Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP

TERJADINYA KARIES GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH

Oleh :

JULIANA

PO713261191020

KESEHATAN GIGI

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan

sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu

karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya adalah adanya demineralisasi

jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya.

Akibatnya, terjadi invaksi yang dapat menyebabkan nyeri (Edwina, 2012).

Penyebab gigi karies biasanya berasal dari bakteri, yang menyebabkan

deminiralisasi jaringan gigi, dan perusakan materi organik gigi dengan produksi

asam oleh hidrolisis (reaksi penguraian garam) dari akumulasi sisasisa makanan

pada permukaan gigi. Penyebab karies adalah hasil interaksi bakteri di

permukaan gigi, plak, dan diet (khusus komponen karbohidrat yang dapat

difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat dan asetat)

dan memerlukan cukup waktu untuk kejadiannya, sehingga terjadi demineralisasi

jaringan keras gigi (Megananda, 2012). Anak usia sekolah pada umumnya

mempunyai resiko karies yang tinggi, karena pada usia ini anak-anak suka jajan
sembarangan seperti makanan yang manis dan lengket (Worotijan, 2013).

Masalah tingginya angka karies pada anak juga sangat dipengaruhi oleh peran

orang tua. Penghasilan dan pendidikan orang tua merupakan faktor

yang mempengaruhi status kesehatan, sebab dalam memenuhi kebutuhan hidup

dan untuk mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang diinginkan lebih

memungkinkan bagi kelompok yang berpenghasilan dan berpendidikan yang

tinggi dibandingkan dengan kelompok yang berpenghasilan dan berpendidikan

yang rendah. Berdasarkan Riskesdas (2018) persentase penduduk indonesia yang

mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut tahun 2013 dan 2018 meningkat

dari 25,9% menjadi 57,6%. Provinsi Aceh menunjukkan prevalensi penduduk

bermasalah gigi dan mulut sebesar 56%, dan prevalensi terjadinya karies aktif

pada penduduk Indonesia pada tahun 2018 adalah sebesar 45,3% dan pada

provinsi Aceh sebesar 47%. Berdasarkan laporan dari Puskesmas Kecamatan

Lhoknga, menjelaskan bahwa dari bulan Januari – Desember 2018 diperoleh data

dengan jumlah pasien anak usia 6-12 tahun yang berkunjung adalah sebanyak 538

anak yang mengalami penyakit gigi dan mulut, diantaranya 370 (68%) anak yang

mengalami karies. Puskesmas tersebut bertugas melayani seluruh desa yang ada di

Kecamatan Lhoknga, termasuk salah satunya yaitu Desa Seubun Ayon.

B. RUMUSAN MASALAH

Kebersihan gigi dan mulut saat ini masih sangat

dikesampingkan. Khususnya kebersihan gigi dan mulut pada anak.

Anak merupakan awal dari pertumbuhan dan perkembangan


selanjutnya. Dimulai dari masa anak-anak orang tua harus

memperhatikan kebersihan gigi dan mulut, salah satunya agar terhindar

dari keadaan yang menyebabkan kerusakan pada gigi. Masalah

kebersihan gigi dan mulut yang sampai saat ini masih banyak terjadi

pada anak adalah karies gigi. Terdapat beberapa faktor penyebab karies

gigi, salah satunya kebiasaan makan makanan manis yang tidak disertai

dengan perawatan gigi yang benar. Dampak karies gigi sendiri dapat

mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak. Anak yang mengalami

karies gigi akan kesulitan dalam mengunyah makanan yang sedikit

keras dan merasa ngilu memakan makanan atau minuman dingin

dikarenakan gigi yang tidak sehat. Hal ini dapat mengganggu tumbuh

kembang sang anak.

C. HIPOTESIS

Ada hubungan antara peran orang tua dalam kebersihan gigi dan mulut

dengan kejadian karies gigi pada anak prasekolah

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

sosial ekonomi terharap terjadinya karies gigi pada anak pra sekolah di Taman

Kanak-kanak.
5

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi peneliti

Dari penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengetahui hubungan sosisal

ekonomi terhadap terjadinya karies gigi pada anak prasekolah

2. Bagi orang tua

Dari penelitian ini diharapkan akan diketahui hubungan sosisal ekonomi terhadap

terjadinya karies gigi pada anak prasekolah . Agar orang tua dapat mengetahui dan

mengevaluasi diri dengan orang tua lainnya baik dengan anaknya yang mengalami

karies ataupun tidak karies

a. Bagi Instansi Kesehatan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi petugas kesehatan

untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut

anak dan melakukan pemeriksaan gigi rutin pada setiap Taman Kanak-kanak (TK)

di masing-masing wilayah.

b. Bagi pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi instansi pendidikan

terutama pengajar di Taman Kanak-kanak (TK) tentang mengajarkan pentingnya

mengajarkan sejak dini pentingnya kebersihan gigi dan mulut untuk mencegah karies.
6

c. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian tentang hubungan sosisal ekonomi terhadap terjadinya karies gigi pada

anak prasekolah diharapkan dapat menjadi referensi untuk mengembangkan

penelitian lainnya tentang kejadian karies gigi berdasarkan klasifikasinya.


BAB II 7

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kebersihan Gigi dan Mulut

Kebersihan gigi dan mulut (oral hygiene) merupakan suatu pemeliharaan kebersihan

dan hygiene struktur gigi dan mulut melalui sikat gigi, stimulasi jaringan, pemijatan gusi,

hidroterapi, dan prosedur lain yang berfungsi untuk mempertahankan gigi dan kesehatan

mulut. Memelihara kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk memperoleh kesehatan

tubuh. Karena gigi dan gusi yang rusak dan tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit,

gangguan pengunyahan dan dapat mengganggu kesehatan tubuh lainnya.

1. Mengukur Kebersihan Gigi dan Mulut

Untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut, Green dan Vermillion menggunakan indeks

yang dikenal dengan Oral Hygiene Index (OHI) dan Simplified Oral Hygiene Index (OHI-S).

a) Oral Hygiene Index (OHI)

OHI terdiri dari gabungan indeks debris dan indeks kalkulus. Pemeriksaan OHI yang

diperiksa semua permukaan gigi.

b) OHI-S (Oral Hygiene Index Simplified)

Kriteria yang digunakan untuk menetapkan nilai ke permukaan gigi sama

dengan yang digunakan untuk OHI.OHI-S memiliki dua komponen, indeks

debris dan indeks kalkulus. Masing-masing indeks ini, pada gilirannya, didasarkan

pada penentuan numerik yang menunjukan jumlah debris atau kalkulus yang
ditemukan hanya pada enam gigi yang telah diseleksi dan dianggap telah8mewakili

baik segmen anterior maupun segmen posterior dari seluruh gigi di dalam rongga

mulut.

a). Debris

Oral debris adalah bahan lunak dipermukaan gigi yang dapat merupakan plak,

material alba, dan food debris. Pada penilaian ini semua gigi diperiksa baik gigi-

gigi geligi pada rahang atas maupun rahang bawah.

Tabel 2.1 Kriteria penilaian debris

Skor kriteria

0 Tidak ada debris atau noda

1 Debris-debris lembut meliputi tidak lebih dari sepertiga

dari permukaan gigi atau adanya ekstrinsik noda tanpa

debris

lainnya yang menutupi luas permukaan gigi

2 Debris-debris lembut mencakup lebih dari sepertiga

tetapi tidak lebih dari dua pertiga dari permukaan gigi yang

terbuka

3 Debris-debris lembut yang mencakup lebih dari dua

pertiga dari permukaan gigi yang terbuka

b). kalkulus

kalkulus adalah deposit keras yang terjadi akibat pengendapan garam-garam


9 fosfat
anorganik yang komposisi utamanya adalah kalsium karbonat dan kalsium

yang bercampur dengan debris, mikroorganisme dan sel-sel epitel deskuamasi.

Tabel 2.2 Kriteria penilaian kalkulus

Sko kriteria

1 Kalkulus supragingiva meliputi tidak lebih dari

sepertiga permukaan gigi terekspos

2 Kalkulus supragingiva mencakup lebih dari sepertiga

tetapi tidak lebih dari dua pertiga dari permukaan gigi

terkeskpos

3 Kalkulus supragingiva mencakup lebih dari dua pertiga

dari permukaan gigi yang terbuka

Tabel 2.3 Tingkat kebersihan mulut secara klinis dalam aitannya dengan

OHI-S

Nilai Kriteria klinis

0,0 – 0,1 Baik

1,3 – 3,0 Buruk

3,1 – 6,0 Sedang

B. Peran Orang Tua dalam Kebersihan Gigi dan Mulut


1
Peran merupakan kemampuan individu untuk mengontrol atau memengaruhi atau

mengubah perilaku orang lain. Orang tua adalah guru yang paling utama dan yang pertama

memberikan pendidikan kepada anaknya dan bertanggungjawab penuh terhadap proses

pertumbuhannya. Perkembangan seorang anak dipengaruhi oleh peranan lingkungan dan peran

orang tua. Agar proses tumbuh kembang anak berjalan optimal, maka perlu diterapkan pola

asuh, asih, asah dalam setiap aktivitas merawat dan mengasuhnya. Beberapa metode yang

dapat dilakukan orang tua kepada anak, yaitu:

1. Pendidikan melalui pembiasaan

Dengan dilakukan setiap hari anak-anak mengalami proses internalisasi, pembiasaan, dan

akhirnya menjadikan bagian dari hidupnya

2. Pendidikan dengan keteladanan

Anak-anak khususnya usia dini, selalu meniru apa yang dilakukan orang

disekitarnya. Metode keteladanan memerlukan sosok pribadi yang secara visual dapat

dilihat, diamati, dirasakan sendiri oleh anak, sehingga mereka ingin menirunya

a. Pendidikan melalui nasihat dan dialog

Orang tua diharapkan mampu menjelaskan, memberikan pemahaman yang

sesuai dengan tingkat berpikir mereka

b. Pendidikan melalui pemberian penghargaan atau hukuman

Metode ini secara tidak langsung juga menanamkan etika perlunya

menghargai orang lain Peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak

sangat diperlukan pada saat mereka masih berada dibawah usia lima tahun. 24

Peran aktif orang tua yang dimaksud adalah membimbing, memberikan


pengertian, mengingatkan, dan menyediakan fasilitas kepada anak. 1

Faktor-faktor yang mempengaruhi peran pengasuhan:

1. Pekerjaan/pendapatan keluarga

Pekerjaan anggota keluarga adalah satu sumber penghasilan bagi keluarga

yang dapat memenuhi kebutuhan fisik, psikologis dan spiritual

keluarga. Orang tua, terutama ibu yang memiliki peran ganda sering kali dihadapkan

pada konflik antara kepentingan pekerjaan dan keberadaannya dalam keluarga.

Tuntutan pekerjaan yang tinggi dan menyita waktu sering kali menghambat

pemenuhan kebutuhan untuk kebersamaan dalam keluarga, merawat, dan mengasuh

anak.

Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak

karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer

maupun yang sekunder.

2. Usia

Usia antara 17 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk laki-laki mempunyai

alasan kuat dalam kaitannya dengan kesiapan menjadi orang tua. Rentang usia

tertentu adalah baik untuk menjalankan peran pengasuhan. Apabila terlalu muda atau

terlalu tua mungkin tidak dapat menjalankan peran tersebut secara optimal.

3. Tingkat pendidikan

Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh

kembang anak. Karena dengan pendidikan yang baik, maka orang tua dapat menerima

segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik,
bagaimana menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya dan sebagainya. 1

4. Jumlah anak dalam keluarga

Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya

cukup akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima

anak. Lebih-lebih kalau jarak anak terlalu dekat. Sedangkan pada keluarga dengan

keadaan sosial ekonomi yang kurang, jumlah anak yang banyak akan mengakibatkan

selain kurangnya kasih sayang dan perhatian pada anak, juga kebutuhan primer

seperti makanan, sandang dan perumahan pun tidak terpenuhi.

C. Karies

Karies gigi adalah kerusakan yang ditandai oleh rusaknya email yang dapat mencapai

pulpa dengan etiologic yang bersifat multifaktorial. Penyebab karies dibagi dua, yaitu interaksi

dari empat faktor utama mikroorganisme, substrat, host, dan waktu. serta faktor sekunder yang

memengaruhi terjadinya karies gigi yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, ras,

lingkungan, perilaku, dan tingkat sosiol ekonomi. Ketidaksetaraan sosial ekonomi pada individu

atau kelompok dapat menjadi faktor yang memengaruhi terjadinya penyakit.

Karies gigi juga merupakan penyakit yang sebabkan infeksi bakteri streptococcus mutans

yang dapat betransmisi melalui saliva, baik dari orangtua ke anak-anak (transmisi horizontal ).

Apabila penyebaran ini berlangsung terus menerus dan tidak dijaga sejak dini maka akan terjadi

kerusakan lebih lanjut pada jaringan keras gigi. Karies gigi yang tidak dirawat biasa disebut

karies gigi lanjut ditandai dengan adanya keterlibatan pulpa (pu;pa terbuka), ulkus karena

fraktur akar, fistula, dan abses pada gigi sulung dan permanen. Infeksi yang menyebar dengan
1
cepat pada anan-anak, baik secara lokal maupun sistemik dapat mengganggu perkembangan

anak. Ketika perkembangan karies menyebar karies gigi menyebar, anak-anak menjadi tidak

nyaman berbicara dan bernafas, anak-anak kemudian mengalami kesulitan tidur,

berkonsentrasi, dan belajar. Selain itu, rasa sakit dari karies gigi mengakibatkan

penurunanasupan makanan, dan gangguan pengembangan bicara.

Karies email dalah karies yang mengenai lapisan terluar dari gigi (email). Karies pada

lapisan email ini belum merasakan sakit dan belum merasakan ngilu, belum merasa apa-apa

sebagai akaibat lubang ini, meskioun ada juga pada orang yang peka, kadang-kadang merasa

ngilu bila kena dingin.

Karies dentin adalah karies yang telah mengenai lapisan kedua dari gigi (dentin). orang

yang menderita karies ini akan merasa ngilu bila lubangnya kemasukan makanan yang agak

keras, ataupun karena rangsangan panas atau dingin karena di dalam terdapat saluran-saluran

kecil yang menyampaikan rangsangan tersebutke pembuluh darah.

Karies pulpa adalah kerusakan gigi yang sudah mengenai lapisan email, dentin, dan

mencapai atap pulpa sehingga terjadi radang pulpa, infeksi pulpa atau pulpitis ini akan

merasakan sakit sekali bila terkena rangsangan dingin, dan terasa sakit bila kemasukan

makanan.
1

D. Kerangka konse

Hubunagan sosial
ekonomi Karies gigi

1. Pendidikan
2. Pengukur kebersihan
gigi dan mulut

.
1

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian literatur, dengan ini, diharapkan bisa lebih memhami

tentang apa itu hubugan sosial ekonomi terhadap terjadinya karies gigi

B.Tempat dan waktu penelitian adalah

1. Tempat

Penelitian akan dilaksanakn di TK Al-Hikmah

2. Waktu

Penelitian di laksanakan pada bulan September 2021

C.Populasi dan sampel penelitian, estimasi besar, sampel

1. Populasi

Seluruh siswa TK Al-Hikmah yang berjumlah 180 orang

2. Sampel peneliti
1
Sampel dalam peneliti ini yaitu seluruh ibu dan anak TK Al-Hikmah yang berjumlah 180

orang (90 ibu dan 90 orang anak). Teknik pengambilan sampel dengan cara total

sampling.

D.Cara kerja

1. Alat dan Bahan

a. Alat

kaca mulut, pinset, sonde, ekskavator untuk pemeriksaan karies gigi

b. bahan

alcohol 70%. Air dan kapas, masker, dan handschoen.

2.Cara kerja

a. Gunakan handscoen dan masker

b. Masukkan kaca mulut kedalam mulut untuk melihat kebersihan gigi dan mulut

c. Gunakan sonde untuk melihat karies gigi

d. Gunakan pinset dan kapas untuk membersihkan mulut dari air liur

e. Sterilkan alat yang sudah digunakan menggunakan alcohol 70%

E. Identifikasi variabel

1. variabel penelitian

Hubungan sosial ekonomi terhadap terjadinya karies gigi pada anak pra sekolah

F. Instrumen pengumpulan data dan analisis data

1. Instrumen pengambilan data


1 gigi
Kuesioner, untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan

dan mulut.

2.Analisis data

Anaisis data menggunakan analisis univariat yaitu untuk melihat gambaran distribusi

frekuensi dari setiap variabel yang diteliti antara lain; bentuk penyajian distribusi

frekuensi dan persentase adalah tabel dan analisi bivariat yaitu untuk mengetahui

apakah ada hubungan annnta pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi

dengan karies gigi.

G.Defenisi operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana caranya

menentukan variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga definisi operasional ini merupakan

suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel

yang sama.

Tabel Variabel Penelitian, Definisi Operasional

variabel Definisi operasional Cara ukur

Variabel bebas Karies gigi merupakan suatu Di lakukan dengan

penyakit mengenai jaringan pemeriksaan visual

keras gigi berupa daerah yang langsung terhadap gigi

membusuk pada gigi yang siswa oleh peneliti dan


menyebabkan gigi dapat perawat gigi 1

berlubang.

Peran orang tua Peran bapak/ibu dalam Kuesioner peran orang

dalam kebersihan memelihara kebersihan gigi tua menggunakan 15

gigi dan mulut dan mulut anak, seperti: pertanyaan dengan

1. membimbing dan memilih salah satu

mengingatkan jawaban deangan

(membersuhkan gigi memberi tanda


anak, memperhatikan checklist dari empat
pola makan anak,
pilihan jawaban yang
pemeriksaan rutin ke
sudah disediakan skala
dokter gigi)
yang diguanakan adalah
2. memberikan
skala likert. Sistem
pengertian
penilaian yang
3. menyediakan fasilitas
digunakan pada
kepada anak
kuesioner sebagai

berikut:

Untuk bentuk pernyatan

favorable yaitu:

Selalu : 4

Sering : 3

Kadang-kadang : 2
Tidak pernah : 1 1

Untuk bentuk

pernyataan

unfavorable, yaitu:

Selalu : 1

Sering : 2

Kadang-kadang : 3

Tidak pernah : 4

Status pekerjaan Pekerjaan anggota keluarga Kuesioner yang berisi

orang tua adalah satu sumber data demografi orang

penghasilan bagi keluarga tua beserta anak

yang dapat memenuhi

kebutuhan fisik, psikologis

dan spiritual keluarga.


2

DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.e-journal.unair.ac.id/JBE/article/download/175/45

2. https://jurnal.unbrah.ac.id/index.php/bdent/article/view/533

3. http://journal.poltekkesjambi.ac.id/index.php/JBKM/article/download/157/67

4. http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/download/116/112

5. https://ojs.udb.ac.id/index.php/infokes/article/download/103/99
2

Lampiran 1

SURAT PENGANTAR KUESIONER

Kepada Yth.

Saudara/Saudari Rekan Mahasiswa Poltekkes kemenkes makassar jurusan kesehatan gigi

Di tempat

Dengan hormat,

Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam penyelesaian pendidikan pada Prodi DIII Kesehatan Gigi,
Poltekkes kemenkes makasssar sebagai bahan penulisan Proposal kami melaksanakan penelitian dengan
judul”

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP TERJADINYA KARIES GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH

Sehubungan dengan itu, kami mohon kesediaan Anda, untuk mengisi kuesioner ini sesuai dengan
petunjuk pengisiannya. Perlu kami sampaikan bahwa hasil penelitian ini hanya untuk kepentingan
akademik dan tidak akan berpengaruh pada status Anda sebagai seorang mahasiswa Kesehatan gigi
yang pada saat ini sedang menulis Proposal. Bantuan dari Anda untuk mengisi kuesioner ini dengan
sejujur-jujurnya, secara obyektif, dan apa adanya sangat berarti bagi penelitian ini. Untuk itu kami

ucapkan terima kasih.

Peneliti

Juliana
2

Lampiran 2

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP TERJADINYA KARIES GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH

A. Data Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : L/P

No. Telp/Hp :

Pekerjaan :

Alamat :

Pendidikan : Tidak Sekolah / SD / SMP / SMU / D3 / S1 / S2 / S3

B. Status Kesehatan Rongga Mulut

Pilih salah satu jawaban yang biasa anda lakukan.

1. Apakah anda menyikat gigi anda secara teratur setiap hari

A. Ya

B. Tidak

2. Berapa kali anda menyikat gigi anda dalam sehari?

A. 1 kali

B. 2 kali

C. > 2 kali

3. Kapan anda menyikat gigi anda?

A. Sesudah mandi

B. Pagi hari sebelum sarapan dan malam hari sebelum tidur


C. Pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur 2

D. Pagi hari sebelum sarapan, siang hari setelah makan siang, malam hari sebelum tidur

4. Berapa lama anda menyikat gigi anda?

A. > 1 menit

B. 1-2 menit

C. Tidak tentu

5. Apakah anda menggunakan obat kumur secara teratur?

A. Ya

B. Tidak

6. Apakah gusi anda berdarah saat anda menyikat gigi?

A. Ya

B. Tidak

7. Apakah anda memeriksakan gigi anda ke dokter gigi secara teratur?

A. Ya

B. Tidak

8. Kapan terakhir kali anda melalukan skeling / pembersihan karang gigi di dokter gigi?

A. > 6 bulan yang lalu

B. 3-6 bulan yang lalu

C. < 3 bulan yang lalu

9. Apakah anda memiliki kebiasaan merokok?

A. Ya

B. Tidak

10. Kalau ada memiliki kebiasaan merokok, berapa batang rokok yang anda gunakan dalam sehari?
A. < 6 batang rokok 2

B. 6-12 batang rokok

C. > 12 batang rokok

D. Tidak tentu

11. Apakah Anda rutin memeriksa kadar gula anda?

A. Ya

B. Tidak

Lampiran 3

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Selamat Pagi/Siang,

Nama saya Juliana mahasiswi yang sedang menjalani Pendidikan Kesehatan gigi Poltekkes kemenkes
makassar. Saya akan mengadakan penelitian dengan judul

“HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP TERJADINYA KARIES GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH”

Saya mengikut sertakan ibu-ibu lsekalian dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
sosial ekonomi terhadap terjadinya keries gigi pada anak prasekolah Manfaat dari penelitian ini adalah
untuk memberikan informasi dan menambah ilmu pengetahuan mengenai kesehatan gigi dalam mulut.
gambaran kondisi karies atau gigi berlubang pada anak-anak usia kurang dari 71 bulan. Dalam penelitian
ini kepada Ibu akan dilakukan pembagian lembar catatan perilaku diet anak, mencakup jenis makanan/
minuman yang dikonsumsi, waktu, durasi, dan cara mengkonsumsi minuman yang dicatat selama 7 hari.
Lembar catatan ini diisi oleh Ibu dengan sebenar-benarnya. Pemeriksaan gigi dilakukan untuk melihat
ada atau tidaknya gigi berlubang pada anak. Anak diinstruksikan untuk membuka mulut kemudian
dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan kaca mulut untuk melihat ada atau tidaknya gigi
berlubang. Pemeriksaan dilakukan selama 3 menit. Pemeriksaan ini tidak dilakukan jika anak telah
diperiksa pada penelitian sebelumnya. Proses penelitian memerlukan kerjasama yang baik dari Ibu
untuk melakukan pencatatan perilaku diet anak selama 7 hari pada lembar yang akan disediakan.
Keuntungan menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Ibu memperoleh informasi mengenai kondisi
rongga mulut anak dan mengetahui risiko terjadinya karies gigi. Jika Ibu bersedia, Lembar Persetujuan
2 bahwa
Menjadi Subjek Penelitian terlampir harap ditandatangani dan dikembalikan. Perlu diketahui
surat kesediaan tersebut tidak mengikat dan Ibu dapat mengundurkan diri dari penelitian ini selama
penelitian berlangsung. Demikian, mudah-mudahan keterangan saya diatas dapat dimengerti dan atas
kesediaan anak Ibu berpartisipasi dalam penelitian kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai