Anda di halaman 1dari 10

SEPTI MAYASARI No.

Absen 26 (Kelompok-2)
855724991 PGSD BI
Pendidikan Seni di SD (PDGK4207) Semester 3

(RESUME MODUL 2)

PENGETAHUN DASAR SENI

Kegiatan Belajar 1
Unsur-Unsur Musik

Yang termasuk dalam unsur-unsur musik adalah bunyi beserta elemen-elemen yang
membentuknya, seperti ritme, melodi, harmoni, dan notasi musik. Berikut ulasan unsur-unsur
tersebut.

A. Bunyi Dan Elemen-Elemennya


Bunyi atau suara memenuhi pendengaran kita setiap hari. Bunyi dapat diterima sebagai sesuatu
yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Musik merupakan bagian dari dunia bunyi,
suatu seni yang di dasarkan pada pengorganisasian bunyi menuru waktu. Kita membedakan
muik dari bunyi-bunyi lain dengan mengenali empat komponen bunyi yang musikal: pitch,
dinamik, warna suara, dan durasi.

1. Pitch
Pitch adalah tinggi rendah relatif yang terdengar dari suatu bunyi. Dalam kehidupan sehari-
hari, tanpa adanya perbedaan pitch ini, kata-kata yang kita ucapkan seperti suara robot, dan
tidak akan ada musik seperti yang kita kenal sekarang ini. Pitch suatu bunyi ditentukan oleh
frekuensi dari getarannya. Semakin cepat frekuensinya, semakin tinggi pitch. Sebaliknya
semakin lambat frekuensi, makin rendah pitch. Getaran frekuensi diukur dalam cycle per
detik. Pada piano, nada dengan frekuensi tertinggi adalah 4.186 per detik dan terendah adalah
27 cycle per detik.

Semakin kecil objek yang bergetar, semakin cepat getarannya dan semakin tinggi pitch-nya.
Demikian juga misalnya dawai yang pendek dan tipis akan menghasilkan nada yang lebih
tinggi dari pada dawai panjang dan besar. Dalam musik, bunyi yang mempunyai pitch
tertentu dinamakan nada. Dua nada akan berbunyi berbeda jika mempunyai pitch yang
berbeda. ‘Jarak’ pitch antara dua nada disebut interval. jika dua nada berjarak interval oktaf,
suaranya terdengar mirip.

Inteval oktaf adalah jarak antara nada pertama dan terakhir dalam satu tangga nada. Jarak
antara nada tertinggi dan terendah yang dapat dihasilkan oleh vokal atau instrumen
dinamakan pitch range.

2. Dinamika
Tingkat kekerasan dan kelembutan dalam musik dinamakan dinamik, salah satu aspek bunyi.
Kekerasan berhubungan dengan amplitudo getaran yang dihasilkan bunyi. Ketika beberapa
instrumen dimainkan lebih keras atau lebih lembut, atau ada perubahan pada instrumen–
instrumen yang dimainkan, akan dihasilkan perubahan dinamik. Perubahan ini dapat dibuat
secara mendadak atau bertahap.

Pemain musik dapat menekankan nada-nadanya dengan cara memainkan secara lebih keras
dari pada nada-nada lainnya. Penekanan ini disebut sebagai dynamic accent (tekanan
SEPTI MAYASARI No. Absen 26 (Kelompok-2)
855724991 PGSD BI
Pendidikan Seni di SD (PDGK4207) Semester 3

dinamik). Istilah umum tanda dinamik yaitu: Pianissimo/pp (sangat lembut), piano/p
(lembut), mezzo piano/mp (agak lembut), mezzo forte/mf (agak keras), forte/f (keras) dan
fortissimo/ff (sanga keras).

Sebagai elemen musik, tanda-tanda dinamik tidak secara mutlak dapat disajikan dengan
tepat. Sebuah nada memiliki tingkat dinamik dalam hubungan dengan nada-nada yang lain.
Suara terkeras dari sebuah biola masih lebih kecil di bandingkan dengan kerasnya suara
seluruh orkestra, dan bahkan lebih kecil lagi di bandingkan amplifier suara grup rock. Tetapi
ini dapat dikatakan sebagai for tissimo (sangat keras) dalam konteks biola itu sendiri.

3. Warna Suara
Kualitas membedakan suara alat music disebut warna suara atau timbre.

Perubahan-perubahan pada dinamik seperti perbahan pada warna suara menciptakan


keberagaman dan kekontrasan. Ketika sebuah melodi dimainkan oleh suatu instrumen
kemudian dimainkan oleh instrumen lain, melodi tersbut mempunyai efek ekspresi yang
berbeda karena setiap instrumen mempunyai warna suara sendiri.

Warna suara juga menciptakan rasa keterkaitan, yaiu memudahkan pengenalan kemunculan
kembali suatu melodi ketika instrumen-instrumen yang sama memainkannya sewaktu-waktu
dalam sebuah lagu. Dalam kenyataannya, komposer sering membuat melodi dengan nada
khusus yang ada dalam pikirannya. Selain itu, warna suara dapat diubah dengan membuat
variasi jumlah instrumen atau suara yang menghasilkan melodi.

4. Ritme
Ritme merupakan unsur dasar dalam kehidupan. Kita melihat perputaran siang dan malam, di
dalam tubuh, kita merasakan ritme selagi kita bernafas, detak jantung, dan bunyi hak sepatu
ketika berjalan.

Ritme pada dasarnya adalah suatu pola pengulangan tekanan dan pelepasan. Dalam
pengertian yang luas, ritme merupakan aliran yang teratur dalam musik melalui waktu.
Waktu dalam musik adalah sebagai mana berlalunya waktu dalam beragam variasi. Hal ini
juga tampak sebagaimana berlalunya kecepatan dan intensitasnya.

Adanya ritme dalam musik akan menyangkut segala elemen lainnya, baik pitch, warna suara
dan dinamika. Aspek-aspek yang membantu ritme adalah beat, metrum, dan aksen/sinkop,
berikut penjelasannya:

a. Ketukan (beat)
Beat (dibaca:bit) merupakan denyutan (pulsa) rata dan berulang yang membagi musik
dalam unit waktu yag sama. Dalam musik, ketuk muncul antara tiap ¼ detik sampai 1 ½
detik. Kadang-kadang terdengar begitu kuat dan mudah untuk mengikutinya, tetapi juga
agak sukar diikuti membuat perasaan seolah mengambang atau tanpa tujuan.

Beat musik diwujudkan/diperdengarkan dengan cara yang berbeda-beda. Kadang beat


diketukkan secara jelas dengan bass drum seperti marching band. Kadang-kadang beat
tidak begitu nyata terdengar, misalnya pada alunan melodi permainan biola.
SEPTI MAYASARI No. Absen 26 (Kelompok-2)
855724991 PGSD BI
Pendidikan Seni di SD (PDGK4207) Semester 3

Beat merupakan latar belakang dimana komposer menjadikannya sebagai pedoman dalam
menempatkan nada-nada dengan berbagai panjang pendeknya. Beat merupakan unit dasar
waktu dimana semua nada dapat diukur. Nada-nada dapat saja berakhir dalam sebagian,
seluruh atau lebih dari satu beat.

b. Birama
Dalam musik, kita mengetahui pola pengulangan ketukan yang bertekanan kuat dimana
satu atau lebih atau yang satu lebih ringan dari ketukan yang lainnya. Pengelompokan
yang teratur dinamakan birama.

Ada beberapa pola birama yang didasarkan pada jumlah ketukan dalam sebuah birama.
Jika sebuah birama mempunyai 2 beat, disebut duple meter. Kita menghitung 1-2,1-2,1-2,
dan seterusnya.

Ketukan pertama atau yang bertekanan, dinamakan downbeat.

Pola 3 beat pada birama dinamakan triple meter. Hitungannya 1-2-3,1-2-3, dan seterusnya.
Irama waltz mempunyai birama triple.

Pola birama dasar lainnya adalah quadruple meter, yang mempunyai 4 ketukan pada
setiap biramanya. Biasanya downbeat muncul juga pada ketukan ketiga hanya saja dia
lebih ringan dari pada ketukan pertama. Hitungannya 1-2-3-4, 1-2-3-4, dan seterusnya.

Irama mars, jazz, dan rock biasanya mempunyai birama quadruple.

Sextuple meter mempunyai 6 ketukan pada setiap birama seperti 1-2-3-4-5-6. Dengan
demikian sextuple meter merupakan kombinasi dari duple meter dan triple meter. Melodi
dalam sextuple meter sering membuat rasa aliran yang halus.

Quintuple meter, memiliki 5 ketukan pada setiap birama dan septuple meter dengan 7
ketukan pada setiap biramanya. Setiap metrum tersebut menggabungkan duple meter dan
triple meter.

c. Aksen dan Sinkop (syncope)


Sebuah nada yang bertekanan, pada umumnya dimainkan lebih keras dari pada nada-nada
lainnya, yaitu dengan mendapatkan akses yang dinamis. Jika sebuah nada bertekanan di
mana secara normal sebenarnya aksen itu tidak diharapakan, maka efek tersebut
dinamakan sinkop (syncopation). Dalam hal ini suatu aksen akan muncul jika sebuah nada
off-beat (yang tidak seharusnya bertekanan) mendapatkan tekanan, yaitu ketika tekanan
muncul diantara dua ketukan.

Sinkopasi juga mucul jika sebuah ketukan ringan mendapatkan tekanan seperti 1-2-3-4, 1-
2-3-4. Sinkopasi merupakan ciri khas music jazz.

d. Tempo
Ada kecepatan dalam lagu. Kecepatan ini dinamakan tempo, suatu konsep dasar dalam
musik. Tempo cepat berhubungan dengan perasaan energik, semgat, dan kegembiraan.
Tempo lambat pada suasana tenang.tan da tempo biasanya diletakkan pada sisi kiri dari
partitur lagu. Seperti juga dinamik, istilah dalam tempo menggunakan bahasa itali.
SEPTI MAYASARI No. Absen 26 (Kelompok-2)
855724991 PGSD BI
Pendidikan Seni di SD (PDGK4207) Semester 3

Largo sangat lambat, melebar


Grave sangat lambat, khidmat
Adagio lambat
Andante agak lambat
Moderato sedang
Allgreto cepat sedang
Allegro cepat
Vivace dengan hidup
Presto sangat cepat
Prestissimo secepat mungkin

Kata-kata yang menunjukkan kualitas, kadang-kadang ditambahkan pada tanda tempo


untuk membuatnya lebih khusus. Dua istilah yang sanngat umum adalah molto (banyak)
dan non-troppo (tidak terlalu banyak). Maka kita mengenal istilah allegro molto (sangat
cepat) dan allegro non-troppo (tidak terlalu cepat).

Tempo tidak selalu digunakan dalam keseluruhan lagu. Percepatan tempo bertahap ditulis
accelerando disingkat accel (menjadi lebih cepat). Perlambatan lagu bertahap ditulis
ritardando disingkat rit.

Sekitar tahun 1816, composer telah menggunakan metronome sebagai alat ukur kecepatan
lagu.

5. Melodi
Melodi sangat mudah dikenali daripada didefinisikan. Melodi adalah serangkaian nada-nada
tunggal yang dikenali sebagai suatu kesatuan dan menyeluruh. Melodi yang bergerak dalam
interval-interval yang kecil dinamakan melodi melangkah, sedang yang bergerak interval
besar dinamakan melodi melompat. Yang dimaksud satu langkah adalah jarak antara dua
nada yang berdekatan dalam urutan tangga nada do-re-mi, dan setrusnya. Misalnya nada do
melangkah ke nada re, nada la melangkah ke nada sol. Jarak yang lebih besar dari pada satu
langkah dinamakan lompatan.

Kebanyakan melodi tersusun atas bagian yang pendek yanng dinamakan frasa (phrase), yang
mempunyai pola-pola nada dan ritme yang serupa untuk membentuk kesatuan melodi. Frasa
dapat timbul dalam bentuk pasangan yang seimbanng, dimana yang pertama merupakan
melodi pembuka yang berkesan kemunculan, diikuti oleh frasa kedua merupakan melodi
penutup. Frasa kedua dapat merupakan pengulangan dari yang pertama tetapi mempunyai
pengakhiran yang lebih konklusif dan mantap.

 Kunci nada. Pada dasarnya melodi disusun berdasarkan suatu nada dasar.
 Tanda kunci. Pada notasi balok, rangkaian nada (melodi) ditulis dalam sangkar nada.
 Tangga nada. Dalam notasi balok, tangga nada dibedakan menjadi dua yaitu tangga nada
natural (asli) dan kromatik.
 Nada kromatik. Berasal dari bahasa yunani chroma, berarti warna, hiasan terhadap kunci
tertentu.
 Modulasi. Perubahan nada dasar.
SEPTI MAYASARI No. Absen 26 (Kelompok-2)
855724991 PGSD BI
Pendidikan Seni di SD (PDGK4207) Semester 3

6. Harmoni
Ketika seorang penyanyi mengiringi lagunya dengan sebuah gitar, berarti dia mendukung,
mengiringi dan memperkaya melodinya, hal ini disebut harmonisasi. Harmoni menunjukkan
bagaimana cara akor (chord) disusun dan bagaimana akor tersebut mengikuti akor yang lain
dalam sebuah lagu.

 Konsonan dan disonan. Konsonan adalah kombinasi nada-nada yang berkesan stabil
sedangkan disonan kombinasi nada yang berkesan tidak stabil.
 Triad/trinada. Susunan nada yang biasanya terdiri dari tiga nada atau lebih.
 Akor urai (Arpeggio). Jika nada tunggal suatu akor dibunyikan berurutan satu sama
lainnya disebut akor urai.

7. Notasi Musik
Dengan notasi musik, kita dapat menunjukkan dengan tepat tinggi nada dengan symbol-
simbol yang ditempatkan ke atas atau ke bawah pada stuff.
 Notasi Ritme
 Notasi Tanda Diam (istirahat)
 Tanda Birama
 Skor (Score)

Kegiatan Bealajar 2
Unsur Dasar Dan Elemen Komposisi Tari
A. Unsur - Unsur Dasar Tari
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah
tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.

1. Gerak
Gerak didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak tari adalah
gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak wantah (asli) ke gerak
murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah mengalami stilasi itu akhirnya dapat
dilihat dan dinikmati karena menjadi gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan
gerak gerak maknawi). Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dll. Gerak wantah
mudah dipahami sebalikknya gerak murni dan maknawi tidak mudah dipahami karena sudah
mengalami proses stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak murni
merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak bermakna.
Gerak maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak
indah yang bermakna.
2. Unsur Tenaga
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :
 Intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat
ketegangan gerak.
 Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
 Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga.

3. Unsur Ruang
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan
oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak.
SEPTI MAYASARI No. Absen 26 (Kelompok-2)
855724991 PGSD BI
Pendidikan Seni di SD (PDGK4207) Semester 3

Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak
yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung,
lapangan atau halaman terbuka.

Dalam unsur ruang terkandung aspek-aspek garis, volume, arah, level dan focus.

4. Unsur Waktu
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu ada
2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan
ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat
atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai

B. Elemen Komposisi Tari


Dalam penyusunan karya tari perlu kiranya dibekali dengan beberapa teori untuk membimbing
sebagai penata tari pemula. Adapun elemen-elemen komposisi tersebut: Gerak, Tema, Desain
Atas, Desain Lantai, Desain Musik, Desain Dramatik, Desain Kelompok, Dinamika, Desain
Kostum, Tata Rias, Tata Panggung/Tata Pentas, dan Tata Lampu.

1. Gerak
Gerak dalam tari merupakan komponen utama, karena gerak adalah medium untuk
mengekspresikan sebuah tarian.

2. Tema
Tema adalah inti dari sebuah cerita yang akan diungkapkan dalam tari. Tema dapat diangkat
dari berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Desain Atas
Desain atas adalah desain yang berada di dalam bidang atau ruang di atas pentas yang dapat
dilihat oleh penonton yang berlatarkan back drop. Ada beberapa desain atas yaitu:
 Desain Datar
 Desain Dalam
 Desain Vertikal
 Desain Horisontal
 Desain Kontras
 Desain Statis
 Desain Lengkung
 Desain Bersudut
 Desain Spiral
 Desain Tinggi
 Desain Rendah
 Desain Terlukis
 Desain Simetris

4. Desain Lantai
Desain lantai adalah garis-gasir pola dilantai yang dilalui oleh seorang penari di atas
panggung atau garis dilantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Dalam pembuatan
SEPTI MAYASARI No. Absen 26 (Kelompok-2)
855724991 PGSD BI
Pendidikan Seni di SD (PDGK4207) Semester 3

desain lantai garis menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan dalam pengaturan
/penempatan penari di atas panggung.

5. Desain Musik
Musik berfungsi menghidupkan tari. Music sebagai pengiring tari menghidupkan tari dalam
irama, tema dan penjiwaan. Musik yang digunakan bisa musik gramatika barat (diatonis) atau
tradisional (pentatonis).

Fungsi musik dalam tari diantaranya adalah:


 Membantu mempertegas irama
 Member ilustrasi
 Membantu mempertegas ekspresi gerak
 Merangsang penari.

Di dalam tari musik dibedakan menjadi dua yaitu musik internal dan musik eksternal.

a. Musik Internal
Musik internal yaitu musik yang bersal dari diri penari, misalnya tepuk tangan, hentakan
kaki, nepuk dada, suara, tepuk paha, Contoh dalam tari Saman dari Aceh, tari Kecak dari
Bali.

b. Musik Eksternal
Musik eksternal yaitu musik yang berasal dari luar diri penari atau suara yang dihasilkan
oleh alat tertentu (instrument). Musik iringan secara eksternal dapat dibagi dua yaitu
music eksternal melodis dan non-melodis.

Berdasarkan jenis instrumennya, musik eksternal dapat dikategorikan menjadi:


 Instrumen gesek
 Instrumen petik
 Instrument tiup
 Instrumen perkusi

Masing masing instrumen memiliki karakteristik yang berbeda yang berfungsi untuk:
 Member suasana adegan tari
 Member tekanan pada gerak tari
 Menetukan ritme atau dinamika dalam ungkapan gerak tari secara utuh
6. Desain Dramatik
Desain dramatik digunakan untuk mencapai klimaks tertentu dalam sebuah adegan atau
mengakhiri sebuah tarian. Ada dua desain dramatik yaitu berbentuk kerucut tunggal dan
kerucut ganda.

7. Desain Kelompok
Ada beberapa desain kelompok yang dapat digunakan khususnya dalam menyusun tari
kelompok, yaitu tari yang dilakukan oleh lebih dari 2 penari. Desain tersebut adalah unison
(kompak), balance (seimbang), broken (terpecah/memisah) alternate (selang-seling), cannon
(berturutan) dan proportion (proporsi).

8. Dinamika
SEPTI MAYASARI No. Absen 26 (Kelompok-2)
855724991 PGSD BI
Pendidikan Seni di SD (PDGK4207) Semester 3

Tari juga harus memiliki dinamika, agar tidak memberi kesan monoton dan memiliki
sentuhan-senthan emosi terhadap penonton. Dinamika selalu berkaitan dengan mekanik yang
didalamnya membicarakan efek kekuatan atau tenaga dalam menghasilkan gerak.

9. Desain Kostum
Kostum atau tata busana untuk tarihendaknya didesain dengan mempertimbangkan beberapa
aspek, yaitu tema (pahlawan, percintaan, petani, remaja), ciri khas daerah (tari dengan
pijakan daerah tertentu). Buatlah desain yang tidak mengganggu gerak penari.

10. Tata Rias


Tata rias dalam tari juga harus memperhatikan tema, karakter, cerita dan sebagainya. Jenis
rias ada beberapa macam seperti rias panggung, rias karakter, rias usia, rias sejarah, rias dan
cantik.

11. Tata Panggung


Tempat pertunjukan ada yang berbentuk konvensional seperti bentuk proscenium, tapal kuda
atau seperti huruf U dan arena. Untuk pertunjukan tradisional biasanya berbentuk panggung
tradisional atau pendopo.

12. Tata cahaya


Tata cahaya berfungsi:
 Menciptakan ruang
 Menciptakan jarak antara penonton dan pentas
 Menciptakan efek tertentu
 Menciptakan ruang yang berbeda dalam waktu yang sama
 Menciptakan waktu yang berbeda secra bersamaan
 Menciptakan focus.

C. Jenis Tari
Tarian dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi, bentuk, tema dan koreografi.

1. Fungsi
 Tari upacara
 Tari sosial/pergaulan/hiburan
 Tari pertunjukan
2. Tema
 Romantik
 Perang
 Komedi

3. Bentuk
 Tunggal
 Pasangan
 Kelompok
 Massal

4. Koreografi
 Tradisional (Primitif, Klasik, Kerakyatan)
SEPTI MAYASARI No. Absen 26 (Kelompok-2)
855724991 PGSD BI
Pendidikan Seni di SD (PDGK4207) Semester 3

 Kreasi
 Modern/Nontradisi

Kegiatan Belajar 3
Unsur dan Prinsip Seni Rupa

A. UNSUR-UNSUR SENI RUPA

1. Garis
Dalam seni garis dapat berperan sebagai penghubung dua titik menjadi sumbu penyilang
atau pembatas bidang. Dari perpaduan ujung garis saku ke ujung berikutnya akan
terbentuklah sebuah bentuk.

2. Warna
Warna merupakan unsur yang secara langsung dapat menyentuh perasaan. Menurut teori
Brewster, warna terdiri 3 kelompok, yaitu:
a) Warna Primer, yaitu warna asli, atau tanpa adanya campuran dari warna lain. Terdiri
atas warna biru, merah, dan kuning.
b) Warna Sekunder, yaitu warna yang dibuat dengan cara mencampurkan
d u a warna perimer dengan perbandingan yang sama.
c) Warna Tersier, yaitu warna yang dibuat dengan cara mencampur dua, tiga atau
lebih dari warna sekunder dengan warna sekumder, dan warna sekunder dengan
warna primer.

3. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda.
Permukaan itu mungkin kasar, licin, mengkilat, kusam, berkembang-kembang, polos.

4. Ruang
Bagian benda yang tampak pejal (keras) disebut pukal, ruang yang kosong disebut rongga.
Rongga adalah ruang yang terbatas.
Nama : Septi Mayasari No. Absen : 26 (Kel.2)
NIM : 855724991 Jurusan/Kelas : PGSD BI
Mata Kuliah : Pendidikan Seni di SD
5. Bidang
Bayangan terjadi karena adanya pencahayaan. Cahaya dapat memberikan efek gelap
dan terang. Dalam seni rupa efek cahaya ini dapat memberikan kesan suram atau
sebaliknya terang.

B. PRINSIP SENI RUPA

1. Kesatuan, merupakan terbentuknya berbagai unsur yang saling menunjang satu


sama lain dalam membentuk komposisi yang baik dan serasi.
2. Keseimbangan, merupakan upaya untuk menyeimbangkan proporsi kiri kanan
atau atas bawah sehinga terlihat simetris.
3. Irama, merupakan susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur,
berupa susunan garis, bentuk maupun susunan warna.
4. Penekanan, merupakan bentuk penekanan. Tujuannya untuk memberikan pusat
perhatian atas objek yang ditampilkan dalam sebuah karya seni rupa.
5. Proporsi, untuk memberikan perbandingan antara bagian-bagian yang satu
dengan bagian lain secara keseluruhan.
6. Keselarasan/keserasian, merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan
beberapa unsur rupa.

C. KARAKTERISTIK ESTETIK ANAK SEKOLAH DASAR

Perasaan estetik adalah suatu perasaan yang berhubungan dengan keindahan, baik yang
berupa keindahan alam maupun keindahan karya seni yang sifatnya alamiah dibawa sejak
lahir.

Penilaian suatu objek (karya seni) anak usia SD biasanay sangat subyejtif tergantung
selera masing-masing. Mereka sudah bisa merasakan bungan mawar itu indah, tarian itu
bagus, lukisan itu indah meskipun kurang memperhatikan makna yang terkandung di
dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai