Anda di halaman 1dari 2

Dua orang pekerja pabrik pengolahan karet PT Matrix di Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi,

Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, tewas terkena ledakan mesin pemanas. Keduanya mengalami luka
berat dibagian kepala akibat terbentur pintu yang terbuka akibat tekanan kuat mesin pemanas.

Kedua korban tewas yakni Mochammad Irfan (28), warga Desa Tejowangi, Kecamatan Purwosari dan
Yusuf Efendi (30), warga Desa Parelegi, Kecamatan Purwodadi. Korban menghembuskan nafas
terakhirnya saat dievakuasi ke RSUD Bangil.

ledakan mesin pemanas diduga terjadi akibat kuatnya tekanan di dalam mesin. Kedua pekerja yang
mengawasi pekerjaan pengolahan karet ini tidak bisa membuka pintu mesin. Lalu selang beberapa saat
kemudian mesin pemanas ini tiba-tiba meledak dan melontarkan pintu hingga mengenai dua pekerja
yang berada di depannya.

Pintu mesin pemanas tersebut macet dan tidak bisa dibuka. Beberapa saat kemudian, mesin meledak
dan mengenai dua orang pekerja yang berada di dekat pintu mesin.

Analisis

Pada kasus ini, ini merupakan salah satu contoh kesalahan atau kerusakan pada sebuah mesin akibat
tidak diterapkannya pemeliharaan pada suatu mesin. Pemeliharaan mesin sangatlah Penting karena
dapat membuat mesin tersebut tahan lama juga tidak membahayakan sumber daya manusia nya. Maka
dapat dikatakan bahwa lancar tidaknya proses produksi secara langsung dipengaruhi oleh baik buruknya
mesin atau peralatan lainnya. Dengan demikian kedudukan pemeliharaan tidak bisa dianggap ringan,
dengan menerapkan pemeliharaan yang baik pada mesin dan fasilitas produksi maka akan memberikan
kegunaan seperti Waktu operasi yang maksimal, Pemakaian daya yang rendah dan waktu operasi yang
murah, Operasi yang aman, Kendala operasi atau untuk menghindari penghentian mesin karena
kerusakan atau keclakaan, Umur yang lebih Panjang, Operasi yang memuaskan melalui penjadwalan
perawatan yang tepat, pemeriksaan berkala, penghematan tenaga kerja dan penghematan penggunaan
bahan dan energi.

Lalu untuk tata cara pemeliharaan mesin dan fasilitas produksi menurut Assauri(2004.P.98)
1. Inspeksi (Inspection)

Kegiatan inspeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaan secara berkala (routine schedule
check) bangunan dan peralatan pabrik sesuai dengan rencana serta kegiatan pengecekan atau
pemeriksaan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan dan membuat laporan hasil pengecekan
dan pemeriksaan tersebut. Hasil laporan inspeksi harus memuat keadaan peralatan yang diinspeksi,
sebab terjadinya kerusakan (bila ada), usaha perbaikan yang telah dilakukan, dan saran perbaikan atau
penggantian yang diperlukan. Maksud dari kegiatan inspeksi ini adalah untuk mengetahui apakah pabrik
selalu mempunyai peralatan/fasilitas produksi yang baik untuk menjamin kelancaran proses produksi.

2. Kegiatan Teknik (Engineering)

Kegiatan teknik meliputi kegiatan percobaan peralatan yang baru dibeli, pengembangan peralatan atau
komponen yang perlu diganti, serta melakukan penelitian terhadap kemungkinan pengembangan
tersebut.

3. Kegiatan Produksi (Production)

Kegiatan produksi merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu memperbaiki dan
mereparasi mesin-mesin dan peralatan. Secara fisik, melaksanakan pekerjaan yang disarankan dalam
kegiatan inspeksi dan teknik, melaksanakan service dan pelumasan. Kegiatan produksi ini dimaksudkan
agar kegiatan produksi dalam pabrik dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana.

4. Pekerjaan Administrasi (Clerical Work)

Pekerjaan administrasi ini merupakan kegiatan yang berhubungan dengan administrasi kegiatan
pemeliharaan yang menjamin adanya catatan-catatan mengenai kegiatan atau kejadian-kejadian yang
penting dari bagian pemeliharaan.

5. Pemeliharaan Bangunan (House Keeping)

Kegiatan pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan untuk menjaga agar bangunan tetap terpelihara
dan terjamin kebersihannya.

Dengan menerapkan pemeliharaan yang baik dan rutin makan akan menekan kemungkinan kerusakaan
ataupun kecelakaan mesin / fasilitas produksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai