NIM : 7203144024
KELAS : ADP B
KELOMPOK 3
Materi: MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM
Anggota Kelompok:
1) Dewi Rizki Wulandari
2) Enggy Ayu Puspitasari
3) Khoirunnisa Rambe
TANYA JAWAB
Menurut al-Qur’an manusia dikenal dalam tiga kata yang biasa diartikan sebagai
manusia, yaitu al-basyar, al-ins atau al insaan, dan an-nas. Namun, jika ditinjau dari segi
bahasa serta penjelasan Al Qur’an sendiri pengertian ketiga kata tersebut saling berbeda.
1. Al Basyar
Al-Basyar adalah gambaran manusia secara materi, yang dapat dilihat, memakan
sesuatu, berjalan, dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya. Manusia
dalam pengertian ini terdapat dalam Al-Qur’an sebanyak sekitar 37 kali di berbagai
surah.
2. Al Insaan
Kata al-ins atau al-insan disebut dalam Al-Qur’an sebanyak 65 kali, kata al-ins
senantiasa dipertentangkan dengan al-jinn (jin), yakni sejenis makhluk halus yang
tidak bersifat materi yang hidup diluar alam manusia, dan tidak tunduk kepada hukum
alam kehidupan manusia sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an
sebagai makhluk diciptakan dari api. Makhluk yang membangkang tatkala
diperintahkan untuk bersujud kepada Adam.
3. An Nas
Dalam konsep an-naas pada umumnya dihubungkan dengan fungsi manusia sebagai
makhluk sosial (Jalaluddin, 2003: 24). Tentunya sebagai makhluk sosial manusia
harus mengutamakan keharmonisan bermasyarakat. Manusia harus hidup sosial
artinya tidak boleh sendiri-sendiri Karena manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa
bantuan orang lain di sekitarnya. Jika kita kembali ke asal mula terjadinya manusia
yang bermula dari pasangan laki-laki dan wanita (Adam dan Hawa), dan berkembang
menjadi masyarakat dengan kata lain adanya pengakuan terhadap spesis di dunia ini,
menunjukkan bahwa manusia harus hidup bersaudara dan tidak boleh saling
menjatuhkan. Secara sederhana, inilah sebenarnya fungsi manusia dalam konsep an-
naas.
Pengertian Eksistensi martabat manusia adalah bahwasanya manusia diciptakan
kedunia ini oleh Allah melaui berbagai rintangan tentunya tiada lain untuk mengabdi
kepadaNya, sehingga dengan segala kelebihan yang tidak dimiliki mahluk Allah lainya
tentunya kita dapat memanfaatkan bumi dan isinya untuk satu tujuan yaitu mengharapkan
ridho dari Allah SWT. dan dengan segala potensi diri masing-masing kita berusaha untuk
meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan kita sehingga dapat selamat Dunia dan Akhirat.
Tujuan Penciptaan manusia Sebagai bagian dari mengabdi kepada Allah SWT adalah
menunaikan Rukun Islam, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai karcis masuk
Islam, melakukan shalat, membayar zakat, melakukan puasa serta menunaikan ibadah haji.
Dengan demikian dapat disimpulkan keberadaan manusia diciptakan Allah untuk menjadi
manusia yang Islami (Islam yang benar). Menjadi Islam yang benar adalah dengan mengerti,
memahami dan melaksanakan dalam kehidupan apa yang telah dilarangNya, dengan kata lain
secara konsisten melaksanakan Rukun Iman dan Rukun Islam.
KESIMPULAN PRESENTASI
Dalam pandangan Islam, manusia adalah makhluk Allah yang bertugas sebagai
khalifah di bumi. Allah telah memberitahukan kepada para malaikat bahwa Dia akan
menciptakan manusia yang diserahi tugas menjadi khalifah, sebagaimana yang tersurat dalam
al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 30. Di samping manusia sebagai khalifah, mereka juga
termasuk makhluk paedagogik yaitu makhluk Allah yang dilahirkan membawa potensi dapat
dididik dan mendidik.
Eksistensi manusia di dunia adalah sebagai tanda kekuasaan Allah SWT terhadap
hambahambaNya, bahwa dialah yang menciptakan, menghidupkan dan menjaga kehidupan
manusia. Dengan demikian, tujuan diciptakannya manusia dalam konteks hubungan manusia
dengan Allah SWT adalah dengan mengimani Allah SWT dan memikirkan ciptaanNya untuk
menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sedangkan dalam konteks
hubungan manusia dengan manusia serta manusia dengan alam adalah untuk berbuat amal,
yaitu perbuatan baik dan tidak melakukan kejahatan terhadap sesama manusia, serta tidak
merusak alam.