Anda di halaman 1dari 11

Nama : Deva Ardelia Amnada Putri Hermawan

NPM : 193515516068
Prodi : Administrasi Publik
Dosen Pengampu : Dr. Drs. Adjat Daradjat, M.Si.
Mata Kuliah : Reformasi Administrasi

Apresiasi 2

Perubahan sosial merupakan salah satu kajian sosiologi yang paling dinamis, hal ini
dikarenakan perubahan selalu terjadi dan terkadang tidak bisa dihindari. Perubahan sosial
berbeda dengan perubahan lainnya. Yang menjadi pembeda perubahan sosial dengan
perubahan lainnya adalah perubahan sosial menekankan perubahan yang terjadi pada aspek
kultural atau budaya serta aspek struktural (struktur masyarakat), dan dampaknya terhadap
kehidupan sosial.

Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli

Pengertian perubahan sosial banyak dikemukakan oleh sosiolog-sosiolog. Berikut pengertian


perubahan sosial menurut para ahli sosiologi (sosiolog):

1. Menurut Soerjono Soekanto, perubahan sosial adalah perubahan-perubahan pada


lembaga-lembaga kemasyarakatan di suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok di
masyarakat.

2. Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada struktur
dan fungsi masyarakat.

3. Menurut Willian Ogburn, perubahan sosial adalah perubahan yang meliputi unsur-unsur
kebudayaan, baik unsur material, maupun unsur non-material. Namun yang ditekankan
adalah pengaruh unsur material terhadap nonmaterial. Yang dimaksud unsur material
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia, misalnya teknologi. Yang
dimaksud dengan unsur non-material adalah hasil kebudayaan yang bersifat lebih abstrak
seperti ide, ideologi, dan kepercayaan.
Teori Perubahan Sosial

1. Teori Evolusi

Teori ini melihat perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada pengoranisasian
masyarakat, khususnya dalam hal pembagian kerja. Teori ini berangkat dari pemikiran
Herbert Spencer, Emile Durkheim, dan Ferdinand Tonnies. Menurut teori ini, perubahan
sosial terjadi lambat dan berlangsung dalam waktu yang lama. Jika mengambil pemikiran
Durkheim, maka dasar perubah sosial ini adalah perubahan masyarakat dari solidaritas
mekanik menuju solidaritas organik, yang ditandai dengan adanya pembagian kerja.

Solidaritas mekanik ditandai dengan kondisi masyarakat yang masih sederhana, pembagian
kerja sederhana, dan masih bersifat kekeluargaan. Solidaritas organik ditandai dengan
masyarakat yang lebih modern, lebih cenderung bersifat individualis, dan pembagian kerja
lebih banyak dan kompleks.

Jika mengambil ide Ferdinand Tonnies, maka perubahan sosial merupakan perubahan dari
gemeinschaft menuju gesselschaft. Gemeinschaft memiliki ciri yang serupa dengan
masyarakat solidaritas mekanik Durkheim, di mana masyarakat masih tradisional, dan
gesselschaft serupa dengan masyarakat solidaritas organik yang lebih modern.

Berikut adalah beberapa penggolongan teori evolusi:

 Unlinear theories of evolution

Teori ini menganggap masyarakat berkembang dari masyarakat sederhana menuju


masyarakat yang kompleks. Bentuk teori ini adalah teori siklus yang berpendapat bahwa
tahap-tahap perkembangan menyerupai lingkaran, di mana tahapan tersebut dapat dilalui
berulang kali.

 Universal theories of evolution

Teori ini mengemukakan bahwa perubahn merupakan hal yang linear, atau sudah memiliki
garisnya sendiri, sehingga perubahan akan melaju ke depan dan tidak akan berulang seperti
pada pandangan teori siklus.

 Multilinear theories of evolution

Teori ini menekankan pada peelitian tahap-tahap perkembangan evolusi masyarakat,


misalnya perubahan sistem pencaharian dari berburu ke pertanian, atau dari pertanian menuju
industri.

2. Teori Konflik

Menurut teori ini, konflik sosial merupakan sumber utama terjadinya perubahan sosial.
Konflik sosial terjadi karena adanya pertentangan antara kelas sosial, di mana kelompok yang
lebih kuat cenderung mendominasi kelompok yang lebih lemah. Teori ini berakar dari
pemikiran Karl Marx tentang konflik antar pemilik modal atau borjuis, dengan pekerja atau
proletar.

3. Teori Siklus

Menurut teori ini, perubahan merupakan siklus yang terjadi berulang-ulang, tidak dapat
direncanakan atau diarahkan ke titik tertentu.

4. Teori Linear

Menurut teori ini, perubahan bergerak menuju tahapan atau titik tertentu. Pandangan ini juga
menganggap bahwa perubahan bisa diarahkan atau direncanakan.

Bentuk Perubahan Sosial

1. Berdasarkan waktu:

 Perubahan lambat atau evolusi: yaitu perubahan yang berlangsung dalam waktu yang
lama dan bersifat lambat, misalnya perubahan mata pencaharian dari berburu dan
meramu menjadi bertani dan berternak.

 Perubahan cepat atau revolusi: yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu yang
singkat dan cepat. Dalam revolusi, biasanya ada pemimpin yang menggerakan
revolusi tersebut dan ada tujuan yang kuat dari golongan bersangkutan untuk
melakukan perubahan. Contoh revolusi adalah revolusi Perancis dan perebutan
kemerdekaan Indonesia dari Jepang.

2. Berdasarkan intensitas:

 Perubahan kecil: yaitu perubahan yang dampaknya tidak terlalu dirasakan oleh
masyarakat luas. Misalnya perubahan mode pakaian, perubahan mode rambut, dsb.

 Perubahan besar: yaitu perubahan yang dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat
luas. Misalnya penemuan internet dan komputer yang mengubah cara berkomunikasi
secara besar, atau penemuan mesin uap yang mengubah proses produksi dari
penggunaan tenaga manusia menjadi pengunaan tenaga mesin.

3. Berdasarkan penyebab:

 Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan: yaitu perubahan yang sudah


direncanakan terlebih dahulu untuk tujuan tertentu. Perubahan sosial ini sering disebut
juga intended change atau planned changed. Beberapa sosiolog juga menyebut
perubahan sosial yang dikehendaki sebagai pembangunan sosial. Contoh perubahan
sosial yang dikehendaki adalah program keluarga berencana untuk menahan cepatnya
pertumbuhan penduduk.

 Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan: yaitu perubahan yang
terjadi tanpa direncanakan dan umumnya membawa dampak yang tidak diharapkan
oleh masyarakat. Contoh perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah perubahan
yang terjadi karena bencana alam sehingga banyak masyarakat yang kehilangan
tempat tinggal dan mata pencahariannya, sehingga perlu beradaptasi dengan
lingkungan baru tempat evakuasi.

Faktor Penyebab Perubahan Sosial

1. Faktor Internal: yaitu faktor yang berasal dari dalam masyarakat

 Bertambah atau berkurangnya penduduk

Bertambah atau berkurangnya penduduk mengubah struktur sosial dan demografi di


masyarakat. Bertambahnya penduduk membuat persaingan kerja semakin meningkat, namun
jika tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang memadai dapat menimbulkan
pengangguran. Lebih luasnya lagi pengangguran dapat menyebabkan kemiskinan dan
kriminalitas. Jumlah penduduk yang berkurang juga menimbulkan perubahan sosial,
misalnya saat ini jumlah penduduk di Jepang semakin berkurang karena banyak masyarakat
Jepang yang tidak ingin berkeluarga, dampaknya jumlah tenaga kerja menjadi berkurang dan
yang lebih parah jumlah penduduk di Jepang dapat semakin habis.

 Penemuan-penemuan baru.

Salah satu pemicu perubahan sosial adalah penemuan-penemuan baru. Penemuan baru dapat
dibedakan menjadi discovery dan invention. Discovery merupakan sebuah penemuan akan
sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Misalnya penemuan benua Amerika oleh Colombus.
Colombus menemukan benua Amerika, bukan menciptakan benua Amerika. Invention adalah
penemuan terhadap sesuatu yang benar-benar baru. Misalnya penemuan mesin uap oleh
James Watt, atau penemuan telepon oleh Graham Bell. James Watt merupakan penemu
sekaligus orang pertama yang menciptakan mesin uap, begitu juga Graham Bell dengan
teleponnya.

 Konflik dalam masyarakat.

Konflik dalam masyarakat juga menjadi penyebab perubahan sosial. Hal ini sudah sedikit
disinggung di teori konflik dalam perubahan sosial. Dalam masyarakat, terdapat berbagai
macam kelompok sosial, dan setiap kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
Perbedaan kepentingan dapat menjadi penyebab konflik. Contoh konflik yang menghasilkan
perubahan sosial adalah konflik antar agama di Ambon. Dampaknya terjadi segregasi atau
pemisahan antara orang beragama Kristen dengan orang beragama Islam. Muncul daerah
yang hanya berisi penduduk Muslim dan ada daerah yang hanya berisi penduduk Kristen.

Makna Perubahan

1. Perubahan merupakan pergeseran dari keadaan sekarang menuju ke keadaan lebih baik
yang diinginkan di mana depan (Potts dan La Marsh,2004; 36)
2. Perubahan merupakan fenomena global yang sulit dihindari, termasuk terhadap
organisasi (Pasmore, 1994; 3)
3. Perubahan merupakan transformasi yang terencana atau tidak terencana dalam struktur
organisasi, teknologi dan atau orang (Greenberg dan Baron, 2003; 590)
4. Perubahan adalah membuat sesuatu menjadi berbeda (Robbins, 2001; 542)Tujuan
perubahan sosial yaitu untuk memperbaiki hubungan antara sesama di mana seiring
berjalannya waktu maka perilaku manusia berbeda satu sama lain.

Perubahan Sosial biasanya terjadi dikarenakan perubahan lembaga sosial dan


meningkatnya jumlah masyarakat. Reformasi merupakan reaksi terhadap tantangan
perubahan terhadap organisasi pemerintahan, baik berasal dari dorongan internal maupun
faktor eksternal. Tujuan utama dari reformasi seperti, pemulihan demokrasi sosial,
pemulihan demokrasi politik dan juga ekonomi sesungguhnya memiliki hakikat untuk
mengembalikan perjalanan bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam UUD 1945.
Faktor-faktor yang mendorong perubahan:

Hussey, DE. (How To Manage Organizational Change, 2000; 6)

Menurut Hussey ( 2006 ) terdapat enam faktor yang menjadi pendorong bagi

kebutuhan akan perubaan, yaitu sebagai berikut :

1. Perubahan Teknologi Terus Meningkat

Sebagai akibat perubahan teknologi yang terus meningkat, kecepatan

pernyusutan teknologi menjadi semakin meningkat pula. Organisasi tidak dapat

mengabaikan perkembangan yang menguntungkan pesaingnya. Perkembangan

baru mengakitbatkan perubahan keterampilan, pekerjaan, struktur, dan sering kali

juga budaya. Dengan demikian, sumber daya manusia harus selalu mengikuti

perkembangan teknologi, agar tidak tertinggal. Di dalam dunia yang selalu

berkembang, sumber daya manusia tidak boleh gagap teknologi.


2. Persaingan semakin Intensif dan Menjadi Lebih Global

Dalam dunia yang semakin terbuka, terjadi persaingan yang semakin

tajam dengan cakupan lintas negara. Banyak organisasi dipaksa mencapai standar

kualitas dan biaya yang telah dicapai oleh perintis industri. Apabila tidak dapat

mengikuti standar tersebut, maka akan kalah dalam bersaing. Lebih banyak

industri bekerja di tingkat dunia sehingga tidak lagi berpikir terisolasi dalam satu

negara. Kekalahan dalam persaingan akan memaksa perusahaan menutup

usahanya atau melakukan merger atau dibeli oleh perusahaan lain.

3. Pelanggan semakin Banyak Tuntutan

Pelanggan tidak lagi mau menerima pelayanan yang jelek atau kualitas

rendah. Untuk menjadi organisasi yang kompetitif, perusahaan harus lebih cepat

dalam merespons kebutuhan pelangganm dan hal ini dapat berubah sepanjang

waktu. Kita tidak dapat lagi mengabaikan cara kebutuhan dan harapan pelanggan

berubah. Manajer yang bijak akan selalu berusaha bedara satu langkah di depan. Dengan
demikian, organisasi secar periodik harus mengubah cara berinteraksi

dengan pelanggan, yang berarti berbeda dalam struktur, sistem, budaya dan

pelayanan. Perusahaan yang tidak mampu memberikan kepuasan

kepada pelanggan akan ditinggalkan. Pelanggan akan beralih kepada pesaing kita.

4. Profil Demografis Negara Berubah

Komposisi kelompok penduduk tua dan muda berubah dengan akibat

kekurangan keterampilan. Perubahan sikap kelompok tua terharap kesempatan

kerja, masalah motivasi pada organisasi datar yang menyediakan sedikit peluang

promosi, kecenderungan ini menyimpan banyak hal yang dapat memengaruhi

perubahan yang akan terjadi dalam beberapa dekade ke depan. Perkembangan

demografis akan sangat berpengaruh terhadap pola kebutuhan masyarakat. Oleh


karena itu, dunia usaha harus mampu menangkap kencenderungan tersebut.

5. Privatisasi Bisnis Milik Masyarakat Berlanjut

Kecenderungan yang terjadi dalam dunia bisnis adalah terjadinya

privatisasi yang semakin luas. Dengan privatisasi bisnis, monopoli yang dimiliki

sekelompok masyarakat tertentu menjadi hilang. Privatisasi merupakan

kecenderungan baru dunia bisnis uang akan semakin berkembang. Walaupun

kepemilikikan tidak berubah, sistem baru dibangun untuk menciptakan kompetisi

dan tumbuhnya kekuatan pasar yang lebih besar lagi.

6. Pemegang Saham Minta Lebih Banyak Nilai

Pengaruh pasar uang pada tuntutan terhadap kinerja korporat menciptakan

tekanan untuk dilakukan perbaikan secara terus-menerus pada pertumbuhan

kapital dan pendapatan korporat. Perusahaan akan berada di bawah tekanan

apabila kinerjanya di bawah harapan, meskipun usahanya masih menguntungkan. Dalam


situasi seperti ini, tekanan tidak hanya datang dari keluhan pemegang

saham, tetapi karena prestasinya rendam, dapat menjadi target untuk diambil alih

perusahaan lainnya.

Robert Kreitner & Angelo Kinicki (Organization Behavior, 2001)

Sementara itu Kreitner dan Kinicki (2001:659) memerhatikan bahwa

kebutuhan akan perubahan dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu kekuatan eksternal

dan kekuatan internal :

1. Kekuatan eksternal, yang memiliki dukungan pengaruh global menyebabkan

organisasi berpikir tentang inti dan proses bisinis dengan mana produk dan

jasa dihasilkan.

2. Kekuatan Internal, sifat rendahnya lebih lunak seperti rendahnya kepuasan


kerja atau dalam bentuk tanda seperti rendahnya produktivitas dan konflik.

Dean Anderson & Linda A. Anderson (Beyond Change Management; 2016) : 7 Tujuh faktor
penggerak perubahan dalam (The Drivers Change Model)

1. Lingkungan (environment); lingkungan yang mendorong perubahan organisasi ini


mencakup lingkungan social dan alam, ekonomi, politik,, teknologi, demografi, serta tata
aturan.

2. Sukses menembus pasar (market place requirements for success); kebutuhan dalam meraih
sukses untuk menembus pasar merupakan faktor pendorong perubahan yang berpijak pada
pemahaman, keinginan dan kebutuhan pemakai berupa layanan, produk baru, kecepatan,
kesanggupan atau kemampuan dalam memberi layanan mutu, dan tingkatan layanan pada
pengguna atau pelanggan.

3. Kepentingan usaha (business imperative); bagaimana lembaga harus melakukan upaya


strategi untuk mencapai keberhasilan melalui perubahan yang berpihak pada pengguna.
Untuk itu perlu menata ulang kerangka pikir secara sistimatis melalui perubahan visi, misi,
tujuan, model, hasil atau produk, dan layanan.

4. Kepentingan organisasi (organizational imperatives); secara khusus yang harus berubah


dalam organisasi ialah perubahan struktur, system proses, teknologi, sumber daya yang
berbasis pada kecakapan atau kemampuan staf dalam pelaksanaan dan penyusunan rencana
strategi dalam mencapai target.

5. Kepentingan budaya (cultural imperatives); bagaimana norma atau nilai-nilai kelompok


menjadi filosofis kerja dan pendorong organisasi untuk membantu perubahan dengan
menyususn rancangan kerja dan strategi baru, misalnya, membentuk tim work untuk
membantu layanan pendidikan dalam mengubah budaya untuk duduk bersama antara orang
tua dan guru dalam mendisain program pembelajaran.

6. Perilaku pemimpin dan karyawan (learder and employe behavior); perilaku pimpinan dan
karyawan dalam membentuk budaya organisasi berupa gaya kepemimpinan dan suasana atau
iklim serta karakter setiap personal dalam organisasi yang dibangun sebagai perekat dalam
mempertahankan keberhasilan.

7. Kerangka pikir pemimpin dan personal atau karyawan (leader and employee mindset);
merupakan inti dari pandangan umum, asumsiasumsi, kepercayaan berupa mental, model
yang menyebabkan setiap personal dalam organisasi harus melakukan pekerjaan tersebut.
Oleh karena itu kita harus mempunyai kerangka pikir, sebab hal ini secara langsung
mempengaruhi kepuasan lingkungan kita, dan perbuatan-perbuatan serta hasil yang sering
menjawab kondisi awal dalam pembentukan personality dan menstranformasi kapasitas
organisasi dalam rangka meraih keberhasilan.
Didalam menjalankan manajemen perubahan dikenal adanya pemeran utama sehingga

menyangkut pula tanggung jawab, yaitu disebut sebagai berikut :

1. Change Advocates Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari sponsor, yang

dapat menunjuk seseorang change agents dan mengusahakan sumber daya dan

mendukung agar perubahan benar-benar terjadi.

2. Sponsor Sponsor harus memahami perubahan, mengelola atau mengawasi

perubahan dan berhubungan dengan orang yang terkena dampak perubahan.

3. Change Agents Change agents tidak membuat keputusan untuk berubah, atau

mengalokasikan sumber daya untuk berubah, dan tidak memiliki sendiri perubahan

tersebut.

4. Targets Target adalah seseorang yang harus berubah.Target dapat mengajuka

kebratan apabila tidak diberi kesempatan berpartisipasi dalam perubahan. Jika sponsor

menerima sikap positif dalam target dan berusaha melibatkan mereka dalam

perubahan, keberatan makin kurang terjadi

5. Stakeholder Mereka semua yang terlibat dan dipengaruhi oleh perubahandinamakan


stakeholder, termasuk semua sponsor, change agents dan target. Kadang- kadang, stakeholder
dipakai sebagai kata target.

Menurut Fullan (2004) menyatakan ada lima kunci tentang perubahan yaitu:

1) Perubahan bersifat cepat dan nonlinier sehingga dapat menyebabkan

kekacauan;

2) Apabila perubahan tidak dikelola dengan baik, maka akan menimbulkan

masalah terhadap organisasi;

3) Strategi perubahan harus terintegrasi dengan baik;

4) Stakeholder utama dan budaya organisasi menjadi pertimbangan yang utama

dalam melakukan perubahan organisasi;

5) Perubahan tidak dapat dikontrol dengan mudah, namun dapat dipahami dan
Ada beberapa jenis strategi manajemen perubahan. Jenis-jenis strategi

manajemen perubahan antara lain adalah :

1. Political strategy : Pemahaman mengenai struktur kekuasaan yang terdapat dalam

sistem sosial.

2. Economic Strategy : Pemahaman dalam memegang posisi pengaturan sumber

ekonomik, yaitu memegang posisi kunci dalam proses perubahan berencana.

3. Academic Strategy : Pemahaman bahwa setiap manusia itu rasional, yaitu setiap

orang sebenarnya akan bisa menerima perubahan, manakala kepadanya disodorkan

data yg dapat diterima oleh akal sehat (Rasio).

4. Enginering Strategy : Pemahaman bahwa setiap perubahan menyangkut setiap

manusia.

5. Military Strategy : Pemahaman bahwa perubahan dapat dilakukan dengan

kekerasan/ paksaan.

6. Confrontation Strategy : Pemahaman jika suatu tindakan bisa menimbulkan

kemarahan seseorang, maka orang tersebut akan berubah.

7. Applied behavioral science Model : Pemahaman terhadap Ilmu perilaku.

8. Followship Strategy : Pemahaman bahwa perubahan itu dapat dilakukan itu dapat

dilakukan dengan mengembangkan prinsip kepengikutan.

Jenis dan Tipe Perubahan

a. Perubahan Transformasional

Perubahan ini adalah yang paling radikal, sehingga membutuhkan

pergeseran budaya, pola pikir, dan perilaku dari organisasi agar perubahan ini

berhasil diimplementasikan dan bertahan lama. Perubahan ini akan dilakukan jika

kondisi organisasi sangat genting sehingga harus dilakukan perubahan secara

menyeluruh untuk menyelamatkan kondisi organisasi dalam kompetisi.


b. Perubahan Transisional

Perubahan ini umumnya terjadi karena ada tuntutan perubahan yang

signifikan dari lingkungan kompetisi. Perubahan ini akan mengubah kondisi yang

ada dalam organisasi menjadi sesuatu yang berbeda. Biasanya suatu organisasi

melakukan perubahan ini jika pemimpin organisasi tersebut menyadari bahwa ada

masalah atau tujuan yang tidak tercapai sehingga organisasi tersebut tidak mampu

memenuhi kebutuhan pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka

organisasi harus meninggalkan keadaan lama melalui proses transisi menuju

keadaan baru. Pada perubahan ini, kebutuhan akan individu (SDM) dapat

diprediksi atau dikelola. Perbedaaan transitional change dengan transformational

change adalah pada faktor manusia dan budaya. Pada transformational change, kedua faktor
di atas sangat dominan dan merupakan faktor kunci.

Anda mungkin juga menyukai