PENDAHULUAN
ayat 1 menyatakan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut ditunjukkan untuk
dan pemulihan kesehatan gigi oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau
kesehatan gigi dan mulut hanya sejumlah 10,2% yamg telah mendapatkan
prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini masih sangat tinggi yakni 93%,
tetapi prevalensi terjadinya karies gigi anak tetap merupakan masalah klinik yang
signifikan. Prevalensi karies pra sekolah di DKI Jakarta 89,16% dengan def-t rata-
rata 7,02 ± 5,25. Masalah ini menyatakan suatu kejadian keburukan gigi yang
gigi lanjut antara lain perilaku, usia, jenis kelamin, kebiasaan kebersihan mulut,
serta sosial dan ekonomi. Sosial economic status (SES) atau disebut status sosiall
ekonomi berpengaruh penting dalam kesehatan mulut anak. SES adalah ekonomi
ekonomi serta sosial individu atau keluarga dalam hubungannya dengan orang
pendapatan dan pendidikan. Orang yang berada pada tingkat sosial ekonomi
dengan pendidikan yang tinggi memiliki sikap yang posistif tentang kesehatan
yang menerapkan perilaku hidup sehat dalam merawat kesehatan gigi dan mulut.
Besar pendapatan memiliki hubungan atau efek pada beberapa penyakit mengenai
gigi dan mulut seperti gingivitis dan karies. Besar pendapatan di anggap sebagai
kesehatan yang meliputi control konsumsi gula dan kebersihan mulut. Pendapatan
menetukan kondisi kebutuhan hidup yang meliputi peluang gaya hidup sehat,
seseorang terkait dengan well being dan kesehatan. (Celeste dkk, 2011).
Anak para sekolah merupakan anak yang usia antara 3 sampai dengan 6
tahun dengan berbagai macam potensi, yang jika dirangsang dan dikembangkan
usia ini biasanya anak sudah mulai berinteraksi dengan lingkungan termasuk
kebiasaan baru bagi dirinya, termasuk jajanan manis karena anak menyukai rasa
Dampak dari kurangnya perawatan gigi anak pra sekolah adalah dapat
meyebabkan karies gigi anak karena disebabkan oleh makanan, minuman yang
serta waktu untuk terjadinya gigi berlubang. Penyebab terjadinya karies gigi
makanan manis seperti sirup frukosa atau beberapa campuran sukrosa, dan
makanan cepat saji di toko, restauran, pojok pasar dan restaurant cepat saji
konsumsi anak akan sayur segar, buah buahan dan karbohidrat kompleks.
“ Bagaiamana hubungan sosial ekonomi terhadap terjadinya karies gigi pada anak
pra sekolah?”
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
orang tua dengan status karies gigi pada anak pra sekolah
3. Manfaat penelitian
1. Bagi akademik
Dari hasil studi literatur semoga dapat menambah dasar ilmiah
2. Bagi klinis
3. Bagi masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
A. SOSIAL EKONOMI
Sosial ekonomi menjadi salah satu faktor yang mendorong status kesehatan
yang berstatus sosial ekonomi tinggi di bandingkan orang yang berstatus sosial
ekonomi rendah.
posisi seseorang di dalam masyarakat yang berkaitan dengan orang lain dalam arti
dalam masyarakat sekelilinya. Kondisi sosial adalah suatu kedudukan yang diatur
masyarakat, pemberian posisi itu disertai pula dengan seperangkat hak dan
kewajiban yang harus dimainkan oleh si pembawa status itu sendiri (Sumardi,
2015).
Status sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur
secara sosial dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat, pemberian posisi ini
disertai pula seperangkat hak dan kewajiban yang hanya dipenuhi sipembawa
(Soekarno, 2003).
1) Stratifikasi sosial
Jumlah bentuk kelas alias statifikasi sosial adalah ada pada semua
pedoman adanya kelas sosial adalah adanya fakta yang umum. Orang yang
terpelajar lebih bagus alias adanya pekerjaan lebih berkelas sering lebih dihormati
dimana setiap kelompok penduduk dapat diposisikan. Para penyurvei lebih suka
membagi hubungan integrasi itu menjadi sebesar tipis kelas sosial yang
ketika suatu ukuran kualitas kelas yang terpisah, kemudian para kelompok setiap
kelas sebagai relatif memiliki kualitas yang bertambah banyak atau bertambah
sedikit.
pemecahan kelas yang butuhkan untuk dapat menjelaskan dengan cukup baik.
Kesimpulan kadar kelas sosial dipecahkan intensitas empat kadar yaitu: kelas
sosial atas, kelas sosial menengah atas, kelas sosial menengah bawah, kelas sosial
bawah.
bebagai kadar yang lapang berikut ini : ukuran subyektif, ukuran reputasi, dan
a. Ukuran subyektif
berlandaskan pada preparasi peserta tentang beliau alias individu beliau. Kelas
sosial disangka sebagai tanda “sosok”, yaitu tanda yang menjelaskan rasa
b. Ukuran reputasi
Strategi kelebihan untuk menakar kelas sosial membutuhkan informasi
berpengalaman.
pendapat yang lebih bagus menimpa susunan kelas penduduk ekslusif yang
kadar kelas sosial untuk mendalami pasar dan karakter hidangan dengan lebih
baik.
c. Ukuran obyektif
menggemari satu atau selama variabel berikut ini : pekerjaan, jumlah penghasilan,
tigagolongan yaitu :
a. Kelas atas yaitu kelas dari kelompok terpandang seperti kelompok kaya
b. Kelas sedang yaitu kelas yang umumnya didentikkan oleh para ahli dan
Faktor yang mempengaruhi indikator sosial ekonomi orang tua antara lain yaitu:
sehari-hari.
2. Pekerjaan
3. Pendapatan
Pendapatn adalah upah atau gaji yang diterima saat pekerjaan telah
terselesaikan maka upah akan dibayarkan sesuai jam kerja atau pekerjaan
secara agregat.
Berdasarkan penggolongan BPS (badan pusat statistic) membedakan
3.500.000 perbulan.
1.500.000 perbulan.
Adapun faktor terbentuknya suatu faktor sosial menurut Abdul Syani (2016)
yaitu:
B. KARIES GIGI
1. Pengertian karies
Karies adalah penyakit yang parah dalam gigi, diantaranya email, dentin
dan sementum. Masalah ini diakibatkan oleh denyut suatu zat halus dalam suatu
gula yang dapat menyusahkan. Tandanya adalah dengan adanya demineralisasi
jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya.
Akibatnya, terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksinya
Di dalam mulut kita hidup berbagai macam kuman. Dari tentang 300
macam bakteri didalam rongga mulut, hanya setengah diantaranya, yang dikenal
Kuman-kuman , ini ada yang berkumpul membentuk suatu lapisan yang lunak dan
lengket bernama plak yang menempel pada gigi. Biasanya plak sangat mudah
menempel pada permukaan kunyah gigi, sela-sela gigi, keretakan pada permukaan
gigi, di sekitar tambalan gigi dan dibatas antara gigi dan gusi. Bakteri yang
terdapat dalam plak bisa mengubah gula atau karbohidrat yang berasal dari
makanan dan minuman menjadi asam yang bisa merusak gigi dengan cara
email hanya terlihat sebagai suatu bercak putih yang terdapat pada permukaan gigi
lalu asam yang berasal dari plak ini akan terus mengikis permukaan gigi tersebut
dan membentuk suatu titik lubang yang lama-kelamaan akan membesar atau
bertambah dalam. Pada lubang gigi yang besar plak dan sisa-sisa makanan akan
gigi maka gigi yang berlubang tidak segera ditambal, tentunya kerusakan gigi
diragiksn oleh bakteri tertentu dan membentuk asam. Sehingga PH plak akan
Karies pada gigi disebabkan oleh beberapa faktor. Tetapi, ada beberapa
opini terhadap penyebab karies. Serta adanya perbedaan faktor etiologi terhadap
faktor yang secara langsung dan tidak langsung memodifikasi biofilm. Penyebab
karies terjadi bukan hanya karena communicable disease namun juga terjadi
karena adanya berbagai proses dalam jangka waktu tertentu. Umumnya, ada
empat faktor utama yang memiliki peranan penting ialah: faktor host, agent atau
a. Faktor dalam
1. Faktor host
Ada berbagai keadaan yang berhubungan oleh gigi sebagai host akan
karies gigi. Bagian dalam mulut yang gampang terjadi karies yaitu pit dan fissure
oleh permukaan oklusi dan premolar. Permukaan gigi kasar bisa juga
jumlah mineral yang terkandung dalam email maka email semakin keras dan kuat.
Selanjutnya, air liur juga memiliki peran penting terhadap proses terjadinya
karies, air liur dapat meremineralisasi karies yang masih awal. Peristiwa ini
disebabkan oleh air liur yang banyak memiliki ion kalsium dan fosfat. Kelebihan
2. Faktor agent
menempel kuat dari permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Plak memiliki
dan lactobacillus adalah bakteri yang bersifat kariogenik. Bakteri itu dapat secara
mudah berkembang biak pada keadaan asam serta bisa melekat dari permukaan
3. Faktor substrat
metabolisme kuman pada plak dengan menyajikan bahan sesuai kebutuhan agar
memperoleh asam. Diperlukan durasi paling sedikit terhadap plak dan karbohidrat
sebab itu, makanan dan minuman dengan komposisi gula akan menurunkan
keasaman plak dengan cepat hingga pada level yang mengakibatkan netralisasi
email. Plak akan tetap bersifat asam dalam beberapa waktu. Untuk kembali
glukosa, fruktosa, dan laktosa. Dengan demikian, sukrosa adalah gula yang sangat
4. Faktor waktu
tidak menghancurkan gigi pada hitungan hari atau minggu. Membutuhkan jangka
waktu yang lama buat berkembangnya suatu karies sebagai sebuah kavitas,
b. Faktor luar
1. Ras
Sangat sulit terjadinya karies gigi, tapi keadaan tulang rahang suatu
semakin tinggi atau jadi. Misalnya pada ras tertentu menggunakan rahang
sempit sebagai akibat gigi geligi pada rahang jarang tumbuh tidak secara
2. Jenis kelamin
menggunakan anak laki-laki. Hal ini ditimbulkan oleh jenis kelamin faktor
anak wanita lebih cepat di bandingkan dengan anak pria, sebab gigi wanita
lebih lama berada dalam mulut sebagai akibat anak wanita lebih usang
berhubungan dengan faktor resiko terjadinya karies(Listrianah, Zainur and
Hisata, 2019).
3. Usia
Hisata, 2019) Usia sebagai salah satu faktor krusial yang mensugesti
terjadinya karies gigi. Masalah ini tidak memandang baik itu anak-amak
maka jumlah gigi geligi juga semakin banyak juga digunakan dalam
4. Makanan
berpengaruh pada masa erupsi dan pasca erupsi gig misalnya karbohidrat,
5. Tingkat pendidikan
Amilia,2016).
6. Tingakt ekonomi
indeks DMF-T lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga dengan
merealisasikan perilaku hidup sehat terutama dalam menjaga kesehatan gigi dan
a. Pencegahan primer
kacang bersalut gula, sereal kering, roti dan kismis juga buah yang
nya buah-buahan
sekali.
b. Pencegahan sekunder
pada diagnosa dini dan pengobatan yang tepat. Sebagai contoh, melakukan
bahan yang warnanya sama dengan warna gigi. Jika saraf gigi telah
(Lithin, 2008).
c. Pencegahan tersier
ini.
kesehatan gigi
dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang
pemeliharaan gigi.
KARIES GIGI
perilaku hidup sehat dapat dipengaruhi sosial ekonomi seseorang. Beberapa faktor
dari bekerja segala kebutuhan akan terpenuhi. Pendidikan yang lebih tinggi
memiliki sifat yang positif tentang kesehatan dan mempromosikan perilaku hidup
merupakan fondasi awal untuk membangun kehidupan sosial ekonomi secara luas
menjadi lebih baik, dimana peran aktif dari keluarga terhadap perkembangan
seorang anak sangat diperlukan dalam memberikan dasar pendidikan, sikap, dan
dipengaruhi oleh pengetahuan, kesadaran dan kebiasaan yang perlu dimiliki orang
tua antara lain yang berkaitan dengan cara memperlihatkan jenis makanan dan
Kesehatan gigi dan mulut sering tidak menjadi prioritas bagi sebagian
orang, padahal gigi dan mulut merupakan ‘’pintu gerbang’’ masuknya kuman dan
tingkat sosial ekonomi yang rendah serta malnutrasi. Karies gigi lebih sering
dijumpai pada anak-anak dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi yang
karies gigi masih banyak dikeluhkan baik oleh anak-anak maupun dewasa dan
tidak bisa dibiarkan hingga parah karena akan mempengaruhi kualitas hidup
dimana mereka akan mengalami rasa sakit, ketidak nyamanan, cacat, infeksi akut
dan kronis, gangguan makan dan tidur serta memiliki resiko tinggi untuk dirawat
di rumah sakit serta puskesmas, yang menyebabkan biaya pengobatan tinggi dan
D. KERANGKA TEORI
Sosial
ekonomi
Ras
Jenis kelamin
Faktor pendidikan Usia
Faktor pekerjaan Makanan
Faktor Host
pendapatan Agent
Subsrat
waktu
Karies gigi