Oleh :
JULIANA
PO713261191020
KESEHATAN GIGI
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan
sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu
jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya.
deminiralisasi jaringan gigi, dan perusakan materi organik gigi dengan produksi
asam oleh hidrolisis (reaksi penguraian garam) dari akumulasi sisasisa makanan
permukaan gigi, plak, dan diet (khusus komponen karbohidrat yang dapat
difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat dan asetat)
jaringan keras gigi (Megananda, 2012). Anak usia sekolah pada umumnya
mempunyai resiko karies yang tinggi, karena pada usia ini anak-anak suka jajan
sembarangan seperti makanan yang manis dan lengket (Worotijan, 2013).
Masalah tingginya angka karies pada anak juga sangat dipengaruhi oleh peran
mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut tahun 2013 dan 2018 meningkat
bermasalah gigi dan mulut sebesar 56%, dan prevalensi terjadinya karies aktif
pada penduduk Indonesia pada tahun 2018 adalah sebesar 45,3% dan pada
Lhoknga, menjelaskan bahwa dari bulan Januari – Desember 2018 diperoleh data
dengan jumlah pasien anak usia 6-12 tahun yang berkunjung adalah sebanyak 538
anak yang mengalami penyakit gigi dan mulut, diantaranya 370 (68%) anak yang
mengalami karies. Puskesmas tersebut bertugas melayani seluruh desa yang ada di
B. RUMUSAN MASALAH
kebersihan gigi dan mulut yang sampai saat ini masih banyak terjadi
pada anak adalah karies gigi. Terdapat beberapa faktor penyebab karies
gigi, salah satunya kebiasaan makan makanan manis yang tidak disertai
dengan perawatan gigi yang benar. Dampak karies gigi sendiri dapat
dikarenakan gigi yang tidak sehat. Hal ini dapat mengganggu tumbuh
C. HIPOTESIS
Ada hubungan antara peran orang tua dalam kebersihan gigi dan mulut
D. TUJUAN PENELITIAN
sosial ekonomi terharap terjadinya karies gigi pada anak pra sekolah di Taman
Kanak-kanak.
5
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti
Dari penelitian ini diharapkan akan diketahui hubungan sosisal ekonomi terhadap
terjadinya karies gigi pada anak prasekolah . Agar orang tua dapat mengetahui dan
mengevaluasi diri dengan orang tua lainnya baik dengan anaknya yang mengalami
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi petugas kesehatan
anak dan melakukan pemeriksaan gigi rutin pada setiap Taman Kanak-kanak (TK)
di masing-masing wilayah.
b. Bagi pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi instansi pendidikan
mengajarkan sejak dini pentingnya kebersihan gigi dan mulut untuk mencegah karies.
6
Penelitian tentang hubungan sosisal ekonomi terhadap terjadinya karies gigi pada
TINJAUAN PUSTAKA
Kebersihan gigi dan mulut (oral hygiene) merupakan suatu pemeliharaan kebersihan
dan hygiene struktur gigi dan mulut melalui sikat gigi, stimulasi jaringan, pemijatan gusi,
hidroterapi, dan prosedur lain yang berfungsi untuk mempertahankan gigi dan kesehatan
mulut. Memelihara kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk memperoleh kesehatan
tubuh. Karena gigi dan gusi yang rusak dan tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit,
Untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut, Green dan Vermillion menggunakan indeks
yang dikenal dengan Oral Hygiene Index (OHI) dan Simplified Oral Hygiene Index (OHI-S).
OHI terdiri dari gabungan indeks debris dan indeks kalkulus. Pemeriksaan OHI yang
debris dan indeks kalkulus. Masing-masing indeks ini, pada gilirannya, didasarkan
pada penentuan numerik yang menunjukan jumlah debris atau kalkulus yang
ditemukan hanya pada enam gigi yang telah diseleksi dan dianggap telah8mewakili
baik segmen anterior maupun segmen posterior dari seluruh gigi di dalam rongga
mulut.
a). Debris
Oral debris adalah bahan lunak dipermukaan gigi yang dapat merupakan plak,
material alba, dan food debris. Pada penilaian ini semua gigi diperiksa baik gigi-
Skor kriteria
debris
tetapi tidak lebih dari dua pertiga dari permukaan gigi yang
terbuka
b). kalkulus
Sko kriteria
terkeskpos
Tabel 2.3 Tingkat kebersihan mulut secara klinis dalam aitannya dengan
OHI-S
mengubah perilaku orang lain. Orang tua adalah guru yang paling utama dan yang pertama
pertumbuhannya. Perkembangan seorang anak dipengaruhi oleh peranan lingkungan dan peran
orang tua. Agar proses tumbuh kembang anak berjalan optimal, maka perlu diterapkan pola
asuh, asih, asah dalam setiap aktivitas merawat dan mengasuhnya. Beberapa metode yang
Dengan dilakukan setiap hari anak-anak mengalami proses internalisasi, pembiasaan, dan
Anak-anak khususnya usia dini, selalu meniru apa yang dilakukan orang
disekitarnya. Metode keteladanan memerlukan sosok pribadi yang secara visual dapat
dilihat, diamati, dirasakan sendiri oleh anak, sehingga mereka ingin menirunya
menghargai orang lain Peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak
sangat diperlukan pada saat mereka masih berada dibawah usia lima tahun. 24
1. Pekerjaan/pendapatan keluarga
keluarga. Orang tua, terutama ibu yang memiliki peran ganda sering kali dihadapkan
Tuntutan pekerjaan yang tinggi dan menyita waktu sering kali menghambat
anak.
karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer
2. Usia
Usia antara 17 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk laki-laki mempunyai
alasan kuat dalam kaitannya dengan kesiapan menjadi orang tua. Rentang usia
tertentu adalah baik untuk menjalankan peran pengasuhan. Apabila terlalu muda atau
terlalu tua mungkin tidak dapat menjalankan peran tersebut secara optimal.
3. Tingkat pendidikan
Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh
kembang anak. Karena dengan pendidikan yang baik, maka orang tua dapat menerima
segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik,
bagaimana menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya dan sebagainya. 1
Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya
cukup akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima
anak. Lebih-lebih kalau jarak anak terlalu dekat. Sedangkan pada keluarga dengan
keadaan sosial ekonomi yang kurang, jumlah anak yang banyak akan mengakibatkan
selain kurangnya kasih sayang dan perhatian pada anak, juga kebutuhan primer
C. Karies
Karies gigi adalah kerusakan yang ditandai oleh rusaknya email yang dapat mencapai
pulpa dengan etiologic yang bersifat multifaktorial. Penyebab karies dibagi dua, yaitu interaksi
dari empat faktor utama mikroorganisme, substrat, host, dan waktu. serta faktor sekunder yang
memengaruhi terjadinya karies gigi yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, ras,
lingkungan, perilaku, dan tingkat sosiol ekonomi. Ketidaksetaraan sosial ekonomi pada individu
Karies gigi juga merupakan penyakit yang sebabkan infeksi bakteri streptococcus mutans
yang dapat betransmisi melalui saliva, baik dari orangtua ke anak-anak (transmisi horizontal ).
Apabila penyebaran ini berlangsung terus menerus dan tidak dijaga sejak dini maka akan terjadi
kerusakan lebih lanjut pada jaringan keras gigi. Karies gigi yang tidak dirawat biasa disebut
karies gigi lanjut ditandai dengan adanya keterlibatan pulpa (pu;pa terbuka), ulkus karena
fraktur akar, fistula, dan abses pada gigi sulung dan permanen. Infeksi yang menyebar dengan
1
cepat pada anan-anak, baik secara lokal maupun sistemik dapat mengganggu perkembangan
anak. Ketika perkembangan karies menyebar karies gigi menyebar, anak-anak menjadi tidak
berkonsentrasi, dan belajar. Selain itu, rasa sakit dari karies gigi mengakibatkan
Karies email dalah karies yang mengenai lapisan terluar dari gigi (email). Karies pada
lapisan email ini belum merasakan sakit dan belum merasakan ngilu, belum merasa apa-apa
sebagai akaibat lubang ini, meskioun ada juga pada orang yang peka, kadang-kadang merasa
Karies dentin adalah karies yang telah mengenai lapisan kedua dari gigi (dentin). orang
yang menderita karies ini akan merasa ngilu bila lubangnya kemasukan makanan yang agak
keras, ataupun karena rangsangan panas atau dingin karena di dalam terdapat saluran-saluran
Karies pulpa adalah kerusakan gigi yang sudah mengenai lapisan email, dentin, dan
mencapai atap pulpa sehingga terjadi radang pulpa, infeksi pulpa atau pulpitis ini akan
merasakan sakit sekali bila terkena rangsangan dingin, dan terasa sakit bila kemasukan
makanan.
1
D. Kerangka konse
Hubunagan sosial
ekonomi Karies gigi
1. Pendidikan
2. Pengukur kebersihan
gigi dan mulut
.
1
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian literatur, dengan ini, diharapkan bisa lebih memhami
tentang apa itu hubugan sosial ekonomi terhadap terjadinya karies gigi
1. Tempat
2. Waktu
1. Populasi
2. Sampel peneliti
1
Sampel dalam peneliti ini yaitu seluruh ibu dan anak TK Al-Hikmah yang berjumlah 180
orang (90 ibu dan 90 orang anak). Teknik pengambilan sampel dengan cara total
sampling.
D.Cara kerja
a. Alat
b. bahan
2.Cara kerja
b. Masukkan kaca mulut kedalam mulut untuk melihat kebersihan gigi dan mulut
d. Gunakan pinset dan kapas untuk membersihkan mulut dari air liur
E. Identifikasi variabel
1. variabel penelitian
Hubungan sosial ekonomi terhadap terjadinya karies gigi pada anak pra sekolah
dan mulut.
2.Analisis data
Anaisis data menggunakan analisis univariat yaitu untuk melihat gambaran distribusi
frekuensi dari setiap variabel yang diteliti antara lain; bentuk penyajian distribusi
frekuensi dan persentase adalah tabel dan analisi bivariat yaitu untuk mengetahui
apakah ada hubungan annnta pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi
G.Defenisi operasional
menentukan variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga definisi operasional ini merupakan
suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel
yang sama.
berlubang.
berikut:
favorable yaitu:
Selalu : 4
Sering : 3
Kadang-kadang : 2
Tidak pernah : 1 1
Untuk bentuk
pernyataan
unfavorable, yaitu:
Selalu : 1
Sering : 2
Kadang-kadang : 3
Tidak pernah : 4
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.e-journal.unair.ac.id/JBE/article/download/175/45
2. https://jurnal.unbrah.ac.id/index.php/bdent/article/view/533
3. http://journal.poltekkesjambi.ac.id/index.php/JBKM/article/download/157/67
4. http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/download/116/112
5. https://ojs.udb.ac.id/index.php/infokes/article/download/103/99
2
Lampiran 1
Kepada Yth.
Di tempat
Dengan hormat,
Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam penyelesaian pendidikan pada Prodi DIII Kesehatan Gigi,
Poltekkes kemenkes makasssar sebagai bahan penulisan Proposal kami melaksanakan penelitian dengan
judul”
HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP TERJADINYA KARIES GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH
Sehubungan dengan itu, kami mohon kesediaan Anda, untuk mengisi kuesioner ini sesuai dengan
petunjuk pengisiannya. Perlu kami sampaikan bahwa hasil penelitian ini hanya untuk kepentingan
akademik dan tidak akan berpengaruh pada status Anda sebagai seorang mahasiswa Kesehatan gigi
yang pada saat ini sedang menulis Proposal. Bantuan dari Anda untuk mengisi kuesioner ini dengan
sejujur-jujurnya, secara obyektif, dan apa adanya sangat berarti bagi penelitian ini. Untuk itu kami
Peneliti
Juliana
2
Lampiran 2
HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP TERJADINYA KARIES GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH
A. Data Responden
Nama :
Umur :
No. Telp/Hp :
Pekerjaan :
Alamat :
A. Ya
B. Tidak
A. 1 kali
B. 2 kali
C. > 2 kali
A. Sesudah mandi
D. Pagi hari sebelum sarapan, siang hari setelah makan siang, malam hari sebelum tidur
A. > 1 menit
B. 1-2 menit
C. Tidak tentu
A. Ya
B. Tidak
A. Ya
B. Tidak
A. Ya
B. Tidak
8. Kapan terakhir kali anda melalukan skeling / pembersihan karang gigi di dokter gigi?
A. Ya
B. Tidak
10. Kalau ada memiliki kebiasaan merokok, berapa batang rokok yang anda gunakan dalam sehari?
A. < 6 batang rokok 2
D. Tidak tentu
A. Ya
B. Tidak
Lampiran 3
Selamat Pagi/Siang,
Nama saya Juliana mahasiswi yang sedang menjalani Pendidikan Kesehatan gigi Poltekkes kemenkes
makassar. Saya akan mengadakan penelitian dengan judul
“HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP TERJADINYA KARIES GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH”
Saya mengikut sertakan ibu-ibu lsekalian dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
sosial ekonomi terhadap terjadinya keries gigi pada anak prasekolah Manfaat dari penelitian ini adalah
untuk memberikan informasi dan menambah ilmu pengetahuan mengenai kesehatan gigi dalam mulut.
gambaran kondisi karies atau gigi berlubang pada anak-anak usia kurang dari 71 bulan. Dalam penelitian
ini kepada Ibu akan dilakukan pembagian lembar catatan perilaku diet anak, mencakup jenis makanan/
minuman yang dikonsumsi, waktu, durasi, dan cara mengkonsumsi minuman yang dicatat selama 7 hari.
Lembar catatan ini diisi oleh Ibu dengan sebenar-benarnya. Pemeriksaan gigi dilakukan untuk melihat
ada atau tidaknya gigi berlubang pada anak. Anak diinstruksikan untuk membuka mulut kemudian
dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan kaca mulut untuk melihat ada atau tidaknya gigi
berlubang. Pemeriksaan dilakukan selama 3 menit. Pemeriksaan ini tidak dilakukan jika anak telah
diperiksa pada penelitian sebelumnya. Proses penelitian memerlukan kerjasama yang baik dari Ibu
untuk melakukan pencatatan perilaku diet anak selama 7 hari pada lembar yang akan disediakan.
Keuntungan menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Ibu memperoleh informasi mengenai kondisi
rongga mulut anak dan mengetahui risiko terjadinya karies gigi. Jika Ibu bersedia, Lembar Persetujuan
2 bahwa
Menjadi Subjek Penelitian terlampir harap ditandatangani dan dikembalikan. Perlu diketahui
surat kesediaan tersebut tidak mengikat dan Ibu dapat mengundurkan diri dari penelitian ini selama
penelitian berlangsung. Demikian, mudah-mudahan keterangan saya diatas dapat dimengerti dan atas
kesediaan anak Ibu berpartisipasi dalam penelitian kami ucapkan terima kasih.