Anda di halaman 1dari 10

NAMA : SABARINA

NIM : 1901103010068

MATA KULIAH : AUDITING II (KELAS 33)

RESUME BAB 21

Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan

Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena hubungannya yang erat
dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan manufaktur, bahan baku memasuki siklus
persediaan dan pergudangan dari siklus akuisisi dan pembayaran, sementara tenaga kerja
langsung memasukinya dari siklus penggajian dan personalia. Siklus persediaan dan
pergudangan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan penagihan.

Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali
merupakan bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan waktu audit. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan termasuk :

• Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca.

• Persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda, yang membuat pengendalian
dan perhitungan fisik menjadi sulit.

• Sering kali sulit bagi auditor untuk mengamati dan menilai item persediaan yang
berbeda seperti perhiasan, bahan kimia, dan suku cadang elektronik.

• Penilaian persediaan juga sulit apabila estimasi keusangan persediaan merupakan hal
yang penting dan apabila biaya manufaktur harus dialokasikan ke persediaan.

• Terdapat beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima dan beberapa
organisasi mungkin ingin menggunakan metode penilaian yang berbeda untuk berbagai
bagian persediaan yang dapat diterima menurut menurut standar akuntansi.

Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan Terkait

Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap sebagai terdiri dari dua sistem terpisah
tetapi terkait erat, di mana yang satu melibatkan arus fisik barang dan yang lainnnya dengan
biaya terkait. Enam fungsi bisnis akan membentuk siklus persediaan dan pergudangan.

1. Memroses Pesanan Pembelian

Siklus persediaan dan pergudangan dimulai dengan akuisisi bahan baku untuk produksi.
Pengendalian yang memadai terhadap pembelian harus diselenggarakan apakah pembelian
persediaan adalah berupa bahan baku suatu perusahaan manufaktur atau barang jadi bagi
perusahaan ritel. Permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk meminta
departemen pembelian untuk memesan persediaan. Permintaan tersebut dapat dilakukan
oleh personil ruang penyimpanan bahan baku yang diperlukan, dengan perangkat lunak
komputer yang terotomatisasi ketika bahan baku mencapai tingkat yang telah ditentukan
terlebih dahulu, dengan pesanan yang dilakukan atas bahan baku yang diminta untuk
memenuhi pesanan pelanggan, atau melalui pesanan yang dilakukan atas dasar
perhitungaan bahan baku secara periodik.

2. Menerima Bahan Baku

Penerimaan bahan baku yang dipesan, yang juga merupakan bagian dari siklus akuisisi
dan pembayaran, melibatkan inspeksi atas bahan yang diterima menyangkut kuantitas dan
kualitasnya. Departemen penerimaan akan membuat laporan penerimaan yang menjadi
bagian dari dokumentasi sebelum pembayaran dilakukan. Setelah inspeksi, bahan itu
dikirim ke ruang penyimpanan dan salinan dokumen penerimaan, atau pemberitahuan atau
notifikasi elektronik mengenai penerimaan barang, biasanya diserahkan ke bagian
pembelian, ruang penyimpanan, dan utang usaha. Pengendalian dan akuntabilitas
merupakan hal penting untuk semua transfer tersebut.

3. Menyimpan Bahan Baku

Setelah diterima, bahan itu biasanya disimpan diruang penyimpanan. Ketika departemen
lainnya memerlukan bahan untuk produksi, personil ruang penyimpanan menyerahkan
permintaan bahan yang telah disetujui secara layak, mengerjakan pesanan, atau dokumen
serupa atau pemberitahuan elektronik yang mengindikasikan jenis dan kuantitas bahan
yang diperlukan. Dokumen permintaan ini digunakan untuk memperbaharui file induk
persediaan perpetual dan mencatat transfer dari akun bahan baku ke akun barang dalam
proses. Pembaharuan tersebut dilakukan secara otomatis dalam organisasi yang memiliki
sistem perangkat lunak akuntansi dan manajemen persediaan terintergrasi.

4. Memroses Barang

Pemrosesan persediaan sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan. Perusahaan


menentukan item dan kuantitas barang jadi yang akan dibuat berdasarkan pesanan khusus
dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang telah ditentukan
sebelumnya, dan operasi produksi yang ekonomis. Departemen pengendalian produksi
yang terpisah sering kali bertanggung jawab untuk menentukan provisi untuk
memperhitungkan kuantitas yang diproduksi, pengendalian atas sisa bahan, pengendalian
kualitas, dan perlindungan fisik bahan dalam proses. Setiap departemen produksi biasanya
bertanggung jawab untuk mereview laporan produksi dan sisa bahan yang dibuat
komputer, yang menyediakan informasi yang bermanfaat bagi akuntansi untuk mencatat
transfer bahan dan menentukan biaya produksi.

5. Menyimpan Barang Jadi

Ketika barang jadi telah selesai, barang itu ditempatkan diruang penyimpanan menunggu
dikirim. Dalam perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang baik, barang jadi
disimpan dibawah pengendalian fisik yang terpisah, disuatu area dengan akses terbatas.
Pengendalian barang sering kali dianggap sebagai bagian dari siklus penjualan dan
penagihan.

6. Mengirimkan Barang Jadi

Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan.
Pengiriman actual barang kepada pelanggan dalam pertukaran dengan kas atau aktiva
lainnya, seperti piutang usaha, menciptakan pertukaran aktiva yang diperlukan untuk
memenuhi criteria pengakuan pendapatan. Untuk sebagian besar transaksi penjualan,
pengiriman actual merupakan pemicu untuk mengakui piutang usaha terkait dan penjualan
terkait dalam sistem akuntansi. Jadi, pengiriman barang jadi harus diotorisasi oleh
dokumen pengiriman yang disetujui secara layak.

7. File Induk Persediaan Perpetual

Catatan perpetual yang terpisah biasanya disimpan untuk bahan baku dan barang jadi.
Sebagian besar perusahaan tidak menggunakan sistem perpetual untuk barang dalam
proses. File induk persediaan yang diakuisisi, dijual, dan di ditangan. Dalam sistem
terkomputerisasi yang dirancang dengan baik, file itu juga berisi informasi mengenai biaya
per unit. Untuk akuisisi bahan baku, file induk persediaan perpetual diperbaharui secara
otomatis ketika akuisisi persediaan diproses sebagai bagian dari pencatatan akuisisi.

Bagian Dari Audit Persediaan

Tujuan dalaam audit siklus persediaan dan pergudangan adalah menyediakan kepastian bahwa
laporan keuangan menyajikan informasi bahan baku, barang setengah jadi, persediaan barang
jadi, dan harga pokok penjualan secara wajar. Audit atas siklus persediaan dan pergudangan
dapat dibagi menjadi 5 (lima) aktifitas yang berbeda, yaitu :

1. Memperoleh dan mencatat bahan mentah, tenaga kerja, dan overhead


2. Mentransfer aset dan biaya secara internal
3. Mengirim barang dan mencatat pendapatan dan biaya
4. Secara fisik amati inventaris
5. Harga dan kompilasi inventaris

Selain itu, auditor harus melakukan pengujian kompilasi persediaan, yang merupakan
pengujian untuk memverifikasi apakah penghitungan fisik telah diringkas dengan benar,
jumlah dan harga persediaan diperpanjang dengan benar, dan persediaan yang diperluas dicatat
dengan benar untuk menyamai saldo persediaan buku besar.

Audit Atas Akuntansi Biaya

a. Pengendalian Akuntansi Biaya


Pengendalian akuntansi biaya adalah proses yang mempengaruhi persediaan fisik dan
penelusuran biaya terkait sejak bahan baku dipesan ssampai barang selesai diproduksi dan
dipindahkan ke peyimpanan. Jenis pengendalian ini dipisahkan menjadi 2 (dua) kategori:
1. Pengendalian fisik atas bahan baku, barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi.
2. Pengendalian terhadap biaya terkait.
Untuk melindungi aktiva, banyak perusahaan secara fisik memisahkan dan membatasi
akses ke tempat penyimpanan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi untuk
mengendalikan pergerakan persediaan. Klien dapat menggunakan dokumen bernomor urut
untuk mengotorisasi pergerakan persediaan agar tidak terjadi penyalahgunaan aktiva.
Salinan atas dokumen tersebut harus dikirimkan langsung kebagian akuntansi oleh pihak
yang menerbitkan, tanpa melalui personel yang bertanggung jawab atas pengawasannya.
Contoh dokumen yang efektif untk jenis ini adaalah permintaan bahan baku yang disetujui
untuk dikeluarkan dari ruang penyimpanan.
b. Pengujian atas Akuntansi Biaya
Metodologi yang perlu diikuti auditor dalam memutuskan jenis pengujian yang akan
dilaksanakan. Auditor perlu memperhatikan empat aspek dalam akuntansi biaya, yaitu:
1. Pengendalian fisik atas persediaan
2. Dokumen dan pencatatan untuk mentransfer persediaan
3. File induk persediaan perpetual
4. Catatan biaya per unit

Prosedures Analitis Substantif

Prosedur analitis adalah hal yang penting dalam audit persediaan dan pergudangan, seperti
halnya dalam siklus lain. Dalam melakukan prosedur analitis yang menguji hubungan antara
saldo akun persediaan dan akun laporan keuangan lainnya. Auditor sering menggunakan
informasi non-keuangan untuk menilai kewajaran saldo terkait persediaan. Misalnya, auditor
membutuhkan informasi mengenai ukuran dan berat produk persediaan, metode
penyimpanannya (rak, tangki, dll) dan kapasitas fasilitas penyimpanan untuk menentukan
apakah persediaan yang tercatat konsisten dengan persediaan yang tersimpan. Setelah
melakukan pengujian yang benar atas pencatatan akuntansi biaya dan prosedur analitis, auditor
memiliki dasar untuk mendesain dan melakukan pengujian perincian saldo persediaan.

Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo. Persediaan jenisnya bervariasi
disetiap perusahaan, oleh karena itu pemahaman atas industri dan bisnis klien lebih penting
dalam persediaan dibandingkan dalam area lainnya. Beberapa hal pokok yang harus
dipertimbangkan auditor antara lain adalah metode penilaian persediaan yang dipilih
manajemen, potensi keusangan persediaan, dan risiko tertukarnya barang konsinyasi dengan
persediaan milik sendiri.

Auditor pertama kali harus mengenali persediaan klien dengan melakukan pengecekan
terhadap fasilitas penyimpanan klien, termasuk area penerimaan barang, penyimpanan,
produksi, perencanaan, dan penyimpanan catatan. Pengecekan ini harus dipimpin oleh penyelia
yang dapat menjawab pertanyaan mengenai produksi, terutama mengenai perubahan dalam
pengendalian internal dan proses lain sejak tahun sebelumnya.

Oleh karena kompleksitas dalam persediaan, maka akan membahas dua aspek pengujian
pengendalian untuk perincian saldo, pengamanan fisik dan penetapan harga dan kompilasi.
Observasi Fisik Persediaan

SAS 1 (AU 331) sekarang, mensyaratkan auditor untuk memeriksa efektifitas metode klien
dalam perhitungan persediaan dan mendapatkan keyakinan dari klien atas kuantitas dan kondisi
fisik persediaan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, auditor harus:

1. Hadir pada saat klien menghitung persediaan untuk menentukan saldo akhir tahun.
2. Mengamati prosedur perhitungan klien.
3. Melakukan tanya jawab kepada klien tentang prosedur perhitungan mereka.
4. Melakukan pengujian terpisah saat perhitungan fisik.

Poin penting dalam persyaratan SAS 1 adalah adanya perbedaan antara orang yang melakukan
pengamatan atas perhitungan fisik persediaan dan orang yang bertanggung jawab atas
perhitungannya. Klien bertanggung jawab untuk menyusun prosedur perhitungan fisik akurat
atas penyediaan dan membuat pencatatannya. Auditor bertanggung jawab mengevaluasi dan
mengamati prosedur klien termasuk melakukan pengujian perhitungan persediaan dan
mengambil kesimpulan apakah persediaan fisik sudah memadai.

Audit Penetapan Harga Dan Kompilasi

1. Penetapan Harga atas Persediaan yang Dibeli

Dalam penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus menetukan apakah klien
menggunakan LIFO, FIFO, rata-rata tertimbang, atau metode penilaian lainnya.
Auditor harus menentukan biaya-biaya yang dimasukkan dalam penilaian suatu jenis
persediaan. Setelah itu, auditor harus berfokus pada persediaan dengan nilai besar dan
produk yang harganya berfluktuasi. Auditor juga harus mendata jenis persediaan untuk
diverifikasi atas penetapan harga dan meminta faktur vendor kepada klien, lalu
memeriksa faktur yang memadai untuk memperhitungkan seluruh akun persediaan atas
jenis yang diuji, terutama yang menggunakan metode penilaian FIFO. Terakhir, auditor
harus menguji biaya per unit tercatat dalam pencatatan perpetual ke faktur vendor
sebagai bagian dari pengujian transaksi siklus dan pembayaran.

2. Penetapan Harga Persediaan yang Diproduksi


Dalam menetapkan harga persediaan yang diproduksi, auditor harus
mempertimbangkan biaya per unit atas bahan baku dan jumlah unit yang diperlukan
dalam memproduksi setiap unit output. Auditor juga harus memeriksa faktur vendor
atas berkas utama persediaan perpetual, lalu memeriksa spesifikasi rancangan,
memeriksa produk yang selesai dibuat, atau menemukan metode sejenis untuk
menentukan jumlah unit yang diperlukan untuk membuat satu unit produk.
Dalam hal tenaga kerja langsung, auditor harus melakukan verifikasi biaya per jam atas
tenaga kerja dan jumlah jam kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit output.
Auditor dapat menetukan jumlah jam kerja untuk memproduksi barang dari spesifikasi
rancangan atau sumber serupa. Dalam overhead manufaktur, auditor harus
mengevaluasi metode yang digunakan untuk menguji konsistensi dan kewajaran dan
menghitung kembali biaya untuk menentukan apakah biaya overhead sudah benar. Jika
klien memiliki pencatatan biaya standar, maka metode yang tepat untuk menentukan
penilaian adalah dengan menalaah dan menganalisis selisih.
3. Biaya Perolehan atau Harga Pasar
Dalam menetukan biaya Harga Perolehan Persediaan, auditor harus
mempertimbangkan nilai realisasi bersih yang lebih kecil daripada biaya historis. Lalu,
auditor dapat menguji biaya penggantian dengan memeriksa faktur vendor pada periode
jeda atau faktur terakhir yang jika tidak terdapat pembeliaan persediaan setelah akhir
tahun. Auditor pun harus mempertimbangkan nilai penjualan persediaan dan
kemungkinan dampak fluktuasi harga untuk menemukan nilai realisasi, dimana
kemungkinan keusangan saat mengevaluasi persediaan.

Integrasi Pengujian

1. Pengujian atas Siklus Akuisisi dan Pembayaran


Auditor melalukan verifikasi pembelian persediaan dan juga mengumpulkan bukti atas
akurasi pembelian bahan baku dan seluruh biaya overhead manufaktur, kecuali biaya
tenaga kerja. Biaya pembelian mengalir ke harga pokok penjualan atau menjadi bagian
terbesar dari persediaan akhir bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Untuk
audit yang kliennya menggunakan persediaan perpetual, auditor melakukan pengujian
ini sebagai bagian dari prosedur pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi yang dilakukan dalam siklus akuisisi dan pembayaran.
2. Pengujian atas Siklus Penggajian dan Personalia
Auditor melakukan verifikasi pada biaya tenaga kerja langsung yang kondisinya sama
diterapkan seperti dalam pembelian. Kebanyakan pencatatan akuntansi biaya untuk
biaya tenaga kerja langsung atau tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari audit
siklus penggajian dan personalia.
3. Pengujian atas Silkus Penjualan dan Penagihan
Pengujian audit dalam penyimpanan barang jadi, seperti pengiriman dan pencatatan
penjualan, akan terjadi bila silkus penjualan dan penagihan diuji. Saat klien
menggunakan pencatatan biaya standar, auditor dapat menguji biaya standar atas harga
pokok penjualan bersamaan dengan pengujian penjualan.
4. Pengujian Akuntansi Biaya
Pengujian atas pencatatan akuntansi biaya dilakukan untuk memverifikasi
pengendalian yang memengaruhi persediaan, yang tidak diverifikasi

auditor dalam pengujian ketiga siklus sebelumnya. Auditor menguji pengendalian fisik,
pemindahan biaya bahan baku ke barang setengah jadi, pemindahan biaya atas
penyelesaian barang ke barang jadi, berkas utama persediaan perpetual, dan pencatatan
biaya per unit.

5. Persediaan Fisik, Penetapan Harga dan Penyusunan


Persediaan fisik, penetapan harga, dan penyusunan penting dalam audit persediaan
karena salah saji salah satu aktivitas dapat menghasilkan salah saji pada persediaan dan
harga pokok penjualan. Dalam audit, harga pokok penjualan merupakan nilai sisa dari
persediaan awal ditambah pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead manufaktur dikurangi persediaan akhir.
Pada pengujian persediaan fisik, auditor sabgat bergantung pada berkas utama
persediaan perpetual jika diuji sebagai bagian dari siklus yang telah kita bahas dan telah
dianggap andal. Oleh karena itu, auditor dapat mengamati dan menguji penghitungan
fisik pada waktu di luar akhit tahun dan menggunakan perpetual agar pencatatan
jumlahnya memadai.

Saat auditor menguji pengendalian dan melakukan pengujian substantif atas transaksi dan saldo
persediaan terkait, mereka juga mengintegrasikan pengujian yang berhubungan dengan tujuan
audit terkait saldo, dengan melakukan pengujian yang memenuhi 4 tujuan penyajian dan
pengungkapan. Standar akuntansi mensyaratkan pengungkapan atas metode penilaian
persediaan dan informasi persediaan lainnya yang relevan, seperti informasi LIFO cadangan,
pada penjelasan tambahan. Auditor harus memperoleh pemahaman atas pengendalian klien
sehubungan dengan pengungkapan persediaan yang melakukan pengujian pengendalian
tersebut dan pengujian substantif untuk memperoleh bukti memadai bagi ke empat tujuan
penyajian dan pengungkapan.
SOAL DAN JAWABAN BAB 21
1. Seorang auditor perlu memperhatikan empat aspek dalam akuntansi biaya, kecuali …
A. Pengendalian fisik atas persediaan
B. Dokumen dan pencatatan untuk mentransfer persediaan
C. File induk persediaan perpetual
D. Catatan kas
2. Audit atas siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi 5 (lima) aktifitas yang
berbeda kecuali …
A. Memperoleh dan mencatat bahan mentah, tenaga kerja, dan overhead
B. Mencatat biaya per unit
C. Mengirim barang dan mencatat pendapatan dan biaya
D. Secara fisik amati inventaris
3. Manakah diantara berikut yang termasuk kedalam faktor-faktor yang mempengaruhi
kompleksitas audit persediaan, yaitu …
A. Persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda, yang membuat

pengendalian dan perhitungan fisik menjadi sulit.

B. Sangat mudah bagi auditor dalam mengamati dan menilai item persediaan yang berbeda

seperti perhiasan, bahan kimia, dan suku cadang elektronik

C. Estimasi keusangan persediaan merupakan hal yang tidak penting dan apabila biaya

manufaktur harus dialokasikan ke persediaan.

D. Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada arus kas

4. Saat ini seorang auditor dituntut untuk memeriksa efektifitas metode klien dalam
perhitungan persediaan dan mendapatkan keyakinan dari klien atas kuantitas dan kondisi
fisik persediaan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, seorang auditor harus melalukan
beberapa hal, kecuali…
A. Hadir pada saat klien menghitung persediaan untuk menentukan saldo akhir tahun.
B. Melakukan penetapan harga atas persediaan yang dibeli
C. Melakukan tanya jawab kepada klien tentang prosedur perhitungan mereka.
D. Melakukan pengujian terpisah saat perhitungan fisik.
5. Berikut ini termasuk kedalam integrasi pengujian audit, kecuali…
A. Pengujian atas Siklus Akuisisi dan Pembayaran
B. Pengujian atas Siklus Penggajian dan Personalia
C. Pengujian atas Silkus Penjualan dan Penagihan
D. Pengujian rincian saldo
6. Pengendalian atas persediaan fisik dan biaya terkait dari titik di mana bahan mentah
diminta sampai pada titik di mana produk manufaktur selesai dan dipindahkan ke
penyimpanan, merupakan pengertian dari jenis pengendalian?
A. Pengendalian akuntansi biaya
B. Pengendalian fisik
C. Pengendalian internal
D. Pengendalian risiko

Anda mungkin juga menyukai