Anda di halaman 1dari 47

 

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh
ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM
yang memiliki ketangguhan fisik, mental yang kuat dan kesehatan prima
disamping penguasaan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTK) (!alal "##$)% Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusia adalah ter&iptanya pembangunan kesehatan yang adil dan merata,
yang mengupayakan agar masyarakat berada dalam keadaan sehat se&ara
optimal, baik fisik, mental, dan so&ial serta mampu menjadi generasi yang
 produktif (Depkes '')%
Pembangunan kesehatan juga meliputi pembangunan beraasan
kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta pelayanan
kesehatan (Depkes '')% *erbagai masalah kesehatan yang terjadi di
masyarakat turut mempengaruhi upaya pelaksanaan peningkatan derajat
kesehatan masyarakat, salah satunya adalah masalah gi+i%
Ketidakseimbangan gi+i dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia
(atief "###)%
Masalah gi+i utama di Indonesia masih di dominasi oleh masalah gi+i
kurang yaitu Kurang nergi Protein (KP), -nemia *esi, .angguan -kibat
Kekurangan /odium (.-K/) dan kurang 0itamin - (K0-)% Disamping itu
 juga terdapat masalah gi+i mikro lainnya seperti defisiensi +ink yang sampai
saat ini belum terungkap karena adanya keterbatasan ilmu pengetahuan dan
teknologi gi+i (Supariasa '')%
1paya perbaikan gi+i masyarakat sebagaimana disebutkan di dalam
undang2undang 3o 45 tahun '# bertujuan untuk meningkatkan mutu gi+i
 perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi
makanan, perbaikan perilaku sadar gi+i dan peningkatan akses dan mutu
 pelayanan gi+i dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi%
-danya anak dengan asupan gi+i tidak baik dan tumbuh kembang yang tidak 

1
 

normal disebabkan karena banyaknya orang tua yang kurang mengerti dan
memahami pentingnya asupan gi+i%
Pada tahun '6 Indonesia termasuk di antara 45 negara di dunia yang
memberi # persen kontribusi masalah gi+i dunia (132S7 on 3utrition
'$)% 8alaupun pada tahun '" pre9alensi gi+i kurang dan pendek 
menurun menjadi masing2masing "6,# persen dan 4:,5 persen, tetapi masih
terjadi disparitas antar pro9insi yang perlu mendapat penanganan masalah
yang sifatnya spesifik di ilayah raan (;iskesdas, '")% Data 13I7<
tahun "### menunjukkan "2"' juta (:25#,6=) anak balita di Indonesia >
 juta diantaranya di baah satu tahun berstatus gi+i sangat buruk dan
mengakibatkan kematian, malnutrisi berkelanjutan meningkatkan angka
kematian anak% Setiap tahun diperkirakan 6= anak balita Indonesia (sekitar 
4% jia) meninggal, ini berarti setiap ' menit terjadi kematian satu
anak balita dan "6% anak (5=) diantaranya akibat gi+i buruk% Dari
seluruh anak usia >2'> bulan yang berjumlah >,# juta di Indonesia, sekitar 
seperempatnya sekarang berada dalam kondisi kurang gi+i (-sta ?auliyah,
'$)% Demikian pula data yang diperoleh dari !aa Timur menunjukkan
 baha sebanyak : balita dinyatakan mengalami masalah gi+i yang
disebabkan karena masih tingginya jumlah penduduk miskin di Pro9insi
!aa Timur (Sisono, '$)%
;en&ana Pembangunan !angka Menengah 3asional (;P!M3) '"2
'"> se&ara tegas telah memberikan arah Pembangunan Pangan dan .i+i
yaitu meningkatkan ketahanan pangan dan status kesehatan dan gi+i
masyarakat% Selanjutnya dalam Instruksi Presiden 3o% 4 tahun '" tentang
Program Pembangunan yang berkeadilan yang terkait dengan ;en&ana
Tindak 1paya Pen&apaian Tujuan Pembangunan Milenium (MD.s),
ditegaskan perlunya disusun dokumen ;en&ana -ksi 3asional Pangan dan
.i+i (;-32P.) '""2'": dan ;en&ana -ksi Daerah Pangan dan .i+i
(;-D2P.) '""2'": di 44 pro9insi% Keluaran ren&ana aksi diharapkan
dapat menjembatani pen&apaian MD.s yang telah disepakati dalam ;P!M3
'"2'"> yaitu menurunnya pre9alensi gi+i kurang anak balita menjadi
":,: persen, menurunnya pre9alensi pendek pada anak balita menjadi 4'

2
 

 persen, dan ter&apainya konsumsi pangan dengan asupan kalori '%


Kkal@orang@hari% Dengan makalah ini kami berharap, masyarakat akan
menjadi lebih sadar lagi akan pentingnya gi+i bagi kebutuhan tubuh mereka%

1.2 Rumusan Masalah


"%'%" *agaimana konsep dasar gi+i masyarakat di IndonesiaA
"%'%' *agaimana gi+i dan pembangunan manusia di IndonesiaA
"%'%4 -pa saja kasus gi+i yang ada di IndonesiaA
"%'%> *agaimana upaya penanggulangan masalah gi+i yang ada di
IndonesiaA

1.3 Tujuan
"%4%" Mahasisa mampu memahami tentang konsep dasar gi+i masyarakat
di Indonesia%
"%4%' Mahasisa mampu memahami tentang gi+i dan pembangunan
manusia di Indonesia%
"%4%4 Mahasisa dapat mengetahui kasus B kasus gi+i yang ada di
Indonesia%
"%4%> Mahasisa dapat mengetahui upaya untuk penanggulangan kasus gi+i
di Indonesia%

1. Man!aat
"%>%" Dapat membantu mahasisa untuk lebih memahami tentang konsep
dasar gi+i masyarakat di Indonesia%
"%>%' Dapat membantu mahasisa memahami tentang gi+i dan
 pembangunan manusia di Indonesia%
"%>%4 Dapat membantu mahasisa mengetahui dan memahami kasus B 
kasus gi+i yang ada di Indonesia%
"%>%> Dapat membantu mahasisa untuk mengetahui upaya
 penanggulangan kasus gi+i di Indonesia%

BAB ""
T"N#AUAN PU$TA%A

2.1 &'(' )an Pembangunan Manus'a )' "n)*nes'a


2.1.1 Pengert'an "lmu &'('

3
 

Ilmu gi+i (nutrition science) adalah ilmu yang mempelajari


segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan
kesehatan optimal% Ilmu pengetahuan tentang gi+i (nutrisi) membahas
sifat2sifat nutrien (+at gi+i) yang terkandung dalam makanan,
 pengaruh metaboliknya, serta akibat yang ditimbulkan bila terdapat
kekurangan (ketidak&ukupan) +at gi+i% (Merryana, '"')
.i+i adalah senyaa kimia yang terkandung dalam makanan
yang pada gilirannya diserap dan diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu C
a% Menghasilkan energi%
 b% Membangun dan memelihara jaringan%
&% Mengatur proses kehidupan%
Makanan adalah bahan makanan selain obat yang mengandung
+at gi+i dan unsur atau ikatan kimia yang dapat diubah menjadi +at
gi+i oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan dalam tubuh% *ahan
makanan adalah makanan dalam keadaan mentah% Status gi+i adalah
keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan
+at2+at gi+i%
Se&ara klasik, gi+i tidak hanya berhubungan dengan kesehatan
saja tetapi juga berhubungan dengan perkembangan otak,
kemampuan belajar, produkti9itas kerja% Di Indonesia dihubungkan
dengan upaya untuk mema&u pembangunan kualitas sumber daya
manusia (SDM)%

4
 

2.1.2 +ungs' ,at &'('


"% Memberi energi
a% at gi+i yang memberikan energi adalah karbohidrat, protein,
dan lemak dengan melalui proses oksidasi%
 b% Karbohidrat, protein, lemak paling banyak dalam bahan
makanan%
'% Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh
a% !aringan tubuh terbuat dari protein, mineral dan air%
 b% Diperlukan untuk membentuk sel B sel baru dan memelihara
mengganti sel B sel yang rusak%
4% Mengatur proses tubuh% Terdiri dari protein, mineral, 9itamin dan
airC
a% Protein digunakan untuk C
") Keseimbangan air dalam sel
') -ntibodi (penangkal organisme yang inefektif dan bahan
makanan asing yang masuk dalam tubuh)
 b% Mineral dan 9itamin digunakan untuk C
") Pengatur proses oksidasi
') <ungsi normal saraf dan otot
4) Proses lain termasuk pertumbuhan dan penuaan
&% -ir digunakan untuk C
") Melarutkan bahan B bahan dalam tubuh seperti darah, &airan
 pen&ernaan dan jaringan
') Mengatur suhu tubuh
4) Mengatur peredaran darah
>) Mengatur pembuangan sisa B sisa (ekskresi)%

2.1.3 Pengel*m-*kan ,at &'('


"% Karbohidrat
a% <ungsi C
") Sumber energi
') Pemberi rasa manis
4) Penghemat protein
>) Pengatur metabolisme lemak 
:) Membantu pengeluaran feses

 b% Klasifikasi C
") KE sederhana C monoksida, disakarida, oligosakarida%
') KE kompleks C polisakarida (pati), polisakarida nonpati
atau serat%
&% Sumber C padi, umbi, gula, bahan olahan (bihun, mie, roti)%
'% emak
a% <ungsi C

5
 

") Pelarut 9itamin%


') Menghemat protein%
4) Sebagai pelumas%
>) Memelihara suhu tubuh%
:) Pelindung organ2organ tubuh%
 b% Klasifikasi C
") ipida sederhana C lemak netral, ester lemak%
') ipida majemuk C fosfolipid, lipoprotein%
4) ipida turunan C asam lemak, sterol (misal C kolesterol)
&% Sumber C Minyak tumbuhan (minyak kelapa, minyak kelapa
sait), mentega, margarin, hean lemak (daging, ayam
 berlemak, susu, krim), makanan yang dimasak dengan
lemak atau minyak, buah a9okad%
4% Protein
a% <ungsi C
") 1ntuk pertumbuhan dan pemeliharaan%
') Membantu pembentukan ikatan esensial tubuh%
4) Mengatur keseimbangan air%
>) Memelihara netralisasi tubuh%
:) Pembentukan antibodi dan sebagai sumber energi%
 b% !enis protein C
") -sam amino esensial%
') -sam amino non2esensial%
&% Sumber C jumlah dan mutu baik (telur, susu), nabati
(ka&ang2ka&angan), heani (daging, ikan dan hasil laut
lainnya)%
>% nergi
a% <ungsi C
") Metabolisme basal (*M; F basal metabolism rate)%
') -kti9itas fisik%
4) fek makanan%
 b% Sumber energi C lemak dan minyak mengandung enrgi
tertinggi, ka&ang2ka&angan, sumber karbohidrat%
:% 0itamin
0itamin adalah +at organik kompleks yang dibutuhkan
dalam jumlah ke&il dan pada umumnya tidak dapat dibentuk 
oleh tubuh, sehingga harus ada dalam makanan%
a% Kelompok 9itamin C
") 0itamin larut dalam lemak%
') 0itamin larut dalam air%
 b% <ungsi C
") *erperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme
energi%
') 1ntuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh%

6
 

4) Sebagai koen+im atau sebagai bagian dari en+im%

2.1. $tatus &'('


Menurut ;obinson G 8eighley, status gi+i adalah keadaan
kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan makanan oleh
tubuh%
<aktor B faktor yang memengaruhi status gi+i C
"% <aktor langsung C
a% -supan berbagai makanan
 b% Penyakit
'% <aktor tidak langsung C
a% konomi keluarga, penghasilan keluarga merupakan faktor 
yang memengaruhi kedua faktor yang berperan langsung
terhadap status gi+i%
 b% Produksi pangan, peranan pertanian dianggap penting
karena kemampuannya menghasilkan produk pangan%
&% *udaya, masih ada keper&ayaan untuk memantang makanan
tertentu yang dipandang dari segi gi+i sebenarnya
mengandung +at gi+i yang baik%
d% Kebersihan lingkungan, kebersihan lingkungan yang jelek 
akan memudahkan anak menderita penyakit tertentu seperti
ISP-, infeksi saluran pen&ernaan%
e% <asilitas pelayanan kesehatan sangat penting untuk 
menyokong status kesehatan dan gi+i anak%

2.1. &'(' $e'mbang


Kebutuhan gi+i adalah banyaknya +at gi+i yang dibutuhkan
oleh seseorang untuk men&apai dan mempertahankan status gi+i
adekuat%
K.- C Ke&ukupan .i+i yang Dianjurkan%
;D- C ;e&ommonded Dietary -lloan&e (angka ke&ukupan +at
gi+i untuk rata B rata penduduk atau masyarakat di suatu negara)%
DK.- C Daftar Ke&ukupan .i+i yang Dianjurkan%
Kegunaan DK.- C
"% Memberikan gambaran konsumsi +at gi+i rata 2 rata yang
dianggap &ukup untuk dikonsumsi%
'% Menilai ke&ukupan gi+i yang di&apai melalui konsumsi
makanan%
4% Peren&anaan pemberian makanan balita%
>% Peren&anaan penyediaan pangan tingkat regional dan nasional%

7
 

Dasar Menyusun menu seimbang C


"% Sumber +at tenaga (makanan pokok) sumber karbohidrat%
'% Sumber +at pembangun (protein nabati dan heani)%
4% Sumber +at pengatur%
Dalam penanganan masalah gi+i, beberapa faktor yang
mempengaruhi, antara lain, adalah masih tingginya angka
kemiskinanH rendahnya kesehatan lingkunganH belum
optimalnya kerjasama lintas sektor dan lintas program,
melemahnya partisipasi masyarakatH terbatasnya aksesibilitas
 pangan pada tingkat keluarga terutama pada keluarga miskinH
masih tingginya penyakit infeksiH belum memadainya pola
asuh ibuH dan rendahnya akses keluarga terhadap pelayanan
kesehatan dasar%

2.1./ Pangan Dan &'(' $ebaga' "n0estas' Pembangunan


Pembangunan suatu bangsa bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan setiap arga negara% Peningkatan kemajuan dan
kesejahteraan bangsa sangat tergantung pada kemampuan dan kualitas
sumberdaya manusianya% 1kuran kualitas sumberdaya manusia dapat
dilihat pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sedangkan ukuran
kesejahteraan masyarakat antara lain dapat dilihat pada tingkat kemiskinan
dan status gi+i masyarakat% Pangan dan gi+i merupakan salah satu faktor 
yang mempunyai peran yang sangat penting dalam pen&apaian IPM dari
suatu negara% Peran pangan dan gi+i sebagai modal pembangunan bangsa,
seperti ulasan berikut C
"% Pangan dan .i+i untuk Pertumbuhan dan Ke&erdasan
Penelitian telah menunjukkan peran penting +at gi+i tidak 
saja pada pertumbuhan fisik tubuh tetapi juga dalam
 pertumbuhan otak, perkembangan perilaku, motorik, dan
ke&erdasan (!alal, '#)% Martorell pada tahun "##5 telah
menyimpulkan kekurangan gi+i pada masa kehamilan dan anak 
usia dini menyebabkan keterlambatan dalam pertumbuhan fisik,
 perkembangan motorik, dan gangguan perkembangan kognitif%

8
 

.i+i sangat diperlukan pada ibu hamil saat mengandung


untuk perkembangan otak janin sampai anak berusia ' tahun%
-ir susu ibu juga sangat diperlukan bagi bayi untuk tumbuh
kembang% Pemberian air susu ibu (-SI) ekslusif selama 5 bulan
sampai anak berusia '> tahun membuktikan adanya perbedaan
tumbuh kembang anak yang baik se&ara sosial dan kognitif%
Sebaliknya jika kekurangan gi+i dapat berdampak pada
 perubahan perilaku sosial serta menurunnya kemampuan belajar 
dan berfikir% -nak yang memiliki status gi+i kurang atau buruk 
(undereight) berdasarkan pengukuran berat badan terhadap
umur (**@1) dan pendek atau sangat pendek (stunting)
 berdasarkan pengukuran tinggi badan terhadap umur (T*@1)
yang sangat rendah dibanding standar 8E mempunyai resiko
kehilangan tingkat ke&erdasan atau intelligen&e Juotient (I?)
sebesar "2": poin%
'% Pangan dan .i+i untuk Kesehatan dan Produkti9itas
  Status gi+i masyarakat merupakan salah satu faktor yang
menentukan kualitas hidup dan produkti9itas kerja% *erbagai
 penelitian baik yang dilakukan di luar negeri maupun di
Indonesia menunjukkan baha keadaan kurang gi+i dapat
menghambat akti9itas kerja yang akan menurunkan
 produkti9itas kerja% Eal ini disebabkan karena kemampuan kerja
seseorang sangat dipengaruhi oleh jumlah energi yang tersedia,
dimana energi tersebut diperoleh dari makanan sehari2hari dan
 bilamana jumlah makanan sehari2hari tak memenuhi kebutuhan
tubuh, maka energi didapat dari &adangan tubuh (;a&hmad
Soegih dkk, "#$6)%
Keadaan gi+i seseorang merupakan gambaran apa yang
dikonsumsinya dalam jangka aktu yang &ukup lama% *ila
kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai penyakit defisiensi
yang nyata, tetapi akan timbul konsekensi fungsional yang
lebih ringan dan kadang2kadang tidak disadari kalau hal tersebut
karena faktor gi+i (-ri -gung, '')% Kekurangan +at gi+i,

9
 

khususnya energi dan protein, pada tahap aal menimbulkan


rasa lapar dalam jangka aktu tertentu berat badan menurun
yang disertai dengan penurunan kemampuan (produkti9itas)
kerja% Kekurangan yang berlanjut akan mengakibatkan keadaan
gi+i kurang dan gi+i buruk% *ila tidak ada perbaikan konsumsi
energi dan protein yang men&ukupi akhirnya akan mudah
terserang infeksi (penyakit) (Drajat Martianto, "##')%
7ontohnya pada penelitian dampak anemia pada
kelompok penduduk deasa ternyata juga mengurangi
 produkti9itas kerjanya (Eusaini et al, "#$>)% Eal ini akan
 berakibat serius mengingat pada saat yang sama, penderita
anemia pada usia produktif yang berjumlah hampir :' juta jia
akan menurunkan produkti9itas kerja '24 persen%
4% Pangan dan .i+i sebagai Penentu Daya Saing *angsa
The Global Competitiveness Report '"2'"" yang
dikeluarkan World Economic Forum  pada September '"
menyebutkan, peringkat daya saing Indonesia meningkat dengan
sangat bermakna% Indonesia dinilai sebagai salah satu negara
dengan prestasi terbaik% Tentu saja prestasi ini harus
dipertahankan bahkan terus ditingkatkan diantaranya dengan
melakukan upaya perbaikan kualitas pangan dan gi+i
masyarakat% !ika tingkat konsumsi makanan seimbang dan
 bergi+i baik maka akan meningkatkan status kesehatan yang
merupakan salah satu indikator penting bersama pendidikan
dalam menentukan daya saing bangsa%
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pangan dalam
rumah tangga terutama pada ibu hamil dan anak balita akan
 berakibat pada kekurangan gi+i yang berdampak pada lahirnya
generasi muda yang tidak berkualitas% -pabila masalah ini tidak 
diatasi maka dalam jangka menengah dan panjang akan terjadi
kehilangan generasi ( generation lost) yang dapat mengganggu
kelangsungan berbagai kepentingan bangsa dan negara%
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh
ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas,

10
 

yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat,
kesehatan yang prima, serta tangkas dan &erdas% *ukti empiris
menunjukkan baha hal ini sangat ditentukan oleh status gi+i
yang baik, dan status gi+i yang baik ditentukan oleh jumlah dan
kualitas asupan pangan yang dikonsumsi% Masalah gi+i kurang
dan buruk dipengaruhi langsung oleh faktor konsumsi makanan
dan penyakit infeksi% Se&ara tidak langsung dipengaruhi oleh
 pola asuh, ketersediaan dan konsumsi pangan beragam, faktor 
sosial2ekonomi, budaya dan politik% .i+i kurang dan gi+i buruk 
yang terus terjadi dapat menjadi faktor penghambat dalam
 pembangunan nasional%
In9estasi gi+i berperan penting untuk memutuskan
lingkaran setan kemiskinan dan kurang gi+i sebagai upaya
 peningkatan kualitas SDM% *eberapa dampak buruk kurang gi+i
adalah rendahnya produkti9itas kerja, kehilangan kesempatan
sekolah, dan kehilangan sumber daya karena biaya kesehatan
yang tinggi%

2.1. Pen'la'an $tatus &'('


Penilaian status gi+i se&ara langsung menurut Supariasa ('")
dapat dilakukan denganC
") -ntropometri
-ntropometri adalah ukuran tubuh manusia% Sedangkan
antropometri gi+i adalah berhubungan dengan berbagai ma&am
 pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dan tingkat
umur dan tingkat gi+i% -ntropometri se&ara umum digunakan
untuk melihat keseimbangan asupan protein dan energi%
Menurut Depkes ;I (':) Parameter berat badan @ tinggi badan
 berdasarkan kategori 2S&ore diklasifikasikan menjadi > yaituC
") .i+i *uruk ( Sangat Kurus) C 24 SD
') .i+i Kurang (Kurus) C24SDs@d2'SD
4) .i+i *aik (3ormal) C2'SDs@dL'SD
>) .i+i ebih (.emuk) CL'SD

11
 

a. Indeks Massa Tubuh


Dengan IMT akan diketahui apakah berat badan seseorang
dinyatakan normal, kurus atau gemuk% Penggunaan IMT hanya
untuk orang deasa berumur  "$ tahun dan tidak dapat
diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragaan%
1ntuk mengetahui nilai IMT, dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut C
IMT F *erat *adan (Kg)
  Tinggi *adan' (m)
*atas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan
<-@8E, yang membedakan batas ambang untuk laki2laki
dan perempuan% Disebutkan baha batas ambang normal untuk 
laki2laki adalahC ',"2':, dan untuk perempuan adalah C "$,62
'4,$% 1ntuk kepentingan pemantauan dan tingkat defesiensi
kalori ataupun tingkat kegemukan, lebih lanjut <-@8E
menyarankan menggunakan satu batas ambang antara laki2laki
dan perempuan% Ketentuan yang digunakan adalah
menggunakan ambang batas laki2laki untuk kategori kurus
tingkat berat dan menggunakan ambang batas pada perempuan
untuk kategorigemuk tingkat berat% 1ntuk kepentingan
Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan
 pengalam klinis dan hasil penelitian dibeberapa negara
 berkembang% Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang
IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut C
Kategori IMT yaitu sebagai berikut C
Kurus yaitu C
a% Kekurangan berat badan tingkat berat  "6,
 b% Kekurangan berat badan tingkat ringan "6,2 "$,>
&% 3ormal "$,:2':,
.emuk yaitu C
a% Kelebihan berat badan tingkat ringan ':,2 '6,
 b% Kelebihan berat badan tingkat berat  '6,
!ika seseorang termasuk kategori C

12
 

"% IMT  "6, C keadaan orang tersebut disebut kurus dengan


kekurangan berat badan tingkat berat atau Kurang nergi
Kronis (KK) berat%
'% IMT "6, 2 "$,> C keadaan orang tersebut disebut kurus
dengan kekurangan berat badan tingkat ringan atau KK 
ringan%
4% IMT "$,: 2 ':, C keadaan orang tersebut termasuk kategori
normal%
>% IMT ':," 2 '6, C keadaan orang tersebut disebut gemuk 
dengan kelebihan berat badan tingkat ringan%
:% IMT  '6, C keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan
kelebihan berat badan tingkat berat
b. ingkar engan !tas
Disribusi lemak dalam tubuh dapat diketahui dengan
menggunakan pengukuran lingkar lengan atas (-),
 pengukuran lingkar panggul @ pinggang, dan melihat &iri fisik 
 bentuk tubuh% emak yang berada di sekitar perut memberikan
resiko kesehatan yang lebih tinggi
dibandingkan lemak di daerah paha atau bagian tubuh%yang lain%
Suatu metoda yang sederhana namun &ukup akurat untuk 
mengetahui hal tersebut adalah lingkar pinggang%
&%  "asal Metabolic Rate, *M; (Marks et al ')
aju metabolisme dasar adalah ukuran energi yang diperlukan
untuk mempertahankan hidup C fungsi paru dan ginjal, kerja
 pompa jantung, pemeliharaan gradien ion lintas membran,
 berbagai reaksi biokimia, dan seterusnya% *M; biasanya
ditentukan dari pengukuran ke&epatan konsumsi oksigen atau
 produksi panas oleh seseorang dalam keadaan istirahat, yang
 baru terjaga pada pagi hari seteah berpuasa paling sedikit selama
"' jam% Dengan demikian, pada prakteknya *M; sebenarnya
adalah laju metabolisme istirahat #resting metabolic rate, ;M;)%
1ntuk menentukan *M; pada manusia, para dokter biasanya
menggunakan berat badan untuk penghitungan karena mudah

13
 

diukur dan dapat diandalkan% *anyak persamaan untuk 


memperkirakan *M; berdasarkan berat badan membedakan pri
dan anita% Perbedaan2perbedaan yang berkaitan dengan jenis
kelamin ini dapat dihilangkan apabila *M; berdasarkan massa
 bebas2lemak ( $ree $at mass, <<M), yang setara dengan masa
tubuh total dikurangi massa jaringan adiposa% Dengan <<M,
*M; dihitung menggunakan persamaan *M; F "$5 L <<M N
'4,5 kkal@kg@hari% ;umus ini dapat diterapkan untuk kedua jenis
kelamin dan serupa dengan rumus yang digunakan untu
memperoleh perkiraan kasar *M;%
<aktor yang mempengaruhi *M; C
a% !enis kelamin (pria lebih besar daripada anita)
 b% Suhu tubuh (meningkat pada demam)
&% Suhu ingkungan (meningkat pada &ua&a dingin)
d% Status tiroid (meningkat pada hipertiroidisme)
e% Kehamilan dan menyusui (meningkat)
f% 1sia (meningkat pada masa anak2anak)
Metode untuk menghitung *M; 
a% Persamaan an
*M; anita F 6#: L (6,"$ N ** dalam Kg)
*M; pria F $6# L (",' N ** Kg)
 b% Persamaan Earris dan *enedi&t
*M; anita F 5: L (#,5 N **) L (",$ N T*) B (>,6 B 1)
*M; pria F 55 L ("4,6 N **) L (: N T*) B (5,$ N 1)
** C berat badan (kg), T* C tinggi badan (&m), 1 C usia
(tahun)
Kategori dan -mbang *atas Status .i+i -nak 
*erdasarkan Indeks (Kemenkes, '")

Indeks Karegori Status .i+i -mbang *atas


(2S&ore)
*erat *adan menurut .i+i *uruk  24 SD
1mur 
(**@1) .i+i Kurang 24 SD s@d  2' SD
-nak 1mur 25 *ulan .i+i *aik 2' SD s@d ' SD

.i+i ebih  ' SD

Panjang *adan menurut Sangat Pendek  24 SD


1mur 
(P*@1) atau Pendek 24 SD s@d 2' SD
Tinggi *adan menurut  3ormal 2' SD s@d ' SD

14
 

1mur 
(T*@1)
-nak 1mur 25 bulan Tinggi  ' SD

*erat *adan menurut Sangat Kurus  24 SD


Panjang *adan (**@P*)
-tau Kurus 24 SD s@d  2' SD
*erat *adan menurut  3ormal 2' SD s@d ' SD
Tinggi *adan (**@T*)
-nak 1mur 25 bulan .emuk  ' SD

Indeks Massa Tubuh Sangat Kurus  24 SD


menurut 1mur 
(IMT@1) Kurus 24 SD s@d  2' SD
-nak 1mur 25 bulan  3ormal 2' SD s@d ' SD

.emuk  ' SD

Indeks Massa Tubuh Sangat Kurus  24 SD


menurut 1mur 
(IMT@1) Kurus 24 SD s@d  2' SD
-nak 1mur :2"$ Tahun  3ormal 2' SD s@d " SD

.emuk  " SD s@d ' SD

besitas  ' SD

Tabel "% Kategori dan -mbang *atas Status .i+i -nak 


Kemenkes '"
') Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode untuk menilai status gi+i
 berdasarkan atas perubahan2perubahan yang terjadi
dihubungkan dengan ketidak&ukupan +at gi+i, seperti kulit,
mata, rambut, dan mukosa oral atau organ yang dekat dengan
 permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid%
4) *iokimia
Penilaian status gi+i dengan biokimia adalah pemeriksaan
spesimen yang diuji se&ara laboratories yang dilakukan pada
 berbagai ma&am jaringan% !aringan tubuh yang digunakan antara

15
 

lain darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti
hati dan otot%
>) *iofisik 
Penilaian status gi+i se&ara biofisik adalah metode penentuan
status gi+i dengan melibat kemamapuan fungsi dan melihat
 perubahan struktur dari jaringan%
Penilaian status gi+i se&ara tidak Iangsung menurut Supariasa, ID3
('") dapat dilakukan denganC
") Sur9ey Konsumsi Makanan
Sur9ey konsumsi makanan adalah metode penentuan status gi+i
se&ara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis +at dan
gi+i yang dikonsumsi% Kesalahan dalam sur9ey makanan bisa
disebabkan oleh perkiraan yang tidak tepat dalam menentukan
 jumlah makanan yang dikonsumsi balita, ke&enderungan untuk 
mengurangi makanan yang banyak dikonsumsi dan menambah
makanan yang sedikit dikonsumsi ( The <lat Slope Syndrome),
membesar2besarkan konsumsi makanan yang bernilai sosial
tinggi, keinginan melaporkan konsumsi 9itamin dan mineral
tambahan kesalahan dalam men&atat (food re&ord)%
') Statistik 0ital
/aitu dengan menganalisis data beberapa statistik kesebatan
seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan
kematian karena penyebab tertentu dan data lainnya yang
 berhubungan dengan gi+i%
4) <aktor kologi
Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi
antara beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya%
!umlah makanan yang tersedia sangat tergantung dan keadaan
ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dan lain2lain%

2.2 %asus &'(' )' "n)*nes'a


2.2.1 Anem'a &'(' Bes'

16
 

-nemia gi+i besi adalah suatu keadaan dimana terjadi


 penurunan &adangan besi dalam hati, sehingga jumlah hemoglobin
darah menurun dibaah normal% Sebelum terjadi anemia gi+i besi,
diaali lebih dulu dengan keadaan kurang gi+i besi (K.*)% -pabila
&adangan besi dalam hati menurun tetapi belum parah, dan jumlah
hemoglobin masih normal, maka seseorang dikatakan mengalami
kurang gi+i besi saja (tidak disertai anemia gi+i besi)% Keadaan kurang
gi+i besi yang berlanjut dan semakin parah akan mengakibatkan
anemia gi+i besi, dimana tubuh tidak lagi mempunyai &ukup +at besi
untuk membentuk hemoglobin yang diperlukan dalam sel2sel darah
yang baru (Soekirman, ')%
-nemia ini disebabkan karena kekurangan +at besi sebagai
 penyebab utamanya% Pada pemeriksaan darah jika kadar hemoglobin
kurang dari batas sesuai umur atau keadaan fisiologis dan kadar serum
feritin kurang dari "' m&J@d (Samdjaja G -tmarita, '#)%
-nemia .i+i *esi (-.*)% Penyakit ini dikenal dengan penyakit
kurang darah% Penyakit ini adalah (-diningsih, '")C
"% Karena konsumsi +at besi yang terkandung dalam makanananya
tidak men&ukupi kebutuhan sehari2hariH
'% Kehilangan +at gi+i besi yang meningkat disebabkan oleh in9estasi
&a&ing (&a&ingan)
Tanda2tanda -.* adalah :, yaitu esu, emah, eth, elah,
dan unglai% Pen&egahan yang dapat dilakukan dengan mengonsumsi
sumber makanan yang kaya akan +at besi seperti hati, daging, kuning
telur, udang, sayuran hijau tua, dan lain2lain% 8alaupun tidak 
mengandung +at besi air jeruk dapat diberikan sebagai penambah
9itamin 7 yang dapat membantu penyerapan +at besi(-diningsih,
'")%
-nemia gi+i besi terjadi karena kurangnya intake (konsumsi) +at
 besi (<e) dari angka ke&ukupan yang dianjurkan dan absorbsi
(penyerapan) +at besi yang rendah% .ejala yang timbul antara lain tubuh
lesu atau lemah, daya tahan tubuh menurun, serta mudah sakit (terutama
terkena infeksi) sehingga badan terus melemah dan akhirnya tidak 
memiliki nafsu makan% Keadaan anemia gi+i se&ara perlahan2lahan akan

17
 

mengakibatkan penderita mudah terkena penyakit karena daya tahan


tubuhnya menurun, pertumbuhan dan kesegaran fisik menurun, serta
interaksi sosial dengan lingkungannya juga menurun%
Makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita
anemia +at besi, yaitu makanan sumber protein heani karena mudah
diserap di dalam tubuh, seperti hati, daging sapi, telur, dan ikan%
Makanan lain yang juga kaya +at besi diantaranya gandum, jagung,
kentang, ubi jalar, beras merah atau putih, ketan hitam, ka&ang2
ka&angan, tahu, kurma, apel, jambu, belimbing, dan a9okad
(8irakusumah, '")%
-nemia atau penyakit kurang darah sering dianggap sebagai
 penyakit yang tidak membahayakan% *iasanya dalam tahap ringan,
anemia seringkali tidak menimbulkan gangguan yang berarti% Eal
tersebut membuat penyakit ini &enderung diabaikan% Padahal, jika
dibiarkan berlarut2larut, anemia bukan saja menurunkan kualitas hidup,
melainkan juga membaa kematian(8irakusumah, '")%
Siklus biologis membuat anita lebih rentan terserang anemia
dibandingkan pria% Eal lain yang membuat anita berisiko terkena
anemia adalah siklus haid atau menstruasi yang tidak normal
(8irakusumah, '")%
"% +akt*r r's'k* untuk anem'a .ibney, dkk, '#)
%) &impanan 'at besi (ang buruk 
Simpanan +at besi dalam tubuh orang2orang -sia memiliki
 jumlah yang tidak besar, terbukti dari rendahnya kadar 
hemosiderin dalam sumsum tulang dari rendahnya simpanan +at
 besi yang buruk, maka defisiensi ini akan semakin parah pada
 bayi yang hanya mendapat -SI saja dalam periode aktu yang
lama%
) *etidakcukupan gi'i
Penyebab utama anemia karena defisiensi +at besi, khususnya di
negara berkembang, adalah konsumsi gi+i yang tidak memadai%
*anyak orang bergantung hanya pada makanan nabati yang
memiliki absorbsi +at besi yang buruk dan terdapat beberapa +at
dalam makanan tersebut yang memengaruhi absorbsi besi%

18
 

+) ,eningkatan kebutuhan
Terdapat peningkatan kebutuhan +at besi selama kehamilan%
Pertumbuhan yang &epat selama masa bayi dan kanak2kanak 
meningkatkan pula kebutuhan +at besi% Kebutuhan +at besi, juga
mengalami peningkatan kebutuhan yang &ukup besar selama
 pubertas, pada remaja putri, aal menstruasi memberikan beban
ganda%

2. Penegahan )an -engen)al'an anem'a karena )e!'s'ens' (at


bes'
Prinsip dasar dalam pen&egahan anemia karena defisiensi +at besi
adalah memastikan konsumsi +at besi se&ara teratur untuk 
memenuhi kebutuhan tubuh dan untuk meningkatkan kandungan
serta bioa9ailabilitas +at besi dalam makanan% -da empat
 pendekatan utama (.ibney, dkk, '#)C
") Penyediaan suplemen +at besi
') <ortifikasi bahan pangan yang biasa dikonsumsi dengan +at besi
4) dukasi gi+i
>) Pendekatan berbasis horrikultur untuk memperbaiki
ketersediaan hayati +at besi pada bahan pangan yang umum%

3. Pre0alens'
-nemia karena defisiensi +at besi menyerang lebih dari '
milyar penduduk di dunia% Di negara berkembang, terdapat 46 juta
anita yang menderita anemia karena defisiensi +at besi%
Pre9alensi rata2rata lebih tinggi pada ibu hamil (:"=)
dibandingkan pada anita yang tidak hamil (>"=)% Pre9alensi di
antara ibu hamil ber9ariasi dari 4"= di -merika Selatan hingga
5>= di -sia bagian selatan (.ibney, dkk, '#)%
Kasus anemia di Indonesia terdapat "#,6= perempuan,
"4,"= laki2laki dan #,$= anak yang mengalami anemia% Sebanyak 
5,'= dari anemia tersebut adalah anemia mikrositik hipokrom
(sel yang ke&il dengan jumlah hemoglobin yang sedikit dalam sel),
yang paling banyak disebabkan oleh anemia defisiensi besi
( ;iskesdas '6)% Sedangkan berdasarkan ;iset Kesehatan Dasar 

19
 

 pada tahun '" yaitu sementara lebih dari " = anak usia sekolah
di Indonesia mengalami anemia (;iskesdas, '")%
-nemia defisiensi besi paling sering dijumpai pada bayi,
anak dan remaja karena pertumbuhan yang &epat membutuhkan
 banyak besi dan diet yang mengandung besi % -nemia di Indonesia
masih merupakan salah satu masalah gi+i utama disamping
kekurangan kalori protein (KKP), defisiensi 9itamin dan yodium%
Sekitar > = anak Indonesia usia "2"> tahun menderita anemia%
Sedangkan dari hasil penelitian oleh Dinas kesehatan !aa Tengah
tahun'6, pre9alensi penderita anemia anak usia sekolah di
 pro9insi !aa Tengah menunjukan sekitar ::,5 = anak usia
sekolah yang mengalami anemia defisiensi besi (Dinas Kesehatan
!aa Tengah, '6 )%
-nemia, merupakan masalah yang seringdialami oleh
 penduduk Indonesia%-nemia memang dianggap sepele oleh
 penduduk Indonesia, oleh sebab itu -nemia menjadi masalah
terbanyak yang ditangani mulai dari puskesmas hingga
rumahsakit%-da banyak masalah gi+i pada anak2anak di Indonesia,
namun yang dianggap memiliki dampak paling luas dan jangka
 panjang yaknianemia% !ika tidak diatasi, keduanya bisa memi&u
masalah kesehatan yang lain (-nas, '"4)% Kekurangan +at besi
mempengaruhi sekitar dua miliar orang di seluruh dunia dan
menghasilkan lebih dari : juta kasus anemia% Di sub Sahara
-frika, pre9alensi anemia defisiensi besi diperkirakan sekitar 5=
dengan > sampai := anak di baah usia lima tahun di 3egara
 berkembang menjadi kekurangan +at besi%(-guilar dkk, '"')
-nemia gi+i merupakan salah satu masalah gi+i utama di
indonesia% Pre9alensi anemia gi+i besi pada balita sebagian besar 
disebabkan kekurangan +at besi dalam makanan% -kibat nyata dari
anemia gi+i terhadap kualitas sumber daya manusia tergambar pada
angka kematian ibu danbayi, menurunkan prestasi belajar 
anaksekolah dan produktifitas pekerja% Dari aspek konsumsi
masalah yang belum terselesaikan adalah rendahnya konsumsi oleh

20
 

masyarakat kelompok ekonomi rendah%Dampak anemia pada anak 


sekolah adalah meningkatnya angka kesakitan dan kematian,
terhambatnya pertumbuhan fisik dan otak, terhambatnya
 perkembangan motorik, mental dan ke&erdasan% -nak2 anak yang
menderita anemia terlihat lebih penakut, dan menarik diri dari
 pergaulan sosial, tidak bereaksi terhadap stimulus, lebih pendiam
(;atih, '"')%
-nemia defesiensi besi merupakan masalah gi+i yang paling
la+im di dunia dan menjangkiti lebih dari 5 juta manusia%
Perkiraan pre9alensi anemia se&ara globaladalah sekitar :" =%
*andingkan dengan pre9alensi untuk balita yang sekitar >4 =,
anak usia skolah 46=, pria deasa hanya "$=, dan anita tidak 
hamil 44=, yang menyengsarakan sekitar >>= anita di seluruh
negara sedang berkembang (kisaran angka "4,>2$6,:=)% -ngka
tersebut terus membengkak hingga 6>= yang bergerak dari "4,>=
(Thailand) ke $:,:= (India) (-risman, '#)% Data di Indonesia
menunjukan sekitar 4,: juta anak di Indonesian menderita anemia%
*erdasarkan data sur9ey kesehatan rumah tangga tahun ':
 pre9alensi anemia pada anak usia sekolah men&apai '5,:=%
Sedangkan sur9ey yayasan kusuma bangsa di " SD di
!akartaditemukan 4>,"= anak menderita anemia% Pemeriksaan juga
menemukan baha > sekolah dari " SD yan gdi periksa terdapat
:26= anak mengalami anemia% Kondisi kurang darah ini lebih
 banyak di temukan padaanak perempuan (::=)% *erdasarkan
 beberapa hasil penelitian di Sulaesi 1tara, pre9alensi anemia
 pada anak sekolah usia 52"' tahun sebesar 5',$= dan pada tahun
' berdasarkan penelitian di *olaang Mongondo pre9alensi
anemia pada anak umur "2": tahun sebesar >=%

2.2.2 Malnutr's' %EP )an 4bes'tas5


A. %EP %ekurangan Energ' Pr*te'n5
1. De!'n's' %EP
Kekurangan nergi Protein (KP) adalah suatu penyakit
yang ditandai dengan kelainan patologi yang diakibatkan oleh

21
 

karena defisiensi protein saja atau defesiensi energi saja atau


 protein dan energi baik se&ara kuantitatif atau kualitatif yang
 biasanya sebagai akibat@berhubungan dengan penyakit infeksi%
Kekurangan nergi Protein (KP) adalah keadaan kurang
gi+i yang disebabkanrendahnya konsumsi energi dan protein dalam
makanan sehari2hari, sehingga tidakmemenuhi angka ke&ukupan
gi+i% (E% *oerhan% I% ;oedi% G E% Siti 3urul, '5, p% "6:)%
*erdasarkan proses terjadinya dapat dibedakan menjadi C
"% KP Primer C bila terjadinya akibat tidak tersedianya +at
gi+i@bahan makanan%
'% KP Sekunder C bila terjadinya karena adanya
kelainan@menderita penyakit%
Pada anak2anak, KP dapat CMenghambat pertumbuhan,
;entan terhadap penyakit infeksi, Mengakibatkan rendahnya
tingkat ke&erdasan%
Pada orang deasa, KP dapat C Menurunkan produktifitas
kerja, Menurunkan derajat kesehatan, ;entan terhadap serangan
 penyakit%
*entuk Kekurangan nergi Proein (KP), berdasarkan
 penyebab dan gambaran klinisnya dibedakan menjadi C
15 Marasmus
Marasmus adalah suatu keadaan kebutuhan minimal akan
energi atau kalori tidak dapat dipenuhi oleh pemberian
makanan dalam aktu yang lama%
.ejala klinis marasmus adalah ajah menyerupai orang tua,
sangat kurus karena hilangnya lemak dan otot2ototnya,
 perubahan mental, anak menangis terus, kulit kering dan
kendur, rambut rontok, lemak baah kulit berkurang, otot
atrofi sehingga tulang terlihat lebih jelas, diare atau konstipasi,
kelainan jantung, tekanan darah rendah, frekuensi napas
 berkurang, serta anemia (De9i, '")%

22
 

.ambar "% Marasmus


(httpC@@&olle&tions%info&olle&tions%org@ukedu@en@d@!h""ge@6%5%html)

25 %6as'*rk*r
.ejala klinis kasiorkor adalah penampilan seperti anak 
gemuk bilamana diet energi &ukup tapi kurang protein,
gangguan pertumbuhan, perubahan mental, edema, lemah,
anoreksia (hilang nafsu makan), perubahan arna rambut, kulit
 bintik merah@hitam, hati membesar, dan anemia (De9i, '")%

.ambar '% Kashiorkor 


(httpC@@&olle&tions%info&olle&tions%org@ukedu@en@d@!h""ge@6%5%html)

35 Marasmus7%6ash'*rk*r
.ejala Klinis Kurang nergi Protein (KP) dari
Marasmus2kashiorkor pada dasarnya adalah &ampuran dari
gejala marasmus dan kashiorkor, &irri khas yang dapat terlihat
se&ara klinis yakni C
a% *eberapa gejala klinik marasmus, terlihat sangat buruk 
dalam hal *erat *adan (**@1) berada dibaah  24 SD
dan bila di konfirmasi dengan **@T* dikategorikan sangat
kurusC **@T*  B 4 SD)%
 b% Kashiorkorm se&ara klinis terlihat disertai edema yang
 tidak men&olok pada kedua punggung kaki%

23
 

Menurut baku median 8E B 37ES, KP dibagi beberapa


tingkatan yaituC (httpC@@library%usu%a&%id@donload@fkm@fkmgi+i2
e9aany%pdf )
"% KP ;ingan bila berat badan menurut umur (**@1) 62$
= dan@atau berat badanmenurut tinggi badan (**@T*) 62
$= baku median 8E237ES%
'% KP Sedang bila **@1 526= baku median 8E237ES
dan@atau **@T* 526= baku median 8E237ES%
4% KP *erat bila **@1 5= baku median 8E237ES
dan@atau **@T* 5=baku median 8E237ES%

2. Mekan'sme Terja)'n8a %EP


Interaksi antara faktor2faktor keberadaan +at gi+i (faktor 
 penyebab), &adangan +at gi+i dalam tubuh, penyakit infeksi,
infestasi &a&ing, aktifitas (faktor penjamu), pantangan, &ara
 pengolahan (faktor lingkungan) sangat penting dipertahankan
dalam keadaan seimbang dan optimal% *ila keseimbangan ini tidak 
terjaga maka akan terjadi perubahan dalam tubuh, yakni terjadinya
 pemakaian &adangan +at gi+i yang tersimpan dalam tubuh%
*ila hal ini berlangsung lama maka berangsur2angsur 
&adangan tubuh akan berkurang dan akhirnya akan habis% Maka
untuk keperluan metabolisme dalam mempertahankan metabolisme
kehidupan sehari2hari, mulailah terjadi mobilisasi +at2+at gi+i yang
 berasal dari jaringan tubuh% Sebagai akibat hal tersebut, tubuh akan
mengalami penyusutan jaringan tubuh, kelainan metabolisme oleh
karena kekurangan +at2+at gi+i, kelainan fungsional, dan akhirnya
kerusakan organ tubuh dengan segala keluhan, gejala2gejala dan
tanda2tanda yang timbul sesuai dengan jenis +at gi+i yang menjadi
 pangkal penyebabnya, bila protein penyebabnya akan terjadi
kasiorkor, bila energi penyebanya akan terjadi marasmus atau
keduanya sebagai penyebab akan terjadi marasmus kasiorkor%
Dimulai dengan perubahan yang paling ringan sampai berat,
dimulai hanya dengan kekurangan &adangan +at gi+i (belum ada
 perubahan biokemik dan fisiologi), kelainan gi+i potensial (sudah
ada perubahan biokemik dan fisiologi), kelainan gi+i laten (gejala,

24
 

dan tanda klinis masih terbatas dan belum khas) sampai terjadi
kelainan gi+i klinik (gejala, dan tanda klinis khas dan jelas)% Se&ara
singkat dapat digambarkan patogenesa terjadinya KP sebagai
 berikut C

.ambar 4% Patogenesa KP


(httpC@@%idijembrana%or%id@indeN%phpAmoduleFartikelGkodeF")

3. Pre0alens'
Kekurangan nergi Protein (KP) biasanya menyerang
anak2anak kurang dari : tahun, dimana pada saat itu kebutuhan
energi dan protein sangat tinggi% Marasmus sering dijumpai pada
anak  " tahun, di daerah urban, sedangkan kasiorkor sering
dijumpai pada usia  ' tahun di daerah yang kumuh dan padat
 penduduk%
Di 3egara terkebelakang,  B : = anak menderita KP yang
 berat, : = anak menderita KP sedang% Di 3egara berkembang '
= anak menderita KP berat, "# = menderita KP sedang% Di
Kota *esar, seperti di -merika Selatan dan -sia lebih sering
dijumpai kasus marasmus sedangkan di -frika Selatan lebih sering
kasiorkor%
Di Indonesia berdasarkan S1S3-S "##$ dijumpai
 pre9alensi KP pada balita (dari '4%4'4%64" balita) adalah sebagai
 berikut C
"% KP ;ingan >%:65%4: ("#,5=)
'% KP Sedang "%#:>%: ($,>=)

25
 

4% KP *erat #6'%'#' (>,'=)


Dengan melihat pre9alensi tersebut, di Indonesia KP sudah
menjadi masalah gi+i pokok yang perlu mendapat perhatian karena
akan mempunyai dampak yang sangat luas meliputi gangguan
fisik, mental, dan intelegensia, dan akan berpengaruh terhadap
Sumber Daya Manusia (SDM) dari bangsa Indonesia ke depan%

B. 4bes'tas
1. De!'n's' 4bes'tas
besitas adalah keadaan ketika berat badan melebihi berat
 badan normal yang disesuaikan dengan tinggi badan, dan disertai
 penumpukan jaringan lemak% Penyebab utama obesitas pada anak 
adalah pola makan anak yang tidak sehat, mitos salah (anak gemuk 
adalah anak sehat) dan faktor genetik (hanya "=)% Kelebihan berat
 badan pada anak bisa jadi pemi&u berbagai komplikasi, seperti
kadar kolesterol tinggi di dalam darah, tekanan darah tinggi
(hipertensi), dan penebalan pembuluh darah jantung% (<ebry,
ulfito, '")

.ambar >% -nak yang mengalami obesitas


SumberC 8ahyu, .enis .% '#

besitas disebabkan dua faktor% Pertama, faktor hormonal,


 biasanya kalau dikeluarganya ada yang obesitas, si anak ada
ke&enderungan obesitas tapi itu ke&il sekali% <aktor kedua, yaitu

26
 

faktor idiopatik yang tidak diketahui penyebabnya% Itu perlu


diperhatikan dulu adanya gangguan hormonal maupun
nonhormonal% -nak bisa dikatakan obesitas jika usianya sudah '
tahun, tapi harus diteliti dulu, apakah anak obesitas atau bukan, di
lihat dari pengukuran antrometri% (3o9ita, '6)
2. Man'!estas' *bes'tas
Se&ara klinis obesitas mudah dikenali karena mempunyai
tanda dan gejala yang khas antara lain ajah membulat, pipi
tembem, dagu rangkap, leher relati9e pendek, dada yang
menggembung dengan payudara yang membesar mengandung
 jaringan lemak% Perut bun&it dan dinding perut berlipat2lipat serta
kedua tungkai umumnya berbentuk O dengan kedua pangkal paha
 bagian dalam saling menempel dan menyebabkan le&et% Pada anak 
laki penis tampak ke&il karena terkubur dalam jaringan lemak 
suprapublik% Eal ini seringkali menyebabkan ornag tua menjadi
sangat khaatir dan segera membaanya ke dokter% besitas
mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anak dan kematian,
antara lain penyakit kardio9askuler, dilipidemia, dan hipertensi%
(3o9ita, '6)
3. Dam-ak *bes'tas
Dampak obesitas menurut 3o9ita, '6 dapat terjadi dalam
 jangka pendek maupun jangka panjang, antara lainC
"% .angguan psikososial, rasa rendah diri, depresi, dan menarik 
diri dari lingkungan% Eal ini karena anak obese sering menjadi
 bahan olok2olokan teman main dan teman sekolah% Dapat pula
karena ketidakmampuan untuk melaksanakan suatu
tugas@kegiatan, terutama olahraga akibat adanya hambatan
 pergerakan oleh kegemukannya%
'% Pertumbuhan fisik@linier yang lebih &epat dan usia tulang yang
lebih lanjut disbanding usia biologinya%
4% Masalah ortopedi akibat beban tubuh yang terlalu beratC slipped
&apital femoral epiphysis%

27
 

>% .angguan pernappasanC infeksi saluran nafas, tidur ngorok,


sering mengantuk siang hari%
:% .angguan endokrinC menars lebih &epat terjadi%
. Pre0alens' *bes'tas )' "n)*nes'a
Eingga hari ini, Indonesia masih menghadapi persoalan
kekurangan gi+i (malnutrisi) di satu sisi dan peningkatan pre9alensi
kegemukan dan obesitas di sisi lainnya, terutama di kota2kota besar 
di Indonesia, seperti !akarta, *andung, Surabaya dan sebagainya%
Meskipun tidak mudah mendapatkan data yang akurat
mengenai jumlah dan pre9alensi kegemukan dan obesitas pada
anak di Indonesia, penelitian yang dilakukan oleh Dr% Damayanti
 bersama koleganya yang tergabung dalam Masyarakat Pediatri
Indonesia dapat menjadi gambaran mengenai fenomena ini%
(8ahyu, '#)
Penelitian dilakukan terhadap anak2anak sekolah dasar di
sepuluh kota besar Indonesia periode ''2': dengan metode
a&ak% Easilnya, pre9alensi kegemukan pada anak2anak usia sekolah
dasar se&ara berurutan dari yang tertinggi ialah !akarta (':=),
Semarang ('>,4=), Medan ("6,6:=), Denpasar ("",6=), Surabaya
("",>=), Padang (6,"=), Manado (:,4=), /ogyakarta (>=), dan
Solo (',"=)% ;ata2rata pre9alensi kegemukan di sepuluh kota besar 
tersebut men&apai "','=% (8ahyu, '#)
<enomena peningkatan pre9alensi kegemukan dan obesitas
 pada anak di Indonesia sangat men&emaskan% <enomena yang
 banyak dijumpai pada anak terutama di kota2kota besar pada
masyarakat kelas menengah atas ini terjadi akibat rendahnya
kesadaran masyarakat dalam mendidik anak2anak mereka untuk 
hidup lebih sehat dengan &ara men&ukupi kebutuhan asupan serat
hariannya, banyak berakti9itas dan &ukup berolahraga, serta
menghindari mengonsumsi makanan2makanan yang tinggi kadar 
kalorinya, seperti pada makanan2makanan &epat saji dan
sebagainya% (8ahyu, '#)

2.2.3 %ekurangan 9'tam'n A

28
 

0itamin - merupakan salah satu +at gi+i dari golongan 9itamin


yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan mata
(agar dapat melihat dengan baik)% Selain itu juga untuk menjaga
kesehatan tubuh se&ara umum yaitu meningkatkan daya tahan tubuh
dalam melaan penyakit misalnya &ampak, diare, dan penyakit infeksi
lain%
1. Ak'bat kekurangan 0'tam'n A -a)a anak 
Penyakit mata yang diakibatkan kekurangan 9itamin -
disebut Nerophtalmia% Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan
yang paling sering terjadi pada anak2anak usia '24 tahun% Eal ini
karena setelah disapih, anak tidak diberi makanan yang memenuhi
syarat gi+i, sementara itu anak belum bisa mengambil makanan
sendiri(<ebry G ulfito, '")%
Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan 9itamin - (<ebry
G ulfito, '")%
"% *uta senja
Ini merupakan salah satu kondisi aal dari kekurangan 9itamin
-, yaitu ketidakmampuan menyesuaikan penglihatan dari
&ahaya terang ke &ahaya senja%
'% Perubahan pada mata
Kekurangan 9itamin - dapat menyebabkan kornea mata menjadi
kering, kusam, dan tak bersinar% Ini disebabkan karena kelenjar 
air mata tidak mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi
 pengeringan pada selaput yang menutupi kornea%
4% Infeksi
<ungsi kekebalan tubuh menurun karena kekurangan 9itamin -
sehingga mudah terserang infeksi% Kekurangan 9itamin - pada
anak2anak di samping dapat menyebabkan komplikasi pada
&ampak yang dapat menyebabkan kematian%
>% Perubahan pada kulit
Kulit menjadi kering dan kasar 
:% .angguan pertumbuhan
Kekurangan 9itamin - menghambat pertumbuhan sel2sel tubuh,
termasuk sel2sel tulang yang membentuk email di gigi terganggu
dan terjadi penge&ilan sel2sel yang membentuk dentin sehingga
gigi mudah rusak%

29
 

Kekurangan 9itamin - (K0-) dikenal sebagai buta senja atau


Nerophtalmia(mata kering) yang dapat berlanjut pada kebutaan%
Sejak tahun "#$2an, diketahui terjadi peningkatan angka kematian
 balita yang kurang 9itamin -, bahkan sebelum terlihat tanda2tanda
Nerophtalmia% Kurang 9itamin - dapat menyebabkan balita menjadi
 balita rentan terhadap penyakit infeksi (*aliati dkk, '")% Selain
itu, kekurangan 9itamin - dapat menyebabkan peradangan pada
kulit (dermatitis) dan meningkatkan kemungkinan terkena infeksi%
*eberapa penderita mengalami anemia% Pada kekurangan 9itamin
-, kadar 9itamin - dalam darah menurun sampai kurang dari ":
mikrogram@"m (kadar normal '2: mikrogram@"m)%
Kekurangan +at gi+i salah satunya adalah dengan tidak 
terpenuhinya kebutuhan 9itamin - dari makanan yang dikonsumsi%
Kurang 9itamin - pada aalnya menderita buta senja, yaitu
ketidakmampuan melihat &ahaya remang2remang pada sore hari%
Pen&egahan dengan mengonsumsi sumber 9itamin -, yaitu protein
heani dan betakaroten yang terdapat pada sayuran hijau dan buah
merah@kuning (-diningsih, '")%
!ika kekurangan 9itamin - berkelanjutan, maka akan
mengalami Neropthalmia yang dapat mengakibatkan kebutaan%
Selain itu, kekurangan 9itamin - dapat menyebabkan tubuh
menjadi rentan terhadap serangan bakteri dan 9irus karena daya
tahan tubuhnya menurun% Kekurangan 9itamin - juga dapat
mengakibatkan anemia karena sumsum tulang belakang tempat
memproduksi sel darah merah tidak berfungsi se&ara normal%
-rtinya, meskipun berproduksi, sel darah merah yang dihasilkan
tidak dapat bertahan lama dan mudah pe&ah% Keadaan inilah yang
menyebabkan anemia (8irakusumah, '")%

2. Pre0alens'
Defisiensi 9itamin - diperkirakan mempengaruhi jutaan anak 
di seluruhdunia% Sekitar ':%2:% anak2anak di negara

30
 

 berkembang menjadi buta setiap tahun karena kekurangan 9itamin


-, dengan pre9alensi tertinggi di -sia Tenggara dan -frika%
Dengan tingginya pre9alensi kekurangan 9itamin -, 8E telah
menerapkan beberapa inisiatif untuk suplementasi 9itamin - di
negara2negara berkembang% *eberapa strategi termasuk asupan
9itamin - melalui kombinasi pemberian -SI, asupan makanan,
fortifikasi makanan, dan suplemen% Melalui upaya 8E dan mitra2
mitranya, yang diperkirakan ",': juta kematian sejak "##$ di >
negara karena kekurangan 9itamin - telah dihindari (-nonim,
'"")

2.2. &angguan Ak'bat %ekurangan "*)'um &A%"5

Iodium merupakan unsur pembentuk hormon tiroid yang


 penting bagi maturasi skeletal dan perkembangan sistem saraf pusat%
.angguan akibat kekurangan Iodium (.-KI) meliputi penyakit
gondok ( goiter ), kretinisme endemi&, peningkatan mortalitas prenatal
dan pas&anatal, serta gangguan pada fungsi kognitif, sensorik, dan
motorik% Defisiensi iodium memberikan implikasi sosioekonomi
yang berat karena orang2orang% ( .ibney, dkk, '$)
Indikator untuk menilai gangguan akibat kekurangan iodium
(.-KI) adalah nilai tengah kadar iodium dalam urine (median
urinar( iodine) dan pre9alensi penyakit gondok (goiter)% 3ilai
median normal untuk kadar iodium dalam urine adalah "2' g@l%
nilai :2## g@ menunjukkan defisiensi ringan, '2># g@l
menunjukkan defisiensi sedang, dan nilai di baah ' g@l
menunjukkan defisiensi berat% Keberadaan penyakit gondok dinilai
melalui inspeksi dan palpasi serta intensitas penyakitnya
diklasifikasikan menurut ukuran kelenjar gondok tersebut% Kriteria
untuk menyingkirkan kemungkinan .-KI sebagai permasalahan
kesehatan masyarakat adalah pre9alensi penyakit gondok di baah
:= dari populasi penduduki% -nak2anak usia sekolah biasanya

31
 

menjadi kelompok sasaran untuk tindakan sur9eilans% ( .ibney, dkk,


'$)
Sebagian penduduk Indonesia yang tinggal dikaasan
 pegunungan dan perbukitan raan terkena penyakit ini%
Penyebabnya tanah perbukitan dan pegunungan tidak &ukup
mengandung yodium% /odium adalah +at gi+i mikro yang fungsi
utamanya untuk pembentukan hormon tiroid% Eormon tiroid ini
 berperan penting dalam pengaturan tingkat metabolisme basal hingga
:=% Kekurangan /odium dalam jangka aktu lama dapat
menyebabkan timbulnya penyakit gondok dan kretin (kerdil)% Selain
itu juga menyebabkan menurunnya ke&erdasan anak% (-diningsih,
'")
-nak2anak yang hidup di daerah yang kekurangan iodium
 biasanya memilki perkembangan mental dan motorik yang lebih
 buruk jika dibandingkan dengan anak2anak yang tidak tinggal di
daerah yang kekurangan iodium% ( .ibney, dkk, '$)
Demikian pula, kekurangan yodium pada anita hamil
kadang2kadang menyebabkan bayi meninggal dunia atau dilahirkan
dengan kelambatan mental dan@atau tuli% Eal ini dapat terjadi,
alaupun ibu tidak menderita penyakit gondok% (8erner, dkk, '")

1munya gejala .-KI ini berupa pembesaran kelenjar tiroid


yang biasa disebut gondok, &ebol dengan gejala hambatan
 pertumbuhan dan &a&at mental% Selain itu asupan yodium yang &ukup
dapat meningkatkan ke&erdasan anak% 3amun, tubuh manusia tidak 
dapat membuat unsure yodium% Kita harus mendapatkan yodium dari
luar tubuh (se&ara ilmiah), yakni melalui asupan yodium yang
terkandung dalam makanan dan minuman% (<ebry, ulfito, '")
1. Pre0alens' &A%: )' "n)*nes'a
1ntuk mengetahui masalah kurang yodium, pemantauan
 besaran masalah dilakukan berdasarkan sur9ei nasional% Pada
tahun "#$, pre9alensi (.-K/) pada anak usia sekolah dalah
'6,6=, pre9alensi ini menurun menjadi #,$= pada tahun "##$%

32
 

8alaupun terjadi perubahan yang berarti, .-K/ masih


dianggap masalah kesehatan masyarakat, karena se&ara umum
 pre9alensi masih di atas :=% Pre9alensi tersebut ber9ariasi antar 
ke&amatan dan masih dijumpai ke&amatan dengan pre9alensi
.-K/ di atas 4= (daerah endemik berat)% (*appenas, '>)
Dilaporkan dalam hasil sur9ai pemetaan gondok "##$
yang telah dipublikasikan 8E tahun ', baha "$,$=
 penduduk hidup di daerah endemik ringan, >,'= penduduk hidup
di daerah endemik sedang, dan >,:= penduduk hidup di daerah
endemik berat% Diperkirakan pula sekitar "$,' juta penduduk 
hidup di ilayah endemik sedang dan beratH dan 4#,' juta
 penduduk hidup di ilayah endemik ringan% Menurut jumlah
kabupaten di Indonesia, maka diklasifikasikan >,'= kabupaten
termasuk endemik ringan, "4,:= kabupaten endemik sedang, dan
:,"= kabupaten endemik berat% (*appenas, '>)
Tahun '4 dilakukan lagi sur9ei nasional, yang dibiayai
melalui Proyek IP2.-K/, untuk mengetahui dampak dari
inter9ensi program penanggulangan .-K/% Dari hasil sur9ei ini
diketahui se&ara umum baha T.; pada anak sekolah masih
 berkisar "","=% Sur9ei nasional e9aluasi IP .-K/ ini
menunjukkan baha 4:,$= kabupaten adalah endemik ringan,
"4,"= kabupaten endemik sedang, dan $,'= kabupaten endemik 
 berat% (*appenas, '>)

2.3 U-a8a Penanggulangan Masalah &'('


2.3.1 Penanggulangan %ekurangan ,at &'(' Bes'
") 7ara27ara Perbaikan Status .i+i
Pengaturan makanan adalah upaya untuk meningkatkan status gi+i,
antara lain menambah berat badan dan meningkatkan kadar Eb%
*erikut adalah pengaturan makanan yang bertujuan untuk 
meningkatkan status gi+iC
"% Kebutuhan energi dan +at gi+i ditentukan menurut umur, berat
 badan, jenis kelamin, dan akti9itasH

33
 

'% Susunan menu seimbang yang berasal dari beraneka ragam


 bahan makanan, 9itamin, dan mineral sesuai dengan kebutuhanH
4% Menu disesuaikan dengan pola makanH
>% Peningkatan kadar Eb dilakukan dengan pemberian makanan
sumber +at besi yang berasal dari bahan makanan heani karena
lebih banyak diserap oleh tubuh daripada sumber makanan
nabatiH
:% Selain meningkatkan konsumsi makanan kaya +at besi, juga
 perlu menambah makanan yang banyak mengandung 9itamin 7,
seperti pepaya, jeruk, nanas, pisang hijau, sao ke&ik, sukun,
dll%
') Penanggulangan Masalah .i+i
Seperti yang telah kita ketahui, masalah gi+i yang salah kian marak 
di negara kita% Dengan demikian diperlukan penanggulangan guna
memperbaiki gi+i masyarakat Indonesia%*erikut ini&ara2&ara yang
dapat dilakukan untuk menanggulangi gi+i salah, baik gi+i kurang%
Penanggulanganmasalahgi+ikurang
"% 1paya pemenuhan persediaan pangan nasional terutama melalui
 peningkatan produksi beranekaragam panganH
'% Peningkatan usaha perbaikan gi+i keluarga (1P.K) yang
diarahkan pada pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan
ketahanan pangan tingkat rumah tanggaH

4% Peningkatan upaya pelayanan gi+i terpadu dan sistem rujukan


dimulai dari tingkat Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), hingga
Puskesmas dan ;umah SakitH

>% Peningkatan upaya keamanan pangan dan gi+i melalui Sistem


Keaspadaan Pangan dan .i+i (SKP.)H

:% Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang


 pangan dan gi+i masyarakatH

5% Peningkatan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagai


 produk pangan yang bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat luasH

34
 

6% Inter9ensi langsung kepada sasaran melalui pemberian makanan


tambahan (PMT), distribusi kapsul 9itamin - dosis tinggi,
tablet dan sirup besi serta kapsul minyak beriodiumH

$% Peningkatan kesehatan lingkunganH

#% 1paya fortifikasi bahan pangan dengan 9itamin -&, Iodium, dan


at *esiH

"% 1paya pengaasan makanan dan minumanH

""% 1paya penelitian dan pengembangan pangan dan gi+i%

2.3.2 Penanggulangan Malnutr's'


A. Penanggulangan %EP
Salah satu upaya untuk menanggulangi masalah Kekurangan
nergi Protein (KP) adalah Paket Penanggulangan .i+i *uruk 
yang dikembangkan oleh klinik gi+i Puslitbang .i+i *ogor sejak 
tahun "#$"2"#$'% Paket ini menitikberatkan penerangan dan
 penyuluhan gi+i kepada ibu balita KP, sedangkan untuk anak balita
KP diberikan pengobatan raat jalan terhadap penyakit yang
dideritanya%
Sampai saat ini Puskesmas masih digunakan oleh sebagian
 besar masyarakat sebagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat%
1ntuk melihat kegunaannya di masyarakat, Paket Penanggulangan
.i+i *uruk tersebut diuji di Puskesmas% Tenaga Pelaksana .i+i
(TP.) di puskesmas sebagai penyuluh gi+i dalam penanggulangan
gi+i buruk, sedangkan dokter puskesmas memeriksa dan mengobati
 penyakit yang diderita oleh balita KP%
Kepada ibu balita KP diberikan penyuluhan oleh tenaga
Puskesmas (TP.) tentang gi+i dan kesehatan pada setiap kali
kunjungan ke puskesmas dengan materi penyuluhan antara lainC
manfaat makanan se&ara umum, makanan untuk anak "24 tahun,
makanan untuk balita KP, makanan untuk balita diare, dan
mengetahui faktor2faktor penyebab KP% Penyuluhan tersebut

35
 

dilakukan dengan menggunakan alat bantu  $ood models  dari


Puskesmas%
Kepada balita KP pada setiap kunjungan dilakukan
 pemeriksaan terhadap penyakit yang dideritanya dan diberikan obat2
obatan yang tersedia di Puskesmas serta diberi susu skim sebanyak 
': gram% Pengamatan terhadap perubahan klinis dilakukan oleh
dokter dan tenaga puskesmas (TP.)
Data yang dikumpulkan dari anak balita KP meliputiC berat
 badan, konsumsi makan dan jenis penyakit yang sering% Data
dikumpulkan melalui aan&ara ibu2ibu balita KP dengan tenaga
Puskesmas (TP.) pada setiap kunjungan%
1ntuk mengatasi masalah tersebut maka dibutuhkan kerja
sama antara pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat (<atimah
et al, '$)% 1ntuk solusi jangka panjang, pemerintah perlu
memikirkan tentang peningkatan kesejahteraan rakyat, karena
masalah gi+i kurang sebenarnya berakar pada masalah
 perekonomian, misalnya dengan &ara meningkatkan jia
enterpreunership masyarakat, sehingga masyarakat dapat kreatif 
untuk men&iptakan lapangan kerja sendiri% Selain itu untuk 
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gi+i, kiranya perlu
dilakukan upaya diseminasi informasi tentang gi+i kepada
masyarakat, misalnya melalui pendidikan kesehatan bagi ibu2ibu,
atau bagi kader kesehatan dan melakukan re9italisasi posyandu
sehingga posyandu dapat menjadi sumber informasi kesehatan yang
adekuat bagi masyarakat%
Selain itu untuk mengantisipasi masalah asupan nutrisi dan
 penyakit infeksi, perlu ditingkatkan upaya penyuluhan gi+i yang
 berkaitan dengan alternatif2alternatif makanan khususnya bagi
keluarga yang kurang mampu sehingga ada makanan pengganti
yang harganya lebih murah, serta pemberdayaan masyarakat untuk 
menjaga kebersihan lingkungannya karena gi+i kurang juga dapat
disebabkan oleh penyakit infeksi kronis pada balita dimana sebagian

36
 

 besar penyakit infeksi berasal dari kebersihan lingkungan yang tidak 


terjaga% 1ntuk mengatasi masalah ini diperlukan keterlibatan
 peraat komunitas untuk melakukan asuhan keperaatan pada
keluarga yang memiliki masalah kesehatan anak terutama anak 
dengan gi+i kurang, sehingga dapat dilakukan pembinaan keluarga
yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan keluarga
tersebut%

B. Penanggulangan 4bes'tas
Pen&egahan dan penanggulangan perlu dilakukan sedini
mungkin mulai dari usia muda% Dikarenakan kegemukan dan
obesitas pada masa anak berisiko tinggi menjadi obesitas dimasa
deasa dan berpotensi mengalami penyakit metabolik dan penyakit
degeneratif dikemudian hari% Profil lipid darah pada anak obesitas
menyerupai profil lipid pada penyakit kardio9askuler dan anak yang
obesitas mempunyai risiko hipertensi lebih besar% Dengan demikian
obesitas pada anak memerlukan perhatian yang serius dan
 penanganan yang tepat dengan melibatkan peran orang2orang dekat
dalam lingkungan hidupnya seperti orang tua dan guru di sekolah%
1ntuk itu Direktorat *ina .i+i Kementerian Kesehatan perlu
mengembangkan regulasi dalam bentuk Pedoman Penanggulangan
.i+i ebih%
angkah2langkah kegiatan tata laksana kasus kegemukan
dan obesitas anak pada Puskesmas (KM3KS ;I, '"')C
a% Melakukan assesment (anamnesa riayat penyakit dan penyakit
keluarga, pengukuran antropomentri dan status gi+i, pemeriksaan
fisik, laboratorium sederhana, anamnesa riayat diet)%
 b% -pabila hasil assesment   menunjukkan anak mengalami
kegemukan dan obesitas dengan komorbiditas (hipertensi,
diabetes melitus,  sleep apnea- "lount disease dan lain2lain),
maka dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut%

37
 

&% -pabila hasil assesment   menunjukkan anak mengalami


kegemukan dan obesitas tanpa komorbiditas maka dapat
dilakukan tatalaksana kegemukan dan obesitas di Puskesmas%
d% Melakukan konseling gi+i kepada anak dan keluarga agar 
melaksanakan pola hidup sehat selama 4 bulan%
e% Melakukan e9aluasi pada 4 bulan pertama%
") *ila berat badan anak turun atau tetap maka dianjurkan
untuk meneruskan pola hidup sehat dan dilakukan e9aluasi
kembali setiap 4 bulan%
') *ila berat badan anak naik, maka dilakukan kegiatan
 pengaturan berat badan yang terstruktur di puskesmas
 berupa C
a) Menyusun menu diet khusus bersama2sama keluarga
dibah bimbingan ahli gi+i disesuaikan dengan
tingkatan obesitas anak% Prinsip diet adalah rendah
energy dan protein sedang dengan mengutamakan
 protein bernilai biologis tinggi untuk menghindari
kehilangan masa otot
 b) Melakukan latihan fisik terpogram sesuai anjuran dokter 
dengan bimbingan guru@instruktur olahraga, orang
tua@keluarga%
&) Membuat &atatan kegiatan harian yang berisi C asupan
makan di rumah atau di luar rumah , akti9itas nonton T0
dan sejenisnya, bermain dan lain2lain%
f% akukan e9aluasi setelah 4 bulan% -pabila berat badan turun atau
tetap maka dianjurkan untuk melanjutkan kegiatan pengaturan
 berat badan yang terstruktur% -pabila berat badan naik atau
ditemukan kormobiditas, maka harus dirujuk ke rumah sakit%

2.3.3 Penanggulangan %ekurangan 9'tam'n A %9A5


a% Pemberian 9itamin - dosis tinggi se&ara berkala
7ara penanggulangan kekurangan 9itamin - dengan
menggunakan kapsul 9itamin - takaran tinggi umumnya disebut

38
 

strategi jangka pendek, strategi ini telah dijalankan di beberapa


negera, antara lain Indonesia, India, *angladesh, dan <ilipina
(;ahayu, "##$)%
Kapsul 9itamin - dosis tinggi berisi '% SI 9itamin - dan
> SI 9itamin  sebagai antioksida di dalam larutan menjadi kapsul
dibuat dari gelatin, jika ditelan dalam jangka aktu " menit di
dalam saluran pen&ernaan, gelatin tersebut sudah ter&erna%
.olongan sasaran program pengobatan dan pen&egahan
kekurangan 9itamin - dalam kapsul dosis tinggi yang dilaksanakan
oleh pemerintah Indonesia dalam hal ini Direktorat *ina .i+i%
Masyarakat adalah anak2anak penderita Nerophthalmia, kekurangan
gi+i, terkena &ampak semua anak yang antara "2: tahun dan ibu2ibu
yang baru melahirkan atau dalam masa nifas% Pemberian kapsul
dosis tinggi tidak dilakukan pada ibu hamil karena diduga dapat
menimbulkan akibat negatif pada bayi yang akan dilahirkan%
Se&ara serempak untuk anak balita pemberian kapsul 9itamin
- dosis tinggi diberikan pada bulan <ebruari dan -gustus% Eal ini
dilaksanakan untuk mempermudah administrasi dan meningkatkan
keberhasilan dalam pemberian karena para ibu2ibu sangat mudah
mengingatnya% !adal dosis pemberian 9itamin - '% I0 ini
sesuai dengan anjuran 8E%
Kelemahan &ara ini adalah perlu dana yang tinggi dan
melibatkan banyak petugas% 3amun, kendala ini dapat diatasi dan
 program ini tetap dilaksanakan karena efektifitasnya yang sangat
tinggi%
 b% <ortifikasi bahan makanan dengan 9itamin -
Strategi kedua berupa fortifikasi bahan makanan dengan
9itamin -% 7ara ini disebut juga suplementasi tak langsung dan
merupakan strategi jarak menengah% Karakterisik menu makanan di
daerah2daerah yang sedang berkembang adalah +at2+at gi+i didalam
makanan yang dikonsumsi tidak &ukup memenuhi kebutuhan tubuh,
tidak banyak ma&am bahan makanan yang dimakan setiap hari%
Dalam hal ketidak&ukupan +at gi+i mikro, seperti 9itamin - dapat

39
 

diatasi dengan menambahkan +at yang bergi+i yang kurang itu


kedalam bahan makanan tertentu yang biasa dikonsumsi masyarakat,
&ara ini disebut fortifikasi
Persyaratan yang harus dipunyai oleh bahan makan sehingga
dapat dilakukan fortifikasi yang berhasil adalah sebagar berikut
(*a9ernfeid, "#6$)C
a) at gi+i yang ditambahkan adalah gi+i yang kurang dari
kebutuhan sehari2hari%
 b) *ahan makanan tersebut dikonsumsi oleh sebagian besar 
 penduduk yang memerlukan +at gi+i%
&) *ahan makanan tersebut proses produksinya harus disentralisir 
 pada beberapa pabrik saja%
d) *ahan makanan tersebut tidak mengalami perubahan
organoleptik setelah fortifikasi dilakukan%
e) *ahan makanan udak mengalami perubahan harga yang berarti%
f) at gi+i yang ditambahkan tidak &epat rusak%
Kendala strategi kedua adalah kenyataan monosodium
glutamat (MS.) sebagar bahan makanan yang memenuhi syarat
untuk difortifikasi 9itamin -% Padahal MS. merupakan penyedap
masakan yang kontro9ersial, dalam arti sebagian masyarakat ada
yang menganggap berbahaya untuk kesehatan sehingga enggan
mengkonsumsikannya%
&% Penyuluhan gi+i
Tujuan utama dari penyuluhan gi+i adalah terjadinya
 perubahan tingkah laku keluarga, sehingga konsumsi makanan
sumber 9itamin - untuk anak balita terutama sayuran dan buah2
 buahan membudaya, serta dapat men&ukupi kebutuhan fisiologis
tubuh% Dalam jangka panjang kesadaran gi+i masyarakat merupakan
tumpuan utama terjadinya perbaikan gi+i yang mendasar dan lestari%
Penyuluhan gi+i ini dilakukan terus2menerus dan lintas sektoral
 berbagai bidang% Eal ini dilaksanakan melalui bidang pendidikan,
media masa, diskusi2diskusi ilmiah, penyuluhan masyarakat
langsung dan posyandu%

40
 

Kendala penyuluhan gi+i adalah adanya budaya masyarakat


di bidang pertanian berupa masih jarangnya petani yang khusus
menanam tanaman bahan makanan yang mengandung 9itamin -
yang kebanyakan berupa buah2buahan, serta kebiasaan para petani
rnelakukan prosedur yang salah dalam memperlakukan buah2buahan
 pas&a panen sering mengurangi kandungan 9itamin -% *udaya
 perilaku makan yang salah juga menjadi kendala strategi ini sebagai
&ontoh adalah pantangan pada buah, makan buah hanya untuk gengsi
 bukan merupakan suatu kebutuhan sehingga tidak dilakukan se&ara
rutin alaupun sudah diinformasikan melalui penyuluhan% Kendala
terakhir berupa biaya, terutama bila penyuluhan harus diadakan
sendiri oleh masyarakat%
Salah satu &ara peme&ahan masalah pemakaian 9itamin -
adalah melakukan pendidikan gi+i sejak dini% Pendidikan gi+i
 bertujuan menanamkan kesadaran baha makanan yang &ukup
diperlukan oleh tubuh, memberi ke&akapan memilih makanan yang
memenuhi keperluan tubuh, sehingga selanjutnya terujud dalam
kebiasaan makan yang sehat% Strategi ini bisa dimulai sejak usia anak 
sekitar " tahun dimana anak mulai bisa berbi&ara dan penanaman
kebiasaan makan yang baik masih mudah dilakukan% Dan usia
tersebut juga merupakan aktu pertama harus mendapat kapsul
9itarmin - dosis tinggi se&ara berkala% Pendidikan gi+i pada anak 
dapat drgunakan dengan berbagai &ara antara lain dengan menyanyi
dan bermain (Depkes ;I, "##6)%

2.3. Penanggulangan &A%:


Menurut beberapa literatur, termasuk diantaranya modul Peningkatan
Konsumsi .aram *eryodium Direktorat *ina .i+i Masyarakat Depkes
;I '>, di Indonesia terdapat beberapa strategi (baik jangka pendek 
maupun jangka panjang) sebagai upaya penanggulangan Dampak 
.angguan -kibat Kekurangan /odium (.-K/) sebagai berikut C

41
 

"% Strategi jangka panjang, antara lain dengan melakukan tiga


kegiatan berikut C
") Komunikasi Informasi dan dukasi (KI), merupakan sebuah
strategi pemberdayakan masyarakat dan komponen terkait agar 
mempunyai 9isi dan misi yang sama untuk menanggulangi
.-K/ melalui kegiatan pemasyarakatan informasi, ad9okasi,
 pendidikan@penyuluhan tentang an&aman .-K/ bagi kualitas
sumber daya manusia% !uga terkait pentingnya mengkonsumsi
garam beryodium, la enfor&ement dan so&ial enfor&ement,
hak memperoleh kapsul beryodium bagi daerah endemik dan
 penganekaragaman konsumsi pangan%
') Sur9eillans,merupakan kegiatan pemantauan yang dilakukan
se&ara berkesinambungan terhadap beberapa indikator untuk 
dapat melakukan deteksi dini adanya masalah yang mungkin
timbul agar dapat dilakukan tindakan@inter9ensi sehingga
keadaan lebih buruk dapat di&egah% Kegunaan sur9eillans yaitu
mengetahui luas dan beratnya masalah pada situasi terakhir,
mengetahui daerah yang harus mendapat prioritas,
memperkirakan kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk 
inter9ensi, mengetahui sasaran yang paling tepat dan
menge9aluasi keberhasilan program%
4) Iodisasi garam, merupakan kegiatan fortifikasi garam dengan
Kalium Iodat (KI4)% Tujuan kegiatan ini agar semua garam
yodium yang dikonsumsi masyarakat mengandung yodium
minimal 4 ppm% Target program ini #= masyarakat
mengkonsumsi garam beryodium yang &ukup (4 ppm)%
'% Sedangkan strategi jangka pendek sebagai upaya penanggulangan
.-K/ yaitu dengan melakukan kegiatan distribusi kapsul minyak 
 beryodium% Program yang sudah mulai dilaksanakan sejak tahun
"##' ini dilakukan untuk memper&epat perbaikan status yodium
masyarakat bagi daerah endemik sedang dan berat pada kelompok 
raan% Kapsul minyak beryodium 'mg diberikan pada 8anita
1sia Subur (81S) sebanya ' kapsul@tahun, sedangkan untuk ibu

42
 

hamil, ibu menyusui dan anak SD kelas "25 sebanyak "


kapsul@tahun%

43
 

BAB """
PENUTUP

4%" Kesimpulan
.i+i merupakan senyaa kimia yang terkandung dalam makanan yang
 pada akhirnya akan diserap dan diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
seperti menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan dan
mengatur proses kehidupan% 3amun pada kenyataannya, gi+i tidak hanya
 berhubungan dengan kesehatan saja tetapi juga berhubungan dengan
 perkembangan otak, kemampuan belajar, produkti9itas kerja% Di Indonesia
dihubungkan dengan upaya untuk mema&u pembangunan kualitas sumber 
saya manusia (SDM) yang tentunya berperan dalam kemajuan negera%
-dapun kasus2kasus gi+i yang biasa ditemukan di Indonesia
diantaranya yang sering ditemukan adalah seperti anemia +at besi,
kekurangan energi protein (marasmus, karshiokor, marasmus2karshiokor),
kekurangan 9itmin -, dan kekurangan iodium%
Disamping ada kasus2kasus gi+i yang timbul di Indonesia, tentunya ada
upaya penanggulangan kasus2kasus terebut yang dilaksanakan, seperti ealth
education yang dilakukan oleh lembaga2lembaga berbasis kesehatan, upaya2
upaya kuratif berupa pengobatan hingga upaya2upaya pre9entif yang
di&anangkan oleh Kementrian Kesehatan dalam peraturan2peraturan yang
dibuat misalnya dalam upaya pen&egahan obesitas%

4%' Saran
Dari kesimpulan di atas maka diharapkan agar pemba&a dapat
memahami mengenai gi+i, masalah2masalah yang mungin timbul serta upaya
 pen&egahan dan penanganannya% Selain itu peraat juga harus lebih
menguasai tentang bahaya serta tanda tanda terjadinya masalah gi+i yang
ditimbulkan% Pemba&a sekaligus pembuat makalah diharapkan dapat
memanfaatkan makalah ini dengan sebaik B baiknya%

44
 

D-<T-; P1ST-K-

-diningsih, Sri% '"% Waspada Gi'i "alita !nda% !akartaC .ramedia%

-diningsih, Sri% '"% Waspadai Gi'i "alita !nda Tip Mengatasi !nak &ulit 
 Makan- &ulit Makan &a(ur dan Minum &usu.  !akarta C leN Media
Komputindo%

-driani, Merryana, *ambang 8ijatmadi% '"'%  ,engantar Gi'i Mas(arakat %


!akarta C Ken&ana Predana Media

-lisjahbana, -rmida S% '"%  Rencana !ksi /asional ,angan dan Gi'i 0%%1
0%2% !akarta C *-PP3-S

-lmatsier, Sunita% '#% ,rinsip 3asar Ilmu Gi'i% !akartaC PT .ramedia Pustaka


1tama
-rifin, Sri 1tami, dkk ('"4).  ubungan !supan 4at Gi'i 3engan *e5adian
  “ 

 !nemia ,ada !nak &ekolah 3asar 3i *abupaten "olaang Mongondo6


7taraQ, ejournal keperaatan (e2Kp), 0olume "%

-ritonang, Irianton, ndah Prihasii% '5%  "usung apar % /ogyakartaC


-gromedia Pustaka

*a9ernfeid, !% % "#6$% The Technolog( o$ 8itamin a Rio 9aneitio the :I 


 International Congress o$ /utrition% 

*erg, -lan dan ;obert !%Mus&at% "#$6%  Faktor Gi'i% !akartaC *hratara Karya
-ksara

Departemen .i+i dan Kesehatan Masyarakat <akultas Kesehatan Masyarakat


1ni9ersitas Indonesia% '#% Gi'i dan *esehatan Mas(arakat Edisi Revisi%
!akartaC PT ;aja .rafindoP ersada

Depkes ;I% "##6% "uku ,enuntun Ilmu Gi'i 7mum 9ilid I8. !akartaC Direktorat
.i+i Direktorat !endral Pembinaan Kesehatan Masyarakat Departemen
Kesehatan ;I%

De9i, 3irmala% '"%  /utrition and Food Gi'i untuk *eluarga. !akarta C
.ramedia%

<akultas &onomi& 1ni9ersitas Indonesia% '#%  Indonesia Economic ;utlook 


0%0% !akartaC .rasindo%

<atimah, Sari, et al% '$% Faktor1Faktor (ang "erkontribusi terhadap &tatus Gi'i%


0ol% " 3o% O0III Maret '$% Keperaatan Klinik, <IK, 1ni9ersitas
Padjajaran%

45
 

<ebry, -yu *ulan G ulfito Marendra% '"% &mart ,arents < ,andai Mengatur 
 Menu = Tanggap &aat !nak &akit. !akarta C .agasMedia%

.ibney, Mi&hael !%, dkk% '#% Gi'i *esehatan Mas(arakat. !akarta C .7%

httpC@@aguskrisnoblog%ordpress%&om@'""@>@"@pangan2dan2gi+i2sebagai2pilar2
 pembangun2sdm2manusia24@ Diakses pada " Maret '"> !am "$ C :5

httpC@@&olle&tions%info&olle&tions%org@ukedu@en@d@!h""ge@6%5%html

httpC@@digilib%unimus%a&%id@files@disk"@"4>@jtptunimus2gdl2rahmandase255$62'2
 babi%pdf 

httpC@@dinkes%jatimpro9%go%id@userfile@dokumen@PPIDRDI3KSRP;0!-TIMR8
-SP-D-R.IIR*1;1K%pdf 

httpC@@kgm%bappenas%go%id@do&ument@makalah@'4Rmakalah%pdf 

httpC@@tipspengetahuan%&om@faktor2faktor2penyebab2gi+i2buruk2anak25#$%html
Irianto, DjokoPekik% '5%  ,anduan Gi'i engkap *eluarga dan ;lahraga6an%
/ogyakartaC -ndi ffset

Kementrian Kesehatan ;epublik Indonesia% '"'%  ,edoman ,encegahan dan


 ,enanggulangan *egemukan dan ;besitas pada !nak &ekolah % !akartaC
KM3KS ;I%

M*, -risman% '"% Gi'i dalam 3aur *ehidupan% !akartaC Penerbit *uku
Kedokteran (.7)

 3o9ita, 8indya% '6% &erba1&erbi !nak (ang perlu diketahui seputar anak dari
dalam kandungan hingga masa sekolah.  !akartaC .ramedia%

;ahayu, Tutiek% "##$% &trategi ,enanggulangan *ekurangan 8itamin ! #3alam<


 9urnal ,endidikan Matematika dan &ains /o. %1- Th. III>%??@) %
/ogyakartaC <PMIP- IKIP /ogyakarta%

repositor(.usu.ac.id>bitstream>%+A2B@?>0A?%>+>ChapterD0II.pd$ 

;ustan, ffendi, et al% (tahun)%  *eadaan Gi'i dan *esehatan "alita *urang 
 Energi ,rotein (ang "erobat 9alan ke Enam ,uskesmas di *abupaten
 "ogor %

Samdjaja G -tmarita% '#% *amus Gi'i ,elengkap *esehatan *eluarga. !akarta C


.ramedia%

8ahyu, .enis .% '#% ;besitas pada anak % !akartaC *entang Pustaka%

46
 

8erner, Da9id, dkk% '"%  !pa (ang !nda *er5akan "ila Tidak !da 3okter %
/ogyakartaC 70 -ndi%
8irakusumah, mma Pandi% '"% &ehat cara !l1uran = adis.  !akarta C
Eikmah

47

Anda mungkin juga menyukai