SangatLayak nilai signifikannya adalah 0.098 Karena nilai
5 Manfaat LKPD 83,92% SangatLayak
signifikan > dari 0,05, maka data dinyatakan
Sumber :Datadiperolehpeneliti 2018
Berdasarkantabelmenunjukkanbahwapenilaiandala homogen.
msegiTampilan LKPD 85,71%, materi LKPD AnalisisKovariandigunakan untuk
75,90%, Bahasa 87,5%, Karakteristikpesertadidik menganalisis data apakah ada atau tidak ada
82,14%, manfaat LKPD 83,92%. pengaruh LKPD berbasisProblem based Learning
5. Menilai (Evaluation) terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan
Tahapan ini bertujuan untuk menilai dan AnalisisKovarianbantuan aplikasi SPSS 16 for
mengevaluasi terhadap program pembelajaran windows. Analisiskovarianmenunjukkan.
Tabel 1.9:AnalisisKovarian
yang dilakukan dengan cara membandingkan Test of Between-Subjects Effects
Dependent variabelPostest
antara nilai kelas kontrol dengan kelas eksperimen Source Type III sun Df Mean square F sig
of square
agar dapat dilihat perbedaan hasil belajar dengan Corrected 5651.119 2 2825.559 57.466 .000
Model
menggunakan LKPD berbasis Problem Based Intercept 11083.731 1 11083.731 225.41 .000
Learning. Perbedaan hasil belajar tersebut 9
Pretest 4386.100 1 4386.100 89.204 .000
diperoleh dari perbandingan antara nilai pretest Perlakuan
Eror
211.013
2310.961
1
47
211.013
49.169
4.292 .044

dan posttestyang dilakukan di kelas kontrol dan Total 294638.000 50


Corrected 7962.080 49
kelas eksperimen. total
Sumber :Datadiperolehpeneliti 2018
Hasil belajarpretestdanposttestpada kelas
Berdasarkan tabel dapat kesimpulan bahwa nilai Sig.
eksperimen yang menggunakan LKPD Berbasis 0,044 < 0,05, Hal ini berarti menunjukkan bahwa H 0
Problem Based Learning dengan jumlah siswa 28 diterima dan H1 ditolak karena tidak ada ada
siswa memiliki rata-rata nilai pretest 45,53 dan perbedaan rata-rata nilai kelas yang menggunakan
rata-rata nilai posttest 80.17, LKPD dengan kelas Konvensional.
sedangkanhasilbelajarpretestdanposttestkelaskontr
olkelas yang tidak menggunakan LKPD Berbasis 2) Pembahasan
Problem Based Learning dengan jumlah siswa 22 1) Kelayakan LKPD
orang memiliki rata-rata nilai pretest 37.13 dan Kelayakan pengembangan Lembar kerja
rata-rata nilai posttest 70.04, hasil pengujian peserta didik geografi berbasis Problem Based
sebagai berikut: Learning KD 3.1 Materi Posisi Indonesia
, Volume Nomor Tahun 2018,

Sebagai Poros Maritim Dunia melalui tahap Uji coba terbatas yang dilakukan pada kelas
validasi sebelum digunakan dalam kegiatan eksperimen dengan menggunakan LKPD
pembelajaran. Validasi bertujuan untuk Berbasis Problem Based Learning. siswa diminta
mengetahui tingkat kelayakan dari Lembar Kerja untuk melakukan penilaian terhadap LKPD yang
peserta Didik dan saran perbaikan dari validator digunakan dengan mengisi angket respon siswa.
untuk menyempurnakan lembar kerja peserta Hasil penilaian siswa dalam angket respon siswa
didik. terhadap LKPD Berbasis Problem Based
Kelayakan LKPD geografi berbasis Problem Learning mendapat presentase total sebesar
Based Learning dapat dilihat dari penilaian 81,15%. Baik atau tidaknya respon siswa
validator, meliputi dosen geografi dan guru terhadap LKPD yang telah dikembangkan
geografi. Penilaian kelayakan bahan ajar geografi mengacu pada kriteria presentase
berbasis Problem Based Learning meliputi (Riduwan,2013:15).
beberapa aspek yaitu 1) Kelayakan isi bahan ajar, Presentase dari respon siswa terletak diantara
2) Kesesuaian bahan ajar dengan Problem Based 81%-100% maka dapat dinyatakan angket
Learning,3) Kelayakan kebahasaan, 4) respon siswa sangat baik. Siswa terbantu dengan
Kelayakan penyajian, dan 5) kelayakan fitur adanya LKPD Berbasis Problem Based Learning
tambahan. karena sebelumnya yang hanya menggunakan
Penilaian kelayakan ini akan menentukan LKS. Siswa juga tertarik dengan menggunakan
apakah bahan ajar layak digunakan dalam LKPD Berbasis Problem Based Learning dalam
pembelajaran.Penilaian yang dilakukan oleh pembelajaran geografi. Aspek penilaian respon
validor 1 terhadap bahan ajar geografi berbasis siswa meliputi : Keterbacaan LKPD yang terdiri
Problem Based Learning , mendapat total atas tampilan LKPD, Materi LKPD, dan bahasa
presentase sebesar 84,73%, validator 2 LKPD dan manfaat LKPD mendapatkan respon
memberikan penilaian terhadap bahan ajar rata-rata jumlah presentase sebesar 81,15%.
geografi berbasis Problem based Learning Menunjukkan bahwa LKPD sesuai dengan
dengan total presentase 83,71%, validator 3 kebutuhan siswa dan membantu siswa cepat
memberikan penilaian terhadap bahan ajar memahami materi.
geografi berbasis Problem based Peserta didik juga mengisi pendapatnya
Learningdengan total presentase 83,74%, seperti tentang manfaat LKPD Berbasis Problem Based
yang dipaparkan oleh (Riduwan, 2009:21) Learning. Bagi mereka , dengan hasil rata-rata
tentang presentase kelayakan , jika presentase presentase sebesar 83,92%. Total presentase
diantara 81%-100% maka dapat disimpulkan respon siswa didukung oleh rata-rata presentase
bahwa bahan ajar geografi berbasis Problem hasil analisis observasi kegiatan siswa selama
Based Learning dapat digunakan guru dan penelitian yang menunjukkan hasil yang baik
peserta didik sebagai bahan ajar dalam yakni sebesar 64,32%, dan juga didukung oleh
pembelajaran geografi dikelas. hasil observasi terhadap guru dalam proses
2) ResponSiswa pembelajaran menggunakan LKPD Berbasis
Prinsip pembelajaran yang baik antara lain Problem Based Learning. Mendapatkan hasil
harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, rata-rata presentase sebesar 64,16%, hal ini
menantang, memotivasi peserta didik untuk menunjukkan bahwa LKPD Berbasis Problem
berpatisipasi aktif, serta memberikan ruang yang Based Learning yang dikembangkan peneliti
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan diterima dengan baik oleh guru dan peserta didik.
kemandirian sesuai dengan bakat , minat dan 3) HasilBelajar
perkembangan fisik serta psikologis siswa. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
Pendekatan pembelajaran yang dipilih dalam yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima
kurikulum 2013 adalahpendekatan keterampilan, pengalaman belajarnya.Setelah melakukan
penerapan pendekatan saintifik maka siswa akan serangkain kegiatan pembelajaran, diperoleh
mendapatkan pengalaman langsung dalam proses hasil belajar peserta didik yakni kelas kontrol XI
pembelajaran. Pengalaman langsung yang IS 2 dan kelas exsperimen XI IS 3.
Hasil belajar peserta didik pada kelas kontrol
diberikan kepada siswa bertujuan untuk
yaitu kelas XI IS 2 dan kelas exsperimen yaitu
mengenalkan fakta, gagasan , peristiwa secara
kelas XI IS 3 menunjukan bahwa tidak ada
riil sehingga pesan atau informasi yang
perbedaan antara keduanya. Pretest dijadikan
disampaikan pada proses pembelajaran akan
variabel kovarian dalam analisis data dengan
tersampaikan dengan baik.
Pengembangan LKPD BerbasisProblem Based Learning..... Volume Nomor Tahun 2018

menggunakan Analisis Kovarian sehingga dapat SIMPULAN DAN SARAN


disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara 1) Simpulan
kelas yang menggunakan LKPD dengan kelas Setelah dilakukan penelitian pengembangan
yang konvensional.Utami (2016) LKPD Berbasis Problem Based Learning,pada
mengatakanbahwapembelajarangeografimenggu kD 3.1 Materi Posisi Indonesia Sebagai Poros
nakanLembarkerjamendapatrespon yang Maritim Dunia dan dilakukan analisis data
sangatbaikdaripesertadidik, dapat
penelitian maka dapat diambil kesimpulan
mengembangkan pengalaman belajar siswa,
sebagai berikut:1)Kelayakan berdasarkan hasil
meningkatkan aktivitas belajar dan
validasi dari validator 1, yaitu Dra.Sulistinah,
kemampuan berpikir,Tanggapan siswa untuk M.pd terhadap LKPD mendapat presentase
menggunakan lembar kerja sangat bagus karena
sebesar 83,71%,dengan saran perbaikan pada
mereka lebih banyak
bahasa pertanyaan dalam LKPD. Menurut
aktif dan menarik, menyatakan bahwa belajar
validator 2 yaitu Dr. Bambang Sigit Widodo
denganmenggunakanLembarkerja
tidak membosankan. M.Pd memberikan penilaian terhadap LKPD
Sukma (2018) mengatakan bahwa hipotesis Berbasis Problem Based Learning dengan total
yang diajukan adalah 1) ada perbedaan signifikan presentase 84,73% dengan saran perbaikan pada
hasil belajar ITG, dan tanpa buku 2) ada perletakan pada gambar dalam artikel dan
perbedaan signifikan hasilbelajar ITG dikalangan perbanyak gambar pada setiap indikator
siswa memiliki pengetahuan awal yang berbeda, permasalan. Validator 3 yaitu guru geografi
3) ada yang signifikan interaksiantara memberikan penilaian terhadap LKPD Berbasis
penggunaan buku ajar ITG dengan pengetahuan Problem Based Learning dengan total presentase
awaltentang hasil belajar ITG. Pengujian sebesar 83,74%.
hipotesis dilakukan dengan menganalisis data uji Presentase rata-rata penilaian dari ketiga
hasil belajar ITG.Perhitungan analisis kovarian validator adalah 84,06%. Seperti yang telah
teknik one-way-anakova.Selanjutnya untuk dipaparkan oleh (Riduwan, 2009:21) tentang
mengetahui apakah ada perbedaan yang
presentase kelayakan, jika presentase di antara
signifikan antara kelas kontrol dan kelas
81%- 100% maka termasuk kriteria sangat layak.
eksperimen maka dilakukandengan
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
menggunakan AnalisisKovarian. Menunjukkan
hasilbahwa ada perbedaan nilai rata-rata posttest LKPD Berbasis Problem Based Learning layak
antara kelas kelas XI IPS 2 dan kelas XI IPS 3 digunakan dalam pembelajaran karena semua
dengan jumlah rata-rata kelas XI IPS 3 sebagai aspek penilaian mendapatkan presentase 81≥ %.
kelas eksperimen yang menggunakan LKPD 2) Hasil respon peserta didik terhadap LKPD
Berbasis Problem Based Learning memiliki hasil berbasis Problem Based Learning dari segi
posttest 80,17% lebih tinggi dari pada kelas XI keterbacaan memperoleh Penilaian dalam segi
IPS 2 sebagai kelas kontrol yang memiliki hasil penyajian LKPD Berbasis Problem Based
nilai posttest 70,04% tidak menggunakan LKPD Learning sebesar 85,715%, segi penyajian materi
Berbasis Problem Based Learning. 75,90%, segi penggunaan bahasa sebesar 87,5%,
Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa karakteristik peserta didik 82,14%, serta aspek
pembelajaran dengan LKPD Berbasis Problem manfaat LKPD bagi sjswa sebesar 83,92%.
Based Learning. Lebih baik dibandingkan Jumlah rata-rata keseluruhan 81,15% Seperti
pembelajaran tanpa menggunakan LKPD
yang telah dipaparkan oleh (Riduwan,2013:15)
Berbasis Problem Based Learning. Sesuai
jika presentase diantara 81%-100% maka respon
dengan (Permendikbud No.59 2014) yang
siswa terhadap LKPD Berbasis Problem Based
menjelaskan keunggulan pembelajaran berbasis
masalah yaitu (1) pemecahan masalah dapat Learning tergolong sangat baik.
menantang kemampuan peserta didik serta Respon siswa dapat disimpulkan bahwa
memberikan kepuasan untuk menentukan LKPD Berbasis Problem Based Learning layak
pengetahuan baru bagi peserta didik (2) digunakan dalam pembelajaran karena semua
pemecahan masalah dapat meningkatkan aspek penilaian mendapatkan presentase ≥ 81%.
aktivitas pembelajaran peserta didik (3) dapat 3) Hasil belajar siswa pretest dijadikan variabel
membantu peserta didik untuk mengembangkan kovarian dalam analisis data, berdasarkan
pengetahuan barunya dan bertanggung jawab, 4) analisis kovarian 1) Tidak ada perbedaan hasil
melalui pemecahan masalah dianggap lebih belajar antara kelas kontrol dengan kelas
dmenyenangkan dan disukai peserta didik. eksperimen bahwa LKPD tidak mempengaruhi
hasil belajar siswa 2) ada perbedaan antara
, Volume Nomor Tahun 2018,

kemampuan awal dengan hasil belajar siswa, Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning:
siswa yangmemiliki pengetahuan lebih baik dari Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:
sebelumnya akan memiliki hasil belajar yang Pustaka Pelajar.
lebih baik dari pada siswa yang sebelum
pengetahuan 3) ada interaksi antara kemampuan Sutrisno. (2012). Manajemen Keuangan Teori,
Konsep dan Aplikasi (8th
awal dengan penerapan LKPD dan hasil belajar,
ed.).Yogyakarta:Ekonisia
hasil belajar baik adalah pada siswa yang
memiliki kecenderungan keterampilan awal yang Utami Sri Wiwik,dkk. 2016 The Effectiveness of
tinggi dan diajarkan LKPD, dengan demikian Geography Student Worksheet to
dikatakan bahwa LKPD tidak berpengaruh DevelopLearning Experiences for High
terhadap hasil belajar School Students. Journal of education and
2) Saran learning Vol.5, No.3 ISSN 1927-5250 E-ISSN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan 1927-5269
serta kesimpulan di atas maka diajukan saran-
saran sebagai berikut:1)Sebaiknya guru
membangun pengalaman belajar peserta didik
dalam proses pembelajaran dengan pembelajaran
berpusat pada siswa. Pengalaman belajar yang
baru pembelajaran akan lebih menyenangkan,
dan disukai oleh siswa. Sehingga siswa dapat
mengembangkan pengetahuan barunya dalam
setiap proses pembelajaran.2)Kegiatan diskusi
kelompok perlu dibiasakan bagi para siswa untuk
bertukar informasi selama pembelajaran geografi
agar mereka melatih kompetensi lisan, membaca
dan menulis.3)Proses pembelajaran dengan
LKPD Berbasis Problem Based Learning
dibutuhkan keaktifan siswa dalam menanggapi
fenomena yang diberikan guru. Siswa yang
kurang aktif perlu mendapat perhatian lebih dari
guru, supaya seluruh siswa turut serta mengikuti
pembelajaran dan memahami materi yang
disampaikan oleh guru dengan baik serta
memberikan pengalaman belajar bermakna bagi
siswa.4)Peneliti menyarankan pengembangan
LembarKerjaPesertaDidikdikembangkan tidak
hanya untuk materi Posisi Indonesia Sebagai
Poros Maritim Dunia tetapi untuk materi
lain.5)Disarankandari peneliti untuk peneliti lain
sebagai rujukan untuk penelitian pengembangan
yang selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
PradanaPrasetyaSukma., Daryono.,Murtedjo. 2018. The
Effect of Teachingbooks and Prior Knowledge
on Learning Outcome of Geography. Advances
in Social Science, Education and Humanities
Research. vol 226

Pribadi, Benny Agus. 2011. Model Desain Sistem


Pembelajaran. Cetakan ke-3. Jakarta : Dian
Rakyat.

Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-variabel


Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai