NIM : 20210303016
A. ABNORMALITAS KONGENITAL
Kelainan congenital dikenal juga sebagai cacat lahir. Pada tahun 2015 sekitar
303.000 bayi yang dilahirkan meninggal dunia dalam jangka waku 4 bulan per tahun
akibat kelainan kongenital.
Kelainan bawaan dapat terjadi dalam setiap fase kehamilan. Umumnya kelainan
terjadi pada fase trimester pertama kehamilan disaat proses pembentukan organ tubuh.
Selain itu, ada pula kelainan yang terjadi ditrimester selanjutnya karena pada masa
tersebut jaringan dan organ masih terus tumbuh dan berkembang.
B. FAKTOR-FAKTOR KELAINAN KONGENITAL
Sekitar 50% kelainan bawaan tidak diketahui penyebabnya, namun ada beberapa resiko
yang mempengaruhi, yaitu :
1. Genetika
a. Mutasi gen
b. Mutasi kromosom (aberrasi)
c. Kelainan autosomal (dominan atau resefif)
d. Kelainan gonosomal
e. Perkawinan antar saudara sedarah (konsanguinitas)
Contoh : polydactily, hemofili, sindrom down, albino, buta warna, sindrom turner.
4. Infeksi
Contoh : virus rubella (campak jerman), dapat menyebabkan malformasi pada mata
(katarak dan microflalmia), telingan bagian dalam (tuli congenital karena kerusakan
alat kontil), jangkung (duktus arteriosus persisten) cacat otak, keterbelakangan
mental, keterlambatan pertumbuhan pada rahim, kerusakan miokardium dan cacat
vascular. Virus zika, dapat menyebabkan kepala bayi lebih kecil dari normal
(mikrosefalus). Toxoplasmosis, dapat menyebabkan hidrosefalus, keterbelakangan
jiwa, khorioretinitis, mikroftalmos dan cacat mata lainnya. Penyakit ini biasanya tidak
dikenali pada wanita-wanita hamil.
5. Status gizi
Contoh : Hipoplasia mandibula, akibatkan kekurangan vitamin A (isotretionin).
Neural tube defect (NTD), akibat kekurangan asam folat.