Anda di halaman 1dari 20

Nama : Zulhamidah

Nim : 502183264
Jurusan / KeKelas : Akuntansi Syariah (AKS VIII-B)

AUDIT ATAS SISTEM PENGENDAIAN INTERNAL

1. Defenisi Sistem Pengendalian Internal


Sistem Pengendalian internal adalah cara-cara yang dilakukan oleh
suatu perusahaan untuk melindungi aset-aset perusahaan.
Hal ini juga digunakan untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan yang berlaku.
Yang dimaksud dari pengendalian internal adalah seluruh data dari suatu bagian akan otomatis diperiksa
oleh bagian lain di suatu perusahaan.

2. Jenis Sistem Pengendalian Internal


1. Pengendalian Internal Akuntansi
2. Pengendalian Internal Administrasi
3. Pengendalian Preventif
4. Pengendalian Detektif
5. Pengendalian Korektif
6. Pengendalian Umum
7. Pengendalian Aplikasi

3. Asersi Manajemen Sistem Pengendalian Internal


1. Asersi tentang kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang diaudit
2. Asersi tentang saldo akun pada akhir periode
3. Asersi tentang penyjian dan pengungkapan

4. Sistem Pengendalian Intern


Sistem di dalam pengendalian internal meliputi seluruh cara dan alat yang ditetapkan
untuk menjaga keamanan harta dan data milik perusahaan, memeriksa ketepatan data
meningkatkan efisiensi operasional, dan menjaga peraturan yang sebelumnya sudah ditetapkan.
Aktivitas dalam pengendalian internal ini menjadi penting untuk dibahas karena tidak jauh berbeda
dengan aktivitas lain seperti, berbisnis, produksi, hingga legalitas barang.

5. Penilaian Audit Atas Sistem pengendalian Internal

penilaian pendahuluan atas resiko pengendalian sebagai bagian dari penilaian resiko salah saji
maerial secara keseluruhan.

6. Prosedur Audit Atas Sistem Pengendalian Internal


1. Mengajukan pertanyaan kepada klien yang tepat.
2.
2. Memeriksa
Memeriksa dokumen,
dokumen, catatan, danlaporan
catatan dan laporan.
3. Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian
4. Melaksanakan kembali prosedur klien

7. Dokumen Yang Diperlukan Audit Atas Sistem Pengendalian Internal

pemahamannya atas perancangan internal :


1. Naratif adalah uraian tertulis tentang pengendalian internal klien.
2.
2. Bagan
Bagan arus pengendalianinternal
aruspengendalian internaladalah
adalahdiagram
diagramyang
yangmenunjukkan
menunjukkan
dokumen klien dan aliran urutannya dalam oragnisasi
3. Kuisioner pengendalian internal, yaitu mengajukan seangkaian pertanyaan
tentang pengendalian dalam setiap area audit sebagai alat untuk mengidentifikasikan
pengendalian internal.

8. Simpulan Audit Atas Sistem Pengendaian Internal


Audit kepatuhan atas pengendalian kas kecil adalah suatu proses yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan manajemen dalam menjalankan
prosedur pengendalian
diperlukan terhadap audit
komponen-komponen Untuk
sistem melaksanakan
pengendalian audit
internal kepatuhan
sebagai
acuannya.
Komponen-komponen tersebut, yaitu lingkungan pengendalian; proses
penilaian risiko entitas;
sistem informasi, pelaporan keuangan yang relevan dan
komunikasi; aktivitas pengendalian;
dan pemantauan terhadap pengendalian.

Dari komponen-komponen tersebut, dibuat kuisioner untuk menghimpun


data dari responden.
NTERNAL

uran yang berlaku.


an otomatis diperiksa

h ditetapkan.
ak jauh berbeda

o salah saji
Nama : Zulhamidah
Nim : 502183264
Jurusan / Kelas : Akuntansi Syariah (AKS VIII-B)

AUDIT ATAS KAS DAN BANK

1. Defenisi Audit Atas Kas Dan Bank


Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menjelaskan bahwa pengertian kas adalah seluruh alat
pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Sedangkan bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang bisa digunakan oleh
perusahaan secara bebas untuk membiaya kegiatan umumnya

2. Jenis Audit Atas Kas Dan Bank


Jenis Kas dan Bank Terdiri Atas :
1. Kas Kecil (Rupiah / Asing)
2. Saldo rek Giro dan Bank (Rupiah / Asing)
3. Bon Sementara
4. Bon Kas kecil yang belum direumbursed
5. Cek tunai yang akan didepositokan

3. Asersi Manajemen Audit Atas Kas Dan Bank


1. Keberadaan atau keterjadian (existenceor accurence)
2. Kelengkapan (competenees)
3. Hak Dan Kewajiban (right and obligation)
4. Penilaian (valuation) atau alokasi
5. Penyajian Dan Pengungkapan (presentation and disclosure)

4. Sistem Pengendalian Intern Audit Atas Kas dan Bank


Sistem Pengendalian Intern terhadap kas adalah semua sarana, alat, mekanisme yang digunakan
untuk mengamankan, mencegah pemborosan dan penyalahgunaan kas, menjamin ketelitian,
mendorong efisiensi dipatuhinya kebijakan manajemen kas.
Yang termasuk dari sistem Pengendalian Intern Audit Kas Dan Bank adalah :
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment),
2. Penilaian Resiko (Risk Assesment),
3. Aktivitas Pengendalian (Control Procedure),
4. Pematauan
5. (Monitoring)
serta Informasi dan
Komunikasi (Information and Communication).

5. Penilaian Audit Atas Audit Kas Dan Bank


* Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca pertanggal neraca betul-betul ada
maksudnya auditor harus meyakinkan dirinya bahwa kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan betul-be
pribadi direksi atau pemegang saham.Karena itu auditor harus melakukan kas opname dan mengirim konf
* Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan kas dan setara kas
* Jika perusahaan menyisihkan sebagian dana yang dimiliki untuk keperluan pelunasan obligasi berikut bu
sebagai bagian dari kas di harta lain.
* Untuk memeriksa seandainya ada saldo kas atau seara kas dalam valuta asing. Apakah saldo tersebut su
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan apakah
atau di kreditkan ke laba rugi (komprehensif) tahun berjalan.
* Untuk memeriksa apakah transaksi sudah dicatat secara akurat dan pada waktu yang tepat dalam buku p
sehingga tidak ada transaksi yang dihilangakan (completenees).

6. Prosedur Audit Atas Kas Dan Bank


Prosedur audit kas dan setara kas merupakan tahapan- tahapan untuk menilai kebenaran bukti-bukti transa
1. Pahami dan evaluasi ICQ kas dan bank serta penerimaan dan pengeluaran kas.
2. Buat Top Schedule Cash On Hand and in Bank per tanggal neraca.
3. Lakukan Cash Counth ( Penghitungan fisik uang kas) per tanggal neraca.
4. Kirim konfirmasi atau dapatkan pernyatan saldo dari kasir dalam hal tidak dilakukan kas opname.
5. Kirim konfirmasi untuk seluruh rekening bank prusahann.

7. Dokumen Yang Diperlukan Auditor Dalam Audit Kas Dan Bank


Dokumen-Dokumen yang Diperlukan untuk Audit Kas dan Bank adalah :
a. Laporan posisi keuangan tahun berjalan
Laporan posisi keuangan tahun berjalan merupakan dokumen atau bukti audit pertama kali yang akan dilih
menilai kondisi keuangan perusahaan saat ini dan memprediksi hasil operasi dari arus kas dimasa yang ak
b. Sampel bukti pengeluaran kas dan penerimaan kas
Bukti pengeluaran kas yaitu bukti atas transaksi pengeluaran kas ataupun pembayaran dimana bukti penge
untuk dokumen ketika menyusun jurnal pengeluaran kas. Sedangkan bukti penerimaan kas yaitu bukti tran
c. Jadwal utama dari kas dan bank
Jadwal utama kas dan bank merupakan kertas kerja yang digunakan untuk meringkas informasi-informasi
pendukung untuk akun-akun yang berhubungan biasanya berisi saldo per book, audit adjusment, saldo per
yang dinyatakan dengan indeks.
d. Berita acara pemeriksaan kas
Berita acara pemeriksaan
kas menurut kas merupakan
pembukuan jumlahnya sudahsuatu
samalaporan
denganyang
saldodibuat dengan tujuan untuk memeriksa apaka
kas menurut
perhitungan secara fisiknya
e. Daftar koreksi (adjustment)
Daftar koreksi berisi ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan apabila terdapat kesalahan dalam menerapk
dan diketahui di tahun buku yang sama yaitu untuk mengakui transaksi yang jumlahnya
terlalu dini
terlalu besaratau
atauterlalu
terlaludibelakang,
kecil, padadan
saatlain
pengakuan (tanggal
sebagainya. transaksi)
Adjustment dilakukan sebelum tutup buku maupu
dilakukan sebelum tutup buku

8. Simpulan Audit Kas Dan Bank


Audit Kas Dan Bank merupakan salah satu aset strategis yang dimiliki sebuah perusahaan dalam menjalan
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap kas dan bank menjadi salah satu penilaian penting bagi auditor dala
untuk memberikan opini terhadap laporan keuangan perusahaan yang diperiksa. 
Pengelolaan kas dan bank tidak dapat dipisahkan dari struktur pengendalian internal (SPI) yang baik.
Semakin baik SPI terkait kas dan bank, akan semakin memudahkan auditor dalam memeriksa kas dan ban
ingga kewajaran kas dan bank menjadi hasil yang memuaskan bagi perusahaan.
ang digunakan

l neraca betul-betul ada dan dimiliki oleh perusahaan,


iliki perusahaan betul-betul ada dan dimiliki perusahaan dan bukan milik
ame dan mengirim konfirmasi ke Bank atau (Existence).

nasan obligasi berikut bunganya maka dananya tersebut tidak dapat dilaporkan

Apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan


gan (neraca) dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah di bebankan

yang tepat dalam buku penerimaan kas dan penerimaan kas

enaran bukti-bukti transaksi yang berkaitan dengan kas,


6. Minta rekonsiliasi bank per tanggal neraca.
7. Lakukan pemeriksaan atas rekonsilisasi bank.
8. Review jawaban konfirmasi dari bank, notlen rapat, dan perjanjian
kukan kas opname. kredit untuk mengetahui apakah ada pembatasan dari rekening bank.
9. Periksa transaski kas sesudah tanggal neraca

tama kali yang akan dilihat oleh auditor dan digunakan untuk
arus kas dimasa yang akan datang.

aran dimana bukti pengeluaran kas tersebut digunakan.


maan kas yaitu bukti transaksi atas suatu peristiwa

kas informasi-informasi yang dicatat dalam jadwal


udit adjusment, saldo per audit dan saldo tahun lalu

untuk memeriksa apakah jumlah saldo

alahan dalam menerapkan perlakuan akuntansi.

belum tutup buku maupun menjelang tutup buku.

usahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.


penting bagi auditor dalam meyakinkan diri
nal (SPI) yang baik.
memeriksa kas dan bank di perusahaan
Nama : Zulhamidah
Nim : 502183264
Jurusan / Kelas : Akuntansi Syariah (AKS VIII-B)

AUDIT PIUTANG

1. Defenisi Audit Piutang


Piutang adalah tuntutan (claims) terhadap pihak tertentu yang penyelesaiannya diharapkan dalam bentuk
kas selama kegiatan normal perusahaan. 0laim timbul karena berbagai sebab. misalnya penjualan secara
kredit, pemberian pinjaman kepada karya$an, porsekot dalam kontrak pembelian, porsekot kepada
karyawan, dll. Piutang usaha timbul karena adanya penyerahan barang atau jasa dalam rangka menjalanka
kegiatan usaha normal perusahaan.

2. Jenis Audit Piutang


1. Piutang dagang
Piutang dagang terjadi akibat kegiatan normal suatu perusahaan melalui penjualan secara kred
misalnya notes recei4able
2. Piutang non dagang
Merupakan piutang lainnya yang berasal bukan dari kegiatan utama perusahaan, misalnya pen
surat berharga

3. Asersi Manajemen Audit Piutang


* keberadaan atau keterjadian piutang usaha
* Kelengkapan piutang usaha
* Hak kepemilikan piutang usaha
* Penilaian piutang usaha
* Penyajian dan pengungkapan piutang usaha

4. Sistem Pengendalian Intern Audit Piutang


1.Memisahkan fungsi pegawai atau bagian yang menangani transaksi penjualan (operasi) dari Fungsi Aku
2.Pegawai yang menangani akuntansi piutang harus dipisahkan dari fungsi penerimaan hasil tagihan piuta
3.Semua transaksi pemberian kredit, pemberian potongan dan penghapusan piutang, harus mendapatkan p
yang berwenang
4. Piutang harus dicatat dalam buku-buku tambahan piutang (Accounts Receivable Subsidiary Ledger),
5.Perusahaan harus membuat daftar piutang berdasarkan umurnya (Aging Schedule).

5. Penilaian Audit Atas Audit Piutang


1. Prosedur Audit Awal = auditor membuktikan keandalan catatan akuntansi piutang usaha yang diselengg
dengan cara mengusut saldo piutang usaha yang dicantumkan di neraca kedalam akun piutang usaha yang
2. Prosedur Analitis = uditor menghitung berbagai ratio,tingkat perputaran piutang usaha, ratio piutangusa
ratio kerugian piutang usaha dengan pendapatan penjualan bersih, ratio kerugian piutang usaha dengan piu
3. Pengujian terhadap rincian transaksi
4. Pengujian rincian saldo = auditor melakukan konfirmasi piutang usaha secara langsung antara pelangga
6. Prosedur Audit Piutang
Prosedur audit piutang antara lain :
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan.
2. Buat Top schedule dan supporting schedule piutang pertanggal neraca. Mnta aging shedule dari
piutang usaha pertanggal neraca yang antara lain menunjukkan nama pelanggan (customer), saldo
piutang, umur piutang dan kalau bisa subsequent collections-nya.
3. .Periksa mathematical accuracy-nya dan check individual balance ke subledger lalu totalnya kegeneral l
4. Test check umur piutang dari beberapa customer ke subledger piutang dan sales invoice.
5. Kirimkan konfirmasi piutang :
(1) Tentukan dan tuliskan dasar pemilihan pelanggan yang akan dikirim surat konfirmasi
(2) Tentukan apakah akan digunakan konfirmasi positif atau konfirmasi negatif.
(3) Cantumkan nomor konfirmasi baik di schedule piutang maupun di surat konfirmasi.
(4) Jawaban konfirmasi yang berbeda harus diberitahukan kepada klien untuk dicari perbedaannya.
(5) Buat ikhtisar (summary) dari hasil konfirmasi.
6. .Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti penerimaan kas untuk periode
sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal penyelesaian pemeriksaan lapangan (audit field) work).
Perhatikan bahwa yang dicatat sebagai subsequent collections hanyalah yang berhubungan
dengan penjualan dari periode yang sedang diperiksa.
7. Periksa apakah ada wesel tagih (notes receivable) yang didiskontokan untuk mengetahui
kemungkinan adanya contingent liability.
8. Periksa dasar penentuan allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah yang disediakan oleh
klien sudah cukup, dalam arti tidak terlalu besar dan terlalu kecil
9. Best sales cut-of dengan jalan memeriksa sales invoice, credit note dan lain-lain, lebih kurang
dua minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca. Periksa apakah barang-barang yang dijual
melalui invoice sebelum tanggal neraca, sudah dikirim per tanggal neraca. Kalau belum cari tahu
alasannya. Periksa apakah ada faktur penjualan dari tahun yang diperiksa, yang dibatalkan dalam periode
10. Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank, dan correspondence file
untuk mengetahi apakah ada piutang yang dijadikan sebagai jaminan.
11. Periksa apakah penyajian piutang di neraca dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di indonesia.
12. Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo piutang yang diperiksa.

7. Dokumen Yang Diperlukan Auditor Dalam Audit Piutang


1. Pesanan pelanggan (customer order) 6. Credit not
2. Pesanan penjualan (sales order) 7. :eraca saldo piutang usaha
3. Faktur penjualan 8. Laporan bulanan
4. File transaksi penjualan 9. File induk piutang usaha
5. Jurnal penjualan (sales journal)

8. Simpulan Audit Piutang


Pada umumnya piutang timbul ketika sebuah perusahaan menjual barang atau jasa secara kredit dan berha
penerimaan kas di masa mendatang. Piutang lain-lain adalah piutang yang timbul dari transaksi diluar keg
perusahaan. Audit atas piutangpenting dilakukan karena salah saji piutang usaha memiliki materiliatas yan
terhadap salah saji laporan keuangan. Tujuan dilakukannya audit atas piutang :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern (internal control) yang baik ataspiutang dan tran
piutang dan penerimaan kas.
2. . Untuk memeriksa Validity (keabsahan) dan authenticity (keotentikan) daripada piutang
3. Untuk memeriksa collectibility (kemungkinan tertagihnya) piutang dan cukup tidaknya perkiraan allow
debts (penyisihan piutang tak tertagih)
4. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingent liability) yang timbulkarena pendiskont
5. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan prinsip akuntansiyang berlaku umu
arapkan dalam bentuk
nya penjualan secara
orsekot kepada
am rangka menjalankan

ui penjualan secara kredit,

usahaan, misalnya penjualan

perasi) dari Fungsi Akuntansi Untuk Piutang,


aan hasil tagihan piutang,
g, harus mendapatkan persetujuan dari pejabat

Subsidiary Ledger),

g usaha yang diselenggarakan oleh klien,


un piutang usaha yang diselenggarakan di dalam buku besar,
usaha, ratio piutangusaha dengan akti4a lancar, rate of return on net sales,
utang usaha dengan piutang usaha yang sesungguhnya tidak tertagih.

ngsung antara pelanggan dan auditor


g dan penerimaan.
ng shedule dari
ustomer), saldo

alu totalnya kegeneral ledger.

i perbedaannya.

an kas untuk periode


gan (audit field) work).

g disediakan oleh

lebih kurang

elum cari tahu


atalkan dalam periode berikutnya.
espondence file

untansi yang berlaku

secara kredit dan berhak atas


ari transaksi diluar kegiatan usaha normal
emiliki materiliatas yang besar

aik ataspiutang dan transaksi penjualan,

daknya perkiraan allowance for bad

mbulkarena pendiskontoan weseltagih


ntansiyang berlaku umum di indonesia

Anda mungkin juga menyukai