Aqidain
(pihak yang berakad)
Objek Akad
(Barang yang akan di
jual belikan)
Ijab - Qabul
(Pernyataan
Pada dasarnya ijab dan qabul dilakukan kehendak)
dengan lisan, tetapi jika orang yang
berijab dan qabul ada yang bisu atau
yang lainnya, maka boleh ijab dengan
surat - menyurat yang memiliki makna
akad.
Rukun dan Syarat Jual beli
1) ijab kabul, syarat yang harus dipenuhi dalam ijab qabul adalah:
• Jangan ada yang memisahkan, pembeli jangan diam saja
ketika setelah penjual menyatakan ijab dan sebaliknya
• Jangan diselingi dengan kata-kata lain antara ijab dan qabul
• Beragama islam
2) orang yang melakukan akad. Berikut ini syarat-syarat bagi
orang yang melakukan akad:
• Baligh, berakal agar tidak mudah ditipu orang, batal akad
anak kecil, orang gila, dan orang bodoh sebab mereka tidak
mengendalikan harta. Oleh karena itu anak kecil, orang gila,
dan orang bodoh tidak boleh mejual harta sekalipun miliknya,
Allah berfirman :
Artinya :
dan janganlah kamu berikan hartamu kepada orang-orang yang
bodoh (Al-Nisa:5)
• Beragama islam, syarat ini khusus untuk pembeli saja, dalam
benda-benda tertentu, misalkan seseorang dilarang menjual
hambanya yang beragama islam.
sedangkan Allah melarang orang-orang mukmin memberi jalan
kepada orang kafir unruk merendahkan mukmin, firman Allah :
3) Rukun jual beli yang ketiga ialah benda - benda yang menjadi
objek akad ialah sebagai berikut:
1. Suci
2. Memberi manfaat
3. Tidak di taklikkan
4. Tidak dibatasi waktu
5. Dapat diserahkan dengan cepat dan lambat, dll
C. Khiyar dalam Jual beli
3. Bay’ Najasy
Bai’ Najasy adalah sebuah situasi di mana
konsumen / pembeli menciptakan
demand (permintaan) palsu, seolah -
olah ada banyak permintaan terhadap
suatu produk sehingga harga jual
produk itu akan naik.
4. Bay’atan fi Bay’atain
menurut bahasa, arti dari
kata bai’atain fii bai’atin
adalah dua jual beli dalam satu
jual beli